DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TERARA
Jln.Raya Terara Kecamatan Terara Kode Pos 83663
KERANGKA ACUAN
INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH (IS-SAB)
A. PENDAHULUAN
Untuk menjaga kualitas air bersih/minum yang dikonsumsi oleh masyarakat,
maka dilakukan pengawasan kualitas air bersih dan kualitas air minum.
Kegiatan pengawasan meliputi kegiatan Inspeksi Sanitasi, Pengambilan
Sampel Air, Pengujian Kualitas Air, Analisis Hasil Pemeriksaan Laboraturium,
Rekomendasi dan Tindak Lanjut
B. LATAR BELAKANG
Penyebab masih tingginya jumlah manusia yang belum terlayani air bersih dan
sanitasi dasar di antaranya adalah keterbatasan sumber pendanaan, pemerintah
selama ini belum menempatkan perbaikan fasilitas sanitasi sebagai prioritas
dalam pembangunan. Faktor lain yang juga menjadi kendala adalah kualitas
dan kuantitas sumber air baku sendiri terus menurun akibat perubahan tata
guna lahan (termasuk hutan) yang mengganggu sistem siklus air. Selain itu,
meningkatnya kepadatan dan jumlah penduduk di perkotaan akibat urbanisasi.
Masalah kemiskinan juga ikut menjadi penyebab rendahnya kemampuan
penduduk mengakses air minum yang layak.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Tujuan umum inspeksi ini antara lain untuk mengidentifikasi sumbersumber yang berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran.
2. Tujuan Khusus
- Mengetahui jumlah sarana air bersih dan sanitasi
- Penentuan tingkat resiko pencemaran sarana air bersih
- Membawa format IS
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
- Melakukan Pengamatan terhadap SAB
- Melakukan IS SAB
- Menentukan Tingkat resiko pencemaran SAB
- Melakukan penyuluhan tentang air bersih yang sehat
F. SASARAN
- KK dengan Sarana Air Bersih
- Jumlah yang di IS adalah 70% dari total SAB yang ada di wilayah kerja
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap Bulan
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan secara berkala, semester dan tahunan
dilaksanakan oleh Sanitarian/petugas sanitasi
I.
- Jumlah yang di IS adalah 70% dari total SAB yang ada di wilayah
kerja
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
- 2 kali per tahun
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan secara berkala, semester dan tahunan
dilaksanakan oleh Sanitarian/petugas sanitasi
I.
KERANGKA ACUAN
PEMBINAAN KELOMPOK PEMAKAI AIR (POKMAIR)
A. PENDAHULUAN
Untuk menjaga kualitas air bersih/minum yang dikonsumsi oleh masyarakat,
maka dilakukan kegiatan pengawasan kualitas air bersih dan kualitas air
- Setiap Bulan
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan secara berkala, semester dan tahunan
dilaksanakan oleh Sanitarian/petugas sanitasi
I.
KERANGKA ACUAN
PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN SAMPEL AIR
A. PENDAHULUAN
Untuk menjaga kualitas air bersih/minum yang dikonsumsi oleh masyarakat,
maka dilakukan pengawasan kualitas air bersih dan kualitas air minum.
Kegiatan pengawasan meliputi kegiatan Inspeksi Sanitasi, Pengambilan
Sampel Air, Pengujian Kualitas Air, Analisis Hasil Pemeriksaan Laboraturium,
Rekomendasi dan Tindak Lanjut
B. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius.
Untuk mendapat air yang baik dan sesuai dengan standar kesehatan saat ini
menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh
bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga
secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula
secara kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus
meningkat.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran umum jenis pencemar yang ada pada sumber air
bersih di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
- Mengidentifikasi jenis pencemar SAB
- Melakukan tindakan penyehatan sumber air bersih
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
- Penentuan lokasi/titik dan jumlah sampel
- Pengambilan sampel air bersih sesuai dengan protap
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
- Membawa alat dan bahan pengambilan sampel SAB
- Melakukan pengambilan dan pengiriman sampel SAB
F. SASARAN
- SAB dengan tingkat pencemaran ringan atau sedang
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
- 1 kali per tahunnya
- 5000 jiwa untuk 2 sampel air bersih
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan secara berkala, semester dan tahunan
dilaksanakan oleh Sanitarian/petugas sanitasi
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI
Seluruh kegiatan pengambilan dan pemeriksaan sampel air dicatat dan
didokumentasikan, terutama jumlah sampel air yang diambil, diperiksa serta
jumlah sampel memenuhi persyaratan kesehatan dan yang tidak memenuhi
persyaratan
serta yang telah dilakukan tindak lanjut kaitan dengan
permasalahan yang ada misalnya kaporitisasi. Laporan hasil kegiatan dikirim
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur paling lambat setiap tanggal 3
bulan berjalan
KERANGKA ACUAN
INSPEKSI SANITASI PERUMAHAN
A. PENDAHULUAN
Setiap manusia membutuhkan tempat tinggal yang di sebut rumah yang
mempunyai fungsi sebagai tempat berlindung, tempat bersosialisasi antar
anggota keluarga, tempat menyimpan barang berharga dan lainnya. Perumahan
yang layak sebagai tempat tinggal haruslah memenuhi syarat kesehatan
sehingga penghuninya tetap dalam kondisi sehat. Perumahan yang sehat tidak
lepas dari ketersediaan prasarana dan saran a yang terkait, seperti penyediaan
air bersih, sarana sanitasi, pembuangan sampah, transportasi, dan tersedianya
pelayanan social.
