Dalam uji renik ini, penetapan dilakukan dengan cara
meneteskan contoh pada kaca alas dan hablur perekasi dibubuhi didekatnya kemudian larutan ditarik dengan pengaduk ke arah hablur. Hablur yang digunakan spesifik sehingga dapat membentuk endapan dengan sampel. Setelah endapan terbentuk, lalu diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x. Jika terlalu lama di udara, maka endapan yang terbentuk akan hilang. Teknik untuk analisis renik adalah pastikan saat menggores tidak terhambat, Kristal Ag+ bias terbentuk di daerah dalam goresan dan Kristal Pb2+ terbentuk di pinggir goresan
Pembahasan Uji Pipa Tiup
Teknik yang digunakan pada uji pipa tiup ini adalah teknik peniupan pada api reduksi, sehingga dapat membebaskan logam bebas. Peniupan yang cukup kencang dan benar akan mempercepat pembebasan logam bebas. Diperlukan juga kehati-hatian karena sangat berbahaya penggunaan api untuk uji ini. Na2CO3 digunakan untuk mengubah garam logam menjadi karbonat atau oksida ketika dipanaskan, maka reduksi terjadi lebih cepat daripada arang saja. Na2CO3 juga bertindak sebagai fluks dan dalam keadaan lentur, melindungi setiap butirlogam yang mungkin telah terbentuk dibawahnya dari oksidasi. Pada saat pengamatan logam Pb, logam Pb terbentuk butiran kecil mengkilap berwarna perak. Api harus
diarahkan kea rah sampel. Pada saat pengamatan
logam Cu, hanya didapatkan oksida logam Cu (CuO) yang berwarna merah namun tidak mengkilap. Hal ini terjadi karena titik lebur Cu yang sangat tinggi sehingga membutuhkan suhu yang tinggi. Titik lebur Cu sekitar 1084,62oC