Laporan Penetapan Peringkat Batubara EG.C 2015
Laporan Penetapan Peringkat Batubara EG.C 2015
Disusun oleh :
1. Shanti Novalia
(0615 40411901)
2. Tiara Anggraini
3. Veberia Panjaitan
5. Ade Kurnadi
6. Agem Gunardi
7. Anita Zoraya
(06154041 2256)
Dosen Pembimbing
: Ir.Sahrul Effendy,M.T.
Kelas/Kelompok
: 3 EGC/ III
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu :
II.
III.
3.1
Batubara
DASAR TEORI
Batubara
Batubara merupakan mineral bahan bakar yang terbentuk sebagai suatu
ditunjukkan pada saat memberi perlakuan panas terhadap batubara, cara ini biasa
disebut Analisis Proksimat. Parameter parameter yang terukur adalah kandungan
abu, lengas tertambat (inherent moisture), zat terbang (volatile matter) dan karbon
tetap (fixed carbon), sedangkan Analisis Ultimat dilakukan untuk mengetahui
komposisi unsur unsur kimia yang menyusun batubara, yakni kadar karbon,
hidrogen, sulfur, nitrogen, dan oksigen. Pengujian terhadap sifat fisik batubara
yang juga sering dilakukan, salah satunya adalah pengujian nilai kalor (calorific
value). Dalam pengungkapan kualitas batubara, analisis atau pengujian terhadap
kualitas batubara di dasarkan pada keadaan As Received (ar), Air Dried Base
(adb), Dry Base (db), Dry Ash Free (daf) atau Dry Mineral Matter Free (daaf)
(Ambyo, 1995).
3.2
satu unit volume terbakar sempurna. Nilai kalor kotor batubara adalah panas yang
dihasilkan oleh pembakaran setiap satuan berat batubara dalam sejumlah oksigen
pada kondisi standar. Nilai kalor yang dinyataka sebagai heating value,
merupakan suatu parameter yang penting darithermal coal. Harga nilai kalor yang
dapat dilaporkan adalah Gross Calorific Value (CGV) yang diperoleh melalui
pembakaran
suatu
sampel
batubara
didalam
bom
kalorimeter
dengan
mengembalikan sistem ke ambient temperatur. Untuk nilai kalor yang benarbenar dimanfaatkan pada pembakaran batubara adalah Net Calorific Value (NVC)
yang dapat dihitung dengan harga panas laten dan panas sensibel yang
dipengaruhi oleh kandungan total abu. Net Calorific Value biasanya antara 93
-97% dari Gross Calorific Value dan tergantung pada kadar air tertambat serta
kandungan hidrogen dalam batubara.
Nilai kalor dari batubara tesebut daapat dihitung dari kenaikan suhu setelah
pembakaran dengan mengadakan beebrapa koreksi. Faktor koreksinya
adalah :
Panas akibat pembakaran kawat,
Panas pembentukan asam sulfat dan asam nitrat.
3.3
H=
[( C ) ( t ) Qf ]
m sampel
dimana
C=
BSI
Kawat Fuse
1 cm = 2,3 kal
Contoh Perhitungan
Massa sampel : 0,915 g
t1
: 1,511
t2
: 3,858
Sisa Fuse
= 2470 kal
3.3
= 6318 kal/g
persentase za terbang untuk batubara peringkat tinggi daan nilai kalor untuk
peringkat rendah. Sebgai rujukan, rentang persentase karbon tetap, persentse zat
terbang, dan nilai kalor untuk berbagai batubara diberikan pada tabel 2.
FC, dmmf =
FC0,15 S
100( M +1,08 A+0,5 S)
x 100%
Btu/lb =
100( Btu50 S)
[100(1,08 A+ 0,55 S)]
Dimana :
Btu = Nilai Kalor [Btu/lb]
S = Sulfur [%]
M = Lengas [%]
= Abu [%]
Ash-received
(Ar)
Dry (Ad)
As-determined
100Mar
100Mad
100Mad
100
100
100Mad Aad
Ash-received
(Ar)
100Mad
100Mar
100
100Mar
100
100MarAar
Dry (Ad)
100Mad
100
100Mar
100
100
100 Ad
100 Ad
100
100MarAad 100MarAar
100
100
Batasan
Karbon Tetap
( % DMMF)
No.
Kelas
Group
Sama
atau
lebih
dari
98
1. Meta
I.
Antrasit
Sama
atau
lebih
dari
Sama
atau
lebih
dari
-
Lebih
kecil
Lebih
kecil
-
Antrasit
92
2. Antrasit
3. Semi
Lebih
kecil
Batasan
Kandungan Zat
Terbang (%
DMMF)
98
8
Antrasit
86
92
14
78
86
14
22
69
78
31
22
Volatile
69
31
Volatile
13000
14000
11500
13000
10500
11499
9500
10499
8300
9499
1. Lignit A
6300
8299
2. Lignit B
<6300
1. Low
Volatile
2. Medium
Volatile
II.
Bituminus
1. High
B
3. Semi
Antrasit
1.Subbituminus
Sub
Bituminus
Lignit
IV.
2.Subbituminus
B
3.Subbituminus
IV.
A
2. High
III.
14000
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan batubara yang akan dianalisa.
2. Melakukan pengujian sampel terhadap analisa proksimat, diantaranya :
mendapatkan
semua
data,
melakukan
perhitungan
dan
V.
DATA PENGAMATAN
Hasil analisa di Laboratorium Batubara PT. Bukit asam
No
.
Analisa Proksimat
Ar (%)
Adb (%)
1.
Moisture
21,37
23,61
2.
Inherent Moisture
13,09
3.
Volatile Matter
34,99
4.
Ash
2,19
2,42
5.
Fix Carbon
41,45
45,80
Ar (%)
Adb (%)
No
.
Analisa Ultimate
1.
Nitrogen
0,95
2.
Carbon
59,33
3.
Hidrogen
7,04
4.
Sulfur
0,37
5.
Oksigen
3231
6.
Nilai Kalor
5699 kal/gr
0,41
11313,43 Btu/lb
VI.
PERHITUNGAN
86,91
FC
S
M
A
=
=
=
=
= 11.313,43 Btu/lb
FC, dmmf =
x 100%
45,800,15(0,41)
100[23,61+1,08 ( 2,42 )+ 0,5 ( 0,41 ) ]
45,800,0615
10026,4491
45,7385
73,55
x 100%
x 100%
= 62,19 %
VM, dmmf = ( 100 FC, dmmf) %
= (100 62,19 ) %
= 37,81 %
Btu/lb
=
=
100(Btu50 S)
[100(1,08 A+ 0,55 S)]
100 [11313,4350 ( 0,41 ) ]
100[(1,08)(2,42)+(0,55)( 0,41)]
x 100%
100 (11292,93)
1002,87
1129293
97,13
= 11626,61 Btu/lb
= 11626,61 Btu/lb x
= 27044,91 J/gr x
= 27044,91 KJ/Kg
1 kal/ gr
1,8 Btu/lb
1 KJ
1000 J
120 J / gr
28,66 kal/gr
1000 gr
1 Kg
VII.
ANALISIS DATA
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisis bahwa tujuan
praktikum
penentuan
peringkat
adalah
untuk
mengklasifikasikan
atau
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
388-91a.
Batubara yang dianalisa tergolong kedalam kelas Bituminus Group High
Volatile C, karena memiliki nilai :
- FC
= 62,9 % Ad
- VM
= 37,81 % Ad
- Nilai Kalor = 27044,91 KJ/Kg (Ad)
IX.
DAFTAR PUSTAKA
GAMBAR ALAT