Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d hipermetabolisme dan kebutuhan
bagi kesembuhan luka
Intervensi : 1. evaluasi adanya alergi makanan dan kontraindikasi makanan Rasional : beberapa pasien mungkin mengalami alergi terhadap beberapa komponen makanan tertentu dan beberapa penyakit lain, seperti diabetes melitus, hipertensi, gout, dan lainnya dapat memberikan manifestasi terhadap persiapan komposisi makanan yang akan diberikan 2. fasilitasi pasien dalam memenuhi asupan nutrisi R : pemberian cairan oral harus dimulai dengan perlahan-lahan ketika bising usus mulai terdengar kembali. Toleransi pasien perlu diperhatikan. Jika tidak terjadi vomitus dan distensi abdomen, pemberian cairan dapat di tingkatkan secara bertahap dan pasien dapat melanjutkan intervensi nutrisinya dengan diet normal atau makanan sonde. Jika tujuan untuk memenuhi kebutuhan kalori tidak dapat dicapai melalui nutrisi oral, selang nasogastrik (sonde lambung) dapat dipasang dan digunakan untuk pemberian nutrisi enternal dengan formula khusus secarabolus atau kontinu 3. lakukan dan ajarkan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan, serta sebelum dan sesudah intervensi/pemeriksaan peroral R : menurunkan rasa tak enak karena sisa makanan dan bau obat yang dapat merangsang pusat muntah 4. dukung dan bantu pasien yang mengalami anoreksia R: pasien yang mengalami anoreksia memerlukan dorongan dan dukungan dari perawat untuk meningkatkan asupan makanannya. Lingkungan pasien sedapat mungkin harus dibuat menyenangkan pada jam-jam makan. Memesan makanan yang disukai pasien dan menawarkan kudapan yang kaya akan protein serta vitamin merupakan cara-cara untuk mendorong pasien agar mau meningkatkan secara bertahap asuhan makanannya 5. berikan makan dengan perlahan pada lingkungan yang tenang R: pasien dapat berkonsentrasi pada mekanisme makan tanpa adanya distraksi/gangguan dari luar 6. anjurkan pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam pemenuhan nutrisi R: meningkatkan kemandirian dalam pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan tingkat toleransi individu 7. kolaborasi dengan ahli diet untuk menetapkan komposisi dan jenis diet yang tepat R: merencanakan diet dengan kandungan nutrisi yang adekuat untuk memenuhi peningkatan kebutuhan energi dan kalori sehubungan dengan status hipermetabolik pasien
Gangguan integritas kulit b/d luka bakar terbuka
Tujuan : Dalam 12 x 24 jam integritas kulit membaik secara optimal
Kriteria evaluasi : Pertumbuhan jaringan membaik dan lesi psoarisis berkurang Intervensi : 1. Kaji kerusakan jaringan kulit yang terjadi pada klien R: menjadi data dasar untuk memberikan informasi intervensi perawatan yang akan digunakan 2. lakukan tindakan peningkatan integritas jaringan R: perawatan luka biasanya menjadi komponen satu-satunya yang paling menghabiskan waktu dalam perawatan luka bakar pasca-fase darurat. Perawat harus memahami dasar pemikiran dan implikasi keperawatan untuk berbagai cara pendekatan dalam penatalaksanaan luka bakar. Fungsi keperawatan mencakup pengkajian serta pencatatan setiap perubahan atau kemajuan dalam proses kesembuhan luka dan menjaga agar semua anggota tim perawatan terus mendapatkan informasi tentang berbagai perubahan pada luka atau penanganan pasien