Anda di halaman 1dari 8

STIMULASI DINI PADA JANIN

A. Pengertian stimulasi dini


Stimulasi atau yang sering juga disebut Sugesti yang diberikan
kepada janin dipercaya mampu meningkatkan sel otak pada janin.
Semakin banyak sel otak terbentuk, semakin luas pula jaringan otak si
jabang bayi. Ukuran dan perkembangan otak ini akan menentukan
kecerdasan anak kelak. Selain itu, stimulasi pada janin juga akan membuat
ikatan batin ibu dan janin semakin kuat. Bukan hanya dari Ibu, Ayah pun
bisa ambil bagian dalam tahapan stimulasi pada janin.
Stimulasi dini adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru
lahir (bahkan sebaiknya sejak janin 6 bulan di dalam kandungan)
dilakukan

setiap

hari,

untuk

merangsang

semua

sistem

indera

(pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan). Selain itu


harus pula merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari,
mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan
dan pikiran bayi dan balita.
B. Jenis-jenis Stimulasi Pada Janin
a. Stimulasi Gizi
Penuhi semua kebutuhan zat gizi yang dibutuhakan oleh janin,
seperti asam folat, kalsium, dan zat besi. Lakukan sejak awal
kehamilan.
b. Stimulasi Suara
Ajak anak bicara dan mendengarkan, seperti hal-hal dibawah ini:
1. Memperkenalkan diri
Ibu dan ayah pertama kali berkomunikasi
dengan cara memperkenalkan diri, misalnya, Nak,
ini ibu dan ini ayah. Niscaya janin dapat mendengar
kata-kata

tersebut.

Ucapkan

secara

berulang,

perlahan dan nada suara yang lembut. Bagi sang


ayah, dekatkan kepala pada perut ibu dan tempelkan
pipi pada perut lalu berkomunikasilah dengan bayi.
Jika

terasa

ada

gerakan

atau

tendangan

itu

menunjukkan adanya respons dari janin. Begitulah


cara bayi bereksplorasi dan belajar sesuatu tentang

dunianya. Selain itu, dengan mengucapkan selamat


pagi pada janin. Lakukan sejak kehamilan memasuki
trimester kedua.
2. Membacakan kitab suci dan doa,serta cerita
Yang dapat dilakukan oleh ibu

adalah

membacakan kitab suci Alquran dan doa pada si


janin.
Di waktu lain, upayakan untuk membacakan
sebuah cerita atau kisah. Tak perlu panjang-panjang,
cukup 10 menit. Janin mendapatkan sensasi untuk
merasakan pengalaman berlatih berkata-kata. Ayah
juga bisa ikut membacakan cerita agar bayi dapat
selalu mendengar suara ayahnya, karena hubungan
antara ayah dan bayi berkaitan dengan kemampuan
sosial si anak di kemudian hari. Lakukan hal ini sejak
kehamilan memasuki trimester kedua.
3. Memperdengarkan suara musik
Tak hanya irama jantung ibu yang didengar,
perkenalkanlah juga bayi dengan irama di luar rahim
misalnya suara gendang kecil. Dekatkan alat musik
tersebut pada perut ibu, bunyikan irama yang terpola
dan lembut. Upaya lainnya yang bisa dilakukan
adalah

bernyanyi

atau

bersenandung.

Iramakan

nada-nada indah dan menyenangkan agar bayi


merasa tenang. Cara lainnya adalah mendengarkan
tape recorder atau walkman. Ibu bisa memutarkan
lagu-lagu

klasik

gubahan

Mozart

yang

sangat

bermanfaat bagi janin.


Menurut penelitian DR. Van de Carr, janin
dalam rahim dapat bereaksi terhadap irama yang
memasuki

lingkungannya

sehingga

dapat

membuatnya

merasa

tenang.

Stimulasi

dengan

irama musik ini juga konon dapat memengaruhi


bakat musik anak kelak. Langkah memperdengarkan
suara musik ini selain bermanfaat buat janin juga
bisa membuat ibu relaks dan bahagia menjalani
kehamilannya.
c. Stimulasi Sentuhan
Stimulasi sentuhan ini bisa gerakan membelai dan
mengusap perut ibu. Lakukan sejak trimester kedua hingga
menjelang persalinan
1. Membelai
Letakkan jari-jemari pada posisi punggung janin,
yakni

di

sekitar

bagian

bawah

perut.

Lakukan

gerakan membelai-belai punggung janin dari bawah


sampai mencapai bagian atas perut yang merupakan
posisi

pantat

bayi.

Barengi

belaian

ini

dengan

mengucapkan kata-kata lembut.


2. Mengusap
Terlebih dulu tentukan posisi punggung dan pantat
bayi. Gunakan gerakan mengusap dengan jari dan
telapak

tangan

terbuka.

Kemudian

usap-usaplah

bagian perut dengan gerakan melingkar dan sedikit


tekanan. Lakukan dengan diiringi nyanyian atau
alunan musik klasik.
d. Stimulasi Cahaya
Stimulasi

cahaya

ini

dapat

dilakukan

dengan

mengarahkan senter ke perut ibu hamil. Selain sebgai

upaya mengenalkan konsep terang dan gelap ,stimulasi


ini bisa menstimulasi otak dan mata janin. Lakukan
menjelang trimester ketiga.

C. Tahapan Stimulasi Pada Janin

Perlu dipahami, tahapan stimulasi bergantung pada usia janin atau


kehamilan. Berikut ini adalah tahapan stimulasi pada janin sesuai dengan
perkembangan usia:
1. Usia janin 1-4 minggu (usia kehamilan 1-6 minggu)
Pada bulan pertama kehamilan ini yang pertama-tama perlu
dilakukan adalah stimulasi gizi. Yakni memberikan asupan gizi yang
baik pada janin. Caranya, tentu saja bumil memerhatikan pola makan
sehat, yaitu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan menghindari
makanan atau minuman yang dapat membahayakan kesehatannya.
2. Usia janin 9-12 minggu (usia kehamilan 11-14 minggu atau bulan
ke-3)
Pada usia kehamilan ini janin dapat melakukan gerak refleks, salah
satunya refleks terhadap sentuhan. Jika perut ibu ditekan, janin akan
bergerak. Nah, terkait dengan refleks terhadap sentuhan ini, disarankan

ibu sering-sering mengusap lembut perutnya sambil mengajak janin


bicara. Memang, ibu belum dapat merasakan gerakan janinnya, namun
setidaknya sentuhan ibu akan membuat si kecil merasa disayang dan
dicintai, sehingga ikatan emosional ibu dan janin pun bertambah kuat
.
3. Usia janin 13-16 minggu (usia kehamilan 15-18 minggu atau bulan
ke-4)
Pada tahapan ini, indra pendengaran janin mulai berfungsi. Seringseringlah ibu mengajak janinnya bicara. Libatkan pula si ayah.
Ungkapkan hal-hal yang positif dan menyenangkan. Nyatakan rasa
cinta dan kasih ibu-ayah kepada si kecil di kandungan.
Dengan seringnya si kecil mendengar suara ayah ibunya selama
berada di dalam kandungan, maka setelah lahir ia dapat mengenali
suara ayah-ibunya. Tak hanya itu, dengan kerap mengajak janin
mengobrol selama kehamilan, juga akan mengasah kecerdasan
bahasanya.
Ibu ayah juga bisa menstimulasinya dengan membacakan cerita
atau dongeng. Bacakan secara perlahan agar janin bisa menyimak.
Waktunya tak lama, cukup 10 menit. Untuk itu pilihlah cerita yang
simpel dan ringan.
4. Usia janin 17-20 minggu (usia kehamilan 19-22 minggu atau bulan
ke-5)
Apakah ibu-ayah dapat memainkan alat musik? Si buah hati di
dalam rahim pasti akan menikmatinya. Tentu saja, ibu-ayah tak harus
mahir

bermain

musik.

Yang

penting,

sering-seringlah

memperdengarkan musik kepada janin.


Penelitian membuktikan, janin yang kerap diperdengarkan musik
klasik memiliki proses belajar lebih baik. Alunan musik klasik yang
memiliki berbagai macam harmoni ini membuat janin tenang, nyaman,
tenteram, sehingga ia dapat lebih berkonsentrasi.
Setelah lahir, si kecil pun lebih cepat merespons atau bereaksi
terhadap musik yang biasa diputarkan untuknya itu. Jadi, seringseringlah memperdengarkan musik pada janin. Tak hanya musik

klasik, musik jenis lain pun, asalkan bisa menenangkan janin. Bahkan
ibu-ayah bisa melantunkan ayat-ayat suci bagi si kecil.
5. Usia janin 21-24 minggu (usia kehamilan 23-26 minggu atau bulan
ke-6)
Berikan stimulasi cahaya. Duduklah di tempat temaram, arahkan
senter yang menyala ke perut ibu, sambil digerakkan ke kiri dan ke
kanan dan atas bawah. Nanti janin akan bereaksi dengan gerakannya,
entah berupa tendangan atau pukulan. Dari permainan sederhana ini,
janin akan merekam perbedaan suasana terang dan gelap dalam
memori otaknya.
6. Usia janin 25-28 minggu (usia kehamilan 27-30 minggu atau bulan
ke-7)
Setiap hari ibu-ayah dapat memberikan stimulasi suara, sentuhan,
dan cahaya pada janin. Sambil mengajak ngobrol janin, atau
memperdengarkan musik, berikan sentuhan di perut ibu. Ketika
melakukan stimulasi cahaya, jelaskan pada janin mengenai kondisi
terang dan gelap, "Bunda matikan lampunya, ya. Nah, ini namanya
gelap. Wah, Bunda nggak bisa lihat apa-apa. Kita nyalakan lagi ya
lampunya. Nah, terang deh"
Sebaiknya stimulasi ini dilakukan secara teratur dan tidak
berlebihan. Cukup dua kali sehari, pagi dan malam, masing-masing tak
lebih dari 30 menit. Stimulasi dapat dilakukan di mana saja, yang
penting suasananya menyenangkan.
7. Usia janin 33-36 minggu (usia kehamilan 35-38 minggu atau bulan
ke-9)
Di bulan kesembilan ini janin dapat merespons suara-suara dari
luar. Ungkapkanlah kata-kata sayang, perdengarkan lagu yang
menenangkan, atau bacakan ayat-ayat suci, janin akan merespons
dengan bergerak aktif seperti menendang perut ibu. Libatkan seluruh
anggota keluarga untuk mengelus dan mengatakan sayang padanya, ini
akan membuatnya senang. Karena kehadirannya sudah ditunggutunggu banyak orang.

D. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH IBU DALAM


MELAKUKAN STIMULASI DINI
Berkaitan dengan latihan atau stimulasi pralahir ini,
maka orang tua sebaiknya memperhatikan beberapa hal
di bawah ini:
a. Lakukan pembekalan

dengan

mengikuti

program

pendidikan pralahir agar dapat mempersiapkan dan


menstimulasi calon bayi dengan lebih baik.
b. Lakukanlah stimulasi secara konsisten dan teratur agar
hasilnya maksimal. Yang jelas, stimulasi yang berlebihan
juga tidak baik.
c. Perhatikan asupan gizi makanan yang dikonsumsi ibu.
Lakukan olahraga secara teratur dan terukur tanpa harus
melakukan aktivitas berlebih dan melelahkan.
d. Jangan lupa untuk senantiasa menjaga kondisi fisik dan
psikis ibu karena akan mempengaruhi pertumbuhan
janin.

Jalanilah

kehamilan

dengan

suasana

menyenangkan. Kondisi ibu yang stres dan sebagainya


dapat mengganggu proses stimulasi.
E. MANFAAT STIMULASI DINI
a. Manfaat stimulasi bagi janin
Manfaat stimulasi atau latihan dan pendidikan pralahir
menunjukan bahwa terdapat beberapa kebiasaan baik yang
dibentuk secara konsisten oleh ibu hamil pada dirinya sendiri
maupun janinnya selama kehamilan ternyata dapat mengurangi

berbagai kesulitan yang mungkin timbul ketika sang bayi lahir.


Sel-sel otak janin lebih aktif berkembang. Hal tersebut akan
bermanfaat bagi pertumbuhan otak kiri dan otak kanan. dengan
kata lain, terdapat keseimbangan abtara fungsi otak kiri dan
kanan yang membuat si anak kelak termotifasi untuk terus

belajar.
Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat, memiliki
kepercayaan diri, mampu menyerap banyak hal, bisa

memahami perasaan orang lain atau berempati, serta lebih siap

mempelajari lingkungannya.
Studi ilmiah menunjukan,

stimulasi

pralahir

dapat

menenangkan hati dan merangsang gerak dan denyut jantung


janin selagi masih dalam kandungan serta merangsang
kreativitas dan kecerdasan anak di kemudian hari.
b.

Manfaat stimulasi bagi orang tua


Bisa menjadi ajang latihan untuk mempersiapkan kehadiran

sang buah hati.


Dapat mengembangkan ikatan cinta dan kasih sayang diantara

kedua orang tuanya serta buah hatinya.


Dapat mengembangkan ikatan emosional diantara kedua orang
tuanya dan buah hatinya.

SUMBER :
Kementrian Kesehatan RI.2007.Stimulasi dan Nutrsi Pengungkit Otak (Brain
Booster) pada Janin Melalui Ibu Hamil.Jakarta:Pusat Intelegensia Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai