Disusun Oleh :
Ardian Tama
Ika Nuraini J.A.
14.0301.0019
14.0301.0021
14.0301.0022
14.0301.0026
14.0301.0028
PENDAHULUAN
Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang
dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan
dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik
sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut
pandang. Memotret fenomena tunggal dari sudut pandang yang berbeda-beda
catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu
akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan
memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang
diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk
memperoleh kebenaran handal.
Kami memperoleh data dan informasi terkait permasalahan konseli dari
konseli itu sendiri, orang tua (ibu), dan teman bermain konseli.
Setelah itu kami menyusun rencana program pemberian layanan,
diantaranya :
1; Layanan Informasi
Tema : Pentingnya Komunikasi dalam keluarga
2; Layanan Informasi
Tema : Komunikasi yang Baik dengan Guru Ketika Pelajaran di Kelas
3; Layanan Bimbingan Kelompok
Tema : Komunikasi dalam Keluarga
4; Layanan Bimbingan Kelompok
Tema : Cara Membangun Suasana Nyaman dalam Keluarga
5; Layanan Konseling Individu
Tema : Bosan di Rumah
6; Layanan Konseling Kelompok
Tema : Hubungan dalam Keluarga
TRIANGULASI METODE
HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI
I
II
IDENTITAS KLIEN
1 Nama Klien
2 Tempat tanggal lahir
3 Jenis Kelamin
4 Agama
5 Alamat
6 Jumlah Saudara
7 Kelas
IDENTITAS ORANG TUA
1 Ayah
a Nama
: BDS
: Magelang, 26 Desember 2003
: Laki-laki
: Islam
: Mertoyudan
:1
: VII
:S
b
c
d
e
f
1
Pekerjaan
Agama
Umur
Pendidikan terakhir
Alamat
: PNS
: Islam
: 55 Tahun
: SMEA
: Mertoyudan
Nama
Pekerjaan
Agama
Umur
Pendidikan terakhir
Alamat
: AA
: Ibu Rumah Tangga
: Islam
: 45 Tahun
: SLTA
: Mertoyudan
Ibu
a
b
c
d
e
f
muka yang datar, tidak banyak bicara cenderung pendiam dan tertawa
ketika sedang bersama teman-temannya.
b; Kerapian
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap BDS
mengenai kerapiannya di sekolah, BDS berpakaian sesuai dengan
peraturan sekolah dan cukup baik dalam menjaga kerapiannya dari
awal hingga akhir jam sekolah.
c; Suara
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap BDS
mengenai suara. BDS memiliki suara yang besar dan tegas.
2; Sifat
Orangnya mudah emosi, jail, dan kurang kontrol dalam berbicara.
ANGKET HUBUNGAN SOSIAL SISWA
No.
Pernyataan
1; Saya seorang anak tunggal
Checklist ()
2;
3;
4;
5;
6;
ibu
Di rumah hampir tidak ada waktu untuk diri sendiri, selalu
7;
8;
9;
tidak
sering menyesali diri sendiri, ingin mempunyai kawan yang akrab, ingin hidup
lebih tenang, dan dia mengaku terlalu aktif dalam organisasi.
2;
3;
4;
5;
Konseli merasa kurang nyaman atau bosan saat di rumah. Dia selalu ingin
bermain dengan temannya.
Ika Nuraini Juni Astuti
Ibu konseli menyadari antara anak perempuan dan laki-laki itu berbeda dan
hal itu menyadarkan ibu konseli bahwa perlu mengarahkan seperti dengan
ucapan dan tidak dengan kekerasan. Saat belajar di rumah, konseli terkadang
didampingi oleh ibunya. Konseli mengikuti organisasi OSIS.
Desi Ratna Yuniati
Konseli merasa kesepian karena saat di rumah tidak bisa bercanda atau
bercengkerama secara bebas. Konseli merasa tertekan di rumah karena
merasa apa yang dilakukannya selalu dinasihati. Konseli dan kakaknya
kadang bertengkar karena kakaknya tidak ingin diganggu saat sibuk tetapi
konseli menjailinya.
Amita Sulistyoningrum
Pada saat belajar, konseli sering mencoret-coret atau menggambar. Saat
ditanyakan apakah nyaman dengan belajar seperti itu konseli menjawab
nyaman dana apa yang dipelajari masuk ke memori otaknya. Konseli perlu
diarahkan untuk mengembangkan bakat atau potensinya.
Hanif Nur Rahman
Konseli mudah bergaul dan hal tersebut membuatnya nyaman saat tidak di
rumah. Konseli terkadang berusaha mencairkan suasana di rumah dengan
bergurau atau menjaili kakaknya, tetapi kakaknya tidak suka diganggu saat
sedang sibuk. Saat di sekolah, konseli sering ngobrol dengan temannya di
kelas karena sebagai pelampiasan saat di rumah.
3; Kegiatan akhir
a; Siswa bersama pembimbing menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
b; Pembimbing menutup kegiatan layanan
b; Materi Layanan
Terlampir
8. Tempat Penyelenggaraan Layanan
: Ruang kelas
9. Waktu
: 45 Menit
Tanggal
: 31 Desember 2016
Semester
: II
10. Penyelenggara Layanan
: Praktikan
11. Alat & Perlengkapan
a) Power Point
b) Permainan
c) Video
12. Sumber
a) http://eppiul.blogspot.co.id/2013/01/pentingnya-komunikasi-dalamkeluarga.html
13. Rencana Penilaian
a; Laiseg
b; Laijapen
komunikasi intensif, dinamis, dan harmonis dalam keluarga pun menjadi dambaan
setiap orang. Peranan keluarga terutama orang tua, menjadi amat penting bagi
pembentukan karakter
Organization)
memasuki masa puber ketika berumur 9-10 tahun dan akan berakhir pada umur
berkisar 15-16 tahun (BKKBN, Modul 1 Kesehatan Reproduksi Remaja).
Pada masa remaja, seseorang akan mengalami berbagai perubahan
mengenai dirinya, baik perkembangan fisik maupun psikologis. Remaja pada
umumnya sangat rentan terhadap pengaruh dari lingkungannya. Karena di masa
inilah remaja banyak
pencarian identitas diri. Hal ini sering kali disebut dengan krisis identitas diri.
Ditambah lagi dengan kuatnya arus globalisasi yang terjadi di era ini. Segala
aspek kehidupan menjadi mendunia karena adanya perkembangan teknologi dan
informasi yang semakin pesat. Di samping memiliki banyak manfaat positif,
namun juga berdampak negatif. Karena itulah remaja sangat
memerlukan
Di
samping itu, remaja putri dapat mengalami kehamilan yang tidak diinginkan, yang
dapat memicu aborsi tidak aman, hingga dapat menyebabkan kematian. Atau pun
juga menimbulkan pernikahan dini sebagai jalan pintas untuk menutupi aib.
Padahal
menjadi jalan bagi orangtua untuk memantau dan membimbing anaknya. Namun
terkadang, orangtua dan remaja terlalu sibuk dengan kegiatannya masing-masing
sehingga enggan untuk berbincang-bincang bersama.
Remaja cenderung
menganggap bahwa mencurahkan isi hati kepada orangtua adalah hal yang tidak
begitu menyenangkan. Karena mereka mengira jika nantinya orangtua akan
terlalu mengatur dirinya. Remaja juga merasa dirinya ragu-ragu dan malu untuk
menceritakan isi hatinya. Demikian pula orangtua yang kadang malas untuk
bercengkrama dengan anaknya. Bahkan ada anggapan jika komunikasi remaja
dengan orang tua sering bermasalah.
kekeluargaan menjadi kurang harmonis akibat tidak ada jalinan komunikasi yang
baik. Bila begitu pengawasan dan pemantauan keluarga terhadap remaja menjadi
sulit. Padahal melalui komunikasi efektif antara remaja dan keluarga terutama
orangtua, dapat diketahui berbagai perkembangan dan masalah yang sedang
dialami remaja, agar yang lebih dewasa dapat menuntunnya.
Sebaiknya sejak dini orangtua, keluarga, dan remaja mulai saling bekerja
sama untuk mewujudkan cara efektif untuk membentuk komunikasi yang lebih
menyenangkan
Sudiyanto, Sp.KJ (Guru Besar Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran (UNS)
mengatakan bahwa peran orang tua dan guru cenderung berkembang ke arah
otoriter, memvonis, mencurigai atau menghukum kesalahan remaja akibatnya
akan mendapat perlawanan dari anak. Selanjutnya ia mengatakan, yang efektif
dan dianjurkan bagi orangtua adalah berperan sebagai pembimbing (memberikan
konsultasi), pendamping (mengikuti atau menyertai), atau sahabat (saling
mencurahkan isi hati atau gagasan) remaja. Remaja pada umumnya tidak
menyukai apabila dirinya terlalu dikekang dengan tanggung jawab tanpa
kebebasan. Biasanya bila orangtua terlalu mengatur remaja sedemikian rupa
akibatnya remaja akan merasa tertekan hingga ingin memberontak. Bila seperti itu
4;
5;
6;
7;
Judul/Spesifikasi Layanan
: Komunikasi yang Baik dengan Guru ketika
Pelajaran di Kelas
Bidang Bimbingan
: Bimbingan Belajar dan Sosial
Fungsi Layanan
Agar siswa dapat memahami pentingnya komunikasi yang baik dengan guru
ketika pelajaran di kelas.
Standar Kompetensi
Membantu siswa untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi.
Dalam mewujudkan pribadi yang beretika melalui komunikasi yang baik
dengan guru ketika pelajaran di kelas.
Indikator Pencapaian
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan siswa dapat:
a; Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk selalu meningkatkan
komunikasi yang baik dengan guru saat pelajaran di kelas.
b; Dapat menciptakan dan menumbuhkan komunikasi dengan guru yang
baik dan benar.
Sasaran Layanan
: Siswa kelas VII SMP Negeri 13 Kota
Magelang
Uraian Kegiatan dan Materi Layanan
b; Uraian Kegiatan
1; Kegiatan awal
a; Pembimbing membuka kegiatan layanan
b; Pembimbing mengecek kehadiran siswa
c; Pembimbing melakukan permainan atau ice breaking Rumus
Benar Salah
2; Kegiatan inti
a; Pembimbing memberikan pengantar tentang materi yang akan
disampaikan
b; Pembimbing menjelaskan materi
c; Pembimbing menayangkan video berkaitan dengan materi kepada
siswa
tersebut
3; Kegiatan akhir
a; Siswa bersama pembimbing menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
b; Pembimbing menutup kegiatan layanan
c; Materi Layanan
Terlampir
8. Tempat Penyelenggaraan Layanan
: Ruang kelas
9. Waktu
: 45 Menit
Tanggal
: 31 Desember 2016
Semester
: II
10. Penyelenggara Layanan
: Praktikan
11. Alat & Perlengkapan
a) Power Point
b) Permainan
c) Video
12. Sumber
a) http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/membangun-komunikasiantara-guru-dan.html
13. Rencana Penilaian
a; Laiseg
b; Laijapen
dalam melaksanakan dan mengetahui hal-hal yang bersifat teknis pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Yang dimaksud hal teknis disini adalah berhubungan
dengan kelas terutama dalam kegiatan belajar dan pengelolaan kelas dan berusaha
menciptakan interaksi kelas dalam proses belajar mengajar. Kegagalan dalam
sebuah proses belajar mengajar sangatlah umum kita jumpai, bahkan kita sering
menjumpai hal semacam ini. Kegagalan dalam kegiatan belajar mengajar pada
umumnya dikarenakan faktor komunikasi yang tidak diperkuat. Lemahnya
komunikasi dalam kelas membuat pengajar mengalami kesusahan dalam
mengelola kelas. Hal-hal semacam inilah yang harus kita hindari supaya
kegagalan dalam menjalan proses belajar mengajar tidak terulang kembali. Hal
yang perlu kita lakukan agar meminimalisir kegagalan dalam proses belajar
mengajar adalah dengan menguasai bagaimana cara berkomunikasi yang benar di
dalam kelas. Untuk mengembangkan komunikasi dalam kelas supaya tujuan
pembelajaran tercapai, ada beberapa pola komunikasi yang perlu kita ketahui dan
kita terapkan sekaligus kita kembangkan. Komunikasi Sebagai Aksi atau
Komunikasi Satu Arah Komunikasi jenis ini menuntut guru untuk berperan aktif
melakukan aksi dalam memberi sebuah materi dan siswa difungsikan sebagai
penerima aksi. Memang dalam menggunakan komunikasi jenis ini, siswa akan
cenderung pasif dikelas karena guru yang akan lebih aktif. Ceramah adalah
sebuah komunikasi yang secara umum kurang dapat membuat siswa menjadi
hidup. Siswa akan cenderung merasa bosan dikelas karena tidak terlalu banyak
melakukan kegiatan. Komunikasi Sebagai Interaksi atau Komunikasi Dua Arah
Yang dimaksud komunikasi dua arah adalah keikutsertaan semua anggota kelas
baik guru maupun siswa. Guru dan siswa dapat berperan sama, sebagai aksi
maupun penerima aksi. Tidak hanya guru yang memberikan aksi, tapi dengan
komunikasi jenis ini, siswa juga dapat berperan sebagai aksi. Seorang guru dapat
memperoleh jawaban dari kegiatan siswa yang dilakukan di dalam kelas.
Komunikasi jenis ini akan memperlihatkan hubungan dua arah antara guru dan
siswa dengan tetap menjaga batasan sebagai guru dan siswa. Namun komunikasi
jenis ini, pelajar tidak bisa melakukan interaksi dengan sesama pelajar di dalam
kelasnya karena mereka hanya melakukan interaksi antara guru dan siswa. Pelajar
tidak dapat berdiskusi dengan sesama temannya, keduanya hanya dapat saling
memberi dan menerima karena komunikasi ini membuat kegiatan guru dan siswa
relative sama. Komunikasi Banyak arah atau Komunikasi Sebagai Transaksi
Komunikasi banyak arah adalah komunikasi yang melibatkan interaksi guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa yang lainnya. Proses pembelajaran yang
menggunakan pola komunikasi semacam ini akan membuat kegiatan siswa dalam
kelas menjadi berkembang. Mereka dapat melakukan interaksi dengan sesama
teman selain hanya dengan guru. Kegiatan siswa akan lebih optimal dengan
interaksi semacam ini, tentu dengan peran seorang guru sebagai pengawas dalam
atau dapat dimengerti dengan baik. Penyampaian yang baik dalam kelas akan
lebih mudah diterima daripada yang menggunakan bahasa terlalu rumit.
Penampilan yang rapi tutur bahasa yang sopan merupakan sebuah cara dalam
menarik perhatian siswa agar komunikasi yang akan dilakukan dapat berjalan
dengan baik. Jelas Maknanya Seorang guru harus berusaha untuk tidak
menimbulkan makna ganda pada saat menyampaikan sebuah permasalah terhadap
siswa. Agar pesan yang disampaikan tidak menimbulkan makna ganda, seorang
guru hendaknya mampu menguasai bahasa mereka. Penggunaan bahasa yang
sering digunakan oleh anak didik akan lebih dapat dimengerti daripada
menggunakan bahasa orang dewasa. Rendah hati Sikap rendah hati seorang guru
mengandung makna jika dia sangat menghargai anak didiknya. Tidak memandang
rendah terhadap siswa yang dianggapnya bodoh sekalipun. Fathurrohman, P dan
Sutikno M,S. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Refika Aditama. Bandung
RELATED POSTS : Kurikulum Pendidikan 1964 Kurikulum Pendidikan 1964
Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan
sistem kurikulum pendidikan di Indonesi Read More... Kurikulum Pendidikan
1968 Kurikulum Pendidikan 1968Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari
Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidika
Read More... Pengertian Hubungan Sosial dan Pengaruhnya Terhadap remaja
Pengertian Hubungan Sosial dan Pengaruhnya Terhadap remaja Pengertian
Hubungan Sosial Eureka Pendidikan. Hubungan sosial individu berk Read
More... Pengertian dan Definisi Remaja dalam Teori Perkembangan Peserta didik
Pengertian dan Definisi Remaja dalam Teori Perkembangan Peserta didik Eureka
Pendidikan. Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tah Read More...
Pembelajaran Berbasis Information and Communication Technology (ICT)
Pembelajaran Berbasis Information and Communication Technology (ICT)
Eureka Pendidikan. Proses pembelajaran adalah kegiatan dari proses be Read
More... 0 RESPONSE TO "MEMBANGUN KOMUNIKASI ANTARA GURU
DAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR" Posting Lebih
BaruPosting LamaBeranda Entri Populer30 HariArsip Blog Definisi Sampling
Serta Jenis Metode dan Teknik Sampling Definisi Sampling Serta Jenis Metode
dan Teknik Sampling Eureka Pendidikan . Sampel atau contoh secara sederhana
dapat diartikan sebagai ... Definisi Masalah dan Jenis-Jenis Masalah Dalam
Penelitian Definisi Masalah dan Jenis-Jenis Masalah Dalam Penelitian Eureka
Pendidikan . Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada berbagai permas...
Pengertian dan Jenis-Jenis Variabel dalam Penelitian dan Evaluasi Pengertian dan
Jenis-Jenis Variabel dalam Penelitian dan Evaluasi Eureka Pendidikan . Penelitian
adalah suatu proses mencari tahu sesuatu... Kurikulum Berbasis Kompetensi :
Kurikulum 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi : Kurikulum 2004 Eureka
Pendidikan . Kurikulum pendidikan yang berlaku pada tahun 2004 adalah
5;
6;
7;
Judul/Spesifikasi Layanan
: Hubungan dalam Keluarga
Bidang Bimbingan
: Bimbingan Sosial
Fungsi Layanan
Agar siswa dapat memahami pentingnya hubungan dalam keluarga.