B. LATAR BELAKANG
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan
penyakit berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya semakin meningkat
akhir-akhir ini Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih merupakan
KERANGKA ACUAN
KLINIK SANITASI
A. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi adalah suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada
penduduk yang berisiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis
lingkungan pemukiman yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama
masyarakat yang dapat dilaksanakan secara pasif dan aktif di dalam dan di luar
gedung.
B. LATAR BELAKANG
Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
Indonesia. Hal ini tercermin dari tingginya angka kejadian dan kunjungan
penderita beberapa penyakit ke sarana kesehatan. Penyakit tersebut meliputi
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), tuberkulosis paru, diare, malaria,
Demam Berdarah Dengue (DBD), keracunan makanan, kecacingan, serta
gangguan kesehatan akibat keracunan bahan kimia dan pestisida.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Secara umum klinik sanitasi bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melaui upaya preventif, kuratif, dan promotif yang
dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.
2. Tujuan Khusus
- Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam
program pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan
dengan memberdayakan masyarakat
- Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan perilaku
masyarakat (pasien, klien dan masyarakat) untuk mewujudkan
lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat.
- Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan masyarakat
untuk mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta
masalah kesehatan lingkungan dengan sumber daya yang ada.
- Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya
kondisi kesehatan lingkungan
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
- Konseling penyakit berbasis lingkungan
- Kunjungan sanitarian ke desa (Kusades)
- Kerjasama lintas sector
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
- Dalam gedung ; konseling terhadap pasien/klien dengan masalah kesehatan
lingkungan
- Luar gedung ; kunjungan ke rumah pasien/klien
F. SASARAN
- penderita penyakit (pasien) yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan (yang datang ke puskesmas atau yang diketemukan di
lapangan)
- masyarakat umum (klien) yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan
(yang datang ke puskesmas atau yang menemui petugas klinik sanitasi di
lapangan)
- lingkungan penyebab masalah bagi penderita/klien dan masyarakat
sekitarnya.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
- Sesuai kebutuhan
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
dilakukan tindak lanjut kaitan dengan permasalahan yang ada. Laporan hasil
kegiatan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur paling lambat
setiap tanggal 3 bulan berjalan
KERANGKA ACUAN
PEMICUAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
A. PENDAHULUAN
Akses Jamban diwilayah kerja puskesmas terara masih rendah. Tahun 2014
akses jamban sebesar 70% . hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya stop BAB sembarang tempat, ekonomi
masyarakat yang rendah dan daerah-daerah yang padat, kumuh dan miskin
juga menjadi penghambat laju perkembangan pembangunan jamban keluarga
diwilayah kerja puskesmas terara, disamping itu kemampuan pemerintah yang
berkaitan dengan ketersediaan dana untuk pembangunan sanitasi masih
minim.Untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu melalui pendekatan
sanitasi total. Pemerintahmerubah pendekatan pembangunan sanitasi nasional
dari pendekatan sektoral dengan penyediaan subsidi perangakt kersa yang
selama ini tidak member daya ungkit terjadiny aperubahan perilaku higienis
dan peningkatan akses sanitasi,menjadi pendekatan sanitasi total berbasis
masyarakat yang menekankan pada lima perubahan perilaku hogienis.
B.
LATAR BELAKANG
Cakupan jamban di wilayah puskesmas terara masih sangat rendah baru
mencapai 70% masih banyak masyarakat BAB sembarang tempat, dari 16
Desa binaan baru 26 dusun yang ODF dari 4 desa ODF. Kondisi ini perlu terus
dipicu untuk meningkatkan akses jamban.
Pelaksanaan sanitasi Total Berbasis Masyrakat (STBM)dengan lima pilar akan
mempermudah upaya miningkatkan akses sanitasi masyarakat yang lebih baik
Tujuan Umum
b.Untuk meningkatkan cakupan jamban menuju ODF di wilayah
puskesmas terara
c.Merubah perilaku masyarakat menuju Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
d.Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah puskesmas
terara
2. Tujuan Khusus
a.
KEGIATAN POKOK
1. Persiapan alat dan bahan dan lokasi pemicuan
2. Koordianasi dengan Kades dan Kadus
E. CARA MELAKSANAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
Persiapan Tim
Perkenalan Tim
Pencairan Suasana
Indentifikasi Pengguna Jamban
Penggunaan alat-alat Pra Pemicuan
Pemetaan
Penghitungan Volume Tinja
Transect walk
Diagram Alur
6. Mencatat yang terpicu mau berubah/membangun jamban
7. Rencana Tidak Lanjut (RTL)
8. Penutup
F. SASARAN
Seluruh desa ( 16 desa) yang ada diwilayah kerja Puskesmas terara dengan
minimal 2 dusun dilakukan pemicuan dalam satu bulan satu desa dan target
Desa ODF minimal 2 desa tiap tahunnya
G. JADWAL PELAKSANANAAN
Kegiatan pemicuan STBM dilaksanakan 2 hari di dua dusun dalam satu desa
setiap bulannya sesai jadwal yang pelaksanaan.
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan disesuaikan antara rencana kegiatan dengan
realisasi yang telah dicapai secara berkala, dan tahunan dilaksanakan oleh
Sanitarian.
I.
KERANGKA ACUAN
KUNJUNGAN SANITARIAN KE DESA (KUSADES)
A.
PENDAHULUAN
Untuk menurunkan angka kejadian penyakit berbasis lingkungan dan dalam
rangka menindak lanjuti program klinik sanitasi dilakukan berbagai upaya
terobosan antara lain melakukan kunjungan rumah pada msyarakat
(klien/pasien) untuk melihat dan melakukan inspeksi sanitasi keadaan/kondisi
rumah sebagai tindak lanjut dari kunjungan pasien/klien puskesmas atau
tindak lanjut dari penemuan pasien/klien di lapangan antara lain penyakitpenyakit berbasis lingkungan seperti diare, TBC, kecacingan
Pnemonia,DBD,ISPA,Keracunan Makanan/Minuman,penyakit kulit dan lainlain.
B.
LATAR BELAKANG
Kejadian kasus penyakit berbasis lingkungan yang terjadi di puskesmas
Terara yang berkunjung ke klinik sanitasi puskesmas terara pada bulan
januari s/ mei 2016 adalah : ISPA 83 orang , TBC 5 orang,Malaria 0 orang,
Diare 182 orang DBD 86 orang,penyakit kulit 54 orang,cacingan 1 orang .
dan 6 orang penyakit lainnya seperti asma,dan penyakit mata.
F. SASARAN
Klien/pasien melakukan kunjungan ke klinik sanitasi
1.Pasien/Klien
G. JADWAL PELAKSANAAN :
Pelaksanaan kegiatan ini disesuaikan dengan kesepakatan
pasien/klien pada saat mereka kunjungan ke klinik sanitasi
dengan
A. PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas sanitasi Tempat Tempat Umum
dilakukan berbagai upaya salah satunya adalah melakukan Pengawasan
Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan
(TPM)/TP2P/TPA mutlak dilakukan. Hal ini berkaitan erat dengan antisipasi
kejadian luar biasa yang diakibatkan oleh pengelolaan TTU dan TPM yang
tidak memenuhi standar kesehatan yang berdampak pada timbulnya berbagai
macam penyakit termasuk kasus keracunan
B. LATAR BELAKANG
Di puskesmas Terara masih banyak sekali TTU, TPM, TP2P serta TPA yang
belum memenuhi syarat. Dari hasil pengawasan tahun 2015 hanya sebesar
85% TTU memenuhi syarat, TPM 90% memenuhi syarat dari 596 TTU/TPM
yang ada di wilayah puskesmas Terara
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Terawasinya TTU dan TPM/TP2P/TPA yang ada di Puskesmas Terara
Kabupaten Lombok Timur
2. Tujuan Khusus
Meningkatnya TTU,TPM,TP2P dan TPA yang memenuhi persyaratan
kesehatan, dan menurunnya angka kejadian penyakit akibat pengelolaan
TTU yang tidak memenuhi syarat serta kejadian keracunan.
D. KEGIATAN POKOK
a. Persiapan format pemeriksaan/penilaian
b. Kunjungan ke TTU dan TPM/TP2P/TPA
c.
E. CARA PELAKSANAAN
Pengawasan, pemanatauan, pembinaan, penilaian.
F. SASARAN
Seluruh TTU dan TPM/TP2P/TPA di Puskesmas Terara Kabupaten Lombok
Timur yang berjumlah 596
G. JADWAL PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pembinaan dilakukan 4 kali dalam
setahun/pertriwulan
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan secara berkala, semester dan tahunan
dilaksanakan oleh Sanitarian/petugas sanitasi dilakukan
I.