Anda di halaman 1dari 18

Jenis dan Bentuk - Bentuk Badan Usaha

A. Perusahaan Perseorangan
Dari namanya kita tahu bahwa perusahaan perseorangan merupakan jenis kegiatan
usaha, modal dan manajemenya ditangani oleh satu orang. Orang yang punya usaha
tersebut biasanya menjadi manajer atau direktur sendiri, jadi tanggung jawabnya tidak
terbatas. Namun jika untung, tentu untuk sendiri dong.
Ciri-cirinya :
Dimiliki oleh perorangan.
Pengelolaan terbatas atau sederhana.
Modal tidak terlalu besar.
Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.
Kelebihan :
Dapat mudah dimulai.
Biaya tergolong rendah.
Bebas dalam mengelola perusahaan.
Kekurangan :
Karena perorangan dan biaya terbilang sedikit, jadi kemampuan perusahaan terbatas.
Tenaga kerja dan manajemen terbatas.
Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh pemilik juga kecil.
B. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang - orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan. Menurut ILO
( International Labour Organization ), koperasi memiliki 6 elemen atau ciri - ciri yang
harus dimiliki :
Koperasi adalah perkumpulan orang - orang.
Penggabungan orang - orang berdasarkan kesukarelaan.
Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai.
Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan.
Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara seimbang.
Kelebihan :
-

Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota.

Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus.

Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau yang sudah
menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan keinginanya sendiri untuk
memperbaiki hidupnya.

Mengutamakan kepentingan Anggota.

Kekurangan :
Modal terbatas.
1

Daya saing lemah.


Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
Sumber daya manusia terkadang kurang.
C. BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )
BUMN merupakan jenis badan usaha dimana seluruh atau sebagian modal dimiliki oleh
Pemerintah. Status pegawai yang bekerja di BUMN adalah karyawan BUMN, bukan
pegawai negeri. Saat ini sih sudah ada 3 bentuk badan usaha BUMN, yaitu :
1. Perjan
Perjan merupakan salah satu bentuk badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh
Pemerintah. Kemudian perjan fokus melayani masyarakat. Namun karena selalu fokus
pada masyarakat dan tanpa adanya pemasukan untuk menanggulangi hal tersebut,
maka sudah tidak terapkan lagi. Contoh Perjan : PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api),
sekaran menjadi PT. KAI
2. Perum
Perum ibarat perubahan dari Perjan. Sama seperti perjan, namun perum berorientasi
pada profit atau mencari keuntungan. Perum dikelola oleh negara dan karyawan
berstatus sebagai Pegawai Negeri. Walaupun sudah berusaha mencari keuntungan
namun tetap saja merugi, sehingga Negara menjualnya ke publik dan pada akhirnya
berganti nama menjadi Perseo.
3. Persero
Persero merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh Negara. Tidak
seperti Perjan dan Perum. Selain mencari keuntungan, Persero juga mendedikasikan
untuk pelayanan masyarakat.
Ciri-ciri Persero :
Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang
berupa saham-saham
Dipimpin oleh direksi
Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
Tidak memperoleh fasilitas negara
Contoh Persero : PT. Kereta Api Indonesia, PT. Perusahaan Listrik Negara, PT. Pos
Indonesia dan masih banyak lagi.

4. BUMS ( Badan Usaha Milik Swasta )


Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah jenis badan usaha yang didirikan dan
dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33,
bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber
daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat
hidup orang banyak. Berdasarkan badan hukumnya, BUMS dibedakan menjadi :
1. Firma (Fa)
Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap
anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firman berasal dari anggota
pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan
sesuai akta sewaktu pendiriannya.
Ciri-ciri Firma :
Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.
Kelebihan :
Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para pihak yang akan
mendirikan firma.
Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta dibawah tanda tangan
Modal lebih cepat cair
Lebih mudah berkembang
Kekurangan :
Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko
Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri meninggal
dunia atau mengundurkan diri
Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal
Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu
2. CV ( commanditaire vennootschap ) atau Persekutuan Komanditer
Perusahaan Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV meruapakan perusahaan
persekutuan yang didirikan berbadasarkan saling percaya (ciee). Jadi tuh CV merupakan
salah satu bentuk usaha yang dipilih para pengusaha yang ingin punya kegiatan usaha
namun modal minim.

Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu
lainnya, kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal. Dan tanggung jawab
sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang diberikan. Sehingga ada 2
jenis sekutu :

Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan


bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.

Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan


modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional
perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas
modal yang ditanam.

Ciri - ciri CV :
Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai Persero aktif, dan
satunya lagi sebagai persero pasif
Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan. Sehingga ia akan
bertanggung jawab penuh atas segala resiko.
Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana dia hanya bertanggung
jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam perseroan.
Kelebihan :

Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut


dalam berbagai kegiatan.

CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya.

Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan dipercaya.

CV lebih fleksibel

Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer dan tak kena pajak
penghasilan

Kekurangan :

Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan didaftarkan ke
Departmen Kehakiman.

Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa
proyek besar

3. PT ( Perseroan Terbatas )
Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati pengusaha. Kenapa? Karena
badan hukum ini punya kelebihan dibanding lainnya. Apa aja? seperti luasnya badan
usaha yang bisa dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang usaha dan tanggung jawab
yang dimiliki terbatas hanya pada modal yang disetorkan.
Ciri - ciri PT :
Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan.
Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
Usia PT tidak terbatas.
Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.
Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.
Mudah mencari karyawan
Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden
Kelebihan PT :
Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
Mudah memperoleh tambahan modal.
Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin.
Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal.
Kekurangan PT :
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.
Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu.
Biaya pembentukan PT relatif tinggi.
Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham.
4. Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk - bentuk badan usaha, namun yayasan tidak
mencari untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.
Ciri - ciri Yayasan :
Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba,
religi, sosial dan kemanusiaan.
Didirikan dengan akta notaris.
Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau organ
untuk merealisasikan tujuan Yayasan.
Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan
dengan hukum, likuidasi dan pailit.

Kelebihan Yayasan : Non profit dan rela membantu masyarakat


Kekurangan Yayasan : Terbatasnya dana

Pengertian Badan Usaha Dan Contohnya Maupun Jenisnya


Lengkap
Inilah Pengertian badan usaha dan contohnya maupun jenisnya Jika kamu ingin
membaca artikel mengenai definisi badan usaha secara lengkap, kamu dapat
membacanya dibawah ini.
A. Penjelasan mengenai badan usaha
Apa itu badan usaha? Badan usaha adalah suatu kesatuan organisasi dan ekonomis yang
mempunyai tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan dan memberikan layanan
pada masyarakat. Atau definisi lain dari badan usaha yaitu merupakan kesatuan yuridis,
teknis dan ekonomis yang mempunyai tujuan untuk mencari laba atau keuntungan.
B. Bentuk atau jenis-jenis badan usaha yang ada di Indonesia
Di bagian bawah ini adalah jenis-jenis dari badan usaha yang ada di Indonesia,
diantaranya sebagai berikut ini:
1. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BUMN yaitu badan usaha yang semua modalnya ataupun sebagaian modalnya dimiliki
oleh pemerintah dan status pegawai yang bekerja di BUMN adalah pegawai negeri.
BUMN saat ini ada 3 (tiga) macam, diantaranya yaitu:
a. Perjan
Perjan yaitu bentuk BUMN yang semua modalnya dimiliki oleh pemerintah. Badan usaha
ini berorientasi pada pelayanan masyarakat. Karena selalu mengalami kerugian sekarang
ini sudah tidak ada lagi perusahaan BUMN yang memakai model Perjan, sebab besarnya
biaya yang digunakan untuk memelihara perjan tersebut. Contoh Perjan misalnya
seperti: PJKA yang sekarang sudah berganti menjadi PT. KAI (PT Kereta Api Indonesia).
b. Perum
Perum yaitu Perjan yang sudah diubah. Sama seperti Perjan, Perum dikelolah oleh
pemerintah dengan status pegawainya yaitu pegawai negeri. Akan tetapi perusahaan ini
masih mengalami kerugian meskipun status Perja telah diubah menjadi Perum. Sehingga
pemerintah harus menjual sebagian sahamnya kepada publik dan statusnya berubah
menjadi Persero.
c. Persero
Persero yaitu badan usaha yang dikelola oleh pemerintah atau negara. Sangat berbeda
dengan Perjan maupun Perum, tujuan dari Persero adalah untuk mencari keuntungan dan
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga Persero tidak akan
mengalami kerugian. Biaya untuk mendirikan persero sebagian atau seluruhnya berasal
dari kekayaan negara dan pemimpin Persero disebut dengan Direksi, serta pegawai yang
bekerja berstatus sebagai pegawai swasta. Perusahaan ini tidak mendapatkan fasilitas
dari negara Dan badan usaha Persero ditulis dengan PT (Nama dari perusahaan).
7

Beberapa contoh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini, misalnya seperti: PT Jasa
Raharja, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Rakyat
Indonesia dan lain-lain.

2. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


BUMS yaitu badan usaha yang dimodali maupun didirikan oleh seseorang ataupun
kelompok swasta. Macam-macam BUMS yang diantaranya sebagai berikut ini:
a. Firma (Fa)
Firma yaitu suatu Badan Usaha yang didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih, yang
dimana setiap anggotanya mempunyai tanggung jawab penuh terhadap perusahaan.
Untuk mendirikan firma dilakukan dengan cara membuat akta perjanjian dihadapan
Notaris. Yang dimana perjanjian itu memuat nama dari pendiri Firma, cara membagi-bagi
keuntungan yang diperoleh, serta waktu dimulai maupun diakhirinya perjanjian tersebut.
b. CV (Commanditaire vennotschap) atau Persekutuan Komanditer
CV merupakan badan usaha yang didirikan olah 2 (dua) sekutu orang ataupun lebih,
yang dimana sebagian merupakan sekutu aktif dan sebagian lainnya lagi merupakan
sekutu pasif. Sekutu aktif yaitu mereka yang menyertakan modal sekaligus menjalankan
usahanya sedangkan sekutu pasif yaitu mereka yang menyertakan modal dalam usaha
tersebut. Sekutu aktif mempunyai tanggung jawab penuh terhadap semua kekayaan dan
terhadap utang perusahaan, sedangkan sekutu pasif hanya mempunyai tanggung jawab
terhadap modal yang diberikan.
c. PT (Perseroan Terbatas)
PT merupakan badan usaha yang modalnya terbagi atas saham-saham, tanggung
jawabnya terhadap perusahaan bagi para pemiliknya hanya sebatas sebesar saham
yang dimiliki. Saat ini ada 2 (dua) macam PT yaitu PT Tertutup dan PT terbuka. Yang
dimaksud dengan PT tertutup adalah PT yang dimana pemegang sahamnya terbatas
hanya dikalangan tertentu saja seperti misalnya hanya di kalangan keluarga, sedangkan
yang dimaksud dengan PT terbuka adalah PT yang saham-sahamnya dijual kepada publik
atau umum.
Beberapa contoh Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) saat ini, misalnya seperti: PT Pupuk
Kaltim, PT Union Metal, PT Djarum, PT Holcim, PT Karakatau Steel dan lain-lain.
C. Perbedaan badan usaha dengan perusahaan
Apa perbedaan antara badan usaha dan perusahaan? Mungkin masih banyak oarang
yang mengira bahwa badan usaha dan perusahaan itu sama, padahal sebenarnya
berbeda. Perbedaan badan usaha dengan perusahaan yaitu badan usaha memakai
kesatuan Yuridis maksudnya menggunakan aspek-aspek hukum yang harus di penuhi
untuk dapat mencapai tujuannya, sedangkan perusahaan merupakan satu kesatuan
8

faktor produksi yang melakukan kegiatan-kegiatan produksi untuk dapat menghasilkan


barang ataupun jasa. Perusahaan merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan dari
badan usaha dan badan usaha bisa saja mempunyai beberapa perusahaan untuk
mencapai tujuannya, jadi itulah perbedaan antara badan usaha dan perusahaan.
Itulah diatas artikel yang menjelaskan tentang pengertian badan usaha, jika terdapat
kesalahan maupun kekurangan dalam artikel ini mohon dimaafkan dan semoga dapat
memberikan manfaat.

Menilai kebutuhan usaha dan sumber permodalan


Menilai kebutuhan Usaha
A. Pengertian Kebutuhan Usaha
Kebutuhan usaha yang diperlukan mulai dari persiapan perusahaan berdiri sampai
beroperasi. Dengan kata lain, kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi
perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan
beroperasi.
Kebutuhan usaha yang diperlukan terdiri dari beragam jenis tergantung dari bidang
usaha masing-masing perusahaan. Artinya jenis dan jumlah kebutuhan antara satu
bidang dengan bidang yang lain jelas berbeda. Misalnya, bidang usaha perhotelan
memerlukan jenis dan jumlah kebutuhan usaha yang berbeda-beda dengan bidang
industry, berbeda pula dengan bidang pertanian cokelat.
Baik jenis maupun jumlah kebutuhan usaha memerlukan penilaian secara benar
dan akurat. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pada saat
usaha hendak dijalankan. Kekurangan akan menyebabkan adanya penambahan biaya
dan kelebihan mengakibatkan ada yang mubazir dan tidak bermanfaat sehingga
pengeluaran biaya menjadi berlebihan. Jumlah kebutuhan usaha perusahaan juga
disesuaikan dengan tujuan perusahaan saat ini. Namun, dapat pula dibuat kebutuhan
untuk beberapa periode ke depan. Penyusunan kebutuhan ini harus dilakukan secara
benar sehingga tidak ada yang ketinggalan. Harga pada setiap jenis komponen yang
ditetapkan harus benar-benar sesuai dengan harga pasar.
Hasil penilaian kebutuhan usaha dapat disusun secara rinci sehingga terlihat secara jelas
apa saja jenis kebutuhan usaha yang diperlukan. Selain itu, dapat diketahui jumlah biaya
setiap komponen dan pada akhirnya dapat dihitung total biaya yang dibutuhkan untuk
mendirikan atau menjalankan usaha tersebut.
Untuk menutupi kekurangan biaya kebutuhan usaha tersebut dapat dicarikan dari
berbagai sumber, baik dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Namun biasanya
untuk usaha yang baru berjalan, pihak perbankan sulit atau bahkan tidak mau
meminjamkan modal. Dalam praktiknya, perbankan hanya mau membiayai usaha yang
sudah berjalan baik yang merupakan perluasan usaha atau pernambahan kapasitas
produksi.

B.

Biaya Kebutuhan Usaha

Besarnya dana (uang) yang akan digunakan untuk menutup biaya dan jenis-jenis
biaya yang diperlukan dibuat secara rinci berdasarkan harga saat ini. Rincian komponen
jenis kebutuhan dan total biaya yang kita keluarkan ini kita kenal dengan nama biaya
kebutuhan usaha. Banyaknya jenis dan jumlah yang digunakan untuk kebutuhan usaha
disesuaikan dengan usaha yang akan dijalankan. Artinya komponen biaya kebutuhan
usaha tergantung dari jenis usahanya.
Secara garis besar jenis-jenis komponen kebutuhan usaha meliputi :
Biaya prainvestasi
Biaya pembelian aktiva tetap, dan
Biaya operasional.
10

Biaya prainvestasi adalah biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam rangka
memulai suatu usaha. Jenis biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini misalnya biaya
survei lapangan, biaya pembuatan studi kelayakan, pengurusan izin-izin, pengurusan
dan pembersihan lahan, serta biaya prainvestasi lainnya.
Biaya pembelian aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap yang berwujud dan aktiva
tetap tidak berwujud. Biaya pembelian aktiva tetap terwujud adalah sejumlah uang yang
dikeluarkan untuk membeli aktiva tetap seperti pembelian tanah, pendirian bangunan,
pembelian mesin-mesin atau peralatan, pembelian kendaraan operasional, pembelian
inventaris kantor, seperti meja, kursi, computer. Sementara itu, aktiva yang tidak
terwujud terdiri dari pembelian lisensi, hak paten, atau sistem franchising (waralaba).
Biaya yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan adalah sejumlah
dana yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha yang sedang berjalan. Biaya
operasional meliputi gaji karyawan, upah, biaya, listrik, biaya telepon, air, biaya
pemeliharaan, pajak, premi asuransi, biaya pemasaran, dan biaya-biaya lainnya.
C.

