Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
ARUM ISTI CHAERANI
1311031014
1311031030
13110310
FAHRI AMIN
1311031034
1311031048
MAHLIDA
1311031069
1311031088
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT , karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini . Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah bahasa Indonesia Ibu Siska
Meitiya, S.Pd. yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masi banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik untuk
perbaikan pembuatan makalah ini di masa mendatang. Dan semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti kita ketahui, bahasa Indonesia tidak hanya terdiri dari bahasa murni asli
Indonesia saja. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia juga menyerap unsur dari
berbagai bahasa, baik bahasa daerah maupun bahasa asing.
Unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar,
yaitu:
Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia, seperti reshuffel, shuttel cock, dll. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks
bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih megikuti cara asing.
Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah
seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk
asalnya. Misalnya saja central menjadi sentral, accomodation menjadi akomodasi,
rhythm menjadi ritme. Selain kata-kata di atas, tentunya masih banyak pembendaharaan
kata lain yang harus disesuaikan dengan EYD
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan?
2. Bagaimana konsonan ganda menjadi tunggal?
C. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
1. Untuk mengetahui kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan
2. Untuk memahami tata cara penulisan unsur serapan.
D. MANFAAT
Kami berharap dengan adanya penulisan makalah ini dapat memberi manfaat
bagi pembaca, seperti pembaca dapat memahami tata cara penulisan unsur
serapan, dapat mengatasi berbagai kesulitan berbahasa Indonesia yang baik dan
benar, dan sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan bahasa persatuan,
bahasa Indonesia, serta meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Indonesia.
E. RUANG LINGKUP
Adanya penyusunan makalah pada kali ini, penulisan memfokuskan materi
tentang penulisan unsur serapan. Yang isinya mencakup berbagai istilah-istilah
bahasa asing, penyesuaian ejaan,huruf gugus konsonan asing serta kalimatkalimat yang menggunakan unsur serapan. Di samping itu penulis mmberikan
contoh kita yang merupakan penulisan unsur serapan.
Menurut pedoman ejaan yang disempurnakan,bahasa Indonesia menyerap unsur
menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa lain,baik dari bahasa
daerah,maupundari bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda dan
Inggris. Dan berdasarkan taraf integrasinya unsur pijaman dalam bahasa
Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar:
1. Unsur pinjaman yang belum di sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia.
2. Unsur pinjaman yang pengucapannya dan penulisannya di sesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia.
Dalam makalah ini akan di bahas secara menyeluruh tentang bahasa-bahasa
asing dan golongan besar unsur pinjaman tersebut, beserta contoh dalam
penempatannya.
F. LANDASAN TEORI
BAB II
PEMBAHASAN
A. UNSUR SERAPAN
Unsur serapan adalah unsur bahasa yang diserap dari berbagai bahasa, yaitu
bahasa daerah dan bahasa asing.
Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar.
Pertama, unsur yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia,
seperti reshuffle, shuttle cock, dan long march. Unsur-unsur ini dipakai
dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti
cara asing.
Kedua, unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia dan diubah seperlunya sehingga bentuk
Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Di samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai
bagian kata yang utuh. Kata sepertistandardisasi, implementasi,
dan objektif diserap secara utuh di samping kata standar, implemen,
dan objek.
Pedoman EYD mengatur kaidah ejaan yang berlaku bagi unsurunsur serapan. Beberapa kaidah yang berlaku misalnya c di muka a, u, o, dan
konsonan menjadi k (cubic menjadi kubik, construction menjadi konstruksi),
q menjadi k (aquarium menjadi akuarium, frequency menjadi frekuensi), f
tetap f (fanatic menjadi fanatik, factor menjadi faktor), ph menjadi f (phase
menjadi fase, physiology menjadi fisiologi).
Akhiran-akhiran asing pun dapat diserap dan disesuaikan dengan kaidah
bahasa Indonesia. Misalnya akhiran age menjadi -ase, -ist menjadi -is, ive menjadi -if.
Akan tetapi, dengan berbagai kaidah unsur serapantersebut, kesalahan
penyerapan masih sering kali dilakukan oleh para pemakai bahasa. Pujiono
menemukan kata sportifitas lebih banyak muncul di Google dibandingkan
kata sportivitas, demikian pula dengan kata aktifitas dibandingkan dengan
kata aktivitas.
Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes dalam menerima
dan menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini
hendaknya tidak membuat kita serampangan dalam membentuk istilah baru
dan mengabaikan khazanah bahasa kita.
B. CONTOH UNSUR SERAPAN
C di muka a,u,oa,dan konsonan menjadi k
Calomel
kalomel
Construction
konstruksi
Cubik
kubik
Coup
kup
C (sanskerta) menjadi s
Cabda
Castra
sabda
sastra
Ee (Belanda) menjadi e
Stratosffer
System
stratosfer
system
kartun
pruf
Pool
pul
Oo (Belanda) menjadi u
Kompoor
Provost
Konsonan
kompor
provos
ganda
menjadi
konsonan
membingungkan.
Misalnya:
Gabro
Accu
Effect
Commission
Ferrum
Solfeggio
gabro
aki
efek
komisi
ferum
solfegio
Tetapi:
Mass
massa
tunggal
kecuali
kalau
dapat
Catatan:
1. Unsur pungutan yang sudah lazim dieja secara Indonesia tidak perlu lagi
diubah
Misalnya:
Kabar
Sirsak
Iklan
Perlu
Bengkel
Hadir
Sekalipun dalam ejaan yang disempurnakan huruf q dan x diterima
sebagai bagian abjad bahasa Indonesia, unsur yang mengandung kedua
huruf itu di Indonesiakan menurut kaidah yang terurai di atas. Kedua
huruf itu dipertahankan dalam penggunaan tertentu saja seperti dalam
pembedaan nama dan istilah khusus.
Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas,
berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya
dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap bagian kata yang utuh. Kata
seperti standarditasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di
samping kata standar,efek, dan implement.
-aat (Belanda) menjadi at
advokaat
advokat
plaat
pelat
-age menjadi ase
percentage
etalage
persentase
etalase
kasein
protein
elektronik
statistik
persentil
mobil
publisis
egois
deskriptif
demonstratif
katalog
dialog
analog
epilog
trotoar
repertoar
dictator
corektor
dapat
mempermudah
tercapainya
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan isi dan pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa ada
sebagian kecil dari bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing maupun bahasa
daerah yang sudah dijadikan bahasa baku yang sesuai dengan EYD yang disebut
dengan unsur serapan.
Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi
atas, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan
unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah
bahasa Indonesia.
Dan berdasarkan syarat, unsur serapan terbagi menjadi tiga yaitu:
1. Istilah serapan yang di pilih lebih cocok karena konotasinya
2. Istilah serapan yang di pilih lebih singkat jika dibandingkan dengan
terjemahan Indonesianya.
3. Istilah serapan yang dipilih
dapat
mempermudah
tercapainya
DAFTAR PUSAKA