NIM
: D1091141009
Aspek Kelayakan, yaitu melihat segi-segi internal dan eksternal yang mendukung
pengembangan suatu kawasan industri di daerah. Faktor internal diartikan sebagai faktor
yang menjadi pertimbangan kelayakan pengembangan industri dilihat dari sudut kegiatan
industri saja. Dalam hal ini ada beberapa variabel yang berkaitan dengan perkembangan
kegiatan industri yang menjadi pertimbangan bagi kelayakan pengembangan KI, yaitu
sebagai berikut:
Besaran permintaan lahan (land demand)
Kecenderungan jenis industri yang tumbuh
Berbagai permasalahan lingkungan yang sudah dan mungkin timbul sebagai akibat dari
pertumbuhan industri yang ada.
Ketersediaan prasarana
Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Sedangkan beberapa faktor eksternal yang menjadi pertimbangan dalam penilaian
kelayakan pengembangan kawasan industri adalah sebagai berikut :
Kondisi Hinterland
Persaingan Dengan Daerah Lainnya
Lokasi Strategis terhadap Sistem Ekonomi Makro
Stabilitas Keamanan
b.
Kawasan industri yang mendekati bahan baku : industri kimia dasar (ammonia, semen,
clinker, kaca, pulp dan kertas, industri organik dan anorganik), industri mesin dan
logam dasar (besi baja, aluminium, tembaga, timah, kereta api, pesawat terbang,
kapal, alat-alat berat lainnya).
-
Kawasan industri yang mendekati pasar : industri aneka pangan, industri aneka tekstil
dan kimia, industri aneka alat listrik dan logam, industri aneka bahan bangunan dan
umum.
Kualitas lahan kawasan industri yaitu :
a. Topografi : dengan lereng 0-8 %, ketinggian tidak lebih dari 1000 meter dpl.
a. Hodrologi : bebas genangan, dekat dengan sumber air, drainase baik sampai
sedang.
b. Klimatologi : berada pada lokasi dengan tingkat arah angin minimum yang menuju
permukiman penduduk.
c. Geologi
bencana longsor.
d. Lahan
c. Instalasi penyediaan air bersih bersumber dari PAM dan/atau diusahakan sendiri.
d. Instalasi penyediaan dan jaringan distribusi tenaga listrik dengan sumber PLN
dan/atau diusahakan sendiri
e. Jaringan telekomunikasi
f. Instalasi pengelolaan air limbah industri
g. Penerangan jalan
h. Unit perkantoran perusahaan kawasan industri
i. Unit pemadam kebakaran
Diluar prasarana yang diwajibkan, dapat pula menyediakan prasarana seperti TPS
limbah padat dan pagar kawasan industri.
d.
Aspek Legal Administrasi, yaitu merupakan prosedure perijinan dan aspek-aspek legal
yang perlu dipersiapkan dalam pengembangan dan pengoperasian suatu kawasan industri.
Adapun tahapan yang dilalui untuk proses perijinan ini meliputi persetujuan prinsip, ijin
lokasi, AMDAL, ijin usaha kawasan industri dan hak guna bangunan.
Mempunyai hubungan fungsional yang erat denga pasar lokal, regional, nasional, dan
internasional (pelabuhan laut, terminal kargo, angkutan sungai, bandar udara, jalan
raya, kereta api).
Mempunyai hubungan fungsional yang erat dengan konsumen dan bahan baku;
Memiliki akses yang tinggi dengan jaringan jalan regional atau sekitar jalan regional
untuk menampung angkutan berat (klasifikasi jalan kelas A > 10.000 ton);
Tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas sumber daya air (sungai, mata
air, air tanah, waduk dan udara).
Daftar Pustaka
Kwanda, Timoticin. 2000. Pengembangan Kawasan Industri di Indonesia. Jurnal Teknik
Arsitektur.
Universitas
Kristen
Petra.
Vol.
28,
Halaman
54-61.