Jiwa
adalah
kondisi
dimana
seorang
individu
dapat
secara
produktif,
dan
komunitasnya.
Pembangunan kesehatan jiwa diatur dalam Undang-Undang Kesehatan
RI Nomor 18 Tahun 2014 menyatakan bahwa kesehatan jiwa diselenggarakan
untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal, baik intelektual maupun
emosional melalui pendekatan peningkatan kesehatan, pencegahan dan
penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan agar seseorang tetap dapat
atau kembali hidup secara harmonis baik dalam lingkungan keluarga,
lingkungan kerja ataupun lingkungan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Riau juga berusaha mewujudkan upaya pemerintah
dalam rangka pembangunan kesehatan jiwa masyarakat melalui Rumah Sakit
Jiwa Tampan Provinsi Riau sebagai pendukung tugas pemerintah daerah
dibidang pelayanan Rumah Sakit khususnya pelayanan Jiwa.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai dasar dalam membuat kebijakan bagi unit kerja dalam
memberikan pelayanan kepada pasien sehingga sesuai dengan tugas
poko dan fungsi Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau
2. Tujuan Khusus
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU
Sakit
Jiwa
Tampan
Provinsi
Riau
mempunyai
tugas
berupaya
mengembangan
pelayanan
yang
diberikan
kepada
RI Nomor HK.02.03/I/0065/2015
Peraturan
Daerah
Nomor 3
Tahun
2014
Tentang
Organisasi
BAB III
VISI, MISI, MOTTO dan TUJUAN
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU
yang
kesehatan
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
pelayanan
rumah
melaksanakan
sakit
khusus
penyelenggaraan
jiwa
dan
wewenang
dapat
ditugaskan
yang
dilimpahkan
untuk
oleh
: Kekerabatan
: Empati
: Jujur
: Ibadah
: Wirausaha
: Amanah
: Adil
: Nurani
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi lembaga Perangkat Daerah Rumah Sakit Jiwa tampan
Provinsi Riau berdasar Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
a. Direktur
b. Wakil Direktur Bidang Medik dan Keperawatan, Membawahi :
1) Bidang Pelayanan Medik, Membawahi :
a) Sub Bidang Pelayanan Medik Jiwa
b) Sub Bidang Pelayanan Medik Napza dan Rehabilitasi
2) Bidang Keparawatan Membawahi :
a) Sub Bidang Keperawatan Jiwa
b) Sub Bidang Keperawatan Napza
3) Bidang Penunjang Medik dan Diklit, Membawahi :
a) Sub Bidang Penunjang Medik
b) Sub Bidang Pendidikan dan Penelitian
c. Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan, Membawahi :
1) Bagian Umum, Membawahi :
a) Sub Bagian Tata Usaha
b) Sub Bagian Humas
2) Bagian Keuangan, Membawahi :
a) Sub Bagian Perbendaharaan
b) Sub Bagian Verifikasi
3) Bagian Perencanaan, Membawahi :
a) Sub bagian Perencanaan dan Tindak Lanjut
b) Sub Bagian Data dan Pelaporan
4) Kelompok Jabatan Fungsional
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU
A. Struktur Organisasi
BIDANG PENUNJANG
MEDIK DAN DIKLIT
KEPALA INSTALASI
FARMASI
ADMINISTRASI
INSTALASI FARMASI
KOORDINATOR
KOORDINATOR
KOORDINATOR
PENGELOLAAN
PELAYANAN
MANAJEMEN MUTU
PERBAKALAN FARMASI
FARMASI KLINIS
Supervisor
IGD
Supervisor
Supervisor
Pelayanan
Pelayanan
Rawat Jalan
Rawat Inap
Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana
Tekhnis
Tekhnis
Tekhnis
Tekhnis
Tekhnis
Kefarmasian
Kefarmasian
Kefarmasian
Kefarmasian
Kefarmasian
B. Tugas Pokok dan Fungsi
1. Tugas Pokok.
Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang optimal dan profesional
berdasarkan prosedur kefarmasian, standar dan etik profesi
2. Fungsi
Melaksanakan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan lainnya, yang meliputi :
a. Melaksanakan kegiatan farmasi klinis, yang meliputi :
1) Mengkaji instruksi pengobatan
2) Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat
dan alat kesehatan
3) Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan
alat kesehatan
4) Memeberikan
informasi
kepada
petugas
kesehatan,
dan/atau keluarga
5) Memberikan konseling kepada pasien dan/atau keluarga
6) Melakukan pencatatan setiap kegiatan
pasien
BAB. VI
URAIAN JABATAN TENAGA INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU
b)
c)
d)
e)
Membuat
uraian
tugas
seluruh
staf
Instalasi
Farmasi
f)
g)
h)
i)
pengelolaan
sediaan
farmasi
dan
kesehatan.
b) Mensupervisi dan evaluasi pelaksanaan tugas bawahan
4. Syarat Jabatan
a) Pendidikan minimal Apoteker
b) Pangkat/golongan minimal Penata/IIIC
c) Pengalaman kerja diRumah Sakit minimal 5 tahun
perbekalan
penyimpanan
farmasi
untuk
menjaga
ketersediaan
atau
perbekalan
farmasi
yang
rusak
dari
rekanan/distributor
d) Melakukan penyimpanan perbekalan farmasi yang diterima dengan
gabungan antara beberapa sistem seperti : berdasar abjad, berdasar
ukuran box, berdasar suhu penyimpanan, berdasar jenis barang dll,
dengan memakai prinsip FIFO (First In First Out) dan FEFO (First
Expire First Out)
e) Mendistribusikan perbekalan farmasi yang diamprah dari ruangan
masing-masing unit yang melakukan proses pelayanan farmasi
2. Tanggung Jawab :
a) Kelancaran penyimpanan, pendistribusian sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
b) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penyimpanan sediaan farmasi
dan perbekalan kesehatan
c) Kebenaran administrasi penyimpanan dan penditribusian sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan
3. Wewenang
a) Melaksanakan proses penyimpanan dan distribusi sediaan farmasi
dan perbekalan kesehatan sesuai dengan standar dan prosedur yang
telah ditetapkan
b) Mendistribusikan perbekalan Farmasi ke unit-unit pelayanan farmasi
sesuai kebutuhan masing-masing unit
e) Mengevaluasi pengelolaan perbekalan armasi
4. Syarat Jabatan
a) Pendidikan minimal Apoteker
b) Pangkat/golongan minimal Penata Muda TK I/IIIC
c) Pengalaman kerja diRumah Sakit minimal 4 tahun
d) Penilaian kineja 2 tahun terakhir baik
e) Sehat jasmani dan rohani
f) Sertifikasi :
- mempunyai STR dan SIK
- Mempunyai sertifikat pelatihan Management Farmasi Rumah Sakit
5. Hasil Kerja
Membuat laporan bulanan penerimaan, pendistribusian dan stok akhir
perbekalan farmasi
C. Nama Jabatan : Koordinator Pelayanan Farmasi
1. Uraian Tugas
a) Mengelola, mengontrol dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan
farmasi baik dari pelayanan rawat jalan, rawat inap maupun IGD,
untuk mencapai pelayanan yang akurat, tepat dan cepat sesuai
dengan sasaran kerja dan standar prosedur yang ditetapkan sehingga
tercapai pelayanan yang rasional yang berorientasi kepada pasien.
b) Melaksanakan proses KIE (Konseling, Informating, Educating)
c) Mengevaluasi secara berkala proses pelayanan yang dilakukan oleh
seluruh unit layanan farmasi dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan yang dilaksanakan
d) Membuat laporan penggunaan obat generik dan laporan OKT dan
melaporkannya kepada kepala Instalasi Farmasi
e) Melakukan koordinasi dengan Komite Farmasi dan Terapi serta unit
terkait
lainnya
berhubungan
dalam
dengan
menyelesaikan
proses
permasalahan
pelayanan
pasien
yang
terutama
laporan
mutu
Instalasi
Farmasi
setiap
bulan
yang
pendidikan,
pelatihan,
penelitian
dan
kepala
Instalasi
Farmasi
dalam
mengkoordinir
4. Syarat Jabatan
a) Pendidikan minimal Apoteker
b) Pangkat/golongan minimal Penata Muda Tk I/IIIB
c) Pengalaman kerja diRumah Sakit minimal 4 tahun
d) Penilaian kineja 2 tahun terakhir baik
e) Sehat jasmani dan rohani
f) Sertifikasi :
- mempunyai STR dan SIK
- Mempunyai sertifikat pelatihan Manajemen mutu farmasi
5. Hasil Kerja
Laporan Mutu Instalasi farmasi
melaksanakan
pelayanan
farmasi
yang
profesional
(distribusi
perbekalan)
dan
melaporkannya
kepada
3. Wewenang
Meminta
bahan
dan
perangkat
kerja
sesuai
dengan
pelaksanaan tugas
4. Syarat Jabatan
a. Pendidikan minimal D3 Farmasi
b. Pangkat/golongan minimal pengatur Tk I/II C
c. Pengalaman kerja diRumah Sakit minimal 2 tahun
d. Penilaian kineja 2 tahun terakhir baik
e. Sehat jasmani dan rohani
f. Sertifikasi :
-
kebutuhan
5. Hasil Kerja
Dokumentasi pelaksanaan tekhnis kegiatan
G. Nama Jabatan : Tenaga Administrasi Farmasi
1. Uraian Tugas
a) Melakukan
tertib
administrasi
farmasi
sesuai
standar
yang
koordinasi
dengan
petugas
farmasi
lainnya
dalam
3. Wewenang
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Instalasi
gawat
darurat
Instalasi
Rawat Jalan
Instalasi
Radiologi
Instalasi
Laboratoriu
m
Instalasi
PS-RS
Instalasi
PKRS
Keswamas
Instalasi
Rekam
Medis
Instalasi
Gizi
Instalasi
Rehab
Medik
Administra
Instalasi
SIM RS
Rawat
Elektrome
siCSSD,
Rumah
Inap
Bagian Arsip
dan Perpus
Instalasi
Laundri
INSTALASI
Gudang
FARMASI
Umum
Instalasi
Rehabilit.
Napza
Fisioterapi
Pelayanan
Instalasi.
Psikogeriatri
Psikologi
Humas
PengolahLimb
Jiwa
Jawaban Nomor 3 :
KEBIJAKAN WAKTU TUNGGU :
MONITORING
Merupakan proses
pengawasan
terhadap
keseluruhan
sistem
obat.
Monitoring
kelapangan
dilakukan
oleh
Hasil
kunjungan
langsung
diberikan
kepada
b.
Data Monitoring :
Monitoring data merupakan monitoring menggunakan indikator
baik kinerja (performance) maupun mutu (quality)
Indikator yang dipakai untuk memantau kinerja dan mutu dari proses
pengelolaan obat RS. Jiwa Tampan Provinsi Riau adalah :
1.1.
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator
Tiap bulan
Jumlah resep obat jadi/non racikan rawat
jalan yang dilayani kurang dari 30 menit
Jumlah resep obat jadi/non racikan rawat
Denominator
jalan keseluruhan dalam bulan yang sama
Laporan System Pelayanan
Sumber Data
100%
Standar
Penanggung Jawab Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Pengumpul Data
Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Analisa
1.2.
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator
Tiap bulan
Jumlah resep non racikan rawat inap yang
dilayani kurang dari 120 menit
Jumlah resep jadi/non racikan rawat inap
Denominator
keseluruhan dalam bulan yang sama
Laporan System Pelayanan
Sumber Data
100%
Standar
Penanggung Jawab Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Pengumpul Data
Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Analisa
1.3.
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator
Tiap bulan
Jumlah resep obat jadi/non racikan gawat
darurat yang dilayani kurang dari 15 menit
Jumlah resep obat jadi/non racikan gawat
Denominator
darurat keseluruhan dalam bulan yang
sama
Laporan System Pelayanan
Sumber Data
100%
Standar
Penanggung Jawab Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Pengumpul Data
Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Analisa
1.4.
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator
Tiap bulan
Jumlah resep racikan rawat jalan yang
dilayani kurang dari 60 menit
Jumlah
resep
racikan
rawat
jalan
Denominator
keseluruhan dalam bulan yang sama
Laporan System Pelayanan
Sumber Data
100%
Standar
Penanggung Jawab Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Pengumpul Data
Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Analisa
1.5.
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator
rawat inap
tiap hari
Tiap bulan
Jumlah resep racikan rawat inap yang
dilayani kurang dari 120 menit
Jumlah
resep
racikan
rawat
inap
Denominator
keseluruhan dalam bulan yang sama
Laporan System Pelayanan
Sumber Data
100%
Standar
Penanggung Jawab Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Pengumpul Data
Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Analisa
1.6.
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
1.7.
MENJAMIN
WAKTU
TUNGGU
BAHAN
HABIS
(BHP)
PAKAI
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator
Tiap bulan
Jumlah BHP gawat darurat yang dilayani
kurang dari 5 menit
Jumlah BHP gawat darurat keseluruhan
Denominator
dalam bulan yang sama
Laporan System Pelayanan
Sumber Data
100%
Standar
Penanggung Jawab Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Pengumpul Data
Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Analisa
1.8.
MENJAMIN
WAKTU
TUNGGU
BAHAN
HABIS
(BHP)
PAKAI
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator
Tiap bulan
Jumlah BHP rawat inap yang dilayani
kurang dari 30 menit
Jumlah BHP rawat inap keseluruhan dalam
Denominator
bulan yang sama
Laporan System Pelayanan
Sumber Data
100%
Standar
Penanggung Jawab Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Pengumpul Data
Koordinator Mutu Instalasi Farmasi
Analisa
Jawaban Nomor 5 :
oleh
Instalasi
Farmasi,
tersimpan,
teridentifikasi
dan
Jawaban Nomor 6 :
No. Dokumen :
No. Revisi :
857/RSJT-YM/91.05
Halaman 1 dari 1
Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Jiwa Tampan
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Tanggal terbit :
Provinsi Riau
05 Oktober 2015
dr. Haznelli Juita, MM
PENGERTIAN
TUJUAN
121/RSJT-SK/58.02
Tentang
Kebijakan
Pelayanan
PROSEDUR