Anda di halaman 1dari 2

2) Working Capital to Total Asset Ratio

Aktiva lancar adalah aktiva yang oleh perusahaan diharapkan dapat


berubah menjadi kas dalam jangka pendek, sedangkan hutang lancar
adalah semua kewajiban perusahaan yang dalam jangka pendek harus
dipenuhi. Perbedaan aktiva lancar dengan hutang lancar disebut Net
Working Capital. Net Working Capital merupakan ukuran kasar
sumber kas yang potensial dari perusahaan. Rasio ini menunjukkan
likuiditas dari aktiva total perusahaan dan bagaimana posisi dari modal
kerja.
Working Capital to = Aktiva Lancar Hutang Lancar / Total Aktiva x 100%
Total Asset Ratio
9 maret 2016 ; http://nisadin.blogspot.co.id/2010/04/alat-analisis-yang-digunakan-untuk.html

Analisis Working Capital


Dari hasil perhitungan net working capital dari tahun 2004 2007 pada perusahaan Mitra Rajasa, menunjukan
bahwa net working capitalnya negative, dimana current asset lebih kecil daripada current liability. Pada
tahun 2004 sebesar 11.546, pada tahun 2005 mengalami penurunan menjadi 4.570, pada tahun 2006 terjadi
peningkatan sebesar 13.685, dan pada tahun 2007 meningkat lagi menjadi 170.785. Penurunan tersebut
menunjukkan bahwa dana yang benar-benar tersedia untuk kegiatan operasional perusahaan sehari- hari
berkurang. Sedangkan kenaikan yang terjadi menunjukkan bahwa pembiayaan tambahan yang melebihi biaya
aktiva tetap akan dibutuhkan untuk mendanai kenaikan aktiva lancar. Karena perusahaan sering tidak bisa
mengkombinasikan antara cash outflow dan cash inflow, maka aktiva lancar yang bisa lebih besar menutup
cash outflow adalah yang baik. Dari hasil perhitungan net working capital tersebut dapat dilihat bahwa
kondisi perusahaan pada tahun 2007 adalah yang paling baik, karena perusahaan memiliki net working
capital paling besar dibanding ketiga tahun yang lain.
Cash Conversion Cycle (CCC)
Cash Conversion Cycle merupakan salah satu pengukuran dari WCM (working capital management) yang
merupakan jangka waktu yang dibutuhkan perusahaan sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga
piutang usaha dari penjualan barang tertagih. Siklus ini terdiri dari periode konversi persediaan, piutang,
dan hutang usaha. Perhitungan Cash Conversion Cycle dimulai dengan menambahkan rata-rata waktu yang
dibutuhkan perusahaan untuk menagih piutangnya/ Receivable Collection Period dengan Inventory
Conversion Period dan kemudian dikurangkan dengan Payable Deferral Period.
Analisis Cash Conversion Cycle
Cash Conversion Cycle pada tahun 2004 menunjukkan angka 31, artinya pada tahun 2004 PT. Mitra Rajasa
Tbk. membutuhkan waktu 31 hari sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha dari
penjualan barang tertagih. Pada tahun 2005 kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dananya kembali
semakin lama, yang mengalami peningkatan menjadi 215 hari. Sedangkan pada tahun 2006 semakin membaik
dengan nilai Cash Conversion Cycle yaitu sebesar 45 artinya perusahaan membutuhkan waktu 45 hari sejak
penggunaan dana sampai mendapatkan dana kembali. Kemudian pada tahun 2007 mengalami peningkatan
menjadi 370, artinya PT. Mitra Rajasa Tbk. kurang efisien karena perusahaan membutuhkan waktu semakin
lama sejak penggunaan dana sampai mendapatkan dana kembali.
Hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2004 perusahaan memperoleh nilai Cash Conversion
Cycle yang terkecil yang artinya pada tahun tersebut kinerja perusahaan paling efektif dibandingkan dengan
ketiga tahun yang lain.
Kesimpulan
Net Working Capital merupakan bagian dari keuangan perusahaan yang dipengaruhi oleh current asset dan
current liability. Hal ini menunjukkan seberapa besar modal kerja perusahaan yang real / likuid. Jika aktiva
lancar dari suatu perusahaan lebih besar dari hutang lancarnya maka ini mengindikasikan modal kerja
perusahaan yang baik. Tetapi aktiva lancar dan hutang lancar tersebut harus juga dikelola dengan

perhitungan CCC untuk kebutuhan invesatasi dan asset operasinya.


Jadi modal kerja harus didukung dengan perhitungan CCC yang matang dan membutuhkan short term
financial management untuk mengelolanya.Karena Modal kerja berbanding lurus dengan perhitungan CCC
sebagai elemennya.
9 maret 2016 ; http://risk-keu230.blogspot.co.id/2009/05/analisis-manajemen-modal-kerja.html

Keadaan Cash Flow harus tetap positif, karena keadaan itu menunjukan perusahaan Anda sehat maka
Anda dapat menambahkan nilai perusahaan alias perusahaan Anda mengalami kenaikan keuntungan
dan juga bisa berkembang terus dan dapat membiayai kegiatan operasi perusahaan dari
kelebihan Cash Flow.
9 maret 2016 ; http://www.majalahexcellent.com/artikel/260/3-hal-penting-di-cash-flow

Anda mungkin juga menyukai