Anda di halaman 1dari 14

BAB 4

PEMASARAN
& CUSTOMER

Apa sih pemasaran itu ? Apakah hanya sekedar menjual produk? Jika itu yang Anda
tanyakan, berarti otak dan pikiran Anda telah mengarah pada kesuksesan, sebab semakin
banyak Anda mengetahui bidang tersebut makin banyak pula peluang untuk maju.
Fungsi pemasaran pada tiap perusahaan sangat memberi pengaruh. Baik pada
kelancaran aktivitas perusahaan, keuangan, hingga produksi bahkan sampai pada pemenuhan
karyawan apalagi jika dikaitkan dengan pembelian, sungguh mempunyai keterkaitan yang
tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pemasaran bisa pula dikatakan sebagai ujung tombak dari perusahaan yang dimaksud.
Karenanya untuk mereka yang mempunyai posisi pada bidang pemasaran ini (lebih dikenal
dengan sebutan marketing ) harus mempunyai target target oriented yang jitu, disamping pola
kerja yang tak kenal waktu. Disinilah si pelaku harus tau benar siapa pelanggangpelanggangnya, apa yang dibutuhkan dan apa yang yang diinginkan mereka. Setelah
semuanya diketahui berikanlah service yang bisa buat mereka puas. Penuhi apa yang mereka
inginkan sampai Anda yakin bahwa mereka tidak akan berpaling

dari Anda. Intinya

pelanggang adalah segalanya, dia adalah raja. Itulah landasan kuat saat membuat
perencanaan pemasaran sebagai strategi meraih keberhasilan.
Tiga hal yang harus ada saat membuat perencanaan dalam pemasaran, yaitu :

Mencakup analisa perusahaan atas keunggulan yang dimilikinya untuk bersaing dengan
perusahaan lain.

Mencakup data-data atas apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pelanggan. Hal ini
bisa diketahui setelah dilakukan riset pasar.

Mencakup ketetapan mengenai sasaran yang akan menjadi objek layanan dari perusahaan.
Poin ke dua di atas menyinggung masalah riset pasar (market research). Manfaat

utamanya adalah si perusahaan bisa secara langsung tahu kecenderungan pasar (apa yang
diinginkan, apa yang dibutuhkan, dan apa yang membuatnya tidak menyukai sesuatu). Lebih
jauh riset pasar mengarah pada tiga unsur yang saling berhubungan, yaitu pasar, pelanggan
dan para pesaingnya. Lewat riset inilah akan ditemukan jawaban mengenai siapa pelanggan
Anda sebenarnya, apa yang mereka inginkan dan sukai (bentuk barang, warna, jenis, dsb)

sampai alasan mereka kenapa menyukai produk yang disahasilkan. Selain itu, akan diketahui
pendapat-pendapat mereka mengenai perusahaan milik Anda dengan perusahaan lain yang
dianggap mereka bisa menjadi saingan perusahaan Anda. Semua yang dihasilkan dari riset
tersebut merupakan manfaat yang sangat besar untuk melakukan perubahan atau
mengembangkan perusahaan.
Riset bisa dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :

Masalah yang ada didefinisikan sedemikian rupa sehingga menjadi lebih singkat dan
jelas. Cari inti permasalahannya, lalu carilah penyebabnya. Buat daftarnya sehingga tidak
terjadi tumpang tindih antara permasalahan yang terjadi. Masalah yang dimaksud bisa
berkaitan dengan ditemukannya pesaing-pesaing baru, adanya individu di perusahaan
(bagian pemasaran) yang tidak bersikap baik (tidak ramah), perubahan selera konsumen,
apakah konsumen kesulitan mendapatkan produk yang dihasilkan.

Pengumpulan data yang berasal dari konsumen secara perorangan. Data yang dihasilkan
kemudian dikembangkan untuk dijadikan sebagai program pemasaran yang berguna
dalam menarik selera para konsumen hingga perusahaan tahu pasti sasaran mereka.

Langkah selanjutnya adalah melakukan penganalisa dan penafsiran data. Langkah ini
akan memberikan keterangan mengenai beragam fakta yang berkaitan dengan kenyataan
apakah perlu diadakan perubahan dalam aktivitas perusahaan, apakah perusahaan
mendapatkan peluang baru untuk mengembangkan perusahaannya.

Langkah terakhir ini adalah mebuat kesimpulan dan melakukan tindakan. Informasi yang
dihasilkan dari mulai langkah awal tadi dijadikan sebagai pegangan untuk bertindak atau
membuat suatu keputusan.
Strategi pemasaran (aktivitas yang dilakukan oleh para pengusaha dimana dia mencari

pola yang biasanya menggambungkan antara penelitian pasar dan perencanaan terhadap daya
saing yang tengah terjadi dalam lingkup usahanya), jelas sangat dibutuhkan. Strategi yang
dimaksud bisa dibagi ke dalam beberapa cara, antara lain :

Strategi pengembangan produk (strategi yang menitik beratkan pada jumlah produk yang
dihasilkan atau pengadaan produk baru untuk meningkatkan pendapatan pada penjualan
yang sedang terjadi).

Segmentasi pasar (strategi yang mengacu pada pembagian pasar menjadi bagian-bagian
kecil).

Strategi pengembangan pasar (srategi yang menitik beratkan pada pasar, artinya selalu
mencari peluang baru/ mencari pasar baru untuk memasarkan produknya).

Strategi penetrasi pasar (menitik beratkan pada pasar tapi berbeda dengan strategi
pengembangan pasar di mana pada strategi ini pengembangan yang dilakukan khusus di
pasar yang sudah ada dengan meningkatkan jumlah penjualan).
Memang benar adanya menentukan sasaran yang tepat sungguh memerlukan kejelian

dan ketelitian. Salah sedikit pelanggan akan lari dan perusahaan akan menemukan kesulitan
dalam perkembangannya.
Menyimak apa yang sudah diuraikan berarti hubungan langsung tenaga pemasaran
adalah si pelanggan/customer. Sekali lagi saya tekankan, karena merekalah perusahaan yang
Anda miliki bisa tetap ada. Mengenai customer, ada beberap istilah yang sudah semestinya
diketahui oleh para pemilik perusahaan, yaitu :

Istilah yang pertama ini (customer awareness) diartikan sebagai keadaan di mana para
manajer dan karyawan tidak banyak tahu customernya, sehingga mereka menganggap
customernya hanyalah sebagai pelanggan biasa

sehingga keberadaan customer

ditengah-tengah aktivitas perusahaan seolah tidak ada manfaatnya.

Istilah kedua (customer sensitivity), di mana antara perusahaan dan customer sepertinya
ada jarak yang sangat jauh. Mereka hanya sekedar mengenal tanpa berbagi informasi.

Istilah ketiga (customer alignment), inilah yang dinamakan sebuah hubungan timbal balik
yang sangat menguntungkan. Baik perusahaan maupun customer sama-sama merasa
saling membutuhkan. Para manajer memberikan perhatian kepada mereka, banyak waktu
yang dihabiskan untuk bercakap-cakap dengan mereka sekeder ingin tahu apa yang
diinginkan mereka dan apa yang diharapkan. Dari sinilah pihak perusahaan bisa
mendapatkan umpan balik ( melalui interview atau kunjungan pada para customer).

Istilah keempat (customer partnership), pada bagian ini hubungan baik benar-benar
tercipta. Tidak hanya pada tingkat manajer dan customer tapi untuk para karyawan dan
customer pun digalakan budaya seperti itu dengan harapan hubungan antara mereka akan
berjalan dalam jangka waktu yang tak terhitung.
Kepuasan untuk para customer senantiasa menjadi perhatian. Untuk mewujudkan ada

beberapa trik yang bisa dilakukan, yaitu :

Selalu setia pada mutu. Dengan persaingan yang begitu ketat ini, setiap perusahaan
dituntut lebih. Mempertahakan kualitas dan mutu bahkan lebih baik jika terus
ditingkatkan. Mutu yang baik jelas selalu dicari konsumen, dan perusahaan yang berhasil
member kepuasan itulah yang bisa mencapai puncak. Bisa berhasil dalam persaingan
(mempunyai keunggulan nyata dibanding perusahaan lainnya). Mutu bisa dikatakan pula
sebagai tujuan strategi dari perusahaan-perusahaan. Dengan mengandalkan mutu berarti
perusahaan tengah memberi perhatian pada pelanggan. Secara garis besar, mutu suatu
barang untuk para pelanggan bisa disamakan dengan yang murah tapi awet, mempunyai
nama (terkenal-merek), mudah penggunaanya, dan gampang dicari. Apa yang perlu
diperhatikan (oleh pihak perusahaan) berkaitan dengan mutu? Ada beberapa hal yang
mungkin patut diketahui, antara lain :

Selalu mengembangkan strategi hingga secara terus-menerus ada peningkatan untuk mutu
produk yang dihasilkan.

Jangan pernah melupakan orang yang telah berjasa. Beri penghargaan pada karyawan
yang telah memberikan jerih payahnya.

Jangan terlena dengan kondisi yang telah dicapai. Prestasi yang diraih bukan berarti tanpa
harus ditingkatkan lagi, berilah pelatihan pada seluruh elemen perusahaan (dari tingkat
karyawan hingga menajer), misalnya dengan mengikuti seminar-seminar atau trainingtraining, sekali pun biaya yang dikeluarkan cukup mahal, pada akhirnya semua untuk
peningkatan mutu dan strategi perusahaan.

Selalu memperhatikan karyawan baik dari sisi tanggung jawab dia sebagai karyawan
maupun dari pihak yang harus diterimanya. Berdayakan mereka hingga Anda tidak
pernah merasa rugi telah memperkerjakannya. Bahkan dengan pola perhatian perusahaan,
mereka akan makin bersemangat dalam menghasilkan produk-produk terbaiknya.

Jangan budayakan banyak bicara. Bertindaklah, lakukan pembaharuan jika terjadi suatu
hal yang tidak diinginkan. Anda sebagai pimpinan harus menunjukkan kemampuan Anda,
tidak hanya sebagai pemilik perusahaan tapi juga cukup tanggung jawab dan berani
menghadapi risiko.

Jangan memandang sesuatu dari nominalnya yang murah. Misalnya saat melakukan
kontrak dengan partner kerja (pemasok), Anda jangan asal saja menerimanya saat Anda
melihat angka yang tertera dalam kontrak kerjasama. Yang terpenting adalah apakah
partner tersebut bisa memberikan yang terbaik yang dibutuhkan perusahaan. Jika hal itu

sudah dilakukan, cobalah berusaha untuk menjalin kerjasama tersebut dalam jangka
waktu yang tak terhingga.

Selalu menjaga kebersamaan tim. Tidak ada perhatian yang berat sebelah, tidak ada
istilahnya mana si anak emas. Semua sama, merekalah yang berhasil mengantarkan
perusahaan Anda pada kualitas yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Inovasi (merupakan the best power of bussines man biasanya diperkenalkan lewat
bentuk-bentuk baru dengan cara pemasaran yang tidak seperti biasanya). Jangan
melupakan yang satu itu, lewat inilah kunci kesuksesan di masa depan bisa tercapai
sehingga persaingan tidak menjadi masalah saat dimana terjadinya perubahan pasar yang
begitu cepat. Khusus untuk perusahaan kecil, meskipun ada keterbatasan dalam sumber
daya, biasanya jenis perusahaan seperti inilah yang ada di depan sebagai pelopor inovasi,
itu karena mereka lebih cepat melakukan tindakan saat melihat adanya peluang baru dan
lebih cepat tanggap (jika dibandingkan dengan perusahaan besar). Intinya bukan hanya
uang atau materi yang dibutuhkan dalam hal ini, yang terpenting adalah kreativitas yang
berlanjut secara terus-menerus.

Tingkat kenyamanan yang memadai. Untuk mengetahui hal ini, Cobalah anda jawab
beberapa pertayaan di bawah ini :

Cobalah Anda pikirkan apakah pelanggan Anda mendapatkan kemudahan dalam cara
pembayaran (misalnya dengan pembelian secara kredit atau menggunakan kartu
kredit)?

Apakah Anda mempunyai lokasi perusahaan yang gampang dijangkau?

Apakah pelayanan yang Anda lakukan tidak bentrok dengan jam kunjung pelanggan?
Jika ya, cobalah merubahnya!

Apakah service yang Anda beri bisa membuat puas pelanggan?

Apakah karyawan Anda termasuk sumber daya yang mempunyai profesional kerja,
dengan didukung oleh kemampuannya melakukan transaksi secara efisien, cepat dan
penuh keramahan? Termasuk pula saat berbicara melalui telepon.

Berbicara masalah pelayanan yang bagus, ada beberapa yang harus diketahui dengan jelas
antara lain :

Pendevinisian pelayanan unggul yang memberikan manfaat untuk Anda dan


pelanggan. Artinya ada keseimbangan antara Anda memperlakukan karyawan dan
Anda memperlakukan pelanggan. Pelayanan Anda yang baik kepada karyawan akan

memberi dampak yang bagus, di mana karyawan Anda pun paling tidak akan
memberikan pelayanan yang baik pula pada para pelanggan.

Perekrutan karyawan. Sudah dapat dipastikan bisa membuat kelabakan jika sampai
salah pilih. Dalam bidang pelayanan pada pelanggan, cobalah secermat mungkin
menetapkan karyawan dengan kemampuannya di dalam menghadapi orang (baik
secara individual atau pun secara bersama), dia bisa memahami karakter orang,
percara diri, luwes, berwawasan luas, kreatif, bisa dipercaya dan bertanggungjawab,
dan terasuk manusia yang mempunyai daya cipta.

Selalu membuka mata dan membuka telinga atas keluhan yang disampaikan
pelanggan. Cara seperti ini akan mengarahkan Anda untuk berbuat lebih baik lagi
demi kepuasan pelanggan.

Beri pelatihan pada karyawan hingga dia tahu pasti tentang sistem pelayanan yang
unggul (memberi pelayanan bukan masalah sepele).

Karyawan adalah asset yang berharga, jangan menelantarkannya. Beri perhatian ! Beri
penghargaan pada karyawan Anda yang berprestasi, dia mampu memberi pelayanan
yang baik hingga omset meningkat!

Jangan melupakan kemajuan zaman dan pesatnya teknologi maju. Hanya saja, Anda
harus pandai memilah-milah mengenai teknologi macam apa yang diperlukan untuk
memahami strategi perusahaan? Lalu teknologi maca apa yang bisa meningkatkan
omset dan pendapatan? Kemudian teliti lagi apa kerugian atau keuntungan
menggunakan teknologi tersebut? Apakah yang menjadi habatannya?

Keberhasilan suatu usaha tidak hanya didukung oleh satu pihak (satu departemen).
Semua elemen yang ada dalam satu perusahaan harus mempunyai kesadaran untuk
memajukan. Bekerjasama dengan baik, menempatkan kepentingan perusahaan diatas
kepentingan pribadi merupakan bagian dari usaha untuk menuju keberhasilan yang
dimaksud.

Selalu bergerak cepat. Artinya membudayakan pola kerja secepat mungkin. Artinya juga
bahwa si karyawan atau pun Anda sebagai pimpinan harus dengan jeli mengetahui
pekerjaannya. Tidak banyak lagi pertanyaan. Apa yang ada langsung dikerjakan hingga
tidak banyak waktu terbuang. Semua elemen dalam perusahaan hendaknya mempunyai
pola kerja seperti ini.

Jika Anda seorang marketing apa yang harus Anda lakukan? Pertanyaan tersebut jelas
menjadi pemicu untuk menaikkan tingkat penjualan dan menjadikan Anda seorang yang
profesional di dalam bidangnnya.
Menjawab pertanyaan tersebut bisa dimulai dari yang paling awal yaitu dari diri sendiri.
Yaitu sikap. Sikap yang bagaimanakah yang harus ada dalam diri seorang marketing :

Optimis
Dengan berjiwa seperti ini, pikiran dan keyakinan Anda selalu diarahkan pada
keberhasilan. Dengan demikian semangat meraih kesuksesan menjadi pemicu langkah.
Peliharalah sikap seperti ini, yang berarti menghindari sikap pesimis yang hanya akan
menghadirkan kehancuran dalam kehidupan Anda.

Tanggungjawab
Semakin tinggi tanggung jawab, semakin tinggi pula risiko yang harus dihadapi. Jangan
pernah mengirah bahwa tanggung jawab yang tinggi akan menghilangkan risiko yang
ada. Tidak demikian adanya, sebab sekecil apapun risiko akan selalu Nampak
kepermukaan. Hanya saja dengan semakin besarnya rasa tanggung jawab ada usaha untuk
memperkecil risiko yang akan dihadapi. Demikian juga saat menghadapi masalah, si
orang dengan sikap semacam ini tidak akan pernah menghindar malahan bersikap bijak
menghadapinya tanpa menunda-nundanya.

Penuh inisiatif
Tidak menunggu komando. Apa yang dilakukannya adalah atas kemauan sendiri demi
mencapai target meraih keuntungan/omset.

Percara diri
Percaya diri menghadirkan kekuatan yang tiada tara bagi siapa pun. Tidak hanya dalam
bidang marketing, pada setiap segi kehidupan sikap seperti ini sungguh diperlukan
sebagai pendorong tumbuhnya keyakinan untuk tidak gampang menyerah dan keyakinan
kalau suatu saat keberhasilan dan kesuksesan bisa diraihnya.

Tidak loyo!
Artinya, semangat dan tenaga harus selalu ada. Menjaga stamina jelas diperlukan sebagai
upaya menjaga kesehatan, dengan begitu tidak ada gangguan pada fisik. Anda pun bisa
berpikiran positif.

Mampu memprediksi risiko yang akan terjadi


Begitulah marketing, setiap langkahnya adalah risiko yang tidak terduga. Biasakanlah
untuk mempersiapkan segalanya, artinya tahu apa yang akan dilakukan dan mengerti akan
pekerjaan. Dengan sendirinya otak Anda akan mampu memprediksikan risiko yang akan
terjadi. Dari situlah aka nada usaha bagaimana cara menghindari risiko yang dimaksud.

Selalu berusaha mencapai target


Kemana pun marketing bergerak, di situlah dia berhadapan dengan target. Makin tinggi
target yang dicapai, makin besar pula kesempatan mendapat penghasilan lebih besar,
makin tinggi pula penghargaan yang diperoleh. Dengan target berarti ada motivasi dalam
penjualan.
Apakah ada ragam dari apa yang disebut dengan marketing? Jelas ada, dan itu bisa

dibagi ke dalam 4 macam, yaitu marketing keuangan (di mana orang yang dimaksud
menyalurkan sejumlah dana guna memperlancar aktivitas perusahaan), marketing bisnis( di
mana orang yang dimaksud selalu menempatkan dirinya sebagai orang yang memfokuskan
pada pergerakan grafik penjualan. Apakah mencapai tingkatan tertinggi sehingga ada sebutan
yang layah bahwa orang tersebut bisa mendapatkan pendapatan yang tinggi dengan karier
yang tidak mengecewakan), marketing tekhnik (ditujukan bagi mereka yang memandang
penjualan dari kacamata tekhnik, yang pada intinya untuk pengembangan dari usaha
penjualan yang sedang dilakukannya), marketing manajer (ditujukan bagi mereka yang
menggunakan strategi termasuk menggunakan beragam aspek dalam meningkatkan
penjualan).
Antara perusahaan dan marketing memang diikat oleh tali yang tidak bisa dilepaskan
begitu saja. Keberhasilan suatu usaha tidak akan tercapai jika tanpa disokong oleh
marketingnya yang handal. Kaitannya dengan hal tersebut, setiap perusahaan tentunya
mempunyai trik-trik tersendiri. Tapi pada umumnya tugas yang diempan marketing (sebagai
bentuk tanggung jawab pada perusahaan yang mempekerjakannya) adalah :

Selalu berorientasi pada target.

Tidak pernah kehilangan moment untuk melakukan komunikasi dengan klien (baik
sekedar lewat telepon ataupun langsung bertatap muka).

Punya job description dalam membuat pameran atau mengikuti pameran.

Tidak menghilangkan kesempatan untuk membuat kerjasaa dengan siapa pun terkait
dengan produk yang dijual (artinya siste kepercayaan dan niat baik harus ada).

Apa yang dikerjakan selalu diselesaikan dengan prestasi yang memang dibutuhkan.

Tahu pasti pelanggan mana yang akan dituju.

Apa pun yang dilakukan selalu dibarengi dengan follow up.


