Disusun oleh :
RINJANI WIDYA SARASWATI
P.1337420115041
KONSEP DASAR
1. Definisi
Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan
defisit neurologis mendadak sebagai akibat iskemia atau hemoragi
sirkulasi saraf otak. (Sudoyo Aru, dkk, 2009)
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan
harus ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi
otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan
peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja.
(Muttaqin, 2008)
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah otak. Hampir 70 % kasus stroke hemoragik terjadi pada
penderita hipertensi. (Nurarif & Kusuma, 2013)
Stroke hemoragik adalah pembuluh darah otak yang pecah
sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke
dalam suatu daerah di otak dan kemudian merusaknya. (Adib, M, 2009)
Stroke hemoragik ada dua jenis yaitu:
a. Hemoragik intra serebral: perdarahan yang terjadi di dalam jaringan
otak.
b. Hemoragik sub arachnoid: perdahan yang terjadi pada ruang sub
arachnoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan
yang menutupi otak). (Nurarif & kusuma,2013)
2. Etiologi
Stroke hemoragik umumnya disebabkan oleh adanya perdarahan
intra cranial dengan gejala peningkatan tekanan darah systole > 200
mmHg pada hipertonik dan 180 mmHg pada normotonik, bradikardia,
wajah keunguan, sianosis, dan pernafasan mengorok.
kronis
mengakibatkan
perubahan
struktur
dinding
penurunan
kesadaran.
Perdarahan
sub
arachnoid
dapat
kesadaran)
maupun
fokal
(hemiparase,
gangguan
Pathway
Stroke Hemoragik
Peningkatan
tekanan sistemik
Thrombus/Emboli
di serebral
Aneurisma./APM
Suplai darah ke
jaringan serebral
tidak adekuat
Perdarahan
arachnoid/ventrik
Vasospasme arteri
serebral/saraf
serebral
Hematoma
PTIK/Herniosis
Penurunan
kesadaran
Iskemik/infork
Penekanan
sal
Pola nafas
tidak efektif
Defisit neurologi
Hemifer kanan
Hemifer kiri
Hemiparase/plegi kiri
Area
brocca
gg. mobilitas
fisik
Kerusakan
integritas
Kerusakan
kemunikasi verbal
Resiko
trauma
Hemiparase/plegi
kanan
Defisit perawatan
diri
Kerusakan fungsi
nervous VII dan
nervous XII
Resiko
aspirasi
Perfusi jaringan
serebral tidak
adekuat
Resiko
jatuh
Resti
nutrisi <
dari
Kurang
pengetahuan
C. Manifestasi Klinik
Gejala stroke hemoragik bervariasi tergantung pada lokasi
perdarahan dan jumlah jaringan otak yang terkena. Gejala biasanya
muncul tiba-tiba, tanpa peringatan dan sering selama aktivitas. Gejala
mungkin sering muncul dan menghilang atau perlahan-lahan menjadi lebih
buruk dari waktu ke waktu.
Gejala stroke hemoragik bisa meliputi:
a. Perubahan tingkat kesadaran (mengantuk, letih, apatis, koma).
b. Kesulitan berbicara atau memahami orang lain.
c. Kesulitan menelan.
d. Kesulitan menulis atau membaca.
e. Sakit kepala yang terjadi ketika berbaring, bangun dari tidur,
membungkuk, batuk atau kadang terjadi secara tiba-tiba.
f. Kehilangan koordinasi.
g. Kehilangan keseimbangan.
h. Perubahan gerakan biasanya pada satu sisi tubuh, seperti kesulitan
menggerakkan salah satu bagian tubuh, atau penurunan ketrampilan
motorik.
i. Mual atau muntah.
j. Kejang.
k. Sensasi perubahan biasanyan pada satu sisi tubuh, seperti penurunan
sensasi, baal atau kesemutan.
l. Kelemahan pada satu sisi tubuh.
(Batticaca, 2008)
A. Komplikasi
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi,
komplikasi ini dapat dikelompokan berdasarkan:
1. Berhubungan dengan immobilisasi infeksi pernafasan, nyeri pada daerah
tertekan, konstipasi dan thromboflebitis.
2. Berhubungan dengan paralisis
nyeri pada daerah punggung,
6
stabil.
Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat.
Tanda-tanda vital usahakan stabil.
Bedrest.
Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau cairan suction yang
berlebih.
(Muttaqin, 2008)
Gagal ginjal
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Angiografi serebral
Menentukan penyebab stroke scr spesifik seperti perdarahan atau obstruksi
arteri.
2. Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT).
