Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
Space occupying lesion merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi
pada ruang intrakranial khususnya yang mengenai otak. Penyebabnya meliputi
hematoma, abses otak dan tumor otak (Ejaz butt, 2005).
Peningkatan tekanan intrakranial didefinisikan sebagai peningkatan tekanan
dalam rongga kranialis. Ruang intrakranial ditempati oleh jaringan otak, darah,
dan cairan serebrospinal. Setiap bagian menempati suatu volume tertentu yang
menghasilkan suatu tekanan intrakranial normal. Peningkatan volume salah satu
dari ketiga unsur utama mengakibatkan desakan ruang yang ditempati unsur
lainnya

dan

menaikkan

tekanan

intrakranial.

Hipotesis

Monroe-Kellie

memberikan suatu contoh konsep pemahaman peningkatan tekanan intracranial


(Price, 2005).
Tumor otak merupakan penyebab sebagian besar dari space occupying
lesion. Di Amerika di dapat 35.000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun,
sedang menurut Bertelone, tumor primer susunan saraf pusat dijumpai 10% dari
seluruh penyakit neurologi yang ditemukan di Rumah Sakit Umum (Iskandar,
2002).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Lahore, Pakistan,
periode September 1999 hingga April 2000, dalam 100 kasus space occupying
lesion intrakranial, 54 kasus terjadi pada pria dan 46 kasus pada wanita. Selain itu,
18 kasus ditemukan pada usia dibawah 12 tahun. 28 kasus terjadi pada rentan usia
20-29 tahun, 13 kasus pada usia 30-39, dan 14 kasus pada usia 40-49 (Ejaz butt,
2005).
Di Indonesia data tentang tumor susunan saraf pusat belum dilaporkan.
Insiden tumor otak pada anak-anak terbanyak dekade 1, sedang pada dewasa pada
usia 30-70 dengan pundak usia 40-65 tahun (Iskandar 2002).

Anda mungkin juga menyukai