Lebih jauh, marketing profesional harus mempunyai citra diri yang baik,

berpenampilan menarik (bersih, segar, ramah, dan bisa menarik perhatian), apalagi jika
ditunjang dengan interpersional skill. Maksudnya, si pelaku mempunyai keahlian di dalam
memberi inspirasi pada orang banyak (berkaitan dengan visi dan misi yang ingin dicapai).
Paling tidak jiwa-jiwa marketing dilandasi oleh sifat bersahabat, selalu menunjukkan
kepedulian pada para pelanggan dan tidak pernah menganggap remeh pada setiap masalah
yang dihadapi. Disamping dia pun harus mempunyai kemampuan dalam mendengar,
menyimak dan berkomunikasi untuk membuat suatu hubungan baik dengan beragam orang.
Bagaimana berbicara yang baik di depan orang jela menjadi pendukung yang memberi
banyak manfaat untuk menunjukkan kemampuan dirinya di bidang marketing. Dari segi
pembicaraan, orang sudah mampu menilai sejauh mana dia menguasai apa yang
dibicarakannya. Menyangkut hal tersebut ada tentunya antara apa yang dibicarakan dengan
tema yang diangkat kemudian bahasa tubuh saling berkesinambungan. Ketiganya merupakan
nilai tambah yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Berbicara di depan orang banyak memang terkadang membuat stress. Apalagi jika
Anda termasuk orang yang mempunyai masalah dengan rasa percaya diri. Setiap orang, siapa
pun dia, pasti suatu saat akan dihadapkan pada situasi di mana dia harus berbicara di depan
orang banyak, sekali pun dengan anggota keluarganya sendiri. Acara syukuran, ulang tahun
anak, ulang tahun pernikahan, dan acara lainnya. Sudah pasti memerlukan sambutan dari si
pemilik acara. Nah apakah Anda hanya akan bersembunyi di balik rasa tidak percaya diri
Anda? Jangan pernah mengatakan saya tidak bisa. Cobalah, dengan begitu Anda akan tahu
bagaimana sebenarnya berbicara di depan orang banyak itu.

Berbicara di depan umum, jelas mempunyai maksud dan tujuan. Yang jelas jika itu
berhubungan dengan bagian pemasaran/marketing pasti berkaitan dengan target penjualan.
Menyimak adanya perasaan takut atau stress saat harus berhadapan dengan audien
memang wajar. Manusia diciptakan Tuhun dengan segala kelemahan, tapi bukan berarti kita
menyerah pada apa yang sudah digariskan. Kelemahan yang ada bisa dihindari atau
diminimaliskan dengan beragam cara. Sejauh mana Anda berusaha menjadikan diri Anda bisa
sukses saat berhadapan dengan orang banyak, sejauh itu pula Anda bisa menikmati
keberhasilan yang dimaksud. Sekarang coba Tanya diri Anda sendiri apakah Anda sudah
cukup mempunyai nyali menunjukkan siapa diri Anda? Jika ya, berarti Anda bisa dikatakan
sebagai orang yang sudah mempunyai rasa percaya diri. Tapi jika belum, Anda harus
mencoba ekstra jeras untuk menunjukkan jati diri Anda. Ini pula yang nantinya bisa
mengarahkan Anda menjadi orang yang sukses dalam bidang marketing. Ingat! Marketing tak
pernah lepas dari berbicara di depan umum.
Persiapan, itulah langkah awal yang harus dilakukan oleh si pelaku. Dalam
mempersiapkan diri ini tentunya banyak hal yang harus dipikirkan, baik itu yang mengarah
pada apa yang nantinya akan dibicarakan atau yang diarahkan untuk diri Anda sendiri.
Cobalah yang pertama Anda lakukan adalah mempersiapkan presentasi. Tetap yang
dibutuhkan adalah rasa percaya diri dan mampu mengendalikan perasaan takut juga emosi
yang bersarang. Yakinkan diri Anda kalau Anda cukup tidur, hingga Anda bisa menampakkan
wajah segar. Ingat, dalam hal ini pun penampilan cukup diperhitungkan. Siapa yang mau
menyimak pembicaraan Anda jika penampilan Anda semrawut. Bagaimanapun juga
penampilan adalah kesan pertama yang dipandang. Kesan pertama sukses, Anda pun akan
makin percaya diri. Penampilan menyangkut pula cara berpakaian Anda (cobalah
menyesuaikan diri dengan acara/suasana pertemuan).
Dalam hal ini, Anda pun harus tahu akan situasi, siapa yang hadir, dan apa yang akan
dijadikan tujuan dari isi pembicaraan yang dimaksud. Dengan mengetahui dan mengenal
situasi, Anda akan tahu humor-humor jenis apa yang mungkin nantinya Anda selipkan di
dalam (humor bisa menambah hangat suasana dan menghilangkan kejenuhan). Humor apa
yang pantas Anda hadirkan saat Anda berada di tengah-tengah ibu-ibu, di antara kaum
remaja, atau di antara usia dewasa. Lihat pula status mereka, apakah kalangan menengah ke
atas, menengah ke bawah, atau sedang-sedang saja. Nah, dari konsep inilah, berarti Anda
sudah menemukan bagaimana Anda bisa melakukan pendekatan atau si audien merasa dekat
dengan Anda.

