BAB I
PENDAHULUAN
Buku
ini
merupakan
laporan
Kuliah
Kerja
Lapangan
menambah
wawasan
arsitektur Strata
ilmu
dan
Satu Arsitektur
pengetahuan
khususnya
visi
pembangunan
Singapura
yang
memfokuskan
pada
117
Singapura yang multi etnis, serta responsif terhadap iklim tropis. Oleh
karena itu, tugas setiap arsitek untuk mempelajari perkembangan desain
modern yang mampu mengangkat kearifan lokal, hemat energi namun
tetap mengikuti kebutuhan zaman.
Kota Singapura mampu menyediakan informasi-informasi seperti
tertera diatas selain jaraknya yang dekat dengan Indonesia dan iklim yang
sama dengan Indonesia. Sehingga diharapkan para peserta KKL ini
mampu mengadaptasi proses desain seperti yang dilakukan para arsitek
yang merancang bangunan-bangunan di Singapura.
B. Manfaat Kuliah Kerja Lapangan
Manfaat
117
C. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika pembahasan yang dilakukan yaitu:
1. Bab I PENDAHULUAN
Pendahuluan yang membahas uraian-uraian mengenai Latar Belakang
Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat KKL, dan Sistematika Penulisan.
2. Bab II TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tinjauan pustaka berisi tinjauan terhadap pengertian Green
Buiding, Urban Development Authority (URA), Konservasi Bangunan Tua
dan Transit Oriented Development (TOD).
3. Bab III METODE
Menguraikan metode penulisan yang berisi tentang Singapura sebagai
lokasi KKL dan waktu KKL, cara pengambilan data, alat yang digunakan,
cara pengolahan data dan cara pengambilan kesimpulan.
4. Bab IV PEMBAHASAN
Menghasilkan deskripsi objek yang dikunjungi di daerah Singapura, mulai
dari arsitekturalnya sampai dengan struktur, sosial budaya, dan sejarah,
serta menganalisis objek survey KKL tentang arsitektural, struktural, dan
teknologi bangunan.
5. Bab V REKOMENDASI KONSEP
Menjelaskan konsep desain yang dapat diterapkan di Indonesia sebagai
pemecahan masalah arsitektur yang pada umumnya dihadapi Indonesia,
yaitu energi bangunan dan pemukiman.
6. Bab VI PENUTUP
Menyimpulkan pokok pembahasan arsitektural dan struktural serta
teknologi bangunan di Singapura, serta sejarah dan sosial budaya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Green Building
Green building adalah ruang untuk hidup dan kerja yang sehat dan
nyaman sekaligus merupakan bangunan yang hemat energi dari sudut
perancangan, pembangunan, dan penggunaan yang dampak terhadap
lingkungannya sangat minim. (www.indonesian.cri.cn, Januari 2009).
Masyarakat memahami green building yang dijelaskan dalam Bulan
Mutu Nasional dan Hari Standar Dunia (2008), sebagai bangunan yang:
1 Terintegrasi dengan alam
2 Memperhatikan ekosistem lokal dengan perencanaan jangka panjang
3 Produk dari tindakan manusia dengan mempertimbangkan kualitas
lingkungan baik fisik maupun sosial.
Dikutip dari http://en.wikipedia.org/wiki/Green_building, Januari
2009, dijelaskan bahwa green building dirancang secara keseluruhan untuk
mengurangi dampak lingkungan pada kesehatan manusia yaitu dengan:
1 Efisien menggunakan energi, air, dan sumber daya lainnya
2 Melindungi kesehatan karyawan dan meningkatkan produktivitas kerja
3 Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan
Green building didefinisikan oleh Enviromental Protection Agency
(EPA) sebagai struktur bangunan yang environmentally responsible dan
menggunakan sumber daya secara efisien di seluruh siklus hidupnya. Green
building
dirancang
untuk
mengurangi
dampak
menyeluruh
akibat
polutan),
serta
perancangan
landscape
yang
dapat
dalam
2
3
pendingin ruangan.
Singapore Standard Code of Practice 38 yang mengatur pencahayaan
dalam ruangan
Dan standar pengukuran kinerja suhu bangunan (Code on Envelope
Thermal Performance of Building).
Program BCA GM mengelompokkan bangunan dalam 2 kategori
Certificed
Bangunan dengan GM Points 75 85 akan memperoleh standart GM
Gold
Bangunan dengan GM Points 85 90 akan memperoleh standart GM
Gold Plus
Bangunan dengan GM Points di atas 90 akan memperoleh standart
GM Platinum
guna lahan, rasio petak kotor, membangun kontrol tinggi, dan pedoman DC
lainnya. Pedoman ini membantu untuk melindungi fasilitas dan kepentingan
masyarakat luas, sedangkan yang memungkinkan pemilik tanah individu dan
bisnis untuk mengembangkan bangunan mereka. Umpan balik dari para
profesional membangun industri secara berkala dicari saat peninjauan URA
tentang pedoman DC.
4 Penjualan tanah
The URA adalah agen penjualan tanah utama bagi Pemerintah. Tanah
dibuat tersedia untuk dijual untuk komersial, hotel, perkembangan perumahan
dan industri swasta di Singapura melalui program Goverment Sold Land.
Setiap program GLS direncanakan dan diumumkan setiap enam bulan
5 Konservasi
The URA mengidentifikasi bangunan dan kawasan konservasi
berdasarkan nilai arsitektur dan sejarah budayanya. Hal ini juga menetapkan
pedoman dan prinsip-prinsip untuk pemilik, arsitek, insinyur, dan kontraktor
untuk memastikan pemilihan kualitas bangunan.
Untuk mengidentifikasi bangunan yang dikonservasi di Singapura,
URA Architectural Heritage Awards diluncurkan pada tahun 1995.
Penghargaan tahunan menghormati pemilik, pengembang, arsitek, insinyur,
serta kontraktor yang telah memberikan standar tertinggi dalam melestarikan
dan memulihkan bangunan bersejarah untuk terus digunakan. Penghargaan
juga meningkatkan kesadaran masyarakat dan apresiasi restorasi kualitas
monumen dan bangunan di Singapura.
6 Perencanaan & Desain perkotaan
The URA merumuskan rencana desain perkotaan dan kebijakan untuk
membentuk pusat kota Singapura sebagai tempat khas, dinamis dan
menyenangkan untuk semua. Ketika merencanakan untuk pusat kota, URA
menganggap hubungan antara bangunan dan jalan-jalan, bagaimana orangorang akan memanfaatkan mereka, dan pengalaman mereka bergerak di
dalam kota.
7 Fungsi lainnya
The URA mempromosikan
pengembangan
profesional
dalam
dan investor, menyediakan informasi real estate yang komprehensif dan tepat
waktu untuk membantu mereka membuat keputusan. URA juga mengelola
banyak parkiran masyarakat di area pusat, area komersial dan industri di luar
perkebunan HDB, dan dalam beberapa kawasan perumahan swasta.
8 Dampak terhadap Perkotaan Landscape Singapura
The URA telah berperan dalam membawa perubahan yang
mengesankan dalam lanskap fisik Singapura sejak kemerdekaan, terutama di
Central Area. Contoh yang paling signifikan adalah pembangunan kembali
daerah distrik keuangan, juga dikenal sebagai daerah "Sepatu Emas". Dimana
bangunan
kumuh,
PKL dan
jalan-jalan
padat
dulunya
merupakan
pemandangan umum, dan sekarang menjadi area bisnis yang berkembang dan
pusat keuangan di mana kompleks modern dan gedung kantor pencakar
langit.
C. Konservasi Heritage
Singapura merupakan negara yang ketat dalam menerapkan aturan
konservasi. Hal ini dikarenakan Singapura pernah melakukan kesalahan yaitu
menghancurkan
sebagian
bangunan-bangunan
bersejarahnya
karena
restoration yang dimaksud adalah lebih dari sekedar menjaga keaslian fasad
bangunan dan fisik kulit bangunan, tetapi juga mempertahankan keaslian
suasana bangunan tersebut. Untuk dapat memahami hal ini maka kita perlu
melakukan telaah mengenai sejarah kawasan serta nilai budaya yang dimiliki
oleh kawasan.
Konsep TOD
Konsep Transit Oriented Development (TOD) ini menawarkan
alternatif menuju pola pengembangan dengan menyediakan fungsi-fungsi
working, living,leisure dalam populasi yang beraneka ragam, dalam
kepadatan yang rendah sampai dengan tinggi, dengan konfigurasi fasilitas
pedestrian dan akses transit.
Karakteristik bentuk kota ini bercirikan keragaman dan densitas
tinggi dalam skala lokal/kawasan, dan terhubungkan dengan bagian kota lain
oleh sistem transit. Konsep Transit Oriented Development (TOD) di awali
dengan konsep aktivitas pergerakan manusia, baik dengan moda maupun
berjalan. Pergerakan sebagai salah satu aktivitas yang paling banyak
dilakukan oleh manusia, diwadahi dengan penempatan-penempatan pusatpusat aktivitas yang terintegrasi dengan titik-titik transit, sehingga diharapkan
dapat mendorong penggunaan transportasi publik. Pusat-pusat aktivitas
dihubungkan antara satu dengan yang lain dalam jarak tempuh berjalan yang
nyaman dan aman sebagai upaya untuk mengurangi pergantian antar moda
(Wijaya, 2009).
BAB III
METODE OBSERVASI
Alamat
Singapore river
10 Bayfront Avenue
6 Bayfront Ave
1 Esplanade Dr
18 Marina Gardens Dr
1 Harbourfront Walk
21 Lower Kent Ridge Road
Serangoon Road, Rececourse Road,
Kitchener Road
Pagoda Road, Trengganu Road, Sago
Road, Smith Street
Orchard Road
200 Victoria road
c. Menarik Kesimpulan/Verifikasi
Sejak langkah awal dalam pengumpulan data, tim survei sudah
mulai mencari arti tentang segala hal yang telah dicatat atau disusun
menjadi suatu konfigurasi tertentu. Pengolahan data kualitatif tidak
akan menarik kesimpulan secara
tergesa-gesa,
tetapi secara
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singapura
Pada masa silam sekitar abad ke 14, pulau Singapura merupakan
sebagian dari kerajaan Sriwijaya dan dikenal sebagai Temasek ("Kota Laut").
Dipercayai bahwa Singapura merupakan pusat pemerintahan kerajaan Melayu
sebelum ia diduduki oleh Sir Stamford Raffles. Ini berdasarkan tulisan
Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi yang menyatakan ketika Singapura
dibersihkan, bukit yang terdapat di situ telah dikenali sebagai bukit larangan,
dan terdapat banyak pohon buah yang ditanam di situ. Ini menunjukkan
terdapatnya pusat administrasi di situ.
Selain daripada itu, Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi turut
menyatakan ditemukannya sebuah batu bersurat yang mempunyai ukiran
tulisan yang tidak dikenali dan telah kabur. Prasasti Singapura itu
menunjukkan Singapura telah menjadi sebuah pusat administrasi sejak silam
lama sebelum tibanya pihak Inggris.
Raffles tiba di Singapura pada 29 Januari 1819. Dia menjumpai
sebuah perkampungan Melayu kecil di muara Sungai Singapura yang diketuai
oleh seorang Temenggung Johor. Pulau itu dikelola oleh Kesultanan Johor
tetapi keadaan politiknya tidak stabil. Pewaris Sultan Johor, Tengku Abdul
Rahman dikuasai oleh Belanda dan Bugis.
Pendirian Singapura oleh Raffles mendapat masalah saat kerajaan
Belanda menuduh Inggris mencampuri kawasan naungan pengaruhnya. Pada
mulanya kerajaan Inggris dan Perserikatan Hindia Timur Inggris bersimpati
dengan masalah ini tetapi lama kemudian mereka mengabaikannya demi
Singapura.
pertumbuhan fisik mengikuti pola yang rapi. Ini dikenal dengan Rencana Kota
Raffles. Diantara gambar kucinya adalah susunan grid untuk jaringan jalan dan
pemisahan area komunitas oleh kelompok etnik (Eropa, China, India, Malay, Arab)
yang jelas. Sebuah area yang terpisah yakni kawasan alun-alun komersil ditunjuk
untuk kegiatan yang bersifat komersil dan area lainnya difungsikan untuk
pemerintahan. Raffles Place, yang dulu adalah kawasan komersial, dan pola jalan
dari pusat kota adalah bukti dari warisan colonial ini. Akan tetapi, Rencana Kota
Raffles menuntun pertumbuhan kota selama kurang dari satu dekade. Dari awal
1990-an, area kota telah menjadi sangat padat. Dalam kekurangan akan rencana kota
tebaru dan dengan ketiadaan pengawasan dari pemerintah British, perkampungan
kumuh telah memecah ke dalam area pinggiran dan kawasan yang lebih tua. Jalan
raya juga telah menjadi padat akibat tidak dapat membendung pertumuhan
transportasi bermesin.
Untuk meredakan masalah-masalah ini, The Singapore Improvemen Trust
(SIT) dibentuk tahun 1920 dan diangkat sebagai sebuah kesatuan yang lahir secara
sah tahun 1927 dengan perundangan dan peraturan The Singapore Improvement.
Tetapi seiring berjalannya waktu, dihilangkan pada tahun 1959 karena pencapaian
yang sangat kecil. SIT hanya telah membangun 23,000 unit perumahan, jauh dari
memadai untuk memenuhi perkembangan populasi, dan telah menyelesaikan sebatas
pekerjaan perbaikan seperti pelebaran jalan. SIP tidak memiliki kekuatan untuk
menjalankan seluruh perencanaan fisik maupun kekuatan mengatur perkembangan
hingga tahun 1951.
Di tahun 1995, berdasarkan sebuah amandemen terhadap peraturan SIP , SIT
ditugaskan ddengan melakukan diagnosa penelitian luas pulau Singapura dan
sesudah itu mempersiapkan sebuah master plan untuk menuntun perkembangan
fisiknya. Undang-undang master plan diselesaikan tahun 1955 dan diakui tahun
1958. Master plan terdahulu mengatur intensitas dan jenis pembangunan berdasarkan
penetapan penggunaan lahan dan kepadatan maksimal atau rasio tanah per tiap
tapak. Juga menyediakan lahan untuk penggunaan infrastructural, fasilitas dan area
terbuka.
-
Perencanaan
diberikan
kekuasaan
untuk
mengontrol
seluruh
pemerintah
segera
menyadari
bawha
memasukkan
strategi
perencanaan ke dalam master plan tidak akan mencukupi untuk memenuhi laju
perubahan ekonomi dan social yang terjadi di Singapura. Oleh karena itu,
pemerintah mencari bantuan dari The United Nation (UN) untuk merumuskan
kerangka jangka panjang untuk pembangunan kota di Singapura. Wakil UN
mengunjungi Singapura tahun 1962 dan 1963 dan rekkomendasi mereka dengan
cepat mengantarkan peluncuran The State and City Planning Project (SCP) tahu
1967. Bagi pemerintah perencanaan penggunaan lahan harus mengutamakan kedua
prioritas untuk Singapura yang baru saja merdeka: perlengkapan perumahan yang
memadai dan kesempatan pekerjaan untuk masyarakat.
Dibantu ole UN, pemerintah menyelesaikan SCP tahun 1971 dan hasilnya
adlah konsep perencanaan pertama Singapura, rencana dengan jangka waktu yang
panjang untuk menuntun pembangunan fisik negara selama 20 tahun ke depan. Tidak
seperti master plan, yang menyediakan rincian penetapan wilayah dan ukuran
kepadatan, Concept plan hanya menunjukkan pengembangan alokasi lahan
pemerintah dan kebijakan transportasi. Perbedaan lainnya adalah Concept plan
bukanlah sebuah dokumen secara hukum, meskipun sebagian besar usulannnya
diterapkan.
kebutuhan negara. Tugas ini dilaksanakan oleh The Urban Redevelopment, yang
telah ditunjuk sebagai rencana nasional dan percakapan ahli sejak 1989. Concept
plan yang ditinjau kembali diselesaikan tahun 1991. Dengan pertumbuhan ekonomi
yang baik dan sebagian besar orang Singapura telah diberi hunian dengan baik, fokus
bergeser
Berukuran tinggi 8,6 meter dan berbobot 70 ton, patung Merlion ini
dibangun dari campuran semen oleh seniman Singapura, almarhum Mr. Lim Nang
Seng. Patung Merlion kedua yang lebih kecil, berukuran tinggi dua meter dan
berbobot tiga ton, juga dibangun oleh Mr. Lim. Bagian badannya terbuat dari
campuran semen, kulitnya dari pelat porselen dan matanya dari cangkir teh kecil
berwarna merah.
Rumahnya yang pertama
Merlion dan anaknya, Cub, awalnya terletak di muka Singapore River,
tepat di seberang Elizabeth Walk, hanya 120 meter dari lokasinya yang sekarang.
Area yang juga disebut sebagai Merlion Park ini segera menjadi tempat atraksi
wisata yang populer, dan menjadi salah satu tempat-tempat terkenal di kota-kota
besar dunia. Perdana Menteri Singapura pada waktu itu, Mr. Lee Kuan Yew,
meresmikan upacara pemasangan Merlion ini pada tanggal 15 September 1972.
Sebuah prasasti perunggu mengabadikan peristiwa bahagia tersebut dengan
tulisan, Merlion ini didirikan sebagai lambang untuk menyambut semua
pengunjung ke Singapura.
belakang cakrawala kota dan Marina Bay yang indah, termasuk gedung-gedung
landmark seperti The Fullerton Singapore dan Esplanade Theatres on the Bay
Memindahkan The Merlion
Di lokasi baru, Merlion akan digambarkan dengan latar belakang dramatis
The Fullerton Hotel oleh Helen Khoo dan skyline Raffles Place. The Merlion Park
adalah salah satu daerah yang akses gratis yang paling banyak dikunjungi.
Ratusan ribu orang dari seluruh dunia memiliki snapshot liburan berdiri dengan
Merlion. Ketika mereka kembali ke Singapura, mereka ingin melihat Merlion lagi
dan mereka ingin melihat Merlion memancurkan air.
Ada enam lokasi lainnya yang juga dipertimbangkan untuk relokasi patung
Merlion tetapi didapati tidak cocok dan secara teknis tidak dapat dilaksanakan.
Lokasi-lokasi tersebut adalah Jembatan Nicoll Highway Extension, Esplanade
Park, The Esplanade-Theatres on the Bay, tanjung di Marina Centre, tanjung dekat
Bayfront dan pada Kim Seng Park.
Merlion Park baru juga memiliki deck yang memungkinkan pengunjung untuk
mengambil foto dengan ikon ini. Deck ini cukup besar untuk menampung sebuah
orkestra yang dapat tampil dalam acara-acara tertentu. Alunan musik riang dapat
menambah suasana perayaan di Marina Bay. Merlion diposisikan demikian untuk
mengambil keuntungan dari skyline Raffles Place serta Marina Channel menuju
laut.
atau
menurunkan
Gambar 7.
a) The
Merlion
Cub
(anak)
b) View
pada Merlion Park
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Merlion Cub terletak 28 meter di belakang sang Merlion. Dipasang
pula sebuah sistem pompa untuk Merlion dan anak Merlion,
sehingga dapat menyemburkan air sepanjang hari dan malam.
Jenis Bangunan
Lokasi
Mulai Dibangun
: 2007-2010 Selesai
Tinggi Bangunan
: 200 M
Jumlah Lantai
: 57 Lantai
Luas
: 560.000 M2
Teknisi Sturktur
Kontraktor
: Ssangyong E&C
Arsitek
Gambar 11.
Komponen
bangunan
Sumber : Council On Tall Buildings And Urban Habitat
Fasad timur
Fasad
pemandangan terbaik
Singapura. Tempat ini dibentuk layaknya oasis tropis dengan ratusan pepohonan
ala tropis seluas 1,2 hektar. Program proyek menyerukan pengembangan eksterior
taman yang luas dengan kolam renang, jalur jogging, dan ruang publik. Sands
skypark dibuka pada tanggal 23 Juli 2010.
Kolam Skypark
Kolam renang SkyPark merupakan kolam renang infiniti yang terbesar di
dunia yang didesain dan dilaksanakan oleh Natare Corporation. Kolam renang
dibangun diatas ketiga tower hotel, teknisi harus mempertimbangkan kecepatan
angin, dan efek dari gravitasi yang dapat mengakibatkan tower bergoyang dan
bergerak. Teknisi Natare mendesain dan membangun
struktur Jack Legs lebih dari 500 titik dibawah
konstruksi kolam untuk memungkinkan penyesuaian
di masa mendatang.
Gambar 20.
Doubled joints
Sumber : Natare Corp.
Sands yang menjadi tujuan wisata, belanja, bahkan bisnis di kawasan Asia,
ArtScience Museum, sebuah bangunan museum yang dibentuk berdasarkan
filosofi bunga teratai, terletak pada bagian ujung bantaran sungai Singapura, yang
terletak pada bagian ujung Marina Bay Sands resort.
ArtScience Museum di Marina Bay Sands, dikonseptualisasikan dan
dirancang sebagai museum pertama didedikasikan untuk interaksi dinamis antara
seni dan sains, terbuka untuk umum sejak 19 Februari 2011.
Berdasarkan filosofi bangunan, bahwa seni dan sains bersama-sama dapat
membangkitkan dan memberi informasi kepada pengunjung dengan cara baru,
dan pemrograman pameran ArtScience Museum akan fokus pada tinjauan
bagaimana masing-masing disiplin seni, eksperimen ilmiah, media, teknologi,
desain dan arsitektur saling berkaitan dan memperkaya satu sama lain.
1.
Arsitektural
Museum ini dirancang oleh arsitek kebangsaan Israel kelahiran Kanada
Moshe Safdie. Beberapa proyek nya lebih terkenal termasuk Montreal Museum of
Fine Arts, Peabody Essex Museum di Salem, dan Yad Vashem Anak Holocaust
Memorial. Safdie sangat percaya mewujudkan karakter dan budaya negara dalam
bangunan yang ia desain. Museum ArtScience memiliki bentuk lotus (bunga
teratai) khas dengan 10 kelopak berbentuk tidak teratur dan diikat oleh lingkaran
dasar di tengah sehingga nampak seperti mengapung di atas kolam teratai 40.000
ft2. Ketinggian kelopak bunganya beragam, paling tinggi 60 m di atas tanah.
Sumber : https://www.dezeen.com/2014/10/11/moshe-safdie-on-marina-bay-sands-habitat-67skyscrapers-lego/
Okulus ini terletak pada bagian depan pintu masuk, sehingga pengunjung
akan mengitari kolam okulus ini jika akan masuk ke dalam gedung. Sensasi
teknologi rain harvesting dapat dirasakan lansung oleh pengunjung. Teknologi
rain harvesting ini merupakan salah satu bentuk pasive design bangunan hijau.
2. Struktur
Material
Gambar 33. Desain struktur (space grid) yang terbuat dari tulangan stainless steel
Sumber : http://www.area-arch.it/en/artscience-museum/
Sumber : http://www.area-arch.it/en/artscience-museum/
C.4 ESPLANADE
1. Konsep Masa Bangunan
Esplanade Theatre by The Bay merupakan bangunan yang terletak di tepi
air(waterfront) sepanjang pantai Marina Bay dekat muara Sungai Singapura.
Tujuan dibangunnya Esplanade Theatre by The Bay adalah sebagai pusat seni
pertunjukan bagi masyarakat lokal dan menjadi salah satu asset pariwisata untuk
menarik wisatawan asing.
Lokasi Esplanade dulunya merupakan Satay Club yang merupakan tempat
makanan populer warga Singapura yang saat ini telah dialokasikan di tempat lain.
-
Data Fisik
d) Tahun : 1995-2002
a)
b)
c)
Gambar 36. Esplanade. a) Aerial View , b) tampak samping, c) tampak depan
Sumber : Dokumentasi pribadi dan http://www.area-arch.it/en/artscience-museum/
-
Konsep Desain
Konsep desain arsitekturnya yaitu menciptakan sebuah kompleksitas yang
fleksibel untuk menerima genre/style dari timur dan barat. Menjadikan desain
bangunan ini berfilosofikan berangkat dari masa lalu menuju masa depan
dengan cara menggabungkan modernisasi dan kearifan lokal. Untuk bentuk secara
keseluruhan mengambil bentukan dari buah durian yang merupakan buah khas
Asia sehingga bangunan ini tampak seperti durian, terselimuti oleh duri-duri pada
bagian atap. Gedung dibagi menjadi 2 yaitu gedung konser dan gedung teater.
Penempatan gedung pada lansekap didesain seperti kerang bulu babi yang
terhampar di tepi pantai.
a.
proyeknya
sampai
tahun
1995
sebelum
akhirnya
MWP
meninggalkan proyek.
Dari awal proses perancangannya, DP Architect memang ingin
menggunakan beberapa jenis shading pada bangunan Espalanade ini. Pada saat
desain dari Esplanade ditunjukkan kepada publik pada tahun 1994, desain untuk
shadingnya masih belum dirancang. Hanya terdapat enclosure berupa kaca pada
dua teater utama. Pada saat itu juga, terdapat banyak kritik dari masyarakat yang
menyatakan bahwa pada desain Esplanade ini terlalu banyak menggunakan
material kaca dan desainnya terlalu Barat. Oleh karena itu, setelah MWP
meninggalkan proyek, terdapat beberapa perubahan dalam desainnya, terutama
pada cladding bangunan setelah terdapat kerjasama dalam perancangan cladding
dengan Atelier One serta Mero, kontraktor yang bertanggung jawab untuk
membangun cladding. Sehingga dihasilkan bentuk Esplanade yang sekarang,
yaitu berupa ruangan yang melengkung dengan frame baja serta kaca sebagai
penutup, serta terdapat sunshade aluminium di atas lapisan kaca tersebut.
Kerjasama dalam merancang sistem cladding dengan perusahaan
konstruksi Atelier One dimulai setelah tahun 1995. Desain dari sunshades
perlahan-lahan berubah pola. Inspirasi yang digunakan dalam mendesain
sunshade yaitu sifat geometri dari struktur serta bangunan tradisional Asia. Bila
sunshade eksterior ini dilihat dari atas, maka sunshade tampak tertutup untuk
melindungi interior bangunan dari sinar matahari, tetapi bila dilihat dari sisi
bangunan, sunshade tampak terbuka dalam berbagai derajat, agar pengunjung
yang berada di dalam bangunan Esplanade ini masih tetap dapat menikmati
pemandangan di luar bangunan. Sehingga didapatkan bangunan yang terlindung
dari sinar matahari dengan tidak menghalangi view ke luar bangunan.
Orientasi matahari pada kedua bangunan teater ini berbeda, oleh karena itu
orientasi sumbu sunshade antara kedua massa bangunan juga berbeda. Grid pada
Lyric Theatre miring 45 derajat terhadap sumbu, sedangkan grid pada Concert
Hall tetap pada garis lurus ke porosnya. Perbedaan derajat pada sunshade ini
tepat untuk dapat mengakomodasi semua kebutuhan agar sesuai dan cukup
dibangun pada site yang sempit.
2. Fasilitas
a. Venue Pertunjukkan
Esplanade berisi ruang-ruang pertunjukkan berkelas dunia, ditambah
dengan berbagai layanan dukungan profesional dan fasilitas-fasilitas mumpuni.
Selain tempat pertunjukan, Esplanade juga memuat tempat pertemuan, serta
layanan-layanan gaya hidup dan seni terkait. Highlights utama dari Esplanade hall konser dan teater, yang terhubung ke persimpangan jalan utama melalui ruang
depan, sementara Esplanade Mall dapat diakses melalui jalur masuk yang terletak
antara 2 hall tersebut.
b. Hall Konser
a)
b)
c)
Gambar 39. Concert Hall Foyer Stall & Stalls. a) Lay out kursi b) dan c) interior
Sumber : https://www.esplanade.com/venue-hire/concert-hall
a)
a)
b)
a)
b)
c)
a)
b)
Perpustakaan
@Esplanade,
yang
terletak
di
lantai
tiga,
adalah
Gambar 47. Sunshade aluminium dengan orientasi sesuai arah sinar matahari
Sumber : Dokumentasi pribadi
Tantangan utama dari realisasi proyek Esplanade ini adalah :
Proses pemasangan panel shading yang berulang kali dilakukan agar dapat
memenuhi tuntutan estetis dan fungsional.
a. Bentuk Geometri
b. Formfinding
Bentuk permukaan dari kedua massa bangunan utama dari Esplanade ini
adalah NURBS, yaitu Non Uniform Beta Splines, deskripsi matematika dari
freeform
surface.
Stimulasi
dari
pengembangan
NURBS
berasal
dari
node dan elemen struktur. Yang berarti, kode warna ini memungkinkan apabila
digunakan untuk mengidentifikasi komponen dari setiap grup pada proses desain,
fabrikasi dan pemasangannya.
Jadi bentuk geometri pada atap dari Esplanade ini termasuk pada kategori
free-form surfaces, yang dikenal dengan istilah nurbs-surfaces. Dengan struktur
bajanya berupa double layer space frame yang pada kedua ujung grid segitiganya
mengikuti grid yang ditentukan dengan bentuk belah ketupat yang panjangnya1,5
m serta terdapat 3 garis lain yang panjangnya bervariasi sehingga memungkinkan
grid tersebut membentuk free-form surface. Pada struktur, eksternal gridnya
menggunakan sistem MERO bowl-node dengan bagian berongga yang berbentuk
persegi berukuran 60x60 mm yang ketebalannya bervariasi. Sedangkan grid
internalnya menguatkan elemen yang saling terhubung, lapisan internal dan
eksternalnya telah direalisasi dengan sistem MERO spherical node dan circular
tube yang ketebalannya juga bervariasi dari 60-150 mm.
ketupat untuk kemudian ditekuk pada sudut yang berbeda danbukaan yang
kemiringannya bervariasi.
berbagai
langkah
optimalisasi
tersebut,
bertujuan
untuk
Konsep bearing
Evaluasi beban
Perhitungan dari defleksi, elemen struktur dan reaksinya
Pengukuran
Konsep Penyokong (support)
Space truss saling mendukung satu sama lain pada ujung/puncak
kedua atau ketiga pada bagian tepi dari pilar-pilar beton. Bagian tepi atas
dari space truss hanya didukung oleh beberapa chord node diujung
darikolom beton. Beban pada bagian tepi atas berbeda dari bagian tepi
bawah, perbedaannya terletak pada :
- Realisasi dari pergerakan horizontal
- Insulasi getaran
1. Beban Statis
Untuk stabilisasi struktur pada fasad, maka sangat diperlukan
untuk mendukung bagian paling bawah dan tepi atas dari space frame. Hal
ini dapat diperoleh dengan memberikan pengekangan pda bagian
tepibawah dari titik beban. Namun, pada bagian tepi atas juga diperlukan
pemilihan layout beban yang masih dapat mentoleransi ekspansi dari
atau
teater.
Solusi
yang
memungkinkan
adalah
untuk
pembebanan sementara
Defleksi statis 4 mm.
Parameter ini telah dipertimbangkan dalam konsep desain, yang
telah
dikembangkan
Wrzburg/Jerman
dan
bersama
dengan
berkoordinasi
Wolfel
dengan
Consultants
Wilson,
Ihrig
dari
&
Nama Bangunan
Location
: The Colonnade
: 82 Grange Road
Singapore
Arsitek
Tipe
Developer
Tahun Selesai
Unit
: Paul Rudolph
: Kondominium
: Pontiac Land Pte Ltd
: 1986
: 90 unit
Sumber : www.archdaily.com
ruang makan, sebuah dapur yang luas, dan sebuah balkon. Lantai pertama
menampilkan sebuah ruang terima tamu dan kamar mandi, dan lantai kedua
rumah dengan kamar yang luas.
Data Fisik
Nama Bangunan
Tahun
Pemilik
Lokasi
Tipe Bangunan
Jenis
Sistem
Luas
: Vivo City
: 2006
: Mapletree Investments Pte Ltd
: Singapura, Singapara
: Komersial
: Intensif
: Single Source Provider
: 16146 sq.ft.
Designers/Manufacturers :
Developer
Arsitek
Arsitek Internasional dari Jepang yakni Toyo Ito. Ito terkenal akan gaya khas,
berfokus pada pemanfaatan alam, iklim dan ruang terbuka. Dan Vevo City adalah
karya besarnya di kawasan Asia di luar Jepang.
1. Parkir
Di area parker terdapat minimarket Vivomart. Dapat dengan mudah menurunkan
belanjaan dari trolli setelah berbelanja. Terddapat travellator langsung menuju ke
B2, dimana terdapat Kopiitam dan counter liannya berada. Kemudian juga
terdapat lift yang menuju ke lantai dua. Parkir di lantai atas juga sangat nyaman,
landai dan dekat degan lift terdekat sehingga meberikan mobilitas yang mudah
untuk penyandang cacat fisik, kursi roda dna kereta bayi.
2. Informasi Kontra
Counter informasi terkemuka di tingkat 1 atau tingkat 2 yang paling nyaman
untuk mengunjungi karena mereka terletak tepat di sebelah sepasang lift. Ada
petunjuk menuju Konter Informasi.
yang tersebar di bagian atap, yang kemudian dilapisi dengan filter geotextile dan
kemudian ditutupi dengan tanah. Kemudian, drainage cells ini yang membentuk
rongga-rongga pada lapisan bawah tanah. Hal ini berfungsi untuk mengefisiensi
peresapan air agar dapat mencegah tersumbatnya air dan dapat menjamin
kesehatantanaman.
EVA/PVC Thermoplsmer yang tahan air, yang sudah diuji oleh German FLL
Standards, atau lembaga uji coba Jerman.
Sumber : http://www.greenroofs.com/projects/
C.7 NATIONAL UNIVERSITY SINGAPORE
1.
Sejarah
Pada tanggal 3 Juli 1905, atas inisiatif Tan Jiak Kim, sekolah kedokteran
pertama di Singapura berdiri dengan nama Straits and Federated Malay States
Government Medical School. Tahun 1912, sekolah ini menerima donasi sebesar
$120.000 dari King Edward VII Memorial Fund, diikuti dengan perubahan nama
sekolah menjadi King Edward VII Medical School dan akhirnya King Edward VII
College of Medicine tahun 1921. Pada tahun 1929, Raffles College didirikan
untuk menggalakkan ilmu sosial di kalangan mahasiswa. Dua dekade setelahnya,
tepatnya pada 8 Oktober 1949, Raffles College bergabung dengan King Edward
VII College of Medicine menjadi Universitas Malaya.
Fasilitas
Dalam hal fasilitas yang menunjang pendidikan, NUS memiliki 7 buah
Library, Hon Sui Sen Memorial Library, Medical Library, Music Library, dan
Science Library. Terhitung hingga Juni 2010, telah ada sekitar 1.5 juta judul di
perpustakaan-perpustakaan NUS, serta sumber daya mikrofom sebanyak 23.290
yang melengkapi kekayaan koleksi perpustakaan ini. Jumlah tersebut dapat
bertambah lagi tiap tahunnya. Judul-judul yang bisa ditemukan di sini meliputi:
bidang arsitektur, bangunan dan real estat, ilmu komputer, bisnis, teknik, musik,
kedokteran, hukum, kemanusiaan dan ilmu sosial.
a)
b)
c)
berasal dari 100 negara berbeda. Dengan jumlah tersebut, NUS pun menyediakan
fasilitas tempat tinggal sebanyak 4 tempat, di mana 3 tempat untuk mahasiswa
sarjana sedangkan sisanya diperuntukkan bagi mahasiswa pascasarjana. Tempat
tinggal mahasiswa sarjana meliputi Kuok Foundation House, Prince George's Park
Residence, dan Ridge View Residence. Pada masing-masing tempat tinggal
tersebut mahaiswa bisa memilih ruangan yang terbagi ke dalam 11 hingga 15
klaster. Setiap klaster dilengkapi dengan kamar mandi dan dapur yang
memungkinkan penghuninya untuk memasak sendiri karena peralatan memasak
pun telah tersedia. Sementara itu, tempat tinggal bagi mahasiwa pascasarjan yang
bernama Graduate Residences memiliki karateristik yang berbeda dibandingkan
dengan tempat tinggal lainnya. Graduate Residence menawarkan pilihan ruangan
bertipe apartemen dan ruangan bagi penghuni tunggal (single room).
dengan universitas lain di wilayah Asia. NUS menerapkan sistem pendidikan yang
berbeda. Ia mengadaptasi sistem pendidikan Inggris, salah satunya sistem
pengajaran melalui kelompok kecil (tutorial), sekaligus sistem yang dimiliki
universitas di Amerika berupa sistem kredit mata kuliah. Mahasiswa NUS pun
dimungkinkan untuk mengambil program double-degree atau mengikuti 2
program sarjana dalam satu waktu, sehingga dapat lulus dengan menyandang dua
titel. Jurusan yang menyediakan program ini adalah Arts & Social Sciences dan
Engineering, Arts & Social Sciences dan Law, Business and Engineering, serta
Business dan Law.
Fakultas yang ada di NUS
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q. Yale-NUS
C.8 ORCHARD ROAD
Orchard road merupakan pusat retail dan hiburan sepanjang 2.2 km yang
menjadi daya Tarik wisata utama untuk Singapura. Perencanaan wilayah Orchard
road ditentukan oleh Urban Redevelopment Authority (URA), sebuah badan
Etimologi
Nama Orchard road diambil dari perkebunan merica, pala, dan kebun
Gambar 75.
Lokasi
Orchard Road
Sumber :
http://Google.co.id/maps/place/Orchard_road_singapura
Orchard road adalah jalan satu arah yang dimulai dari persimpangan Jalan
Orange Grove dimana terletak Orchard Hotel mengarah ke tenggara melintasi
Scotts road / simpang Paterso Hill, Stasiun MRT Orchard, Bideford road, Stasiun
MRT Somerset, Central Expressway, Stasiun MRT Dhoby Ghaut, dan berakhir di
persimpangan Handy road (sebelum Prinsep street), berlanjut ke Bras Basah road.
Disini juga terdapat banyak jalan bawah tanah termasuk penyeberangan bawah
tanah diantara pusat pusat perbelanjaan.
Orchard road berbatasan dengan Newton di sebelah timur dan utara, Tanglin
disebelah barat, Lembah sungai di sebelah selatan, dan Museum di sebelah
Tenggara.
3. Sejarah
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Orchard_road
Orchard road mulai dibuat pada tahun 1830an, meskipun demikian jalan
ini tidak diberi nama pada peta Singapura tahun 1836 buatan George Coleman.
Pada tahun itu daerah Orchard road masih merupakan perkebunan merica, pala,
dan buah buahan. Pada tahun 1846 beberapa rumah dibangun hingga Tank road,
namun hanya tiga atau empat rumah yang dibangun di sisi kanan Orchard road.
Satu pemandangan utama pada periode ini adalah taman milik Dr. Jun yang
kemudian salah satu yang dipercaya menjadi cikal bakal penamaan Orchard road.
Doketr tersebut memiliki taman dan perkebunan di sudut jalan yang kini adalah
Scotts road dan Orchard road.
Pada akhir tahun 1840an, pemakaman mulai bermunculan di sepanjang
jalan ini. Tahun 1846 orang orang Tionghoa memiliki pemakaman yang luas
dimana sekarang beridri Hotel Meritus Mandarin dan Ngee Ann City, sementara
orang orang Sumatera dari Bencoolen memiliki pemakaman dimana sekarang
Hotel Grand Central berdiri. Sedangkan orang orang Yahudi juga memiliki
pemakaman dimana sekrang stasiun MRT Dhobby Ghaut berada. Semua
pemakaman tersebut sudah dipindahkan pada tahun 1984.
Pada tahun 1860an Orchard road mempunyai banyak rumah rumah pribadi dan
bungalow di perbukitan yang memiliki pemandangan lembah dimana jalan raya
sekrang berada. Pada awal 1890an, Yang Mulia SOmdetch Phra Paramindr Maha
Chulalongkon, Raja Siam memiliki Hurricane House dengan pemandangan
Orchard road melalui Tan Kim Ching, konsul Thailand di Singapura. Bangunan
tersebut beridiri bersama dua bangunan lainnya yang selanjutnya menjadi
Kedutaan Kerajaan Thailand di Orchard road nomor 370.
Pada tahun 1903 toko toko di Orchard road mulai bermunculan, lengkap dengan
pasar swalayan pertama di Singapura yang sekarang ditempati Centrepoint.
Toserba ini dibuka pada tahun 1958 oleh saudagar setempat, C.K Tang, di atas
tanah yang menghadap ke pemakaman.
4. Pusat perbelanjaan
Orchard road kini dipenuhi oleh pusat belanja pejalan kaki. Banyak pusat
perbelanjaan brand brand ternama tersebar di sepanjang jalanan Orchard road.
Orchard road juga banyak memiliki rumah makan, jaringan kedai kopi, kafe,
tempat hiburan malam dan hotel. Selain itu disana terdapat tempat tinggal resmi
Presiden SIngapura yaitu Istana.
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Orchard_road
5. Transportasi
1) MRT
Terdapat tiga stasiun MRT di sepanjang Jalan Orchard, yaitu Orchard, Somerset dan
Dhoby Ghaut. Ketiga stasiun ini sangat penting untuk transportasi para komuter,
penduduk lokal, pelajar dan wisatawan yang berkunjung ke pusat belanja Jalan Orchard
dan pusat bisnis di sekitarnya. Sejak dibangunnya ION Orchard, pintu masuk Stasiun
MRT Orchard dipindah ke bawah tanah dari mal ini.
2) Bus
Terdapat layanan bus yang dikelola oleh SBS Transit dan SMRT yang melewati
Orchard road. Halte bus sepanjang jalan terdapat di :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
3) Taxi
Delfi Orchard
Stasiun MRT Dhoby Ghaut
Concorde Shopping Centre
Lucky Plaza
McDonald House
Seberang Mandarin Orchard Singapore
Orchard Emerald
Orchard Plaza
Kedutaan Besar Kerajaan Thai Embassy
Tang Plaza
YMCA
Memasuki Orchard road dari arah barat memlalui Napier road. Kendaraan dari
Dunearn road melewati Scotts road dan belok kiri ke Orchard road didepan
persimpangan Hotel Marriot. Kendaraan dari arah berlawanan dari Peterson road
bisa belok kanan ke Orchard road. Selain itu ada beberapa jalan yang mengarah ke
Orchard road. Orchard road adalah jalan satu arah menuju ke Bras Basah road
yang mengarah ke selatan. Di Orchard road juga memberlakukan Electronic Road
Pricing (ERP) untuk semua kendaraan bermotor yang melaluinya.
Little India adalah sebuah daerah etnik di Singapura dimana terdapat elemen
budaya Tamil. Umumnya Little India dikenal juga dengan nama Tekka di kalangan
masyarakat Tamil.
Geografi
Little India terletak di sebelah timur sungai - di seberang Chinatown
Singapura, di sebelah barat sungai dan di utara Kampong Glam. Little India
merupakan bagian dari wilayah perencanaan kota dari Rochor.
2
Sejarah
Berbeda dari daerah Chulia Kampong, dibawah rencana Raffles di
Singapura, awalnya Little India merupakan sebuah divisi dari colonial Singapura
dimana imigran etnis India akan berada dibawah kebijakan Inggris untuk
pemisahan etnis. Namun seperti Chulia Kampong yang menjadi lebih ramai dan
persaingan tanah meningkat, sehingga banyak etnis India pindah ke daerah yang
sekarang dikenal sebagai Little India.
Daerah Little India telah berkembang disekitar pemukiman bekas narapidana
India. Lokasinya yang berada disepanjang sungai Serangoon awalnya dibuat
untuk memelihara ternak. Akhirnya kegiatan ekonomi lainnya dikembangkan dan
dengan di awal abad ke-20, daerah tersebut mulai terlihat sebagai lingkungan etnis
India.
Feature
Transportasi
Daerah ini dilayani oleh stasiun MRT Little India dan Farrer Park di jalur
North East dan stasiun berikutnya yaitu stasiun Rochor dan Jalan Besar di jalur
Downtown. Selain MRT, Little India juga bisa dicapai dengan menggunakan bus.
Layanan bus yang melalui daerah ini yaitu bus 23, 64, 65, 66, 67, 131, 139, 147,
857, dan NR6 yang melewati Little India melalui Serangoon Road.
C.10 CHINA TOWN
dikarenakan
Singapura
pernah
melakukan
kesalahan
yaitu
Gambar 84. Pintu masuk Stasiun MRT dari kawasan China Town di Pagoda Street
Sumber : dokumentasi pribadi
1.
Letak Geografis
Arsitek
Keunggulan
Bugis Junction sukses bertahan dan tetap berkembang ditengah budaya
konsumerisme yang beragam. Beberapa mall baru banyak yang jatuh dan tidak
mampu berkompetisi di Singapura. Beberapa hal yang membuat Bugis Junction
berhasil menjaga diri dalam dunia pasar ritel hiperkompetitif di Singapura, yaitu :
1) Lokasi yang strategis, tepat berada di atas stasiun bawah tanah Bugis MRT
dimana setiap hari dilayani oleh banyak bus. Mall ini juga mudah diakses
melalui jalan raya.
2) Integrasi dan hubungan dengan lingkungan. Selain terhubung melalui
underpass ke stasiun MRT Bugis, Bugis Junction juga terletak cukup denkat
dengan daerah disekitarnya, seperti Bugis street, Bugis Village, Kompleks
Albert / Fu Lu Shou / Sim Lim Square Mall, serta kuil kuil di Waterloo
street. Hal ini membantu untuk membentuk sabuk lalu lintas alam manusia di
daerah tersebut, dengan efek spillover positif.
3) Focus pada pengunjung, sebagai tempat hiburan terutama di akhir pecan baik
bagi kalangan dewasa maupun remaja.
4) Akses dekat ke berbagai pusat perkantoran dan hotel.
5) Desain arsitektur dan tata letak fitur mall pertama di Singapura yang tertutup
kaca dan jalan jalan pusat perbelanjaan yang ber AC. Desain arsitektur
Bugis Junction mempertahankan romansa pertokoan tua tanpa panas dan
kelembaban, serta diterangi oleh cahaya alami pada area atrium memberikan
salah satu ilusi berada di sebuah kafe pinggir jalan dimana seseorang dapat
menikmati suasana di jalan namun tidak terasa panas.
6) Latar belakang Bugis Junction memiliki banyak sejarah dan cerita populer
penuh warna tentang kehidupan malam Singapura sehingga menjadi daya
Tarik tersendiri bagi wisatawan.
4.
Transportasi
BAB V
REKOMENDASI KONSEP
koridor eksternal pada sisi timur yang lebih panjang yang memberikan akses
ke ruang dalam bangunan untuk semua lantai ( 3 lantai).
Fasad bagian timur berorientasi ke timur laut dan tepat menghadap ke
halaman (courtyard) bagian dalam. Ketiga bangunan yang identik memiliki
orientasi yang saling berlawanan, dan yang lainnya berbatasan di bagian utara
dan pintu masuk bangunan di bagian selatan. Keenam bangunan terhubung
dengan koridor di bagian dalam atau dengan core tangga di bagian tengah,
itulah area BCA Academy. Bagunan terdekat pintu masuk kampus ditetapkan
untuk mendapat penambahan aplikasi Net Zero Energy. Bangunan tersebut
sebagian di biayai oleh BCA, The Ministry of National Development (MND)
dan Economic Develeopment Board (EDB). Proyek menggunakan proses
build-operate. Mengurangi biaya operasional dan emisi merupakan
mekanisme utama (driver) dari desain, ketimbang mengurangi RAB
pembangunan. Para pemegang tanggung jawab dalam desain proyek ini
berdiskusi mengenai desain pasif, efisiensi energi, dan energi yang dapat
diperbarui. Penelitian kasus di berbagai negara dianalisa dan berbagai konsep
pengembangan di review (dilihat kembali), terkadang dibantu dengan
simulasi melalui komputer dan visual. Proses ini membantu unutk
mengidentifikasi penerapan yang terbaik dan sesuai kebutuhan dari proyek
ini. Target utama dari desain pasif termasuk mengurangi transmisi dari suhu,
meningkatan penggunaan cahaya siang dan meningkatkan ventilasi alami,
dibarengi dengan efisiensi penggunaan listrik, pendingin ruangan dan
ventilasi mekanik dengan menggunakan sistem manajemem bangunan.
Integrasi photovoltaic kedalam pembungkus bangunan sangat penting dalam
mencapai tujuan NET Zero Energy.
Gambar 91. Berbagai tanaman di atap diatas tangga, diujungnya nampak platform
yang ditutupi dengan kanopi PV semitransparan
berguna
sebagai
fungsi
tambahan
setelah
ruang sebelum glazing adalah 800 lux untuk glazing bebas, dan 100 lux untuk
PV semi transparan, 300 sampai 800 lux untuk integrated adjustable blinds
dan 100-700 lux untuk electrochromic, memberikan cahaya yang cukup
dimana tingkat lux di angka 300 lux keatas. Autonomi cahaya (persentasi dari
waktu mencapai 300 lux) tidak mampu didapatkan dengan PV semitransparan
dikarenakan transmisi dari intrinsic low visible light kurang dari 10%, namun
shadingnya, kontrol glare, karakteristik warna termasuk baik.
ruang
dan
perencanaan
lebih
dibandingkan
dengan
pencahayaan elektrik dan sedikit menaikkan suhu rata-rata sekitar 1F (0,5 C).
Pada
ramah
Singapura. Proyek ini meliputi tujuh blok rumah susun dengan 712 unit
tempat tinggal, sebuah podium parkiran mobil, dan sisanya adalah ruang
terbuka hijau yang tersebar dalam pengembangan 2,9 hektar. Biaya konstruksi
untuk proyek ini adalah 5 sampai 8% lebih tinggi dibandingkan dengan
perumahan rakyat konvensional, ini cukup masuk akal dari perspektif seluruh
siklus hidup bangunan, sebagai eko-fitur yang diimplementasikan membantu
menurunkan biaya pemeliharaan dalam jangka panjang.
perkotaan terpadu. Solusi perkotaan berfokus pada lima bidang utama energi,
mobilitas perkotaan, air, sumber daya dan limbah, dan pemeliharaan telah
diidentifikasi untuk membantu merealisasikan visi eco-town untuk Punggol.
Punggol eco-town sebagai generasi baru konsep eco-living dan teknologi
yang dapat berpotensi direplikasi di perumahan lainnya di Singapura.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu program yang
diadakan oleh Universitas Hasanuddin dan diperuntukkan untuk semua
mahasiswa dari jurusan Arsitektur. Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) yang diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 04 Juni 2016 di
Singapura dilakukan dengan metode study tour terhadap 11 bangunan dan
jalan yang dipilih berdasarkan tujuan dari KKL Singapura yang telah
pertengahan
1950-an,
Singapura
benar-benar
memulai
di titik-titik penting di sekitar kota. Selain itu terdapat bangunanbangunan penting yang menjadi landmark kota seperti Merlion Park,
Marina Bay Sands dan The Esplanade yang semuanya ini berlokasi di
sekitar Singapore River.
3. Elemen pembentuk cakrawala Singapura
a Unsur air (sungai, Danau, atau Laut)
Unsur air di kawasan bangunan pencakar langit di kota ini adalah
Singapore River yang sangat luas. Landmark kota ini berada disekitar
Merlion, Marina Bay Sands dan The Esplanade.
b Promenade
Karena Singapura merupakan salah satu kota yang memaksimalkan
penggunaan jalan utnuk kepentingan pejalan kaki, fungsi promenade
sangat tergunakan dengan maksimal dan Marina Promenade menjadi
salah satu lokasi terbaik untuk melihat cakrawala kota.
c Warna Fasad Bangunan
Bangunan-bangunan milik negara dan swasta di Singapura memiliki
warna fasad yang terang dengan tujuan membuat penampilan pulau
secara estetika lebih menawan dibandingkan dengan negara-negara
lain seperti Bangkok, Hongkong, Shanghai dan Tokyo.
d Pencahayaan Bangunan
Pemandangan kawasan bangunan pencakar langit di sepanjang
Singapore River juga dimaksimalkan di malam hari dengan
pencahayaan yang menarik.
4. Cakrawala kota Singapura
menarik
wisatawan
dikarenakan
desain
Internasional dari Jepang yakni Toyo Ito. Ito terkenal akan gaya khas,
berfokus pada pemanfaatan alam, iklim dan ruang terbuka. desain
VevoCity terinspirasi oleh pembangunan kawasan HarbourFront yang
menciptakan kesan ombak di laut. VivoCity mempersembahkan
sebuah roof garden yang dapat diakses oleh semua orang, sebuah
inovasi pemanfaatan landscape sebagai bagian dari pengalaman
berbelanja. Vivo City menggunakan teknologi VersiCell sub-soil
drainage cells, yang ditempatkan pada bagian permukaan tanah dan di
sistem
cerobong
solar,
dibarengi
dengan
efisiensi
dengan
himpunan
mahasiswa