PENELITIAN EKSPERIMEN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam melakukan penelitan banyak sekali pilihan metode yang dapat digunakan.
Namun tidak semua metode cocok digunakan, metode yang dipilih harus sesuai dengan
tujuan penelitian. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penelitia adalah
metode eksperimen. Terutama dalam penelitian pendidikan, salah satu metode yang
banyak digunakan adalah metode penelitian eksperimen.
Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih
dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang
berkaitan dengan variabel, karakteristik, tujuan, langkah-langkah penelitian, serta
validitas dalam penelitian eksperimen.
BAB II
2.1
Pengertian
Penelitian
PEMBAHASAN
Eksperimen (http://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-
experimen.html )
Penelitian eksperimen merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk
menjawab pertanyaan. Penelitian eksperimen, tentu saja dimaksudkan untuk menguji
suatu hipotesis. Karena itu, setelahnya masalah dibatasi dengan tegas, peneliti perlu
mengembangkan hipotesis yang akan di ujinya. Dalam pengujian dimaksud hipotesisnya
boleh jadi bisa diterima tapi bisa juga ditolak. Diterima atau ditolaknya hipotesis itu,
tergantung pada hasil observasi terhadap hubungan variabel pada objek eksperimen.
(http://sucifitrianti.blogspot.com/2013/10/makalah-penelitian-eksperimen.html)
Menurut Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja
oleh peneliti. Latipun (2002) mengemukakan bahwa penelitian eksperimen merupakan
penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi terhadap perilaku individu yang
diamati yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi.
Menurut Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang pendidikan
dibedakan menjadi dua yaitu penelitian di dalam laboratorium dan di luar laboratorium.
Sehubungan dengan subjek dalam pendidikan adalah siswa, penelitian yang paling
banyak dilakukan adalah di luar laboratorium. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa
keunggulan yang dimiliki oleh penelitian di luar laboratorium. Selain itu, penelitian
eksperimen juga lebih cocok dilakukan dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan
dua alasan sebagai berikut:
a) metode pengajaran yang lebih tepat disetting secara alami dan dikomparasikan di
dalam keadaan yang tidak biasa;
b) penelitian dasar dengan tujuan menurunkan prinsip umum teoritis ke dalam ilmu
terapan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh sekolah.
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian
eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian
suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian dan menguji hipotesis tentang
ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain atau yang
sama sekali tidak diberikan tindakan dengan kondisi yang terkendali.
2.2 Variabel dan Subyek Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen memiliki khas yaitu menguji secara langsung pengaruh suatu
variabel terhadap variabel lain dan menguji hipotesis hubungan sebab-akibat. Variabel
penelitian pada dasarnya segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya. Menurut Hats dan Faraday (1981) variabel didefinisikan sebagai
atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang
yang
lain
atau
satu
obyek
dengan
obyek
yang
lain.
(http://ismetis.blogspot.com/2013/10/metode-penelitian-eksperimen.html)
Dalam penelitian eksperimen dikenal tiga kelompok variabel yaitu variabel
eksperimen (variabel yang diberikan treatment/tindakan), variabel kontrol atau
pembanding dan variabel luar (extraneous variabel) yaitu variabel pengganggu yang sulit
untuk
diprediksi
dan
dikendalikan
tetapi
mempengaruhi
hasil
penelitian.
(http://ismetis.blogspot.com/2013/10/metode-penelitian-eksperimen.html)
Eksperimen dimulai dengan mengembangkan hipotesis hubungan sebab-akibat
anatara variabel terikat dan variabel bebasnya. Selanjutnya dilakukan berturut-turut
pengukuran nilai (kualitas) variabel terikatnya (pretest), mengenakan perlakuan (kondisi
pengubah nilai) terhadap variabel bebasnya, dan mengukur kembali nilai variabel
terikatnya (posttest) untuk melihat ada tidaknya perubahan nilai.
Masalah
pokok
dalam
melaksanakan
eksperimen
adalah
menjaga
kondisi
eksperimen sedemikian sehingga tidak ada faktor lain yang sempat menyertai jalannya
eksperimen yang dapat mengacaukan atau mengaburkan pengukuran hasil penelitian
(posttest). Dalam penelitian pendidikan, variabel yang bisa dimanipulasi termasuk metode
pengajaran, jenis penguatan, pengaturan lingkungan belajar, jenis materi belajar dan
ukuran kelompok belajar. Variabel terikat juga diacu sebagai variabel kriteria atau
variabel pengaruh dari hasil studi. Perubahan atau perbedaan dalam kelompok dipercaya
sebagai suatu hasil manipulasi variabel bebas.
