Judul Dokumen
Jenis Dokumen
Nomor Dokumen
Nomor Revisi
Nama File
Tanggal Penerbitan
Unit Penerbit
Jumlah Halaman
Data Pengusul
Pengusul Nama
Kusnendar Trianto
Rudianto
1.
Tanggal
28 - 11 - 2016
Tanda Tangan
Alamat
Jln. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak Pos 1234,
Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889
Telepon : 022-2013789
Faks : 022-2013889
Email : polban@polban.ac.id
Daftar Isi
1.
Pengantar ..................................................................................................................... 4
2.
2.1
Pendahuluan .............................................................................................................. 5
1.Pengantar
1.1 Ringkasan isi dokumen
Dokumen ini berisi proposal pengembangan Sistem Kendali Posisi yang diterapkan pada sistem
Pointer Shaft untuk ditujukan sebagai tugas mandiri mata kuliah Distributed Controller System (DCS)
program studi D4 Teknik Elektronika Politeknik Negeri Bandung. Penulisan dokumen berdasar pada ide
pengembangan yang berisi antara lain : konsep, desain dan fitur dari Sistem Kendali Posisi yang
direncanakan akan dikembangkan, perangkat/tools yang akan digunakan dan rencana pengembangan dari
awal perencanaan hingga produk akhir dari proyek ini.
1. Sebagai acuan dan referensi dalam pengembangan topik serupa dan pengembangan
lebih lanjut
2. Membuat miniatur pengendalian posisi pada Pointer Shaft dengan menggunakan
Quadroute Encoder sebagai sensor posisi.
2. Proposal Pengembangan
2.1 Pendahuluan
Sebuah komputer mampu mengendalikan sebuah rangkaian alat elektronika menggunakan
sebuah chip IC yang dapat diisi program dan logika yang disebut teknologi Mikroprosesor. Sistem
kendali posisi pada Pointer Shaft ini ini memanfaatkan mikrokontroller sebagai controller dimana
algoritma sistem dipusatkan pada satu mikrokontroller
Berdasarkan perencanaan, perancangan dan pengoperasian kemudian, diharapkan Pointer Shaft
bekerja sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
Berdasarkan blok diagram pada gambar 1 maka rancangan komponen yang akan dibuat
ialah :
Setpoint = Potensiometer
2.1.3 Konsep
Sistem plant yang terdiri dari Motor DC memiliki 2 poros yang saling berhubungan.
Salah satu poros dipasangkan shaft (poros) sebagai beban, serta salah satu poros di sisi
lainnya dipasangkan Disc Encoder+Optocoupler sebagai sensor untuk menghitung
jumlah putaran dari motor DC. Jumlah putaran motor DC ini merepresentasikan posisi
Poros.
Hasil pembacaan Potensiometer dikonversi menjadi Setpoint untuk nilai posisi shaft.
Simpangan dari posisi shaft terhadap nilai setPoint disebut sebagai Error. Nilai error
inilah yang akan diolah oleh sistem kendali PID agar shaft sesuai dengan nilai setpoint
serta mempertahankan kondisi tersebut.
Judul Dokumen
Jenis Dokumen
Nomor Dokumen
Nomor Revisi
Nama File
Tanggal Penerbitan
Unit Penerbit
Jumlah Halaman
Data Pengusul
Pengusul Nama
Kusnendar Trianto
Rudianto
1.
Tanggal
28 - 11 - 2016
Tanda Tangan
Alamat
Jln. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak Pos 1234,
Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889
Telepon : 022-2013789
Faks : 022-2013889
Email : polban@polban.ac.id
1.1 Pengantar
Dokumen B200 ini berisi tentang dokumen spesifikasi alat yang meliputi spesifikasi sistem
dalam mengembangkan alat ini, serta detail dari alat yang akan dibuat dengan nama Pointer
Shaft dengan Sistem Kendali Posisi Metode PID. Dokumen ini berisi mengenai mekanisme alat
dan cara kerja alat.
Posisi shaft akan terus dijaga agar sama dengan nilai set point yang diberikan. Untuk
mencapai kondisi tersebut perlu diterapkan sistem kendali Posisi dengan metode PID.
Pengujian sistem dilakukan dengan memberikan gangguan pada shaft berupa
penambahan beban atau shaft digeser hingga bergerak dari posisinya.
2.1 Pendahuluan
2.1.1 Gambaran Umum
Dokumen ini berisi proposal pengembangan pembuatan Sistem Kendali Posisi yag
diterapkan pada sistem Pointer Shaft untuk ditujukan sebagai tugas proyek mata kuliah
Distributed Controlled System (DCS) program studi D4 Teknik Elektronika Politeknik Negeri
Bandung. Penulisan dokumen berdasar pada ide pengembangan yang berisi antara lain : konsep,
desain dan fitur dari miniatur sistem sederhana yang direncanakan akan dikembangkan,
perangkat / tools yang akan digunakan dan rencana pengembangan dari awal perencanaan hingga
produk akhir dari proyek ini.
2.1.2 Tujuan
Tujuan utama dari dibuatnya alat ini adalah :
Merancang dan merealisasikan perangkat keras dan perangkat lunak Pointer Shaft.
Mengatur Keseimbangan Shaft dengan set Point berupa nilai dari Potensiometer
Gangguan yang diberikan pada plant hanya terbatas pada penambahan beban pada
shaft.
Mengatur posisi shaft agar sama dengan nilai Setpoint yang diberikan.
3. Overall Specification
3.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenai spesifikasi keseluruhan dari Pointer Shaft sebagai suatu
sistem dan komponen-komponen penyusunnya. Hal-hal yang akan dijelaskan antara lain :
Deskripsi Sistem : menjelaskan mengenai cara kerja secara umum dari sistem alat ini.
Deskripsi Perangkat Keras : menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam sistem ini.
Deskripsi Perangkat Lunak: menjelaskan diagram blok perangkat lunak yang akan disusun
pada sistem ini.
Setpoint = Potensiometer
Potensiometer yang digunakan ialah potensiometer tipe Mono yang mempunyai
3 kaki.
Judul Dokumen
Jenis Dokumen
Nomor Dokumen
Nomor Revisi
Nama File
Tanggal Penerbitan
Unit Penerbit
Jumlah Halaman
Data Pengusul
Pengusul Nama
Kusnendar Trianto
Rudianto
1.
Tanggal
28 - 11 - 2016
Tanda Tangan
Alamat
Jln. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak Pos 1234,
Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889
Telepon : 022-2013789
Faks : 022-2013889
Email : polban@polban.ac.id
I. Pengantar
Dokumen ini merupakan proposal proyek Pointer Shaft dengan Sistem Kendali Posisi
Metode PID yang akan dikembangkan dengan menggunakan Arduino sebagai langkah awal
mencoba simulasinya.
LCD
PC
POTENSIO
METER
ARDUINO
MINI L298
MOTOR DC W/
ENCODER
OPTOCOUPLER
B. Proses Pengontrolan
Sistem pengendali utama dipegang oleh Arduino UNO R3. Arduino ini mengolah
data dari potensiometer sebagai nilai setpoint serta menghitung nilai keluaran PID. Hasil
nilai keluaran PID berupa sinyal PWM yang disalurkan ke driver motor mini L298N.
Selain itu, Arduino ini juga menampilkan data melalui LCD dan atau dapat melakukan
proses monitoring data secara realtime di PC/Laptop.
C. Analisis Keluaran
Keluaran pada rangkaian ini yaitu sebuah motor DC yang digunakan untuk mengatur
posisi shaft.
Inisialisasi
seluruh
Variable
Input Nilai
Potensio
Meter dan
Saklar
No
Switch =1?
Yes
Proses Perhitungan
PID
Proses Manipulasi
data PID
Keluaran
Sinyal PWM
Tampilkan data
Data Pengusul
Pengusul Nama
Kusnendar Trianto
Rudianto
Jabatan
Ketua Regu
Tanggal
12 - 12 - 2016
Tanda Tangan
Alamat
Jln. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak Pos 1234,
Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889
Telepon : 022-2013789
Faks : 022-2013889
Email : polban@polban.ac.id
DAFTAR ISI
1.
Pengantar
Dokumen ini berisi proposal pengembangan Sistem Kendali Posisi yang diterapkan pada
sistem Pointer Shaft untuk ditujukan sebagai tugas mandiri mata kuliah Distributed Controller
System (DCS) program studi D4 Teknik Elektronika Politeknik Negeri Bandung. Penulisan dokumen
berdasar pada ide pengembangan yang berisi antara lain : Pengujian setiap blok sistem yang akan
digunakan dan rencana pengembangan dari awal perencanaan hingga produk akhir dari proyek ini.
1.1 Ringkasan
Secara spesifik, dokumen ini menjelaskan berbagai macam test yang akan dilakukan
untuk mengetahui performa suatu sistem. Ukuran tersebut dapat berupa bekerja atau
tidaknya suatu fitur. Sistem yang dibahas pada dokumen ini adalah sistem kendali posisi.
Sistem ini berfungsi sebagai pengembangan dari sistem Inverted Pendulum yang
mengendalikan keseimbangan sebuah shaft (Poros).
2.
1.
2.
3.
4.
Lingkup Pengujian
Lingkup pengujian dari sistem yang akan diuji adalah melihat performa dari suatu
komponen atau blok yang akan digunakan, hasil pengujian akan menyatakan komponen atau
blok tersenut berada dalam keadaan baik atau tidak. Adapun indikasi dari komponen yang
dinyatakan baik adalah nilai dari suatu komponen atau blok sesuai dengan yang diinginkan.
Berikut komponen atau blok yang akan diuji:
Potensiometer sebagai SV
3. Pengujian
3.1. Pengujian Potensiometer
Vcc
A0
GND
Dengan hasil pengujian seperti tabel diatas, dapat dikatakan bahwa potensio ada
dalam keadaan yang baik.
3.2. Pengujian Arduino
Pengujian sistem dilakukan dengan pengecekan setiap port output pada arduino.
