Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN

LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE


PENGAWAS SEKOLAH DALAM
PELAKSANAAN TUGAS KEPENGAWASAN

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK


DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2014

KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan mutu dan profesionalisme
pengawas sekolah, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun 2010 tertanggal 30
Desember 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya. Dalam peraturan itu dinyatakan
bahwa pengawas sekolah diwajibkan melaksanakan
pengawasan akademik dan pengawasan manajerial,
melatih/membimbing profesionalisasi guru dan kepala sekolah
serta melaksanakan pengembangan profesi.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya yakni (a) melaksanakan
pengawasan akademik dan pengawasan manajerial dan (b)
melaksanakan pembimbingan/ pelatihan profesionalisasi guru
dan kepala sekolah, pengawas sekolah telah memperoleh
banyak pengalaman. Pengalaman-pengalaman itu, tentu ada
yang diyakininya sebagai pengalaman terbaik (best practice).
Bila pengalaman terbaik tersebut ditulis dan dipublikasikan,
maka akan dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga
bagi pengawas sekolah yang lain, sekaligus juga merupakan
kegiatan pengembangan profesi dari pengawas sekolah yang
bersangkutan.
Untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan pengawas
sekolah dalam menuliskan pengalaman terbaiknya, maka
diadakanlah kegiatan lomba penulisan best practice
pengawas sekolah. Untuk itu, diperlukan pedoman yang berisi
informasi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, sasaran
serta prosedur dan persyaratan dalam penulisan pengalaman

praktik terbaik pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas


pengawasan.
Pedoman ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan
mendorong kemauan dan kemampuan pengawas sekolah
untuk mengikuti kegiatan menulis pengalaman terbaiknya.
Kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan
pedoman ini disampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih.

Jakarta, Februari 2014


Direktur Pembinaan PTK Dikmen

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si.


NIP. 196104041985031003

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................
DAFTAR ISI....................................................................

i
ii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................
A. Latar Belakang .........................................................
B. Dasar Hukum ..........................................................
C. Tujuan ......................................................................
D. Manfaat ....................................................................
E. Sasaran ...................................................................

1
1
2
3
4
4

BAB II. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ............


A. Pengertian Best Practice ..........................................
B. Persyaratan Peserta ................................................
C. Jenis Kegiatan Kepengawasan ................................
D. Penulisan .................................................................
E. Prosedur Pengiriman ...............................................

5
5
7
7
8
9

BAB III. SISTEM PENILAIAN DAN PENGHARGAAN ...


A. Tim Penilai ...............................................................
B. Tahapan Penilaian ...................................................
C. Penghargaan ...........................................................

11
11
11
13

BAB IV. PENUTUP .........................................................

14

Lampiran-lampiran
Lampiran 01. Format Sampul ..........................................
Lampiran 02. Format Lembar Pengesahan .....................
Lampiran 03. Contoh Tema Kegiatan Kepengawasan ....

15
16
17

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan mutu dan profesionalisme
pengawas sekolah, Pemerintah telah menerbitkan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun 2010
tertanggal 30 Desember 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.
Peraturan tersebut menjelaskan beberapa unsur kegiatan
pengawas sekolah yang dihargai angka kreditnya antara
lain (1) unsur pengawasan akademik dan manajerial (2)
unsur pengembangan profesi. Dalam unsur pengawasan
akademik dan manajerial sub unsur kegiatannya antara
lain
(a)
menyusun
program
pengawasan
(b)
melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial (c)
mengevaluasi hasil pelaksanaan pengawasan akademik
dan
manajerial
(d)
membimbing
dan
melatih
profesionalisasi pengawas dan (e) melaksanakan tugas
pengawasan di daerah khusus. Sedangkan unsur
pengembangan profesi sub unsur kegiatannya antara lain
(a) membuat karya tulis ilmiah di bidang pendidikan
formal/pengawasan (b) membuat karya inovatif dan (c)
penerjemahan/penyaduran buku. Sub-sub unsur kegiatan
pengawas sekolah sebagaimana dikemukakan di atas
disebut kegiatan kepengawasan.
Di antara pengalaman-pengalaman melaksanakan unsur
dan sub unsur kegiatan kepengawasan di atas tentu saja
ada yang diyakininya sebagai pengalaman terbaik (best
1

practice). Bila pengalaman terbaik tersebut ditulis dan


dipublikasikan, maka akan menjadi pembelajaran yang
sangat berharga bagi pengawas lain, dan sekaligus juga
merupakan kegiatan pengembangan profesi bagi
pengawas sekolah yang menulis. Untuk mendorong dan
memfasilitasi pengawas sekolah pendidikan menengah
menuliskan dan mempublikasikan pengalaman terbaiknya
dalam melaksanakan sub-sub unsur kegiatan di atas,
maka diadakanlah kegiatan penulisan pengalaman terbaik
(best practice) pengawas sekolah dikmen. Oleh karena itu
diperlukan adanya Pedoman Lomba Penulisan Best
Practice yang berisi informasi tentang latar belakang,
tujuan, manfaat, sasaran, prosedur dan persyaratan
dalam penulisan pengalaman terbaik pengawas sekolah
dikmen dalam melaksanakan kegiatan kepengawasan.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri
Sipil;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru;
5. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun l999 tentang


Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63
Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan;
9. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
10. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor Nomor 14
Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka
Kreditnya; dan
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35
Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
C. Tujuan
Tujuan
penyusunan
pedoman
lomba
penulisan
pengalaman terbaik (best practice) pengawas sekolah
dikmen dalam melaksanakan kegiatan kepengawasan
(sub-sub unsur kegiatan pengawas sekolah) adalah untuk:
1. Menyediakan rambu-rambu bagi pengawas sekolah
dikmen yang berkeinginan menuliskan pengalaman
terbaiknya
dalam
melaksanakan
kegiatan

2.

3.

kepengawasan (sub-sub unsur kegiatan pengawas


sekolah),
Mengarahkan pengawas sekolah dalam menulis
pengalaman terbaiknya, melaksanakan kegiatan
kepengawasan sesuai dengan ketentuan yang
dipersyaratkan, dan
Membantu pengawas sekolah dalam mengidentifikasi
kegiatan pengawasan sebagai bahan penulisan
pengalaman terbaiknya selama melaksanakan tugas
pengawasan.

D. Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh dari lomba penulisan
pengalaman terbaiknya antara lain:
1. Memberikan informasi kepada pengawas, tentang
latar belakang dan tujuan diadakannya kegiatan
penulisan pengalaman terbaik best practice
pengawas sekolah dalam melaksanakan kegiatan
kepengawasan.
2. Memberikan informasi secara rinci tentang definisi,
kerangka isi, bukti fisik tentang tulisan pengalaman
terbaik pengawas sekolah dalam melaksanakan
kegiatan kepengawasan, serta prosedur pengiriman
tulisan.
E. Sasaran
Sasaran dari program penulisan pengalaman terbaik (best
practice) pengawas sekolah dalam melaksanakan
kegiatan kepengawasan adalah pengawas sekolah
pendidikan menengah dari seluruh Indonesia.
4

BAB II
PENGERTIAN BEST PRACTICE, PENULISAN,
DAN PENGIRIMAN
A. Pengertian Best Practice
Kata best practice digunakan untuk mendeskripsikan/
menguraikan pengalaman terbaik dari keberhasilan
seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas,
termasuk dalam mengatasi berbagai masalah dalam
lingkungan tertentu. Untuk pengawas sekolah berupa
pengalaman dari tugas tugas yang berkaitan dengan
tugas kepengawasan diwilayah kerjanya.
Suatu pengalaman dikatagorikan Best Practice jika
memiliki ciri-ciri atau indikator sebagai berikut :
1. mampu mengembangkan cara baru dan inovatif dalam
memecahkan suatu masalah dalam pendidikan
khususnya pembelajaran;
2. membawa sebuah perubahan/ perbedaan sehingga
sering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding
result);
3. mampu mengatasi persoalan tertentu secara
berkelanjutan (keberhasilan lestari)atau dampak dan
manfaatnya berkelanjutan/ tidak sesaat;
4. mampu menjadi model dan memberi inspirasi dalam
membuat
kebijakan
(pejabat)
serta
inspiratif
perorangan,termasuk murid; dan
5. Cara dan metoda yang dilakukan dan atau digunakan
bersifat ekonomis dan efisien.
Best pratice atau pengalaman terbaik pengawas dicapai
dengan sukses dan lebih cepat jika dilakukan dengan
5

tahapan sistematis melalui pendekatan ilmiah yang


langkah-langkahnya dilandasi suatu teori yang relevan
dengan masalah pembelajaran.
Berdasarkan
uraian
diatas,
maka
dalam
mendeskripsikan best practice atau pengalaman terbaik
dalam pembelajaran, memerlukan ilmu pengetahuan dan
seni untuk dipakai sebagai landasannya. Setiap data dan
atau catatan (rekam jejak) kemajuan keberhasilan selama
mengatasi masalah pembelajaran terdokumentasikan
secara baik sehingga bermanfaat untuk merumuskan
Standard Operating Procedure (SOP) yang apabila ditiru
(replikasi) oleh pengawas yang lainya memperoleh hasil
yang sama.
Salah satu tahapan penting agar pembelajaran bisa
menjadi salah satu best practice, yaitu evaluasi diri.
Evaluasi terhadap cara atau strategi yang telah
dilaksanakan, hasil (output dan outcome), dan apabila
memungkinkan mengevaluasi dampaknya. Dari hasil
evaluasi tersebut, pengawas mampu menemukan
kesenjangan antara bagaimana pembelajaran yang telah
dilakukan
dengan
teori
pembelajaran,
termasuk
kesenjangan keberhasilannya sehingga muncul ide dan
motivasi untuk menutup kesenjangan tersebut dalam
rangka memecahkan masalah yang dihadapi.
Hasil penelitian, misalnya Tindakan Sekolah, belum bisa
dikatagorikan sebagai best practice karena dalam
mengimplementasikan hasil penelitian banyak faktor-faktor
lain yang mungkin terjadi dan mempengaruhi tingkat
keberhasilan, sehingga indikator best practice (ciri sebuah
best practice) tentu belum bisa kelihatan.
6

Dengan demikian best practice pengawas, merupakan


sebuah publikasi ilmiah yang memaparkan hal ihwal
pengalaman terbaik yang telah dilakukan selama
melaksanakan tugas tugasnya dalam mengatasi masalah
jika ada, dengan ciri-ciri: (1) inovatif, (2) outstanding result,
(3) keberhasilan lestari, (4) mampu menjadi model, (5)
memberi inspirasi, dan (6) ekonomis serta efisien.
B. Persyaratan Peserta
1. Peserta Penulisan ini adalah Pengawas Sekolah
Pendidikan Menengah.
2. Penulisan laporan Best Practice dilakukan perorangan.
C. Jenis Kegiatan Kepengawasan
Kegiatan Kepengawasan yang berpotensi menghasilkan
pengalaman terbaik, sebagai berikut.
1. Pengalaman terbaik tentang implementasi program
pengawasan tahunan
2. Pengalaman terbaik melaksanakan pengawasan
akademik dan pengawasan manajerial
3. Pengalaman terbaik mengevaluasi hasil pelaksanaan
pengawasan akademik dan pengawasan manajerial
4. Pengalaman terbaik membimbing dan melatih
kemampuan profesional guru atau kepala sekolah
5. Pengalaman
terbaik
melaksanakan
tugas
kepengawasan di daerah khusus
6. Pengalaman
terbaik
dalam
mengidentifikasi
persoalan, menyiapkan serta membuat karya tulis
atau
karya
ilmiah
di
bidang
pendidikan
formal/pengawasan
7

7.

Pengalaman terbaik dalam menterjemahkan atau


menyadur buku atau karya ilmiah di bidang
pendidikian
formal
/
pengawasan
dan
mendesiminasikannya.

D. Penulisan
Ketentuan menuliskan pengalaman terbaik dalam
melaksanakan kegiatan kepengawasan adalah sebagai
berikut:
1. Diketik maksimal 15 halaman A4 (pendahuluan
maksimal 3 halaman, best practice maksimal 7
halaman, rencana pengembangan maksimal 4
halaman, kesimpulan dan saran 1 halaman), spasi
1,5, Huruf Arial ukuran 12 pt, tepi kiri 4 cm, kanan 3
cm, atas 3 cm, dan bawah 3 cm.
2. Naskah dijilid rapi dengan menggunakan soft cover
berwarna Biru dan format sesuai dengan yang tersaji
dalam lampiran. Semua lampiran, harus dijilid menjadi
satu kesatuan dengan laporannya (tidak disajikan
secara terpisah).
3. Kerangka Isi
Bagian Awal terdiri dari halaman judul, lembaran
persetujuan, kata pengantar, daftar isi, abstrak
atau ringkasan, daftar tabel, daftar gambar, dan
daftar lampiran (bila ada).
Bagian Isi memuat: (a) pendahuluan: berisikan
tentang latar belakang timbulnya masalah,
pendekatan penyelesaian masalah, tujuan, dan
manfaat; (b) langkah-langkah atau cara-cara
dalam
memecahkan
masalah,
termasuk
8

hambatan hambatan yang harus diatasi yang


dituangkan secara rinci, dan (2) alat dan atau
instrumen yang digunakan, tempat dan waktu
serta lembaga yang menunjang pelaksanaan; (3)
hasil yang dicapai; dan (4) simpulan dan saran.
Bagian Penutup memuat daftar pustaka dan
lampiran-lampiran tentang semua data yang
dipakai untuk menunjang tulisan ini.