Suatu penelitian, termasuk eksperimen, perlu menetapkan target populasi. Untuk
penelitian eksperimen dibutuhkan keadaan populasi yang relatif homogen. Homogenitas
populasi ini berguna bagi kemudahan dalam pengambilan sampel dan perlakuan yang
hendak diberikan. Jika upaya homogenitas ini dicapai secara maksimal, maka sangat
membantu peningkatan validitas penelitian. Homogenitas subyek penelitian dapat dicapai
dengan membatasi ciri populasi, diantaranya :
1. Aspek tempat atau geografis, merupakan tempat tinggal subjek (provinsi, kabupaten,
sekolah).
2. Aspek subjek sendiri, seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, dll.
3. Aspek sosial, yang mencakup kelas sosial, keluarga, dan lingkungan sosial.
Penelitian biasanya dilakukan terhadap sampel, yaitu sebagian dari populasi.
Subjek penelitian yang menjadi sampel seharusnya representatif populasinya.
Kerepresantatifan sampel dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Jumlah sampel
Jumlah sampel merupakan banyaknya kelompok sampel yang dibutuhkan dalam
suatu eksperimen. Jumlah sampel ini ditentukan oleh desain eksperimennya.
Contohnya, jika suatu eksperimen dilakukan untuk melakukan komparasi dua macam
perlakuan misalnya pemberian pelatihan keterampilan sosial pada satu kelompok, dan
tidak ada perlakuan pada kelompok lain, maka jumlah sampel yang dibutuhkan ada dua
(kelompok perlakuan dan kelompok kontrol). Dalam suatu eksperimen yang lain, dapat
saja komparasi dua macam perlakuan itu dilakukan terhadap satu sampel. Dengan
demikian jumlah sampel sangat bergantung pada desain penelitian.
b. Besar anggota sampel
Besar anggota sampel dalam eksperimen tidak ditentukan oleh besarnya populasi, tetapi
ditentukan oleh kekuatan pengaruh perlakuan dari studi-studi sebelumnya. Suatu
perlakuan yang memiliki pengaruh yang kuat pada perubahan variabel terikat
(perilaku) berdasarkan studi atau penelitian terdahulu diperlukan anggota sampel yang
relatif lebih sedikit, dan semakin lemah pengaruh suatu perlakuan pada variabel terikat
dibutuhkan anggota sampel yang relatif lebih banyak.
c. Teknik pengambilan sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian eksperimen dapat dilakukan dua teknik, yaitu
sebagai berikut :
1) Random
Random merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas
probabilitas bahwa setiap unit sampling memiliki kesempatan yang sama untuk
terpilih sebagai sampel. Ada beberapa teknik random yang dapat digunakan dalam
menetapkan anggota sampel sebagai berikut :
a) Random sederhana (simple random), dilakukan dengan memilih setiap individu
yang menjadi sampel secara random. Biasanya dilakukan dengan undian.
b) Pemilihan urutan nomor (random ordering) yaitu pemilihan anggota sampel atas
dasar urutan nomor unit sampling. Yang dipilih sebagai sampel dapat ditetapkan
atas dasar nomor genap saja atau nomor ganjil saja atau kelipatan angka tertentu
sehingga jumlah anggota sampel yang dibutuhkan terpenuhi.
c) Random berdasarkan tabel. Random berdasarkan tabel yaitu penentuan anggota
sampel secara sistematis yang dilakukan dengan hanya memilih individu pertama
saja yang dipilih secara random sementara invidu berikutnya terpilih menurut
aturan yang ditetapkan berdasarkan tabel random.
d) Seleksi komputer, yaitu penentuan anggota sampel berdasarkan nomor random
yang diprogram di komputer.
2) Non random
Non random disebut juga sampel non probabilitas. Teknik pengambilan
sampel tidak dengan random tetapi dengan pertimbangan tertentu. Jika dalam
pemilihan anggota sampel dilakukan dengan tidak cermat, cara non random ini tidak
dapat memperoleh sampel yang representatif.
Sesuai dengan sifatnya, penentuan sampel non random memiliki banyak
kesulitan dalam mencapai keadaan yang representatif karena dimungkinkan banyak
bias yang terjadi secara sistematis yaitu dimungkinkan ada unsur kesengajaan dari
peneliti. Jika teknis ini terpaksa dilakukan dalam penelitian eksperimen maka
peneliti haruslah melakukannya secara hati-hati.
2.3 Tujuan Penelitian Eksperimen (http://ismetis.blogspot.com/2013/10/metode-penelitianeksperimen.html)
Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu
perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok
lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam
bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan pengaruh perlakuan
pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving) terhadap prestasi belajar dan
kemampuan komunikasi matematika pada siswa SMP atau untuk menguji hipotesis
tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika dibandingkan dengan metode
konvensional. Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan
sebagai
semua
tindakan,
semua
variasi
atau
pemberian
kondisi
yang
akan
dinilai/diketahui pengaruhnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada mengukur atau
melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan tetapi juga ingin menguji
sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya)
pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan
yang berbeda.
2.4 Karakteristik Penelitian Eksperimen
Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian eksperimen
antara lain: (http://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-experimen.html )
a) Variabel bebas yang dimanipulasi
Memanipulasi
variable
adalah
tindakan
yang
dilakukan
oleh
peneliti
atas
dasar
Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah untuk melihat dan
mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan adanya perbedaan diantara dua
grup.
Karakteristik yang selalu ada dalam penelitian eksperimental adalah adanya
tindakan
manipulasi
variabel
yang
secara
terencana
dilakukan
oleh
peneliti.
Memanipulasi variabel ini tidak mempunyai arti yang negatif, seperti yang terjadi diluar
konteks penelitian. Yang dimaksud dengan manipulasi dalam hal ini, menurut Sukardi
(2003), yaitu tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh seorang peneliti atas dasar
pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka guna
memperoleh perbedaan efek dalam variabel terikat.
(http://badrulwajdi.blogspot.com/201 1/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html )
Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian eksperimen, yaitu :
(http://badrulwajdi.blogspot.com/201 1/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html )
1. Variabel-variabel penelitian dan kondisi eksperimen diatur secara tertib ketat (rigorous
management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun
random (acak).
2. Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan
kelompok eksperimen.
3. Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan
variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi
variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak
menjadi tujuan penelitian. Di samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi
kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan
penentuan subjek, serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan
secara acak.
4. Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian
eksperimen, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimen yang dilakukan pada
saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan.
5.
Validitas
eksternalnya
kerepresentatifan
penemuan
(external
validity)
penelitian
dan
berkaitan
dengan
berkaitan
pula
bagaimana
dengan
treatment (tindakan);
validitas terukur.
Tiga unsur penting yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian ini, yaitu:
a) Variabel kontrol,
Variabel kontrol adalah inti dari metode eksperimen, karena variabel kontrol inilah yang
akan menjadi standar dalam melihat apakah ada perubahan, maupun perbedaan yang terjadi
akibat perbedaan perlakuan yang diberikan.
b) Manipulasi,
Dalam penelitian ini, yang dimanipulasi adalah variabel independent dengan melibatkan
kelompok-kelompok perlakuan yang kondisinya berbeda.
Pengamatan.
Eksperimen pada intinya sama dengan observasi. Perbedaan antara keduanya terletak pada
objek yang diamati. Pada observasi yang bukan eksperimen, objek yang diamati telah ada,
sedangkan pada eksperimen objek yang diamati itu diciptakan situasi munculnya oleh
peneliti. Memunculkan objek pengamatan itu adalah melalui perlakuan atau treatment.
2.5
Jenis
Penelitian
Eksperimen
(http://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-
experimen.html)
2) Tes Awal - Tes Akhir Kelompok Tunggal (The One Group Pretest posttest)
Dalam
rancangan
ini,
pengaruhatau
efek
suatu
tritmen
diputuskan
tersebut, tujuan dari true experiments menurut Suryabrata (2011 : 88) adalah untuk
menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan perlakuan
dan membandingkan hasilnya dengan grup kontrol yang tidak diberi perlakuan.
True experiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu.
Atau dengan kata lain dalam true experiments pasti ada kelompok kontrol dan pengambilan
sampel.
