FAKULTAS TEKNIK
2016
A. Definisi Perumusan Tujuan dan Sasaran
Sebuah rencana dalam penyusunannya terdapat step-step yang harus
dilakukan salah satunya adalah merumuskan tujuan yang merupakan satu
diantara tahap awal dari siklus perencanaan. Berikut ini merupakan
pengertian tujuan dalam konteks perencanaan wilayah dan kota yaitu :
1. Suatu pencapaian yang diinginkan dari kegiatan perencanaan, yang
dinyatakan dalam istilah yang bersifat kualitatif (Dusseldorp)
2. Pernyataan yang memberikan pedoman nyata tentang tindakan yang
diinginkan dari suatu kegiatan perencanaan (Bendavid)
3. Keinginan atau kehendak yang bersifat umum yang pencapaiannya
sangat diharapkan, bersifat jauh dan belum tentu dapat dirumuskan dan
diprogram dengan cukup spesifik untuk dikaitkan secara kuantitatif
dalam rencana komprehensif. Tujuan lebih menunjukkan apa yang ingin
dicapai sehingga sasaran kebijakan dan perencanaan lebih lanjut dapat
diarahkan (Branch)
Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
kegiatan perumusan tujuan berkaitan dengan pencapaian yang diinginkan
dari hasil kebijakan atau keputusan yang sebelumnya sudah didiskusikan
bersama dan sepakat sehingga tujuan tersebut akan menjadi pedoman dalam
menentukan tindakan yang sesuai. Tujuan biasanya digunakan dalam jangka
panjang dan menengah. Berikut ini merupakan contoh tujuan dari RDTR
Kota Pontianak Tahun 2011-2033.
2
Gambar 1
Contoh Perumusan Tujuan
Sumber : RDTR Kota Pontianak Tahun 2011-2033
Gambar 2
Contoh Perumusan Sasaran
Sumber : RDTR Kota Pontianak Tahun 2011-2033
3
Perbedaan Tujuan dan Sasaran yaitu tujuan merupakan keinginan
(intentions or desires), yang bersifat umum dan mengandung pengharapan,
dan pencapaiannya jauh dan tak terbatas. Dalam perencanaan komprehensif
untuk perkotaan, tujuan berasosiasi dengan keinginan atau harapan jangka
panjang (Artikel 3, Branch.dan Robinson, 1968 dalam Achmad Djunaedi,
2002). Tujuan" bersifat luas dan umum (broad and general), sedangkan
"sasaran" bersifat lebih rinci dan memperlihatkan langkah atau gerakan
menuju pencapaian tujuan (Artikel 1, McLoughlin, 1969 dalam Achmad
Djunaedi, 2002).
Merumuskan tujuan dan sasaran untuk menyusun sebuah rencana
sangat penting dilakukan karena Tanpa penetapan tujuan, pencapaian visi
hanyalah sebuah impian Pentingnya penetapan sasaran : Sasaran
memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk
mengukur suatu pekerjaan
B. Peran Perencana dalam Menentukan Tahapan Perumusan Tujuan dan
Sasaran
Dalam merumuskan tujuan dan sasaran diperlukan keterlibatan dari
beberapa pihak salah satunya yaitu dari peran perencana. Menurut
McLoughlin (1969), tahapan perumusan tujuan :
1. Pengumpulan aspirasi klien
2. Perumusan tujuan dan sasaran antar para profesional
3. Presentasi dan diskusi / dialog dengan klien literasi terus sampai tercapai
kesepakatan (konsensus)
Peran perencana dalam perumusan tujuan dan sasaran pada tahap
pengumpulan aspirasi klien. Klien bisa jadi adalah masyarakat yang
merupakan subyek nantinya melaksanakan hasil rencana. Pada tahap ini
perencana berusaha mengumpulkan aspirasi masyarakat berupa
pendapat/ide terkait isu-isu pembangunan yang menjadi pertimbangan
perencana untuk membuat tujuan dan sasaran.
Tahap yang kedua adalah tahap perumusan tujuan dan sasaran antar
para profesional. Setelah mendapat ide dari masyarakat, perencana
4
melakukan diskusi dengan para profesional dari pemangku kepentingan
lainnya. Misalnya pemerintah daerah, umumnya untuk membuat suatu
rencana tata ruang/rencana pembangunan tujuan dan sasarannya
diharapkan dapat bersinergi dengan visi misi kepemimpinan kepala
daerah tersebut. Para profesional dapat pula berasal dari kalangan ahli
dari berbagai disiplin ilmu.
Tahap yang ketiga adalah presentasi dan diskusi/dialog dengan klien
literasi terus sampai tercapai kesepakatan. Pada tahap ini perencana
sebagai leader berusaha untuk mencapai sebuah kesepakatan dengan
masyarakat tentang tujuan dan sasaran pembangunan daerahnya melalui
sosialisasi.
Selain tahapan perumusan tujuan ada juga kriteria perumusan tujuan
dan sasaran yaitu :
- Specific yaitu jelas, tidak mengundang multi interpretasi
- Measurable (Terukur)
- Attainable/ Achievable (Dapat dicapai)
- Relevant/realistic (Sesuai dan realistis)
- Time bound (Terikat dengan waktu)
Inovasi yang akan dilakukan yaitu menerapkan sistem informasi
secara online dimana informasi tersebut bisa menjadi wadah bagi
masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi atau ide untuk kepentingan
pembangunan di daerahnya. Mengingat bahwa setiap pembangunan yang
akan dilakukan hasilnya dinikmati oleh masyarakat, masyarakat pasti lebih
memahami apa yang diprioritaskan di desanya, selanjutnya aspirasi dari
masyarakat akan dijadikan pertimbangan perencana dalam menentukan
tujuan dan sasaran. Tak hanya itu sistem informasi ini juga digunakan oleh
masyarakat untuk mengadu, berkeluh kesah ataupun bertanya tentang segala
sesuatu. Sistem informasi online bersifat terbuka dalam arti setiap
masyarakat bisa dengan mudah mengakses informasi, sebagai alternatif
tanya jawab antara pemerintah atau pihak pemangku kepentingan dengan
masyarakat. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat contoh real dibawah ini yang
5
sudah diterapkan di Provinsi Lampung dengan nama Usulan Pembangunan
Daerah. Masyarakat Lampung bisa langsung download aplikasi ini di
android handphonenya masing-masing. Didalam aplikasi tersebut sudah
tersedia agenda perencanaan daerah dan daftar usulan masyarakat sehingga
dari usulan tersebut akan menjadi pertimbangan oleh Pemerintah Lampung.
Gambar 3
Contoh Aplikasi
Sumber : Google Play Store
Gambar 4
Menu yang terdapat dalam aplikasi
Sumber : Google Play Store
6
DAFTAR PUSTAKA
https://xmus.wordpress.com/2010/12/05/perumusan-tujuan-dan-sasaran/
diakses tanggal 17 Oktober 2016.