Anda di halaman 1dari 1

Januari, 29 2013

Jiwaku menghitam. Ragaku merintih. Hatiku menangis. Sesak tak tertahankan. Aku
merasakannya kembali. Merasakan yang tak seharusnya ku rasa tuk saat ini. Jiwaku
terbelenggu dalam nestapa cinta tak semestinya. Hatiku menikmati setiap alunan cinta tetapi
tak lama kemudian menangis akan alunan cinta yang sama.
Ku peluk tubuhnya kembali, berharap dia takkan pergi. Ku genggam jemarinya dan dia pun
menggenggam jemariku erat, seakan kami takut kehilangan. Tatapan matanya yang
mengisyaratkan arti cinta, membuatku merasa ingin terus bersamanya. Tetapi aku harus sadar,
semua itu tak benar. Semua yang kam

Anda mungkin juga menyukai