Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KODE ETIK
Tanggung jawab utama perawat anestesi dan reanimasi adalah memberikan dan berpartiisipasi
dalam penyediaan jasa pelayanan anestesi dan perawatan lanjutan khusus terhadap klien yang
membutuhkan anestesi, perawatan sistem pernapasan, resusitasi jantung paru, perawatan intensif,
perawatan terapi nyeri, perawatan gawat darurat di rumah sakit dan dilapangan.
Pelayanan anestesi dan reanimasi memadukan ilmu perilaku dan ilmu biologi dalam praktik
pada saat berhubungan dengan klien dan keluarga.
Isi paktik perawat anestesi adalah penghormatan asas kehidupan. Martabat dan hak-hak
manusia, tidak dibatasi oleh pertimbangan kewarganegaraan, ras , agama, warna kulit, usia, jenis
kelamin, politik dan status sosial.
Tujuan kode etik adalah untuk mengetahui kesepakatan profesi tentang tanggung jawab dan
kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dan memahami kebutuhan bangsa Indoensia dalam
kode etik ini.
Kode Etik Perawat Anestesi Indonesia terbentuk dari dalil bahwa sebagai tenaga kesehatan yang
professional perawat anestesi dan reanimasi harus berjuang secara perorangan atau organisasi
untuik mengikuti standar etika yang sangat tinggi.
A. Konsep Etika
I. Perawat Anestesi Reanimasi dan Masyarakat
a. Tanggung jawab utama perawat anestesi reanimasi terhadap masyarakat yang membutuhkan
pengobatan dan perawatan anestesi reanimasi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat
Indonesia, yang mana nilai tradisi dan keyakinan spiritual seseorang sangat dihormati.
b. Perawat anestesi reanimasi melindungi hak privasi klien dengan menjaga rahasia pribadi klien
dari orang-orang yang tidak berhak mengetahui, kecuali karena sesuatu hal diperlukan oleh
pengadilan.
c. Perawat anestesi reanimasi menjaga integritas pribadi, bertindak untuk melindungi pasien dari
tindakan yang tidak etis atau illegal dari seseorang, dan perawat anestesi reanimasi mempunyai
kebebasan berbicara pada saat berhubungan dengan klien dan semua anggota tim dalam
perawatan pasien.
II. Perawat Anestesi Reanimasi dan Praktek
a. Perawat Anestesi reanimasi memberikan pelayanan menurut martabat manusia dan
keunikan klien, yang tidak dibatasi oleh
pertumbuhan sosial ekonomi, status, sifat pribadi
dan problem kesehatan yang mendasar.
b. Perawat anestesi reanimasi secara berkesinambungan menunjukan tingkat kemampuan yang
tinggi. Kemampuan merupakan gabungan penilaian pengetahuan profesional, kemampuan
teknologi dan kemampuan antar pribadi yang dimiliki seseorang.
c. Perawat anestesi reanimasi bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan profesi seseorang
dan mendukung hak-hak klien.
III. Perawat Anestesi Reanimasi dan Lembaga Sosial & Masyarakat
a. Perawat anestesi reanimasi memiliki dualisme, kewajiban terhadap lembaga sosial &
masyarakat. Sebagai tenaga profesional yang memiliki izin untuk memberikan pelayanan
perawatan kesehatan khusus dan sebagai anggota lembaga sosial & masyarakat ditempat
tinggalnya.
b. Perawat anestesi reanimasi berpartisipasi dalam upaya profesi untuk melindungi masyarakat
umum dari kesalahan informasi dan kebohongan serta menjaga integritas profesi.
c. Perawat anestesi reanimasi bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan warga masyarakat

dalam upaya meningkatkan taraf kesehatan nasional.


IV. Perawat Anestesi Reanimasi dan Mitra Kerja
a. Perawat anestesi reanimasi membina hubungan kerjasama antar perawat anestesi, dokter
anestesi dan tenaga profesi lain yang terkait.
b. Perawat anestesi reanimasi melayani rekan dan teman kerja dengan kejujuran, konsisten,
saling percaya, saling asah, saling asuh dan dalam kesederhanaan.
V. Perawat Anestesi Reanimasi dan Profesi
a. Perawat anestesi reanimasi memainkan peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan
standar yang di inginkan pada praktik dan pendidikan perawat anestesi reanimasi
b. Perawat anestesi reanimasi berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung kesinambungan
pengembangan bidang pengetahuan profesi.
c. Perawat anestesi reanimasi melindungi hak-hak pasien, binatang yang dipakai dalam proyek
penelitian dan melakukan proyek sesuai dengan standar penelitian, etika dan pelaporan umum.
d. Perawat anestesi reanimasi berpartisipasi dalam upaya profesi untuk menetapkan dan menjaga
kondisi kerja yang kondusif terhadap perawat anestesi reanimasi yang bermutu.
B. Penerapan Kode Etik
Kode etik ini merupakan pedoman tindakan yang didasarkan pada nilai dan kebutuhan
masyarakat. Tujuan kode etik ini akan tercapai apabila dipahami, diinternalisasikan, dan
digunakan dalam setiap aspek pekerjaan para perawat anestesi.
BAB IV
PE N UTU P
Dengan telah disusunnya Profil Profesi Perawat Anestesi Indonesia sebagai sarana untuk
mensosialisasikan kebedaan Organisasi Profesi Perawat Anestesi baik dalam menjalankan tugas
maupun tanggung jawab profesi secara baik, maka diharapkan penyelenggaraan pemberian
layanan anestesi bagi seluruh masyarakat Indonesia dapat berjalan secara baik dan aman,
sehingga akan mendukung dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan dan pengembangan
tenaga kesehatan khususnya perawat anestesi dimasa yang akan datang.
Keberhasilan pelayanan anestesi oleh perawat anestesi sangat ditentukan dari pencapaian kualitas
standar profesi meliputi standar kompetensi dan kode etik profes iyang telah ditetapkan, oleh
karena itu pemahaman isi standar profesi bagi seluruh anggota profesi Ikatan Perawat Anestesi
Indonesia menjadi suatu keharusan yang perlu ditaati.
Evaluasi dalam rangka penilaian terhadap substansi dan pelaksanaan dari bagi seluruh perawat
anestesi Indonesia, akan senantiasa ditinjau dan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam
jangka waktu sesuai dengan yang dibutuhkan, dimana penyempurnaannya akan terus disesuaikan
dengan perubahan yang terjadi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi di bidang
anestesiologi.

Anda mungkin juga menyukai