Berikut jenis penelitian yang termasuk dalam true experiments:
1. Rancangan Secara Acak dengan Tes dan Kelompok Kontrol (Posstest-Only
Control Design )
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok lain tidak.
Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang
tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Nilai tes akhir menjadi digunakan
untuk mengukur hasil perlakuan. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai
berikut.
Bagan penelitian ini adalah sebagai berikut.
rancangan
ini
terdapat
dua
kelompok
yang
dipilih
secara
merupakan
modifikasi
dari
design
true
experimental,
yaitu
dengan
digunakan untuk penelitian dinyatakan baik jika setiap kelompok memperoleh nilai pretest
yang sama.
(d) Quasy Experiment
Quasiexperiments disebut juga dengan eksperimen pura-pura. Bentuk desain ini
merupakan pengembangan dari trueexperimental design yang sulit dilaksanakan. Desain ini
mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel
luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain digunakan jika peneliti dapat
melakukan kontrol atas berbagai variabel yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk
melakukan eksperimen yang sesungguhnya. Dalam eksperimen ini, jika menggunakan
random tidak diperhatikan aspek kesetaraan maupun grup kontrol.
2.6 Langkah-Langkah Penelitian Eksperimen (http://badrulwajdi.blogspot.com/201 1/12/vbehaviorurldefaultvmlo.html )
Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis
penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.
Melaksanakan eksperimen.
Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan.
Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan
2.7
Validitas
Penelitian
Eksperimen
(http://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-
experimen.html)
kategori manusia antar grup. Sebab diantara mereka telah terjadi hubungan original yang
telah terbentuk sebelumnya.
d) interaction of setting and treatment
Antara setting penelitian dengan treatment yang dilakukan akan terjadi interaksi
diantara keduanya. Dengan demikian interaksi keduanya akan mendukung jalannya proses
penelitian yang sedang dilakukan.
e) interaction of history and treatment
Kadangkala terjadi hubungan sebab akibat antara kejadian masa lalu dan masa sekarang
yang merupakan kejadian tak biasa dan berpotensi tidak dapat diukur dalam penelitian.
Selanjutnya, untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, ada empat strategi
umum yang dapat digunakan untuk memperbaiki validitas eksternal, antara lain:
(a) Menggunakan pilihan acak (randomly) untuk memilih orang, setting, atau waktu yang
digunakan dari populasi yangada agar generalisasi menjadi lebih baik.
(b) Membuat agar grup individu, manusia ataupun settingnya dibuat heterogen. Langkah ini
ditempuh jika pendekatan random tidak dapat digunakan.
(c) Individu, setting, dan waktu dikonsentrasikan agar memperoleh satu grup modal populasi.
(d)Menggunakan terget populasi yang spesifik (individu, seting, waktu) untuk memenuhi target
yang ingin dicapai.
Dalam setiap penelitian eksperimen perlu diketahui persoalan-persoalan tentang
internal maupun eksternal validitas agar subjektifitas dalam penelitian dapat dihindari.
Ekperimen didesain untuk dapat mengendalikan secara ketat pada variabel-variabel ekstra
Penelitian eksperimen memiliki efisiensi yang tinggi. Penelitian eksperimen dapat dilakukan
pada populasi yang terbatas, sehingga tidak membutuhkan banyak subyek untuk terlibat
dalam proses eksperimen. Suatu eksperimen yang diketahui memiliki pengaruh yang kuat
membutuhkan partisipan yang tidak terlalu besar, sehingga akan meringankan kerja
eksperimen
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata Semester
Kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro
No
Tahun Ajaran
Nilai Rata-rata
1.
2008/2009
52
2.
2009/2010
55
3.
2010/2011
50
sumber : Guru
mata
pelajaran
Matematika
Berdasarka
n dari data di atas
pada data tiga tahun terakhir tidak mencapai nilai rata-rata 65. rata-rata kelas yang pada
tahun pelajaran 2008/2009 hanya 52, pada tahun pelajaran 2009/2010 rata-rata kelas
meningkat namun belum mencapai standar KKM yang ditetapkan oleh sekolah sedangkan
pada tahun pelajaran 2010/2011 rata-rata nilai ulangan semester kembali menurun yaitu
hanya berada pada angka 50, keadaan demikian cukup memprihatinkan.
Penelusuran lebih lanjut yang peneliti lakukan melalui observasi terhadap
pembelajaran yang berlangsung pada kelas X Busana, dimana dari 30 siswa pada ulangan
kompetensi pertama nilai yang didapat jauh dari standar KKM, selanjutnya pada
kompetensi yang ke-2 dari 30 siswa terdapat 5 orang siswa yang mulai aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran misalnya, aktif bertanya, mengerjakan soal dipapan. Setelah
ulangan kompetensi yang ke-2 ternyata kelima siswa tersebut mendapatkan nilai jauh di
atas nilai standar KKM .
Dari data di atas akhirnya patut diduga bahwa penyebab nilai rata-rata tidak
mencapai KKM adalah peserta didik kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran khususnya
matematika, oleh karena itu perlu dipikirkan dan diterapkan berbagai upaya yang dapat
mngaktifkan peserta didik dalam pembelajaran matematika khususnya kelas X Busana
SMK Negeri 2 Bungoro.Penelitian Eksperimen matematika.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menerapkan model, pendekatan,
metode, strategi, taktik/ tekhnik pembelajaran matematika, melalui penelitian pra
eksperimen ini peneliti mencoba mengaktifkan peserta didik dikelas dengan strategi
pembelajaran aktif dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
pendekatan kontekstual, ditetapkanlah judul PERANAN PEMBELAJARAN AKTIF DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 2 BUNGORO.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti dapat merumuskan masalah yang
akan dikaji pada penelitian ini antara lain adalah :
1. Seberapa
besar
hasil
belajar
matematika
dalam
aspek
besar
hasil
belajar
peserta
didik
dalam
aspek
besar
hasil
belajar
peserta
didik
dalam
aspek
afektif sebelum dan sesudah diberikan srategi pembelajaran aktif pada siswa kelas X
Busana SMK Negeri 2 Bungoro?
4. Seberapa
besar
selisih
hasil
belajar
matematika
dalam
aspek
besar
selisih
hasil
belajar
matematika
aspek
psikomotor
siswa sebelum dan sesudahdiberikan srategi pembelajaran aktif pada siswa kelas X
Busana SMK Negeri 2 Bungoro?
6. Seberapa
besar
selisih
hasil
belajar
matematika
aspek
afektif
siswa sebelum dan sesudahdiberikan srategi pembelajaran aktif pada siswa kelas X
mengetahui
seberapa
besar
hasil
belajar
matematika
dalam
aspek
kognitif sebelum dan sesudah menggunakan strategi pembelajaran aktif pada siswa
kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro.
2. Untuk
mengetahui
seberapa
besar
hasil
belajar
matematika
dalam
aspek
mengetahui
seberapa
besar
hasil
belajar
matematika
dalam
aspek
sebelum dan sesudah menggunakan strategi pembelajaran aktif pada siswa kelas X
Busana SMK Negeri 2 Bungoro
5. Untuk mengetahui seberapa besar selisih hasil belajar matemaika dalam aspek
afektif sebelum dan sesudah menfggunakan strategi pembelajaran aktif pada siswa
kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan dicapai setelah diadakannya penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti
Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan peneliti khususnya yang terkait
dengan penelitian yang menggunakan strategi pembelajaran aktif
2. Bagi pihak sekolah
Dapat
digunakan
sebagai
bahan
masukkan
untuk
mengadakan
variasi
model
menyampaikan
materi
pembelajaran
dalam
upaya
mencapai
tujuan
Perlakuan
X
Posttest
02
Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen
dan sesudah eksperimen .Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut
Pretest, dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut posttest.
Dan dikembangkan menjadi :
K1XK2
A1XA2
Ps1XPs2
Keterangan :
- X : Perlakuan berupa pembelajaran Strategi Pembelajaran Aktif
- K1: Kemampuan Kognitif peserta didik sebelum penelitian
- A1: Kemampuan afektif peserta didik sebelum penelitian
- Ps1: Kemampuan Psikomotorik peserta didik sebelum penelitian
Teknik Pengumpulan data
Instrument penelitian
Untuk mendapatkan data mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini digunakan
instrument pada ketiga aspek yaitu :
a) Aspek Kognitif
Dengan menggunakan tes hasil belajar peserta didik dalam bentuk tes objektif ( pilihan
ganda ) yang dimana sebelum digunakan dalam penelitian, peneliti terlebih dahulu
melekukan analisis Butir soal. Dalam menganalisis butir soal peneliti menganalisis secara
kuantitatif dengan penekatan klasik yang menelaah dari segi:
Tingkat kesukaran
Dalam mengguji tingkat kesukaran soal pretes dan postess digunakan rumus sbagai berikut:
Tingkat Kesukaran (TK) = Jumlah siswa yang menjawab benar : jumlah siswa yang mengikuti
tes (Depdiknas, 2008:9)
Daya Pembeda
Untuk mengetahui daya pembeda sooal digunakan rumus korelasi point biserial.
Aspek afektif secara teknis dilakukan melalui dua hal yaitu : laporan sikap dan pernyataan
diri oleh peserta didik yang dilakukan dalam bentuk tes objektif ( pilihan ganda ) yang terdiri
dari 15 Nomer.
Aspek psikomotorik dengan menggunakan tes hasil belajar tes hasil belajar peserta didik
Jenis Data
Jenis data yang didapatkan adalah data Primer yang diperoleh dari lembar observasi
pemahaman belajar siswa, peneliti atau guru.Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh
dari subjek penelitian berupa
1. Data skor hasil belajar
Sumber Data
1. Guru SMK Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep Tahun Pelajaran 2011 -2012
berupa data hasil ulangan semester sebelum dilakukan pengulangan.
2. Siswa kelas X SMK Negeri 2 Bungoro berupa tes hasil belajar kognitif, afektif dan
psikomotor.
Teknik Analisa Data
Di dalam bukunya Sugiono (2010:21dan 84) menjelaskan bahwa Penelitian yang
tidak menggunakan sampel, analisisnya menggunakan statistik deskriptif dengan tidak
melakukan pengujian hipotesis statistik, oleh sebab itu dalam hal ini peneliti tidak
melakukan uji hipotesis dengan statistik inferensial. Kebenaran hipotesis akan terlihat
pada statistik deskriptif.
Statistik deskriptif kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar
matematika. Data hasil belajar matematika tersebut dideskripsikan dalam bentuk ratarata, modus, median, standar deviasi, varians. Guna mendapatkan gambaran yang jelas
tentang hasil belajar matematika siswa tersebut, maka dilakukan pengkategorian
terhadap data hasil belajar dengan mengacu pada pengkategorian nilai sesuai dengan
standar nilai yang ditetap kan di SMK 2 Bungoro yaitu siswa dinyatakan lulus jika nilai
diatas 65.
Sedangkan deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data tentang hasil
obsevasi terhadap kegiatan siswa dan guru pada setiap setiap pertemuan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh simpulan
bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Metode eksperimen
merupakan metode yang paling produktif karena jika dilakukan dengan baik akan dapat
menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Oleh karena
itu, penelitian yang sering dilakukan peneliti dalam dunia pendidikan adalah penelitian
eksperimen.
Dalam penelitian eksperimen dikenal tiga kelompok variabel yaitu variabel eksperimen
(variabel yang diberikan treatment/tindakan), variabel kontrol atau pembanding dan variabel
luar (extraneous variable) yaitu variabel pengganggu yang sulit untuk diprediksi dan
dikendalikan tetapi mempengaruhi hasil penelitian. Karakteristik penelitian eksperimen
yaitu adanya manipulasi variabel, control, penugasan random, treatment (perlakuan).
Karakteristik penelitian eksperimen antara lain manipulasi variabel, control,
penugasan random, treatment (perlakuan).
DAFTAR PUSTAKA
http://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-experimen.html
http://sucifitrianti.blogspot.com/2013/10/makalah-penelitian-eksperimen.html
http://ismetis.blogspot.com/2013/10/metode-penelitian-eksperimen.html
http://badrulwajdi.blogspot.com/201 1/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://www.duniapelajar.com/2013/01/12/contoh-metodologi-penelitian-eksperimen-padapendidikan-matematika/
1 komentar:
Sell Tiket 30 Agustus 2016 04.28
Cari TiketPesawat Online Super Cepat dan murah??
http://selltiket.com
Booking di SELLTIKET.COM aja!!!
CEPAT,.TEPAT,.DAN HARGA TERJANGKAU!!!
Publikasikan
darus07 (Google)
Keluar
Pratinjau
Beranda
majida nasa
Ikuti