Anda di halaman 1dari 12

Pendekatan Person

Centered
Kelompok VII
1. Muhammad Hardwin A S 14.0301.0004
2. Didin Oktavia 14.0301.0032
3. Isnaini Nur Latifah 14.0301.0038

Tokoh Pendekatan Person


Centered
Pendekatan person-centered
dikembangkan oleh Dr. Rogers (19021987) pada tahun 1940-an.
pendekatan person-centered
didasarkan pada suatu konsep dari
psikologi humanistik, dan
diklasifikasikan sebagai cabang dari
perspektif eksistensial yang
dikembangkan oleh Carl Person
Rogers.

A. Asumsi Dasar Pendekatan person


centered
Pendekatan person centered
menaruh kepercayaan yang besar
pada kesanggupan klien untuk
mengikuti jalan terapi dan menemukan
arahnya sendiri.

Pendekatan person centered merupakan salah


satu teknik bimbingan dan konseling yang
lebih menekankan pada aktifitas klien dan
tanggung jawab klien sendiri, sebagaian besar
proses konseling di letakkan pada klien sendiri
dalam memecahkan masalahnya sendiri dan
konselor hanya berperan sebagai partner
dalam membantu untuk merefleksikan sikap
dan perasaan-perasaanya dan untuk mencari
serta menemukan cara yang terbaik dalam
pemecahan masalah klien

B. Tujuan Pendekatan person


centered
Tujuan utama pendekatan person-centered adalah
untuk menciptakan iklim yang kondusif sebagai usaha
untuk membantu konseli menjadi pribadi yang utuh,
yaitu pribadi yang mampu memahami kekurangan dan
kelebihan dirinya dirinya.
Tujuan konseling dalam pendekatan person centered
adalah membantu individu menemukan konsep dirinya
yang lebih positif lewat komunikasi konseling, dimana
konselor mendudukan konseli sebagai orang yang
berharga, orang yang penting, dan prang yang
memiliki potensi positif dengan penerimaan tanpa
syarat.

C. Pandangan terhadap
manusia
Rogers beranggapan bahwa manusia
memiliki kemampuan untuk
membimbing, mengatur,
mengendalikan dirinya sendiri,
mengatasi masalahnya tanpa
intervensi langsung dari konselor serta
memiliki potensi untuk berkembang.

D. Teknik Pendekatan person centered


Tidak ada metode atau teknik yang
spesifik dalam Pendekatan person
centered.
Namun ada beberapa teknik dasar yang
harus dimiliki terapis yaitu :
1. Mengalami dan Memperlihatkan
Kongruen,
2. Mengalami dan Menunjukkan
Penerimaan Positif tanpa Syarat,
3. Mengalami dan Menunjukkan Rasa
Empati.

Selain itu, terdapat pula teknik-teknik komunikasi


konseling dalam pendekatan person centered (dalam
Komalasari, Gantina, dkk. 2011. Teori dan Teknik
Konseling halaman 271-275) antara lain :
1. Mendengar aktif
2. Mengulang kembali
3. Memperjelas
4. Menyimpulkan
5. Bertanya
6. Menginterpretasi
7. Mengkonfrontasi
8. Merefleksikan perasaan
9. Memberikan dukungan
10.Berempati
11.Memfasilitasi
12.Memulai

E. Dinamika Psikologis
Dalam pandangan person centered
terapi beranggapan bahwa masalah
muncul karena adanya
ketidaksesuaian antara ideal self dan
real self.
Jadi pada intinya masalah yang
dialami seseorang timbul karena
adanya ketidaksesuaian antara presepi
diri (ideal self) dengan realitas (real
self).

Contoh Perilaku Bermasalah :


Kamu memang anak yang baik, pintar, dan
membanggakan. Mama senang akhirnya kamu pilih
jurusan IPA (padahal potensi dan perolehan nilai pada
rumpun mata pelajaran IPA hanya cukup). Oleh
karenanya, saat berada dalam pengalaman nyata
(phenomenal field), ia menemukan ternyata persepsi
dirinya (ideal self) yang terbentuk (anak baik, pintar,
dan membanggakan) tidak sesuai dengan realitas (real
self) karena potensi yang dimiliki tidak mendukung
untuk ia berada di jurusan IPA, yang pada akhirnya anak
mengalami banyak hambatan dalam mengikuti proses
belajar. Jadi, masalah yang dialami seseorang timbul
karena adanya ketidaksesuaian (intcongruence) antara
persepsi diri (ideal self) dengan realitas (real self).

DAFTAR PUSTAKA
Corey, Gerald. 2007. Teori dan Praktek
Konseling
& Psikoterapi. Bandung:
PT Refika Aditama.
Komalasari, Gantina, dkk. 2011. Teori
dan Teknik Konseling. Jakarta: PT
Indeks.
Latipun. 2001. Psikologi Konseling.
Malang: UMM Press.

Sekian dan
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai