OLEH :
Tutorial X
Fasilitator
Ketua
: Nurul afni
(13-097)
Sekretaris
: Okti wiratuljannah
(13-095)
Anggota
: 1. Hassezia putri
(13-091)
(13-092)
3. Rahmalia raisa
(13-093)
4. Aulia khairunnisa
(13-094)
(13-096)
(13-098)
7. Cyntia arini
(13-099)
8. Fadhal amarta
(13-100)
(13-210)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURAHMAH
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadhirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk dapat menulis dan menyelesaikan makalah modul cardiologi sebagaimana yang telah
ditugaskan. Makalah ini dapat kami sajikan berkat kerjasama yang baik dari rekan-rekan sekelompok dan juga dari dosen pembimbing kami yaitu dr. Yunier Salim, MARS yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan serta masukan pada kegiatan kelompok, serta dukungan
dari semua pihak yang merupakan sumber referensi tersusunnya makalah ini.
Kami Tutorial X mengharapkan agar makalah ini dapat diselesaikan dengan hasil yang
memuaskan dan ditempuh dengan daya upaya semaksimal mungkin. Namun tidak mustahil
masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari segi penulisan, penyajian, maupun
penyampaian. Oleh karena itu, kritik, saran serta komentar yang bersifat membangun yang
disertai dengan arahan dan bimbingan sangat kami harapkan sebagai bahan masukan dan
evaluasi demi kesempurnaan pembuatan makalah di masa yang akan datang. Semoga makalah
pleno ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.
Padang,16 september 2016
Tutorial X
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................
Pendahuluan...
Isi..
Penutup.
Trigger 3
Pada suatu hari seorang pemulung sampah menemukan mayat bayi didalam kotak
air mineral, dia melaporkan temuan ini kepada masyarakat setempat. Masyarakat
melapokan kasus ini ke polisi. Polisi datang dan membawa mayat bayi tersebut kerumah
sakit untuk dilakuakan otopsi. Polisi mencurigai kematian tersebut adalah kasus PAS.
Hasil pemeriksaan dokter didapatkantes apung paru positif, tali pusat belum terpotong,
beberapa hari sebelum kejadian ini, seorang dokter ditangkap polisi karena ketahuan
melakukan praktek aborsi. Mayat korban dibawa kerumah sakit untuk dilakukan otopsi
dengan teknik khusus. Seminggu sebelum kejadian ini juga dilaporkan seorang ibu yang
melakukan kekerasan pada anak, sang ibu saat ini ditahan polisi.
Keadaan diatas sangat bertentangan dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang
berusaha untuk melakukan usaha reproduksi untuk pasangan yang sulit mendapatkan
anak serta usaha rekayasa genetic.
Isu yang sangat heboh juga dirumah sakit saat ini adalah tingginya kasus HIV/AIDS.
Rumah sakit berusaha untuk membuat aturan supaya ODHA tidak merasa dikucilkan
serta membuat aturan tatalaksana pasien ODHA dan penyakit menular lainnya guna
melindungi tenaga kesehatan. Semua aturan dibuat dengan mempertimbangkan aspek
hukum dan etika yang terkait dengan ODHA ini.
Bagaimana anda menjelaskan tentang kasus diatas?
STEP 1
1. PAS
2. ODHA
3. Aborsi
STEP II
1. Apa dasar hukum dari PAS?
2. Pemeriksaan apa yang dilakukan bila ditemukan mayat bayi yang diduga meninggal tidak
wajar?
3. Apa komplikasi tindakan aborsi?
4. Bagaimana pemeriksaan pada korban yang meninggal karena tindakan aborsi?
5. Dasar hukum kekerasan pada anak?
6. Aspek hukum dan etika yang terkait dengan ODHA/
7. Dasar hukum tentang rekayasa genetic ( bayi tabung )?
STEP III
1. KUHP pasal 341,342,343
2. Pastikan apakah mayat bayi lahir mati/lahir hidup
-
Tes apung
Waran paru
Letak paru
Tanda perawatan
-
Adanya pakaian
Rekayasa
genetik
PAS
Kekrasan anak
tatalaksana
aborsi
Pemeriksaan
bayi dan ibu
ODHA
Komplikasi
STEP V
Mahsiswa mampu memahami, mengerti dan menjelaskan :
1. Dasar hukum
a. PAS
b. Aborsi
c. Kekerasan pada nak
d. Rekayasa genetic
2. Pemeriksaan bayi dan ibu pada kasus aborsi
3. Komplikasi dari kasus aborsi
STEP VII
1. Dasar huukum
a.
1.
2.
a.
b.
c.
Uterus untuk melihat adanya sisa sel tropoblas dan sel desidua
b.
c.
3.
KESIMPULAN
Aspek Hukum dan etika kedokteran mengenai PAS, Kekerasan pada anak, rekayasa
genetic dan odha. Pada aspek hukum ini masing masingnya mempunyai dasar hukum yang
tercantul dalam beberapa pasal.
Pada pembunuhan anak sendiri kasus aborsi dapat dilakukan pemeriksaan mayat bayi.
Pastikan mayat bayi tersebut lahir mati atau lahir hidup dan dilihat tanda perawatan. Pada kasus
kematian ibu karena aborsi dilakuakn pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam untuk
memastikan sebab kematian.