ILUSTRASI KASUS
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: NY. Evi
MR
: 138951
Umur
: 24 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: s1
Alamat
: D3
Masuk tanggal
: 01-Desember-2016
Pukul
: 13.50 WIB
Hipertensi disangkal
Asma disangkal
Riwayat Pengobatan:
Riwayat Haid: Menarche
: 12 tahun
: 4-5 hari
Nyeri Haid
: (-)
Four albus
: (-)
HPHT
: 12/2/2016
TTP
: 19/11/2016
KB
Riwayat Antenatalcare:
Pemeriksaan kehamilan di praktek bidan, pertama kali periksa di diagnosis dengan
usia kehamilan 8 minggu. Selama pemeriksaan pasien mengalami keluhan mual,
muntah pada awal kehamilan namun tidak menggangu aktivitas.
Riwayat Perkawinan:
Merupakan perkawinan yang ke-1, masih kawin dengan lama perkawinan 1 tahun.
Riwayat Persalinan :
No
Tempat Penolong
bersalin
1
2
3
Ini
Tahun
Aterm
Jenis
persalinan
Jenis
kelami
n
Riwayat Operasi
: (-)
Riwayat Alergi
BB
(gr)
Keadaan
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran
: Composmentis
TD
: 110/80 mmHg
Suhu
: 36,7 C
RR
: 22 x/menit. Regular.
Nadi
: 100 x/menit. Regular.
TB
: 156 cm
BB
: 65 Kg
Status Generalisata
Kepala & Leher
Kepala
Mata
: Bentuk normal
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) pupil isokor,
Reflek cahaya +/+
Telinga: Sekret (-/-), darah (-/-)
Hidung
: NCH (-), deviasi septum (-)
Mulut
: Mukosa bibir basah, sianosis (-)
Leher
: Tidak ada pembesaran KGB
Thoraks (pulmo)
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Thoraks (cor)
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas
Status obstetri
Inspeksi:
18
Muka
Mammae
Abdomen
-
Palpasi
Leopold 1
Leopold 2
Leopold 3
Leopold 4
Genetalia eksterna
Genetalia interna
-
VT
: Portio
= Lunak
Pembukaan = 1cm
Penurunan
= Hodge 1
1 Des 2016
10,5 gr/dl
13.700 sel/mm3
Ht
Trombosit
Gol Darah
31,2 %
302 rb/mm3
AB Rh (+)
2 Des 2016
gr/dl
sel/mm3
Nilai rujukan
13-18 gr/dl
5000-11000
sel/mm3
37-47 %
150-450 rb/mm3
V. Diagnosis Kerja:
G1P0A0H0 gravid 41-42 minggu + Ketuban Pecah Dini + Janin tunggal hidup
intrauterine
VI. PENATALAKSANAAN
IVFN RL 28 tpm
Inj Cefatoxime IV
Pantau Persalinan
Post partus
19
Neurodex 2x1
VII. RESUME
Pasien datang ke IGD RSUD Bangkinang setelah kurang lebih 4 jam yang lalu
melahirkan secara spontan di klinik bidan namun ari-ari belum lahir dan tali pusat
putus serta keluar darah segar banyak dari vagina. Pasien melahirkan anak ke empat
dengan BBL 4000 gram. Ari-ari dikeluarkan dengan cara manual plasenta oleh
dokter jaga malam itu. Selama hamil, pasien tidak ada masalah/penyulit lainnya.
Pasien mengeluhkan nyeri perut bagian bawah, lemas, tetapi tidak mual dan tidak
muntah.
Keadaan Umum
Kesadaran
: Composmentis
TD
: 110/90 mmHg
Suhu
: 36,0 0 C
RR
: 24 x/menit. Regular.
Nadi
TB
: 155 cm
BB
: 80 Kg
- Pada Pemeriksaan Fisik tampak Ca(+/+), akral dingin pada ke4 ektremitas, Tfu
sejajar umbilicus, setelah manual plasenta Tfu 1 jari dibawah umbilicus, kontraksi
(+), nyeri tekan seluruh abdomen(+), darah (+) mengalir dari OUE
- Pada pemeriksaan obstetric (VT)
Kompres NaCl 0,9 % 3xsehari selama setengah jam, tiap 5 menit angkat kasa,
Follow Up
Tanggal
21
26/9/16
Nyeri jalan
lahir(+),anemis(+)
.KU baik
TD 110/90, Hb 6,7
Post manual
plasenta+anemi
s
Mengobservasi pd dan
TTV
IVFD RL 20 tpm
Memfasilitasi Os dlm
pemenuhan nutrisi
Dc tpsg,produksi
urine(+)
Menganjurkan OS
bedrest
Memberikan obt oral
sesuai dosis
Rencana tranfusi 3 labu
PRC
Injeksi cefotaxim sesuai
jadwal
Mengobservasi pd dan
TTV
27/9/16
Nyeri jalan
lahir(+),anemis(+)
KU baik
TD 100/70, Hb 6,7
IVFD RL 20 tpm
Post manual
plasenta Hari
1+anemis
Memfasilitasi Os dlm
pemenuhan nutrisi
Memberikan obt oral
sesuai dosis
tranfusi 1 labu PRC
28/9/16
Nyeri jalan
lahir(+),anemis(+)
KU baik
TD 125/90, Hb 8,4
Leukosit 22.000
Post manual
plasenta Hari ke
2 +anemis
Mengobservasi pd dan
TTV
Memfasilitasi Os dlm
pemenuhan nutrisi
IVFD RL 20 tpm
BAB IV
DISKUSI
22
23
pengelupasan lembaran kulit, meninggalkan luka terbuka yang lembab, merah dan
nyeri. Luka terbuka selanjutnya akan mengering dan terjadi deskuamasi, kondisi
ini biasanya dapat sembuh dalam 714 hari. SSSS paling sering dijumpai
pada neonatus dan bayi dibawah 2 tahun dimana angka kejadian
nya mencapai 68%. Pada neonatus SSSS dapat terjadi diduga
karena fungsi eksresi ginjal belum sempurna, dimana toksin
eksfoliatif diekskresi melalui ginjal serta imunitas yang masih rendah.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah
pemeriksaan histopatologi. Pada SSSS terdapat gambaran yang khas, yaitu
terdapat gambaran lepuh intraepidermal, celah terdapat distratum granulosum.
Meskipun ruang lepuh sering mengandung sel-sel akantolitik, epidermis sisanya
tampaknya utuh tanpa disertai nekrosis sel.
Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah IVFD NaCL 0,9 % 4 tpm mikro
sebagai terapi cairan untuk mencegah komplikasi gangguan elektrolit serta
dehidrasi pada pasien dengan SSSS. Terapi cairan yang diberikan menggunakan
cairan maintenance dengan berat 4 kg yaitu 105 cc/kgbb. Inj Cefotaxime 3x150
mg sebagai terapi antibiotik. Sebagai antibiotik topikal diberikan Mupirocin zalp
3x1 dan untuk kompres terbuka diberikan kompres NaCl 0,9 % 3xsehari selama
setengah jam, tiap 5 menit. Kompres terbuka berfungsi untuk kulit yang
semulanya eksudatif menjadi kering, permukaan kulit menjadi dingin,
vasokonstriksi, serta mengurangi eritema pada kulit.
24