Anda di halaman 1dari 3

No.

1.

JENIS PEKERJAAN
PEKERJAAN PILED
SLAB
a. Pekerjaan
Pemancangan

RESIKO

1. Resiko terjatuh ke laut


2. Resiko tertimpa benda
3. Resiko Tersandung
benda

PENGENDALIAN

1. Mutu beton
Memakai Sarung
tangan
2. Memakai Safety
Helm
3. Memakai Safety
Shoes
4. Selalu
memperhatikan
sekitar
5. Memakai Masker.
6. Memakai Safety
Belt

b. Pekerjaan
Penyambungan
Tiang Pancang

1. Resiko terjatuh ke laut


2. Resiko tertimpa benda
3. Resiko tersandung
benda
4. Resiko terkena las
5. Resiko buta karena
sinar las
6. Resiko terkena luka
bakar

1. Memakai Sarung
tangan
2. Memakai Safety
Helm
3. Memakai Safety
Shoes
4. Selalu
memperhatikan
sekitar
5. Memakai Masker.
6. Memakai Safety
Belt
7. Memakai kacamata
las atau topeng las

2.

Pekerjaan Voided slab


a. Pekerjaan
pemancangan

1. Resiko terjatuh ke laut


2. Resiko tertimpa benda
3. Resiko Tersandung
benda

1. Memakai Sarung
tangan
2. Memakai Safety
Helm
3. Memakai Safety
Shoes
4. Selalu

memperhatikan
sekitar
5. Memakai Masker.
6. Memakai Safety
b. Pekerjaan Pemasangan
Precast Pile Cap

1. Resiko terjatuh ke laut


2. Resiko tersandung
benda
3. Resiko tergores pada
pekerjaan pembesian
4. Resiko tertimpa benda

c. Pekerjaan Pembesian
dan Pemasangan
Bekisting Pier

d. Pekerjaan Pengecoran
In situ Pier

3.

1. Setelah Pile Cap selesai


di cor, dilakukan
pekerjaan pembesian
dan pemasangan
bekisting pier.
2. Satu Pile Cap terdiri
dari 2 Pier.
3. Pemasangan bekisting
dan pembesian
dilakukan dengan
manpower.
Setelah bekisting dan
pembesian pier selesai
dipasang, dilakukan
pengecoran dengan
menggunakan Concrete
pump dan concrete
mixer dari atas ponton
batching plant.

Belt
1. Dimensi Precast
Pile Cap yang
digunakan 40 cm x
40 cm dan 35 cm x
35 cm
2. Mutu beton
minimum yang
dipakai adalah 41.5
Mpa
Bekisting yang
digunakan adalah
bekisting konvensional

1. Mutu beton K-600


2. Kedalaman 16 m
22 m dengan slump
18

Pekerjaan Acces Road


a. Pekerjaan Pemadatan

1. Perataan tanah dasar


bekas galian dengan
motor grader
2. Pemadatan dengan
vibratory roller dengan
8x lintasan
3. Tingkat kepadatan

Pemadatan dilakukan
hingga mencapai 95%
dari kepadatan kering
maksimum sesuai
AASTHO T 99

b. Pekerjaan Pengecoran

dichek dengan test


sand cone yang
dilaksanakan tiap
100m
1. Pekerjaan pemasangan
bekisting
2. Penghamparan
Pengecoran Beton
3. Gunakan Concrete
Vibrator minimal 2
unit untuk sisi kiri dan
kanan dalam proses
penghamparan beton.

Pengecoran jalan
menggunakan ridgid
pavement dengan
persyaratan mutu K350

c. Pekerjaan Finishing
dan Grooving

1. Pekerjaan finishing
permukaan dengan
menggunakan jidar dan
roskam
2. Dilanjutkan dengan
pekerjaan grooving
dengan menggunakan
alat grooving dengan
lebar dan dalam yang
seragam
3. Pekerjaan curing
compound

Hasil permukaan
beton harus harus
dalam keadaan kering
dan bersih dari
kotoran-kotoran.

d. Pekerjaan Cutting

1. Gunakan tanda /
marking pada beton yg
akan dicutting agar
terjaga kelurusannya
2. Pekerjaan cutting beton
sedalam 4cm dengan
menggunakan mesin
cutter
1. Bersihkan dulu
permukaan dan celah
cuttingan rigid dari
kotoran dan debu yang
nempel
2. Selanjutnya dilakukan
pengisian delatasi

Cuttingan beton harus


tembus dari tepi ke tepi
rigid

e. Pekerjaan Sealant

Pengisian delatasi
dengan menggunanakan
joint sealer aastho M
173, joint filler aastho
M 33, M153, M213
atau M220.

Anda mungkin juga menyukai