Anda di halaman 1dari 2

Hipotesis Penelitian Fikrotur Rofiah Penelitian HIPOTESIS PENELITIAN Eureka Pendidikan.

Suatu penelitian ilmiah bukanlah suatu kegiatan atau aktifitas yang hanya mempersoalkan
kepastian tetapi juga ingin mencari berbagai alternatif jawaban suatu masalah atau fenomena
dalam lingkup sosial maupun kegiatan laboratoris. Hal ini didukung juga oleh Kerlinger (2006:
17) yang menyatakan bahwa penelitian ilmiah adalah penyelidikan yang sistematis, terkontrol,
empiris, dan kritis tentang fenomen-fenomen alami dengan dipandu oleh teori dan hipotesishipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomen-fenomen tersebut. Penelitian
harus disusun dengan metode yang sistematis yaitu melewati beberapa tahapan. Menurut
Sugiyono (2013: 96), perumusan hipotesis merupakan langkah ketiga dalam penelitian setelah
mengemukakan kerangka berpikir dan landasan teori. Hipotesis merupakan jawaban semetara
dari permasalahan yang akan diteliti. Hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau
salah dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.
Definisi Hipotesis Margono (2004: 80) menyatakan bahwa hipotesis berasal dari perkataan hipo
(hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari, sedangkan tesis berarti pendapat. Jadi
hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis
merupakan suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan. Hipotesis timbul sebagai
dugaan yang bijaksana dari peneliti atau diturunkan (deduced) dari teori yang telah ada. Menurut
Suryabrata (2000: 49), pengertian hipotesis dapat ditinjau dari beberapa hal, yaitu : Secara teknis,
hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Secara statistik, hipotesis merupakan
pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sample. Ditinjau dalam
hubungannya dengan variabel, hipotesis merupakan pernyataan tentang keterkaitan antara
variabel-variabel (hubugan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih). Ditinjau dalam
hubungannya dengan teori ilmiah, hipotesis merupakan deduksi dari teori ilmiah (pada penelitian
kuantitatif) dan kesimpulan sementara sebagai hasil observasi untuk menghasilkan teori baru
(pada penelitian kualitatif). Selain itu, Sugiyono (2013: 96) menyatakan bahwa hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan
Kerlinger (2006: 30), hipotesis adalah pernyataan dugaan (conjectural) tentang hubungan antara
dua variabel atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan (declarative) dan
menghubungkan secara umum maupun khusus-variabel yang satu dengan variabel yang lain.
Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah pernyataan
dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih yang dinyatakan berdasarkan pemikiran
peneliti atau diturunkan dari teori yang telah ada. Ciri-ciri Hipotesis yang Baik Pernyataan
hipotesis yang baik memiliki beberapa kriteria. Berikut ini dua kriteria pernyataan hipotesis baik
(Kerlinger, 2006: 30). Hipotesis adalah pernyataan tetang relasi antara variabel-variabel .
Hipotesis mengandung implikasi-implikasi yang jelas untuk pengujian hubungan-hubungan yang
dinyatakan tersebut. Bersadarkan dua kriteria tersebut disimpulkan bahwa pernyataan hipotesis
mengandung dua variabel atau lebih yang dapat diukur serta menunjukkan secara jelas dan tegas
cara variabel-variabel tersebut berhubungan (Kerlinger, 2006 : 30). Selain itu, Nazir (2005: 152)
juga mengemukakan ciri-ciri hipotesis yang baik, yaitu: Hipotesis harus menyatakan hubungan
antar variabel Hipotesis harus sesuai dengan fakta Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu dan
sesuai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan Hipotesis harus dapat diuji dengan nalar
ataupun dengan alat-alat statistika Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk sederhana dan
terbatas untuk mengurangi timbulnya kesalahpahaman pengertian Hipotesis harus bisa
menerangkan hubungan fakta-fakta dan dapat dikaitkan dengan teknik pengujian Secara umum,

berdasarkan pendapat ahli tersebut, hipotesis yang baik harus menyatakan hubungan antar
variabel, sesuai dengan fakta dan ilmu pengetahuan, harus masuk akal dan dapat diuji. Fungsi
Hipotesis Dalam penelitian kuantitatif, keberadaan hipotesis dipandang sebagai komponen
penting dalam penelitian. Furchan (2004: 115) mengungkapkan kegunaan hipotesis penelitian,
yaitu: Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan
yang berlangsung dapat diuji dalam penelitian Hipotesis memberikan arah kepada penelitian
Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan. Hal-hal yang Perlu
Dilakukan untuk Mengkaji Hipotesis Nazir (2005: 154) menyatakan bahwa menemukan suatu
hipotesis merupakan kemampuan peneliti dalam mengaitkan masalah-masalah dengan variabelvariabel yang dapat diukur dengan menggunakan suatu kerangka analisis yang dibentuknya.
Peneliti harus memfokuskan permasalahan sehingga hubungan-hubungan yang terjadi dapat
diterka. Menurut Nazir (2005: 154) dalam menggali hipotesis, peneliti harus: Mempunyai
banyak informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan jalan banyak membaca
literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang dilaksanakan;
Mempunyai kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat-tempat, objek-objek serta
hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang diselidiki; Mempunyai
kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan lainnya yang sesuai dengan
kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan. Referensi Furchan, A. 2004. Pengantar
Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kerlinger. 2006. Asas-asas Penelitian
Behavioral Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Margono. 2004. Metodologi
Penelitian Pendidika. Jakarta: Rineka Cipta. Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia
Indonesia. Suryabrata, S. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2014/12/hipotesis-penelitian.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai