Buku PLH Kelas 9 SMP PDF
Buku PLH Kelas 9 SMP PDF
LINGKUNGAN HIDUP
Untuk SMP Kelas IX
Jilid
Pendidikan
Lingkungan Hidup
Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas IX
Jilid 3
TimPenulis:
1. Dr.FathurRohman,M.Si.
2. Dr.SugengUtaya,M.Si.
3. Dra.SusriyatiMahanal,M.Pd.
4. Drs.RudiHartono,M.Si.
5. Drs.YudhiUtomo,M.Si.
6. NeenaZakia,S.Si.,M.Si.
7. SamsulHidayat,S.Si.,M.T.
Editor:
1. Dr.MardiWiyono,M.Pd.
2. Dr.Sutrisno,M.Si.
Kerjasama dengan
BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2009
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
buku ini.
Buku
ini
dirancang
untuk
mendukung
tercapainya
tujuan
Tim Penulis
Kata Pengantar
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I MANUSIA DAN LINGKUNGAN----------------------------------------- 1
A.
B.
C.
D.
Pendahuluan ----------------------------------------------------------- 2
Pengaruh Globalisasi terhadap Perubahan Perilaku -------- 2
Pencegahan Pengaruh Globalisasi ------------------------------ 4
Pengaruh Negatif Perubahan Lingkungan Fisik
terhadap Kesehatan-------------------------------------------------- 5
E. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 7
F. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 8
BAB II MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN--------------------- 9
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Pendahuluan ----------------------------------------------------------- 10
Pemanfaatan Sampah (Barang Bekas) ------------------------- 10
Sumber Air Limbah Rumha Tangga dan Pengelolaannya - 12
Pemeliharaan Saluran Air ------------------------------------------ 13
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 14
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 15
Pendahuluan ----------------------------------------------------------- 17
Pelestarian Sumberdaya Alam ------------------------------------ 17
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 19
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 20
Pendahuluan ----------------------------------------------------------- 22
Siklus Hidrologi -------------------------------------------------------- 23
Air dan Kesehatan ---------------------------------------------------- 24
Pemeriksaan Kualitas Air ------------------------------------------- 24
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 26
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 26
Daftar Isi
Pendahuluan ----------------------------------------------------------- 28
Pencemaran Laut ----------------------------------------------------- 28
Pemeliharaan Lingkungan Pesisir dan Laut ------------------- 29
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 32
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 32
iii
Pendahuluan ----------------------------------------------------------- 34
Pencemaran Sungai dan Danau ---------------------------------- 34
Pemeliharaan Sungai dan Danau -------------------------------- 35
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 36
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 36
Pendahuluan ----------------------------------------------------------- 37
Degradasi Lahan------------------------------------------------------ 38
Cara Mengatasi Degradasi Lahan-------------------------------- 39
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 41
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 42
Pendahuluan----------------------------------------------------------- 43
Macam-macam Energi ---------------------------------------------- 44
Penghematan Energi ------------------------------------------------ 48
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 49
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 50
BAB IX HUTAN---------------------------------------------------------------------- 51
A.
B.
C.
D.
E.
Pendahuluan ----------------------------------------------------------- 51
Kerusakan Hutan ----------------------------------------------------- 52
Upaya yang Dilakukan Pemerintah ------------------------------ 56
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 57
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 58
Pengantar--------------------------------------------------------------- 59
Kejadian Bencana Lokal -------------------------------------------- 60
Kegiatan Manusia Penyebab Terjadinya Bencana ----------- 63
Rangkuman ------------------------------------------------------------ 65
Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 65
DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------- 66
Daftar Isi
iv
BAB I
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Standar Kompetensi:
1. Memahami lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan ekosistem.
2. Memahami pengaruh globalisasi terhadap lingkungan sosial.
Kompetensi Dasar:
1. Mengidentifikasi pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku.
2. Mengidentifikasi peran pencegahan pengaruh negatif globalisasi.
3. Melakukan upaya peningkatan potensi melalui aktivitas sosial
berwahana lingkungan.
4. Menjelaskan dampak negatif perubahan lingkungan fisik dalam
bidang produksi pangan.
5. Menjelaskan dampak negatif perubahan lingkungan fisik terhadap
kesehatan.
Indikator:
1. Memaparkan kembali pengaruh globalisasi terhadap perubahan
perilaku.
2. Menentukan peran pencegahan pengaruh negatif globalisasi.
3. Menemukan kembali upaya peningkatan potensi melalui aktivitas
sosial berwahana lingkungan.
4. Memaparkan kembali dampak negatif perubahan lingkungan fisik
dalam bidang produksi pangan.
5. Mendeskripsikan kembali dampak negatif perubahan lingkungan
fisik terhadap kesehatan.
A. Pendahuluan
Globalisasi dapat diartikan suatu proses mendunia atau menuju
satu dunia. Peristiwa yang terjadi di bagian belahan dunia dapat disaksikan, didengarkan dan terkabarkan secara langsung tanpa harus
mendatanginya. Manusia pada sisi belahan dunia berbeda dengan jarak
yang jauh dapat berkomunikasi melalui alat telekomunikasi. Suatu
peristiwa bencana alam di wilayah Yogyakarta pada tahun 2006,
beberapa detik setelah itu kabarnya segera dapat diterima oleh orangorang di Amerika, Eropa atau lainnya yang tempatnya sangat jauh dari
tempat kejadian. Sekarang ini seseorang dengan sanak-saudara atau
sahabat di negeri yang jauh dapat dengan mudah melakukan percakapan.
Manusia juga dapat menempuh perjalanan jauh hanya beberapa jam
dengan pesawat. Sesuatu yang kita butuhkan dapat dengan mudah
ditemui di toko-toko atau supermarket.
playstation. Dengan
1. Lingkungan sekolah
Di sekolah perlu ditekankan pelajaran budi pekerti serta pengetahuan tentang globalisasi. Dengan demikian siswa tidak terjerumus dalam
perilaku negatif akibat globalisasi seperti kenakalan remaja atau tawuran
antarpelajar. Untuk itu, peranan orang tua, guru, serta siswa sangat
diperlukan. Peran serta tersebut dapat diwujudkan dalam kerja sama dan
komunikasi yang baik. Misalnya guru dan orang tua selalu mengawasi dan
membimbing siswa. Siswa juga harus mematuhi perintah orang tua dan
guru. Selain itu, siswa juga harus menerapkan peraturan sekolah dengan
disiplin. Hal ini untuk mencegah pengaruh negatif globalisasi masuk ke
sekolah.
2. Lingkungan keluarga
Cara yang baik mencegah masuknya pengaruh negatif globalisasi
melalui keluarga adalah meningkatkan peran orang tua. Orang tua
hendaknya selalu menekankan rasa tanggung jawab pada anak. Orang
tua juga menerapkan aturan yang tegas yang harus ditaati setiap anggota
keluarga, namun tanpa mengurangi kasih sayang dan perhatian pada
anak. Di samping itu, orang tua juga harus memberi keteladanan. Orang
tua harus menjadi contoh yang patut ditiru anak-anaknya. Dan yang tidak
kalah pentingnya, berusaha menciptakan komunikasi yang baik antar
anggota keluarga. Bagi anak, juga harus mengembangkan potensi diri ke
arah yang positif. Misalnya aktif mengisi waktu luang dengan membaca,
berolahraga, mengikuti kursus-kursus, dan lain-lain. Penerapan perilaku
sopan santun juga harus dilakukan anak. Misalnya menghormati dan
mematuhi orang tua, menyayangi saudara, membimbing adik, dan lainlain.
globalisasi masuk
ke
E. Rangkuman
Arus
globalisasi
membawa
pengaruh
signifikan
terhadap
F. Kasus/Permasalahan
Salah satu media cetak menginformasikan bahwa masih banyak
sinema elektronik (sinetron) yang ditayangkan stasiun televisi tidak layak
tonton karena tidak memberi pendidikan, terutama bagi anak-anak.
"Kendati diminati pemirsa, banyak sinetron itu tidak layak menjadi
tontonan, terutama bagi anak-anak," kata Ratu, anggota DPR RI. Saat
melakukan kunjungan ke lembaga pemasyarakatan (Lapas) Anak Sungai
Buluh, Kabupaten Batanghari, ia mengatakan, tontonan di televisi menjadi
salah satu pemicu munculnya kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak.
Ratu mengungkapkan menyebutkan pengaruh menonton sinetron di
televisi 80 persennya berdampak negatif, baik berupa kekerasan,
pornografi dan lainnya. Sementara itu, dari kunjungan itu juga terungkap,
dari 40 anak penghuni Lapas Anak Sungai Buluh Batanghari, 18 di
antaranya atau 45 persen dipenjara karena melakukan kejahatan
kesusilaan, tujuh anak terlibat kasus pembunuhan, delapan anak kasus
perampokan, empat anak kasus pencurian, dua anak kasus psikotropika
dan satu orang kasus pemerasan. Kejahatan susila yang dilakukan anakanak juga merupakan imbas dari globalisasi, sementara komitmen
pemerintah
untuk
memproteksi
generasi
mudanya
dari
pengaruh
globalisasi juga belum jelas. Bagaimana tanggapan kalian dengan kasuskasus tersebut?
BAB II
MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN
(sumber: http://gambang.files.wordpress.com/2008/02/sampah.jpg)
Standar Kompetensi:
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pemanfaatan sampah melalui prinsip 3R (reuse,
reduce, recycle).
2. Mempratekkan salah satu pemanfaatan sampah (barang bekas).
3. Mengidentifikasi sumber air limbah rumah tangga.
4. Menjelaskan cara mengelola air limbah rumah tangga.
5. Mendiskripsikan cara-cara memelihara kelancaran saluran air.
6. Menjelaskan dampak genangan air limbah.
Indikator:
1. Menjelaskan kembali pemanfaatan sampah melalui prinsip 3R
(reuse, reduce, recycle).
2. Mempratekkan salah satu pemanfaatan sampah (barang bekas).
3. Menemukan kembali sumber air limbah rumah tangga.
4. Mendeskripsikan kembali cara mengelola air limbah rumah
tangga.
5. Mendeskripsikan kembali cara-cara memelihara kelancaran
saluran air.
6. Menjelaskan kembali dampak genangan air limbah.
A. Pendahuluan
Kondisi lingkungan yang bersih merupakan tanggungjawab setiap
individu dan semua warga yang hidup di lingkungan tersebut. Upaya
memelihara kebersihan lingkungan tidak cukup bila hanya dilakukan oleh
perorangan. Petunjuk lingkungan yang bersih umumnya dikaitkan dengan
keberadaan timbulan sampah lancarnya aliran air limbah rumah tangga di
sekitar lingkungan. Pengelolaan sampah dan kelancaran aliran air limbah
sudah menjadi kebutuhan mutlak bila ingin menciptakan lingkungan yang
bersih. Dalam rangka menangani permasalahan sampah maka upaya
yang dapat dilakukan adalah mengurangi (reduce), menggunakan ulang
(reuse), dan mendaur ulang (recycle).
10
11
Air
limbah
harus
dikelola
untuk
mengurangi
pencemaran.
Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor
dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya
baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
b. Tidak mengotori permukaan tanah.
c. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
d. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
e. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
f. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang
mudah didapat dan murah.
g. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
12
Pengelolaan air limbah rumah tangga dapat dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu:
a. Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan
menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak
penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat
dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk
menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap
pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana
lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan
dan dibuang.
b. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik
melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus.
c. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara
pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti
sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat
dimanfaatkan.
13
Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan
selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik
serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya
adalah: diare, demam berdarah, disentri, hepatitis A, kolera, tiphus,
cacingan, dan malaria.
E. Rangkuman
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat
yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan,
pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai. Dalam
rangka mengurangi produksi timbulan sampah maka dapat melalui 3R
(reduce, reuse, dan recycle). Limbah merupakan buangan/bekas yang
berbentuk cair, gas dan padat. Saluran pembuangan air atau drainase
merupakan tempat pembuangan air limbah dari rumah tangga, industri,
dan pertanian. Saluran air ini memerlukan pemeliharaan sehingga dapat
berfungsi dengan baik.
14
F. Kasus/Permasalahan
Pencemaran lingkungan yang terjadi pada tempat pembuangan
akhir (TPA) sampah di Jakarta telah terjadi sejak tahun 1990, yang
menimbulkan
protes
masyarakat
sekitar
TPA
dan
selalu
dapat
15
BAB III
SUMBER DAYA ALAM
Standar Kompetensi:
Memahami pelestarian sumber daya alam dan pencegahan
kerusakannya.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan kebijakan pemerintah dalam pengendalian sumber
daya alam.
2. Menyimpulkan usaha-usaha pencegahan kerusakan sumber daya
alam melalui pengamatan langsung.
Indikator:
16
A. Pendahuluan
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam,
namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan
pengawetan
alam
harus
terus
dilakukan
untuk
mempertahankan
ketertiban
dunia
yang
berdasarkan
kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Selain itu pasal 33 ayat (3)
Undang-undang Dasar 1945 menggariskan bahwa Bumi dan air dan
kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Salah satu
asas penting dalam pemanfaatan kekayaan alam dalam pembangunan
Indonesia adalah pengutamaan pengelolaan sumberdaya alam yang
dapat diperbarui.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
No. II/MPR/1993 tentang GBHN khususnya tentang lingkungan hidup
umumnya dan keanekaragaman hayati pada khusunya antara lain
menegaskan sebagai berikut:
1. Pembangunan lingkungan hidup yang merupakan bagian penting
dari ekosistem yang berfungsi sebagai penyangga kehidupan
17
sumber
daya
alam
secara
berkelanjutan,
kebijaksanaan
internasional
serta
kemajuan
ilmu
No
23
Tahun
1997
tentang
pengelolaan
Lingkungan Hidup.
18
2.
Ada bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak.
Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Oleh karena itu, agar
pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi
sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan.
Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan
dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut :
a. Memanfaatkan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dengan
hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
b. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
c. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,
serta pendaurulangan (recycling).
d. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara
damai dengan alam.
Krisis-krisis
lingkungan,
sebagai
akibat
tidak
seimbangnya
C. Rangkuman
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam,
namun serasi dan seimbang. Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun
abiotik,
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
kesejahteraan
manusia
19
D. Kasus/Permasalan
Kasus yang baru-baru ini dan sebenarnya sudah sering kali
mencuat adalah kelangkaan beberapa jenis bahan bakar terutama
premium dan minyak tanah. Menurut pengamatan dan penelitan hampir
60 persen sumber bahan bakar tersedot pada transportasi. Kelakuan
oknum yang tidak bertanggung jawab turut memperparah keadaan. Hal ini
dipicu dari lemahnya pengawasan pemerintah terhadap sistem distribusi
barang yang menjadi hajat hidup orang banyak ini. Sebagai contoh nyata,
penjualan gas alam yang dihasilkan di Arun, Aceh ke negeri ginseng,
Korea. Padahal di saat yang sama, PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM)
sangat membutuhkan pasokan gas alam untuk produksi pupuknya.
Akhirnya kegiatan operasional perusahaan itu harus dihentikan selama 3
tahun dan kerugian yang ditimbulkan tidak kurang dari 300 juta dolar AS.
Kasus lain yang sangat mencoreng muka negeri ini tentunya adalah
tindakan beberapa penduduknya sendiri yang sengaja menyelundupkan
bahan bakar minyak (BBM) ke luar negeri, khususnya ke negeri tetangga
seperti Malaysia dan Singapura. Alasannya di kedua negara tersebut
harga jualnya lebih tinggi dan tidak terkena PPN. Bukankah ini adalah
keadaan yang sangat ironis.
(Sumber: http://ppsdms.org/kemiskinan-dalam-kekayaan-sumber-daya-alamindonesia.htm)
20
BAB IV
AIR
Standar Kompetensi:
1. Mengenal jenis-jenis air, siklus hidrologi, dan pencemaran air.
2. Mengetahui cara melakukan penjernihan air dan mencegah
terjadinya pencemaran air.
Kompetensi Dasar:
1. Mengidentifikasi berbagai dampak perubahan siklus hidrologi
terhadap kehidupan.
2. Menyebutkan jenis-jenis penyakit yang berhubungan dengan air.
3. Menjelaskan dampak kekurangan air terhadap timbulnya berbagai
macam penyakit.
4. Menyimpulkkan hasil pengamatan tentang kualitas air sungai/
danau/sumber lainnya dengan metode sederhana (minimal secara
fisik).
5. Menyimpulkan hasil pengamatan tentang kualitas air melalui
bioindikator.
Indikator:
1. Mengidentifikasi berbagai dampak perubahan siklus hidrologi
terhadap kehidupan.
2. Menyebutkan jenis-jenis penyakit yang berhubungan dengan air.
3. Menjelaskan dampak kekurangan air terhadap timbulnya berbagai
macam penyakit .
4. Menyimpulkan hasil pengamatan tentang kualitas air sungai/
danau/sumber lainnya dengan metode sederhana (minimal secara
fisik).
5. Menyimpulkan hasil pengam,atan tentang kualitas air melalui
bioindikator.
Bab 4 Air
21
A. Pendahuluan
Mungkinkah anda sempat memikirkan bahwa dasar dari kehidupan
adalah air. Mungkin anda pernah memikirkan bahwa air, seperti halnya
udara dan tanah, merupakan zat yang sangat penting bagi semua makhluk hidup, dan tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak membutuhkan
air selama hidupnya di permukaan bumi. Ketersediaan air di permukaan
bumi ada secara berkelanjutan terus menerus karena terjamin oleh
adanya peristiwa siklus hidrologi. Siklus hidrologi dapat berlangsung
karena air memiliki sifat fisik yakni dapat berubah wujud. Air dapat
berubah wujud dari cair menguap menjadi gas, mengembun dan
membeku menjadi es. Hal ini dapat dapat berlangsung secara bolak balik.
Ketersediaan air di permukaan bumi dapat dijumpai di dalam tubuh
makhluk hidup, di sungai, di dalam tanah, di laut dan di udara setelah
mengalami penguapan.
Air merupakan sumber kehidupan artinya jika makhluk hidup
kekurangan air maka hidupnya akan merana dan tampak tidak sehat. Air
merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia. Secara langsung
air dapat dimanfaatkan bagi pencukupan kebutuhan hidup sehari-hari,
sedangkan secara tidak langsung air dimanfaatkan bagi upaya pengembangan lingkungan hidupnya. Air yang tercemar baik secara fisik, kimiawi,
maupun mikrobiologik, apabila diminum atau digunakan untuk memasak,
mandi, dan mencuci, maka dapat menimbulkan penyakit atau gangguan
kesehatan.
Kualitas air untuk pemenuhan kebutuhan manusia dapat ditentukan
dengan cara fisik, kimia dan biologi. Air secara alami tidak pernah dijumpai
dalam keadaan benar-benar murni. Ketika uap air mengembun di udara
dan jatuh dalam bentuk hujan di permukaan bumi, air tesebut telah
menyerap debu atau melarutkan oksigen, karbon dioksida dan berbagai
jenis gas lain. Kemudian air tersebut baik yang di atas maupun di di
bawah permukaan tanah bergerak mengalir menuju ke berbagai tempat
yang lebih rendah letaknya, melarutkan berbagai jenis batuan yang
dilaluinya atau zat anorganik lainnya. Selain itu sejumlah kecil hasil uraian
Bab 4 Air
22
zat organik seperti nitrit, nitrat, amoniak, dan karbondioksida akan larut ke
dalamnya.
B. Siklus Hidrologi
Panas matahari dapat menyebabkan air permukaan sungai, danau,
lauatan berubah menjadi uapdan dikenal dengan istilah evaporasi. Uap
air juga dapat berasal dari penguapan air tubuh tumbuhan yang dikenal
sebagai peristiwa evapotranspirasi. Uap air membumbung tinggi ke udara.
Karena suhu dingin, uap air berubah menjadi gumpalan awan yang tertiup
angin menuju ke daerah daratan. Suhu terus menurun sehingga uap air
mengembun manjadi titik-titik air dan turun ke permukaan bumi berupa air
hujan atau dikenal dengan istilah presipitasi.
Bab 4 Air
23
Bab 4 Air
24
kualitas
air
dan
penyuluhanpenyuluhan
mengenai
Bab 4 Air
25
E. Rangkuman
Air merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia. Secara
langsung air dapat dimanfaatkan bagi pencukupan kebutuhan hidup
sehari-hari, sedangkan secara tidak langsung air dimanfaatkan bagi upaya
pengembangan lingkungan hidupnya. Air yang tercemar baik secara fisik,
kimiawi, maupun mikrobiologik, apabila diminum atau digunakan untuk
memasak, mandi, dan mencuci, maka dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan. Penyakit menular yang ditularkan melalui air antara
lain kolera, tipus, disentri basiler, diare, hepatitis, infeksi kulit dan mata,
schistosomiasis (demam keoang), dll. Adapun upaya pemerintah mealui
pengawasan kualitas air dan penyuluhan-penyuluhan.
F. Kasus/Permasalahan
Berdasarkan data WHO (2000), diperkirakan terdapat lebih 2 milyar
manusia per hari terkena dampak kekurangan air di lebih dari 40 negara
didunia. 1,1 milyar tidak mendapatkan air yang memadai dan 2,4 milyar
tidak mendapatkan sanitasi yang layak. Sedangkan pada tahun 2050
diprediksikan bahwa 1 dari 4 orang akan terkena dampak dari kekurangan
air bersih. Penurunan kualitas air di sumber mata air menjadi ancaman
serius di Kota Batu saat ini. Dari puluhan sumber mata air yang ada,
diperkirakan hanya tinggal satu sumber saja yang masih layak digunakan.
Sampah ditenggarai adalah penyebab utama turunnya kualitas air ini.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Batu, Bambang Parianom
menuturkan bahwa terdapat satu sumber air yang dinyatakan sudah
sangat kotor dan nyaris di bawah ambang batas kelayakan konsumsi.
Sebagai seorang siswa, bagaimana kalian menanggapi permasalahan
yang terjadi di Kota Batu tersebut?
Bab 4 Air
26
BAB V
PESISIR DAN LAUT
Standar Kompetensi:
Mengenal ekosistem pesisir dan laut, pencemaran dan dampak yang
ditimbulkan, serta cara pemeliharaannya.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan dampak pencemaran laut bagi biota laut dan terumbu
karang.
2. Mengidentifikasi dampak pencemaran laut dari aspek sosial dan
ekonomi.
3. Menjelaskan peran pemerintah, swasta dan masyarakat dalam
pemeliharaan lingkungan pesisir laut.
4. Menjelaskan pengaturan yang terkait dengan pencegahan dan
pengendalian kerusakan dan pencemaran laut.
5. Sebagai individu menyebutkan tindakan-tindakan yang dapat turut
serta memelihara pesisir laut.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan dampak pencemaran laut bagi biota laut
dan terumbu karang.
2. Siswa dapat mengidentifikasi dampak pencemaran laut dari aspek
sosial dan ekonomi.
3. Siswa dapat menjelaskan peran pemerintah, swasta dan
masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan pesisir laut.
4. Siswa dapat menjelaskan pengaturan yang terkait dengan
pencegahan dan pengendalian kerusakan dan pencemaran laut.
5. Siswa dapat menyebutkan tindakan-tindakan yang dapat turut serta
memelihara pesisir laut.
27
A. Pendahuluan
Laut merupakan anugrah terbesar bagi umat manusia. Didalamnya begitu
banyak sumberdaya yang tak ternilai harganya. Dari waktu ke waktu
terlihat penurunan kualitas dan kuantitas sumberdaya pesisir dan laut.
Sumberdaya yang paling terdegradasi adalah terumbu karang dan hutan
mangrove. Kita tidak dapat memungkiri bahwa kerusakan karena ulah
manusia adalah hal terburuk yang sampai saat ini terus terjadi.
B. Pencemaran Laut
Menurut Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1999, pengertian
pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energy, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu
dan/atau fungsinya.
Pencemaran oleh limbah pabrik-pabrik mengakibatkan kerugian
cukup besar bagi nelayan. Laut tak lagi jernih dengan aneka hasilnya
yang kian menyusut, jadi indikasi betapa buramnya potret kehidupan
nelayan kita. Pemerintah yang diharapkan memberi solusi pun ternyata
tak banyak membantu. Aktivitas di laut yang mengancam terumbu karang
antara lain pencemaran dari pelabuhan, tumpahan minyak, pembuangan
bangkai kapal, pembuangan sampah dari atas kapal, dan akibat langsung
dari pelemparan jangkar kapal.
Salah satu bahan pencemaran
laut yang utama adalah kebocoran
tanker minyak. Dampak yang ditimbulkan oleh minyak tersebut sangat berbahaya bagi biota laut baik di jangka
pendek maupun jangka panjang.
Jangka Pendek, masuknya molekulmolekul hidrokarbon minyak ke dalam sel. Berbagai jenis udang dan ikan
akan beraroma dan berbau minyak. Minyak dapat menyebabkan kematian
28
ikan
adalah
pe-
menggunakan
29
30
31
D. Rangkuman
Pencemaran oleh limbah pabrik-pabrik mengakibatkan kerugian
cukup besar bagi nelayan. Salah satu bahan pencemaran laut yang utama
adalah kebocoran tanker minyak. Dampak yang ditimbulkan oleh minyak
tersebut sangat berbahaya bagi biota laut baik di jangka pendek maupun
jangka panjang. Selain itu, aktivitas manusia yang berlebihan juga dapat
mengakibatkan kerusakan lingkungan pesisir dan laut. Untuk itu diperlukan pemeliharaan lingkungan pesisir laut yaitu perlindungan mutu laut.
Upaya manusia dalam penanggulangan pantai yang rusak ada beberapa
metode disesuaikan dengan karakter dan sifat gelombang yang
menerjang pantai.
E. Kasus/Permasalahan
Untuk mengurangi dampak abrasi laut di pesisir Jatim dan
pemanasan global, perlu dilakukan penanaman mangrove atau bakau.
Pasalnya, hutan mangrove yang banyak terdapat hampir di seluruh pantai
di Jatim seluas 85.000 Ha atau 6,24 persen dari luas hutan di Jatim, 15
persennya atau sekitar 13.000 Ha dalam kondisi rusak. Menteri Kelautan
dan Perikanan Freddy Numberi kemarin, Selasa (13/10) juga telah
melakukan pencanangan penanaman pohon mangrove (bakau) di
Pamekasan. Adapun mangrove yang ditanam sebanyak 115 ribu pohon
dari bantuan pemerintah pusat. Untuk lokasi penanaman dilakukan di dua
lokasi, yakni di wilayah Kecamatan Tlanakan sebanyak 30 ribu pohon dan
sisanya di wilayah Kecamatan Pademawu. Bagaimana tanggapan kalian
terhadap upaya pemerintah tersebut?
32
BAB VI
SUNGAI DAN DANAU
(Sumber: vikakura.files.wordpress.com/2009/10/sungai)
Standar Kompetensi:
Mengenal ekosistem sungai dan danau, pencemaran dan dampak yang
ditimbulkan, serta cara pemeliharaannya.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan dampak pencemaran sungai dan danau.
2. Mengidentifikasi dampak pencemaran sungai dan danau.
3. Menjelaskan peran pemerintah, swasta dan masyarakat dalam
pemeliharaan lingkungan sungai dan danau.
4. Menjelaskan pengaturan yang terkait dengan pencegahan dan
pengendalian kerusakan dan pencemaran sungai dan danau.
5. Menyebutkan tindakan-tindakan dalam memelihara lingkungan
sungai dan danau.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan dampak pencemaran sungai dan danau.
2. Siswa dapat mengidentifikasi dampak pencemaran sungai dan
danau.
3. Siswa dapat menjelaskan peran pemerintah, swasta dan
masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan sungai dan danau.
4. Siswa dapat menjelaskan pengaturan yang terkait dengan
pencegahan dan pengendalian kerusakan dan pencemaran sungai
dan danau.
5. Siswa dapat menyebutkan tindakan-tindakan dalam memelihara
lingkungan sungai dan danau.
33
A. Pendahuluan
Air adalah sumberdaya alam yang dinamik (dynamic resources),
yang memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
rakyat Indonesia dalam segala bidang, sehingga memberikan implikasi
yang relatif pelik dan khas dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatannya.
Pengelolaan sungai, danau dan waduk adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan konservasi
sumberdaya air, pendayagunaan sumberdaya air dan pengendalian daya
rusak air agar terciptanya konservasi sumber daya air. Konservasi sumberdaya air sendiri adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia
dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan
mahluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.
Tujuan pengelolaan sungai, danau dan waduk untuk konservasi
sumber daya air adalah upaya pencegahan banjir dan kekeringan,
pencegahan erosi dan sedimentasi, pencegahan kerusakan bantaran
sungai, pencegahan tercemarnya sumber air, dan juga untuk menghindari
konflik dan degradasi sumber daya alam dan lingkungan. Sumberdaya air
dapat dikelola oleh suatu badan usaha atau swasta tetapi dalam pengelolaannya khususnya pada aspek penggunaan harus proporsional karena
kenyataan menunjukkan bahwa air permukaan (air sungai) cukup banyak
yang tidak dikelola secara profesional. Apabila sumberdaya air ini dikelola
secara profesional dan penggunaannya proporsional antara kepentingan
badan usaha dan kepentingan masyarakat luas, maka akan menambah
sumber devisa negara yang pada akhirnya akan bermuara pada
kesejahteraan masyarakat.
34
mengarah
pada
berkurangnya
oksigen
yang
dapat
menguramgi
oksigen
dalam
air
sehingga
menganggu
keseimbangan ekosistem.
pemeliharaan
terhadap
bangunan
pengendali
banjir
yaitu
35
D. Rangkuman
Pencemaran sungai dapat disebabkan oleh berbagai hal dan dapat
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Limbah industri seperti logam
berat, toksik organik, minyak, nutrien dan padatan yang dibuang ke sungai
dapat menguramgi oksigen dalam air sehingga menganggu keseimbangan ekosistem. Pemeliharaan sungai pada dasarnya bertujuan untuk
mempertahankan kapasitas alir dan kapasitas tampung dari semua sistem
tata air sungai yang berada di daerah pengaliran sungai seperti sungai,
situ, waduk, saluran drainase beserta semua bangunan air yang terdapat
pada sistem tersebut.
E. Kasus/Permasalahan
Kondisi daerah tangkapan hujan di bagian DAS Brantas hulu
memburuk akibat penebangan liar dan pengelolaan lahan yang tidak
mengindahkan aspek konservasi tanah. Hal ini menyebabkan peningkatan
erosi lahan yang kemudian akan mengakibatkan peningkatan sedimentasi
di waduk, berkurangnya volume efektif waduk, kekeringan pada musim
kemarau dan terjadinya banjir bandang di musim penghujan, seperti
kejadian pada tanggal 3-4 Pebruari 2004, Kali Brantas Hulu mengalami
banjir lumpur yang sangat parah karena hujan deras. Permasalahan
pokok lain yang terjadi adalah matinya mata air DAS Brantas, degradasi
dasar sungai dan penurunan kualitas air akibat pencemaran. Buat
kelompok dan coba kalian pikirkan apabila kerusakan DAS Brantas
tersebut terkadi secara terus-menerus?
36
BAB VII
TANAH DAN LAHAN
Standar Kompetensi:
Memahami terjadinya degradasi lahan dan cara mengatasinya.
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi penyebab dan cara mengatasi degradasi lahan.
Indikator :
Siswa dapat mengidentifikasi penyebab dan cara mengatasi degradasi
lahan.
A. Pendahuluan
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi
karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan
hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang
berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas
dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme.
Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan
bergerak.
37
B. Degradasi Lahan
Degradasi lahan berarti hilangnya fungsi lahan atau berubahnya
kualitas dan manfaat dari suatu lahan. Jadi, kerusakan lahan tidak hanya
menyangkut kerusakan pada tanah, tetapi juga sumber daya berupa
organisme yang ada di atas tanah. Degradasi lahan dipengaruhi oleh
faktor manusia dan faktor lingkungan. Degradasi lahan yang disebabkan
oleh faktor manusia antara lain:
1. Penebangan hutan secara terus menerus yang menyebabkan hutan
menjadi gundul
2. Kerusakan lahan oleh manusia sering didasari oleh kepentingan
ekomoni belaka tanpa mementingkan kelestarian lingkungan
3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi, sehingga membutuhkan lahan
untuk permukiman maupun aktivitas pertanian.
4. Aktivitas pertanian yang seringkali tidak cocok dengan kondisi lahan.
Misalnya aktivitas pertanian yang dilakukan pada lahan dengan
kemiringan lereng yang curam, jika pengelolaan lahannya tidak
direncanakan dengan baik. Lahan yang curam rawan terhadap erosi,
terlebih lagi jika turun hujan
5. Sejumlah penduduk miskin atau tidak memiliki lahan, membuka lahan
baru di daerah pegunungan. Akibatnya, tumbuhan dan hewan di
dalamnya terancam serta tanahnya rawan terhadap erosi.
6. Lahan lahan bekas penambangan bahan galian seringkali dibiarkan
begitu saja jika bahan galiannya telah habis sehingga lahan menjadi
rusak.
7. Reboisasi dan reklamasi yang gagal. Upaya reboisasi hutan yang telah
ditebang dan reklamasi lubang/tanah terbuka bekas galian tambang
sangat minim hasilnya karena prosesnya memerlukan waktu puluhan
tahun dan dananya tidak mencukupi karena banyak disalahgunakan
(dikorupsi).
8. Lemahnya penegakan hukum. Sudah banyak peraturan perundangan
yang telah dibuat berkenaan dengan pengelolaan lingkungan dan
khususnya hutan, namun implementasinya di lapangan seakan-akan
38
mencegah
degradasi
lahan,
diperlukan
upaya
yang
b.
c.
Daerah yang memiliki curah hujan tinggi seperti Jawa Barat, lahan
yang miring tidak hanya dibuat sangkedan, saluran pelepas air perlu
dibuat memanjang lereng. Terjunan air perlu diperkuat bambu, batu
dan rumput yang akarnya kuat.
d.
39
f.
Upaya lain yang dapat digunakan untuk mengatasi degradasi lahan yaitu
dengan cara remediasi dan bioremediasi.
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah.
40
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan perusakan atau pence-
D. Rangkuman
Degradasi lahan berarti hilangnya fungsi lahan atau berubahnya
kualitas dan manfaat dari suatu lahan. Jadi, kerusakan lahan tidak hanya
menyangkut kerusakan pada tanah, tetapi juga sumber daya berupa
organisme yang ada di atas tanah. Degradasi lahan dipengaruhi oleh
faktor manusia dan faktor lingkungan. Upaya yang dilakukan agar
keberadaan lahan dapat terus dimanfaatkan dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan antara lain remediasi dan bioremediasi.
41
E. Kasus/Permasalahan
Akibat dari pemanfaatan sumberdaya hutan yang tak terkendali
adalah laju kerusakan hutan yang terjadi diperkirakan semakin merajalela
dan mengkhawatirkan. Selain itu, akibat konversi kawasan hutan
menyebabkan meluasnya lahan-lahan kritis. Di lain pihak, pelaksanaan
rehabilitasi
lahan
kritis
selama
ini
belum
sepenuhnya
berhasil
42
BAB VIII
ENERGI
(Sumber: http://geothermal.marin.org/GEOpresentation/images/img121.jpg)
Standar Kompetensi:
Mengenal dan menerapkan perilaku hemat energi.
Kompetensi Dasar:
Memberikan contoh perilaku yang dapat menghemat energi.
Indikator :
1. Menentukan macam-macam bentuk sumberdaya energi.
2. Menemukan tindakan-tindakan yang dapat menghemat energi.
A. Pendahuluan
Energi secara umum diartikan sebagai tenaga, kekuatan, atau daya
yang dapat menggerakkan atau menggiatkan sesuatu. Energi adalah
Bab 8 Energi
43
B. Macam-macam Energi
Berdasarkan keragaman sumberdaya energi, secara garis besar
dapat dibedakan menjadi:
1. Sumberdaya energi hayati, pada dasarnya energi hayati merupakan
hasil proses fotosintesis yang mengubah energi matahari menjadi
energi kimia yang tersimpan dalam makhluk hidup. Energi hayati ini
mengalir dan mengalami perubahan dari satu organisme ke organisme
lain. Energi hayati masih dapat dibedakan lagi menjadi:
a) energi manusia, dalam diri manusia energi tersebut dapat disimpan
pada otot atau bagian tubuh lainnya. Penggunaan energi otot
sebagian membawa manfaat, olah raga, berjalan, menulis,
Bab 8 Energi
44
kotoran hewan
Gambut
Bab 8 Energi
45
pasang
dan
surut
menyimpan
potensi
energi
apabila
Bab 8 Energi
46
Gambar 8.3 Salah Satu Kincir Angin yang Dapat Digunakan untuk Menghasilkan
Energi Listrik
(Sumber: http://thebibliothek.files.wordpress.com/2009/10/pitstone-windmill-600px1.jpg)
Bab 8 Energi
47
C. Penghematan Energi
Penggunaan energi disamping menguntungkan bagi kehidupan
manusia juga menimbulkan dampak negatip. Perkembangan sektor energi
cenderung membawa konsekuensi pada kualitas lingkungan hidup.
Peningkatan konsumsi energi akan meningkatkan beban pencemar
lingkungan, terutama yang dilepaskan di udara. Hal ini akan memberi
sumbangan terhadap efek rumah kaca dan pemanasan global yang
sekarang menjadi isu dunia. Aktivitas yang menggunakan energi telah
menimbulkan dampak yang cukup serius. Di kota besar Jakarta, Bandung
dan Surabaya dilaporkan bahan buangan pencemar udara sudah
tergolong tinggi akibat meningkatnya aktivitas transportasis dan industri
yang ada. Jika manusia telah terjebak dalam kemudahan-kemudahan
Bab 8 Energi
48
D. Rangkuman
Energi secara umum diartikan sebagai tenaga, kekuatan, atau daya
yang dapat menggerakkan atau menggiatkan sesuatu. Beberapa sumberdaya energi meliputi sumberdaya energi hayati terdiri dari energi manusia,
hewan, dan biomasa, sumberdaya energi surya, air, laut, angin, fosil,
panas bumi dan nuklir. Tindakan hemat energi yang perlu dikembangkan
adalah penggunaan alat angkutan umum bila bepergian dan mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi, penggiatan pengembangan sistem
transportasi umum yang makin baik secara terus menerus, penggunaan
kendaraan yang efisien bahan bakar, penggunaan lampu dan peralatan
listrik yang efisien energi baik dilingkugan rumah maupun di kantor-kantor,
penggunaan gas sebagai ganti tenaga listrik untuk memanaskan ruang
Bab 8 Energi
49
E. Kasus/Permasalahan
Cuaca cerah sang mentari bersinar terang sehinga cahayanya
dapat menerangi di segala sudut ruang kelas atau kantor. Para siswa
belajar dalam suasana terang dan para karyawan dapat beraktivitas
dengan leluasa karena ruangan dalam keadaan terang. Tetapi lampulampu yang memanfaatkan energi listrik dalam ruang-ruang tersebut
menyala. Beberapa alat elektronik dalam keadaan aktif (on) misalnya AC
hidup, padahal bila tidak menggunakan AC suasana sudah sejuk. Anda
sebagai siswa di sekolah itu tidak punya kuasa atau wewenang kemudian
melihat keadan terjadinya pemborosan energi, Apa yang perlu anda
lakukan dan sarankan kepada pihak berwenang di sekolahmu itu?.
Bab 8 Energi
50
BAB IX
HUTAN
(Sumber: www.lablink.or.id/Env/Hutan/Forest1.jpg)
Standar Kompetensi:
Mengenal kerusakan hutan, penyebab kerusakan hutan dan upaya
mengatasinya.
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi upaya-upaya untuk mencegah/membatasi kerusakan
hutan melalui kearifan lokal.
Indikator :
Siswa dapat mengidentifikasi upaya-upaya untuk mencegah/
membatasi kerusakan hutan melalui kearifan lokal.
A. Pendahuluan
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh
pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan merupakan sistem penggunaan
lahan yang tertutup dan tidak ada campur tangan manusia, masuknya
kepentingan manusia secara terbatas seperti pengambilan hasil hutan
untuk subsistem tidak mengganggu hutan dan fungsi hutan. Tekanan
Bab 9 Hutan
51
B. Kerusakan Hutan
Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat
menimbulkan dampak lanjutan bagi aliran antar ekosistem maupun
ekosistem lain di sekitarnya. Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan
manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal
yang dapat merusak hutan Indonesia Pengelolaan hutan sangat penting
demi pengawetan maupun pelestariannya karena banyaknya fungsi hutan
seperti berikut ini:
Bab 9 Hutan
52
1. Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh
ke permukaan tanah, dan dapat diserap oleh akar tanaman.
2. Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan
sebagainya.
3. Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan tumbuhan di
hutan memungkinkan diperolehnya keanekaragaman gen.
4. Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau.
Dengan terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah
yang gembur mampu menahan air hujan sehingga meresap ke dalam
tanah, resapan air akan ditahan oleh akar-akar pohon. Dengan
demikian, di musim hujan air tidak berlebihan, sedangkan di musim
kemarau, danau, sungai, sumur dan sebagainya tidak kekurangan air.
Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan,
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena
(tebang habis).
2. Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan
sistem tebang pilih (penebangan selektif). Artinya, pohon yang
ditebang adalah pohon yang sudah tua dengan ukuran tertentu yang
telah ditentukan.
3. Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga tidak merusak pohon-pohon muda di sekitarnya.
4. Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan
yang sudah terlanjur rusak.
5. Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan
hutan untuk mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan
lain.
6. Mencegah kebakaran hutan.
Bab 9 Hutan
53
Di bawah ini adalah teknik dan cara yang dapat digunakan untuk
menjaga hutan kita tetap terjaga dari tangan-tangan perusak jahat.
Perambahan hutan tanpa perencanaan dan etika untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya sangatlah berbahaya karena dapat merusak
alam dan habitat serta komunitas hewan yang ada di dalamnya.
1) Mencegah cara ladang berpindah/perladangan berpindah-pindah
Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan
tanah. Mereka akan mencari lahan pertanian baru ketika tanah yang
ditanami sudah tidak subur lagi tanpa adanya tanggung jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian dibuat
menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang
sudah tidak produktif lagi.
2) Waspadalah & hati-hati terhadap api
Hindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat
api unggun, membakar semak, membuang obor, dan lain sebagainya
yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Jika menyalakan api di dekat
atau di dalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak terjadi hal-hal
yang lebih buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan
manusia dan hewan di sekitar lokasi kebakaran dan juga tempat yang
jauh sekalipun jika asap terbawa angin kencang.
3) Reboisasi lahan gundul dan metode tebang pilih
Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh
para pelilik sertifikan HPH atau Hak Pengelolaan Hutan. Para perusahaan
Bab 9 Hutan
54
Bab 9 Hutan
55
diharapkan di tahun 2008 akan dihutankan kembali areal seluas tiga juta
hektar.
Bab 9 Hutan
56
D. Rangkuman
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh
pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kerusakan hutan dipicu oleh
kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga
terjadi hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia. Pengelolaan hutan
sangat
penting demi
pengawetan
maupun
pelestariannya
karena
banyaknya fungsi hutan. Ada beberapa teknik dan cara yang dapat
digunakan untuk menjaga hutan kita tetap terjaga dari tangan-tangan
perusak jahat. Perambahan hutan tanpa perencanaan dan etika untuk
mencari keuntungan sebesar-besarnya sangatlah berbahaya karena
Bab 9 Hutan
57
dapat merusak alam dan habitat serta komunitas hewan yang ada di
dalamnya.
E. Kasus/Permasalahan
Salah satu penyebab kerusakan hutan di Indonesia adalah Illegal
logging (penebangan kayu liar tanpa reboisasi). Lemahnya penegakan
hukum di Indonesia merupakan salah satu faktor utama yang turut
memperparah kerusakan hutan Indonesia. Selama ini penegakan hukum
yang sudah dilakukan lebih menjangkau para pelaku di lapangan saja.
Biasanya mereka adalah pihak yang bekerja sebagai buruh upahan yang
untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya. Sementara para pelaku yang
sebenranya masih leluasa berkeliaran. Kejahatan seperti kadang melibatkan aparat yang berwenang seperti polisi hutan dan dinas kehutanan.
Bagaimana pendapat kalian terhadap permasalahan ini?
Bab 9 Hutan
58
BAB X
BENCANA ALAM
Standar Kompetensi:
Memahami bencana alam, penyebab terjadinya bencana alam.
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi kegiatan manusia/masyarakat di daerahnya masingmasing yang dapat menimbulkan bencana alam.
Indikator:
Siswa dapat mengidentifikasi upaya-upaya untuk mencegah/
membatasi kerusakan hutan melalui kearifan lokal.
A. Pengantar
Bencana alam adalah salah satu bagian peristiwa alam yang
mengakibatkan kerugian besar pada kehidupan manusia. Bencana alam
pada dasarnya disebabkan oleh peristiwa fisik misalnya letusan gunung
berapi, gempa bumi, tanah longsor, badai dan aktivitas manusia.
Beberapa contoh peristiwa bencana alam yang disebabkan manusia
Bab 10 Bencana Alam
59
60
61
Pada tanggal 5 Januari 2010 pukul 13.30 WIB terjadi angin puting
beliung di 3 desa (Desa Cermee, Desa Bercak dan Desa Bercak Asri),
Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur. Akibat
kejadian tersebut sebanyak 18 unit rumah rusak berat dan 227 unit rumah
rusak ringan. Korban meninggal dunia sebanyak 1 orang, sedangkan
korban luka ringan sebanyak 11 orang. Tidak ada sarana kesehatan yang
rusak maupun terjadinya pengungsian.
(www.ppk-depkes.org/.../berita/berita.../1697-angin-puting-beliung-dikabupaten-bondowoso-provinsi-jawa-timur.html)
62
63
64
D. Rangkuman
Bencana alam adalah salah satu bagian peristiwa alam yang
mengakibatkan kerugian besar pada kehidupan manusia. Bencana alam
dapat disebabkan adanya aktivitas alam dan manusia. Bencana alam
banjir dan tanah longsor pada dasarnya diakibatkan oleh manusia yang
tidak memperdulikan kelestarian alam dan lingkungan. Penyebab bencana
alam banjir dan tanah longsor adalah sebagai berikut menyalahgunakan
peruntukan kawasan, kebiasaan membuang sampah di daerah sungai
atau selokan, ketidaksesuaian antara kapasitas tampungan sungai
dengan limpasan air yang masuk ke sungai, kemudahan memperoleh ijin
bangunan pada kawasan konservatif, daerah sepadan sungai dan
menyalahi tata ruang wilayah atau kota, dan pembukaan hutan menjadi
kawasan hunian.
E. Kasus/Permasalahan
Masih dapat diingat bahwa pada awal desember 2002 terjadi
bencana banjir lumpur yang melanda Taman Wisata Pemandian Pacet
Mojokerto. Kurang lebih yang menjadi korban tewas sebanyak 29 orang.
Banjir lumpur yang datangnya tiba-tiba akan menerjang benda apa saja
yang dilalui dengan kekuatan amat dahsyat, sehingga sering memakan
banyak korban baik harta benda maupun jiwa manusia. Berdasarkan
kasus tersebut coba jelaskan mengapa bencana itu dapat terjadi dan
kemukakan upaya pencegahannya!
65
DAFTAR PUSTAKA
(Online),
Daftar Pustaka
66
Daftar Pustaka
67