Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud pemberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam
hal ini ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan,
Gaya Hidup, dan Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga angggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
kemauan masyarakat agar hidup sehat, serta meningkatkan peran aktif
masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan
derajat hidup yang optimal. Ada 5 tatanan PHBS yaitu Rumah Tangga,
Sekolah, Tempat Kerja, Sarana Kesehatan dan Tempat Tempat Umum.
Tatanan adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain,
berinteraksi dan lain-lain. Untuk mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) ditiap tatanan diperlukan pengelolaan manajemen program
PHBS melalui tahap pengkajian, perencanaan, penggerakan pelaksanaan
sampai dengan pemantauan dan penilaian.

B. PHBS Rumah Tangga


Perilaku

Hidup

Bersih

dan

Sehat

Rumah

Tangga

adalah

memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu/sadar, mau dan mampu


melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
kegiatan kesehatan di masyarakat. Rumah tangga yang sehat adalah rumah
tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah tangga yaitu :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


Memberi bayi ASI ekslusif
Menimbang bayi dan balita
Menggunakan air bersih
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Menggunakan jamban sehat
Memberantas jentik nyamuk
Makan buah dan sayur setiap hari
Melakukan aktifitas fisik setiap hari
Tidak merokok di dalam rumah
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Rumah Tangga itu sendiri dalam
pelaksanaannya sangat erat kaitannya dengan perilaku yang memiliki
makna

rumit.

Perilaku

individu

berkaitan

dengan

faktor-faktor

pengetahuan dan sikap individu. Perilaku juga menyangkut dimensi


kultural yang berupa sistem nilai dan norma. Sistem nilai adalah acuan
tentang hal-hal yang dianggap baik dan hal-hal yang dianggap buruk.
Sedangkan norma adalah aturan tidak tertulis yang disebut norma sosial
dan aturan tertulis yang disebut norma hukum.
Berikut uraian pokok secara umum dari PHBS Rumah Tangga :
1

Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


Persalinan ditolong bidan adalah persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Tenaga
6

kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu


persalinanan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila
terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke
Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga
2

mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.


Memberi bayi ASI ekslusif
ASI ekslusif adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa
memberikan tambahan makanan atau minuman lain. Sedangkan ASI atau
air susu ibu adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan
gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh
dan berkembang dengan baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening
berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena
mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.

Menimbang bayi dan balita setiap bulan


Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhannya setiap bulan yang dilakukan setiap bulan mulai umur 1
(satu) bulan sampai 5 tahun di Posyandu mauun di sarana kesehatan
lainnya. Setelah penimbangan bayi dan balita hasil atau data dicatat pada
buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) atau Kartu Menuju Sehat (KMS)
sehingga akan terlihat perbedaan berat badan sebelumnya. Pada buku
KIA atau KMS dikatakan berat badan naik apabila garis pertumbuhannya
naik mengikuti salah satu pita warna pada KMS dan garis
pertumbuhannya pindah ke pita warna diatasnya. Sedangkan dikatakan

berat badan turun apabila garis pertumbuhannya menurun atau mendatar


dan garis pertumbuhannya naik tetapi pindah ke pita warna yang lebiih
muda.
4

Menggunakan air bersih


Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk
minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alatalat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya, agar kita tidak terkena
penyakit atau terhindar dari sakit. Manfaat dari air bersih yaitu terhindar
dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan,
penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan. Setiap anggota keluarga
terpelihara kebersihan dirinya.

Gambar 2.1 Sumber air


5

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun


Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit walaupun secara kasat mata terlihat jernih dan tidak
berbau. Bila digunakan untuk mencuci tangan, kuman dapat berpindah
ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh,
yang bisa menimbulkan penyakit. Oleh sebab itu mencuci tangan

menggunakan sabun sangat bermanfaat dalam hal

membersihkan

kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman
masih tertinggal di tangan. Sabun juga dapat membunuh kuman penyakit
yang ada di tangan sehingga dapat mencegah penularan penyakit seperti
Diare, Kolera Disentri, Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA), flu burung atau Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
Cara mencuci tangan yang baik dan benar bisa dilakukan dengan
cara mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai
sabun kemudian membersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela
jari dan punggung tangan dan setelah itu keringkan dengan lap bersih.

Gambar 2.3 Waktu mencuci tangan


6

Menggunakan jamban sehat


Jamban

adalah

suatu

ruangan

yang

mempunyai

fasilitas

pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau


tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung)
yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk

membersihkannya. Jamban mempunyai 2 (dua) jenis, pertama jamban


Cemplung yaitu jamban yang penampungannya berupa lubang yang
berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam
tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Jamban cemplung
diharuskan ada penutup agar tidak berbau. Sedangkan yang kedua
jamban tangki septik/leher angsa yaitu jamban berbentuk leher angsa
yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi
sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang
dilengkapi dengan resapannya.
Syarat jamban sehat yaitu :
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber airminum

dengan lubang penampungan minimal 10 meter)


b. tidak berbau.
c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus
d. Tidak mencemari tanah disekitarnya
e. Mudah dibersihkan dan aman digunakan
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
g. Penerangan dan ventilasi cukup
h. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
i. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
Memberantas jentik nyamuk
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan

jentik.

Pemeriksaan

Jentik

Berkala

adalah

suatu

pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat


penampungan air) yang ada di dalam rumah seperti bak mandi/WC, vas
bunga, tatakan kulkas dan lainnya serta di luar rumah seperti talang air,
alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu dan lainnya
yang dilakukan secara teratur setiap minggu.

10

Rumah yang baik adalah rumah yang bebas jentik, untuk menjadi
rumah bebas jentik dapat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus
Menghindari gigitan nyamuk). PSN merupakan kegiatan memberantas
telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti
Demam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki
Gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya.

Gambar 2.4 3M
8

Makan sayur dan buah setiap hari


Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting karena
mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh dan mengandung serat yang tinggi. Adapun manfaat
vitamin yang ada dalam sayur dan buah yaitu Vitamin A untuk
memelihara kesehatan mata, Vitamin D untuk kesehatan tulang, Vitamin
E untuk antioksidan dan kesehatan kulit, Vitamin K untuk faktor
pembekuan, Vitamin C untuk daya tahan tubuh dan kesehatan kulit,
Vitamin B untuk metabolisme tubuh. Serat adalah makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan yang sangat berfungsi untuk memelihara usus.
11

Serat tidak dapat dicerna oleh pencernaan sehingga serat tidak


menghasilkan tenaga dan dibuang melalui tinja. Serat tidak untuk
mengenyangkan tetapi dapat menunda pengosongan lambung sehingga
orang menjadi tidak cepat lapar.
Sayur harus dimakan 2 porsi setiap hari, dengan ukuran satu porsi
sama dengan satu mangkuk sayuran segar atau setengah mangkuk
sayuran matang. Sebaiknya sayuran dimakan segar atau dikukus, karena
jika direbus cenderung melarutkan vitamin dan mineral. Buah-buahan
harus dimakan 2-3 kali sehari. Contohnya, setiap kali makan setengah
mangkuk buah yang diiris, satu gelas jus atau satu buah jeruk, apel,
jambu biji atau pisang. Makanlah berbagai macam buah karena akan
memperkaya variasi zat gizi yang terkandung dalam buah.

Melakukan aktifitas fisik setiap hari


Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap
sehat dan bugar sepanjang hari Aktivitas fisik dilakukan secara teratur
paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan
jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya. Jika lebih banyak waktu yang
digunakan untuk beraktivitas fisikmaka manfaat yang diperoleh juga
lebih banyak Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur maka
dalam waktu 3 bulan ke depan akan terasa hasilnya.

12

10 Tidak merokok di dalam rumah


Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang
diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di
antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon
Monoksida (CO). Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung
dan aliran darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker.
CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen,
sehingga sel-sel tubuh akan mati.
Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin
dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. Atau
orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya
sekedar

coba-coba

dan

cara

menghisap

rokok

cuma

sekedar

menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.


Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap
rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup
dengan orang yang sedang merokok. Rumah adalah tempat berlindung,
termasuk dari asap rokok. Perokok pasif harus berani menyuarakan
haknya untuk tidak menghirup asap rokok.
C. Jamban Sehat
Jamban sehat adalah pembuangan tinja yang efektif untuk memutus
mata rantai penularan penyakit.Untuk mencegah, sekurang-kurangnya
mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka pembuangan
kotoran manusia harus dikelola dengan baik, maksudnya pembuangan

13

kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Suatu
jamban disebut sehat untuk daerah pedesaan apabila memenuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut: tidak mengotori permukaan tanah
di seliling jamban tersebut, tidak mengotori air permukaan di sekitarnya,
tidak mengotori air tanah di sekitarnya, tidak dapat terjangkau oleh
serangga terutama lalat dan kecoa dan binatang-binatang lainnya, tidak
menimbulkan bau, mudah digunakan dan dipelihara (maintenance),
sederhana desainnya, murah, dan dapat diterima oleh pemakainya.
Agar persyaratan-persyaratan ini dapat dipenuhi maka perlu
diperhatikan antara lain sebagai berikut: Sebaiknya jamban tersebut
tertutup, artinya bangunan jamban terlindung dari panas dan hujan,
serangga dan binatang-binatang lain, terlindung dari pandangan orang
(privacy), bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada lokasi
yang tidak mengganggu pandangan, tidak manimbulkan bau, sedapat
mungkin disediakan alat pembersih seperti air atau kertas pembersih.

Gambar 2.5 Sanitasi yang sehat

14

Teknologi pembuangan kotoran manusia untuk daerah pedesaan sudah


tentu berbeda dengan teknologi jamban di daerah perkotaan. Oleh karena
itu, teknologi jamban di daerah pedesaan disamping harus memenuhi
persyaratan-persyaratan jamban sehat seperti telah diuraikan di atas, juga
harus didasarkan pada sosiobudaya dan ekonomi masyarakat pedesaan.
Tipe-tipe jamban yang sesuai dengan teknologi pedesaan antara lain:
jamban cemplung berventilasi, jamban empang, jamban pupuk, dan septic
tank.
Jamban cemplung ini sering kita jumpai di daerah pedesaan di
jawa.Tetapi sering dijumpai jamban cemplung yang kurang sempurna,
misalnya tanpa rumah jamban dan tanpa tutup.Sehingga serangga mudah
masuk dan bau tidak bias dihindari. Disamping itu karena tidak ada rumah
jamban, bila musim hujan tiba maka jamban itu akan penuh oleh air. Hal
lain yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa kakus cemplung itu tidak
boleh terlalu dalam. Sebab bila terlalu dalam akan mengotori air tanah di
bawahnya. Dalamnya pit latrine berkisar antara 1,5-3 meter saja. Sesuai
dengan daerah pedesaan maka rumah kakus tersebut dapat dibuat dari
bambu, dinding bambu dan atap daun kelapa ataupun daun padi.Jarak dari
sumber air minum sekurang-kurangnya 15 meter.

15

Gambar 2.6 Jarak toilet dengan sumber air


Jenis jamban kedua ialah jamban cemplung berventilasi, jamban ini
hampir sama dengan jamban cemplung, bedanya lebih lengkap, yakni
menggunakan ventilasi pipa. Untuk daerah pedesaan, pipa ventilasi ini
dapat dibuat dengan bambu.
Jenis jamban ketiga adalah jamban empang. Jamban ini dibangun
diatas empang ikan. Di dalam sistem jamban empang ini terjadi daur ulang
(recycling), yakni tinja dapat langsung dimakan ikan, ikan dimakan orang,
dan selanjutnya orang mengeluarkan tinja yang dimakan, demikian
seterusnya. Jamban empang ini mempunyai fungsi yaitu disamping
mencegah tercemarnya lingkungan oleh tinja, juga dapat menambah
protein bagi masyarakat (menghasilkanikan).
Keempat yaitu jamban pupuk. Pada prinsipnya jamban ini seperti
kakus cemplung, hanya lebih dangkal galiannya. Disamping itu jamban ini
juga untuk membuang kotoran binatang dan sampah daun-daunan.
Prosedurnya adalah sebagai berikut: mula-mula membuat jamban
cemplung biasa, di lapisan bawah sendiri ditaruh sampah daun-daunan,
diatasnya ditaruh kotoran dan kotoran binatang (kalau ada) tiap-tiap hari,
setelah kira-kira 20 inchi, ditutup lagi dengan daun-daun sampah,
selanjutnya ditaruh kotoran lagi. Demikian seterusnya sampai penuh,
setelah penuh ditimbun tanah dan membuat jamban baru. Lebih kurang 6
bulan kemudian dipergunakan sebagai pupuk tanaman.
Terakhir jenis jamban septictank. Jamban ini merupakan cara yang
paling memenuhi persyaratan, oleh sebab itu, cara pembuangan tinja

16

semacam ini dianjurkan. Septictankt erdiri dari tangki sedimentasi yang


kedap air dan tinja masuk dan mengalami dekomposisi. Didalam tangki
ini, tinja akan berada selama beberapa hari. Selama waktu tersebut tinja
akan mengalami 2 proses, yakni proses kimiawi dan proses biologis. Pada
proses kimiawi, akibat penghancuran tinja akan direduksi dan sebagian
besar (60-70%) zat-zat padat akan mengendap didalam tangki sebagai
sludge. Zat-zat yang tidak dapat hancur bersama-sama dengan lemak dan
busa akan mengapung dan membentuk lapisan yang menutup permukaan
air dalam tangki tersebut. Lapisan ini disebut scum yang berfungsi
mempertahankan suasana anaerob dari cairan dibawahnya, yang akan
berfungsi pada proses berikutnya, sedangkan pada proses biologis terjadi
dekomposisi melalui aktivitas bakteri anaerob dan fakultatif anaerob yang
memakan zat-zat organik alam, sludge dan scum. Hasilnya, selain
terbentuk gas dan zat cair lainnya, adalah juga mengurangi volumen
sludge sehingga memungkinkan septictank tidak cepat penuh. Kemudian
cairan enfluent sudah tidak mengandung bagian-bagian tinja dan
mempunyai BOD yang relative rendah. Cairan enfluent ini akhirnya
dialirkan keluar melalui pipa dan masuk kedalam tempat perembesan.
a. Bagian Bagian Jamban Sehat
Bangunan jamban dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu : 1)
bangunan bagian atas disebut rumah jamban, 2) bangunan bagian
tengah disebut slab atau dudukan jamban, 3) bangunan bagian bawah
disebut penampung tinja.
1. Bangunan bagian atas (RumahbJamban)

17

Bagian ini secara utuh terdiri dari bagian atap, rangka dan dinding.
Namun dalam prakteknya, kelengkapan bangunan ini disesuaikan
dengan kemampuan dari masyarakat daerah tesebut
a. Atap memberikan perlindungan kepada penggunanya dari sinar
matahari, angin dan hujan. Dapat dibuat dari daun, genting, seng
dan lain-lain.
b. Rangka digunakan untuk menopang atap dan dinding. Dibuat dari
bambu, kayu dan lain-lain.
c. Dinding adalah bagian dari rumah jamban. Dinding memberikan
privasi dan perlindungan kepada penggunanya. Dapat dibuat dari
daun, gedek/anyaman bambu, batubata, seng, kayu dan lain-lain.

Pertimbangan untuk bangunan bagian atas :


a. Sirkulasi udara yang cukup
b. Bangunan dapat meminimalkan gangguan cuaca, pada musim
panas dan hujan
c. Kemudahan akses di malam hari
d. Bangunan menghindarkan penggunan

terlihat

dari

luar/

pandangan dari luar


e. Disarankan untuk menggunakan bahan local
f. Ketersediaan fasilitas penampungan air dantempat sabun untuk
mencuci tangan.
2. Bangunan bagian tengah (Slab/ Dudukan Jamban)
a. Slab menutupi sumur tinja (pit), dan dilengkapi dengan tempat
berpijak. Slab dibuat dari bahan yang cukup kuat untuk menopang
penggunanya. Bahan-bahan yang digunakan harus tahan lama dan
mudah dibersihkan seperti kayu, beton, bamboo dengan tanah liat,
pasangan bata, dan sebagainya.
b. Tempat abu atau air adalah wadah untuk menyimpan abu
pembersih atau air. Penaburan sedikit abu kedalam sumurtinja

18

(pit) setelah digunakanakan mengurangi bau, mengurangi kadar


kelembaban dan membuatnya tidak menarik bagi lalat untuk
berkembang biak. Air dan sabun dapat digunakan untuk mencuci
tangan dan membersihkan bagian yang lain.

Pertimbangan untuk bangunan bagian tengah :


a. Terdapat penutup pada lubang sebagai pelindung terhadap
gangguan serangga atau binatang lain
b. Dudukan jamban/slab penutup dibuat dengan memperhatikan
keamanan pengguna (tidak licin, runtuh,dan terperosok kedalam
lubang penampungan tinja, dsb)
c. Bangunan melindungi dari kemungkinan terciumnya bau yang
tidak sedap yang berasal dari tinja dalam lubang penampungan
d. Mudah dibersihkan dan dipelihara
e. Diutamakan menggunakan bahan lokal
f. Ventilasi udara cukup
3. Bangunan bagian bawah (Penampung Tinja)
Penampung tinja adalah lubang di bawah tanah, dapat berbentuk
persegi, lingkaran/bundar atau empat persegi panjang sesuai dengan
kondisi tanah. Kedalaman bergantung pada kondisi tanah dan
permukaan air tanah di musim hujan. Pada tanah yang kurang stabil,
penampung tinja harus dilapisi seluruhnya atau sebagian dengan
bahan penguat seperti anyaman bambu, batu bata, ring beton, dan
lain-lain.
Pertimbangan untuk bangunan bagian bawah
a. Ketinggian muka air tanah
b. Daya resap tanah (jenis tanah)
c. Jenis bangunan, jarak bangunan dan kemiringan letak bangunan
terhadap sumber air minum (lebih baik diatas 10 m)
d. Kepadatan penduduk (ketersediaan lahan)

19

e. Umur pakai (kemungkinan pengurasan, kedalaman lubang/


kapasitas)
f. Diutamakan dapat menggunakan bahan lokal
g. Bangunan permanen yang dilengkapi dengan manhole

Gambar 2.7 Contoh Jamban Sehat

20

Anda mungkin juga menyukai