Langkah yang dilakukan adalah:
arduino. Hasil dari program ini akan menunjukkan port I/O berfungsi.
Berdasarkan hasil pengujian didapat alamat LCD I2C yaitu 0x3B. Selanjutnya
menampilkan karakter pada LCD. Hasilnya yaitu :
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian setiap blok sistem maka didapat kesimpulan sebagai berikut
:
No
Komponen
Kondisi
Potensiometer
Baik
Arduino
Baik
Driver Motor
Baik
LCD
Baik
Encoder
Data Pengusul
Pengusul Nama
Kusnendar Trianto
Rudianto
Jabatan
Ketua Regu
Tanggal
12 - 12 - 2016
Tanda Tangan
Alamat
Jln. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak Pos 1234,
Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889
Telepon : 022-2013789
Faks : 022-2013889
Email : polban@polban.ac.id
DAFTAR ISI
1. Pengantar
Dokumen ini merupakan uji setiap komponen pada proyek yang berjudul Pointer Shaft
dengan Sistem Kendali Posisi.
1.3 Ringkasan
Secara spesifik, dokumen ini menjelaskan berbagai macam test yang akan dilakukan
untuk mengetahui parameter kendali yang akan digunakan. Dapat dilakukan pemilihan
menggunakan metode ZN1 atau menggunakan ZN2 sesuai dengan kebutuhan. Sistem yang
dibahas pada dokumen ini adalah sistem kendali posisi. Sistem ini berfungsi sebagai
pengembangan dari sistem inverted pendulum yang mengendalikan posisi setimbang sebuah
benda.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan dokumen ini adalah
5.
6.
7.
2. Design Kendali
3.6. Pemilihan Metode
Metode yang digunakan pada proyek kali ini menggunakan Ziegler Nichols 2
dengan cara memberikan set point, penguatan (Kp) pada controller dan
memasangkan aktuator dan juga sensor. Nilai penguatan terus diperbesar hingga
aktuator beroscilasi dengan baik. Setelah aktuator beroscilasi dengan sempurna
hitung periode dari sinyal tersebut dengan cara mengukur waktu dari suatu puncak
ke puncak lainnya. Setelah itu nilai dari Kp merupakan nilai dari Kcr dan nilai
periode menjadi nilai Pcr.
Parameter
Kp
Ti
Td
PID
0.6 Kcr
0.5 Pcr
0.125 Pcr
Selanjutnya sistem dibuat berosilasi. Hasil osilasi sistem tersebut dengan nilai
Kcr 10.99, yaitu sebagai berikut:
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa nilai dari Kcr adalah nilai Kp yang
membuat aktuator beroscilasi dengan baik, sedangkan nilai dari Pcr adalah periode
sinyal tersebut, dan nilai dari keduanya adalah :
Kcr
= 10.99
Pcr
= 0.569 detik
Kp
= 0.6*Kcr
= 0.6*3.33
=2
Ti
= 0.5*Pcr
= 0.5*8
=4
Td
= 0.125*Pcr
= 0.125*8
=1
3. Kesimpulan
No
Parameter
Nilai
Kp
Ti
Td
Data Pengusul
Pengusul Nama
Kusnendar Trianto
Rudianto
Jabatan
Ketua Regu
Tanggal
12 - 12 - 2016
Tanda Tangan
Alamat
Jln. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Kotak Pos 1234,
Telepon (022) 2013789, Fax. (022) 2013889
Telepon : 022-2013789
Faks : 022-2013889
Email : polban@polban.ac.id
DAFTAR ISI
3. Pengantar
Dokumen ini merupakan pengujian sistem pada proyek yang berjudul Pointer Shaft
dengan Sistem Kendali Posisi.
1.5 Ringkasan
Secara spesifik, dokumen ini menjelaskan tentang pengujian kehandalan sistem kendali
PID yang diterapkan pada sistem plant yaitu Pointer Shaft. Pengujian dilakukan dengan
mengubah-ubah nilai setpoint dan melihat respon dari sistem. Selain itu, pengujian juga
dilakukan dengan memberikan gangguan pada sistem lalu melihat bagaimana sistem
mengatasi gangguan guna mempertahankan kondisi agar sama dengan setpoint yang
diberikan.
1.6 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan dokumen ini adalah
3.
4. Design Kendali
3.8. Pengujian Sistem
Sistem kendali yang diterapkan menggunakan 2 type yang digunakan yaitu PID
type A dan PID type B. Pengujian dilakukan dengan memgubah nilai setpoint secara
acak, dan respon dari sistem diamati. Berikut ini adalah respon sistem pada tahap
pengujian.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian sistem, maka dapat disimpulkan bahwa sistem dapat
bekerja dengan baik. Parameter yang menentukan sistem bekerja dengan baik atau tidaknya
dilihat dari respon sistem yang terjadi, yang mana sistem dapat mengikuti setpoint yang
diberikan dengan cepat dan tepat. Selain itu, sistem dapat mengatasi gangguan yang
diberikan kepada sistem.