Standar Kompetensi
Membantu siswa untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi.
Dalam mewujudkan pribadi yang baik melalui hubungan dalam keluarga .
Indikator Pencapaian
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan siswa dapat:
a; Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk selalu meningkatkan
hubungan dalam keluarga.
b; Dapat menciptakan dan menumbuhkan hubungan keluarga yang baik.
Sasaran Layanan
: 7 Siswa kelas VII SMP Negeri 13 Kota
Magelang
Uraian Kegiatan dan Materi Layanan
a; Uraian Kegiatan
1; Tahap pembentukan
a; Salam
b; Doa
c; Ucapan terimakasih atas kehadiran anggota
d; Penyampaian maksud dan tujuan kegiatan
e; Penyampaian pengertian,tujuan, dan manfaat KKp
f; Penyampaian asas-asas dalam pelaksanaan KKp
g; Keakraban dengan Bercermin
2; Tahap Peralihan
a; Menanyakan kesiapan anggota kelompok
b; Penjelasan tata cara
c; Penegasan kerahasiaan anggota kelompok
3; Tahap Kegiatan
a; Penentuan permasalahan
b; Penyampaian prolog
c; Penyampaian pengalaman
d; Pembahasan apa,mengapa,bagaimana
a; Apa ?
b; Mengapa ?
c; Bagaimana ?
e; Penyampaian kesimpulan
f;
Penegasan komitmen
Tahap Pengakhiran
a; Penyampaian pesan dan kesan dari anggota kelompok
b; Membuat kesepakatan pertemuan yang akan datang
c; Doa penutup
b; Materi Layanan
Terlampir
4;
: Ruang kelas
: 45 Menit
: 31 Desember 2016
: II
: Praktikan
a; Laiseg
b; Laijapen
5;
6;
7;
Judul/Spesifikasi Layanan
: Komunikasi dalam Keluarga
Bidang Bimbingan
: Bimbingan Pribadi
Fungsi Layanan
Agar siswa dapat memahami pentingnya hubungan dalam keluarga.
Standar Kompetensi
Membantu siswa untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi.
Dalam mewujudkan pribadi yang baik melalui hubungan dalam keluarga .
Indikator Pencapaian
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan siswa dapat:
a; Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk selalu
meningkatkan hubungan dalam keluarga.
b; Dapat menciptakan dan menumbuhkan hubungan keluarga yang
baik.
Sasaran Layanan
: 7 Siswa kelas VII SMP Negeri 13 Kota
Magelang
Uraian Kegiatan dan Materi Layanan
b; Uraian Kegiatan
1; Tahap pembentukan
a; Salam
b; Doa
c; Ucapan terimakasih atas kehadiran anggota
d; Penyampaian maksud dan tujuan kegiatan
e; Penyampaian pengertian,tujuan, dan manfaat KKp
f; Penyampaian asas-asas dalam pelaksanaan KKp
g; Keakraban dengan Bercermin
2; Tahap Peralihan
a; Menanyakan kesiapan anggota kelompok
b; Penjelasan tata cara
c; Penegasan kerahasiaan anggota kelompok
3; Tahap Kegiatan
a; Penentuan permasalahan
b; Penyampaian prolog
c; Penyampaian pengalaman
d; Pembahasan apa,mengapa,bagaimana
a; Apa ?
b; Mengapa ?
c; Bagaimana ?
e; Penyampaian kesimpulan
Penegasan komitmen
5; Tahap Pengakhiran
a; Penyampaian pesan dan kesan dari anggota kelompok
b; Membuat kesepakatan pertemuan yang akan datang
c; Doa penutup
c; Materi Layanan
f;
Terlampir
8. Tempat Penyelenggaraan Layanan
9. Waktu
Tanggal
Semester
10. Penyelenggara Layanan
11. Alat & Perlengkapan
a) Power Point
b) Permainan
c) Video
12. Sumber
: Ruang kelas
: 45 Menit
: 31 Desember 2016
: II
: Praktikan
a) http://dhinipedia.blogspot.co.id/2012/01/komunikasi-dalamkeluarga.html
13. Rencana Penilaian
a; Laiseg
b; Laijapen
interaksi dan berpotensi punya anak akhirnya membentuk komunikasi baru yang
disebut keluarga. Karenanya keluargapun dapat diberi batasan sebagai sebuah
group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita perhubungan mana
sedikit banyak bertsanggung lama untuk menciptakan dan membesarkan anakanak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial
yang terdiridari suami, istri dan anak-anak yang belum dewasa. Satuan ini
mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan masyarakat
manusia.
Ketika sebuah keluarga terbentuk, komunikasi baru karena hubungan darahpun
terbentuk pula. Di dalamnya ada suami, istri dan anak sebagai penghuninya.
Saling berhubungan, saling berinteraksi di antara mereka melahirkan dinamika
kelompok karena berbagai kepentingan, yang terkadang bisa memicu konflik
dalam keluarga.
Oleh karena itu, konflik dalam keluarga harus diminimalkan untuk mewujudkan
keluarga seimbang dan bagaimana cara berkomunikasi dalam keluarga dengan
baik. Keluarga seimbang adalah keluarga yang ditandai keharmonisan hubungan
(relasi) antara ayah dan ibu antara ayah dan anak serta antara ibu dan anak. Setiap
anggota keluarga tahu tugas dan tanggung jawab masing-masing dan dapat
dipercaya.[3]
Tak dapat dipungkiri, hubunganyang menjadi kepedulian kebanyakan orang
adalah hubungan dalam keluarga, keluarga mewakili suatu konstelasi hubungan
yang sangat khusus.[4]
Dilingkungan keluarga, komunikasi juga sangat besar kedudukannya dalam
mempertahankan kelangsungan hidup keluarga yang bersangkutan. Tanpa
dibarengi dengan pelaksanaan komunikasi yang terbuka antar anggota dalam
suatu keluarga dipastikan tidak akan terjadi keharmonisan di dalamnya.
Dalam keluarga juga paling sering terjadinya proses komunikasi dan informasi
pendidikan. Bukanlah pendidikan awalnya dari keluarga? Sebagian besar perilaku
orangtua dan lingkungannya dalam keluarga, akanselalu mendapatkan proses
pendidikan sepanjang anak-anak masih diasuh di dalamnya.
Didalam lingkungan keluarga memang tidak hanya terjadi proses komunikasi
pendidikanlain seperti komunikasi massa (setidaknya sebagai anggota audiens
pemirsa dan pembaca media massa).
Berapa konsep penting yang digunakan adalah diri sendiri, diri orang lain, simbol,
makna, penafsiran, dan tindakan.[6]
3. Hubungan antar peran
Komunikasi dalam keluarga dapat pula dipengaruhi oleh pola hubungan antar
peran hal ini, disebabkan masing-masing peran yang ada dalam keluarga
dilaksanakan melalui komunikasi.[7]
4. Model ABX
Pola komunikasi lainnya yang juga sering terjadi dalam komunikasi antara
anggota keluarga adalah model ABX yang dikemukakan oleh Newcomb dari
perspektif
bahwaseseorang
(A)
Hubungan akrab antara orang tua dan anak sangat penting untuk dibina dalam
keluarga keakraban hubungan itu dapat dilihat dari frekuensi pertemuan antara
orang tua dan anak dalam suatu waktu dan kesempatan. Suadahwaktunya orang
tua meluangkan waktu dan kesempatan untukduduk bersama dengan anak-anak,
berbicara, berdialog dalam suasana santai.[8]
D. Tahap Tahap Perkembangan Komunikasi Keluarga[9]
a.
Keluarga dengan anak anak prasekolah
Pada tahap ini dari lahir hingga usia 6 tahun, anak anak ada pada tahun puncak
untuk mempelajari bahasa. Kemampuan berbahasa terutama diperoleh dari
keluarga khususnya dari interaksi anatara anak dan pengasuh utama, ibunya. Anak
anak memulai kemampuan berbahasa dengan menggunakan kata kata tunggal.
Anatara usia 18 24 bulan, ungkapan ungkapan dua kata muncul. Menjelangn
usia 3 tahun anak- anak menguasai kira kira seribu kata, dan mulai usia 4-5
tahun mereka memperoleh kira-kira 50 kata setiap bulan.
b.
Keluarga dengan anak anak usia sekolah
Anak anak semakin mengalami kebebasan sejalan dengan pertambahan usia.
Mereka memperoleh pengaruh tidak hanya lewat komunikasi keluarga yang masih
merupakan kekuatan dominan, tapi juga lewat komunikasi dengan pihak pihak
di luar keluarga. Dua dimensi komunikasi orang tua-anak menjadi penting ;
penerimaan penolakan dan kontrol otonomi.
c.
Keluarga dengan anak anak remaja
Tahap ini cenderung ditandai dengan bertambahnya konflik sehubungan dengan
bertambahya kebebasan anak anak. Masalah masalah otonomi dan kontrol
menjadi sangat tajam pada tahun tahun ini. Anak anak remaja mulai
mengalihkan komunikasi dari komunikasi keluarga kepada komunikasi dengan
teman- teman sebaya . Karena perubahan perubahan fisiologis dan psikologis
yang dialami remaja, topik topik tertentu menjadi perhatian mereka. Pendeknya,
usia remaja merupakan tantangan terbesar bagi komunikasi keluarga. Bila orang
tua dan anak dapat mengatasi badai, komunikasi selanjutnya akan lebih lancar.
Selanjutnya dapat disimpulkan dengan pertambahan usia, hubungan kita dengan
saudara- saudara kandung tetap penting. Misalnya, penelitian di Universitas
Purdue menunjukkan bahwa wanita yang mempunyai hubungan akrab dengan
seorang saudara perempuannya mengalami kurang depresi dalam kehidupan
diisyaratkan
Islam mengajarkan
dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa pada jiwa
seseorang. Dalam keluarga komunikasi mereka. (An-Nisaa : 63)
Ayat diatas memberikan isyaratbahwa komunikasi itu efekif bila perkataan yang
disampaikan itu berbekas yang berbekas di jiwa adalah penting. Komunikasi
seperti ini hanya terjadi bila komunikasi yang berlangsung itu efektif mengenai
sasaran. Artinya apa yang dikomunikasikan itu secara terus terang, tidak berteletele sehingga tepat mengenai sasaran yang dituju.
5.
Qawlan Layyina ( berkata yang lemah lembut )
Islam mengajarkan agar menggunakan komunikasi yang lemah lembut kepada
siapapun. Dalam keluarga orang tua sebaiknya berkomunikasi pada anak dengan
cara lemah lembut, jauh dari kekerasan dan permusuhan. Dengan menggunakan
komunikasi yang lemah lembut, selain ada perasaan bersahabat yang menyusup ke
dalam telung hati anak. Ia juga berusahamenjadi pendengar yang baik, perintah
menggunakan perkataan yang lemah lembut ini terdapat dalam Al-Quran yang
berbunyi:
Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah
lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". ( Thaahaa : 44)
6.
Qawlan Maiusura ( perkataan yang pantas )
Dalam komunikasi baik lisan maupun tulisan dianjurkan untuk mempergunakan
bahasa yang mudah ringkas, dan tepat sehingga mudah dicerna dan dimengerti.
Dalam Al-Quran ditemukan istilah qawlan manusia yang merupakan salah satu
tuntunan untuk melakukan komunikasi dengan mempergunakan bahasa yang
mudah dimengerti dan melegakan perasaan.[11]
F. Faktor faktor yang mempengaruhi Komunikasi Keluarga
Berkomunikasi itu tidak mudah. Terkadang seseorang dapat berkomunikasi
dengan baik kepada orang lain. Dilain waktu seseorang mengeluh tidak dapat
berkomunikasi dengan baik kepada orang lain.
Dalam keluarga, ketika dua orang berkomunikasi, sebetulnya mereka berada
dalam
perbedaan
untuk
mencapai
kesamaan
pengertian
dengan
cara
hanya sebagian kecil mereka itu sama-sama tahu, sama-sama mengalami, sama
pendapat, dan sama pandangan.[12]
Ada sejumlah faktor-faktor yang mempengaruhi kimunikasi da,am keluarga,
seperti yang akan duraikan berikut ini :
a.
Citra diri dan citra orang lain
Citra diri atau merasa diri, maksudnya sama saja. Ketika orang berhubungan dan
berkomunikasi dengan orang lain, dua mempunyai citra diri dia merasa dirinya
sebagai apa dan bagaimana. Setiap orang mempunyai gambaran gambaran
tertentu mengenai dirinya statusnya, kelebihan dan kekurangannya. Gambaran
itulah yang menentukan apa dan bagaimana ia berbicara, menjadi menjaring bagi
apa yang dilihatnya, didengarnya, bagaimana penilaiannya terhadap segala yang
berlangsung disekitarnya. Dengan kata lain, citra diri menentukan ekspresi dan
persepsi orang.
Tidak hanya citra diri, citra orang lain juga mempengaruhi cara dan kemampuan
orang berkomunikasi. Orang lain mempunyai gambaran tang khas bagi dirinya.
Jika seorang ayah mencitrakan anaknya sebagai manusia yang lemah, ingusan, tak
tahu apa-apa, harus di atur, maka ia berbicara secara otoriter. Akhirnya, citra diri
dan citra orang lain harus saling berkaitan, saling lengkap-melengkapai.
Perpaduan kedua citra itu menentukan gaya dancara komunikasi.
b.
Suasana Psikologis
Suasana Psikologis di akui mempengaruhi komunikasi. Komunikasi sulit
berlangsung bila seseorang dalam keadaan sedih, bingung, marah, merasa kecewa,
merasa irihati, diliputi prasangka, dan suasana psikologis lainnya.
c.
Lingkungan Fisik
Komunikasi dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja, dengan gaya, dan cara
yang berbeda. Komunikasi yang berlangsung dalam keluarga berbeda dengan
yang terjadi di sekolah. Karena memang kedua lingkungan ini berbeda. Suasana
di rumah bersifat informal, sedangkan suasana di sekolah bersifat formal.
Demikian juga komunikasi yang berlangsung dalam masyarakat. Karena setiap
masyarakat memiliki norma yang harus diataati, maka komunikasi yang
berlangsungpun harus taat norma.
d.
Kepemimpinan
Dalam keluarga seorang pemimpin mempunyai peranan yang sangat penting dan
strategis.
Dinamika
hubungan
dalam
keluarga
dipengaruhi
oleh
pola
kepemimpinan. Karakteristik
seorang pemimpin
Keluarga
2; Bidang Bimbingan
: Bimbingan Pribadi
3; Fungsi Layanan
Agar siswa dapat memahami pentingnya membangun suasana nyaman dalam
keluarga.
4; Standar Kompetensi
Membantu siswa untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi.
Dalam mewujudkan pribadi yang baik dengan membangun suasana nyaman
dalam keluarga .
5; Indikator Pencapaian
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan siswa dapat:
a; Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk selalu membangun
suasana nyaman dalam keluarga.
b; Dapat menciptakan dan menumbuhkan suasana nyaman dalam keluarga.
6; Sasaran Layanan
: 7 Siswa kelas VII SMP Negeri 13 Kota
Magelang
7; Uraian Kegiatan dan Materi Layanan
a; Uraian Kegiatan
1; Tahap pembentukan
a; Salam
b; Doa
c; Ucapan terimakasih atas kehadiran anggota
d; Penyampaian maksud dan tujuan kegiatan
e; Penyampaian pengertian,tujuan, dan manfaat KKp
f; Penyampaian asas-asas dalam pelaksanaan KKp
g; Keakraban dengan Bercermin
2; Tahap Peralihan
a; Menanyakan kesiapan anggota kelompok
b; Penjelasan tata cara
c; Penegasan kerahasiaan anggota kelompok
3; Tahap Kegiatan
a; Penentuan permasalahan
b; Penyampaian prolog
c; Penyampaian pengalaman
d; Pembahasan apa,mengapa,bagaimana
a; Apa ?
b; Mengapa ?
c; Bagaimana ?
e; Penyampaian kesimpulan
f; Penegasan komitmen
4; Tahap Pengakhiran
a; Penyampaian pesan dan kesan dari anggota kelompok
b; Membuat kesepakatan pertemuan yang akan datang
c; Doa penutup
b; Materi Layanan
Terlampir
8. Tempat Penyelenggaraan Layanan
: Ruang kelas
9. Waktu
: 45 Menit
Tanggal
: 31 Desember 2016
Semester
: II
10. Penyelenggara Layanan
: Praktikan
11. Alat & Perlengkapan
a) Power Point
b) Permainan
c) Video
12. Sumber
a)
13. Rencana Penilaian
a; Laiseg
b; Laijapen
Magelang, 31 Desember 2016
Perencana Kegiatan Layanan
Judul/Spesifikasi Layanan
: Bosan di Rumah
Bidang Bimbingan
: Bimbingan Pribadi
Fungsi Layanan
: Pengentasan
Standar Kompetensi
Membantu konseli untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi.
: Konseli (BDS)
: Ruang kelas
8; Waktu
: 45 Menit
Tanggal
Semester
10. Penyelenggara Layanan
11. Pendekatan yang digunakan
: 31 Desember 2016
: II
: Praktikan
: Family therapy