Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Padadasarnya dari seluruh mikroorganisme yang ada di alam, hanya sebagian kecil
saja yang merupakan patogen. Patogen adalah organisme atau mikroorganisme yang
menyebabkan penyakit pada organisme lain. Kemampuan pathogen untuk menyebabkan
penyakit disebut dengan patogenitas.
Sebagaimana

kita ketahui sebelumnya mikroorganisme adalah organisme hidup

yang berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat yang memungkinkan terjadinya
kehidupan, disegala lingkungan hidup manusia. Mereka ada di dalam tanah, di
lingkungan akuatik, dan atmosfer (udara) serta makanan, dan karena beberapa hal
mikroorganisme tersebut dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal
menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal sementara. Mikroorganisme
ini dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga menimbulkan
penyakit.

BAB II
PEMBAHASAN
KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 1

FLORA NORMAL PADA TUBUH MANUSIA


A. DEFINISI
Manusia secara konstan berhubungan dengan beribu-ribu mikroorganisme.
Mikrobe tidak hanya terdapat dilingkungan, tetapi juga menghuni tubuh manusia.
Mikroba yang secara alamiah menghuni tubuh manusia disebut flora normal, atau
mikrobiota. Selain itu juga disebutkan bahwa flora normal adalah kumpulan
mikroorganisme yang secara alami terdapat pada tubuh manusia normal dan sehat.
Kebanyakan flora normal yang terdapat pada tubuh manusia adalah dari jenis bakteri.
Namun beberapa virus, jamur, dan protozoa juga dapat ditemukan pada orang sehat.
Untuk dapat menyebabkan penyakit, mikroorganisme patogen harus dapat masuk ke
tubuh inang, namun tidak semua pertumbuhan mikroorganisme dalam tubuh inang dapat
memyebabkan penyakit. Banyak mikroorganisme tumbuh pada permukaan tubuh inang
tanpa menyerang jaringan tubuh dan merusak fungsi normal tubuh. Flora normal dalam
tubuh umumnya tidak patogen, namun pada kondisi tertentu dapat menjadi patogen
oportunistik. Penyakit timbul bila infeksi menghasilkan perubahan pada fisiologi normal
tubuh.
Mikroorganisme tidak saja terdapat dan hidup di lingkungan, akan tetapi juga di
tubuh manusia. Tubuh manusia tidaklah steril atau bebas dari mikroorganisme, begitu
manusia dilahirkan ia langsung berhubungan dengan mikroorganisme. Mikroorganisme
yang secara alamiah terdapat di tubuh manusia disebut flora normal atau mikrobiota.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehadiran flora normal pada tubuh manusia
adalah,
1. Nutrisi
2. Kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan)
3. Kondisi hidup
4. Penerapan prinsip-prinsip kesehatan
Mikroflora pada tubuh berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat digolongkan
menjadi 2 yaitu :
1. Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous)
Yaitu mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian
tubuh tertentu dan pada usia tertentu dan pada usia tertentu. Keberadaan
mikroorganismenya akan selalu tetap, baik jenis ataupun jumlahnya, jika ada
KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 2

perubahan akan kembali seperti semula. Flora normal/tetap yang terdapat pada tubuh
merupakan organisme komensal. Flora normal yang lainnya bersifat mutualisme.
Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-produk buangan
tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis dari flora
normal. Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih bertahan pada kondisi buruk dari
lingkungannya.Contohnya

: Streptococcus

viridans, S. faecalis,Pityrosporum

ovale,Candida albicans.
2. Mikroorganismesementara (transient flora)
Yaitu mikroorganisme nonpatogen atau potensialpatogen yang berada di kulit
dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu.
Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba (tidaktetap) dapat disebabkan
oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan penyakit dan tidak menetap. Flora
sementara biasanya sedikit asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap
berubah,maka flora normal akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan
penyakit.

B. Flora normal pada tubuh manusia


Flora normal biasanya ditemukan di bagian-bagian tubuh manusia yang kontak
langsung dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran urogenital,
mata, dan telinga . Organ-organ dan jaringan biasanya steril.

1. Kulit
Kebanyakan bakteri kulit di jumpai pada epitelium yang seakan-akan bersisik
(lapisan luar epidermis), membentuk koloni pada permukaan sel-sel mati. Kebanyakan
bakteri ini adalah spesiesStaphylococcus dan sianobakteri aerobik, atau difteroid. Jauh
di dalam kelenjar lemak dijumpai bakteri-bakteri anaerobik lipofilik, seperti
Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Jumlahnya tidak dipengaruhi oleh
pencucian. Staphylococcus epidermidis yang bersifat nonpatogen pada kulit namun
dapat menimbulkan penyakit saat mencapai tempat -tempat tertentu seperti katup
jantung buatan dan sendi prostetik (sendi buatan). Bakteri ini lebih sering ditemui pada
KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 3

kulit dibandingkan dengan kerabatnya yang bersifat patogen yaitu Staphylococcus


aureus. Secara keseluruhan ada sekitar 103-104 mikroorganisme/cm2 yang
kebanyakan terletak pada stratum (lapisan) korneum. Bakteri anaerob dan aerob sering
bersama-sama menyebabkan infeksi sinergistik, selulitis dari kulit dan jaringan lunak.
Bakteri-bakteri tersebut merupakan bagian dari flora normal.
2. HidungdanNasofaring (nasopharynx)
Flora utama hidung terdiri dari korine bakteria, stafilokokus dan streptokokus.
Dalam hulu kerongkongan hidung, dapat juga dijumpai bakteri Branhamella
catarrhalis (suatu kokus gram negatif) dan Haemophilus influenzae (suatu batang gram
negatif).Pemusnahan flora normal faring dengan penisilin dosis tinggi dapat
menyebabkan over growth: bakteria negatif Gram seperti Escherichia coli, Klebsiella,
Proteus, Pseudomonas atau jamur.
3. Mulut
Kelembapan yang paling tinggi, adanya makanan terlarut secara konstan dan juga
partikel-partikel kecil makanan membuat mulut merupakan lingkungan ideal bagi
pertumbuhan bakteri. Mikrobiota mulut atau rongga mulut sangat beragam; banyak
bergantung pada kesehatan pribadi masing-masing individu. Pada waktu lahir, rongga
mulut pada hakikatnya merupakan suatu inkubator yang steril, hangat, dan lembab
yang mengandung sebagai substansi nutrisi. Air liur terdiri dari air, asam amino,
protein, lipid, rongga mulut menjadi mantap. Jasad-jasad renikini tergolong ke dalam
genus Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces,dan Lactobacillus.
4. Orofaring (oropharinx)
Orofaring (bagian belakang mulut juga dihuni sejumlah besar bakteri
Staphylococcus aureus dan S. epidermidis dan juga difteroid. Tetapi kelompok bakteri
terpenting yang merupakan penghuni asli orofaring ialah streptokokus hemolitik, yang
juga dinamakanStreptokokus viridans. Biakan yang ditumbuhkan dari orofaring juga
akan memperlihatkan adanya Branchamella catarrhalis, spesies Haemophilus, serta
gular-galur pneumokokus avirulen (Streptococcus pneumonia).
5. Perut
Isi perut yang sehat pada praktisnya steril karena adanya asam hidroklorat di
dalam sekresi lambung. Setelah ditelannya makanan, jumlah bakteri bertambah tetapi
KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 4

segeramenurun kembali dengan disekresikannya getah lambung dan pH zatalirperut


pun menurun.
6. Usus Kecil
Ususkecilbagianatas

(atauususduabelasjari)

mengandungbeberapabakteri.Di

antara yang ada, sebagianbesaradalahkokusdanbasilus gram positif. Di dalam jejunum


atauusushaluskosong (bagiankeduaususkecil, di antarausus dua belas jari dan ileum
atau usus halus gelung) kadang kala dijumpai spesies-spesies Enterokokus,
Laktobasilus, dan Difteroid. Khamir Candida albicans dapat juga dijumpai pada
bagian usus kecil ini. Pada bagian usus kecil yang jatuh (ileum), mikrobiota mulai
menyerupai yang dijumpai pada usus besar. Bakteri anaerobik dan enterobakteri mulai
nampak dalam jumlah besar.
7. Usus Besar
Di dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung populasi mikrobe
yang terbanyak. Telah diperkirakan bahwa jumlah mikroorganisme di dalam spesimen
tinja adalah kurang lebih 1012 organisme per gram. Basilus gram negatif anaerobik
yang ada meliputi spesies Bacteroides (B. fragilis, B. melaninogenicus, B. oralis) dan
Fusobacterium. Basilus gram positif diwakili oleh spesies-spesies Clostridium(serta
spesies-spesies Lactobacillus.Flora saluranpencernaanberperandalamsintesis vitamin
K,

konversipigmenempedudanasamempedu,

absorpsizatmakanansertaantagonismikrobapatogen.
8. SaluranKemih
Pada orang sehat, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), dan
kandung kemih bebas dari mikroorganisme, namun bakteri pada umunya dijumpai
pada uretra (saluran dari kandung kemih ke luar) bagian bawah baik pada pria maupun
wanita. Tetapi jumlahnya berkurang di dekat kandung kemih, agaknya disebabkan efek
antibakterial yang dilancarkan oleh selaput lendir uretra dan seringnya epitelium
terbilas oleh air seni. Ciri populasi ini berubah menurut variasi daur haid. Penghuni
utama vagina dewasa adalah laktobasilus yang toleran terhadap asam. Bakteri ini
mengubah glikogen yang dihasilkan epitelium vagina, dan didalam proses tesebut
menghasilkan asam. Penumpukan glikogen pada dinding vagina disebakan oleh
kegiatan indung telur; hal ini tidak dijumpai sebelum masa akil balig ataupun setelah

KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 5

menopause (mati haid). Sebagai akibat perombakan glikogen, maka pH di dalam


vagina terpelihara pada sekitar 4.4 sampai 4,6.
Mikrooganisme yang mampuberkembangbaikpada pH rendahinidijumpai di
dalam vagina danmencakupenterokokus, Candida albicans , dan sejumlah besar bakteri
anaerobik. Sistem urinari dan genital secara anatomis terletak berdekatan, suatu
penyakit yang menginfeksi satu sistem akan mempengaruhi siste m yang lain
khususnya pada laki-laki. Saluran urin bagian atas dan kantong urine steril dalam
keadaan normal. Saluran uretra mengandung mikroorganisme seperti Streptococcus,
Bacteriodes, Mycobacterium, Neisseria dan enterik. Sebagian besar mikroorganisme
yang ditemukan pada urin merupakan kontaminasi dari flora normal yang terdapat
pada kulit. Keberadaan bakteri dalam urine belum dapat disimpulkan sebagai penyakit
saluran urine kecuali jumlah mikroorganisme di dalam urine melebihi 105 sel/ml.

9. Mata (Konjungtiva) danTelinga


Mikroorganismekonjungtivaterutamaadalahdifteroid (Coynebacteriumxerosis), S.
epidermidisdanStreptokukus non hemolitik.Neiseriadan basil gram negatif yang
menyerupaispesiesHaemophilus

(Moraxella)

seringkalijugaada.Flora

konjungtivadalamkeadaan normal dikendalikanolehaliran air mata, yang mengandung


lisozim.
Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit. Dapat dijumpai
Streptococcus pneumonia, batang gram negatif termasuk Pseudomonas aeruginosa,
Staphylococcus aureusdan kadang-kadang Mycobacterias aprofit. Telinga bagian
tengah dan dalam biasanya steril.
10. Bakteri di Darah dan jaringan
Pada keadaan normal darah dan jaringan adalah steril. Kadangkadang karena
manipulasi sederhana seperti mengunyah, menyikat gigi, ekstraksi gigi, flora komensal
dari mulut dapat masuk ke jaringan atau darah. Dalam keadaan normal
mikroorganisme tersebut segera dimusnahkan oleh sistem kekebalan tubuh. Hal seperti
itu dapat terjadi pula dengan flora faring, saluran cerna dan saluran kemih. Pada
keadaan abnormal seperti adanya katup jantung abnormal, atau protesa lain,
bakteremia di atas dapat mengarah pada pembentukan koloni dan infeksi.
KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 6

C. VIRULENSI MIKROORGANISME
Mikroorganismepatogenmemilikifaktorvirulensi

yang

dapatmeningkatkanpatogenisitasnyadanmemungkinkannyaberkolonisasi atau menginvasi


jaringan inang dan merusak ungsi normal tubuh. Virulensi menggambarkan kemampuan
untuk menimbulkan penyakit.
Virulensi mikroorganisme atau potensi toksin mikroorganisme sering diekspresikan
sebagai LD50 (lethal dose50), yaitu dosis letal untuk 50% inang, dimana jumlah
mikroorganisme pada suatu dosis dapat membunuh 50% hewan uji disebut ID50
(infectious dose 50), yaitu dosis infeksius bagi 50% inang. Keberadaan mikroorganisme
patogen dalam tubuh adalah akibatdari berfungsinya factor virulensi mikroorganisme,
dosis (jumlah) mikroorganisme, dan faktor resistensi tubuh inang. Mikroorganisme
pathogen memperoleh akses memasuki tubuh inang melalui perlekatan pada permukaan
mukosa inang. Perlekatan ini terjadi antara molekul permukaan pathogen yang disebut
adhesion atau ligan yang terikat secara spesifik pada permukaan reseptor komplementer
pada sel inang. Adhesin berlokasi pada glikokaliks mikroorganisme atau pada struktur
permukaan mikroorganisme yang lain seperti pada fimbria.
Bahanglikogaliks yang membentuk kapsul mengelilingi dinding sel bakteri
merupakan properti yang meningkatkan virulensi bakteri. Kandungan kimiawi pada
kapsul mencegah proses fagositosis oleh sel inang.
Virulensi mikroorganisme juga disebabkan oleh produksi enzim ekstraseluler
(eksoenzim).
D. JALAN MASUK MIKROORGANISME KE TUBUH INANG
Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai macam jalan,
misalnya melalui membran mukosa, kulit, ataupun rute parental. Banyak bakteri dan
virus memiliki akses memasuki tubuh inang melalui membran mukosa saluran
pernafasan, gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva, serta membran penting
yang menutupi bola mata dan kelopak mata.
Saluranpernafasan

KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 7

Saluranpernafasanmerupakanjalantermudahbagimikroorganismeinfeksius.Mikroorgan
ismeterhirupmelaluihidungataumulutdalambentukpartikeldebu.Penyakit

yang

munculumumnyaadalah pneumonia, campak, tuberkulosis, dancacar air.


Saluranpencernaan
Mikroorganismedapatmemasukisaluranpencernaanmelalui

bahan

makanan

atau

minuman dan melalui jari tangan yang terkontaminasi mikroorganisme patogen.


Mayoritas mikroorganisme tersebut akan dihancurkan oleh asam klorida (HCL) dan
enzim-enzim di lambung, atau oleh empedu dan enzim di usus halus. Mikatroorganisme
yang berahan dapat menimbulkan penyakit. Misalnya demam tifoid, disentri amoeba,
hepatitis A, dan kolera. Patogen ini selanjutnya dikeluarkan melalui feses dan dapat
ditransmisikan ke inang lainnya melalui air, makanan, atau jari-jari tangan yang
terkontaminasi.
Kulit
Kulitsangatpentingsebagaipertahananterhadappenyakit.Kulit

yang

tidakmengalamiperlukaantidakdapatdipenetrasiolehmayoritasmikroorganisme.Beberapam
ikroorganismememasukitubuhmelaluidaerahterbukapadakulit,

folikelrambut,

maupunkantungkelenjarkeringat.Mikroorganismelainmemasukitubuhinangpadasaatberad
a

di

jaringanbawahkulitataumelaluipenetrasiatauperlukaanmembranmukosa.

Ruteinidisebutruteperenteral.Suntikan, gigitan, potongan, luka, ataupembedahan dapat


membuka rute infeksi parenteral.
Rongga mulut
Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme. Salah satu
penyakit yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi mikroorganisme adalah karies
gigi. Karies gigi diawali akibat pertumbuhan Streptococcus mutans dan spesies
Streptococcus lainnya pada permukaan gigi. Hasil fermentasi metabolism menghidrolisis
sukrosa

menjadi

komponen

monosakarida,

fruktosa,

dan

glukosa.

Enzim

glukosiltransferasi selanjutnya merakit glukosa menjadi dekstran. Residu fruktosa adalah


gula utama yang difermentasi menjadi asam laktat. Akumulasi bateri dan dekstran
menempel pada permukaan gigi dam membentuk plak gigi.

KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 8

Populasibakteriplakdidominasioleh

Streptococcus

dananggotaActinomyces.Karenaplaksangattidakpermeabelmterhadap
makaasamlaktat

saliva,
yang

diproduksiolehbakteritidakdilarutkanataudinetralisasidansecaraperlahanakanmelunakkan
enamel gigitepatplaktersebutmelekat.
E. MEKANISME PATOGENISITAS
Mikroorganisme yang secaratetap terdapat pada permukaan tubuh bersifat komensal.
Pertumbuhan pada bagian tubuh tertentu bergantung pada faktor -faktor biologis seperti
suhu, kelembapan dan tidak adanya nutrisi tertentu serta zat -zat penghambat.
Keberadaan flora tersebut tidak mutlak dibutuhkan untuk kehidupan karena hewan yang
dibebaskan (steril) dari flora tersebut, tetap bisa hidup. Flora yang hidup di bagian tubuh
tertentu pada manusia mempunyai peran penting dalam mempertahankan kesehatan dan
hidup secara normal. Beberapa anggota flora tetap di saluran pencernaan mensintesis
vitamin K dan penyerapan berbagai zat makanan.
Flora

yang

menetapdiselaputlendir

(mukosa)

dankulitdapat

men

cegahkolonialisasiolehbakteripatogendanmencegahpenyakitakibatgangguanbakteri.Meka
nismegangguaninitidakjelas.Mungkinmelaluikompetisipadareseptoratautempatpengikatan
padaselpenjamu,

kompetisiuntukzatmakanan,

penghambatanolehprodukmetabolikatauracun,
penghambatanolehzatantibiotikataubakteriosin (bacteriocins).Supresi flora normal akan
menimbulkan tempat kosong yang cenderung akan ditempati oleh mikroorganisme dari
lingkungan atau tempat lain pada tubuh. Beberapa bakteri bersifat oportunis dan bisa
menjadi patogen. Selain itu, diperkirakan bahwa stimulasi antigenik dilepaskan oleh flora
adalah penting untuk perkembangan sistem kekebalan tubuh normal.
Sebaliknya, flora normal juga dapat menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu.
Berbagai organisme ini tidak bisa tembus (non-invasive) karena hambatan-hambatan
yang diperankan oleh lingkungan. Jika hambatan dari lingkungan dihilangkan dan masuk
le dalam aliran darah atau jaringan, organisme ini mungkin menjadi patogen.

KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 9

Streptococcus viridians, bakteri yang terseringditemukan di salurannafasatas,


bilamasukkealirandarahsetelahekstraksigigiatautonsilektomidapatsampaikekatupjantung
yang abnormal danmengakibatkansubacute bacterial endocarditis. Bacteroides yang
normal

terdapat

di

kolondapatmenyebabkan

peritonitis

mengikutisuatu

trauma

SpesiesBacteroides merupakan flora tetap yang paling sering dijumpai di usus besar dan
tidak membahayakan pada tempat tersebut. Tetapi jika masuk ke rongga peritoneum atau
jaringan panggul bersama dengan bakteri lain akibat trauma, mereka menyebabkan
supurasi dan bakterimia. Terdapat banyak contoh tetapi yang penting adalah flora normal
tidak berbahaya dan dapat bermanfaat bagi tubuh inang pada tempat yang seharusnya
atau tidak ada kelainan yang menyertainya. Mereka dapat menimbulkan penyakit jika
berada pada lokasi yang asing dalam jumlah banyak dan jika terdapat faktor-faktor
predisposisi.
F. INTERAKSI ANTARA FLORA NORMAL dengan INANGNYA
Padakenyataannya,

tidakbanyak

diketahuitentangsifathubunganantaramanusiadan

flora

yang
normal

mereka,

tetapimerekadianggapsebagaiinteraksidinamisdaripadasalingasosiasiketidakpedulian.Baik
host

danbakteriberpikiruntukmemperolehmanfaatdarisatusamalain,

danasosiasi,

untuksebagianbesar, mutualistik. Flora normal berasaldari host merekapasokannutrisi,


lingkungan yang stabil, perlindungan dan transportasi. Host memperoleh dari flora
normal tertentu manfaat nutrisi dan pencernaan, stimulasi dari kegiatan pembangunan
dan sistem imun, dan perlindungan melawan kolonisasi dan infeksi oleh mikroba
patogen.
Sementara sebagian besar kegiatan manfaat flora normal tuan rumah mereka,
sebagian dari flora normal adalah parasit (hidup di atas biaya tuan rumah mereka), dan
beberapa bersifat patogen (mampu menghasilkan penyakit). Penyakit yang dihasilkan
oleh flora normal di tuan rumah mereka dapat disebut penyakit endogen. Kebanyakan
endogen bakteri penyakit infeksi oportunistik, yang berarti bahwa organisme harus diberi
kesempatan khusus kelemahan atau membiarkan-down dalam pertahanan host untuk
menginfeksi . Contoh dari infeksi oportunistik bronkitis kronis pada perokok dimana
bakteri flora normal dapat menyerang paru-paru melemah.

KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 10

Kadang-kadanghubunganantaraanggota

flora

normal

yang

inangnyatidakdapatdiuraikan.Sepertihubungandimanatidakadamanfaatjelasatau
membahayakan organisme baik selama hubungan mereka disebut sebagai hubungan
teman semakan. Banyak flora normal yang tidak dominan dalam habitat mereka,
walaupun selalu hadir dalam jumlah yang rendah, dianggap sebagai teman semakan
bakteri. Namun, jika dugaan hubungan teman semakan mempelajari secara mendetail,
parasit atau karakteristik mutualistic sering muncul.
Jaringan kekhususan Sebagian besar anggota flora bakteri normal lebih memilih
untuk menjajah jaringan tertentu dan bukan yang lain. Ini kekhususan jaringan
biasanya disebabkan oleh sifat-sifat baik dari tuan rumah dan bakteri. Biasanya, bakteri
spesifik menjajah jaringan tertentu oleh satu atau lain mekanisme ini.
1. Tissue tropism
Tissue

tropism

adalahbakteripreferensiataukesukaanuntukjaringantertentuuntukpertumbuhan.
satupenjelasanuntukjaringan

Salah
tropism

adalahbahwatuanrumahmenyediakannutrisipentingdanfaktorpertumbuhanbakteri,
selaincocokoksigen, pH, dansuhuuntukpertumbuhan. Lactobacillus acidophilus,
informal dikenal sebagai Doderleins bacillus colonizes vagina karena dihasilkan
glikogen yang menyediakan bakteri dengan sumber gula yang mereka memfermentasi
untuk asam laktat.
2. Spesifik kepatuhan
Kebanyakan bakteri dapat menjajah suatu jaringan atau situs tertentu karena
mereka dapat mematuhi bahwa situs dalam jaringan atau cara tertentu yang melibatkan
interaksi kimia yang saling melengkapi antara dua permukaan. Khusus biokimia
kepatuhan melibatkan interaksi antara komponen permukaan bakteri (ligan atau
adhesins) dan molekul reseptor sel inang. Komponen bakteri yang menyediakan
molekul adhesins adalah bagian dari kapsul mereka, fimbriae, atau dinding sel.
Reseptor pada sel manusia atau jaringan molekul glikoprotein biasanya terletak pada
host permukaan sel atau jaringan.
Khususkepatuhanmelibatkaninteraksikimia

yang

salingmelengkapiantaraselinangataujaringanpermukaandanpermukaanbakteri.Dalamba
KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 11

hasamedismikrobiologi,

bakteri

adhesin

melekatkovalenke

host

reseptor

sehinggabakteri dermaga itu sendiri pada hostpermukaan. Adhesins dari sel-sel


bakteri adalah komponen kimia kapsul,dinding sel, pilus atau fimbriae. Host reseptor
glikoprotein biasanya terletakpada membran sel atau jaringan permukaan. Beberapa
contoh situs adhesins dan lampiran khusus digunakan untukketaatan pada jaringan
manusia dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
3. Biofilm pembentukan.
Beberapa bakteri asli mampu membangun biofilm pada permukaan jaringan, atau
mereka mampu menjajah sebuah biofilm dibangun oleh spesies bakteri lain. Banyak
biofilm adalah campuran mikroba, walaupun salah satu anggota bertanggung jawab
untuk menjaga dan biofilm dapat mendominasi. Biofilm biasanya terjadi ketika salah
satu spesies bakteri atase khusus atau non spesifik ke permukaan, dan kemudian
mengeluarkan lendir karbohidrat (exopolymer) yang imbeds menarik bakteri dan
mikroba lain ke biofilm untuk perlindungan atau keuntungan nutrisi.
Biofilm

klasik

yang

melibatkankomponen

flora

normal

ronggamulutadalahpembentukanplakgigi pada gigi. Plak adalah biofilm dibangun


secara alami, di mana konsorsium bakteri dapat mencapai ketebalan 300-500 sel pada
permukaan gigi. Ini subjek akumulasi gigi dan jaringan gingiva konsentrasi tinggi
metabolit bakteri, yang mengakibatkan penyakit gigi .
Permukaan kulit itu sendiri terdiri dari beberapa lingkungan yang berbeda. Bidang
seperti aksila (ketiak), perineum (pangkal paha) dan ujung jaring biasanya
menyediakan daerah lembab untuk pertumbuhan bakteri. Ini hutan tropis sering
lingkungan pelabuhan terbesar di antara keanekaragaman flora kulit. Khas organisme
meliputi Staphylococcus aureus, Corynebacterium dan beberapa bakteri Gram-negatif.
Sebagian besar permukaan kulit manusia, bagaimanapun, adalah jauh lebih kering dan
ini sebagian besar dihuni oleh Staphylococcus epidermidis dan Propionobacterium.
Streptococcus
mendominasidalamronggamulutdannasofaringealdaerahtetapijugadapatmenemukanAn
aeroblaindanspesiesNeisseria.

Banyakpotensipatogenjugadapatditemukan

di

KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 12

nasofaringindividu yang sehat, menyediakan reservoir untuk infeksi lain. Patogen ini
termasuk Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidisdan Haemophilus
influenzae.
Saluran pencernaan adalah lingkungan yang agak memusuhi bagi mikroorganisme
namun sebagian besar flora normal kita mendiami wilayah ini dari tubuh. Bahkan,
usus mungkin mengandung 109 untuk 1011 bakteri per gram bahan. Sebagian besar
(95 99,9%) diantaranya Anaerob, diwakili oleh Bacteroides, Bifidobacterium,
streptokokus anaerob dan Clostridium. Organisme ini menghambat pertumbuhan
patogen lain, tetapi beberapa dapat oportunistik (misalnya C. difficile dapat
menghasilkan pseudomembranosa kolitis).
Saluran urogenital biasanya steril dengan pengecualian vagina dan distal 1 cm dari
uretra. Berbagai anggota dari genusLactobaci ll us menonjol dalam vagina. Organisme
ini umumnya lebih rendah pH sekitar 4-5, yang optimal untuk lactobacilli tetapi
penghambatan untuk pertumbuhan bakteri lainnya. Hilangnya efek perlindungan ini
oleh terapi antibiotik dapat menyebabkan infeksi olehCandida ( ragi infeksi). Uretra
sebagian besar kulit dapat mengandung mikroorganisme termasuk Staphylococci,
Streptokokus dan Diphtheroid.
Mikroorganismetidaksajaterdapatdanhidup
tubuhmanusia.

di

lingkungan,

akantetapijuga

di

Tubuhmanusiatidaklahsterilataubebasdarimikroorganisme,

begitumanusiadilahirkanialangsungberhubungandenganmikroorganisme.
Mikroorganisme yang secaraalamiahterdapat di tubuhmanusiadisebut flora normal
ataumikrobiota.

KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 13

DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto MAK, 2005. Mikrobiologi Umum. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Press.
Budiyanto MAK, 2002. Mikrobiologi Terapan. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang Press.
Budiyanto MAK, 2001. Peranan Mikroorganisme dalam Kehidupan Kita. Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang.
Budiyanto MAK. 2010. Hand out-10 Mikrobiologi lingkungan, Pertanian, dan Peternakan.
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.
Dwijoseputro, 1990. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Fardiaz S, 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pratiwi, ST. 2008. MikrobiologiFarmasi. Malang: UniversitasMuhammadiyah Malang Press.
Waluyo, Lud. 2005. MikrobiologiUmum. Malang :UniversitasMuhammadiyah Malang Press.
Waluyo, Lud. 2009. MikrobiologiLingkunagn. Malang: UniversitasMuhammadiyah Malang
Press.

KELOMPOK 2 :FLORA NORMAL | 14

Anda mungkin juga menyukai