Anda di halaman 1dari 5

Musymiratul Fauziah

1210322008

Marselly Resti

1210322006

Cahaya intani putri

1210321004

Lola yunita Kristina

1210321019

Sri ratna dewi

1210321009

Rahmayuni

1210321010

Amelia azmi

1210321007

Pemeriksaan Thoraks
1. INSPEKSI
Cara inspeksi pada dada secara rinci :
a) Lepaskan baju pasien dan tampakkan badan pasien sampai batas pinggang.
b) Atur posisi pasien (duduk atau berdiri).
c) Lakukan inspeksi bentuk dada dari empat sisi : depan, belakang, sisi
kanan, dan sisi kiri pada saat istirahat (diam), saat inspirasi dan saat
ekspirasi.
d) Inspeksi dari depan, perhatikan area klavikula, fosa supraklavikularis dan
fosa infraklavikularis, sternum, dan tulang rusuk.
e) Dari sisi belakang, amati lokasi vertebra servikalis ke-7 (puncak scapula
terletak sejajar dengan vertebra torakalis ke-8), perhatikan pula bentuk
tulang belakang. Terakhir, inspeksi bentuk dada secara keseluruhan untuk
mengetahui adanya kelainan, misalnya bentuk barrel chest.\
f) Amati lebih teliti keadaan kulit dada dan catat bila ditemukan adanya
pulsasi pada interkostal atau di bawah jantung, retraksi intrakostal selama
bernapas, jaringan parut, dan tanda tanda menonjol lainnya.
2. PALPASI PAYUDARA
Tujuan :
a. Mengindentifikasi ciri-ciri normal payudara.
b. Memudahkan perawat menentukan kondisi jaringan payudara dan nodus
limfe.
Hal yang perlu dikaji :

a.
b.
c.
d.

Ukuran simetris
Keluarnya kolostrum atau cairan yang lain.
Massa
Nodul axilla

Cara :
1. Penderita disuruh berbaring. Jika payudara tidak mengecil, tempatkan
bantal tipis di punggung, sehingga payudara terbentang rata, dan lebih
memudahkan menemukan suatu nodul.
2. Lakukan palpasi pada setiap kuadran, payudara bagian perifer, aksilaris
dan areola mamae, bandingkan payudara kanan dan kiri.
3. Bila ditemukan adanya nodul perhatikan dan catat :
Lokasi, dengan cara menggunakan kuadran atau jam dengan jarak
berapa cm dari papila mamae.
Ukuran (cm)
Bentuk : bulat/pipih, halus/berbenjol-benjol
Konsistensi : kenyal/keras
Batas dengan jaringan sekitar : jelas atau tidak
Nyeri tekan atau tidak
4. Palpasi papila mamae, tekan papila dan areola mamae sekitar dengan ibu
jari dan telunjuk, perhatikan adakah pengeluaran discharge. Jika dijumpai
discharge, atau riwayat mengeluarkan discharge, cari asalnya dengan
menekan areola mamae dengan ibu jari dan telunjuk dan pada sebelah
radial sekitar papila mamae. Perhatikan adakah discharge yang keluar dari
salah satu duktus papila mamae. Identifikasi sumber, jumlah, warna, dan
konsistensinya.
5. Palpasi daerah klavikula dan ketiak terutama pada area limfe nodi
6. Palpasi setiap payudara, untuk payudara yang berukuran besar lakukan
teknik bimanual, yaitu palpasi dengan menekan telapak tangan /3 jari
tengah ke permukaan payudara pada kuadran samping atas. Lakukan
palpasi dengan gerakan memutar terhadap dinding dada dari tepi menuju
areola dan memutar searah jarum jam.
7. Palpasi payudara sebelahnya.
8. Catat hasil pemeriksaan

Catatan Hasil normal pemeriksaan payudara :


a. Payudara umumnya melekat dari iga ketiga sampai iga keempat,
dengan puting setinggi celah interkostal keempat. Salah satu
payudara mungkin lebih kecil daripada payudara satunya.
b. Payudara bervariasi dari bentuknya, mulai dari cembung,
menggantung atau bentuk kerucut.
c. Payudara berwarna seperti warna kulit disekitarnya.
d. Aerola normal bundar atau oval dan hampir sebanding. Warna
aerola mulai dari merah muda sampai coklat. Wanita berkulit
terang aerola berwarna coklat selama kehamilan dan tetap gelap.
Wanita berkulit gelap aerola berwarna coklat sebelum kehamilan.
e. Puting sedikit tidak simetris adalah biasa.
f. Putting berwarna sama dengan aerola.
g. Normalnya tidak terjadi pengeluaran, pengeluaran berwarna
kuning jernih setelah 2 hari kelahiran anak umum terjadi.
h. Kulit halus dan kering.
i. Kehamilan : Payudara membesar 2-3x ukuran normal, putting
membesar dan ereksi, aerola lebih gelap, vena supervisial payudara
menonjol, dan cairan kekuningan (kolostrum) keluar dari puting .
3. AUSKULTASI JANTUNG DAN PARU
Tujuan auskultasi paru
Mengkaji gerakan udara melewati pohon trakheobronkial dan mendeteksi
mukus atau jalan nafas yang terobstruksi.
Cara :
1. Letakkan stetoskop dengan kuat pada kulit diatas area interkostal
2. Instruksikan klien bernapas secara perlahan dan dalam dengan mulut
sedikit tertutup
3. Mulai auskultasi dengan urutan yang benar
4. Dengarkan inspirasi dan ekspirasi pada setiap tempat
Seorang wanita hamil sedikit lebih cepat bernafas dan lebih dalam menghirup
lebih banyak karbon dioksida dan menjaga tingkat karbon dioksida rendah.

Wanita tersebut bisa bernafas dalam dan juga cepat disebabkan rahim yang
membesar membatasi seberapa banyak paru-paru bisa meluas ketika dia
mengambil nafas. Sekitar dada wanita tersebut sedikit membesar.
Tujuan auskultasi jantung
Mendeteksi bunyi jantung normal, bunyi jantung ekstra dan mur-mur
Cara :
1. Anjurkan klien bernapas normal dan tahan napas saat ekspirasi
2. Dengarkan suara jatung 1/S1 sambil palpasi nada karotis, perhatikan
adanya splitting S1 ( bunyi S1 ganda yang terjadi dalam waktu yang
sangat berhimpitan)
3. Pada awal sistole dengarkan secara seksama untuk mengetahui adanya
bunyi tambahan atau mur-mur S1
4. Pada periode diastole dengarkan secara saksama untuk mengetahui adanya
bunyi tambahan atau murmur
5. Anjurkan klien bernapas normal, dengarkan S2 secara saksama untuk
mengetahui adanya splitting S2 saat inspirasi
6. Periksakan frekuensi jantung, yaitu setelah kedua bunyi terdengar jelas
seperti lub dup, hitunglah setiap kombinasi S1 dan S2 sebagai 1 denyut
jantung. Hitunglah banyaknya denyut selama 1 menit.
Detak jantung pada saat istirahat meningkat dari detak prakehamilan
normal 70x/menit 80-90x/menit. Bunyi jantung tertentu dan ketidakteraturan
ritme jantung bisa muncul karena jantung bekerja lebih keras. Kadangkala
seorang wanita hamil bisa merasakan ketidakteraturan ini. Beberapa
perubahan adalah normal selama kehamilan. Meskipun begitu, suara dan
irama jantung tidak normal lainnya (misalnya, suara diastolik, dan
takiaritmia), yang terjadi lebih sering pada wanita hamil, bisa memerlukan
pengobatan.

Referensi :
http://www.susukolostrum.com/data-penyakit/masalah-kesehatanwanita/perubahan-fisik-wanita-hamil.html
Priharjo, Robert. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGCs

http://ademarvel.blogspot.com/2013/02/konsep-pemeriksaan-fisik-pemfis.html
Priharjo,S.Kp,M.Sc,RN.,Robert. 2005. Pengkajian Fisik Keperawatan: edisi 2.
Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kandungan : Ed. 2.Jakarta : Yayasan Bina
Pustakan Sarwono Prawirohardjo.
Bickley, Lynn S. 2008. Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan Bates.
Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai