BAB II ISI/PEMBAHASAN
2.1 Pengertian penyakit Diabetes Mellitus ... 3
2.2 Penyebab penyakit Diabetes Mellitus .... 3
2.3 Gejala penyakit Diabetes Mellitus ..... 5
2.4 Dampak penyakit Diabetes Mellitus ...... 5
2.5 Faktor-faktor penyakit Diabetes Mellitus ...... 5
2.6 Akibat penyakit Diabetes Mellitus ..... 6
2.7 Kriteria pengendalian penyakit Diabetes Mellitus . 7
2.8 Persentase penderita Diabetes Mellitus terbanyak ..... 8
2.9 Pantangan penyakit Diabetes Mellitus ... 8
2.10 Tabel penyakit Diabetes Mellitus .. 9
2.11 Pencegahan penyakit Diabetes Mellitus ..... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .. 13
3.2 Saran .... 13
DAFTAR PUSTAKA ...... iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diberikan tujuan
sebagai berikut:
I.2.1
I.2.2
I.2.3
I.2.4
I.2.5
I.3
Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas, maka dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1.3.1 Memberikan manfaat positif bagi penulis dan pembaca.
1.3.2 Memberikan pengetahuan akan pentingnya kesehatan bagi masyarakat.
1.3.3 Saling mengingatkan akan baiknya menjaga kesehatan dan mencegah
kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan penyakit berbahaya.
I.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut:
I.4.1 Apa pengertian penyakit Diabetes Mellitus ?
I.4.2 Apa penyebab penyakit Diabetes Mellitus ?
I.4.3 Apa gejala-gejala penyakit Diabetes Mellitus ?
I.4.4 Bagaimana dampak penyakit Diabetes Mellitus ?
I.4.5 Apa faktor-faktor penyakit Diabetes Mellitus ?
I.4.6 Apa akibat dari penyakit Diabetes Mellitus ?
I.4.7 Bagaimana kriteria pengendalian penyakit Diabetes Mellitus ?
I.4.8 Bagaimana persentase penyakit Diabetes Mellitus di negara lain ?
I.4.9 Apa saja pantangan yang harus dihindari penderita penyakit Diabetes
Mellitus ?
I.4.10 Bagaimana tabel persentase penyakit Diabetes Mellitus di Indonesia ?
I.4.11 Bagaimana pencegahan penyakit Diabetes Mellitus ?
BAB II
Isi/Pembahasan
2.1 Pengertian penyakit Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) atau yang disebut juga kencing manis ini dalam
bahasa Yunani (, diabanein, tembus atau pancuran air) dan bahasa Latin
(mellitus, rasa manis) merupakan suatu gangguan pada sistem endokrin yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah yang mengakibatkan
gangguan sistem metabolisme dalam tubuh dimana pankreas tidak mampu
memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Diabetes Mellitus disebut
juga " Mother of Other Deseses " atau Induk yang dapat menyebabkan penyakit
lain muncul karena terjadi disfungsi organ-organ tubuh lain dikarenakan efek
negatif yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak
memproduksi cukup insulin bahkan memang tidak memproduksi insulin sama
sekali untuk mempertahankan kadar gula darah normal atau jika sel tidak merespon
dengan tepat insulin yang diproduksi.
3
penyebab Diabetes Mellitus tipe ini adalah produksi insulin yang sedikit
atau tidak sama sekali. Penderita penyakit tipe 1 ini sekitar 10-20 persen
adalah usia di bawah 30 tahun dan paling sering pada usia 5-7 tahun
(bahkan sejak lahir yang diturunkan oleh kedua orang tuanya) sampai
2.2.2
remaja. Faktor lainnya adalah lingkungan yang terbawa virus atau faktor
gizi pada waktu anak-anak.
Diabetes Mellitus tipe 2
penyebab Diabetes Mellitus tipe ini adalah kondisi pankreas yang terus
memproduksi insulin bahkan lebih dari tingkat normal. Hal ini
diakibatkan karena sering mengkonsumsi obat secara terus-menerus
sehingga dapat merusak pankreas. Penderita rata-rata 15 persen berusia
di atas usia 70 tahun tetapi lebih banyak menyerang usia muda. Obesitas
adalah faktor utama penderita Diabetes Mellitus tipe 2 ini.
4
2.3 Gejala-gejala penyakit Diabetes Mellitus
2.3.1 Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria).
2.3.2 Gampang haus dan banyak minum (Polydipsia).
2.3.3 Mudah lapar dan banyak makan (Polyphagia).
2.3.4 Mudah lelah dan sering mengantuk.
2.3.5
2.3.6
2.3.7
2.3.8
2.3.9
2.3.10
2.3.11
Semua gejala di atas merupakan efek dari kadar gula darah yang tinggi yang akan
mempengaruhi ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan
untuk mengencerkan glukosa.
2.4 Dampak-dampak penyakit Diabetes Mellitus
2.4.1 Dampak positif:
2.4.1.1 Dapat bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri secara mandiri.
2.4.1.2 Dapat termotivasi untuk segera sembuh dari penyakitnya.
2.4.1.3 Dapat mengikuti kegiatan sosial sesama penderita dan mendapat
dukungan dari pihak manapun.
2.4.2
Dampak negatif:
2.4.2.1 Dapat merusak organ tubuh lain.
2.4.2.2 Adanya rasa takut untuk tidak dapat sembuh.
2.4.2.3 Menjadi minder atau tidak percaya diri dengan orang lain.
5
2.6 Akibat penyakit Diabetes Mellitus
Akibat dari penyakit ini dapat menimbulkan efek pada organ-organ tubuh lain,
organ tubuh yang diserang adalah
2.6.1 Ginjal
: ginjal tidak dapat menyaring zat yang
terkandung dalam urine. Bila ada kerusakan, racun tidak dapat
dikeluarkan sedangkan protein yang seharusnya dipertahanakan justru
keluar. Penderita memiliki resiko 20 kali lebih besar menderita kerusakan
ginjal daripada orang yang tidak menderita DM. Akibatnya penderita
2.6.2
2.6.3
2.6.4
2.6.5
2.6.6
akan merasa lemas, mual, pucat, sesak nafas akibat penimbunan cairan.
Adanya gagal ginjal dibuktikan dengan kenaikan kadar kreatinin/ureum
serum berkisar 2-7 persen.
Saraf (Neuropathy)
: hal ini bisa terjadi karena glukosa darah terus
tinggi, tidak terkontrol dengan baik, dan berlangsung lebih dari 10 tahun
lebih. Akibatnya saraf tidak bisa mengirim atau menghantar pesan-pesan
rangsangan impuls saraf. Kerusakan saraf yang mengontrol otot akan
menyebabkan kelemahan otot sampai penderita tidak bisa jalan.
Penderita akan mengalami denyut jantung yang cepat dan banyak
berkeringat yang ditimbulkan oleh gangguan saraf otonom. Pada
kerusakan saraf sensoris (perasa) menyebabkan penderita tidak bisa
merasakan nyeri panas, dingin, atau meraba. Kadang-kadang penderita
merasakan kram, kesemutan, rasa tebal, atau nyeri. Keluhan yang paling
berbahaya adalah rasa tebal pada kaki, karena tidak ada rasa nyeri dan
tidak tahu adanya infeksi.
Mata
: setelah mengidap penyakit Diabetes Mellitus
15 tahun rata-rata 2 persen penderita mengalami kebutaan dan 10 persen
mengalami cacat penglihatan. Kerusakan yang paling parah adalah
kerusakan pada retina (Retinopati). Glukosa darah yang tinggi
menyebabkan rusaknya pembuluh darah retina bahkan dapat
menyebabkan kebocoran pada pembuluh darah kapiler. Darah inilah
yang menutup sinar yang menuju ke retina sehingga penglihatan menjadi
kabur. Kerusakan yang lebih berat akan menimbulkan tampak bayangan
jaringan atau sarang laba-laba pada penglihatan, mata kabur, nyeri mata,
dan kebutaan. Selain menyebabkan kerusakan mata, penyakit ini juga
menyebabkan katarak yang membuat lensa mata menjadi keruh/tampak
putih dan glaucoma (menyebabkan tekanan bola mata).
Jantung
: Diabetes Mellitus merusak dinding pembuluh
darah yang menyebabkan penumpukan lemak di dinding yang rusak dan
menyempitkan pembuluh darah, otot jantung akan kekurangan oksigen
dan makanan akibat suplai darah yang kurang akibat lainnya
penyempitan pembuluh darah dan mengakibatkan tekanan darah
meningkat yang menyebabkan kematian mendadak.
6
Hipertensi
: penderita DM yang mempunyai penyakit
hipertensi dua kali lipat cenderung terkena hipertensi. Hipertensi dapat
menimbulkan serangan jantung, stroke, kerusakan ginjal, dan retinopati.
Komplikasi disebabkan oleh hipertensi antara 35-75 persen. Faktorfaktor yang dapat menimbulkan hipertensi adalah obesitas, nefropati,
pengapuran atau penebalan dinding pembuluh darah.
Saluran pencernaan
: terlalu lama mengidap DM mengakibatkan urat
saraf yang tersambung dengan lambung akan rusak sehingga fungsi
2.6.7
Sedang
Buruk
80-109
110-159
110-139
160-199
>140
>200
HbA1c (%)
Kolesterol total (mg/dl)
Kolesterol LDL
- tanpa PJK
- dengan PJK
4-6
<200
6-8
200-239
>8
>240
<130
<100
130-159
11-129
>159
>129
>45
35-45
<35
<200
<150
<200-249
<150-199
>250
>200
BMI/IMT
- perempuan
- laki-laki
18,9-23,9
20 -24,9
23-25
25-27
<140/90
>25 atau
<18,5
>27 atau <20
140-160/90-95 >160/95
7
2.8 Persentase dengan jumlah penderita DM terbanyak (1995 dan 2025)*
Uruta
n
1
2
3
1995
Negara
India
Cina
AS
Jumlah (juta)
19,4
16,0
13,9
2025 (perkiraan)
Negara
India
Cina
AS
Jumlah (juta)
57,2
37,6
21,9
4
5
6
7
8
9
10
Rusia
Jepang
Brazil
Indonesia
Pakistan
Meksiko
Ukraina
Negara lain
Total
8,9
6,3
4,9
4,5
4,3
3,8
3,6
49,7
Pakistan
Indonesia
Rusia
Meksiko
Brazil
Mesir
Jepang
135,3
14,5
12,4
12,2
11,7
11,6
8,8
8,5
103,6
300
8
2.10 Tabel persentase penyakit Diabetes Mellitus di Indonesia
Pervalensi Penyakit Diabetes Mellitus
D/G
0,1
0,2
0,7
2,0
2,8
2,4
2,2
0,4
0,7
1,3
2,7
3,7
3,4
3,2
0,7
0,7
1,1
1,1
1,0
0,7
0,8
0,7
1,0
2,0
1,7
1,3
1,3
1,2
1,4
2,5
1,2
0,1
1,2
1,6
1,3
0,6
1,8
1,7
0,3
1,8
2,1
1,9
1,2
2,5
1,1
0,5
1,5
0,9
0,4
0,4
0,6
0,8
1,2
0,8
0,9
1,1
1,3
1,7
9
DM
Propinsi
D/G
1,0
1,7
0,6
0,8
0,7
1,2
0,8
1,2
0,5
0,7
0,4
0,5
0,4
0,5
0,3
0,4
0,7
1,2
0,8
1,4
1,8
2,6
0,8
1,3
0,8
1,3
1,1
1,6
1,0
1,3
0,5
0,8
0,8
1,0
Indonesia
D/G
0,6
0,7
0,6
0,6
0,6
1,0
1,0
0,7
0,5
0,4
0,5
0,3
0,3
0,6
0,6
0,5
1,4
1,2
0,8
0,9
1,0
1,3
1,6
1,6
0,8
1,0
1,3
0,8
0,5
0,9
1,4
0,8
0,7
1,1
D
= Diagnosa oleh tenaga kesehatan
D/G = Diagnosa oleh tenaga kesehatan atau dengan gejala
Prevalensi penyakit DM di Indonesia berdasarkan diagnosis oleh
tenaga kesehatan adalah 0,7 persen sedangkan prevalensi DM (D/G) sebesar 1,1
persen. Data ini menunjukkan cakupan diagnosis DM oleh tenaga kesehatan
mencapai 63,6 persen lebih tinggi dibandingkan cakupan penyakit asma maupun
penyakit jantung. Prevalensi DM menurut provinsi, berkisarantara 0,4 persen di
Lampung hingga 2,6 persen di DKI Jakarta. Terdapat 17 provinsi yang mempunyai
prevalensi DM lebih tinggi dari angka Nasional.
2.11
10
Bukan
Belum pasti
DM
DM
DM
Plasma vena
<110
110-199
>200
Darah Kapiler
<90
90-199
>200
Plasma vena
<110
110-125
>126
Darah Kapiler
<90
90-109
>110
12
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari kajian teori di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian penyakit
Diabetes Mellitus adalah gangguan sistem endokrin yang disebabkan oleh tingginya
kadar gula dalam darah yang mengakibatkan sistem metabolisme tubuh, yaitu
pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Penyakit ini dapat menyerang seseorang pada usia berapapun tetapi mayoritas
menyerang pada usia remaja. Akibat yang ditimbulkan adalah penyakit-penyakit
yang cukup beresiko seperti. Akibat dari penyakit ini adalah gangguan penglihatan
mata, katarak, penyakit jantung, gagal ginjal, luka sulit sembuh dan
membusuk/gangrene, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan
sebagainya. Tidak jarang bagi penderita yang parah bisa amputasi anggota tubuh
karena pembusukan. Dengan menjaga asupan gizi, mengatur pola makan dengan
benar, tidak mengkonsumsi obat-obatan kimia atau makanan instan, dan berolah raga
secara teratur setidaknya dapat mencegah penyakit Diabetes Mellitus. Makanan yang
menjadi pantangan juga harus dijauhi seperti mie atau pasta, kafein, kentang, nasi,
roti putih. Itu semua dapat diganti dengan makanan yang lebih rendah
karbohidratnya seperti beras merah, beras coklat atau tepung gandum. Diabetes
Mellitus yang membuat tubuh sulit untuk menyesuaikan diri dan tidak seimbang.
Prevalensi penyakit DM di Indonesia berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan
adalah 0,7 persen sedangkan prevalensi DM (D/G) sebesar 1,1 persen. Data ini
menunjukkan cakupan diagnosis DM oleh tenaga kesehatan mencapai 63,6 persen
lebih tinggi dibandingkan cakupan penyakit asma maupun penyakit jantung.
Prevalensi DM menurut provinsi, berkisarantara 0,4 persen di Lampung hingga 2,6
persen di DKI Jakarta. Terdapat 17 provinsi yang mempunyai prevalensi DM lebih
tinggi dari angka Nasional.
3.2
Saran
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan masih jauh
perti dari kesempurnaan. Maka dari itu di sini penulis meminta kritik atau saran agar bisa
membangun sebuah karya tulis yang lebih baik dari sebelumnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Priadi Arif. 2010. Biologi SMA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Yudhistira
http://www.google.com/penyakitdiabtesmellitus
http://www.indodiabetes.com/
http://www.wikipedia.ora/wiki/Diabetes-Mellitus
http://www.kesehatan123.com
http://www.majalahkesehatan.com
http://www.kesehatan.kompasiana.com
http://www.jusmanggis.org
http://www.organisasi.org
http://www.minuman-sehat.com
http://www.scribd.com
iv