Untuk mendeteksi luas dan daerah abnormal dari otak, yang juga
mendeteksi, melokalisasi, dan mengukur stroke (sebelum nampak oleh
pemindaian CT).
3. CT scan
Penindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi
hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan posisinya
secara pasti.
4. MRI (Magnetic Imaging Resonance)
Menggunakan gelombang megnetik untuk menentukan posisi dan bsar
terjadinya perdarahan otak. Hasil yang didapatkan area yang mengalami
lesi dan infark akibat dari hemoragik.
5. EEG
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak
dari jaringan yang infark sehingga menurunya impuls listrik dalam
jaringan otak.
6. Pemeriksaan laboratorium
a. Lumbang fungsi: pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai
pada perdarahan yang masif, sedangkan pendarahan yang kecil
biasanya warna likuor masih normal (xantokhrom) sewaktu harihari pertama.
b. Pemeriksaan darah rutin (glukosa, elektrolit, ureum, kreatinin)
c. Pemeriksaan kimia darah: pada strok akut dapat terjadi
hiperglikemia.
d. gula darah dapat mencapai 250 mg di dalam serum dan kemudian
berangsur-rangsur turun kembali.
e. Pemeriksaan darah lengkap: untuk mencari kelainan pada darah itu
sendiri
B. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian keperawatan
Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis
kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa,
tanggal dan jam MRS, nomor register, diagnose medis.
Keluhan utama
berlangsung
sangat
dengan
hemiparesis/hemiplegia,penurunan mobilitas.
c. Intervensi Keperawatan
10
Diagnosa Keperawatan
o
1
Gangguan menelan
NIC :
Pencegahan aspirasi
Batasan Karakteristik :
-
Gangguan fase
esofagus
Abnormalitas pada
fase esofagus pada
Aspiration
refleks batuk,
oral
refleks muntah
Kriteria Hasil :
Menolak makan
Nyeri epigastrik
Hematemesis
Hiperekstensi kepala
dan menelan
Menyuapkan
makanan dalm
Kemampuan
jumlah kecil
mengosongkan
rongga mulut
Memonitor
status paru
Kemampuan
menelan adekuat
Memantau
kesadaran,
pemeriksaan menelan
rongga mulut
Intervensi
Hindari
Mampu mengontrol
makanan jika
residu tinggi
Kondisi pernapasan,
Potong
makanan
ventilasi adekuat
menjadi
potongan
potongan kecil
Jauhkan
kepala, tempat
tidur
ditinggikan 30
sampai 45
menit setelah
makan.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Definisi : Intake nutrisi
tidak cukup untuk
NOC :
NIC :
Nutritional
Nutrition
Management
Fluid Intake
Nutritional
keperluan metabolisme
Status : nutrient
tubuh.
Intake
Kaji
adanya
alergi
makanan
Kolaborasi
dengan
Batasan karakteristik :
Kriteria Hasil :
gizi
11
ahli
untuk
I.
diketahui
hanya
jika
orang
tersebut
pernah
1 Nyeri hampir tak terasa (sangat ringan) = sangat ringan, seperti gigitan
nyamuk.
12
4 (menyedihkan) = kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi atau rasa sakit dari
sengatan lebah
6 (intens) = kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya
sebagian mempengaruhi sebagian indra, menyebabkan tidak fokus, komunikasi
terganggu.
8 (benar- benar mengerikan) = nyeri begitu kuat sehingga tidak lagi dapapt
berfikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian yang parah jika
sakit datang dan berlangsung lama
Pengelompokan nyeri :
13
Skala nyeri 1-3 berarti nyeri ringan ( masih bisa ditahan, aktifitas tak
terganggu)
Skala nyeri 7-10 berarti nyeri berat ( tidak dapat melakukan aktifitas sendiri)
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. (2002). Text book of Medical-Surgical Nursing. EGC.
Jakarta.
Sudoyo Aru, dkk ( 2009 ). Buku ajar ilmu penyakit dalam., jilid 1, 2, 3, edisi
keempat. Internal Publishing, Jakarta.
Diagnosis Keperawatan : definisi dan klasifikasi 2009-2011 / editor, T. Heather
Herdman ;alih bahasa, Made Sumarwati, Dwi Widiarti, Estu Tiar ; editor edisi
bahasa Indonesia, Monica Ester. Jakarta : EGC, 2010
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta: Salemba Medika
Marilynn E, Doengoes, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta,
EGC, 2000.
Amin Huda, Hardhi kusuma ( 2015 ). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan
diagnosis medis & NANDA NIC NOC,jilid 1, 2,3. Mediaction, Jakarta.
Nanda NIC NOC 2015-2017
14