Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN IMUN

SISTEM PEREDARAN DARAH


A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA IBU HAMIL
Di dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organorgan) tubuh secara terus-menerus untuk menjamin suplai oksigen dan zatzat nutrien lainnya agar organ-organ tubuh tetap dapat berfungsi dengan baik.
Aliran darah keseluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya pemompa utama
yaitu jantung dan sistem pembuluh darah sebagai alat pengalir/distribusi.
sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian:
1.
2.

Sirkulasi darah sistemik yang mengalir dari jantung kiri keseluruh


tubuh dan kembali ke jantung kanan.
Sirkulasi pulmonal merupakan sirkulasi darah yang mengalir dari
jantung kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri.

Perubahan awal terjadi pada perubahan metabolik oleh karena adanya


perubahan hormon, terutama hormon kehamilan karena terbentuknya janin
Seperti hormon progesteron dan estrogen.
Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini
terjadi untuk mengurangi resistensi vaskuler sistemik. Selain itu, juga terjadi
peningkatan denyut jantung.
Antara minggu ke-10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma
sehingga juga terjadi peningkatan preload. Perfoma ventrikel selama
kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi vaskular sistemik dan
perubahan pada aliran pulsasi arterial. Peningkatan estrogen dan progesteron
juga akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan penurunan resistensi
vaskuler perifer.
Ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi dan dilatasi untuk memfasilitasi
perubahan cardiac output, tetapi kontraktilitasnya tidak berubah. Bersamaan
dengan perubahan posisi diafragma, apeks akan bergerak ke anterior dan ke
kiri, sehingga pada pemeriksaan EKG akan terjadi deviasi aksis kiri, depresi
segmen ST, dan inverse atau pendataran gelombang T pada lead III.
Sejak pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan menekan vena
cava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi terlentang.
Penekanan vena cava inferior ini akan mengurangi darah balik vena ke
jantung. Akibatnya, terjadinya penurunan preload dan cardiac output sehingga

akan menyebabkan terjadinya hipotensi arterial yang dikenal dengan sindrom


hipotensi supine dan pada keadaan yang cukup berat akan mengakibatkan
ibu akan kehilangan kesadaran. Penekanan pada aorta ini juga akan
mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal. Selama trimester terakhir
posisi terlentang akan membuat posisi ginjal menurun jika dibandingkan
dengan posisi miring. Karena alasan inilah tidak dianjurkan ibu hamil dalam
posisi terlentang pada akhir kehamilan.
B. PERUBAHAN PEREDARAN DARAH SAAT KEHAMILAN
Perubahan pada peredaran darah selama kehamilan terutama mulai
kentara pada kaki. Pembuluh darah akan semakin tertekan seiring dengan
kandungan yang semakin membesar, terutama pembuluh darah yang
mengalirkan kembali dari kaki. Tekanan ini memperlambat peredaran darah
pada kaki, dan berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang cukup lama
membuat hal ini semakin parah. Peredarah darah yang terganggu
menyebabkan kelelahan pada kaki. Hal ini biasanya dapat membuat kaki
menjadi bengkak khususnya pada pergelangan kaki dan telapak kaki, terutam
jika sudah berdiri lama. Demikian pula pembuluh darah pada permukaan kaki
bisa menggembung, dan kondisi ini biasanya dinamakan varises pembuluh
darah.

SISTEM KEKEBALAN TUBUH


Terlebih bila sedang hamil, karena ibu yang sistem imunnya kurang
baik, sering kali mengalami kegagalan dalam kehamilannya. Baik itu
keguguran, kehamilan dengan berat badan bayi rendah, kehamilan prematur
(kurang bulan), keracunan kehamilan (preeklampsia atau eklampsia), ataupun
kematian bayi di dalam kandungan. Tentulah hal ini tidak diinginkan.
Penelitian dari Potter (1992) menyebutkan penyebab terjadinya
kegagalan awal dari kehamilan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

40% karena faktor kekebalan tubuh


6% karena faktor kromosom
5% karena abnormalitas fungsi reproduksi
10% karena penyakit sistemik dari ibu
29% karena gangguan hormon
10% karena faktor yang tidak diketahui (unexplained).

Perlu diketahui bahwa saat kehamilan memasuki umur empat bulan


biasanya terjadi morning sickness, yang ditandai dengan tubuh lemas,
pusing, mual bahkan muntah di pagi hari hingga sepanjang hari. Namun,
mabuk pagi ini sifatnya hanya individual dan gejala ini hanya dialami 50-90%
wanita. Ketika morning sickness muncul, banyak calon ibu sering atau tak
sengaja mengabaikan kebutuhan gizi. Padahal, pada trimester pertama ini
kebutuhan gizi justru perlu perhatian lebih, baik dari segi jumlah maupun mutu
makanan. Bila asupan gizi tidak terpenuhi akan menyebabkan sistem imun
menurun.
Asupan gizi yang diperlukan Ibu hamil untuk menjaga sistem imun agar
tidak gampang sakit:
1. Protein
Protein Berfungsi untuk membangun sel-sel baru, termasuk sel darah, kulit
dan jaringan otot. Protein juga dibutuhkan plasenta untuk membawa
makanan ke janin. Protein terdapat pada daging, keju, ikan, telur, kacamgkacangan, tahu, tempe dan oncom.
2. Kalori
Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil. Meliputi
pembentukan sel-sel baru. Pengalihan makanan dari pembuluh darah ibu
janin melalui plasenta dan pembentukan enzim dan hormon yang
mengatur pertumbuhan bayi.

3. Vitamin dan Mineral


Diperlukan vitamin dan mineral yang merupakan zat gizi penting selama
hamil. Vitamin A dengan jumlah optimal sangat diperlukan unruk
pertumbuhan janin. Vitamin B1,B2 dan Niasin berguna untuk proses
metabolisme tubuh. Sedangkan B6 dan B12 berguna untuk penggunaan
protein dalam tubuh. Vitamin C penting untuk menyerapan zat besi dalam
tubuh untuk mencegah anemia. Untuk pembentukan tulang dan sendi
janin diperlukan vitamin D, namun tentu saja kalsium juga berperan
penting. Vitamin E berguna untuk pembentukan sel darah merah serta
melindungi lemak dari kerusakan. Asam folat dan seng berguna untuk
pembentukan saraf pusat. Mengonsumsi makanan yang mengandung
asam folat dapat mengurangi risiko kelainan sistem saraf pusat dan otak
janin. Makanan yang kaya asam folat yaitu jeruk, pisang, brokoli, wortel
dan tomat.
4. Serat
Konsumsi serat banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran,
membantu kerja sistem ekskresi sehingga mudah buang air besar.
5. Air
Dalam keaadan normal saja kita dianjurkan meminum air putih sehari,
apalagi bagi wanita hamil yang mengalami morning sickness diharuskan
minum lebih banyak air untuk mengurangi dehidrasi.

Agar ibu hamil tidak gampang atau sering sakit, penting bagi ibu
meningkatkan sistem pertahanan tubuh selama kehamilan dengan:

Cukup istirahat dan tidur. Usahakan untuk tidak melakukan aktivitas yang
terlalu berat, terutama wanita hamil yang bekerja.

Menjauhkan diri dari stres. Berusahalah mempertahankan sikap positif. Anda


juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan relaksasi yang membuat Anda merasa
tenang, seperti pijat refleksi.

Melakukan olahraga yang dirancang untuk ibu hamil, mulai dari yang ringan
seperti bersepeda, atau yoga ibu hamil. Dengan berolahraga rutin, tubuh
akan lebih bugar.

Mengonsumsi makanan bergizi, karena asupan nutrisi akan menjadi bahan


baku untuk melawan kuman penyebab penyakit.

Nutrisi spesifik untuk meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil terhadap
penyakit dan infeksi, di antaranya:

Asam Folat, menjaga sistem imunitas dan mengurangi risiko janin mengalami
kelainan tabung saraf hingga 70%. Penting dikonsumsi di awal kehamilan,
saat pembentukan otak dan susunan saraf pusat.

Vitamin C, untuk meningkatkan produksi antibodi dan mencegah infeksi


sekunder pada penderita influenza.

Kalsium, untuk membantu tubuh menyerap vitamin C, mencegah ibu hamil


kehilangan kalsium dari tulang, serta untuk pembentukan tulang dan gigi
janin. Agar kalsium bisa diserap dengan maksimal, harus disertai dengan
konsumsi vitamin D, misalnya dengan minum susu, yang kaya kalsium dah
vitamin D.

Zat Besi, untuk mengatur fungsi sel T limfosit dalam sel darah putih.
Kekurangan zat besi menyebabkan terhambatnya perkembangan imunitas
selular; penurunan aktivitas sel NK; peningkatan risiko infeksi.

DHA (docosahexaenoic acid), untuk mendukung sistem saraf ibu hamil.

FOS (Fructooligosaccharides), untuk membantu meningkatkan daya tahan


tubuh, dengan mendukung berkembangnya Bifidobacteria di saluran
pencernaan. Bifidobacteria memfermentasikan FOS menjadi asam asetat dan
asam laktasit yang bisa meningkatkan fungsi pencernaan sehingga
membantu imunitas.

Nutrisi segelas susu juga bermanfaat untuk sistem imun. Susu dikenal
sebagai pendongkrak imunitas tubuh. Satu gelas susu berisi hampir semua
kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh. Susu juga bisa diperkaya dengan berbagai
kandungan nutrisi, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi tertentu.
Misalnya, susu ibu hamil (bumil) yang kandungan nutrisinya sudah disesuaikan
dengan kebutuhan ibu selama kehamilan. Mengonsumsi susu bumil secara rutin,
sangat bermanfaat, apalagi jika Anda mengalami mual dan muntah pada pagi hari.
Karena itu nutrisi yang hilang terbuang bisa Anda ganti dengan minum susu.
Susu rendah lemak dan produk turunannya, keju, yoghurt, juga merupakan sumber
protein dan kalsium, sehingga ibu hamil dianjurkan mengonsumsinya. Pasteurisasi
susu sangat mengurangi jumlah patogen. Sebagian besar produk-produk susu yang
tersedia sudah dipasteurisasi. Namun, hati-hati dalam menyimpan, karena masih
ada risiko tercemar kembali oleh bakteri patogen seperti Listeria. Bakteri ini dapat
tumbuh pada suhu dingin dan menyebabkan infeksi. Untuk alasan itu, produk susu
harus disimpan dengan baik dan tertutup untuk mencegah kontaminasi.
Produk susu idealnya habis dikonsumsi dalam dua hari setelah dibuka, atau
dimasak setelah masa dua hari. Susu mentah dan produk turunannya, seperti susu
yang tidak dipasteurisasi dan keju yang dibuat dari susu yang tidak dipasteurisasi,

jangan dimakan. Jadi, konsumsilah susu dan produk susu yang aman saja, terutama
bagi ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA :
http://nevitaraaglx.blogspot.com/2011/10/sistem-peredarah-darah-pada-ibuhamil.html
http://bidanku.com/index.php?/perubahan-perubahan-tubuh-selamakehamilan#ixzz2KD9CcAbs
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/kehamilan/tips/meningkatkan.daya.tahan.tubuh.ib
u.hamil/001/005/807/1

Anda mungkin juga menyukai