E. Prosedur Pengiriman
Kelengkapan yang harus dikirim kepada panitia:
1. Naskah tulisan sebanyak 2 (dua) eksemplar dan printout power point untuk pemaparan .
2. Naskah sajian (print-out) presentasi yang berupa
tayangan power point, dengan jumlah slide sekitar 1020 buah, untuk presentasi disediakan waktu maksimal
10 menit.
3. CD yang berisi naskah lengkap dalam format MS.
Word dan naskah presentasi dalam format MS.
PowerPoint.

Pengiriman Naskah Tulisan Best Practice


1.

Naskah yang telah selesai (dan telah mendapat


pengesahan) beserta CD-nya dikirimkan ke alamat
berikut.
PANITIA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS
Subdit Program dan Evaluasi
Direktorat Pembinaan PTK Pendidikan Menengah
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kemdikbud Gedung D Lantai 12
Jalan Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta

2.
3.

Berkas laporan paling lambat telah dikirim kepada


panitia pada tanggal 29 Agustus 2014 (cap pos).
Pengiriman dilakukan melalui pos atau jasa
pengiriman lainnya dan dilakukan oleh pengawas
yang bersangkutan, tidak melalui Dinas Pendidikan
atau yang lain.

10

BAB III
SISTEM PENILAIAN DAN PENGHARGAAN
A. Tim Penilai
Tim penilai terdiri atas para pakar yang relevan dengan
tugas keguruan terpilih dan ditetapkan berdasarkan surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan c.q.
Direktur Pembinaan PTK Dikmen.
B. Tahapan Penilaian
Tahapan Penilaian dilakukan dalam 2 (dua) tahap.
1. Tahap Pertama: Penilaian Dokumen dan Substansi
tulisan.
a. Penilaian
administratif
meliputi
penilaian
kesesuaian format dan kelengkapannya: Lembar
Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar isi,
Abstrak/Ringkasan, Bab Pendahuluan, Bab Cara
mengatasi Masalah, Bab Hasil yang Dicapai,
Simpulan dan Saran, Daftar Pustaka, dan
Lampiran.
b. Penilaian substansi meliputi penilaian: (a)
orisinilitas, (b) inovasi, (c) keberhasilan lestari, (d)
inspiratif, dan (e) ketepatan dan kejelasan dalam
penyelesaian masalah. Aspek-aspek tersebut
dikemukakan sebagai berikut.
1) Orsinilitas terdiri dari: (a) topik bahasan
merupakan ide mengandung kebaharuan,
dan (2) idea, kalimat atau paragraf yang
bukan bersumber dari penulis disebutkan
sumbernya dengan cara yang benar.
11

2)

Inovasi terdiri dari: (a) hasil yang dicapai


mengandung ide kebaharuan, bukan hasil
pengulangan atau peniruan, dan (b) hasil
yang dicapai berkaitan dengan peningkatan
kualitas profesi guru
3) Keberhasilan Lestari terdiri dari: (a) cara
penyelesaian
masalah
menggambarkan
rangkaian kegiatan yang jelas sehingga
dapat dilakukan pengulangan oleh pengawas
lain, dan (b) hasil yang dicapai bersifat
berkesinambungan, bukan sesaat.
4) Inspriratif terdiri dari: (a) topik bahasan dapat
memberikan inspirasi bagi guru, (b) topik
bahasan memberikan inspirasi kepada
pegawas lain, dan (c) topik bahasan
memberikan inspirasi terhadap pembuat
kebijakan
5) Aplikasi
best
practice
dan
rencana
pengembangan terdiri dari (a) cara dan
tindakan yang dilakukan dalam pemecahan
masalah diuraikan dengan tepat, (b)
hambatan-hambatan
dalam
pemecahan
masalah dituang secara rinci, dan (c)
rencana pengembangan lebih lanjut
Bagi peserta yang lolos dalam Penilaian
Tahap Pertama akan menpunyai kesempatan
mengikuti presentasi tingkat nasional.

12

2.

Tahap Kedua: Penilaian atas Presentasi Hasil Best


Practice.
Penilaian tahap kedua didasarkan atas substansi/isi
dan kualitas presentasi dengan kriteria: (a) kerunutan
dan kejelasan penyajian, (b) penguasan isi
tulisan/materi, (c) metode dan alat bantu/power point
yang digunakan dalam penyajian, (d) kemampuan
(penalaran) dan ketepatan menjawab pertanyaan dari
tim penilai, (e) sikap, kepercayaan diri dalam
penyajian, dan (f) ketepatan waktu dalam penyajian.
Hasil penilaian, baik tahap pertama maupun tahap
kedua tidak bisa diganggu gugat.

C. Penghargaan
Penulis atau penyaji yang lolos penilaian tahap pertama
akan memperoleh kesempatan mengikuti presentasi di
tingkat nasional, sehingga dapat mendengarkan dan
berdiskusi tentang pengalamaan terbaik dari pengawas
sekolah dari berbagai daerah seluruh Indonesia.
Penyaji terbaik pada kegiatan lomba Pengalaman Terbaik
(Best Practice) tingkat nasional akan memperoleh hadiah
yang berupa sertifikat tingkat nasional dan penghargaan
lainnya.

13

BAB IV
PENUTUP
Pedoman Lomba Penulisan Pengalaman Terbaik Pengawas
Sekolah dalam melaksanakan kegiatan kepengawasan ini
merupakan acuan bagi pengawas sekolah untuk menyusun
pengalaman
terbaik
selama
melaksanakan
tugas
kepengawasan di sekolah binaan masing-masing. Pedoman
berisi informasi tentang latar belakang, tujuan, serta
pengertian tentang apa yang dimaksudkan dengan
pengalaman terbaik pengawas sekolah. Di dalamnya juga
memuat bagaimana prosedur penulisan dan tata cara
pengiriman laporan, serta bagaimana laporan tersebut akan
dinilai.
Dengan pedoman ini diharapkan pengawas sekolah dan tim
penilai memiliki acuan yang sama, dan dapat menggunakan
pedoman ini dalam melaksanakan tugasnya masing-masing
dalam usaha meningkatkan mutu pengawas sekolah dan mutu
pendidikan pada umumnya.

14

Lampiran 1
Format Sampul
(warna sampul BIRU, kertas ukuran A4)

BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH


DALAM PELAKSANAAN TUGAS KEPENGAWASAN
`
Tuliskan Judul dengan huruf ARIAL
(font 22, semua dalam huruf kapital)

oleh
(tuliskan Nama Lengkap, NIP, dan Unit Kerjanya;
misalnya Pengawas SMA/SMK pada ........ Kab/Kota.......)

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2014
15

Lampiran 2
Format Lembar Pengesahan
Naskah Laporan Pengalaman Terbaik (Best Practice)
Pengawas ini
Judul
: ..
Penulis
: ..
Jabatan
: Pengawas.................................
Kota ..........................................
Provinsi .....................................
benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak merupakan
plagiasi. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ini
merupakan hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut.
Meyetujui dan mengesahkan:
Koordinator Pengawas,
Tanda tangan & stempel

................., . tanggal
Penulis,
Tanda tangan

___________________
NIP.

___________________
NIP.

Keterangan:
Apabila yang menulis koordinator
mengesahkan adalah Pejabat Dinas
bersangkutan.

16

pengawas
Pendidikan

yang
yang

Lampiran 3
Contoh: Kegiatan Kepengawasan sebagai Tema penulisan
Pengalaman Terbaik (Best Practice) Pengawas Sekolah
Pendidikan Menengah

Kegiatan

Pengawasan Akademik
Sasaran adalah Guru

Pemantauan

1. Standar kompetensi
lulusan
2. Standar Isi
3. Standar proses
4. Standar penilaian

Penilaian

1. Kinerja Guru
2. Kinerja Laboran dan
yang lainnya
1. Guru dalam
membuat silabus
dan RPP
2. Guru dalam
Pelaksanaan
Pembelajaran
3. Guru dalam menilai
kemajuan belajar
siswa
4. Guru dalam
melaksanakan PTK
dan yang lainnya

Pelatihan/
Pembimbingan

17

Pengawasan Manajerial
Sasaran adalah Kepala
Sekolah dan Staf
1. Standar pengelolan
2. Standar pendidik dan
tenaga kependidikan
3. Standar pembiayaan
4. Standar sarana dan
prasarana pendidikan
1. Kinerja Kepala Sekolah
2. Tenaga administrasi
dan yang lainnya
1. Kasek dalam
menyusun RAPBS
2. Kasek dalam
mengelola BOS
3. Kasek dalam membina
kemampuan
profesional guru
4. Kasek dalam
melaksanakan MBS
dan yang lainnya

Anda mungkin juga menyukai