Anda di halaman 1dari 4

PROMOSI KESEHATAN

STRATEGI PEMBANGUNAN
Dosen pembimbing Niken Meilani, S.ST., M.Kes

Kelompok 5
Anika Fatma Rimadhani

P07124114005

Elva Afifah Almas

P07124114008

Marita Wahyu Nugraheni

P07124114017

Nikita Nnugraheni

P07124114023

Ratih Rinda Winaoki

P07124114032

Safitri

P07124114035
PRODI D-III REGULER A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


YOGYAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN
2016

Strengthen Community Actions


Health promotion works through concrete and effective community action in setting
priorities, making decisions, planning strategies and implementing them to achieve better
health. At the heart of this process is the empowerment of communities - their ownership and
control of their own endeavours and destinies.
Community development draws on existing human and material resources in the community
to enhance self-help and social support, and to develop flexible systems for strengthening
public participation in and direction of health matters. This requires full and continuous
access to information, learning opportunities for health, as well as funding support.

Promosi kesehatan bekerja melalui aksi masyarakat secara konkrit dan efektif di
dalam menetapkan prioritas , membuat keputusan , merencanakan strategi dan menerapkan
promosi kesehatan untuk mencapai kesehatan masyarakat yang lebih baik . Inti dari proses
ini adalah pemberdayaan masyarakat - kepemilikan dan pengawasan atau pengaturan usaha
dan nasib mereka sendiri.
Perkembangan masyarakat mengacu pada adanya sumber daya manusia dan sumber
daya alat/bahan yang ada dalam komunitas guna untuk mempertinggi swadaya dan dukungan
publik , dan untuk menghasilkan sistem yang fleksible guna memperkokoh partisipasi publik
di dalam dan ke arah

masalah kesehatan. Maka dari itu, perkembangan masyarakat

memerlukan akses secara penuh dan terus menerus untuk mendapatkan informasi,
mempelajari keuntungan di bidang kesehatan, maupun mendapatkan bantuan pendanaan.

Program komunitas yang direncanakan, antara lain :


1. Membuat komunitas ibu hamil
a. Sasaran : ibu hamil dan suami di setiap wilayah Kabupaten
b. Tujuan
: meningkatkan pengetahuan untuk mengurangi AKI dan
c. Anggota
d. Program

mempersiapkan persalinan yang aman dan nyaman.


: 1) Dinas Kesehatan Kabupaten
2) Bidan yang mendirikan praktik mandiri di wilayah Kabupaten
: 1) Pelatihan mental dan emosi guna mempersiapkan persalinan yang
aman (meditasi, relaksasi, dan senam yoga)
2) Pelatihan dan demo masak untuk mencegah KEK dan anemia
3) Pemberian voucher senilai Rp 250.000,00 dan perawatan bayi.
Dengan ketentuan : a) Ibu usia reproduktif
b) Bayi lahir sehat
c) Melampirkan foto selfie saat persalinan usai
4) Promosi yang akan dilakukan yaitu anggota komunitas yang terdiri
dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan bidan terjun langsung di
tempat umum. Contoh lokasi tempat umum adalah lapangan
kabupaten untuk menjaring sasaran dengan penyuluhan kesehatan
serta demo masak. Dan penyampaian keunggulan mengikuti
komunitas ini.
5) Promosi lain yang dapat digunakan yaitu melalui web yang berisi
informasi tentang tanda gejala kehamilan dan persiapan melahirkan

2. Membuat komunitas peduli Penyakit Tidak Menular


a. Sasaran : seluruh warga masyarakat
b. Anggota : tenaga kesehatan (dokter, analis kesehatan, ahli gizi, bidan, dan
c. Program

apoteker)
: 1) Melakukan screening dini pada warga masyarakat untuk
menghindari Penyakit Tidak menular
2) Jika warga masyarakat telah terdiagnosa Penyakit Tidak Menular
akan dilakukan pendampingan
3) Melakukan promosi kesehatan dengan penyuluhan kepada
masyarakat agar terhindar dari Penyakit Tidak Menular
4) Melakukan pendampingan kepada warga masyarakat yang
berpotensi terkena Penyakit Tidak Menular dengan cara :
a) Kunjungan rumah
b) Mendampingi untuk mencegah agar penyakitnya tidak menjadi
parah
c) Pola hidup sehat
5) Membuat web mengenai informasi pencegahan dan penanganan
Penyakit Tidak Menular

3. Mengadopsi program komunitas dokter di Australia


a. Program asli :
Komunitas dokter di Australia menyiapkan ahli masak/koki di wilayah terpencil
untuk mengurangi obesitas di wilayah terpencil di Australia. Koki tersebut
mengajarkan tata cara memasak makanan sehat. Pada program ini yang menjadi
target adalah pria.
b. Program yang akan dilaksanakan di Indonesia :
Menyediakan/menempatkan koki/ahli masak di wilayah terpencil untuk mengatasi
gizi buruk. Ahli masak akan mengajarkan tata cara pengolahan makanan yang
baik dan benar dengan bahan seadanya sehingga masyarakat dapat terhindar dari
gizi buruk. Selain itu, program ini juga dapat mengajarkan dan memberi informasi
tentang menu makanan seimbang (kolaborasi dengan ahli gizi).

Anda mungkin juga menyukai