A. Perusahaan Perseorangan
Dari namanya kita tahu bahwa perusahaan perseorangan merupakan jenis kegiatan
usaha, modal dan manajemenya ditangani oleh satu orang. Orang yang punya usaha
tersebut biasanya menjadi manajer atau direktur sendiri, jadi tanggung jawabnya tidak
terbatas. Namun jika untung, tentu untuk sendiri dong.
Ciri-cirinya :
Dimiliki oleh perorangan.
Pengelolaan terbatas atau sederhana.
Modal tidak terlalu besar.
Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.
Kelebihan :
Dapat mudah dimulai.
Biaya tergolong rendah.
Bebas dalam mengelola perusahaan.
Kekurangan :
Karena perorangan dan biaya terbilang sedikit, jadi kemampuan perusahaan terbatas.
Tenaga kerja dan manajemen terbatas.
Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh pemilik juga kecil.
B. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang - orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan. Menurut ILO
( International Labour Organization ), koperasi memiliki 6 elemen atau ciri - ciri yang
harus dimiliki :
Koperasi adalah perkumpulan orang - orang.
Penggabungan orang - orang berdasarkan kesukarelaan.
Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai.
Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan.
Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara seimbang.
Kelebihan :
-
Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota.
Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau yang sudah
menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan keinginanya sendiri untuk
memperbaiki hidupnya.
Kekurangan :
Modal terbatas.
1
Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu
lainnya, kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal. Dan tanggung jawab
sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang diberikan. Sehingga ada 2
jenis sekutu :
Ciri - ciri CV :
Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai Persero aktif, dan
satunya lagi sebagai persero pasif
Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan. Sehingga ia akan
bertanggung jawab penuh atas segala resiko.
Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana dia hanya bertanggung
jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam perseroan.
Kelebihan :
Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan dipercaya.
CV lebih fleksibel
Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer dan tak kena pajak
penghasilan
Kekurangan :
Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan didaftarkan ke
Departmen Kehakiman.
Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa
proyek besar
3. PT ( Perseroan Terbatas )
Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati pengusaha. Kenapa? Karena
badan hukum ini punya kelebihan dibanding lainnya. Apa aja? seperti luasnya badan
usaha yang bisa dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang usaha dan tanggung jawab
yang dimiliki terbatas hanya pada modal yang disetorkan.
Ciri - ciri PT :
Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan.
Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
Usia PT tidak terbatas.
Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.
Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.
Mudah mencari karyawan
Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden
Kelebihan PT :
Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
Mudah memperoleh tambahan modal.
Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin.
Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal.
Kekurangan PT :
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.
Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu.
Biaya pembentukan PT relatif tinggi.
Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham.
4. Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk - bentuk badan usaha, namun yayasan tidak
mencari untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.
Ciri - ciri Yayasan :
Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba,
religi, sosial dan kemanusiaan.
Didirikan dengan akta notaris.
Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau organ
untuk merealisasikan tujuan Yayasan.
Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan
dengan hukum, likuidasi dan pailit.
Beberapa contoh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini, misalnya seperti: PT Jasa
Raharja, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Rakyat
Indonesia dan lain-lain.
B.
Besarnya dana (uang) yang akan digunakan untuk menutup biaya dan jenis-jenis
biaya yang diperlukan dibuat secara rinci berdasarkan harga saat ini. Rincian komponen
jenis kebutuhan dan total biaya yang kita keluarkan ini kita kenal dengan nama biaya
kebutuhan usaha. Banyaknya jenis dan jumlah yang digunakan untuk kebutuhan usaha
disesuaikan dengan usaha yang akan dijalankan. Artinya komponen biaya kebutuhan
usaha tergantung dari jenis usahanya.
Secara garis besar jenis-jenis komponen kebutuhan usaha meliputi :
Biaya prainvestasi
Biaya pembelian aktiva tetap, dan
Biaya operasional.
10
Biaya prainvestasi adalah biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam rangka
memulai suatu usaha. Jenis biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini misalnya biaya
survei lapangan, biaya pembuatan studi kelayakan, pengurusan izin-izin, pengurusan
dan pembersihan lahan, serta biaya prainvestasi lainnya.
Biaya pembelian aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap yang berwujud dan aktiva
tetap tidak berwujud. Biaya pembelian aktiva tetap terwujud adalah sejumlah uang yang
dikeluarkan untuk membeli aktiva tetap seperti pembelian tanah, pendirian bangunan,
pembelian mesin-mesin atau peralatan, pembelian kendaraan operasional, pembelian
inventaris kantor, seperti meja, kursi, computer. Sementara itu, aktiva yang tidak
terwujud terdiri dari pembelian lisensi, hak paten, atau sistem franchising (waralaba).
Biaya yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan adalah sejumlah
dana yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha yang sedang berjalan. Biaya
operasional meliputi gaji karyawan, upah, biaya, listrik, biaya telepon, air, biaya
pemeliharaan, pajak, premi asuransi, biaya pemasaran, dan biaya-biaya lainnya.
C.
1.
2.
1.
2.
Berikut ini contoh kasus untuk menilai biaya kebutuhan investasi, yang dikeluarkan
jika kita hendak mendirikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau pom
bensin di suatu lokasi tertentu :
Biaya prainvestasi
Rp. 350.000.000,Pembelian aktiva tetap
Biaya pembelian tanah untuk lokasi SPBU (3000 m)
Rp.
9.000.000.000,Biaya bangunan dan prasarananya
-
Rp.
50.000.000,-
Rp.
70.000.000,-
Rp.
25.000.000,-
Musholla 1 buah
Rp.
10.000.000,-
Toilet 2 buah
Rp.
10.000.000,-
Rp.
90.000.000,-
Rp.
75.000.000,-
Rp.
15.000.000,-
Rp.
20.000.000,-
11
Rp.
15.000.000,-
Mobil 2 buah
Rp.
300.000.000,-
Motor 2 buah
Rp.
25.000.000,1.
Rp.
Rp. 800.000.000,-
Rp. 300.000.000,-
Rp.
80.000.000,-
Pemadam api
Investaris kantor
Rp.
55.000.000,-
Meja 3 buah
Rp. 1.500.000,-
Kursi 6 buah
Rp. 1.200.000,-
Rp. 2.250.000,-
Komputer 2 buah
Rp. 8.000.000,-
Telepon 2 buah
Rp. 1.500.000,-
Rp. 1.000.000,-
1.
1.
Rp.
Rp.
15.000.000,-
500.000,-
Modal kerja
-
Rp.
Rp.
500.000.000,45.000.000,-
Rp.
35.000.000,-
Rp.
11.950.950.000,-
==============
Jumlah kebutuhan investas
Dana yang tersedia
Rp.
7.000.000.000,-
==================
Dana pinjaman (harus dicari)
Rp.
4.950.950.000,-
Sumber Permodalan
Untuk memulai suatu Usaha, serta untuk membuat suatu usaha semakin
berkembang, maka tentu saja diperlukan adanya Modal Usaha.
Saya yakin, banyak diantara Anda yang tidak merasa kesulitan untuk segera
bertindak memulai Usaha tersebut dikarenakan telah tersedia Modal Usaha yang
memadai, namun saya yakin pula bahwa banyak juga diantara Anda yang belum bisa
untuk segera bertindak dikarenakan tidak adanya Modal, atau bisa jadi modal sudah ada
tetapi Modal yang ada tersebut belum cukup memadai.
12
kemasyarakatan, maka nilai modal yang dapat dipinjamkan pun relatif kecil-kecil (mikro)
agar penerimaanya lebih merata.
Kebutuhan modal sampai dengan 5 juta
Jika Anda hanya membutuhkan modal kurang dari Rp 5.000.000,00, maka Anda tidak
perlu membuat atau menyusun proposal yang sangat canggih. Apabila Anda memiliki
kelompok dalam berbisnis, Anda dapat mengajukan pembiayaan kepada Lembaga
Keuangan Mikro (LKM) yang memberikan fasilitas pinjaman tanggung renteng. Cara yang
lain adalah Anda membuat kelompok kemudian mengajukan dana CSR dari perusahaan
besar yang ada di sekitar Anda. Dengan demikian Anda tidak perlu menyediakan jaminan
sendiri untuk mencari pinjaman. Apabila Anda tidak memiliki jaminan, tetapi Anda punya
orang yang dapat memberikan referensi atau bahkan menjadi avalist (orang yang
bersedia menjamin pinjaman Anda), maka Anda dapat mendatangi kantor BUMN di
sekitar Anda untuk mengajukan dana program kemitraan (PK).
Lain halnya apabila Anda memiliki jaminan, seperti BPKB Sepeda Motor, girik tanah
dan SPPT-nya, atau jaminan lain yang masih bisa diterima, maka Anda dapat datang ke
BPR, atau ke lembaga pembiayaan ataupun bank yang menyediakan layanan kredit
mikro, atau juga dapat datang ke LKM lainnya seperti BMT, KSP, dan sebagainya. Di lain
pihak, Anda juga dapat mendatangi kantor Pegadaian untuk mengajukan pinjaman,
hanya saja apabila Anda datang ke kantor Pegadaian Anda harus membawa barang yang
akan di jaminkan (digadai, disimpan di kantor Pegadaian), seperti perhiasan, perkakas
rumah tangga, barang elektronik, dan sebagainya.
Prosedur nya pengajuan antara lembaga satu dengan lainnya biasanya berbeda-beda,
namun pada umumnya menggunakan prosedur yang sangat sederhana. Biasanya Anda
cukup datang mengisi formulir dengan menyertai identitas diri Anda. Untuk Pegadaian,
pada saat itu juga jaminan Anda dinilai, jika Anda setuju maka pada saat itu juga
pinjaman Anda langsung dapat dicairkan. Untuk lembaga selain Pegadaian, biasanya
akan melihat langsung (solitisasi) bisnis Anda untuk memastikan bisnis Anda benar (tidak
fiktif). Apabila dinilai layak, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama Anda akan
dipanggil ke kantor lembaga yang bersangkutan untuk mencairkan pinjaman Anda.
Kebutuhan modal sampai dengan 10 juta
Lembaga-lembaga penyedia modal untuk pinjaman sampai dengan Rp. 10.000.000,00
pada umumnya memiliki prosedur yang relatif sama dengan pinjaman yang besarnya
sampai dengan 5 jutaan. Prosedur yang dilaluinya kurang lebih juga sama dengan
pinjaman sampai dengan Rp 5.000.000,00 hanya saja proses penilaian terhadap
permohonan pinjaman Anda relatif lebih ketat, termasuk mengenai jaminan. Untuk
peminjam yang baru pertama kali mengajukan pada umumnya mulai dipersyaratkan
untuk memberikan jaminan atau analist. Namun apabila Anda telah memiliki track
record yang bagus untuk pinjaman sebelumnya (tidak pernah menunggak asuransi),
biasanya Anda dapat dibebaskan dari kewajiban untuk menyediakan jaminan.
dipikirkan adalah ketersediaan modal usaha beserta sumbernya. Modal bagaikan fondasi
awal sebuah usaha yang akan dibangun. Tetapi perlu diingat modal bukan hanya sekedar
uang atau aset, tetapi juga bisa dalam wujud pengetahuan terhadap usaha tersebut,
pengalaman, keberanian, serta networking. Namun dari beberapa modal yang
disebutkan di atas, kebanyakan calon pengusaha menemui kendala besar dalam
mendapatkan modal berupa uang atau aset.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami akan membahas informasi mengenai cara
memperoleh modal usaha untuk Anda yang hendak memulai bisnis skala kecil maupun
menengah. Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mendapatkan dana
usaha, diantaranya :
1. Dana sendiri. Anda dapat memperoleh modal usaha dengan menggunakan dana
Anda sendiri. Misalnya dengan menggunakan dana simpanan yang sudah Anda tabung
selama ini. Jika belum cukup, maka Anda juga bisa menutupi kekurangan dana tersebut
dengan menjual sebagian aset berharga yang Anda miliki saat ini misalnya Logam Mulia
atau perhiasan. Tidak ada salahnya sedikit berkorban untuk kesuksesan bisnis, anggap
saja Anda sedang berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar setelah
usaha Anda berhasil berjalan nanti.
2. Mencari Dana Hibah Perusahaan. Modal juga dapat diperoleh dari dana hibah
perusahaan, baik perusahaan pemerintah maupun swasta. Saat ini perusahaanperusahaan besar biasanya memiliki budget atau anggaran tersendiri untuk membantu
membangun perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan maupun masyarakat
umum dengan menyalurkan dana modal usaha melalui Divisi CSR (Corporate Social
Responsibility). Untuk teknis penyaluran dana biasanya dalam bentuk event
competition. Oleh karena itu, event tersebut merupakan peluang bagi para calon
pengusaha untuk mendapatkan tambahan dana bagi kelangsungan usaha Anda.
3. Menjalin Kerjasama. Jika Anda memiliki teman atau saudara yang memiliki minat
yang sama dan hendak menjadikan hal tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat dijadikan
pilihan. Rekan bisnis tersebut bisa jadi hanya memberikan bantuan berupa modal, atau
bisa jadi membantu juga dapat operasional bisnis sehari-hari. Anda juga harus
menyepakati hal-hal seperti pembagian hasil agar kedua belah pihak tidak ada yang
merasa dirugikan. Kesepakatan itu perlu dibuat perjanjian tertulis untuk mengantisipasi
bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
4. Mencari Investor. Hampir sama dengan menjalin kerjasama, cara ini juga
membantu kita mendapatkan dana dari pihak ketiga. Bedanya, investor biasanya hanya
memberikan modal berupa dana tanpa ikut terjun langsung dalam operasional. Hal lain
sama seperti cara di atas, hal-hal seperti pembagian hasil atau kesepakatan lain harus
dibuat berupa perjanjian tertulis agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa
dirugikan bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
5. Mengajukan Pinjaman Modal Usaha Ke Bank Atau Koperasi. Anda juga dapat
mengajukan permohonan pinjaman modal usaha ke Bank atau Koperasi. Sebelum
pengajuan ini tidak jarang pihak Bank atau Koperasi ingin mengetahui profil usaha yang
akan Anda buat berupa proposal atau bahkan beberapa meminta Anda untuk
menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi
sebuah bisnis dilihat dari Hanya saja, sebagaimana namanya pinjaman Anda harus
mengembalikan biaya tersebut dalam jangka waktu tertentu ditambah bunga pinjaman
yang besarannya bekisar antara 8-10% per tahun. Namun demikian, kami menyarankan
16
agar ini menjadi pilihan terakhir karena kewajiban pembayaran bunga dan cicilan dapat
menjadi kendala untuk bisnis yang baru mulai berjalan.
mungkin tidak banyak seperti Anda meminjam di bank, tetapi pinjaman itu biasanya
bebas bunga.
7. Ikut Pelatihan
Alternatif lainnya adalah mendapatkan modal yang disalurkan lembaga pemberdayaan
ekonomi. Lembaga-lembaga ini sering melakukan training, pelatihan atau workshop yang
bisa Anda ikuti. Biasanya setelah training, akan ada informasi soal akses modal usaha.
Lembaga-lembaga penyelenggara training ini misalnya organisasi buruh PBB ILO atau
lembaga penyalur kredit usaha rakyat (KUR)
8. Joint Venture
Anda bisa mengajak teman atau saudara untuk membuka usaha bersama dengan
patungan modal. Modal usaha secara Joint venture ini juga akan menguntungkan karena
modal dan pekerjaan akan dibagi sama rata, termasuk juga membagi kerugian. Namun
lakukan perjanjian tertulis soal pembagian hasil antara Anda dan partner kerja untuk
menghindari konflik di waktu mendatang.
9. Modal dari Konsumen
Ada juga cara mendapatkan modal dari calon konsumen Anda. Wah memangnya bisa?
Tentu saja, bisa. Anda bisa meminta uang muka jasa Anda terlebih dahulu pada calon
konsumen, misalnya 30 persen. Uang muka itu bisa digunakan sebagai modal sampai
pekerjaan selesai dan mendapatkan pembayaran seluruhnya. Cara seperti ini sering
dilakukan pada usaha katering, sablon baju atau usaha laundry.
10. Franchise (Waralaba)
Sistem Franchise ini maksudnya usaha kerja sama antara pihak pemilik usaha dengan
pelaku usaha. Pembagian keuntungan berdasarkan perjanjian yang telah disepakati dan
pemilik usaha akan menyediakan semua fasilitas dan modal yang kemudian akan
dijalankan oleh pelaku usaha. Sistem ini tidak mengeluarkan modal yang banyak bagi
Anda sang pelaku usaha. Tetapi Anda harus memilih brand franchise yang sudah terkenal
sehingga kemungkinan untung lebih besar.
11. Sponsor dari Website
Cara terakhir yang saat ini jadi tren mencari modal usaha adalah sponsorship lewat
website tertentu yang didukung teknologi internet yang canggih. Nama kerennya sih
crowdfunding. Program ini masih tergolong baru di Indonesia, tetapi sudah cukup lama
dikenal di manca negara. Caranya kamu menawarkan jenis usaha yang akan Anda buat
lewat salah satu situs crowdfunding dan para pengunjung yang berminat bisa menjadi
sponsor yang menyumbangkan uangnya. Sebagai gantinya, Anda bisa memberikan
bayaran berupa reward sesuai dengan peraturan dalam situs tersebut. Beberapa situs
crowdfunding di Indonesia misalnya KitaBisa, Wujudkan, atau AyoPeduli.
Oh iya jujur saja, modal usaha yang diperoleh biasanya tidak begitu besar dibandingkan
cara mencari modal yang sudah disebutkan. Tetapi tidak ada salahnya Anda mencoba
kan?
18