1.
2.
1.
2.

Contoh Kebutuhan Usaha

Berikut ini contoh kasus untuk menilai biaya kebutuhan investasi, yang dikeluarkan
jika kita hendak mendirikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau pom
bensin di suatu lokasi tertentu :
Biaya prainvestasi
Rp. 350.000.000,Pembelian aktiva tetap
Biaya pembelian tanah untuk lokasi SPBU (3000 m)
Rp.
9.000.000.000,Biaya bangunan dan prasarananya
-

Bangunan kantor 1 buah

Rp.

50.000.000,-

Kios penjualan 4 buah

Rp.

70.000.000,-

Bangunan gudung 1 buah

Rp.

25.000.000,-

Musholla 1 buah

Rp.

10.000.000,-

Toilet 2 buah

Rp.

10.000.000,-

Bangunan genset 1 buah

Rp.

90.000.000,-

Jalan dan penerangan

Rp.

75.000.000,-

Pagar dan taman

Rp.

15.000.000,-

Rumah racun api

Rp.

20.000.000,-

11

Signboard pertamina 2 buah

Rp.

15.000.000,-

Mobil 2 buah

Rp.

300.000.000,-

Motor 2 buah

Rp.

25.000.000,1.

Sarana dan perlengkapan lainnya

Rp.

50.000.000,Biaya pembelian peralatan


-

Tangki pendam 4 buah

Rp. 800.000.000,-

Pompa BBM 6 buah

Rp. 300.000.000,-

Listrik PLN 10000 watt

Mesin diesel 2 buah

Rp.

80.000.000,-

Pemadam api
Investaris kantor

Rp.

55.000.000,-

Meja 3 buah

Rp. 1.500.000,-

Kursi 6 buah

Rp. 1.200.000,-

Lemari dan rak 6 buah

Rp. 2.250.000,-

Komputer 2 buah

Rp. 8.000.000,-

Telepon 2 buah

Rp. 1.500.000,-

Mesin fax 1 buah

Rp. 1.000.000,-

Mesin ketik manual 1 buah

1.

1.

Rp.

Rp.

15.000.000,-

500.000,-

Modal kerja
-

Biaya bahan baku selama 1 bulan

Rp.

Biaya tenaga kerja 6 orang

Rp.

Listik, air telepon dan lain

500.000.000,45.000.000,-

Rp.

35.000.000,-

Rp.

11.950.950.000,-

==============
Jumlah kebutuhan investas
Dana yang tersedia

Rp.

7.000.000.000,-

==================
Dana pinjaman (harus dicari)

Rp.

4.950.950.000,-

Sumber Permodalan
Untuk memulai suatu Usaha, serta untuk membuat suatu usaha semakin
berkembang, maka tentu saja diperlukan adanya Modal Usaha.
Saya yakin, banyak diantara Anda yang tidak merasa kesulitan untuk segera
bertindak memulai Usaha tersebut dikarenakan telah tersedia Modal Usaha yang
memadai, namun saya yakin pula bahwa banyak juga diantara Anda yang belum bisa
untuk segera bertindak dikarenakan tidak adanya Modal, atau bisa jadi modal sudah ada
tetapi Modal yang ada tersebut belum cukup memadai.
12

Anda bisa mengungkap sumber-sumber Pinjaman Modal Usaha dengan ide-ide


atau gambaran seperti berikut ini:
Milik sendiri
Dari tabungan, menggadaikan barang, menjual barang yang kurang produktif atau
menjual barang yang menguntungkan (pada saat menjual, lebih mahal serta lebih
menguntungkan jika dibandingkan dengan saat membeli), fasilitas/tempat milik sendiri
(tanah, bangunan rumah, garasi, mesin atau peralatan, dan sebagainya)
Uang Muka
Berupa uang muka yang diperoleh dari konsumen Anda sewaktu melakukan
transaksi.
Pemasok/penyalur
Orang atau perusahaan yang memasok dan menyalurkan barang ke tempat usaha
Anda, dimana sistem pembayarannya bisa dengan cara dicicil atau dengan cara kredit
(Kredit Usaha).
Kerjasama/patungan dengan teman atau seseorang yang memberi kepercayaan
pada Anda lihat Pinjaman Kredit Usaha dan Kredit Modal.
Mungkin bisa berupa uang atau fasilitas usaha (Pinjaman Usaha) yang lain seperti:
lokasi dan tempat usaha, mesin atau peralatan produksi, alat transportasi, dan lain-lain.
Pinjaman
Pinjaman Modal dari lembaga keuangan, seperti: pinjaman dari Baitul Maal wa
Tamwil (BMT), pegadaian syariah, bank syariah, dan sebagainya.
Pinjaman Modal dari lembaga lain, diantaranya: Pinjaman Kredit dari Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), desa/kelurahan, koperasi, dan lain-lain.
Pinjaman Usaha dari perorangan: pinjaman dari isteri/suami, orang tua/mertua,
saudara, tetangga, teman sekolah/kuliah, teman kerja, dan sebagainya (Pinjaman Kredit
Usaha).

Bagaimana Cara Memperoleh Modal yang Efektif


Ketika Anda sudah dapat mengidentifikasikan modal seperti apa yang Anda perlukan,
lalu Anda menghitung dengan tepat berapa kebutuhan modal yang Anda perlukan, maka
Anda tinggal satu langkah lagi untuk dapat memperoleh modal, yaitu Anda tinggal
datang ke pemodal. Agar waktu Anda tidak terbuang banyak, maka Anda harus memilih
lembaga penyedia modal yang sesuai dengan kebutuhan Anda sehingga Anda tidak
perlu ditolak.
Ke Mana Seharusnya Anda Mencari Modal?
Kendati tidak ada ketentuan atau keharusan bagi lembaga keuangan dalam memberikan
besarnya modal bagi dunia usaha, namun karena adanya alasan skala usaha atau
masalah jangkauan supervise, maka secara alamiah layanan dari lembaga-lembaga
penyedia modal pun tersegmentasi dengan sendirinya. Contoh, untuk mengakses modal
dari masyarakat melalui Pasar Modal membutuhkan biaya yang sangat besar, maka
untuk memenuhi skala ekonomis (tingkat efisiensi), maka jumlah modal yang diharapkan
pada umumnya di atas 100 miliar. Sementara untuk penyedia modal yang bersumber
dari LAZIS, CSR dan PK BUMN yang relatif masih memiliki unsur-unsur sosial
13

kemasyarakatan, maka nilai modal yang dapat dipinjamkan pun relatif kecil-kecil (mikro)
agar penerimaanya lebih merata.
Kebutuhan modal sampai dengan 5 juta
Jika Anda hanya membutuhkan modal kurang dari Rp 5.000.000,00, maka Anda tidak
perlu membuat atau menyusun proposal yang sangat canggih. Apabila Anda memiliki
kelompok dalam berbisnis, Anda dapat mengajukan pembiayaan kepada Lembaga
Keuangan Mikro (LKM) yang memberikan fasilitas pinjaman tanggung renteng. Cara yang
lain adalah Anda membuat kelompok kemudian mengajukan dana CSR dari perusahaan
besar yang ada di sekitar Anda. Dengan demikian Anda tidak perlu menyediakan jaminan
sendiri untuk mencari pinjaman. Apabila Anda tidak memiliki jaminan, tetapi Anda punya
orang yang dapat memberikan referensi atau bahkan menjadi avalist (orang yang
bersedia menjamin pinjaman Anda), maka Anda dapat mendatangi kantor BUMN di
sekitar Anda untuk mengajukan dana program kemitraan (PK).
Lain halnya apabila Anda memiliki jaminan, seperti BPKB Sepeda Motor, girik tanah
dan SPPT-nya, atau jaminan lain yang masih bisa diterima, maka Anda dapat datang ke
BPR, atau ke lembaga pembiayaan ataupun bank yang menyediakan layanan kredit
mikro, atau juga dapat datang ke LKM lainnya seperti BMT, KSP, dan sebagainya. Di lain
pihak, Anda juga dapat mendatangi kantor Pegadaian untuk mengajukan pinjaman,
hanya saja apabila Anda datang ke kantor Pegadaian Anda harus membawa barang yang
akan di jaminkan (digadai, disimpan di kantor Pegadaian), seperti perhiasan, perkakas
rumah tangga, barang elektronik, dan sebagainya.
Prosedur nya pengajuan antara lembaga satu dengan lainnya biasanya berbeda-beda,
namun pada umumnya menggunakan prosedur yang sangat sederhana. Biasanya Anda
cukup datang mengisi formulir dengan menyertai identitas diri Anda. Untuk Pegadaian,
pada saat itu juga jaminan Anda dinilai, jika Anda setuju maka pada saat itu juga
pinjaman Anda langsung dapat dicairkan. Untuk lembaga selain Pegadaian, biasanya
akan melihat langsung (solitisasi) bisnis Anda untuk memastikan bisnis Anda benar (tidak
fiktif). Apabila dinilai layak, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama Anda akan
dipanggil ke kantor lembaga yang bersangkutan untuk mencairkan pinjaman Anda.
Kebutuhan modal sampai dengan 10 juta
Lembaga-lembaga penyedia modal untuk pinjaman sampai dengan Rp. 10.000.000,00
pada umumnya memiliki prosedur yang relatif sama dengan pinjaman yang besarnya
sampai dengan 5 jutaan. Prosedur yang dilaluinya kurang lebih juga sama dengan
pinjaman sampai dengan Rp 5.000.000,00 hanya saja proses penilaian terhadap
permohonan pinjaman Anda relatif lebih ketat, termasuk mengenai jaminan. Untuk
peminjam yang baru pertama kali mengajukan pada umumnya mulai dipersyaratkan
untuk memberikan jaminan atau analist. Namun apabila Anda telah memiliki track
record yang bagus untuk pinjaman sebelumnya (tidak pernah menunggak asuransi),
biasanya Anda dapat dibebaskan dari kewajiban untuk menyediakan jaminan.

Kebutuhan modal sampai dengan 50 juta


Lembaga penyedia modal untuk pinjaman yang besarnya sampai dengan Rp
50.000.000,00 pada umumnya masih mirip dengan penyedia permodalan yang besarnya
sampai dengan 10 juta. Namun demikian, porsi lembaga-lembaga yang bersifat sosial
sudah sangat sedikit, sedangkan keberadaan lembaga-lembaga yang bersifat komersial
lebih dominan. Sebagai contoh, untuk segmen ini biasanya LAZIS tidak lagi memberikan
pinjaman qordul hasan, sedangkan untuk pinjaman segmen ini yang berasal dari dana
PK-BUMN ataupun CSR biasanya sudah sangat selektif dan biasanya bersifat khusus.
Di beberapa daerah dominasi lembaga-lembaga permodalan komersial juga ditandai
dengan masuknya lembaga modal ventura, lembaga leasing dan lembaga factoring ke
segmen ini. Di sisi lain, BPR yang masuk ke dalam segmen ini mulai berkurang, biasanya
hanya BPR-BPR menengah, besar saja yang masuk ke segmen ini.
14

Untuk mengakses lembaga-lembaga permodalan komersial seperti di atas pada


umumnya Anda dituntut untuk menyediakan jaminan yang bersifat marketable (mudah
dijual untuk melunasi pinjaman Anda, apabila kredit atau pembiayaan Anda macet).
Proses penilaian kelayakan bisnis Anda yang dilaluinya pun mulai mengetat, sehingga
membutuhkan waktu yang relative lebih lama dibandingkan dengan pembiayaan untuk
segmen yang lebih kecil. Hal itu merupakan kewajaran yang harus dijalankan lembaga
pembiayaan, mengingat risiko yang mereka hadapi pun semakin besar.
Kebutuhan modal sampai dengan 500 juta
Sama halnya dengan penyediaan pinjaman hingga 50 jutaan lembaga yang
menyediakan pinjaman untuk segmen ini (sampai dengan Rp 500.000.00,00) pada
umumnya didominasi oleh lembaga-lembaga yang bersifat komersial. Kalaupun dalam
segmen ini ternyata terdapat pinjaman bersubsidi dengan sumber dana Program
Kemitraan BUMN, kejadian ini sangat jarang dan bersifat sangat khusus.
Jika Anda membutuhkan pinjaman sampai sebesar Rp 500.000.00,00 maka biasanya
Anda mutlak dimintai jaminan. Dimana jenis jaminan yang dipersyaratkan pun
sekedar marketable, tetapi harus mempunyai riwayat hukum yang jelas. Proses penilaian
kelayakan bisnis Anda pun mulai ketat, beberapa analisis sensitivitas dilakukan secara
bertahap.
Kebutuhan modal sampai dengan 10 miliar
Apabila kebutuhan modal pinjaman Anda sudah berkisar antara di atas Rp
500.000.000,00 hingga 10 miliar, maka Anda tak lagi bisa dikategorikan sebagai usaha
mikro. Bisnis Anda sudah masuk kategori sebagai usaha mikro. Bisnis Anda sudah masuk
kategori skala kecil menengah. Untuk bisnis skala ini entitas bisnis Anda bisa saja tetap
berupa bisnis perorangan atau tidak berbadan hukum, namun seharusnya Anda sudah
mulai memikirkan untuk menggunakan entitas berbadan hukum guna memisahkan harta
pribadi Anda dengan bisnis Anda. Dalam transisi seperti ini, lembaga keuangan yang
bersedia memberikan pembiayaan, modal ventura, leasing, dan factoring.
Untuk mengakses fasilitas permodalan dari perbankan, lembaga pembiayaan maupun
modal ventura pada umumnya Anda mulai dituntut dengan berbagai prosedur formal,
seperti tuntutan untuk memberikan proposal permohonan pinjaman, menyusun business
plan atau rencana bisnis, menyusun studi kelayakan khusus untuk bisnis-bisnis tertentu,
dan sebagainya. Sedangkan untuk memperoleh fasilitas pinjaman
dari leasing dan factoring biasanya tidak terlalu banyak prosedur formal yang diperlukan,
namun lebih banyak menekankan pada legalitas aspek jaminan. Prosedur formal dan
atau memastikan legal aspek itu tentu berdampak bertambah panjangnya waktu untuk
proses persetujuan permohonan pinjaman Anda. Analisa untuk menilai apakah
kebutuhan pinjaman Anda dapat diusulkan kepada komite guna memperoleh persetujuan
pada umumnya tidak lagi menggunakan sistem scoring, sudah menggunakan alat
analisa yang lebih dalam dan lebih luas. Hal-hal yang sering menghambat dan
memperpanjang waktu proses permohonan Anda pada umumnya Anda belum
memberikan seluruh dokumen yang dipersyaratkan oleh lembaga pembiayaan atau bank
atau lembaga lainnya.
Kebutuhan modal sampai dengan 100 miliar
Untuk memenuhi kebutuhan modal Anda yang nilainya berkisar antara 10 miliar hingga
100 miliar tentu relatif akan lebih sulit dibandingkan dengan pencarian modal yang
nilainya lebih kecil. Untuk memperoleh pinjaman sebesar itu pada umumnya entitas
bisnis Anda sudah berupa perusahaan yang berbadan hukum, dan lebih disukai dalam
bentuk Perseroan Terbatas (PT). dengan badan hukum PT tersebut, dan volume bisnis
Anda yang cukup besar, biasanya untuk mengelola bisnis Anda mempercayakannya
kepada tenaga profesional.

5 Cara Memperoleh Modal Usaha


Ketika berpikir untuk membuat sebuah usaha, perlu dipertimbangkan ide usaha, skala
usaha, kompetisi, permintaan pasar, tenaga kerja, serta yang sangat penting untuk
15

dipikirkan adalah ketersediaan modal usaha beserta sumbernya. Modal bagaikan fondasi
awal sebuah usaha yang akan dibangun. Tetapi perlu diingat modal bukan hanya sekedar
uang atau aset, tetapi juga bisa dalam wujud pengetahuan terhadap usaha tersebut,
pengalaman, keberanian, serta networking. Namun dari beberapa modal yang
disebutkan di atas, kebanyakan calon pengusaha menemui kendala besar dalam
mendapatkan modal berupa uang atau aset.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami akan membahas informasi mengenai cara
memperoleh modal usaha untuk Anda yang hendak memulai bisnis skala kecil maupun
menengah. Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mendapatkan dana
usaha, diantaranya :
1. Dana sendiri. Anda dapat memperoleh modal usaha dengan menggunakan dana
Anda sendiri. Misalnya dengan menggunakan dana simpanan yang sudah Anda tabung
selama ini. Jika belum cukup, maka Anda juga bisa menutupi kekurangan dana tersebut
dengan menjual sebagian aset berharga yang Anda miliki saat ini misalnya Logam Mulia
atau perhiasan. Tidak ada salahnya sedikit berkorban untuk kesuksesan bisnis, anggap
saja Anda sedang berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar setelah
usaha Anda berhasil berjalan nanti.
2. Mencari Dana Hibah Perusahaan. Modal juga dapat diperoleh dari dana hibah
perusahaan, baik perusahaan pemerintah maupun swasta. Saat ini perusahaanperusahaan besar biasanya memiliki budget atau anggaran tersendiri untuk membantu
membangun perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan maupun masyarakat
umum dengan menyalurkan dana modal usaha melalui Divisi CSR (Corporate Social
Responsibility). Untuk teknis penyaluran dana biasanya dalam bentuk event
competition. Oleh karena itu, event tersebut merupakan peluang bagi para calon
pengusaha untuk mendapatkan tambahan dana bagi kelangsungan usaha Anda.
3. Menjalin Kerjasama. Jika Anda memiliki teman atau saudara yang memiliki minat
yang sama dan hendak menjadikan hal tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat dijadikan
pilihan. Rekan bisnis tersebut bisa jadi hanya memberikan bantuan berupa modal, atau
bisa jadi membantu juga dapat operasional bisnis sehari-hari. Anda juga harus
menyepakati hal-hal seperti pembagian hasil agar kedua belah pihak tidak ada yang
merasa dirugikan. Kesepakatan itu perlu dibuat perjanjian tertulis untuk mengantisipasi
bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
4. Mencari Investor. Hampir sama dengan menjalin kerjasama, cara ini juga
membantu kita mendapatkan dana dari pihak ketiga. Bedanya, investor biasanya hanya
memberikan modal berupa dana tanpa ikut terjun langsung dalam operasional. Hal lain
sama seperti cara di atas, hal-hal seperti pembagian hasil atau kesepakatan lain harus
dibuat berupa perjanjian tertulis agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa
dirugikan bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
5. Mengajukan Pinjaman Modal Usaha Ke Bank Atau Koperasi. Anda juga dapat
mengajukan permohonan pinjaman modal usaha ke Bank atau Koperasi. Sebelum
pengajuan ini tidak jarang pihak Bank atau Koperasi ingin mengetahui profil usaha yang
akan Anda buat berupa proposal atau bahkan beberapa meminta Anda untuk
menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi
sebuah bisnis dilihat dari Hanya saja, sebagaimana namanya pinjaman Anda harus
mengembalikan biaya tersebut dalam jangka waktu tertentu ditambah bunga pinjaman
yang besarannya bekisar antara 8-10% per tahun. Namun demikian, kami menyarankan
16

agar ini menjadi pilihan terakhir karena kewajiban pembayaran bunga dan cicilan dapat
menjadi kendala untuk bisnis yang baru mulai berjalan.

11 Cara Gampang Mencari Modal Usaha


Saat memutuskan untuk membangun usaha sendiri, yang pertama kali terpikir adalah
apakah Anda memiliki modal usaha yang cukup? Modal memang faktor yang paling
penting dalam membuka usaha sendiri. Tanpa modal, sepertinya sebuah rencana usaha
akan tinggal mimpi dan sulit untuk tercapai.
Besar atau tidaknya modal tergantung jenis usaha yang akan dibangun. Bila usaha yang
akan dimulai adalah toko kelontong misalnya, maka modalnya akan lebih besar dari pada
bila Anda membangun sebuah usaha jual beli pulsa. Begitu juga modal usaha katering
akan lebih mahal dibanding modal usaha membuat penerbitan yang saat ini bisa
mengunakan digital.
Perlu diketahui, mencari modal usaha tidaklah sesulit beberapa tahun yang lalu yang
hanya melalui jalur konvensional seperti bank. Kini banyak cara untuk memperoleh
modal usaha secara orang lebih kreatif. Tidak percaya? Silakan dicek sebelas cara
gampang mendapatkan modal untuk usaha Anda:
1. Pinjam dari Bank dengan Jaminan
Bank adalah tempat yang paling sering dituju orang yang membutuhkan modal usaha.
Ada program pinjaman di bank yang dinamakan kredit multi guna (KMG) dimana Anda
memberikan sejumlah jaminan misalnya aset properti atau kendaraan bermotor kepada
bank. Bunga yang ditawarkan antara 9-12 persen dengan tenor antara lima hingga 20
tahun, tergantung jumlah pinjaman yang diambil.
2. Pinjam dari Bank tanpa Agunan
Anda juga bisa meminjam uang ke bank dengan memakai fasilitas KTA atau Kredit Tanpa
Agunan. Pinjaman ini merupakan favorit dari pencari modal karena tetap mendapatkan
uang meskipun tanpa memberikan jaminan apa pun. Bunganya lebih besar dari KMG
yaitu antara 10-23 persen!
3. Memakai Tabungan
Anda tidak suka berhutang ke bank karena merasa bunga yang dikenakan terlalu tinggi?
Anda bisa memakai tabunganuntuk dijadikan modal usaha. Cara ini jauh lebih aman
karena tidak berisiko berhutang.
Bingung mencari tabungan terbaik?
4. Menjual Aset
Bila Anda memiliki aset seperti properti, kendaraan bermotor, emas atau investasi lain
yang menguntungkan, kenapa tidak dijual untu digunakan sebagai modal usaha? Bila
usaha Anda berhasil, Anda bisa membeli aset yang telah dijual tadi dengan yang lebih
bagus dan lebih banyak.
5. Mengadaikan Aset
Sayang pada aset Anda? Nah kenapa tidak digadaikan saja ke institusi gadai? Cara ini
termasuk menguntungkan karena Anda tetap memperoleh modal usaha, sementara aset
mereka tetap utuh. Tetapi jangan lupa untuk menebusnya kembali karena kalau tidak
aset itu akan disita oleh usaha gadai. Padahal harga gadai tidak seberapa dibanding
harga aset itu kalau dijual.
6. Pinjam dari Teman atau Saudara
Cara lain adalah mencoba mendapatkan pinjaman pada orang-orang dekat Anda
misalnya pada teman, saudara, mertua, sepupu dan lain-lain. Pinjaman dari mereka
17

mungkin tidak banyak seperti Anda meminjam di bank, tetapi pinjaman itu biasanya
bebas bunga.
7. Ikut Pelatihan
Alternatif lainnya adalah mendapatkan modal yang disalurkan lembaga pemberdayaan
ekonomi. Lembaga-lembaga ini sering melakukan training, pelatihan atau workshop yang
bisa Anda ikuti. Biasanya setelah training, akan ada informasi soal akses modal usaha.
Lembaga-lembaga penyelenggara training ini misalnya organisasi buruh PBB ILO atau
lembaga penyalur kredit usaha rakyat (KUR)

8. Joint Venture
Anda bisa mengajak teman atau saudara untuk membuka usaha bersama dengan
patungan modal. Modal usaha secara Joint venture ini juga akan menguntungkan karena
modal dan pekerjaan akan dibagi sama rata, termasuk juga membagi kerugian. Namun
lakukan perjanjian tertulis soal pembagian hasil antara Anda dan partner kerja untuk
menghindari konflik di waktu mendatang.
9. Modal dari Konsumen
Ada juga cara mendapatkan modal dari calon konsumen Anda. Wah memangnya bisa?
Tentu saja, bisa. Anda bisa meminta uang muka jasa Anda terlebih dahulu pada calon
konsumen, misalnya 30 persen. Uang muka itu bisa digunakan sebagai modal sampai
pekerjaan selesai dan mendapatkan pembayaran seluruhnya. Cara seperti ini sering
dilakukan pada usaha katering, sablon baju atau usaha laundry.
10. Franchise (Waralaba)
Sistem Franchise ini maksudnya usaha kerja sama antara pihak pemilik usaha dengan
pelaku usaha. Pembagian keuntungan berdasarkan perjanjian yang telah disepakati dan
pemilik usaha akan menyediakan semua fasilitas dan modal yang kemudian akan
dijalankan oleh pelaku usaha. Sistem ini tidak mengeluarkan modal yang banyak bagi
Anda sang pelaku usaha. Tetapi Anda harus memilih brand franchise yang sudah terkenal
sehingga kemungkinan untung lebih besar.
11. Sponsor dari Website
Cara terakhir yang saat ini jadi tren mencari modal usaha adalah sponsorship lewat
website tertentu yang didukung teknologi internet yang canggih. Nama kerennya sih
crowdfunding. Program ini masih tergolong baru di Indonesia, tetapi sudah cukup lama
dikenal di manca negara. Caranya kamu menawarkan jenis usaha yang akan Anda buat
lewat salah satu situs crowdfunding dan para pengunjung yang berminat bisa menjadi
sponsor yang menyumbangkan uangnya. Sebagai gantinya, Anda bisa memberikan
bayaran berupa reward sesuai dengan peraturan dalam situs tersebut. Beberapa situs
crowdfunding di Indonesia misalnya KitaBisa, Wujudkan, atau AyoPeduli.
Oh iya jujur saja, modal usaha yang diperoleh biasanya tidak begitu besar dibandingkan
cara mencari modal yang sudah disebutkan. Tetapi tidak ada salahnya Anda mencoba
kan?

18

Anda mungkin juga menyukai