LP Tumbang
LP Tumbang
faktor
yang
dapat
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
dulu
baru
kemudian
yang
lebih
komplex)
misalnya: mengangkat nahu dulu baru kemudian menggerakkan jari jari yang
lebih sulit atau melambaikan tangan baru bisa memainkan jari.
2. Sequential trends
Semua dimensi tumbuh kembang dapat diketahui maka sequence dari
tumbuh kembang tersebut dapat diprediksi, dimana hal ini berjalan secara teratur
dan kontinyu. Semua anak yang normal melalui setiap tahap ini. Setiap fase
dipengaruhi oleh fase sebelumnya. Misal : tengkurap merangkak berdiri
berjalan.
3. Masa sensitif
Pada waktu-waktu yang terbatas selama proses tumbuh kembang dimana
anak berinteraksi terutama dengan lingkungan yang ada, kejadian yang spesifik.
Masa-masa tersebut adalah sebagai berikut:
a. Masa kritis yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang maka hal ini
tidak akan dapat digantikan pada masa berikutnya.
b. Masa sensitif mengarah pada perkembangan dan mikroorganisme. Misalnya
pada saat perkembangan otak, ibunya menderita flu maka kemungkinan anak
tersebut akan hydrocepallus/encepalitis.
c. Masa optimal yaitu suatu masa diberikan rangsangan optimal maka akan
mencapai puncaknya. Misalnya: anak usia 3 tahun/saat perkembangan otak
dirangsang dengan bacaan-bacaan/gizi yang tinggi, maka anak tersebut dapat
mencapai tahap perkembangan yang optimal. Perkembangan ini berjalan secara
pasti dan tepat, tetapi tidak sama untuk setiap anak. Misalnya:
Ada yang lebih dulu bicara baru jalan atau sebaliknya
Ada yang badannya lebih dulu berkembang kemudian subsistemnya dan
sebaliknya
D. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan :
kemampuan
intelegensi,
kemampuan
berpersepsi
dan
dengan
dirinya,
pola
pikir
egosentris.
dan
pengalaman
belajar
memberikan
sumbangan
yang
besar
terhadap
pandang orang lain. Ia dapat berpikir secara abstarak, dan mengatasi persoalan
secara nyata dan sistematis. Contoh : anak dapat menghitung walaupun
susunan benda diubah serta mengatahui jumlahnya tetap sama.
Tahap IV : Format Operation (11 dewasa)
Masa dimana anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir
abstrak dan hipotesis. Pada masa ini anak bias mamikirkan hal-hal apa yang
akan atau mungkin terjadi. Perkembangan lain pada masa remaja ialah
kemampuan untuk berpikir sistematis dan memecahkan suatu persoalan.
Selain tahapan-tahapan yang telah dijelaskan terdahulu, perkembangan
intelektual juga dapat diukur dengan kemampuan anak menggunakan kata-kata.
Interaksi orang tua, anak dan dengan lingkungannya akan menentukan
perkembangan bahasa anaka. Dengan kata lain apabila interaksi ini maksimal
akan menyebabkan anak dapat bicara lebih cepat sedangkan apabila interaksi
kurang maka akan memakan waktu untuk mulai bicara.
Perkembangan Emosi dan Sosial
Kepribadian seorang anak merupakan integrasi perasaan dan sikap yang
dicerminkan dalam tingkah laku. Seorang dewasa dikatakan mempunyai
kepribadian yang sehat apabila ia mampu untuk memberi kasih sayang, mencapai
sesuatu yang ia inginkan dan menjadi interdependent pada fungsinya. Hal ini
dicapai melalui proses dalam kehidupan. Sejak ia lahir, masing-masing tingkat
usia mempunyai tugas yang mesti ia selesaikan sebelum ia melangkah ke tugas
pada tingkat usia berikutnya.
F. Perkembangan Psikososial
Teori
perkembangan
ini
dikemukakan
oleh
Sigmund
Freud.
Beliau
Fungsi
tubuh
yang
memberi
kepuasan
berkisar
sekitar
anus.
tua
yang
sama
jenis
seksnya,
: 0-7 hari
: 8-28 hari
b. Masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung
secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari 1 tahun).
3. Masa prasekolah
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan
dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan
proses berpikir.
4. Masa sekolah, pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah,
keterampilan,
dan
intelektual
makin
berkembang,
senang
bermain
b. Pria
: usia 13 18 tahun
b. Pria
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali
pada hari ke 10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi
umur 5 bulan, mejadi 3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4
kali berat badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat
badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan
dimulai
pre adolescent growth spurt ( pacu tumbuh pra adolesen ) dengan rata-rata
kenaikan berat nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan
adolescent growth spurt ( pacu tumbuh adolesen ). Dibandingkan dengan anak
laki-laki , growth spurt ( pacu tumbuh ) anak perempuan dimulai lebih cepat
yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10
tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti adripada anak
laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedsangkan
anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun. Kenaikan berat badan
anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat gizi yang baik, adalah
berkisar anatara :
o
o
o
o
: 3,25 kg
2. 3-12 bulan
: umur(bulan) + 9
3.1-6 tahun
: umur(bulan) x 2 + 8
4. 6-12 tahun
: umur(bulan) x 7 5
Contohnya : Ny. Nia melahirkan bayi pada tanggal 30 November 2004 dengan
berat badan waktu lahir 3,5 kg. Maka hitunglah berapa umur dan berat badan By.
Nia saat ini !
2004 11 30 ( Lahir )
2005 03 31 ( Saat penimbangan )
Jadi umur BY Nia adalah 4 bulan 1 hari, maka BB By. Nia adalah :
: 50 cm
b. Umur 1 tahun : 75 cm
c. 2-12 tahun
: umur (tahun) x 6 + 77
Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan
data tinggi badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal
sesuai dengan potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) :
datang ke
o pada waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak besar dan memanjang,
dimana ukuran panjang kepala hampir sama panjang badan ditambah
tungkai bawah. Anggota gerak sangat pendek.
o Pada waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka bulat, ukuran
antero-posterior dada masih lebih besar, perut membuncit dan anggota
gerak relatif lebih pendek. Sebagai titik tengah tinggi badannya adalah
setinggiumbilikus.
o Pada dewasa anggota gerak lebih panjang dan kepala secara
proporsional kecil, sehingga sebagai titik tengah adalah setinggi
simfisis pubis.
Perkembangan Anak Balita
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam
perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi
yang
berguna
agar
potensi
berkembang,
sehingga
perlu
mendapat
perkembangan, seperti pada buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan
Balita ) yaitu perkembangan :
1. Tingkah laku sosial
2. Menolong diri sendiri
3. Intelektual
4. Gerakan motorik halus
5. Komunikasi pasif
6. Komunikasi aktif
7. Gerakan motorik kasar
Menurut Milestone perkembangan adalah tingkat perkembangan yang
harus dicapai anak pada umur tertentu, misalnya :
4-6 minggu
1-2
minggu kemudian
12-16 minggu
: - Menegakkan kepala, tengkurap sendiri
- Menoleh kearah suara
- Memegang beneda yang ditaruh ditangannya
20 minggu
: meraih benda yang didekatkan padanya
26 minggu
:
Dapat memeindahkan benda dari astu tangan ke tangan lainnya
- Duduk, dengan bantuan kedua tangan ke depan
- Makan biskuit sendiri
9-10 bulan
: menunjuk dengan jari telunjuk
- Memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk
- Merangkak
- Bersuara da.. da
13 bulan :
Berjalan tanpa bantuan
- Mengucapkan kata-kata tunggal
Dengan milestone ini kita dapat mengetahui apakah anak mengalami
kembang
syndrome deprivasi
maternal
C. Kebutuhan Akan Stimulasi Mental (Asah)
Stimulasi mental mengembangkan perkembangan mental psikososial
Kecerdasan
Keterampilan
Kemandirian
Kreativitas
Agama
Keprobadian
Moral etika
Produktivitas
H. Masalah-masalah pada anak usia prasekolah
a) Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti; diare,
cacar air, difteri, dan campak.
b) Hubungan keluarga
Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran
anggota keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang
tua sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang
tua.
c) Bahaya fisik
1) Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan
ketrampilan tertentu.
Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik namunkecelakaan dianggap sebagai
kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi
psikologisnya sehingga anak akan takut terhadap kegiatan fisik. Jika hal ini
terjadi bisa berkembang menjadi masa malu.
2) Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat
tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.
d) Bahaya Psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu
berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih
pemarah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya,
misalnya mengompol dan menghisap jempol.
e) Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM
(rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan
benar-benar terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya secara terperinci.
Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satusatunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan anak.
Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan
masalah psikis.
Pengalamam yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau film
tentang kekerasan di televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk. Hal ini
terutama sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4 tahun, karena
mereka belum bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan.
Teror dimalam hari adalah suatu keadaan dimana sesaat setelah tertidur anak
setengah terbangun dengan kecemasan yang luar biasa. Anak tidak dapat
mengingat kembali apa yang telah dialaminya.
Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan tertidur
anak bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror dimalam hari dan tidur
sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur dalam (Non REM) dan terjadi
dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur. Tiap episode berlangsung dari
beberapa detik sampai beberapa menit. Teror dimalam hari sifatnya dramatis
karena anak menjerit-jerit dan panik, keadaan ini paling sering ditemukan pada
anak yang berumur 3-8 tahun.
Untuk anak yang susah tidur bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:
1) Ajak anak kembali ketempat tidurnya.
2) Berikan cerita yang pendek.
3) Tawari untuk ditemani oleh boneka atau selimut kesayangannya.
4) Gunakan lampu redup.
f)
berumur 2-3 tahun, sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada umur 3-4
tahun. Pada umur 5 tahun, kebanyakan anak sudah dapat melakukan buang air
sendiri; melepas pakaian dalamnya sendiri, membersihkan dan mengeringkan
penis, vulva maupun anusnya sendiri serta kembali memakai pakaian dalamnya
sendiri.
Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 tahun dan 10% anak berusia 6 tahun masih
mengompol pada malam hari. Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan
buang air (toilet training) adalah dengan mengenali kesiapan anak. Adapun tanda
dari kesiapan anak adalah:
1) Selama beberapa jam pakaian dalamnya masih kering.
2) Anak menginginkan pakaian dalamnya diganti jika basah.
3) Anak menunjukkan ketertarikannya untuk duduk di atas Potty Chair (pispot
khusus untuk anak-anak) atau diatas toilet (jamban, kakus).
4) Anak mampu mengikuti petunjuk atau aturan lesan yang sederhana.
I. Bimbingan anak selama fase prasekolah
a) Usia 3 tahun
1) Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam hubungan
yang lebih luas.
2) Anjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke play group atau TK.
3) Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu.
4) Anjurkan orang tua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang
ragu/bimbang.
5) Perubahan pada anak usia 3.5 tahun : anak akan menjadi kurang koordinasi,
6)
7)
kegelisahan emosi anak dan rasa takut kehilangan kasih sayang orang tua.
Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3
tahun akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun.
8) antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak.
9) Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah
cedera.
b) Usia 4 tahun
1) Persiapkan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktifitas
motorik dan penggunaan bahasa-bahasa yang mengejutkan.
2) Eksplorasi perasaan orang tua berkenaan dengan tingkah laku anak.
3) Masukkan anak ke TK
Usia 5 tahun
Masa tenang pada anak
Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah
Pastikan kelengkapan imunisasi lingkungan sekolah
d) Usia 6 tahun
Pada usia ini anak sudah memasuki masa sekolah.
