Selama ini, yang saya lakukan ketika mengajar mata
pelajaran Fiqih di kelas 5 adalah menggunakan metode membaca buku dan mengerjakan soal, Siswa melakukan pembelajaran dimulai dengan berdoa untuk mengawali pembelajaran di dalam kelas, doa yang dibacakan adalah membaca surat Al Fatihah, doa ini dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi siswa, setelah melaksanakan doa kemudian guru memulai pelajaran dengan melakukan apersepsi tanya jawab pada siswa tentang materi yang sedang diajarkan, siswa melakukan tanya jawab pada guru dari tanya jawab tersebut mengarahkan siswa menuju materi yang akan diajarkan, setelah materi pelajaran tersampaikan kemudian guru memberikan pengertian tentang tujuan pemebelajaran yang akan dilakukan siswa. Tahap selanjutnya adalah guru memberikan penjelasan tentang langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan siswa dalam pembelajaran. Setelah penjelasan selesai barulah siswa melaksanakan langkah pembelajaran. Metode yang sering digunakan pada matapelajaran ini adalah metode membaca mandiri, membaca mandiri bertujuan supaya siswa mencermati tiap penjelasan materi yang tertuang dalam tulisan di buku tersebut, melalui membaca mandiri diharapkan pula siswa mampu memhamai sehingga meningkatkan hasil belajar siswa ketika evaluasi tiap akhir bab. Berdasarkaan pengamatan pada proses pembalajaran yang telah dilaksanakan didapati bahwa siswa kurang bersemangat dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, siswa cenderung pasif dan kurang tertarik mengajukan pertanyaan ataupun memberikan tanggapan terhadap materi yang dipelajari, beberapa siswa yang diberikan pertanyaan oleh guru untuk menjawab pun masih memberikan jawaban yang kurang sesuai dengan penjelasan materi pada buku. Siswa cenderung menyerah dan tidak tertarik untuk mencari jawaban yang benar ketika diberikan soal-soal yang sulit. Beberapa siswa juga masih cenderung tidak mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik bahkan beberapa siswa masih tidak mengerjkana pekerjaan rumah yang diberikan. Hasil evaluasi belajar akhir bab pada materi Haji dan umroh pun masih kurang memuaskan, hal ini dapat dilihat
melalui beberapa hasil belajar siswa yang masih dibawah
KKM yang telah ditentukan, sehingga perlu penanganan yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini.
2. Selama ini saya merasa hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran Fiqih, khususnya materi Haji dan umroh kurang memuaskan, saya merasa siswa kurang termotivasi untuk belajar hal ini menurut saya terjadi karena siswa merasa bosan untuk melakukan pembelajaran melalui membaca, karena siswa cenderung lebih tertarik belajar melalui permainan, media gambar, ataupun menggunakan media audio visual. Materi haji dan umroh dimana terdapat penjelasan rukun haji umroh yang membuat siswa merasa bingung terhadap beberapa definisi rukun haji dan umroh, syaratsyarat haju dan umroh, serta ketentuan ketentuan lain haji dan umtoh. Siswa cenderung kurang bersemangat untuk belajar materi ini, siswa pun cenderung tidak memiliki pertanyaan untuk ditanyakan dalam kelas mengenai materi yang diajarkan, hasil belajar siswa yang dicapai pun masih kurang memuaskan, oleh karena itulah permasalahan ini harus segera diselesaikan. Pemecahn permasalah terhadap pembelajaran fiqih yang terlaksana ini yang tepat adalah menggunakan metode pembelejaran yang inovatif sehingga mampu menarik minat siswa untuk belajar fiqih, ktika siswa sudah termotivasi untuk mempelajarai pelajaran ini diharapkan juga berdampak dengan meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi Haji dan Umroh yang diindikasikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa ketika evaluasi akhir materi pada matapelajaran tersebut. Terdapat banyak teknik, metode maupun media yang dapat digunakan utnuk menarik minat siswa untuk belajar Fiqih Materi Haji dan umroh ini, memperhatikan minat siswa yang lebih tertarik untuk belajar melalui media audio visual maka untuk meningkatkan motivasi siswa dalam matapelajaran ini dibutuhkan pengembangan pembelajaran menggunakan media yang lebih menarik.
3. Banyak hal yang menurut saya dapat dilakukan untuk
memperbaik hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih, diantaranya adalah melalui multimedia pemmbelajaran yang menarik siswa yang dikembangkan melalui adobe flash Terdapat banyak media yang bisa digunakan, bisa menggunakan media gambar yang dicetka, menggunakan media suara melalui tape recorder, ataupun melalui video pembelajaran dalam memberikan penjelasan, namun media-media tersebut masih memiliki keterbatasan dan masih sulit diaplikasikan dalam pembelajaran terutama pada proses evaluasi, dibutuhkan media yang lebih sederhana namun dapat memenuhi seluruh kebutuhan pembelajaran mengingat matapelajaran fiqih kelas 5 hanya 2 jam pembelajaran tiap minggunya, sehingga efektivitas media pembelajaran sangatlah diperlukan. Media pembelajaran yang dapat mencakup gambar maupun suara secara bersamaaan yang dapat digunakan untuk media belajar dikelas maupun untuk melakukan evaluasi pada siswa sekaligus dalam satu media salah satunya adalah media pembelajaran yang dikembangkan melalui software adobe flash. Software adobe flash merupakan media pembuat animasi gambar diam, gambar gerak, gambar yang dipadukan dengan suara maupun video. Multimedia berbasis adobe flash yang memadukan banyak media tersebut dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran menjadi multimedia yang berbasis adobe flash, dengan multimedia yang dikembangkan ini disesuaikan dengan materi pembelajaran haji dan umroh yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar fiqih terutama pada materi haji dan umroh, sehingga dengan satu media sudah dapat mencakup seluruh kebutuhan pembelajaran siswa dikelas. Tampilan gambar yang menarik, mudah diingat siswa diharaokan mampu meningkatkan daya iingat dan pemahaman siswa pada rukun-rukun haji dan umroh, dan juga mampu mengurangi kebingungan maupun kerancuan pemahaman terhadapt rukun-rukun haji dan umroh. Tampilan animasi gambar bergerak yang dipadukan suara diharapkan mampu menarik minat siswa serta dapat membuat siswa merasa nyaman dan enjoy belajar matapelajaran fiih terutama materi haji dan umroh.
Pelajaran tidak menjadi hal yang membosankan lagi ketika
siswa tertarik dengan media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa. Dibandingkan membaca siswa akan lebih tertarik apabila diberikan penjelasan melalui gambar yang disertai suara, serta animasi gambar yang membuat siswa lebih bersemangat. Multimedia animasi berbasi adobe flash juga dapat digunakan sebagai media untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Minat siswa terhadap pelajaran ini dapat dilihat apakah meningkat ataukah tidak melalui hasil evaluasi yang dilakukan, ketika hasil evaluasi saat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan multimedia meningkat maka dapat dikatakan bahwa siswa termotivasi dalam pembelajran yang telah dilaksanakan, namun apabila hasil belajar siswa tidak terdapat peningkatan atau malah terjadi penurunan maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tidak dapat meningkatkan motivasi siswa.