2. Tanda Vital
- Tekanan darah
- Mean arterial preassure
- Nadi: frekuensi, regular / tidak
- Pernafasan: frekuensi, menggunakan oksigen support / tidak
- Suhu tubuh
- Saturasi oksigen
3. Kepala
a. Inspeksi:2
1. Bentuk kepala (bulat / lonjong, besar / kecil, simetris / tidak, ada massa/tidak)
2. Posisi kepala terhadap tubuh (tegak lurus dan digaris tengah tubuh / tidak)
3. Kulit kepala (ada luka / tidak, bersih / kotor, berbau / tidak, ada ketombe / tidak, ada
parasit / tidak)
4. Rambut pasien
- pertumbuhan rata / tidak
- rambut rontok / tidak
- Warna rambut: hitam, merah, beruban, atau menggunakan cat rambut serta
- Bau rambut (berbau / tidak).
5. Wajah pasien
- Warna kulit wajah (pucat, kemerahan, kebiruan)
- Struktur wajah (simetris / tidak, ada luka / tidak, ada ruam dan pembengkakan /
tidak, udem ada/tidak, moon face
- Pelipis (musculus temporalis) untuk menilai penurunan massa otot (wasting) 3
o Malnutrisi berat: cekung
o Malnutrisi ringan sedang: sedikit cekung
o Gizi baik: tidak cekung, otot temporal terlihat dengan baik
- Mata: Konjungtiva anemi/tidak, sklera ikterus atau tidak, udem palpebra ada/ tidak,
pergerakan mata normal/ tidak
- Regio orbita3
o Malnutrisi berat: mata cekung, lingkar mata gelap, kulit kusam
o Malnutrisi ringan sedang: lingkar mata agak gelap, agak cekung
o Gizi baik: terlihat bantalan lemak di sekitar mata
- Bibir kering/tidak, cyanosis / tidak, cheilosis ada / tidak, sumbing/ tidak
- mukosa mulut pucat/tidak, sariawan ada/tidak
- Gusi: perdarahan ada/tidak, bengkak / tidak
- Gigi geligi: lengkap/tidak, karies ada/ tidak
- Lidah: atropi papil/ tidak, sariawan / tidak, candidiasis ada/tidak
- Rongga mulut: tonsil hiperemi/ tidak. Tonsil membesar/ tidak, dan uvula
b. Palpasi
- Ubun-ubun (datar / cekung / cembung, apakah sudah menutup atau belum)
anak-anak
- Nyeri tekan / tidak, massa tumor ada/tidak
- Lingkar kepala
4. Leher
a. Inspeksi2
― Bentuk thorax: normal / ada kelainan
― Ukuran dinding dada: simetris / tidak
― Keadaan kulit, adakah luka dan tanda radang pada kulit atau tidak, Loss of
Subcutaneus Fat (LoSF)
― Klavikula, fossa supra dan infraklavikula, lokasi costa dan intercosta pada
kedua sisi, iga gambang
― Ada bendungan vena atau tidak
― Pemeriksaan dari belakang perhatikan bentuk atau jalannya vertebra, bentuk
skapula, penonjolan tulang scapula yang menandakan adanya (LoSF)
― bentuk, ukuran, warna kulit, ulkus dan adakah massa pada payudara
Untuk penilaian LoSF pada daerah dada dan punggung (iga, punggung bawah,
dan linea mid axilla) yaitu:3
o Malnutrisi berat: iga gambang, krista iliaka sangat menonjol
o Malnutrisi ringan sedang: sela iga tampak jauh
o Gizi baik: Dada tampak penuh, tulang iga tidak terlihat, krista iliaka tidak
menonjol
b. Palpasi
c. Perkusi
Hal yang perlu diperhatikan pada pemeriksaan ini: 2
1. Posisi pasien terlentang. Lakukan perkusi paru anterior. Perkusi mulai dari
supraklavikula ke bawah pada setiap spatium intercosta sampai batas atas
abdomen. Bandingkan sisi kanan dan kiri
d. Auskultasi
Bunyi nafas didengarkan saat inspirasi maupun ekspirasi, lalu dibandingkan kiri
dan kanan. Bunyi jantung didengarkan saat fase sistolik dan diastolik 2
- Bunyi nafas: vesikuler, bronkial, brokovesikuler
- Bunyi nafas tambahan: ronchi, wheezing, pleural friction rub
- Bunyi jantung: bunyi jantung I, II
- Bunyi jantung tambahan: bunyi jantung III (gallop rhythm), murmur
4. Perut
a. Inspeksi
Sumber suara abdomen: suara dari struktur vaskuler, dan peristaltik usus
• Dengarkan di setiap kuadran dengan stetoskop selama 1 menit dan perhatikan:
intensitas, frekuensi, dan nada. Normal frekuensi peristaltik 5-35 x/menit
• Dengarkan suara vaskuler dari: aorta (di epigastrium), arteri hepatika (di
hipokondrium kanan), arteri lienalis: di hipokondrium kiri 2
c. Palpasi
Tahap awal palpasi dengan menggunakan satu tangan. Letakkan tangan kanan
di atas perut, telapak tangan dan jari-jari menekan dinding perut dengan tekanan
ringan. Dengan perlahan, rasakan di tiap kuadran 2
• Rasakan: adanya ketegangan otot atau tidak, nyeri tekan atau tidak
• Tahap berikutnya lakukan palpasi dalam untuk memeriksa massa di abdomen
• Rasakan konsistensinya: apakah padat keras, padat kenyal, lunak, atau kistik
(ditekan mudah berpindah seperti balon berisi air, berisi cairan
• Jika dirasakan adanya massa, maka ukuran massa ditentukan dengan meteran
/ jangka sorong panjang, lebar, tebal
d. Perkusi
5. Ekstremitas
a. Inpeksi
― Penampilan umum, gaya jalan, ketegapan, cara bergerak, simetris tubuh dan
extremitas (bandingkan sisi yang satu dengan yang lain → ekstemitas atas /
bawah, kanan/ kiri). Adanya perasaan tidak nyaman, pincang, atau nyeri saat
berjalan
― Kelumpuhan badan dan atau anggota gerak. Adanya fraktur atau tidak
― Warna kulit pada ekstremitas (kemerahan / kebiruan / hiperpigmentasi)
― Periksa adanya benjolan / pembengkakan pada ekstremitas.
― Apakah ada atrofi / hipertrofi otot, struktur tulang dan otot. Amati otot
kemungkinan adanya kontraksi abnormal dan tremor
b. Palpasi
c. Perkusi
Berupa pemeriksaan refleks fisiologis dan patologis
d. Auskultasi
Pemeriksaan bising pada cimino
Referensi
1. Litchford MD. Clinical: Biochemical, physical, and functional assessment. In:
L.Raymond J, Morrow K, editors. KRAUSE AND MAHAN’S FOOD & THE
NUTRITION CARE PROCESS, FIFTEENTH EDITION. 15 th. Canada: Elsevier
Inc.; 2021. p. 121–34.
2. Annisa F, Diana M, Putra KWR. Pemeriksaan Fisis Head To Toe. pertama. Putra
KWR, editor. Jawa Timur Indonesia: Kerta Cendikia; 2016.
3. PDGKI. PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA
MALNUTRISI PADA DEWASA. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;
2019.
4. Candra A. Pemeriksaan Status Gizi. Semarang, Indonesia: Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro; 2020. 1–54 p.