Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Unsur dan Materi merupakan kajian dalam bidang IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam) yang mempelajari tentang wujud materi, perubahan materi
serta jenis-jenis materi. Secara garis besar wujud materi dikelompokkan
menjadi padat, cair dan gas. Benda- benda di sekitar kita yang tergolong materi
contohnya yaitu kursi, buku, air, awan dan udara. Benda- benda tersebut
tergolong materi karena selain menempati ruang juga mempunyai massa.
Banyak cara untuk mengetahui apakah sesuatu itu termasuk materi atau bukan.
Misalnya, untuk menunjukkan bahwa udara menempati ruang ditunjukkan oleh
balon akan mengembang jika ditiup. Dalam kehidupan sehari- hari sering kita
temukan adanya perubahan- perubahan yang terjadi pada benda tersebut.
Misalnya, air menjadi es, kursi menjadi arang jika dibakar, awan berubah
bentuknya.
Perubahan- perubahan yang terjadi di alam dapat digolongkan menjadi
perubahan kimia, biologi dan fisika. Perubahan tersebut disebabkan beberapa
faktor, yaitu suhu, kelembaban, ada tidaknya kuman, dan waktu. Beberapa
faktor diatas berkaitan dengan perubahan materi yang disebabkan oleh adanya
pembakaran, perkaratan oleh oksigen dan air, pemanasan, pembusukan,
pendinginan, dan pemberian tekanan.
Dengan memahami berbagai aspek materi dan perubahannya ini akan
menambah wawasan serta dapat bermanfaat. Materi dan perubahannya ini
sangat luas maka dari itu penulis tertarik untuk membuat makalah ini sekaligus
membantu menambah wawasan bagi penulis dan pembaca.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan

pembahasan

tersebut

diatas

maka

penyusun

merumuskan beberapa hal yang menjadi masalah sebagai berikut :


1.

Apakah pengertian unsur dan materi ?

2.

Bagaimana penggolongan materi ?

3.

Apakah faktor penyebab perubahan materi ?

1.3 TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu unsur dan materi.
2. Untuk mengetahui penggolongan materi.
3. Untuk mengetahui penyebab perubahan materi.

BAB II

dapat

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Materi
Seperti yang kita tahu bahwa pusat perhatian kimia adalah mempelajari
Materi, perubahan materi dan energi yang menyertai perubahan tersebut. Materi
merupakan segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang, yaitu
semua yang dapat disentuh, dirasa, dilihat atau dicium, seperti buku, pensil, batu,
dan diri kita sendiri. Materi atau zat di klasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu
Zat dan Campuran.
A. Zat Murni (Tunggal)
Zat atau substance adalah materi yang memiliki susunan tertentu atau tetap
dan sifat sifat yang tertentu pula. Zat tungal terdiri dari:
a. Unsur
Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih
sederhana dengan reaksi kimia. Contoh : Unsur besi tidak bisa diuraikan menjadi
zat lain tetapi hanya dapat diuraikan menjadi atom besi. Unsur besi dan atom besi
adalah zat yang sejenis. Unsur berdasarkan sifat-sifatnya diklasifikasikan menjadi
dua macam, yaitu unsur logam dan bukan logam (non logam).
1. Unsur logam dan sifat-sifatnya
a) Berwujud padat kecuali raksa (Hg)
b) Dapat menghantar panas atau listrik
c) Dapat ditempa menjadi bentuk plat
d) Dapat dibentuk menjadi kawat
e) Permukaannya mengkilat
Misalnya : Besi (Fe), Seng (Zn), Aluminium (Al).

2. Unsur bukan logam dan sifat-sifatnya


a) Tidak dapat menghantar arus listrik (isolator)
b) Permukaan tidak mengkilat kecuali unsur karbon
c) Tidak dapat menghantar panas (isolator)

d) Berwujud padat atau gas


e) Tidak dapat ditempa menjadi bentuk plat
Misalnya : Kabon (C), Oksigen (O), Hidrogen (H), Nitrogen (N)
b. Senyawa
Senyawa adalah zat yang terbentuk oleh beberapa jenis unsur. Atau dapat
diartikan, senyawa adalah zat yang terbentuk oleh beberapa atom dari berbagai
jenis unsur yang saling terikat secara kimia.
Contoh : Senyawa air (H 2O). Terbentuk oleh dua jenis unsur yaitu unsur Hidrogen
(H) dan unsur Oksigen (O).
Menurut asal terbentuknya senyawa dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.
1. Senyawa Organik
Adalah senyawa yang berasal dari makhkuk hidup atau yang terbentuk oleh
makhluk hidup (organisme). Jumlahnya jauh lebih banyak dari pada senyawa
Anorganik. Senyawa organik juga disebut senyawa karbon (C), karena setiap
senyawa organik mengandung unsur karbon (C).
Yang tergolong senyawa organik misalnya :
a. Gula pasir berasal dari pohon tebu.
b. Alkohol berasal dari fermentasi (peragian) larutan gula.
c. Asam cuka terdapat dalam buah yang mempunyai rasa asam (kecut)
d. Bensin yang berasal dari fosil-fosil.
2. Senyawa Anorganik
Senyawa Anorganik adalah senyawa yang tidak berasal dari makhluk hidup.
Senyawa anorganik diklasifikasikan menjadi:
a.Senyawa oksida
b.Senyawa Asam
c.Senyawa Basa
d.Senyawa Garam
B. Zat Campuran
Zat campuran adalah pergabungan yang terbentuk dari beberapa jenis zat,
dimana dalam penggabungan ini zat zat tersebut tetap mempertahankan identitas

atau sifatnya masing-masing. Contoh : Larutan gula, terbentuk oleh air dan gula,
sifat gulanya masih ada dalam larutan yang ditunjukkan rasa larutan manis.
Campuran terbagi atas 2, yaitu :
a. Campuran homogen
Campuran homogen adalah suatu campuran yang terdiri dari 2 zat atau lebih
dalam fase yang sama dimana batas zat-zat penyusunnya tidak nampak dan
masing-masing partikel zatnya tersebar merata. Contohnya antara lain sebagai
berikut:

Garam (NaCl) dilarutkan dalam air (H2O) membentuk larutan garam.


Sirup yang di larutkan dalam air membentuk larutan air sirup.
Gula yang dilarutkan dalam air membentuk air gula

b. Campuran heterogen
Campuran heterogen adalah suatu campuran yang terdiri dari 2 zat atau
lebih dalam fase yang berbeda dimana batas zat penyusunnya masih dapat dilihat
atau dikenal dan sifat-sifat zat penyusunnya masih ada. Contohnya antara lain
sebagai berikut:

Campuran yang terbentuk oleh air dan minyak goreng. Dalam campuran ini,

minyak dan airnya dapat dilihat dengan jelas.


Pasir yang dicampur dengan air. Dalam campuran ini air dan pasir terlihat
dengan jelas walaupun sudah bercampur.

2.2

Pemisahan Campuran
Materi yang terdapat di alam, sebagian besar terdapat sebagai campuran.

Untuk memenuhi kebutuhan zat murni (zat tunggal), dengan memisahkan zat
murni dari campuran dengan cara : Pengayakan, Penyaringan (filtrasi),
Kristalisasi, Destilasi.
a.

Pengayakan
Adalah cara memisahkan komponen materi heterogen, berdasarkan

perbedaan volumenya. Contohnya antara lain sebagai berikut:

Mengambil batu pasir dari materi heterogen yang terbentuk oleh batu kerikil

dan batu pasir


Memisahkan/mengambil beras yang bercampur dengan katul.

b.

Penyaringan (Filtrasi)
Filtrasi adalah cara memisahkan campuran antara zat cair dan zat padat yang

terdapat dalam campuran heterogen. Hasil filtrasi adalah zat padat yang disebut
residen dan zat cair disebut filtrat. Contohnya antara lain sebagai berikut:

Memisahkan santan kelapa dengan ampas menggunakan filter (saringan )

kalo.
Pada PAM sebagai bahan dasar air kali. Pada proses awal air kali disaring
dengan filter bed, air hasil saringan diproses hingga menghasilkan air
minum.

c.Kristalisasi
Cara misahkan komponen zat pada dan zat cair dalam materi homogen
(campuran homogen), dengan cara memanaskan campuran homogen, tersebut,
hingga zat padat membentuk kristal dan zat cairnya akan menguap.Contohnya
antara lain sebagai berikut:

d.

Membuat garam dari air laut.


Membuat gula pasir dari Nira (air tebu)

Destilasi
Destilasi merupakan cara memisahkan komponen dari materi homogen

(campuran homogen) yang didasarkan pada perbedaan titik didih atau titik cair
dari masing-masing zat yang penyusun campuran homogen. Contohnya antara
lain sebagai berikut:

Memunirkan Alkohol
Pada industri alkohol, alkohol dihasilkan dari fermentasi latek (sisa
mira tebu yang tidak bisa diproses menjadi gula pasir). Untuk mengambil
alkohol yang terdapat dalam latek yang telah difermentasi dengan cara
didestilasi. Latek yang mengandung alkohol ditaruh pada tempat (labu)

kemudian dipanasi, maka alkohol akan menguap, uap alkohol mengalir


melalui pendingin, maka uap alkohol mengembun dan cairan alkhol
ditampung.
2.3 Macam macam wujud materi
Pada prinsipnya dikenal tiga macam bentuk/ wujud materi, yaitu :
1. zat padat
2. zat cair
3. zat gas
Wujud materi yang bisa dialami zat tertentu disebut fase zat. Air adalah jenis
materi yang sangat kita kenal. Air biasanya berada dalam fase padat (es), fase
cair (air) dan fase gas (uap).
1. Zat Padat
Zat padat adalah materi yang mempunyai bentuk dan volume yang tetap
Materi dalam wujud padat misalnya : baja, batu dan kapur. Ada dua cara
partikel padat bisa tersusun :
Dalam baris-baris teratur yang rapi
Dalam susunan yang tidak tentu.
Zat padat yang partikelnya tersusun dalam baris yang teratur rapi disebut
Kristal. Contoh umum kristal adalah sebagian besar logam, intan, es, dan
kristal garam. Zat padat yang partikelnya tidak tersusun secara teratur disebut
Amorf. Zat padat amorf biasanya bertekstur liat atau elastis. Contoh umum
zat padat amorf adalah lilin, kaca, karet, dan plastic.
2. Zat Cair
Zat cair mempunyai volume yang tetap dan zat cair akan berbentuk
seperti wadah yang ditempatinya karena Zat cair digambarkan sebagai zalir
(fluida). Zalir adalah zat dengan molekul-molekul yang bergerak bebas saling
melewati, sehingga zalir menyesuaikan bentuk wadahnya. Materi dalam
wujud cair misalnya : air, minyak goreng, alkohol, bensin, solar, larutan gula,
air laut.

3. Zat Gas
Gas adalah wujud materi yang mudah berubah bentuk dan volumenya.
Sesuai wadahnya. Partikel-partikel di dalam gas dengan cepat menyebar
mengisi semua ruang yang tersedia. Karena terdapat jarak yang jauh antara
partikel-partikel gas, gas bisa dengan mudah dimampatkan untuk mengurangi
volumenya. Materi yang tergolong dalam wujud gas, misalnya : Udara, Gas
Bumi, Gas Elpiji, Uap Air, Oksigen, Nitrogen

Anda mungkin juga menyukai