BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
uapnya maka komposisi fase uap cair dan uapnya akan berbeda. Fase uap akan
mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap, sedangkan
pada fase cair akan mengandung lebih sedikit komponen yang mudah menguap.
Bila uapnya diembunkan akan diperoleh cairan yang lebih kaya akan komponen
yang lebih mudah menguap dari pada cairan yang pertama. Selajutnya bila cairan
hasil kondensasi uap tersebut diuapkan maka akan diperoleh uap dengan kadar
komponen uap yang lebih tinggi.
Proses pemisahan dengan distilasi tidak hanya bergantung pada sifat
campuran yang akan distilasi, tetapi juga tergantung pada karakteristik kolom
serta besaran-besaran operasi. Karakteristik kolom mencakup jenis kolom
(packed, plate, vigreaux) serta panjang kolom, sedangkan besaran-besaran operasi
meliputi laju uap yang naik atau cairan yang turun(refrux), luas permukaan kontak
antara fase gas dan cairan, serta koefisien perpindahan massa. (Tim Lab. OTK II,
2008)
Pada destilasi sederhana ada beberapa macam hal khusus sebagai berikut :
Pada distilasi kukus dimasukkan kedalam campuran yang akan dipisahkan agar
bahan yang sukar menguap (tekanan uapnya sangat kecil) atau bahan yang peka
terhadap suhu dapat diuapkan. Disamping sebagai sumber panas untuk penguapan
kukus juga berfungsi sebagai media pengangkut (kukus pembawa) dari bahan
yang akan dipisahkan tidak latut dalam air. (Yazid, E. (2005))
b. Destilasi produk antara atau produk akhir yang diperoleh pada reaksi
kimia.
c. Rektifikasi pelarut organik yang telah tercemar, agar diperoleh cairan yang
murni yang dapat digunakan kembali. Sering kali lebih ekonomis untuk
membuang bahan-bahan yang tercemar seperti itu. Namun karena alasan
semakin langkahnya bahna mentah dan untuk pelestarian lingkungan,
maka baha-bahan tersebut dimanfaaatkan kembali)
Kedua proses diatas adalah serupa , yaitu pemisahan terjadi oleh
peguapan salah satu komponen dari campuran, artinya dengan cara mengubah
bagian-bagian yang sama dari keadaaan yang cair menjadi bentuk uap,
persyaratannya adalah kemudahan menguap (volatilitas) dari komponen yang
akan dipisahkan berbeda satu dengan yang lainya. Berikut ini dikemukakan
beberapa pengertian dan gejala fisik yang berkaitan dengan penguapan. Di
atas setiap cairan terdapat uap, yang berbentuk karena terlepasnya sejumlah
molekul yang berenergi tinggi dari permukaan cairan ke ruangan sekeliling
(mengatasi gaya tarik menarik kohesi dari molekul-molekul yang tertinggal).
Peristiwa ini disebut sebagai penguapan dalam arti yang sangat luas. Dalam
sistem yang tertutup dapat tercapai suatu keadaan kesetimbangan yang
tergantung pada suhu. Dalam hal ini jumlah molekul yang meninggalkan
cairan persatuan waktu. Molekul-molekul dalam ruang di atas cairan akan
meninggalkan tekanan (karena membentuk dinding seperti molekul gas), yang
disebut sebagai tekanan uap dari cairan yang bersangkutan. Tekanan uap
adalah sebuah ukuran kecenderungan molekul cairan untuk berubah menjadi
uap, sehingga merupakan ukuran kemudahan menguap (volatilitas) dari bahan
yang bersangkutan setiap cairan memiliki tekanan uap yang spesifik .
Penguapan vakum juga memungkinkan penggunaan pemanas yang
labih murah pada alat penguapan (misalnya kukus sebagai pengganti
minyak),meskipun hampir tidak dapat dilakukan penghematan panas
penguapan. Kerugian pada penguapan vakum adalah masih diperlukannya
alat alat tambahan yang rumit. Disamping itu viskositas cairan lebih tinggi
pada suhu yang rendah dan laju perpindahan panas lebih kecil . Kondisi
7
vakum maksimum yang dapat dicapai dalam suatu alat dibatasi oleh tekanan
uap cairan yang jatuh ke dalam kondensor atau alat pendingin. Kuantitas
panas yang diperlukan untuk penguapan, yaitu kebutuhan akan panas,
terdiri atas :
a. panas untuk memanaskan campuran yang akan dipisahkan hingga
mencapai titik didih.
b. Panas penguapan, yaitu panas untuk mengubah cairan kedalam fasa uap
(panas ini harus dikeluarkan kembali dalam kondensor pada saat
kondensasi)
c. Panas yang hilang ke lingkungan (bila isolasi alat-alat itu baik, kuantitas
panas ini sangat sedikit)
Proses pemisahan distilasi batch tidak hanya bisa tergantung pada sifat
karakteristik kolom mencangkup jenis kolom serta panjang kolom dan
sedangkan besaran operasi meliputi laju uap naik atau cairan yang turun
(reflux), luas permukaan kontak antara fasa gas dan cairan, serta koefisien
perpindahan massa. Pada destilasi batch, uap yang terbentuk diembunkan dan
destilat yang terjadi akan dipisahkan dari liquid yang tertinggal dalam bejana
(residu). (Mandasini, 2008)
1 X (1 X B )
Nm 1 log D
log ay X B (1 X D )
.....................(1)
10
1. Destilasi kilat
Destilasi kilat terdiri dari penguapan sebagian tertentu zat cair,
sedemikian repa,sehingga uap yang keluar dalam kesetimbangan dengan
zat cair yang tersisa, uap itu lalu dipisahkan dari zat cair dan
dikondenssikan.
Perhatikan 1 mol campuran dua komponen yang akan diumpankan.
Umpankan konsentrasi umpan adalah XF dalam farksi mol umpan yang
dikeluarkan secara kontinous dalam bentuk uap. Jadi fraksi mol umpan
yang keluar sebgian zat cair adalah 1 f. umpamakan konsentrasi uap
adalah yD dan konsentrasi zat cair XB. Menurut neraca-bahan untuk
komponen yang lebih menguap, atas dasar 1 mol umpan, eluruh komponen
itu harus keluar melalui dua arus keluar. Jadi :
1 f xf
Y x
f f
. (3)
kolom nyata yang menghasilkan hasil atas dan hasil bawah yang dikehendaki
dalam kuantitas tertentu (McCabe, OTK II, Jilid 2)