J. Stimulasi bermain untuk tumbuh kembang anak
a) Definisi bermain
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan/ kepuasan. Bermain merupakan cermin kemampuan
fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Bermain merupakan media yang baik
untuk belajar karena bermain, anak akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukannya,
dan mengenalwaktu, jarak, serta suara. (Wong, 2000)
b) Fungsi permainan pada anak
Fungsi utama bermain adalah menstimulasi perkembangan anak, antara lain:
1) Perkembangan sensori-motorik
2) Perkembangan intelektual
3) Perkembangan social
4) Perkembangan kreativitas
5) Perkembangan kesadaran diri
6) Perkembangan moral
7) Bermain sebagai terapi
c) Tujuan bermain
Melalui fungsi yang terurai diatas pada prinsipnya bermain mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1) Untuk melanjutkan tumbuh kembang yang normal pada saat sakit anak
mengalami gangguan dalam tumbuh kembang
2) Mengekspresikan perasaan, keinginan dan fantasi serta idenya.
3) Mengembangkan kreatrifitas dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Permainan akan menstimulasi daya pikir, imajinasi, dan fantasinya untuk
menciptakan sesuatu seperti yang ada dalam pikirannya pada saat
melakukan permainan anak akan dihadapkan pada masalah dalam konteks
a)
kudapan diantara waktu makan tersebut. Susu cukup diberikan 1-2 kali sehari.
Izinkan anak untuk membantu orang tua menyiapkan makanan dan jangan
terlalu banyak berharap anak dapat melakukannya dengan tertib dan rapi.
d) Fasilitasi anak untuk mencoba jenis makanan baru. Makanan baru tidak harus
yang berharga mahal, yang penting memenuhi gizi seimbang.
e) Fasilitasi anak untuk dapat mengekspresikan ide, pikiran, serta perasaannya
saat makan bersama dan fasilitasi anak untuk berinteraksi secara efektif dengan
anda atau anggota keluarga yang lain.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Prioritas Masalah
1. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memberi perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan
2.
anaknya.
Resiko cedera fisik pada anak b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang aman untuk anak prasekolah.
3.
Diagnosa
keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
Tujuan umum:
berhubungan dengan
Setelah dilakukan
mengungkapkan
ketidakmampuan
pengkajian kecemasan
kecemasannya
keluarga memberikan
kecemasan.
dirasakan.
2. Mekanisme koping keluarga yang
adekuat dapat mencegah trauma
yang berlebih
ketidakmampuan
kesehatan
3.
khususnya terjadi
bermain.
1. Anjurkan keluarga
Resiko terjadinya
gangguan nutrisi dan
kebutuhan tubuh pada
An. D b/d
ketidakmampuan
keluarga mengenali
dibutuhkan anak
3. Anjurkan untuk perhatikan 2. Agar anak lebih meningkat nafsu
waktu makan anak
4. Anjurkan keluarga agar
C. Pelaksanaan / Implementasi
No
1.
Diagnosa
Pelaksanaan /
Implementasi
I
1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan kecemasan.
2. Menganjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan
mekanisme koping keluarga dalam menghadapi masalah.
3. Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stressor yang
menyebabkan kecemasan.
4. Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari tenaga
kesehatan dalam upaya mengurangi masalah kesehatan.
2.
II
III
DAFTAR PSTAKA
1. Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI.
Jakarta. 192 : 6 18.
2. Markum. A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991 : 9 -21.
3. Mirriamstoppard. Complete Baby and Child Care. 1997.
4. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta. 1998 : 1 63.
5.Behrman. Kliegman. Arvin. Ilmu Kesehatan Anak ( Nelson Textbook of
Pediatrics ). EGC. Jakarta. 2000 : 37 45.
6. Dhamayanti. Meita. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Meningkatkan
Emotional Spiritual Quotient (ESQ). FK Unpad Subbagian Tumbuh Kembang
Pediatri Sosial Bagian Ilmu Kesehatan Anak Perjan RSHS Bandung.
Bandung