Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian deskriptif (descriptive reasearch), yang biasa disebut juga penelitian
taksonomik (taksonomic research), dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu
fenomena atua kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang
berkenaan dengan masalah dan uinit yang diteliti. Jenis penelitian ini tidak sampai
mempersoalkan jaringan hubungan antar variabel yang ada tidak maksudkan untuk menarik
generasi yang menjelaskan variabel-varibel anteseden yang menyebabkan sesuatu gejala atau
kenyataan sosial. Oleh karena itu, pada suatu penelitian deskriptif, tidak menggunakan dan tidak
melakukan pengujian hipotesis (seperti yang dilakukan dalam penelitian eksplanasi) ; berarti
tidak dimaksudkan unutk membangun dan mengembangkan perbendaharaan teori. Dalam
pengelolahan dan analisis data, lazimnya menggunakan pengolahan statistik yang bersifat
deskriptif (statistik deskriptif).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian deskriptif ?
2. Apa sajakah jenis-jenis penelitian deskriptif ?
3. Bagaimanakah langkah-langkah penelitian deskriptif ?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui seperti apa
penelitian deskriptif tersebut. Pembaca juga dapat mengetahui apa-apa saja jenis-jenis penelitian
deskriptif dan bagaimana langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian deskriptif.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Deskriptif
Menurut Hidayat syah penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menemukan pengetahuan yang sekuas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu masa
tertentu. Sedangkan menurut Punaji Setyosari ia menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah
penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa,
objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa
dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata. Hal senada juga dikemukakan oleh Best
bahwa penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.
Sukmadinata (2006:72) menjelaskan Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah
maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik,
perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena
lainnya
Penelitian deskriptif menurut Etna Widodo dan Mukhtar (2000) kebanyakan tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, melainkan lebih pada menggambarkan apa
adanya suatu gejala, variabel, atau keadaan. Namun demikian, tidak berarti semua penelitian
deskriptif tidak menggunakan hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam penelitian deskriptif bukan
dimaksudkan untuk diuji melainkan bagaimana berusaha menemukan sesuatu yang berarti
sebagai alternatif dalam mengatasi masalah penelitian melalui prosedur ilmiah.
Penelitian deskriptif tidak hanya terbatas pada masalah pengumpulan dan penyusunan
data, tapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut. Oleh karena itu,
penelitian deskriptif mungkin saja mengambil bentuk penelitian komparatif, yaitu suatu
penelitian yang membandingkan satu fenomena atau gejala dengan fenomena atau gejala lain,
atau dalam bentuk studi kuantitatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian, menetapkan
standar, dan hubungan kedudukan satu unsur dengan unsur yang lain.
Contoh permasalahan penelitian yang tergolong penelitian deskriptif seperti :
Bagaimanakah gambaran kebiaasaan membaca di kalangan mahasiswa ?, Bagaimanakah

gambarn jumlah putus sekolah di tingkat sekolah dasar ?, Bagaimanakah gambaran


pelaksanaan sistem kredit semester di perguruan tinggi ?.
Penelitian memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memusatkan penyelidikan pada pemecahan masalah aktual atau masalah yang dihadapi pada
masa sekarang.
2. Data yang telah dikumpulkan disusun dan dijelaskan, kemudian dianalisis dengan menggunakan
teknik analitik.
3. Menjelaskan setiap langkah penelitian secara rinci.
4. Menjelaskan prosedur pengumpulan datanya.
5. Memberi alasan yang kuat mengapa peneliti menggunakan teknik tertentu dan bukan teknik
lainnya.
Penelitian deskriptif memiliki keunikan sebagai berikut :
1. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh responden
yang sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan.
2. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam pengumpulan data tidak
memperoleh data yang memadai.
3. Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan dirumuskan
secara jelas, agar di lapangan peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data yang
diperlukan.
B. Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Furchan (2004) menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu;
1. Studi kasus
Yaitu suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara
mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit
sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga
kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis.
2.

Survei
Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang
relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan
bukan tentang individu. Berdasarkan ruang lingkupnya (sensus atau survai sampel) dan
subyeknya (hal nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori,

yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang hal-hal yang tidak nyata, survei sampel
tentang hal-hal yang nyata, dan survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata.
3. Studi perkembangan
Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat
dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam
tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini biasanya
dilakukan dengan metode longitudinal dan metode cross-sectional.
4. Studi tindak lanjut
Yakni, studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi
tertentu atau mengalami kondisi tertentu.
5.

Analisis dokumenter
Studi ini sering juga disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki variabel
sosiologis dan psikologis.

6. Analisis kecenderungan
Yakni, analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan
memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
7.

Studi korelasi
Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel
yang diteliti.

C. Langkah-langkah Penelitian Deskriptif


Penelitian deskriptif mempunyai langkah-langkah penting sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode
deskriptif.
2. Membatasi dan merumuskan permasalahn secara jelas.
3. Menetukan tujuan dan manfaat penelitian.
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.

6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menetukan
populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis
data.
7. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika
yang relevan.
8. Membuat laporan penelitian.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek

atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara
sistematis, fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat. Penelitian deskriptif memiliki
keunikan sebagai berikut :
1. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh responden
yang sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan.
2. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam pengumpulan data tidak
memperoleh data yang memadai.
3. Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan dirumuskan
secara jelas, agar di lapangan peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data yang
diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat

syah.2010.Pengantar

Umum

Metodologi

Penelitian

Pendidikan

Pendekatan

Verivikatif. Pekanbaru : Suska Pres.


Punaji Setyosari.2010.Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Kencana.
Sanapiah Faisal.2008.Format-format Penelitian Sosial. Jakarta : Rajawali Pers.
Sukardi.2003.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Sumardi Suryabrata.2008.Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai