Review Materi Pengolahan Kelas
Review Materi Pengolahan Kelas
Hangat dan antusias sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang
hangat dan antusias mampu dalam mengelola kelas. Hal tersebut dapat dilihat dari
banyaknya siswa yang mengerjakan tugas yang di berikan.
2. Tantangan
dengan menggunakan tindakan, cara kerja dan kata kata yang menantang dari guru
dapat meningkatkan gairah siswa dalam belajar. Hal tersebut karena siswa merasa
ditantang oleh guru, dengan begitu rasa ingin tahu dari siswa akan semakin luas.
3. Bervariasi
Variasi dalam pengolahan kelas dapat meningkatkan minat belajar siswa di mana
siswa merasa nyaman dan keluar dari kebosanannya atau kejenuhan dari materi yang
diajar. Dan hal tersebut memungkinkan tercapainya pembelajaran yang efektif dan
efisien.
4. Keluwesan
Keluwesan dalam belajar dapat membantu guru dalam mengelola kelas dimana siswa
lebih teratur dalam mengikuti pembelajaran dan juga berkurangnya keributan yang
dilakukan oleh siswa.
5. Penekanan pada hal hal Positif
Pada dasarnya, dalam mengajar guru harus menekankan pada hal hal positif yang
dapat diambil dari proses pembelajaran. Dimana dengan begitu makna dari suatu
materi pembelajaran dapat samai kepada siswa dan juga siswa dapat mengaplikasikan
hal hal positif tersebut dalam kehidupan sehari hari.
6. Penanaman Disiplin Diri
Penaman disiplin diri harus dimulai dari guru. Dimana guru menjadi contoh dalam
pengembangan disiplin diri siswa. Dengan begitu siswa dapat menjadi masyarakat
yang disiplin di masa depan.
4. Komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas
Menurut buku Djamarah 2006, Komponen komponen pengolahan kelas dibagi menjadi
2 yaitu :
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal (bersifat preventif) meliputi keterampilan sikap tanggap,
membagi perhatian, pemusatan perhatian kelompok.
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang
optimal meliputi masalah modifikasi tingkah laku, pendekatan pemecahan
Peserta didik yang enggan ambil bagian di dalam kegiatan kelompok karena
merasa ditolak oleh kelompok lain (masalah pengelolaan) tidak dapat ditanggulangi
dengan membuat kegiatan menjadi lebih menarik (tindakan instruksional), meskipun
tentu saja memang tidak dapat dibantah bahwa penarikan diri peserta didik tersebut akan
menghalangi tercapainya tujuan khusus pengajaran yang hendak dicapai melalui kegiatan
kelompok yang dimaksud. Sebaliknya hubungan antar pribadi (interpersonal) yang baik
antara guru dengan peserta didik dan antar peserta didik (suatu petunjuk keberhasilan
pengelolaan) tidak dengan sendirinya menjamin bahwa proses belajar mengajar akan
menjadi efektif. Yang jelas, pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak
bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.
Pengelolaan kelas sangat berpengaruh pada pengelolaan pengajaran. Apabila guru
tidak dapat mengelola kelas dengan baik maka guru tidak dapat menyampaikan
informasi yang baik pada siswa dan dapat mengganggu proses belajar mengajar sehingga
pengolaan pengajaran tidak dapat tercapai. Sebaliknya apabila pengelolaan pengajaran
tidak tercapai dengan baik maka siswa akan enggan/malas sehingga guru akan sulit
mengelola kelas. Dengan demikian pengelolaan kelas dan pengelolaan pengajaran saling
berkaitan yang erat dan saling menopang satu sama lain.
7. Usaha-usaha preventif masalah pengelolaan kelas
Tindakan pengelolaan kelas adalah tindakan yang dilakukan oleh guru dalam
rangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung
efektif. Tindakan guru tersebut dapat berupa tindakan pencegahan yaitu dengan jalan
menyediakan kondisi baik fisik maupun kondisi sosio-emosional sehingga terasa benar
oleh peserta didik rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar. Tindakan lain dapat
berupa tindakan korektif terhadap tingkah laku peserta didik yang menyimpang dan
merusak kondisi optimal bagi proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.