Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

AIR TANAH

OLEH :

Dita Auliya Sari

F1B2 13 016

Fauzi Dwi Dzul Fahmi

F1B2 13 022

Fuad Syah Ramadhan

F1B2 13 023

Hersin

F1B2 13 028

Hironimus Renggi Unggu

F1B2 13 030

Kiki Darmayanti

F1B2 13 036

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air. Selain air sungai
dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam
menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga
(domestik) maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan
pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai 70%.

1.

SIFAT-SIFAT AIR TANAH


Sifat-sifat utama air tanah ada 3, yaitu: sifat fisik, kimia, dan sifat
biologi/bakteriologi.
a.

Sifat Fisik
Sifat fisik antara lain warna, bau, rasa, kekentalan, kekeruhan, suhu (Hadipurwo,
2006 dalam Anonim, 2013).
o

Warna air tanah disebabkan oleh zat yang terkandung di dalamnya, baik
berupa suspensi maupun terlarut.

Bau air tanah dapat disebabkan oleh zat atau gas yang mempunyai aroma
yang terkandung dalam air.

Rasa air tanah ditentukan oleh adanya garam atau zat yang terkandung
dalam air tersebut, baik yang tersuspensi maupun yang terlarut.

Kekentalan air dipengaruhi oleh partikel yang terkandung di dalamnya.


Semakin banyak yang dikandung akan semakin kental. Di samping itu
apabila suhunya semakin tinggi maka kekentalannya akan semakin kecil
(encer).

Kekeruhan air disebabkan oleh adanya tidak terlarutkan zat yang dikandung.
Sebagai contoh adalah adanya partikel lempung, lanau, juga zat
organik ataupun mikroorganisme.

Suhu air juga merupakan sifat fisik dari air. Suhu ini dipengaruhi oleh
keadaan sekeliling, seperti musim, cuaca, siang-malam, tempat ataupun
lokasinya.

b.

Sifat Kimia
Termasuk dalam sifat kimia adalah kesadahan, jumlah garam terlarut (total
dissolved solids atau TDS), daya hantar listrik (electric conductance atau DHL),
keasaman, dan kandungan ion.
o

Kesadahan atau Kekerasan


Kesadahan atau kekerasan (total hardness), adanya kandungan Ca dan Mg.
Kesadahan ada dua macam, yaitu kesadahan karbonat dan kesadahan non
karbonat. Air dengan kesadahan tinggi sukar melarutkan sabun, oleh
karenanya air tersebut perlu dilunakkan lebih dahulu (Tabel 1.1).
Tabel 1.1 Klasifikasi air berdasarkan kesadahan
(Hem, 1959; Sawyer dan Mc.Carty, 1994 dalam Anonim, 2013)
Kesadahan (mg/l CaCO3)

Hem (1959)

Kelas Air

Sawyer dan Mc. Carty


(1994)

0 60

0 75

Lunak

61 - 120

75 150

Menengah

121 - 180

150 300

Keras

> 180

> 300

Sangat keras

Jumlah garam terlarut adalah jumlah garam yang terkandung di dalam air.
Klasifikasi air berdasarkan jumlah garam terlarut menurut Hem (1959)
tertera seperti pada Tabel 12, sedangkan menurut David dan De Wiest
(1966) tertera seperti pada Tabel 13.
Tabel 1-2 Klasifikasi air berdasarkan jumlah garam terlarut
(Hem, 1959 dalam Anonim, 2103)
Jumlah garam

Macam Air

terlarut
(mg/l)
< 3000

Tawar

3000 - 10.000

Asin (moderate saline)

10.000 - 35.000

Sangat asin (very saline)

> 35.000

Asin sekali (briny)

Tabel 1-3 Klasifikasi air berdasarkan jumlah garam terlarut


(Davis dan DeWiest, 1966 dalam Anonim, 2013)
Jumlah garam terlarut
Macam Air
(mg/l)
< 1000

Tawar

1000 - 10.000

Payau (brackish)

10.000 - 100.000

Cukup asin (moderate saline)

> 100.000

Asin sekali (briny)

Sebagai gambaran adalah air laut mengandung garam-garaman terlarut


sekitar 34.000 mg/l.
o

Daya Hantar Listrik


Daya Hantar Listrik adalah sifat menghatarkan listrik dari air. Air
yang banyak mengandung garam akan mempunyai DHL tinggi.
Pengukurannya dengan alat Electric Conductivity Meter (EC Meter), yang

satuannya adalah mikromhos/cm atau mhos/cm atau siemens/cm sering


ditulis S/cm.
Air tanah pada umumnya mempunyai harga 100 - 5000 mhos.
Besaran DHL dapat dikonversikan menjadi jumlah garam terlarut (mg/l),
yaitu: 10 m3 mhos/cm = 640 mg/l atau 1 mg/l = 1,56 mmhos/cm (1,56
S/cm).
Hubungan antara harga DHL dengan jumlah garam yang terlarut
secara tepat perlu banyak koreksi seperti temperatur pengukuran, maupun
tergantung juga dengan jenis garam yang terlarut, tetapi secara umum angka
tersebut di atas sedikit banyak dapat mewakili. Hubungan antara harga DHL
dan macam air seperti terlihat Tabel 1-4.
Tabel 1-4 Klasifikasi air berdasarkan harga DHL
(Hadipurwo, 2006 dalam Anonim, 2013)
DHL (mmhos/cm pada
25C)

Macam Air

0,055

Air murni

0,5 - 5,0

Air suling

5 30

Air hujan

30 2000

Air tanah

35.000 - 45.000

Air laut

Keasaman Air
Keasaman air dinyatakan dengan pH, mempunyai besaran mulai dari
1-14. Air yang mempunyai pH 7 adalah netral, sedangkan yang mempunyai
pH lebih besar/kecil dari 7 disebut bersifat basa/asam. Jadi air yang
mengandung garam kalsium karbonat atau magnesium karbonat, bersifat
basa (pH 7,5 - 8), sedangkan yang mempunyai harga pH < 7 adalah bersifat

asam, sangat mudah melarutkan Fe, sehingga air yang asam biasanya
mempunyai kandungan besi (Fe) tinggi. Pengukuran pH air di
lapangan dilakukan dengan pH meter, atau kertas lakmus (Hadipurwo, 2006
dalam Anonim, 2013).
o

Kandungan Ion
Kandungan ion baik kation maupun anion yang terkandung di dalam
air diukur banyaknya, biasanya dalam satuan part per million (ppm) atau
mg/l. Ion-ion yang diperiksa antara lain Na, K, Ca, Mg, Al, Fe, Mn, Cu, Zn,
Cl, SO4, CO2, CO3, HCO3, H2SF, NH4, NO3, , NO2, KMn O4, SiO2,
boron, ion-ion logam yang biasanya jarang akan tetapi ion ini bersifat
sebagai racun antara lain As, Pb, Sn, Cr, Cd, Hg, Co (Hadipurwo, 2006
dalam Anonim, 2013).

c.

Sifat Biologi/Bakteri
Kandungan biologi di dalam air diukur terutama dengan banyaknya bakteri coli.
Untuk standar air minum ada batas maksimum kandungan coli yang
diperbolehkan.

II.

PERMEABILITAS AIR TANAH


Permeabilitas adalah sifat bahwa zat cair dapat mengalir lewat bahan berpori. Tanah
termasuk bahan yang permeabel sehingga air dapat mengalir melalui pori-pori tanah.
Tinggi rendahnya permeabilitas ditentukan ukuran pori.
-

Pori bersifat sangat permeabel

= permeabilitasnya tinggi
= bersifat pervius

Lempung bersifat impermeable

= permeabilitasnya rendah.
= impervius
= rapat air/kedap air.

Lanau dan tanah campuran pasir lempung permeabilitasnya antara pasir lempung

Koefisien permeabilitas (k)


Nilai k untuk jenis-jenis tanah
Jenis Tanah

k(cm/s)

Nama

Kerikil

>10-1

High permeability

Kerikil halus/pasir

10-1-10-3

Medium permeability

Pasir sangat halus


Pasir lunak
Lanau tidak padat

10-3-10-5

Low permeability

Lanau padat
Lanau lempung
Lanau tidak murni

10-5-10-7

Very low permeability

Lempung

<10-7

Imprevious

III. POTENSIAL AIR TANAH

IV.

ALIRAN AIR DALAM TANAH


Aliran air terjadi jika terdapat perbedaan tinggi tenaga antara dua tempat.
h=h1-h2
Kecepatan aliran ditentukan oleh gradien hidraulik antara kedua tempat
i = h/L
Aliran dalam tanah umumnya aliran laminer berlaku hukum Darcy

V=ki
Dimana V

= kecepatan (cm/det)

= koefisien permeabilitas

= gradien hidrolik h/l(selisih tinggi tekanan/panjang lintasan)

Macam-macam aliran air dalam tanah :


a. Aliran jenuh (saturated flow)
b. Aliran tidak jenuh (unsaturated flow)
c. Aliran uap air (vapor flow)

V.

KANDUNGAN AIR TANAH


Air hujan yang meresap ke bawah permukaan tanah dalam bentuk penelusan
maupun peresapan, dalam perjalanannya membawa unsur-unsur kimia. Komposisi
kimia air tanah ini memberikan beberapa pengaruh terhadap berbagai kegiatan
pemanfaatannya seperti pertanian, industri maupun domestik. Komposisi zat terlarut
dalam air tanah dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok (Hadipurwo,
2006 dalam Anonim, 2013):
1.

Unsur utama (major constituents), dengan kandungan 1,0-1000 mg/l, yakni:


natrium, kalsium, magnesium, bikarbonat, sulfat, klorida, silika.

2.

Unsur sekunder (secondary constituents), dengan kandungan 0,01-10 mg/l, yakni


besi, strountium, kalium, kabornat, nitrat, florida, boron.

3.

Unsur minor (minor constituents), dengan kandungan 0,0001-0,1 mg/l, yakni


atimon, aluminium, arsen, barium, brom, cadmium, krom, kobalt, tembaga,
germanium, jodium, timbal, litium, mangan, molibdiunum, nikel, fosfat,
rubidium, selenium, titanium, uranium, vanadium, seng.

4.

Unsur langka (trace constituents), dengan kandungan biasanya kurang dari


0,001 mg/l, yakni berilium, bismut, cerium, cesium, galium, emas, indium,
lanthanum, niobium, platina, radium, ruthenium, scandium, perak, thalium,
tharium, timah, tungsten, yttrium, zircon.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Hidrogeologi. http://siat.bgl.esdm.go.id/?q=content/kandungan-unsurdalam-air-tanah (Diakses pada tanggal 27 September 2014 pukul 05.31 WITA)
Anonim. Bab 1 Permeabilitas dan Aliran Air dalam Tanah. http://elearning.gunadarma.ac.
id/docmodul/mekanika_tanah_lanjut/bab1_permeabilitasdanaliranairdalamtanah.p
df (Diakses pada tanggal 27 September 2014 pukul 05.18 WITA)

Anonim. Bab 4 Air Tanah. http://sugeng.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Bab-4-AirTanah.pdf (Dikases pada tanggal 27 September 2014 pukul 05.16 WITA)
Santosa B., Suprapto H., Suryadi H. 1998. Dasar Mekanika Tanah. Penerbit Gunadarma:
Jakarta.
Wikipedia. 2013. Air Tanah. http://id.wikipedia.org/wiki/Air_tanah (Diakses pada tanggal
27 September 2014 pukul 05.43 WITA)

Anda mungkin juga menyukai