Anda di halaman 1dari 22

POLITIK

HUKUM
BAB V
GARIS POLITIK HUKUM INDONESIA MENURUT
KONSTITUSI
OLEH:


Prof. DR.H.GUNARTO,SH.SE.Akt.M.Hum.

GARIS POLITIK HUKUM INDONESIA


MENURUT KONSTISTUSI

Konstitusi memuat empat pokok pikiran yang

harus di emban oleh hukum Indonesia.


Emapat pokok pikiran tersebut merupakan
panduan dasar yang menentukan arah,
bentuk maupun isi dari arah hukum Indonesia
dalam melayani masyarakat Indonesia.
Empat pokok pikiran tersebut menentukan
bagaimana hukum Indonesia seharusnya
bersifat, dan serentak seharusnya bertugas.

Empat Pokok Pikiran Tersebut


Adalah:
1. Perlindungan terhadap semua unsur nation

demi integrasi bangsa.


2. Perwujudan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat.
3. Mewujudkan demokrasi dan nomokrasi
dalam hidup bernegara. Nomos (hukum)
menjadi penguasa atas penguasa .
4. Menciptakan toleransi atas dasar
kemanusiaan dan keadaban dalam hidup
beragama.

Garis Politik Hukum Dalam


Hidup Berbangsa
Negara melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah


Indonesia berdasarkan atas persatuan.
Pokok pikiran pertama ini merupakan
panduan politik hukum dalam hidup
berbangsa dan bernegara. Kata kunci disini
adalah perlindungan seluruh anak bangsa
dalam kerangka persatuan.

Dalam Perkembangan Kekinian


Muncul pula polarisasi baru, misalnya kutub

kaya-miskin, pribumi -non pribumi,


mayoritas-minoritas, serta nasionalis-religius,
dan lain sebagainya.
Masalah kondisi diatas membuat ketegangan
dan konik antara kutub kutub tersebut dan
menjadi ancaman potensial bagi Indonesia.

Lanjutan...
Jelas Bahwa Politik Hukum Dibidang ini Di

Arahkan Pada Upaya:


Menangani dan mengelola potensi potensi
ketegangan tersebut sedemikan rupa.
sehingga memperkokoh persatuan antar
unsur bangsa.
Hukum harus merancang bangunan kerangka
ontologis kerangka normatif dan kerangka
operasional yang representatif untuk
membangun integrasi ditengah kemajukan.

Hemat Saya...
Pertama-tama Hukum harus menjamin dan

memastikan bahwa hubungan antara


pemerintah dan rakyat serta hubungan antar
warga masyarakat berlangsung dalam
kerangka keadilan.
Adil juga berarti ketika setiap golongan
menghormati otoritas negara sebagai
pengayom semua anak bangsa.

Kata Kunci dari semua itu..


Adalah bagaimana hak dan kewajiban dikelola

dan diatur secara tepat dan proposional agar


dirasakan adil oleh semua orang.
Hak dan Kewajiban merupakan dua sisi dari satu
mata uang yakni tanggung jawab.
Hak tanpa kewajiban hanya akan melahirkan
ke s e w e n a n g - w e n a n g a n d e m i k i a n j u g a
senaliknya kewajiban tanpa hak hanya akan
melahirkan penindasan, ini yang harus menjadi
pondasi dalam setiap hubungan kita sebagai
anak bangsa.

Maka Setiap Produk Hukum.


Produk hukum yang mendatangkan ancaman

atau memberi peluang terjadinya ancaman


terhadap keamanan disintegrasi anak bangsa
harus dianggap bertentangan dengan arah
poltik hukum dibidang ini.
Prinsip keadilan pengayoman (ius titia
protectiva) seperti dimaksud dalam Helmut
Coign, harus menjadi citra hukum dibidang
ini.

Lanjutan...
Hukum harus memberi penghidupan

mendorong kesederajatan (equality), dan


memelihara keamanan bagi semua unsur
bangsa.

Poltik Hukum Dalam Hidup


Bermasyarakat
Negara Hendak Mewujudkan Keadilan

Sosial bagi Seluruh Rakyat.

Pokok pikiran kedua ini , merupakan

panduan politik hukum dalam hidup


bermasyarakat yakni, mewujudkan keadilan
s o s i a l b a g i s e l u r u h r a k y a t . H i d u p
bermasyarakat harus dilandasi oleh realitas
keadilan sosial.

Dalam konteks politik hukum


Maka tugas hukum dalam bidang ini adalah

menjamin dan memastikan sekalian elemen


keadilan sosial tersebut dalam kehidupan riil.


Hukum harus menciptakan prosedur normatif

yang adil bagi semua orang dalam meraih


kesejahteraan.

Lanjutan...
Dalam politik hukum dibidang ini hukum

tidak boleh membiarkan hubungan rakyat


dalam soal kesejahteraan berlangsung dalm
arus kuat-lemah.Hukum dan Ras ataupun
Hukum dan Perempuan seperti diwacanakan
oleh Critical Legal Teory.

Politik Hukum Dalam Hidup


Bernegara.
Negara yang berdaulatkan rakyat berdasarkan

kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.

Pokok pikiran ketiga merupakan panduan

politik hukum dalam hidup bernegara. Core


dari pokok pikiran ini adalah demokrasi yang
merakyat. Demokrasinya rakyat secara
keseluruhan.

Lanjutan...
Sebuah Demokrasi subtantif dimana seluruh

rakyat dan kepentingannya menjadi poros


penyelenggaraan negara.

Titik Simpul...
Titik simpul dari pokok pikiran ketiga ini

a d a l a h p a d a k e p u t u s a n k e p u t u s a n
menyangkut hidup bernegara.
1. Sebuah keputusan harus merakyat. Dalam
arti harus merupakan hasil persetujuan dan
berisi kehendak atau kepentingan rakyat
seluruhnya.
2 . S e b u a h k e p u t u s a n t i d a k b o l e h
representatif kelompok kepentingan
tertentu.

Contohnya...
Dinegara-negara yang menganut

bikameral maka senat atau upper


house diberi kewenangan besar untuk
mengimbangi posisi house of
representatif seperti meneliti ulang
setiap Rancangan Undang Undang
dari DPR dan mengawasi jalannya
pemerintahan.

Politik Hukum Dalam Hidup


Beragama
Negara Berdasarkan Atas Ketuhanan Yang

Maha Esa Menurut Dasar Kemanusiaan Yang


Adil Dan Beradab.
Pokok pikiran ke-empat ini menjadi panduan
politik hukum dalam ranah hidup beragama.
Hal yang sunggu menarik disini adalah Sila 1
dan Sila 2 Pancasila disatukan dalam satu
tarikan nafas.

Maka dari itu...


Atas dasar kerangka ontologi sila

pertama dan kerangka normatif sila


ke dua tersebut maka diturunkan
kerangka operasional dalam hidup
berbangsa, hidup bernegara dan
hidup bermasyarakat.

Lanjutan...
Oleh karena itu tugas hukum dalam bidang

ini pertama-tama adalah melokalisir


fanatisme, ortodoksi sebagai unsur pribadi
dan tidak boleh dipaksakan kepada pihak
lain.


Mendorong kegiatan amal/ortopraksis

disemua bidang dan untuk semua kalangan

Kesimpulan
Hukum Diarahkan mewujudkan

toleransi beragama atas dasar


kemanusiaan dan keadaban serta
terciptanya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Sekian dan Terimakasih

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai