Anda di halaman 1dari 34

PROTAP

SECTIO CAESARIA

Persiapan Operasi :
1. Pemeriksaan Laboratorium Sederhana seperti : Hb,Leokosit,Diffcount.

2. ECG dan Fhoto Thorak bila di perlukan.

3. Pasien di puasakan minimal 6 jam.

4. Rambut kemaluan dicukur sampai daerah operasi.

5. Pasang Dawer Kateter

6. Pasang IVFD Dextrose 5% 28 tts/mnt

7. Pakaian diganti dengan pakaian operasi.


8. Persiapan obat metergin dan Syntocinon.

Teknik Operasi :

Pasien terlentang dalam narkose umum

A dan nati sepsis daerah operasi dan sekitarnya

Insisi median atau prannenstil + 10 cm

Plika vesiko uterine dibuka semiliner,kandung kencing di sisihkan ke


bawah

SBU disayat semiliner, ditembus secara tumpul dilebarkan secara


tumpul

Bayi dilahirkan dengan meliksasi kepala,ekstraksi kaki atau bokong

Dilakukan hemostatis pada ujung-ujung luka

Plasenta dilahirkan dengan terikan pada tali pusat

SBU dijahit satu lapis secara jelujur

Dilakukan reperitonisasi plika vesiko uterine

Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis fasica dijahit dengan chromic
no.1

Perawatan Pasca Operasi :

Pasien diobservasi di RR dengan observasi tanda vital tiap 15 menit

Bila pasien sudah sadar penuh dengan keadaan baik dipindahkan ke


ruangan perawatan

Mobilisasi ditempat tidur dilakukan secepatnya

Pasien dipuasakan sampai bising usus normal bagi pasien anastesi


umum,bila anastesi spinal 6 jam pasien boleh minum,mika miki 12 jam
post SC,makan dan duduk setelah 24 jam post SC

Bila dieresis normal,keadaan baik,Dawer Kateter dibuka setelah 48jam

Therapy post SC:


a. Injeksi Cepotaxime 2 x 1 gram IV
b. Injeksi B1 + Vit C 3 x1 ampul IV
c. Injeksi Mersibion 1 x 1 ampul IM
d. Hari ke IV ganti verban
e. Hari ke VI angkat jahitan selurunya ( saat pasien mau pulang )
f. Bila jahitan subcuticuler pasien pulang hari ke V.

Diketahui Oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR SPOG

By .pea

PROTAP HYPEREMISIS GRAVIDARUM


1. IVFD NACL 0,9% 1 kolf tetesan cepat ( 40 60 tetesan / menit )
2. Setelah infuse NACL 0,9% habis,lanjutkan dengan KaEn MG3 + Dextrose 5
% + drip Ondansentron 2 ampul perinfus dengan tetesan maintenen ( 28
30 tts/menit )
3. Setelah KaEn MG3 + dextrose 5% habis,lanjutkan dengan infuse
Aminofluid + drip ondesentron 2 amp perinfus dengan tetesan

( 28

30 tts /mnt )
4. Setelah nfuse Aminoflud habis, kembali dilanjutkan dengan KaEn MG3 +
dextrose 5% + drip Ondensentron 2 ampul perinfus dengan tetesan ( 2830 tts/mnt )
5. Tiap pagi : - Injeksi ondansentron 1 ampul IM
- injeksi mersibion 1 ampul IM
6. Pasien dipuasakan selama 3 hari
7. Protokol diatas berlaku pada pasien yang di anggap mampu,bila tidak
maka tetap di berlakukan protap lama

Diketahui Oleh
Direkur RSUD.M.ZEIN .PAINAN

Dr.H. MUSLIM
NUR.SPOG
By.pea

PROTAP PRE EKLAMPSIA


BERAT
1. Memasang Kanul IV besar (ukuran 16 18 )
2. Memasang kateter foley untuk membantu memantau produksi urine
3. Memeriksa produksi urine setiap 4 jam , memberikan MgSo4 dosis awal
4 gram yang di IM kan langsung boka dan boki
4. Memeriksa tanda vital setiap 4 jam
5. Memeriksa pernafasan dan auskultasi dada krepitasi
6. Memeriksa DJJ setiap 30 menit

Diketahui Oleh

Direktur RSUD.M.ZEIN PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR.SPOG
By.pea

PROTAP PERSALINAN NORMAL

Dasar Diagnosa :

Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Keaadan umum
Pemeriksaan obstetric
Pemeriksaan penunjang

Proses Persalinan :

I. Kala Pertama Fhase Laten


1. Nilai keaadan ibu,lakukan pemeriksaan fisik dan obstetric (nadi,
tensi, nafas tiap 4 jam)
2. Pengamatan denyut jantung janin tiap 4 jam ( diluar his )
3. Pengamatan His

II. Kala Pertama Fhase Aktif :


1. Pengamatan seperti di atas lebih sering dilakukan

2. V.T untuk menentukan kemajuan persalinan,apakah ketuban sudah


pecah,menentukan pembukaan cervix
3. Sediakan alat persalinan dan tempat tidur bayi
4. Ibu tidak boleh mengedan bila pembukaan belum lengkap
5. Ibu dianjurkan bernafas dalam selama kontraksi

III. Kala dua :


1. Ibu dipimpin mengedan pada saat his
2. Suruhlah ibu menarik nafas dalam waktu mulai his dan menahan
nafas dengan menutup mulut
3. Kepala di angkat dan mengadan dengan kekuatan otot diafragma
dan perut sampai hilang his
4. Lakukan episiotomy bila perlu,saat kepala menekan perineum
dengan diameter 4 cm .Episiotomi medio lateral pada PP dn MP
dilakukan
5. Segera setelah bayi melintas mulut vagina,sokonglah kepala
secara halus dan jagalah berlangsungnya udara dengan sedikit
memutar kepala apabila tengkurap dan dengan membersihkan
lendir dan sebagainya dari hidung dan mulut bayi
6. Tetap bantulah bayio sampai tali pusat cukup panjang dan keluar,di
potong kira 5 cmi umbilicus,lalu diikat dengan tali pusat dan
dilakukan perawatan.Nilai apgar score bayi
7. Beritahu dan perlihatkan pada ibu tentang keaadan dan jenis
kelamin bayi
8. Injeksi oxytocin 1 ampul IV /IM

IV. Kala Tiga :

1. Berlangsungnya maksimum 30 menit


2. Uterus berkontraksi
3. Placenta dilahirkan bila sudah ada tandapelepasan placenta
sambil memeriksa /pemijatan uterus apakah ada janin ke dua atau
tidak
4. Periksa kelengkapan placenta dan masukan placenta kedalam
kantong plastic
5. Injeksi Methergin 1 ampul IV/IM
6. Menilai perdarahan
Jika uterus kurang berkontraksi setelah melakukan massase selama
15 detik mengambil tindakan yang perlu
7. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan
segera menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif

V. Kala empat :
1. Menilai ulang uterus dan memastikan kontraksi dengan baik
mengevauasi perdarahan pervginam
2. Mengajarkan pada ibu /kelurga bagaimana melakukan masase
uterus dan memeriksa kontraksi uterus
3. Mengevaluasi kehilangan darah
4. Memeriksa tekanan darah ,nadi dan keadaan kandung kemih setiap
15 menit selam jam kedua persalinan
Memeriksa temperature tubuh ibu setiap jam selama dua jam

pertama pasca persalinan


Melakukan sesuai tindakan yang sesuai untuk temuan yang

tidak normal
5. Kebersihan dan keaamanan

VI. Dokumentasi
1. Melengkapi partograf

Diketahui Oleh
Direktur
RSUD.M.ZEIN PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR .SPOG


By .pea

PROTAP PERAWATAN PERINEUM


1. Mengajarkan Ibu tentang Cara Membersihkan daerah Periniumnya
Yakni Dengan Cara:

Mencuci Tangan

Mengisi Botol plastik yang diisikan dengan air hangat

Buang pembalut yang sudah penuh dengn gerakan kebawah mengarah


kerektum dan letakan pembalut tersebut kedalam kantong plastic

BAB dan BAK ke toilet

Basuh ke seluruh perineum dengan air

Keringkan perineum dengan tissue atau krim lembut yang bersih dari
arah depan ke belakang

Cuci tangan kembali

2. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga perineum agar tetap bersih


dan kering dengan selalu mencuci / membasuh dari depan ke belakang
untuk mencegah terjadinya infeksi dari anus ke vagina
3. Anjurkan ibu mencuci tangan sebelum atau sesudah mengganti
pembelut atau kain
4. Anjurkan ibu untuk mengganti duk minimal 2 kali sehari

Diketahui oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN.PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR.SPOG

By.pea

PROTAP MENCUCI TANGAN


1. Bila memakai cincin atau arloji harus dilepas,lengan baju di gulung
sampai siku
2. Kran di buka,tangan di basahi sampai siku,di sabuni dan di gosok
dengan jari sekursng dua menit,kemudian di bilas
3. Ambil sikat,kemudian tangan disabuni lagi dan di sikat mulai dari
jariterutama kuku,selajari,punggung dan telapak tangan
sekurangnya 10 kali,setelah penyabunan dan penyikatan dilakukan
pada kedua lengan masingsekurangnya 6 kali
4. Tangan di bilas mulai dari ujung jari sampai ke siku
5. Tangan di sabuni,disikat di bilas lagi seperti tadi,ini di ulangi beberapa
kali
6. Setelah selesai,sabun dan sikat di letakan kembali ke
tempatnya.tangan di bilas dan tetap di arahkan ke atas sehingga air
tangan mengalir kevsiku
7. Kran di tutup dengan siku
8. Tangan di keringkan dengan lap kering,satu bagian dari lap
seyogyanya hanya di pakai untuk satu tangan,dan bagian yang lain
untuk tangan yang sebelahnya lagi
9. Selanjutnya sarung tangan di pasang

Diketahui oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN.PAINAN

Dr.H.MUSLIM
NUR.SPOG
By.pea

PROTAP PARTUS LAMA

Penderita ditidurkan dalam posisi miring kekiri atau telentang


Berikan infuse cairan Dextrose 5% sebanyak 2 kolf guyur dalam 1 atau 2
jam,kemudian dilanjutkan dengan pemberian Ringer Laktat 30 tts/mnt
Berikan oksigen 3-5 liter permenit
Berikan injeksi Cepotaxim 2x1 gram IV
Bila penderita demam berikan Paracetamol tablet 3 x 500 gram
Siapkan untuk terminasi persalinan dengan vakum ekstraksi bila janin
hidup,atau embriotomi bila janin mati apabila syarat pervaginam
terpenuhi,apabila syarat pervaginam tak terpenuhi sipkan untuk Sectio
caesaria
Lapor Dokter spesialis Anak untuk perawatan Bayinya

Diketahui oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN.PAINAN

Dr.H.MUSLIM
NUR.SPOG
By.pea

PROTAP KETUBAN PECAH DINI


KETUBAN PECAH DINI PADA KEHAMILAN > 35 MINGGU
1. Prinsipnya lahirkan janin
2. Berikan antibiotic profilaksasis
3. Bedress total
KETUBAN PECAH DINI PADA KEHAMILAN 32-35 MINGGU
1. Terapy Antibiotik
2. Induksi pematangan paru Beta/Dexa metasone 10 mg4 x pemberian
tiap 6 jam IV
3. IVFD Dextrose 5% 28 tts/mnt
4. Ekspetatif bila paru matang
5. Bedress total
KETUBAN PECAH DINI PADA KEHAMILAN < 32 MINGGU
1. Terapy Antibiotik
2. Induksi pematangan paru Beta/Dexa metasone 10 mg 2 x
pemberian tiap 6 jam IV Bila kehamilan > 28 mg
3. Tokolisis : Nifedipin tablet 3 x 1
4. Jika terdapat kompresi tali pusat atau placenta akibat air ketuban
sangat sedikit amnio infuse,bila memungkinkan
5. Sedapat mungkin di pertahnkan sampai 33-35 minggu,jika tidak ada
infkesi

Sangat pariatif bergantung maturitas paru dan ada atau tidaknya


infeksi,pada usia kehamilan < 32 mg semakin muda kelahiran semakin
buruk prognosisnya.

Diketahui Oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN.PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR.SPOG
By.pea

PROTAP INDUKSI PERSALINAN

Pasien di puasakan dalam posisi tidur miring kearah punggung janin atau
telentang
Pasang infuse syntosinon 1 ampul dalam 500cc Dextrose 5% dengan
tetesan 4 tetesan permenit,kemudian tetesan di naikan 4 tetes permenit
setiap 30 menit,sampai di dapatkan his yang adekuat
Bila his adekuat telah tercapai tetesan dipertahankan,tetapi bila his
adekuat tidak tercapai drip telah di naikan sampai 40 tetes permenit
Selama drip terpasang pasien haris dipuasakan
Kontrol ketat yang 5 yaitu : vital sign, DJJ , His , KDL dan bandel
Bila terjadi fetal distress.ruptura uteri imminens,stop drip kemudian di
ganti dengan infuse kosong,lakukan resusitasi intra uterin siapkan pasien
untuk tindakan lebih lanjut,lapor ke konsulen
Atau bila drip habis, segera lapor ke konsulen untuk penilaian lebih lanjut

Diketahui Oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR.SPOG

By.pea

PROTAP PLACENTA PREVIA


Terminasi per abdominal bila terjadi perdarahan pervaginam masih
atau mengancam keselamatan terutama ibu dan janin
Konservasi jika perdarahan sedikit,dan cari tanda infeksi di saluran
kemih,cervix,dan vagina
Terapy tokolitik,antibiotic ,pematangan paru pada janin 28 34 minggu
dan persiapkan transputi autologus bila hb ibu > 11 gr%
SC elektif pada kehamilan 37 minggu
Perhatian khusus pada placenta previa bekas SC untuk kemungkinan
terjadinya placenta akreta / inkreta /perkreta ( Insiden meningkat
30% )
Bila kehamilan kurang dari 32 minggu maka ibu di rawat sampai
kehamilan aterm,control perdarahan dan DJJ

Diketahui Oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN.PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR.SPOG

By.pea

PROTAP PENANGGULANGAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

Pasang infuse NACL / RL ( atasi syok )


Cari penyebab perdarahan

Hipotonia atau atonia uteri

Laserasi jalan lahir

Varices yang pecah di jalan lahir

Sisa placenta

Gangguan pembekuan darah

Bila hipotonia atau atonia uteri


Kompres uterus
Gastrul tablet di kunyah,diulang tiap 6 jam
Oxytocin :methergin 2 : 1 ampul tiap 30 menit dan drip per infuse
Adona 1 ampul IV
Kompres dengan batu es bila perlu
Bila perlu tampon vagina bila gagal hysterektomi
Bila laserasi jalan lahir atau varices pecah :
Jahitan hemostatis bila perlu dalam narkose umum

Bila sisa placenta :


Kuratase
Drip syntosinon 2 ampul 28 tts permenit
Oxytocin : methergin 2 : 1 ampul IV

Gangguan pembekuan darah :


Tranfusi darah segar
Heparinisasi
Cari penyebabnya

Diketahui Oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN.PAINAN

Dr
.H.MUSLIM NUR .SPOG
By.pea

PROTAP PELAKSANAAN RUPTURA UTERI

Jalur intravena besar

Atasi rupture,bila perlu jahit rupture uteri dengan debridement apabila


memungkinkan atau pasien masih ingin punya anak

Histerektomi :
o Fungsi reproduksi tidak diharapkan
o Kondisi buruk yang membahayakan ibu

Repair Uterus :
o Wanita masih muda mengharapkan fungsi reproduksinya
o Kondisi klinis stabil
o Ruptur yang tidak komplikasi
o Rekurensi 4 10 %, disarankan section caesaria elektf pada
kehamilan 36 minggu atau maturitas paru janin telah terbukti

Diketahui oleh
Direktur RSUD M ZEIN PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR,SPOG
By.pea

PROTAP PELAKSANAAN ABORTUS


A. Pada kehamilan iminens : tirah baring tidak memberikan hasil lebih
baik,(IA),namundi anjurkan untuk membatasi aktivitas, Upaya
meminimalkan
kemungkinan
ransangan
prostaglandin.
Tidak
dianjurkanTherapy dengan hormone esterogen dan progasteron. Dapat
diindikasikan sirkulase serviks pada trimester kedua untuk pasien
dengan inkompetensia serviks
B. Perdarahan subchorionik dengan janin normal : sebagian besar akan
berakhir dengan kehamilan normal. Sebaliknya pada nir-mudigah
dianjurkan untuk evakuasi dengan obat misoprostol atau aspirasi.
C. Pada keadaan insipiens : umumnya harus di rawat, karena tidak ada
kemungkinan kelansungan hidup bagi janin, analgetik mungkin di
berikan. Demikian pula setelah janin lahir curatage mungkin di
perlukan.
D. Pada keaadan Abortus Inkompletus: apabila bagian hasil konsepsi telah
keluar atau perdarahan menjadi berlebihan, maka evakuasi hasil
konsepsi segera di indikasikan untuk meminimalkan perdarahan dan
resiko infeksi pelvis. Sebaiknya evakuasi dilakukan dengan aspirasi
vakum, karena tidak memerlukan anastesi, bila tidah lakukan curatage.
E. Missed Abortion : sebaiknya di rawat di rumah sakit karena
memerlukan curatage dan ada kemungkinan perdarahan banyak serta
resiko tranfusi.

Diketahi OLeh
Direktur RSUD.M.ZEIN.PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR,SPOG
By.pea

PROTAP KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU


ANAMNESA :
Ada terlambat haid
Sakit perut mendadak,biasanya disertai pingsan
Perdarahan pervaginam
PEMERIKSAAN FISIK :
Tanda tanda perdarahan :
Anemis / pucat
Pre syok / syok
Tanda tanda akut abdomen :
Perut tegang
Nyeri tekan,nyeri lepas
Nyeri ketok
Pemeriksaan ginekologis :
Vaginal toucher
Nyeri goyang serviks
Cavum douglasi menonjol
Pemeriksaan penunjang :
Von slaney test : Periksa hb,dan lekosit tiap jam, 3 x
berturut.keterangan ( + ): Hb menurun dan lekosit

meningkat
USG melihat cairan bebas
Fungsi cavum Douglasi

PENATALAKSANAN :
Pasang IVFD / atasi syok
Laparatomi segera

Dike
tahui Oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR, SP0G


By.Pea

PROTAP PELAKSANAAN PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA

Pasien dirawat di ruang isolasi,ruangan harus gelap dan tenang


Bila pasien kejang pasang tongspatel,bila pasien tidak sadarpebaiki air
way ( jalan nafas )
Dilakukan pemberian Sulfas magnesium ( SM ) sesuai zuspan
Bila tekanan darah 180 / 110 mmhg atau lebih,diberikan catapres 1
ampul IV pelan pelan
Kontrol ketat : air way,tekanan darah,nafas ,reflek patella,dan jumlah
urine dan warnanya
Lakukan pemasangan dawer kateter dan pemeriksaan protein urine
serta pemeriksaan obstetric,setelah dosis inisial habis
Segera laporkan konsulen untuk dilakukan untuk terminasi kehamilan
atau persalinan,bila sebelum 4 6 jam,persalinan masuk ke kala II
segera lapor ke konsulen untuk terminasi persalinan dengan Vakum
ekstraksi / forceps bila janin hidup,atau embriotomi pada janin
mati,bila syarat pervaginam terpenuhi,bila tidak terpenihi siapkan
section caesaria
Lapor petugas anastesi karena bantu kala II dilakukan dalam narkose
umum atau SC

Diketahui Oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN.PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR,SPOG
By.Pea

PROTAP EKSTRAKSI VAKUM


1. Saat ekstraksi perhatikan bahwa kepala turun dengan mudah dan nilai
beratnya
2. Bila

ternyata

ekstraksi,selama

kepala

tidak

tindakan

turun

upayakan

hentikan

setelah

dengarkan

denyut

kali

jantung,

lamanya tindakan jangan lebih dari 20 menit karena morbiditas bayi


akan meningkat
3. Perhatikan bahwa ekstraksi vakum mangkok berada pada sutura
sagitalis mendekat oksiput
4. Audit perlu dilakukan terhadap :
5. Angka tindakan dan indikasi
6. Komplikasi : kegagalan ekstraksi ,perawatan intensif
7. Rekam medic yang lengkap
8. Tuntutan / keluhan pasien
9. Penolong harus kompeten dan menentukan indikasi presentasi,posisi
kepala,penempatan mangkok vakum,tekanan vakum,dan demikian
pula lamanya ekstraksi
10.

Setelah bayi lahir nilai kondisi kepala dan bayi juga penilaian

tindak lanjut pada bayi,apakah ada cedera dan komplikasi pada ibu
dan bayi

Diketahui Oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR , SPOG


By.pea

PROTAP PEMAKAIAN VACCUM


1. Sambungkan alat ke listrik
2. Pindahkan switch power ke posisi ON/1
3. Pilih pemakaian Ekstraksion atau suction dengan cara memutar select
valve kekiri atau kekanan
4. Atur daya isap vaccum dengan memutar tombol regulator kearah
low /high
5. Foot switch berfungsi saat switch power di posisi ON

NB :
a) Jagalah kebersihan alat
b) Setiap selesai pemakaian alat tabung dan slang harus di bersihkan
c) Setiap alat kesehatan harus dikalibrasi satu kali dalam setahun
d) Kalu ada masalah atau keulitan alat segera lapor IPSRS

Diketahi OLeh
Direktur RSUD.M.ZEIN.PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR ,SPOG


By.pea

PROTAP PEMAKAIAN AUTOCLAF


1. Hidupkan DAP air,pastikan kran vacuum dank ran pressure Reduction
dalam keadaan tertutup,kemudian buka kran FILL dan isi air sampai
batas dan kemudian kran FILL ditutup kembali
2. Tutup pintu autoclaf dan kran aeration dengan kuat
3. Hidupkan saklar lampu ke atas ( kitiga tiganya )
4. Putar timer angka 20 30 menit untuk pemakaian pertama dan
pemakaian berikutnya ( ulangi ) cukup 20 menit saja,dan aktifkan
autoclave dengan menekan tombol ON ( warna hijau )
5. Setelah kembali ke nol kemudian aktifkan saklar vaccum pump ke
kanan ( ke I )
6. Buka kran vaccum dan kran pressure reduction
7. Perhatikan amper tekanan udara ( warna hitam )bila telah sampai pada
angka nol tutup kran pressure reduction dan biarkan kran vaccum
tetap dalam keadaan terbuka
8. Perhatikan terus amper tekanan udara tersebut sampai turun ke angka
1 ( min satu ) atau sampai lampu saklar Vacum Pump mati dengan
sendirinya kemudian, saklar Vacum Pump dikembalikan kearah semula
( ke 0 ).
9. Kran Vacum ditutup.
10.
Buka kran Aeration yang ada di pintu dan perhatikan amper
tekanan udara sampai ke angka 0 (Nol)
11.
Setelah itu pintu boleh dibuka.
12.
Tunggu 2 ( dua ) sampai 5 ( lima ) menit baru alat dikeluarkan.
13.
Matikan saklar lampu setelah pemakaian Autoclaf.

NB : 1. Setiap pengoperasian Autoclaf buku register CSSD harus diisi


2. Hati-hati dalam bekerja !!!

Diketahi OLeh
Direktur RSUD.M.ZEIN.PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR ,SPOG


By.pea

PROTAP
PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN
NASAL KATETER

1. Setiap selesai pemakaian oksigen ( pasien pulang / berganti pasien ) nasal


kateter dilepas dari regulator, lalu direndam dalam larutan hibicet selama
10 menit.
2. Setelah itu bilas dengan air bersih ( air mengalir ), lalu buang sisa air yang
masih ada didalan selang nasal kateter.
3. Gulung selang dengan rapid an masukkan selang nasal kateter ke dalam
wadah, rendam dengan alkohol 96% secukupnya lalu tutup.
4. Setelah 10 menit keluarkan selang nasal kateter lalu di gantung, maka
selang akan kering sendiri ( siap pakai ).
5. Bila masih ada terdapat bercak di dalam selang maka nasal selang kateter
tersebut tidak dapat dipakai lagi.

Diketahui Oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR , SPOG


By.pea

PROTAP
PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN

SUCTION
1. Setiap habis pemakaian, lakukan pembilasan pada selang dengan
cara : sedot air bersih sampai selang bersih.
2. Cairan di dalam botol dibuang, dan botol dibersihkan.
3. Isi botol kembali dengan air bersih yang telah dicampur dengan lisol /
anti septic lain.
4. Simpan di tempat yang aman ( dalam keadaan siap pakai ).
5. Bila ada kerusakan pada alat segera lapor ke bagian IPSRS dengan
mengisi buku monitoring.

Diketahui Oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR , SPOG


By.pea

PROTAP
PEMAKAIAN / PEMASANGAN
OKSIGEN ( O2)
1. Pemasangan oksigen kepada pasien merupakan tanggung jawab
perawat.
2. Sebelum dihidupkan, perhatikan tabung regulator, air harus terisi
Aquades ( Air mineral ) sampai batas tabung.
3. Bila tabung air sudah ada lumut, bersihkan dulu sebelum diisi air.
4. Setiap pemasangan harus dengan nasal kateter yang bersih.
5. Buka kran atas tabung oksigen, lalu hidupkan regulator oksigen.
6. Dosis pemberian oksigen sesuai anjuran dokter.
7. Bila selesai dipakai, oksigen regulator harus dimatikan dan kunci kran
pada tabung oksigen.
8. Nasal kateter di buka dan dibersihkan.
9. Bila tabung oksigen akan dibawa ke bangsal lain, lepaskan nasal
kateternya dan serahkan ke perawat di ruangan.
10.

Untuk pasien yang memakai oksigen dari IGD, sesampai di

ruangan perawatan, perawat ruangan harus mengganti nasal kateter


IGD dengan yang bersih.

Diketahui Oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR , SPOG


By.pea

PROTAP
PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN
USG, DOPLER dan CTG
1. Selama melakukan pemeriksaan, HP non aktif.
2. Setiap habis dipakai, alat dibersihkan dari jeli.
3. Simpan di tempat yang aman.
4. Hindarkan dari jangkauan anak-anak.
5. Alat tidak boleh terhempas atau jatuh terutama probe-nya.
6. Bila ada kerusakan pada alat segera lapor ke bagian IPSRS dengan
mengisi buku monitoring.

Diketahui Oleh
Direktur RSUD.M.ZEIN PAINAN

Dr.H.MUSLIM NUR , SPOG

By.pea

Anda mungkin juga menyukai