BAB III Fix IKM
BAB III Fix IKM
BAB III
BAHAN DAN METODE EVALUASI
37
38
Pencapaian
Sasaran
Target
(%)
ABS
723
79
108
723
100
80
80
100
354
2
15
18
354
48.96
0.28
18.99
16.67
48.96
723
2921
2124
-
95
90
90
85
345
1705
1015
2079
1769
47.72
58.32
47.78
Jumlahbayilahirhidup
Jumlahbayilahirmati
Jumlah BBLR
Jumlah neonatal resti
Jumlah Kunjungan Neonatal
(KN)
Jumlah kunjunganbayi
SDIDTK Anbal
SDIDTK Apras
Jumlah Kunjunganbalitasakit
Jumlah Kunjunganbalitasakit
di MTBS
85.09
39
40
Variabel
Tenaga
Dana
Tolak Ukur
Dokter 5 orang
Bidan 7 orang
Perawat 4 orang
Kader 10 orang
Analis 1 orang
Adanya dana yang diperlukan untuk mendukung program yang
berasal dari :
41
Sarana
Metode
a. APBN
b. APBD Menyediakan anggaran dan pelatihan, supervisi dan
monitoring, jaminan mutu laboratorium,kegiatan pemecahan
masalah serta pengembangan SDM, Swadana puskesmas
Menyediakan anggaran operasional,reagen, pemeliharaan,
Pelaksanaan program KIA
c. Swadaya masyarakat
Tersedianya sarana:
= Posyandu
= Poskeskel
= Kelas Ibu
= Pemberian buku KIA
= Tersedianya bahan penyuluhan (Leaflet, buku, dll)
= Daftar Kepala keluarga per RT dan RW
= Tersedianya alat komunikasi minimal 1 buah faksimili dan
telepon/PKC
Medis
1.
Pendataan, anamnesa, pemeriksaan fisik
2.
Ditekankan pada upaya penemuan ibu hamil
Non medis
Pelaksanaan strategi penyuluhan dan penjaringan ibu hamil secara
aktif
Variabel
Perencanaan
Tolak Ukur
Terdapat rencana kerja yang tertulis dan jadwal sesuai dengan
program kerja puskesmas.
42
Pengorga 1. Terkait dalam penapisan dan pencatatan jumlah ibu hamil dan
nisasian
kehamilan beresiko
2. Adanya tugas dan wewenang.
3. Adanya struktur organisasi dan staffing pelaksana program.
4. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas.
a. Dokter umum sebagai pemeriksa di puskesmas
b. Bidan sebagai pelaksana program KIA di puskesmas
c. Kader sebagai panutan dan penggerak masyarakat dalam
pelaksanaan penanggulangan AKB dan AKI
5. Analis sebagai pemeriksa laboratorium pada ibu hamil
Pelaksa- 1. Mengadakan penyuluhan secara berkala tentang kesehatan ibu dan
Naan
anak serta pentingnya perencanaan kehamilan
2. Lebih mengoptimalkan penapisan kehamilan yang beresiko
3. Lebih mengoptimalkan 10 T dalam setiap kunjungan ANC
4. Merekomendasikan rujukan horizontal kepada dokter umum dan
dokter gigi pada pemeriksaan K1
5. Meningkatkan penapisan kehamilan beresiko
6. Pengoptimalan kelas ibu
7. Tatalaksana kasus lebih dioptimalkan
8. Menganjurkan ibu datang bersama suami untuk mendapatkan
konseling tentang kehamilan
9. Memberikan pengetahuan tentang seks pada ibu hamil
Pencatat- Adanya catatan, penilaian dan pelaporan hasil kegiatan pelaporan
an dan
KIA yang telah dicapai
pelaporan
Pengawa Adanya pengawasan eksternal maupun internal
san
Variabel
Lingkungan
Tolak Ukur
1. Lokasi pemeriksaan mudah terjangkau
43
Fisik
Nonfisik
2
44
Makin besar masalah yang dapat diatasi, makin tinggi prioritas jalan
keluar tersebut.
2. Pentingnya jalan keluar (Importancy).
Pentingnya jalan keluar dikaitkan dengan kelangsungan masalah.
Makin baik dan sejalan selesainya masalah, makin penting jalan
keluar tersebut.
3. Sensitifitas jalan keluar (Vulnerrability).
Sensitifitas dikaitkan dengan kecepatan jalan keluar dalam mengatasi
masalah, makin cepat masalah teratasi, makin sensitif jalan keluar
tersebut.
b. Efisiensi jalan keluar
Tetapkan nilai efisiensi (efficiency) untuk setiap alternatif jalan keluar.
Nilai efisiensi biasanya dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan
untuk melaksanakan jalan keluar. Makin besar biaya yang diperlukan
makin tidak efisien jalan keluar tersebut. Beri angka 1 (biaya paling
sedikit) sampai angka 5 (biaya paling besar).
Nilai prioritas (P) dihitung untuk setiap alternatif jalan keluar. Dengan
membatasi hasil perkalian nilai M x I x V dengan C. jalan keluar nilai
P tertinggi, adalah prioritas jalan keluar terpilih.
8. Membuat kesimpulan dan saran untuk perbaikan program