Tujuan berbicara di depan umum, tepatnya apa yang menjadi target Anda sehingga
Anda berani berhadapan dengan mereka. Dengan adanya tujuan yang jelas, Anda akan bisa
menilai diri sendiri, apakah Anda bisa sukses ataukah sebalinya.
Selanjutnya adalah presentasi. Bagaimana menghadapinya? Yang jelas sangat berkaitan
dengan apa yang diutarakan tadi menguasai isi. Karenanya Anda pun harus dibekali dengan
keahlian bagaimana membuat presentasi (atau mungkin secara umum bisa dikatakan pidato).
Dari mulai pembukaan, isi hingga penutup.
Saat menyampaikan bagian isi adalah kesempatan di ana Anda menarik perhatian.
Paling tidak dari jumlah keseluruhan waktu yang Anda gunakan untuk menyampaikan
presentase, Anda mampu menyisihkan beberapa waktu lamanya untuk menarik perhatian
audiens. Buatlah mereka merasa ikut terlibat dalam topik atau tema yang Anda sampaikan.
Giringlah pada situasi di mana mereka bisa merasa penasaran (misalnya dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang cukup menantang). Bisa pula Anda menegaskan kalimat-kalimat
pada bagian pembuka ini dengan menyertakan kalimat-kalimat bijak dari para orang ternama
atau sekeder mengatakan pernyataan yang kontroversional.
Isi pidato, penyampaiannya harus langsung mengenai sasaran. Jangan membiarkan
audien dibuat bosan atau malah hilang ketertarikannya. Artinya apa yang Anda sampaikan
sudah Anda buat poin-poinnya hinggga Anda tidak kelimpungan atau harus berputar-putar
menyampaikan usi pidato Anda.
Mengenai bagian akhir atau penutup, berisi tentang kesimpulan atau ringkasan dari
keseluruhan apa yang sudah Anda bicarakan di depan audien.
Apakah ada tip yang bagus saat harus berhadapan dengan audien. Jelas ada, dan itu
sangat diperlukan sebagai pasangan untuk menuju kesuksesan. Antara lain adalah :

Jadilah diri sendiri yang mempunyai pesona untuk menunjukkan kepribadian Anda.

Selalu memperhatikan penampilan.

Persiapkan bahwa Anda tidak mempunyai masalah dengan suara Anda.

Bukan cara yang bagus jika Anda mengeluarkan suara keras (berteriak) hanya sekedar
agar audien mendengarkan.

Biasakanlah untuk bisa mengatur emosi, intonasi dan cara berbicara (artinya tidak terlalu
cepat, tidak dibuat-buat).

Berikan tekanan yang kuat pada saat Anda menyampaikan sesuatu yang cukup penting.

Jangan lupa dengan bahasa tubuh. Mata, dan tangan cukup bagus untuk menarik perhatian
(jangan over acting yang menggerakkan tangan, jangan pula memasukkan tangan ke
dalam kantung baju).

Hilangkan perasaan gugup sejak awal mula Anda berangkat dari rumah.
Pada dasarnya berbicara didepan publik merupakan sebuah kesempatan di mana kita

bisa mnenguji kemampuan kita dalam hal keyakinan aku berani gak ya? (kalimat itu pasti
akan hadir dalam benar manakala kita berhadapan dengan situasi di mana kita harus tampil).
Sebenarnya jika ditilik lebih jauh lagi, berbicara di depan umum tidak selamanya harus
dijadikan sebagai beban yang menegangkan. Cobalah perhatikan mereka yang berhasil
berdiri di depan orang banyak. Mereka mampu bersuara, bisa mengeluarkan suaranya dengan
santai dan berhasil menarik perhatian. Jika mareka bisa, kenapa Anda, atau saya atau kita
tidak mampu melakukannya?
Menjadi orang yang bisa berbicara di depan audien bukan berarti Anda harus
perfectionism, bukan seperti itu. Yang penting adalah Audien bisa mendapatkan sesuatu dari
apa yang telah Anda bicarakan di depan mereka. Paling tidak, ada sesuatu yang bertambah
dalam otak dan pikiran mereka. Menjadi lebih tahu, menjadi lebih pintar. Mereka mendapat
sesuatu yang bernilai dan berharga. Jangan takut dengan kesalahan, jika audien merasa
terhibur saat bersama Anda berarti kesalahan Anda tidak dianggap.
Yang cukup penting

juga adalah bahwa ketika berbicara hendaknya jangan

memperlebar permasalahan. Berikan bagian-bagian yang paling penting dengan didukung


oleh sifat alamiah Anda. Artinya, gaya berbicara Anda adalah apa adanya, tidak berkesan
dibuat-buat atau malahan mungkin kelihatan atau Anda seperti sedang menghapal. Belajarlah
bagaimana caranya meringkas hal yang panjang menjadi rangkuman yang hanya terdiri dari
beberapa bagian yang penting.
Dari sekian hal yang diuraikan, patokan utamanya adalah tujuan. Hilangkan pikiran
bahwa tujuan Anda hanyalah untuk menaikkan pamor Anda atau kerena Anda ingin meraih
klien, demi penjualan atau sebagainya. Ingat tujuan yang sebenarnya dari berbicara di depan
publik adalah untuk memberikan sesuatu yang bernilai. Jika itu sudah di dapat oleh audien,
dengan sendirinya mereka akan memberikan respon tersendiri pada diri Anda atau pada
produk yang Anda tawarkan. Semua akan mengikuti, termasuk pula kesuksesan Anda sebagai
orang yang bergerak dalam bidang marketing.

Saat melihat seseorang sukses berbicara di depan umum, tentu saja ada keinginan untuk
seperti seseorang itu. Bagus! Karena bisa meningkatkan motivasi meraih/kesuksesan. Tapi
akan berakibat fatal jika Anda melakukan peniruan secara menyeluruh. Anda tidak memiliki
sesuatu yang khas. Cobalah gali apa yang Anda miliki di dalam diri Anda lalu jadikan itu
sebagai aset yang bisa membedakan Anda dengan siapa pun.
Tidak menggurui! Bagitu hal yang harus disikapi oleh para pembicara di depan audien.
Artinya, Anda harus memiliki sifat rendah hati. Dengan begitu tidak ada pandangan kalau
dari Anda yang paling pintar. Sebaliknya Anda memandang audien sebagai orang yang bisa
diajak berbagi kepandaian. Anda pun menempatkan diri Anda tidak sebagai orang yang
paling benar. Ingatlah selalu bahwa setiap orang dianugerahi dengan segala kelemahan dan
kelebihan.
Begitulah, menjadi seorang pembicara memang dibutuhkan segudang keterampilan,
selain persiapan dan keyakinan bahwa Anda akan berhasil. Tapi jangan salah, makin banyak
waktu Anda habiskan untuk mempersiapkan diri, yang terjadi adalah Anda makin tahu betapa
banyak kekurangan Anda. Akibatnya adalah timbul ketakutan jika nantinya Anda tak bisa
melakukan tugas Anda, Anda takut tidak mendapatkan sambutan atau respek yang bagus dari
audien, atau Anda takut melakukan beragam kesalahan. Persiapkanlah diri Anda
semampunya sejalan dengan rasa percaya diri dan keyakinan diri Anda, ketakutan pun akan
hilang dengan sendirinya.
Apa sich yang menjadi penyebab ketakutan dan ketegangan yang dimaksud itu ?

Anda selalu dipenuhi dengan kalimat berbicara di depan umum itu selalu
menegangkan.

Anda selalu dipenuhi pikiran bahwa Anda harus mampu menyenangkan setiap orang yang
mendengarkan pembicaraan Anda.

Anda selalu dipenuhi dengan pikiran bahwa untuk berhasil menjadi orang yang bisa
berbicara di depan umum harus menjadi orang yang sempurnah.

Anda selalu menempatkan diri Anda sebagai orang yang harus mendapatkan perhatian.

Anda tak takut apa yang menjadi tujuan Anda berbicara di depan audien.

Anda selalu menujukkan sikap bahwa Andalah orang yang paling pintar.

Anda memiliki pendapat bahwa audien yang mendengarkan segala macam, karenanya
Anda benar-benar menghabiskan waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan
segalanya (persiapan yang dilakukan sungguh berlebihan).

Anda melupakan sense of humor.

Mengenai pentingnya humor dalam situasi di mana Anda menjadi orang yang tampil di
muka adalah :

Dengan humor, berarti Anda sedang melakukan pendekatan dengan audien.

Dengan humor, berarti Anda tengah membangkitkan keinginan audien untuk tetap
menyimak apa yang Anda bicarakan.

Anda mungkin juga menyukai