Bronchitis PDF
Bronchitis PDF
BAB II
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Bronchitis adalah suatu peradangan bronchioles, bronchus, dan
trachea oleh berbagai sebab. Bronchitis biasanya lebih sering disebabkan
oleh virus seperti rhinovirus, Respiratory Syncitial Virus (RSV), virus
influenza, virus para influenza, dan Coxsackie virus. Bronchitis adalah
suatu peradangan pada bronchus yang disebabkan oleh berbagai macam
mikroorganisme baik virus, bakteri, maupun parasit. Ada 2 jenis bronchitis
yaitu bronchitis akut dan kronik (Muttaqin, 2008).
Bronchitis adalah peradangan dari satu atau lebih bronchus.
Bronchitis akut adalah serangan bronchitis dengan perjalanan penyakit
yang singkat dan berat, disebabkan oleh karena terkena dingin,
penghirupan bahan-bahan iritan, atau oleh infeksi akut, dan ditandai
dengan demam, nyeri dada (terutama disaat batuk), dyspnea, dan batuk.
Bronchitis
kronik
adalah
bentuk
peradangan
yang
lama
dan
berkesinambungan akibat serangan berulang bronchitis akut atau penyakitpenyakit umum kronis, dan ditandai dengan batuk, ekspektorasi, dan
perubahan sekunder jaringan paru (Company, 2000).
Bronchitis kronik didefinisikan sebagai adanya batuk produktif
yang berlangsung 3 bulan dalam satu tahun selama 2 tahun berturut-turut.
Sekresi yang menumpuk dalam bronchioles mengganggu pernapasan yang
maupun parasit. Bronchitis dibagi menjadi dua fase yaitu fase akut dan
fase kronis.
http://sixxmee.blogspot.com/2012/03/anatomi-sistem-pernafasan.html
1. Anatomi
Organ pernapasan berguna bagi transportasi gas-gas dimana organorgan pernapasan tersebut dibedakan menjadi bagian dimana udara
mengalir yaitu rongga hidung, pharynx, larynx, trachea, dan bagian
paru-paru yang berfungsi melakukan pertukaran gas-gas antara udara
dan darah.
a. Saluran pernapasan bagian atas, terdiri dari :
1) Nares anterior yaitu saluran-saluran didalam lubang hidung.
Saluran itu bermuara ke dalam vestibulum (rongga) hidung.
10
11
yang
merupakan
dinamakan
cabang
saluran
bronchioles
udara
terminalis
terkecil
yang
yang
tidak
mengandung alveolus.
Bronchiolus terminal kurang lebih bergaris tengah 1 mm.
bronchiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan, tetapi di
kelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah,
semua saluran udara di bawah bronchiolus terminalis disebut
saluran pengantar udara karena fungsi utamanya adalah sebagai
12
http://alifis.files.wordpress.com/2009/05/anatomi-saluran-nafas-263x300.jpg
13
14
paru
adalah
pertukaran
gas
oksigen
dan
15
16
: 79 %
Oksigen
: 20 %
Karbondioksida
: 0-0,4 %
: 79 %
Oksigen
: 16 %
Karbon dioksida
: 4-0,4 %
17
18
: 30-40 x/menit
12 bulan
: 30
x/menit
2-5 tahun
: 24
x/menit
Orang dewasa
: 10-20 x/menit
Inspirasi
atau
menarik
nafas
adalah
proses
aktif
yang
19
membesar itu dan udara ditarik masuk ke dalam saluran udara, otot
interkostal eksterna diberi peran sebagai otot tambahan hanya bila
inspirasi menjadi gerak sadar.
Pada ekspirasi, udara dipaksa oleh pengendoran otot dan
karena paru kempes kembali, disebabkan sifat elastis paru itu
gerakan ini adalah proses pasif. Ketika pernafasan sangat kuat,
gerakan dada bertambah, otot leher dan bahu membantu menarik
iga-iga dan sternum ke atas. Otot sebelah belakang dan abdomen
juga dibawa bergerak dan alas nasi (cuping atau sayap hidung)
dapat kembang kempis.
f. Kebutuhan tubuh akan oksigen
Dalam banyak keadaan, termasuk yang telah disebut
oksigen dapat diatur menurut keperluan orang tergantung pada
oksigen untuk hidupnya, kalau tidak mendapatkannya selama
kurang lebih 4 menit dapat mengakibatkan kerusakan pada otak
yang tidak dapat di perbaiki dan biasanya pasien meninggal.
Keadaan genting timbul bila misalnya seorang anak menutupi
kepala dan mukanya dengan kantong plastik menjadi lemas. Tetapi
hanya penyediaan oksigen berkurang, maka pasien menjadi kacau
pikiran, ia menderita anoxia serebralis.
Hal ini terjadi pada orang yang bekerja dalam ruangan
sempit tertutup seperti dalam ruang kapal, di dalam tank atau ruang
ketel uap, oksigen yang ada mereka habiskan dan kalau mereka
20
21
22
pneumoniae
dan
Haemophilus
influenzae.
predisposisi.
Infeksi
pada
sinus
dapat
menyebabkan
23
24
penting
dalam
membuang
partikel
yang
mengiritasi,
dan
25
tindakan
mempengaruhi
medis
perubahan
dan
perawatan
persepsi
di
tentang
rumah
sakit
kesehatan.
26
ssecara
normal.
Pasien
perlu
menyesuaikan
27
28
I. Pathway Keperawatan
rhinovirus, Respiratory Syncitial Virus (RSV), virus influenza,
virus par influenza, dan Coxsackie virus, asap rokok, polusi
udara
Peradangan bronchus
Penurunan
fungsi sillia
Akumulasi sekret
Bersihan
jalan napas
tidak efektif
Suplai O2
ke jaringan
rendah
Sesak napas
Batuk
anorexia
Pengeluaran
energy
meningkat
Obstruksi
bronchioles
Penurunan
berat badan
Udara
terperangkap
di dalam
alveolus
Kelemahan fisik
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
Intoleransi
aktivitas
PaO2 rendah
dan PaCO2
tinggi
Gangguan pola tidur
Gangguan
ventilasi
Gangguan
pertukaran
gas
Inflamasi
alveolus
Sesak
napas,
Pola napas
tidak efektif
29
J. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi pada
bronchus, peningkatan produksi sputum, pembentukan edema.
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan proses inflamasi dalam
alveoli
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan kapasitas
pembawa oksigen darah, gangguan penerimaan oksigen.
4. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan sesak napas dan
batuk serta stimulus lingkungan
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan insufisiensi oksigen untuk
aktivitas dan keletihan
6.
30
K. Fokus intervensi
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi pada
bronchus, peningkatan produksi sputum, pembentukan edema.
a. Tujuan
b. Kriteria
Rasional
ronchii,menunjukkan akumulasi
otot bantu
sangat tebal
suction
31
yang benar
Pertahankan masukan cairan
3000 ml/hari
b. Kriteria
Rasional
pernapasan
bantu pernapasan
Kaji kualitas sputum : warna,
konsistensi
32
(Adrenalin, Vaponefrin),
isoetarin (Brokosol,
Bronkometer).
33
Rasional
mukosa
34
jantung
b. Kriteria
Rasional
muntah
35
Membantu menurunkan
pasien/penggunaan energi.
nutrisi parenteral
36
b. Kriteria
Intervensi
Rasional
Diskusikan perbedaan
tingkat stress
tercapai relaksasi
terhadap aktivitas
b. Kriteria
37
Intervensi
rasional
aktivitas.
kebutuhan klien.
dalam beristirahat
istirahat
penyembuhan