Anda di halaman 1dari 8

TOKSISITAS (KIMIA TOXIC &

PENCEMARAN)

DI SUSUN OLEH :
HERLINA TAHIR (0011.07.11.2015)

KONSENTRASI LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
PASCASARJANA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2016

TOKSISITAS
Toksikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari efek merugikan dari bahan
kimia terhadap organisme hidup. Potensi efek merugikan yang ditimbulkan oleh bahan kimia di
lingkungan sangat beragam dan bervariasi sehingga ahli toksikologi mempunyai spesialis kerja
bidang tertentu.
Efek toksik atau efek yang tidak diinginkan dalam sistem biologis tidak akan
dihasilkan oleh bahan kimia kecuali bahan kimia tersebut atau produk biotransformasinya
mencapai tempat yang sesuai didalam tubuh pada konsentrasi dan lama waktu yang cukup untuk
menghasilkan manifestasi toksik. Faktor utama yang mempengaruhi toksisitas yang berhubungan
dengan situasi pemaparan terhadap bahan kimia tertentu adalah jalur masuk ke dalam tubuh,
jangka waktu dan frekuensi pemaparan.
Toksikologi lingkungan adalah suatu studi yang mempelajari efek dari bahan polutan
terhadap kehidupan dan pengaruhnya terhadap ekosistem yang digunakan untuk mngevaluasi
kaitan antara manusia dengan polutan yang ada di lingkungan.
Adapun pencegahan keracunan memerlukan perhitungan dari :
1. Toxicity : deskripsi dan kuantifikasi sifat-sifat toksis zat kimia
2. Hazard : kemungkinan zat kimia untuk menimbulkan cidera
3. Risk : besarnya kemungkinan zat kimia menimbulkan keracunan
4. Safety : keamanan

A. Senyawa Kimia Beracun


Toksisitas senyawa kimia didefinisikan sebagai kemampuan senyawa kimia
mengakibatkan bahaya terhadap metabolism jaringan makhluk hidup. Racun yang berasal
dari zat atau senyawa kimia dapat berada di dalam lingkungan secara alamiah atau yang
sengaja dibuat oleh manusia. Harus diakui bahwa zat kimia beracun kebanyakan berasal dari
aktivitas manusia dan meliputi berbagai aspek kehidupan. Senyawa kimia beracun juga
dapat hadir di dalam lingkungan secara alamiah.
Kehadiran zat kimia beracun alamiah di dalam lingkungan diasumsikan akan
selalu konstan,kecuali ditambah oleh aktivitas manusia seperti penambahan logam beracun
kedalam lingkungan oleh kegiatan-kegiatan industry dan kemajuan teknologi. Pengaruh

kehadiran berbagai jenis zat kimia beracun tersebut di dalam lingkungan mungkin dapat
diketahui dengan cepat,akan tetapi pengaru negatif pada umumnya baru diketahui setelah
masuknya zat kimia tersebut dalam jangka waktu cukup lama.
Beberapa senyawa kimia beracun alamiah dan pengaruh toksiknya terhadap
makhluk hidup yang suda diidentifikasi seperti pada table di bawah ini :
Pengaruh Toksik

No.

Jenis Racun

Kehadiran di dalam

Logam Pb, Hg,


As, Sb, Cu, Cr,
Mn, Se, Ni.

Air, makanan dan


debu atmisfer

Inhibitor enzim, sel


racun.

Gas CO, NO2,


SO2, SO3.

Sedikit do atmosfer

Iritasi pada paru-paru


dan mata

Alkaloid,
peptide, protein
sterol.

Pada sayuran,jumlah
besar pada tumbuhan
beracun

Efek toksik

Bakteri toksin

Di dalam makanan
terkontaminasi

Racun

Jamur toksin

Di dalammakanan
fermentasi

Keracunan hati

Karsinogenik

Radioaktif
(bukan
senyawa)

Di dalam udara, air


dan makanan dalam
jumlah kecil.

Mutasi

Karsinogenik,
leukaemia.

Pasti

Diduga
Karsigonenik,
Efekneurology.

B. Pengaruh Racun Zat Kimia


Setiap orang yang berhubungan dengan zat kimia harus membuat anggap sama
seperti Paracelsus, yaitu bahwa semua zat kimia beracun apabila tidak ditangani dengan baik
maka dengan sendirinya akan memberika efek racun dan potensi bahaya terhadap makhluk
hidup dan lingkungannya. Masuknya racun ke dalam tubuh makhluk hidup dapat melalui
berbagai cara seperti melalui absirbsi, tertelan melalui mulut, terhirup dan lain-lain. Jalur
utama bahan toksik untuk dapat masuk ke dalam tubuh manusia adalah melalui absorpsi,
distribusi dan ekskresi pada paru-paru (pernapasan/inhalasi), kulit (topikal), pencernaan
(ingesti) dan injeksi.

C. Ukuran Toksisitas Zat Kimia


Untuk menyatakan ukuran daya racun suatu zat kimia, maka perlu diketahui
ukuran-ukuran toksisitas untuk zat kimia. Saecara internasional, ukuran toksisita zat kimia
dapat dinyatakan dalam berbagai cara seperti lethal dose 50 % (LOD50), fatal dose, letal oral
dose 50% (LOD50) , dan threshold limit values (TLV). Untuk memberi gambaran tentang
pengukuran toksisitas zat kimia maka berikut ini dijelaskan secara singkat ukuran toksisitas
zat kimia dan cara penentuannya.
1. Lethal Dose 50% (LD50)
Lethal dose 50% (LD50) yaitu disis zat kimia yang akan membunuh sebanyak 50%
dari populasi yang dapat kontak langsung dengan zatb kimia yang dicobakan. Ukuran
LD50 adalah berdasarkan berat tubuh dan dinyatakan dalm bentuk unit mg/kg (milligram
racun per kilogram berat badan makhluk hidup). Beberapa kelemahan dari ukuran
LD50 adalah ditemukan kenyataan bahwa besar LD50 masih tergantung pada jenis species
makhluk hidup yang menjadi objek percobaan. Dengan demikian ukuran LD50 untuk
tikus akan berbeda dari ukuran LD50 untuk kelinci atau binatang pengerat yang lainnya.
Namun demikian ukuran LD50 digunakan sebagai perbandingan umum tentang potensi
racun yang dimiliki oleh zat kimia terhadap makhluk hidup sehingga manusia dapat
menghindarkan bahaya yang disebabkan oleh daya racun yang dimiliki oleh zat kimia.
Ukuran LD50 dapat juga disebut sebagai LD50 rendah atau LD50 tinggi, yaitu berbagai
untuk menggambarkan potensi rendah dan tingginya daya racun suatu zat kimia di dalam
tubuh makhluk hidup, sehingga informasi LD50 yang dimiliki zat kimia tersebut.
Beberapa contoh LD50 dari beberapa senyawa kimia yang sering ditemukan di
dalam lingkungan diperlihatkan pada tabel berikut :
LD50 (mg/kg)

Nama Senyawa Alamiah

Nama Senyawa Sintetik

>10.000.000

Gula pasir

1000

Garam, etanol, phyretrin

Malathion, glyphospate, aspirin


DDT, codeine, paracetamol

100

Kafein

Strychnine

Nikotin

10-2

Bisa ular

10-5

Tetanus

Penentuan

LD50 dapat

dilakukan

dengan

membuat

perlakuan

terhadap

sekelompok hewan percobaan seperti tikus, kelinci dan hewan lain dengan memberikan
dosis zat kimia bervariasi (perkalian) misalnya 1x, 2x, 4x, 8x dan seterusnya 9mg zat
kimia per kg berat badan), dan sebagai control dibuat sekelompok hewan yang tidak
diberikan zat kimia.

2. Dosis Fatal
Dosis fatal (fatal dose) adalah jumlah zat kimia (mg) yang diperkirkirakan akan
dapat membunuh satu species,misalnya tikus, kelinci, hewan atau manusia. Dosis fatal
dibuat berdasarkan jenis species dan individu makhluk hidup dengan melihat kenyataan
bahwa masing-masing makhluk hidup akan memiliki system fisiologi yang berbeda
terhadap racun zat kimia, sehingga penentuan ukuran toksisitas zat kimia juga sulit dibuat
akurat. Kenyataan menunjukkan bahwa beberapa species makhluk hidup akan
memberikan respon bervariasi terhadap zat kimia, yaitu ada makhluk hidup yang
sensitive terhadap zat kimia tertentu dan ada juga makhluk hidup yang memiliki
kekebalan terhadap zat kimia yang sama, bahkan zat kimia tersebut tidak memberikan
efek pada system fisiologi tubuhnya.

3. Lethal Oral Dose (LOD50)


LOD50 adalah toksisitas zat kimia dapat juga diukur dengan cara memberikan zat
kimia melalui oral kepada makhluk hidup. Pengukuran toksisitas secara LOD50 hampir
sama dengan LD50, bedanya adalah dalam hal masuknya zat kimia tersebut kedalam
tubuh makhluk hidup melalui mulut. Besarnya LD50 dan LOD50 pada species makhluk
hidup dapat dibandingkan sehingga ukuran LOD50 yang diperoleh pada makhluk hidup
tertentu langsung dianggap sebagai LD50, dan berlaku sebaliknya. Ukuran LD50 dan

LOD50 zat kimia tertentu terhadap makhluk hidup juga dapat bervariasi dalam species
yang sama atau species yang berbeda.
Tabel. Ukuran toksisitas beberapa senyawa kimia berdasarkan LD50 dan dosis
fatal
Tingkat toksisitas

LDD50

Dosis Fatal

Contoh Senyawa

6 (super beracun)

<5 mg/kg

Few drops

Sianida

5 (sangat sangat beracun)

5-50 mg/kg

0.3 3.0 g

Timbale

4 (sangat bercun)

50-500 mg/kg

3 30 g

Phenol

3 (beracun)

500-5000 mg/kg

30 300 g

Methanol

2 (sedikit beracun)

5-15 g/kg

>300 g

Ethanol

1 (tidak beracun)

>15 g/kg

>1 kg

Foods

4. Threshold Limit Values (TLV)


TLV adalah ukuran rata-rata maksimum kadar (ppm) senyawa kimia yang aman
dari keracunan zat kimia di atmosfer yang dapat masuk kedalam tubuh manusia selama 8
jam berturut-turut dalam satu hari kerja. Dalam hal ini diperoleh kepastian bahwa dengan
harga TLV zat kimia tertentu bahwa setiap orang yang bekerja selam 8 jam dalam sehari
dan berhubungan dengan zat kimia tersebut diharapkan tidak akan menderita suatu
penyakit, dengan kata lain pekerja kesehatannya akan aman bila berhubungan dengan zat
kimia tersebut. Pengukuran TLV biasanya dilakukan di lingkungan kerja industry, akan
tetapi pengukuran ini juga dapat diterapkan terhadap kondisi lingkungan.

5. Ukuran Toksisitas Lain Pada MSDS


Ukuran toksisitas zat lain yang harus disertakan pada material safety data sheet
(MSDS) oleh pabrik kimia yang diperdagangkan adalah :
a. Lethal Consentration 50 (LC50)
Yaitu konsentrasi zat kimia di udara berdasarkan percobaan laboratorium yang diduga
akan membunuh 50% hewan percobaan bila dihirup pada jangka waktu periode
tertentu.

b. Lethal Consentration Low (LC LO)


Yaitu menyatakan konsentrasi terrendah zat kimia di udara yang dapat membunuh
manusia atau binatang bila dihirup selama periode tertentu, misalnya 24 sebagai
senywa akut atau lebih sebagai subakut dan kronik.
c. Toxic Consentration Low (TCLO)
Yaitu konsentrasi terrendah zat kimia tertentu di udara yang dapat dijangkau oleh
manusia dan binatang yang dapat menimbulkan efek racun atau dapat mengakibatkan
tumor pada manusia dan hewan.
d. Toxic Dose Low (TDLO)
Yaitu dosis tereandah senyawa kimia tertentu yang masuk ke dalam tubuh manusia
atau hewan pada jangka waktu tertentu akan memberikan efek racun atau
menimbulkan tumor dan menggangguketurunan pada manusia dan hewan.

D. Identifikasi Senyawa Beracun


Beberapa cara yang dilakukan untuk mengidentifikasi zat beracun dan karsinogenik
adalah melalui struktur kimia. Harus diakui bahwa sangat sulit untuk memastikan apakah
suatu senyawa kimia bersifat racun, karsinogenik atau bahkan tidak memberika efek. Ada
pedoman umum yang dibuat melalui pengelompokan zat kimia sebagai berikut :
1. Senyawa Beracun Akut
Yaitu hampir semua senyawa halogen beracun seperti brom,klor, flor dan iodium.
Senyawa sianida dan nitril (golongan CN) bersifat racun aktif seperti hydrogen sianida,
hydrogen sulfide, dan nitrogen dioksida bersifat racun akut.
2. Senyawa Beracun Kronis
Yaitu hampir semua logam berat seperti arsen, cadmium, merkuri diketahui bersifat racun
kronis. Golongan senyawa lain seperti vynil klorida, dan asbestos bersifat racun kronis.
3. Senyawa Karsinogen
Yaitu hampir semua senyawa alkil seperti alfa-halo-eter, sulfonat, epoksida, elektrofil
alkena dan alkuna, semua senyawa organohalogen, hidrazin, N-nitroso, amina aromatic,
hidrokarbon aromatic, dan banyak senyawa alamiah.

E. Kesimpulan
Toksikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari efek merugikan dari bahan
kimia terhadap organisme hidup. Setiap orang yang berhubungan dengan zat kimia harus
membuat anggap sama seperti Paracelsus, yaitu bahwa semua zat kimia beracun apabila
tidak ditangani dengan baik maka dengan sendirinya akan memberika efek racun dan potensi
bahaya terhadap makhluk hidup dan lingkungannya. Masuknya racun ke dalam tubuh
makhluk hidup dapat melalui berbagai cara seperti melalui absirbsi, tertelan melalui mulut,
terhirup dan lain-lain. Jalur utama bahan toksik untuk dapat masuk ke dalam tubuh manusia
adalah melalui absorpsi, distribusi dan ekskresi pada paru-paru (pernapasan/inhalasi), kulit
(topikal), pencernaan (ingesti) dan injeksi.
Racun yang berasal dari zat kimia umumnya mempunyai pengaruh local dan
sistematik. Pengaruh local adalah pengaruh zat kimia secara local (daerah tertentu) yang
diakibatkan oleh adanya kontak langsung zat kimia dengan objek (bagian tubuh makhluk
hidup),misalnya kebakaran kulit oleh kehadiran asam kuat atau basa kuat. Sedangkan
pengaruh sistematik adalah pengaruh yang diakibatkan oleh zat kimia yang menyebar ke
berbagai bagian tubuh maikhluk hidup yang disebabkan oleh absorbsi zat kimia ke dalam
bagian tubuh, misalnya pengaruh keracunan yang disebabkan oleh masuknya merkuri atau
timbale ke dalam tubuh yang dapat mempengaruhi berbagai jenis target di dalam tubuh
makhluk hidup dan manusia.
Untuk menyatakan ukuran daya racun suatu zat kimia, maka perlu diketahui ukuranukuran toksisitas untuk zat kimia. Secara internasional, ukuran toksisita zat kimia dapat
dinyatakan dalam berbagai cara seperti Lethal Dose 50 % (LOD50), Fatal Dose, Letal Oral
Dose 50% (LOD50), dan Threshold Limit Values (TLV).
Pengaruh toksisitas sistematik kronik adalah pengaruh racun yang diakibatkan oleh
kehadiran zat kimia dalam jumlah kecil dalam jangka waktu yang cukup lama. Gejala yang
ditimbulkan dari racun yang bersifat kronik ini baru timbul setelah berlangsung dalam
jangka waktu yang relatif lama. Misalnya beberapa tahun setelah kontak atau mengkonsumsi
zat kimia tersebut, sehingga sering kali dalam diagnosisnya nama zat kimia yang menjadi
penyebabnya sulit ditelusuri. Beberapa senyawa yang mempunyai efek kronik digolongkan
sebagai senyawa karsinogenik, mutagenik, teratigenik dan sensitisers.

Anda mungkin juga menyukai