Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan F5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


Topik : Dengue Hemoragic Fever
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Bareng
Kabupaten Jombang

disusun oleh :
dr Novi Hermawan

Program Dokter Internsip Indonesia


Kabupaten Jombang
Jawa Timur

Halaman Pengesahan
Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat
Laporan F5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Topik : Dengue Fever


Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Bareng
Kabupaten Jombang

disusun oleh :
dr Novi Hermawan

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal

Juni 2015

Oleh
Pembimbing Dokter Internsip Puskesmas Bareng

dr. Andri Suharyono


NIP. 196612052001121001

LATAR
BELAKA
NG

PERMASALAHA
N

Dengue adalah penyakit virus didaerah tropis yang ditularkan


oleh nyamuk dan ditandai dengan demam, nyeri
kepala, nyeri pada tungkai, dan ruam.Demam
dengue/dengue fever adalah penyakit yang terutama
pada anak, remaja, atau orang dewasa, dengan tandatanda klinis demam, nyeri otot, atau sendi yang
disertai leukopenia, dengan/tanpa ruam (rash) dan
limfadenophati, demam bifasik, sakit kepala yang
hebat, nyeri pada pergerakkan bola mata, rasa
menyecap yang terganggu, trombositopenia ringan,
dan bintik-bintik perdarahan (ptekie) spontan.
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk
ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti.
Virus dengue masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk
aedes aegypti dan kemudian bereaksi dengan antibodi
dan terbentuklah kompleks virus-antibody, dalam
asirkulasi akan mengaktivasi sistem komplemen.
Virus dengue masuk kedalam tubuh melalui gigitan
nyamuk dan infeksi pertama kali menyebabkan
demam dengue. Reaksi tubuh merupakan reaksi yang
biasa terlihat pada infeksi oleh virus. Reaksi yang
amat berbeda akan tampak, bila seseorang mendapat
infeksi berulang dengan tipe virus dengue yang
berlainan. Dan DHF dapat terjadi bila seseorang
setelah terinfeksi pertama kali, mendapat infeksi
berulang virus dengue lainnya. Re-infeksi ini akan
menyebabkan suatu reaksi anamnestik antibodi,
sehingga menimbulkan konsentrasi kompleks
antigen-antibodi (kompleks virus-antibodi) yang
tinggi.
Kasus penyakit ini akhir-akhir ini banyak terjadi terutama di
wilayah Kecamatan Bareng. Pada minggu terakhir ini
saja ditemukan lebih dari 3 kasus dengue fever. Oleh
karena itu, penting sekali untuk dilakukan
pencegahan dan pemberantasan penyakit ini.
Kasus
Identitas Pasien :
Nama
: An. F
Umur
: 9 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat
: Bareng
BB
: 30 kg
Anamnesis
Keluhan Utama:
Panas sejak 3 hari yang lalu.
RPS :
Panas sejak tiga hari yang lalu. Panas langsung tinggi.
Didapatkan mual dan badan terasa sakit semua. Pasien tidak

mimisan., akan tetapi mengeluarkan darah ketika menyikat


gigi. Pasien juga mengeluh pusing.
RPD:
Anak belum pernah mengalami sakit serupa
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
Gizi baik, composmentis
Status Generalis:
t : 38,9 oC nadi 112x/m RR 20 x/m
Kepala: tidak ada deformitas
Paru: ves +/+, rh -/-, wh -/Jantung: S1-2 Normal, murmur -, gallop
Abdomen: Hepar dan limpa tidak teraba, Bising Usus +
Normal. Nyeri tekan ulu hati (+)
Hasil DL
Hb 13,5
Leu 2.300
PLT 34.000
Hct 40,1 %
Diagnosis
DHF grade II

PERENCANAAN
DAN
PEMILI
HAN
INTERV
ENSI
PELAKSANAAN

MONITORING
DAN
EVALUA
SI

Intervensi yang akan digunakan adalah dengan pendekatan


pengobatan medikamentosa juga edukasi kepada
pasien dan keluarganya mengenai sakitnya pasien dan
bagaimana cara mencegah perburukan. Pasien
dirawat inap di Puskesmas Bareng.
Pasien dirawat inap di Puskesmas Bareng. Selama rawat inap,
pasien diberikan pengobatan medikamentosa seperti antipiretik,
vitamin, dan juga obat untuk meredakan gejala GI trat nya.
Selain itu, pasien diedukasi agar terus banyak minum, karena
sakit ini terapi utamanya adalah cairan. Pasien mengalami rawat
inap selama 3 hari. Panas berangsur angsur turun. Keluhan
lainnya juga mengalami perbaikan,
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara menanyakan
memeriksa selalu tanda vital pasien. Mencari adanya
tanda tanda dehidrasi. Memonitor keluhan pasien
juga,

Komentar/Umpan Balik:

Jombang,

Juni 2015

Peserta

Pendamping

dr Novi Hermawan

dr. Andri Suharyono

Anda mungkin juga menyukai