id
digilib.uns.ac.id
INTERVENSI AS KE KUBA
(Studi Tentang Embargo Ekonomi AS dan Implikasi Politik Terhadap
Pemerintahan Fidel Castro)
SKRIPSI
Oleh:
Fitriyanto
K 4406023
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
INTERVENSI AS KE KUBA
(Studi Tentang Embargo Ekonomi AS dan Implikasi Politik Terhadap
Pemerintahan Fidel Castro)
Oleh :
Fitriyanto
K 4406023
Skripsi
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari
: Senin
Tanggal
: 10 Januari 2011
Tanda Tangan
Ketua
Sekretaris
Anggota I
Anggota II
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Fitriyanto. U.S. INTERVENTION TO CUBA (Study About U.S. Economic
Embargo Against Government and Political Implications of Fidel Castro).
Skripsi, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas
Maret University, December 2010.
The purpose of this study is to describe: (1) The background and
motivation of the United States to intervene Cuba, (2) Realization of U.S.
intervention into Cuba, (3) The implications of political and economic
intervention against Cuba.
This study uses the historical method. Data sources used were primary
written sources and secondary sources written in the form of books, newspapers
and magazines that are relevant to the research problem. Technique of collecting
data used is book study, using the card system / catalog or computer and use the
Internet. while technique of Analysis used is historical analysis, which analyzes
the priority sharpness and sensitivity in interpreting the historical data approach
the theoretical framework derived from the history of science with science
approach of Politics and Sociology. The procedure through four stages of research
with activities that are heuristic, criticism, interpretation, and historiography.
Based on the results of this study, it is concluded: (1) Since Fidel Castro
seized power in 1959, began a renewal of adverse U.S. capitalism by; (a)
establishing the Agrarian Law tahun1959. This Act contains provisions to
nationalize 1 / 3 of land owned by individuals and do not allow foreigners to own
land in Cuba. This situation makes the United States suffered losses of up to U.S.
$ 1.5 million; (b) Castro's nationalization program economy exacerbated in
diplomatic relations with Cuba-Soviet Union that threaten U.S. hegemony in the
Caribbean region (2) Realization of the U.S. intervention against Cuba by
performing the invasion and economic blockade, starting from the Bay of Pigs
invasion that carried the president to bring 14,000 troops Kennedy . The U.S. also
hit Cuba in the fields of politics by inviting the OAS states to decide the
relationship refional and remove Cuba from the OAS membership. Economic
blockade against Cuba continued after Kennedy is on the Caribbean Basin
Initiative, Reagan, George Bush with the Cuban Democracy Act, and Bill Clinton
with the Helms Burton Act. U.S. economic embargo was strengthened in 2000
with presence: (a) ban on import - export to Cuba, (b) prohibition of foreign ships
docked, (c) ban on visits to Cuba, (d) restrictions on cash remittances to Cuba (3)
U.S. economic embargo has caused Cuba to lag behind in development in the
country for 15 years. The imlication of politics and economic intervention, in the
economic this embargo also led to loss of a significant Cuban economy, Cuban
trade in the area suffer a loss of 3,8 billion U.S. dollars, from the tourism sector
losses reached 900 million U.S. dollars. U.S. Intervention in the political field
brings a result of Castro's rule pattern. Cuban government changed to
Communism as a response to intervention and the U.S. embargo.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Fitriyanto. INTERVENSI AS KE KUBA (Studi Tentang Embargo Ekonomi
AS dan Implikasi Politik Terhadap Pemerintahan Fidel Castro). Skripsi,
Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas
Maret, Desember 2010.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: (1) Latar belakang
dan motivasi Amerika Serikat (AS) melakukan intervensi ke Kuba, (2) Realisasi
intervensi AS ke Kuba, (3) Dampak intervensi terhadap politik dan perekonomian
Kuba.
Penelitian ini menggunakan metode historis. Sumber data yang digunakan
adalah sumber tertulis primer dan sumber tertulis sekunder yang berupa bukubuku, surat kabar dan majalah yang relevan dengan masalah penelitian. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah teknik studi pustaka, dengan
menggunakan sistem kartu/katalog atau komputer dan memanfaatkan internet.
Teknik analisis data menggunakan teknik analisis historis, yaitu analisis yang
mengutamakan ketajaman dan kepekaan dalam menginterpretasi data sejarah
dengan pendekatan kerangka teoritik yang berasal dari ilmu sejarah dengan
pendekatan Politik dan Sosiologi. Prosedur penelitian dengan melalui empat tahap
kegiatan yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Sejak Fidel Castro
berhasil merebut kekuasaan pada tahun 1959, mulai mengadakan pembaruan yang
merugikan kapitalisme AS yaitu dengan; (a) menetapkan Undang-undang Agraria
tahun1959. Undang-Undang ini memuat ketentuan menasionalisasi 1/3 tanah
milik perorangan serta tidak mengijinkan orang asing memiliki tanah di Kuba.
Keadaan ini membuat AS mengalami kerugian hingga mencapai US $ 1,5 juta; (b)
Program nasionalisasi ekonomi Castro semakin diperparah dengan terjalinya
hubungan diplomatik Kuba-Uni Sovyet yang mengancam hegemoni AS di
kawasan Karibia (2) Realisasi intervensi AS terhadap Kuba yaitu dengan
melakukan invasi dan blokade ekonomi, dimulai dari Invasi Teluk Babi yang
dilakukan presiden Kenney dengan membawa 14.000 pasukan. AS juga menekan
Kuba dalam bidang politik dengan mengajak negara OAS untuk memutuskan
hubungan regional dan mengeluarkan Kuba dari keanggotaan OAS. Blokade
ekonomi terhadap Kuba dilanjutkan setelah Kennedy yaitu pada masa Reagan
dengan Carribean Basin Initiative, George Bush dengan Cuban Democracy Act,
dan Bill Clinton dengan Helms Burton Act. Embargo ekonomi AS semakin
diperkuat pada tahun 2000 dengan adanya: (a) larangan ekspor impor ke Kuba,
(b) larangan berlabuh bagi kapal asing yang masuk ke Kuba dan singgah di AS,
(c) larangan kunjungan ke Kuba, (d) pembatasan pengiriman uang kontan ke
Kuba (3) Implikasi intervensi terhadap politik dan ekonomi. Dalam bidang
ekonomi, embargo ekonomi AS telah mengakibatkan Kuba mengalami
ketertinggalan pembangunan dalam negeri selama 15 tahun. Embargo ini juga
menyebabkan kerugian perekonomian Kuba yang cukup signifikan, dalam bidang
perdagangan Kuba menderita kerugian sebesar 3,8 milyar dollar AS, dari sektor
pariwisata kerugian mencapai 900 juta dollar AS. Dalam bidang politik intervensi
AS membawa akibat terhadap pola pemerintahan Castro. Pemerintahan Kuba
berganti kepada Komunisme sebagai
langkah
mengatasi intervensi dan embargo
commit
to user
AS.
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk
memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan
Hambatan dan rintangan yang penulis hadapi dalam penyelesaian
penulisan skripsi ini telah hilang berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak
akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah menyetujui
atas permohonan skripsi ini.
3. Ketua Program Pendidikan Sejarah yang telah memberikan pengarahan dan
ijin atas penyusunan skripsi ini.
4. Dra. Sutiyah, M. Pd. M. Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Drs. Saiful Bachri, M. Pd. selaku dosen Pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Drs. Herimanto, M. Pd. M. Si. selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan perkuliahan.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial yang secara tulus memberikan ilmu kepada penulis selama ini, mohon
maaf atas segala tindakan dan perkataan yang tidak berkenan di hati.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Semoga Allah SWT membalas amal baik kepada semua pihak yang telah
membantu di dalam menyelesaikan skripsi ini dengan mendapatkan pahala yang
setimpal.
Penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan
skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan perkembangan Ilmu Pengetahuan pada umumnya.
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
ABSTRACT .. .........................................................................................
ABSTRAK....................................................................................................
vi
vii
viii
ix
xi
DAFTAR TABEL........................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN . .
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
10
16
23
25
26
27
29
xi
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
34
34
47
42
46
1. .................................................................................. Kuba
Pasca Revolusi................................................................
46
2. .................................................................................. Sanksi
Ekonomi............................................................... ...... 51
C. Implikasi Terhadap Politik dan ekonomi Kuba ....................
59
1. .................................................................................. Dampa
k Bidang Ekonomi................................................ ...... 59
2. .................................................................................. Dampa
k Bidang Politik.................................................... ...... 62
3. .................................................................................. Kebija
kan Castro Menghadapi Embargo Ekonomi AS... ..... 63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................
79
B. Implikasi................................................................................
80
1. Teoritis ..............................................................................
80
2. Praktis ...............................................................................
81
3. Metodologis ......................................................................
81
C. Saran......................................................................................
82
83
87
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
56
61
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Teluk Babi.......................................................................
88
89
90
91
92
93
119
121
122
123
Lampiran 11. Surat keputusan Dekan FKIP tentang ijin penyusunan skripsi... 124
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
memburuk ketika dengan bantuan Uni Sovyet, Kuba membangun pangkalan rudal
balistik rahasia. Presiden AS John F. Kennedy langsung memerintahkan Angkatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
Laut dan Korps Marinir untuk memblokade dan dalam keadaan siap tempur,
meskipun akhirnya tidak terjadi perang terbuka (Hidayat Mukmin, 1981: 140).
Perjuangan mengisolasi Kuba pindah ke arena politik melalui negara OAS
(Organitation of American State). Awalnya AS mengajak negara negara
Amerika Latin secara individual memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba.
Di bawah Rezim Fidel Castro, Kuba tidak hanya bertahan dalam mengalami
tekanan isolasi, tetapi sedikit demi sedikit tumbuh menjadi negara sosialis,,
namun sosialisme ini belum sepenuhnya melembaga di Kuba (Hidayat Mukkmin,
1981: 247).
Pada pemerintahan Castro, Kuba melakukan perubahan mendasar dalam
berbagai bidang dan berusaha melepaskan diri dari belenggu kapitalisme di
bawah kendali AS. Saat ini Kuba merupakan salah satu negara di Amerika Latin
yang bebas dari belenggu ekonomi dan politik AS, meskipun masih terkena
embargo ekonomi yang dikenakan AS sejak tahun 1960. Pasca embargo di tahun
1960 an, Kuba praktis hanya mendapatkan bantuan ekonomi dari Uni Sovyet
dan negara negara Eropa Timur. Meski hingga kini Kuba masih terkena sanksi
embargo oleh AS, tetapi rakyat Kuba mampu menyediakan bahan pangan yang
memadai serta mengalami kemajuan di bidang pendidikan dan kesehatan.
Pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat yang diterapkan Kuba, telah
memajukan banyak aspek kehidupan mereka. Kemajuan pada pengembangan
teknologi pertanian telah berhasil menyamai sistem pertanian termaju di AS.
Dari uraian masalah tersebut perlu kiranya dikaji lebih jauh tentang Kuba,
dibawah judul skripsi Intervensi Amerika Serikat ke Kuba ( Studi Tentang
Embargo Ekonomi AS dan Implikasi Politik Terhadap Pemerintahan Fidel
Castro). Dalam pembahasan ini penulis melakukan pembatasan masalah yaitu
sejak Fidel Castro berkuasa di Kuba sampai masa Castro meletakan jabatanya,
yaitu dri tshun 1960 - 2006. Hal ini dikarenakan terjadi kebijakan kebijakan
politik yang diambil oleh Castro dalam mengatasi embargo yang dilakukan AS,
dimana kebijakan politik tersebut akan menjadikan pertentangan antara AS
dengan Castro.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dijadikan
rumusan masalah sebagai berikut :
1) Apa motivasi AS mengadakan intervensi ke Kuba ?
2) Bagaimana realisasi intervensi AS ke Kuba ?
3) Bagaimana dampak intervensi AS terhadap perekonomian dan
politik Kuba ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah :
1) Untuk mengetahui sebab dan motivasi AS mengadakan intervensi
ke Kuba.
2) Untuk mengetahui realisasi pelaksanaan intervensi AS ke Kuba.
3) Untuk mengetahui penggaruh dari intervensi AS terhadap politik
dan perekonomian Kuba.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
a) Menambah kajian tentang strategi negara negara besar
(superpower) terhadap saingan politik.
b) Dapat menambah wawasan pembaca khususnya mahasiswa
intervensi AS ke Kuba sehingga diharapkan nantinya ada studi
lebih lanjut mengenai intervensi AS ke negara negara lain.
2. Manfaat Praktis
a) Menambah perbendaharaan referensi di Perpustakaan Program
Sejarah FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.
b) Merupakan sumber referensi bagi mahasiswa Program Sejarah
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang akan meneliti
lebih lanjut mengenai intervensi AS ke Kuba.
c) Mencoba memberi sumbangan
user
mengenai intervensicommit
AS keto
Kuba.
pemikiran
bagi
masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Hakekat Intervensi
a. Pengertian Intervensi
Soepono (1950: 161) mengatakan bahwa intervensi merupakan istilah
dalam politik internasional yang berarti ikut campur tangan suatu negara dalam
soal soal negara lain.
Dalam Encyclopedia Americana (1990: 322) diuraikan bahwa:
Intervention in international law means the dictatorial interference by a state in
internal affairs of another state or in relations between two other state.
Intervensi yang dilakukan negara asing (khsusnya negara besar)
merupakan tindakan yang sangat dramatik, karena diorganisasikan dengan amat
baik. Intervensi merupakan semua tindakan yang mempunyai dampak tertentu
secara langsung atau lambat laun pada politik dalam negeri suatu negara lain,
termasuk di dalamnya semua bentuk bujukan dan program diplomatik, ekonomi
serta militer (K.J. Holtsi, 1988: 9).
James Rosenau yang dikutip K.J. Holtsi (1988: 9) mengemukakan bahwa
intervensi dapat dibedakan dari bentuk bentuk lain tindakan negara, karena
intervensi (a) merupakan pemutusan tajam dari bentuk-bentuk intervensi
konvensional dalam hubungan suatu negara, (b) dengan sadar diarahkan untuk
mengubah atau mempertahankan struktur penguasa politik di negara sasaran.
Dengan
demikian
program-program
bantuan
asing
walaupun
mungkin
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
c. Bentuk Intervensi
Bentuk intervensi dibedakan menjadi 5 kelompok yaitu :
1) Berbagai tindakan politik rahasia, yaitu adanya penyuapan penyebaran
propaganda tersendiri.
2) Demonstrasi kekuatan, yaitu memperlihatkan atau mengancam untuk
menggunakan kekuatan baik untuk membantu maupun menghalangi
pemberontakan dalam negeri dalam sebuah negara asing.
3) Subversi, yaitu merupakan kegiatan pemberontakan yang diatur, didukung
atau diarahkan oleh kekuatan asing dengan menggunakan berbagai unsur yang
tidak puas dalam suatu masyarakat bagi tujuanya sendiri.
4) Perang gerilya, yaitu jenis kegiatan yang menggabungkan teror dengan terang
terangan dan gerilya yang berpindah- pindah.
5) Intervensi
militer,
yaitu
pengiriman
sejumlah
pasukan
baik
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
positif
atau
normatif
karena
hubungan
internasional
berusaha
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
yang
tiga
dikutip
Frans
S.
Fernandes
(1988:
30)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
merupakan
suatu
proses
yang
menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
yang
berharga
untuk
mempermudah
serta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
5) Faktor-faktor
psikologis
dalam
Hubungan
Internasional
berupa
(Groupthink),
aplikasi
lain
yang
menonjol
adalah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
terorisme
saat
ini
gencar
dibicarakanm
isu
terorisme
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
Salah satu korban dari isu terorisme adalah Afghanistan, negara ini
telah di serang demi mencari tokoh Osama bin Laden. Tokoh yang diduga
sebagai dalang teroris dunia. Indonesia tidak luput dari sasaran aksi
terorisme yang memperburuk citra Indonesia dalam dunia internasional. Isu
terorisme merupakan salah satu pengahambat dalam menjalin hubungan
dengan negara lain di kawasan internasional.
3. Hakekat Kekuasaan
a. Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk bertindak atau memerintah sehingga
dapat menyebabkan orang lain bertindak, pengertian disini harus meliputi
kemampuan untuk membuat keputusan mempngaruhi orang lain dan mengatasi
pelaksanaan keputusan itu. Biasanya dibedakan antara kekuasaan yang berarti
dalam kemampuan untuk mempengaruhi orang lain sehingga dapat menyebabkan
orang lain tersebut bertindak dan wewenang yang berarti hak untuk memerintah
orang lain.
Pengertian kekuasaan secara umum adalah kemampuan pelaku untuk
mempengaruhi tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku
pelaku terakhir menjadi sesuai dengan keinginan dari pelaku yang mempunyai
kekuasaan (Harold D. Laswell, 1984:9). Sejalan dengan itu, dinyatakan Robert
A. Dahl (1978:29) bahwa kekuasaan merujuk pada adanya kemampuan untuk
mempengaruhi dari seseorang kepada orang lain, atau dari satu pihak kepada
pihak lain.
Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang atau sekelompok orang
untuk mempengaruhi pikiran atau tingkah laku orang atau kelompok orang lain,
sehingga orang yang dipengaruhi itu mau melakukan sesuatu yang sebetulnya
orang itu enggan melakukannya. Bagian penting dari pengertian kekuasaan adalah
syarat adanya keterpaksaan, yakni keterpaksaan pihak yang dipengaruhi untuk
mengikuti pemikiran ataupun tingkah laku pihak yang mempengaruhi (Mochtar
to useroleh Ramlan Surbakti (1992:58)
Masoed dan Nasikun, 1987:22).commit
Dinyatakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
atau
seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku orang ltu
menjadi sesuai dengan keinginn dan tujuan dari orang yang mempunyai
kekuasaan.
Menurut Walter S. Jones (1993:3) kekuasaan dapat didefinisikan sebagai
berikut :
(1) Kekuasaan adalah alat aktor-aktor internasional untuk berhubungan
satu dengan lainnya. Itu berarti kepemilikan, atau lebih tepat koleksi
kepemilikan untuk menciptakan suatu kepemimpinan; (2) Kekuasaan
bukanlah atribut politik alamiah melainkan produk sumber daya material
(berwujud) dan tingkah laku (yang tidak berwujud) yang masing-masing
menduduki posisi khusus dalam keseluruhan kekuasaan seluruh aktor; (3)
Kekuasaan adalah salah satu sarana untuk menancapkan pengaruh atas
aktor-aktor lainnya yang bersaing menggapai hasil yang paling sesuai
dengan tujuan masing-masing; dan (4) Penggunaan kekuasaan secara
rasional merupakan upaya untuk membentuk hasil dari peristiwa
internasional untuk dapat mempertahankan atau menyempurnakan
kepuasan aktor dalam lingkungan politik internasional.
Lebih lanjut Walter S. Jones (1993:6) menyatakan unsur-unsur potensi
kekuasaan adalah :
(1) Sumber daya alam sebagai sumber kekuasaan, dalam hal ini sumber
daya alam yang penting commit
adalah to
sumber
user daya alam geografi; (2) Unsur
psikologis dan sosiologis kekuasaan, sama halnya besarnya penduduk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
suatu bangsa yang mempunyai arti penting bagi kekuasaan, seperti halnya
citra, sikap, dan harapan penduduk. Yang paling penting adalah citra diri
bangsa, yang sangat mempengaruhi konsep peran yang harus dimainkan
bangsa itu; dan (3) Unsur-unsur sintetik dari kekuasaan ketrampilan
penggunaan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain dalam
rangka mengkoordinir, mengembangkan, menyiagakan kekuasaan negara
yang paling penting adalah kapasitas industri dan kesiagaan.
Menurut Benedict Anderson (1972:48) kekuasaan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu konsep pemikiran barat dan konsep pemikiran Jawa.
Menurutnya kekuasaan dalam konsep pemikiran Barat adalah abstrak, bersifat
homogen, tidak ada batasnya, dan dapat dipersoalkan keabsahannya. Sedangkan
kekuasaan menurut konsep Jawa adalah konkrit, bersifat homogen, jumlahnya
terbatas atau tetap dan tidak mempersoalkan keabsahan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kekuasaan sangat penting
kedudukannya dalam masyarakat, yang mana dengan kekuasaan suatu kelompok
dapat melakukan apa saja yang diinginkan dan dapat mempengaruhi perbuatanperbuatan kelompok lain agar taat dan patuh terhadap pemegang kekuasaan.
b. Tipe Kekuasaan
Walter S. Jones (1993: 15) mengidentifikasi ada lima bentuk kekuasaan
yang dirasakan mungkin dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu :
1)
2)
3)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
4)
5)
Dari kedudukan
Kedudukan dapat memberikan kekuasaan kepada seseorang atau
Dari kekayaan
Atas dasar kekayaan yang dimilikinya, seseorang atau sekelompok
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
Dari kepercayaan
Seseorang atau sekelompok orang dapat memiliki kekuasaan karena
kekuasaan dapat dilakukan dengan cara damai, antara lain dengan demokrasi dan
mencari dukungan pihak lain, atau dengan kekerasan, antara lain dengan
penindasan dan memerangi pihak yang menentang kekuasaannya.
Menurut Haryanto (2005:57) tindakan penguasa untuk mempertahankan
kekuasaannya berbeda-beda. Dalam masyarakat yang demokrasis, penguasa
mencari dukungan warga masyarakat secara konseptual dan memperbesar
kepercayaan warga terhadap penguasa. Sedang dalam masyarakat yang tidak
demokratis, penguasa mempertahankan kekuasaannya dengan paksaan. Di
commit
user
masyarakat yang tidak demokratis,
ada tokecenderungan
penguasa untuk masuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
terlalu jauh dalam mengatur kehidupan dan kepercayaan serta pribadi warganya
sesuai dengan keinginan penguasa. Dengan paksaan, warga digiring untuk patuh
pada penguasa.
Di antara banyak bentuk kekuasaan, kekuasaan politik merupakan hal
yang paling penting untuk dipertahankan, karena dengan kekuasaan politik,
penguasa dapat mempengaruhi kebijakan umum (pemerintah) baik terbentuknya
maupun akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan.
Kekuasaan politik tidak hanya mencakup kekuasaan untuk mendapat ketaatan
warga masyarakat, tetapi juga menyangkut pengendalian orang lain dengan tujuan
untuk mempengaruhi tindakan dan aktivitas penguasa di bidang administratif,
legislatif dan yudikatif (Miriam Budiardjo,1982:37).
Ibnu Khaldun dalam Rahman Zainudin (1992:125) menjelaskan kekuasaan
itu mempunyai dinamika dan prosesnya sendiri, yang dilaluinya mulai dari
kelahirannya sampai kehancurannya. Penguasa atau kelompok yang berkuasa
harus mempertahankan hubungan secara moralitas dan sifat-sifat kebaikan. Sifatsifat terpuji itulah yang menunjukkan adanya kekuasaan. Selama sifat-sifat seperti
itu ada, maka kekuasaan masih tetap ada. Dinyatakan Robert M. Macluer dalam
Miriam Budiardjo (1982:36) bahwa untuk mempertahankan kekuasaan, penguasa
harus meluaskan pengaruhnya untuk meningkatkan kepercayaan dan ketaatan dari
masyarakat atau warga di mana penguasa itu berkuasa.
Jadi meskipun dalam mempertahankan kekuasaan ada berbagai macam
cara, tetapi ada beberapa persamaannya yaitu pihak satu ingin selalu memerintah
pihak lain, ingin lebih tinggi dari pihak lain dan menginginkan ketaatan pihak
lain.
Fidel Castro dalam upaya mempertahankan kekuasaanya dari pengaruh
intervensi AS dengan cara menggandeng Uni Sovyet serta mengedepankan
komunis sebagai langkah tandingan dari kapitalisme AS.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
e.
1)
2)
3)
kekuasaan itu sendiri, akan tetapi bias dari factor eksternal, antara lain karena
peperangan yang melibatkan dua negara atau lebih, konflik dan perang saudara,
kudeta (penggulingan kekuasaan) baik oleh militer maupun sipil dan aksi-aksi
demonstrasi yang memungkinkan pergantian kekuasaan (Rahman Zainudin,
1992:321)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
B. KERANGKA BERPIKIR
Pemerintahan
Diktator Batista
Kolonial AS
Paham
Komunisme
Revolusi Kuba
Pemerintahan
Fidel Castro
Kuba Negara
Komunis
Intervensi AS
Embargo
Ekonomi
Kebijakan
Fidel Castro
Dampak
Intervensi
Keterangan :
Langkah Kuba melepaskan diri dari penjajahan Spanyol memperoleh hasil
karena bantuan dari Amerika Serikat (AS). Hal ini menjadikan Kuba mempunyai
ketergantungan yang sangat besar terhadap AS. Berawal dari pemerintahan
diktator Kuba di bawah pimpinan Fulgencio Batista setelah menyingkirkan
Morales. Pemerintahan Batista ini mendapat dukungan penuh dari AS. Pada masa
ini penduduk AS memiliki hamper 70% dari aset negara Kuba. Akibat dari
commit to user
pendudukan ini maka pada tahun 1959 terjadi kudeta dari kaum revolusioner di
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan untuk penelitian ini direncanakan mulai dari bulan
Maret 2010, sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini yaitu pada bulan
Desember 2010. Perencanaan pelaksanaan adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Kegiatan Penelitian
Kegiatan
2010
Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Pengajuan
Judul Skripsi
Pengajuan
Proposal dan
Perijinan
Pengumpulan
Data
Analisis Data
Penyusunan
Laporan
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
B. Metode Penelitian
Dalam setiap penelitian ilmiah selalu diperlukan suatu metode tertentu
yang berkaitan dengan obyek atau pemasalahan yang akan diteliti. Menurut
Koentjaraningrat (1986 : 7) kata metode berasal dari bahasa Yunani, methodos
yang berarti cara atau jalan. Sehubungan dengan karya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja untuk memahami obyek yang
menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Menurut Dudung Abdurahman (1999 : 43) metode adalah suatu cara,
jalan, atau petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis. Sedangkan menurut Helius
Sjamsuddin (2007 : 13) metode ada hubungannya dengan prosedur, proses, atau
teknik yang sistematis dalam penyelidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk
mendapatkan obyek yang diteliti.
Penelitian ini merupakan penelitian yang berusaha merekonstruksikan,
mendiskripsikan dan memaparkan Intervensi Amerika Serikat ke Kuba (Studi
Tentang Embargo Ekonomi dan Implikasi Politik terhadap Pemerintahan Fidel
Castro). Peristiwa yang menjadi pokok penelitian tersebut adalah peristiwa masa
lampau, sehingga metode yang digunakan adalah metode historis atau sejarah.
Dengan metode sejarah penulis mencoba merekonstruksi kembali suatu peristiwa
di masa lampau sehingga dapat menghasilkan historiografi sejarah yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Louis Gottschalk (1975 : 32) mengemukakan bahwa metode sejarah
adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan
masa lampau. Sedangkan Nugroho Notosusanto (1971 : 17) menyatakan bahwa
metode penelitian sejarah merupakan proses pengumpulan, menguji, menganalisis
secara kritis rekaman-rekaman dan penggalian-penggalian masa lampau menjadi
kisah sejarah yang dapat dipercaya, metode ini merupakan proses merekonstruksi
peristiwa-peristiwa masa lampau, sehingga menjadi kisah yang nyata.
Gilbert J Garraghan yang dikutip Dudung Abdurahman (1999 : 43-44)
mengemukakan bahwa metode penelitian sejarah adalah seperangkat aturan dan
prinsip sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif,
commit to user
menilainya secara kritis, dan mengajukan
sintesis dari hasil-hasil yang dicapai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
dalam bentuk tertulis. Menurut Louis Gottschalk (1975 : 32) metode sejarah
adalah proses menguji serta menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan
masa lampau berdasarkan data yang diperoleh guna menentukan proses
historiografi.
Metode sejarah adalah rekontruksi imajinatif gambaran masa lampau
peristiwa-peristiwa sejarah secara kritis dan analitis berdasarkan bukti-bukti dan
data peninggalan masa lampau yang disebut sumber sejarah. Dalam penulisan
kisah masa lampau berdasarkan bukti-bukti yang ditinggalkan, sejarawan
diharuskan memiliki prosedur kerja. Prosedur kerja inilah yang disebut metode
sejarah, antara lain mencari jejak-jejak masa lampau, meneliti secara kritis,
menggambarkan masa lampau berdasarkan informasi yang diperoleh dari jejakjejak dan imajinasi ilmiah (Helius Sjamsuddin & Ismaun, 1994 : 19-24).
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode
penelitian sejarah adalah kegiatan mengumpulkan, menguji dan menganalisis
secara kritis data peninggalan masa lampau dan menyajikannya sebagai hasil
karya melalui historiografi. Oleh karena metode penelitian yang digunakan adalah
metode historis, maka dilakukan langkah-langkah metode historis yang meliputi
pengumpulan sumber-sumber sejarah, menguji validitas dan reliabilitas data
sejarah tersebut kemudian menganalisis secara kritis untuk menghasilkan tulisan
atau cerita sejarah yang menarik dan dapat dipercaya.
C. Sumber Sejarah
Setiap peristiwa sosial selalu mempunyai sejarah yang mendahuluinya
yaitu berupa satu bentuk data sejarah yang di ketahui sekarang. Data sejarah itu
memberi keterangan tentang kondisi penyebab sampai berakhirnya suatu peristiwa
yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk memahami implikasinya lebih luas.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
sejarah. Sumber data sejarah sering disebut juga data sejarah. Menurut
Kuntowijoyo kata data merupakan bentuk jamak dari kata tunggal datum
(bahasa Latin) yang berarti pemberitaan (Dudung Abdurahman, 1999 : 30).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
F. Prosedur Penelitian
Dalam melaksanakan suatu penelitian harus melalui prosedur atau urutan
kerja yang baik agar suatu penelitian tersebut mencapai hasil yang maksimal.
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah penelitian dari awal yaitu
membuat proposal sampai dengan penulisan hasil penelitian. Penelitian ini
menggunakan metode historis, maka ada empat tahap yang harus dipenuhi, yaitu
heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Adapun prosedur penelitian yang
dilakukan, sesuai dengan yang digambarkan sebagai berikut :
Heuristik
Kritik
Interpretasi
Historiografi
Fakta Sejarah
Keterangan :
1) Heuristik
Menurut Nugroho Notosusanto (1971 : 11), heuristik berasal dari kata
Yunani yaitu heuriskein yang berarti mencari dahulu, baru menemukan.
Heuristik berarti proses mencari data untuk menemukakan sumber-sumber. Sidi
Gazalba (1981 : 15) mengemukakan bahwa heuristik adalah kegiatan mencari
bahan atau menyelidiki sumber sejarah untuk mendapatkan hasil penelitian. Pada
tahap ini diusahakan mencari dan menemukan sumber-sumber tertulis berupa
buku-buku serta bentuk kepustakaan lain yang relevan dengan penelitian.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari surat kabar Kompas
tahun 1980, surat kabar Republika tahun 1990, surat kabar News , terbitan tahun
1980, jurnal CSIS terbitan tahun 1980. Buku buku antara lain Pergolakan di
Amerika Latin dalam Dasawarsa Ini karangan Hidayat Mukmin terbitan tahun
1988, karya David Deutschmann yang telah di alih bahasakan oleh Sovia
Veronika Purba yang berjudul Che Guevara dan Revolusi Kuba terbitan tahun
2004, jurnal CSIS terbitan tahun 1980, karya Hugh S Thomas dkk. The Cuban
commit
to user
Revolution 25 Years Later terbitan
tahun
1992. Sumber-sumber tersebut diatas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
harus
meninggalkan
unsur
subyektivitas
yang
disebabkan
keanekaragaman data yang diperoleh dari berbagai buku. Sehingga penulis harus
membandingkan buku satu dengan buku yang lain agar memperkuat kebenaran
dari buku tersebut.
Data yang telah dikumpulkan dan diseleksi dicari berbagai artian yang satu
dengan yang lain untuk dicari makna yang didasarkan pada teori yang digunakan
untuk menemukan kebenaran data yang dicari yaitu: 1) Motivasi AS melakukan
intervensi terhadap Kuba, 2) Realisasi pelaksanaan intervensi AS terhadap Kuba,
3) Implikasi intervensi terhadap politik dan perekonomian Kuba.
4) Historiografi
Langkah terakhir dalam metode sejarah yaitu historiografi, yaitu
merupakan cara penulisan, pemaparan, atau pelaporan hasil penelitian sejarah
yang telah dilakukan (Dudung Abdurrahman, 1999 : 67).
Dalam hal ini imajinasi sangat diperlukan untuk merangkai fakta satu
dengan fakta yang lain, sehingga dapat menjadi suatu kisah sejarah yang menarik
dan dapat dipercaya kebenarannya. Penelitian ini bersifat historis, oleh karena itu
pemaparan faktanya yang telah diperoleh tersebut menjadi suatu cerita sejarah
yang kronologis atau urutan waktu sehingga menghasilkan sebuah karya tulis
yang berwujud skripsi tentang Intervensi Amerika Serikat di Kuba (Studi
Tentang Embargo Ekonomi dan Implikasi Politik Terhadap Pemerintahan
Fidel Castro).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
pulau Hispaniola pada abad ke-15, sesaat sebelum penaklukan oleh Spanyol
(www.wikipedia.org/kuba/goegrafi, diunduh tanggal 28 Juli 2010).
Ketika Christopher Colombus tiba di pulau tersebut pada tanggal 28
Oktober 1492, jumlah populasi suku asli Kuba kurang lebih 112.000, dengan
92.000 sub-Tainos, 10.000 Tainos, dan 10.000 Ciboney. Colombus mengklaim
pulau tersebut dikuasai Spanyol, bangsa yang telah mendukung perjalanannya.
Pada tahun 1508 Sebastian de Ocampo membuat peta keseluruhan garis pantai
dan
menentukan
bahwa
daratan
tersebut
adalah
Kuba
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
menjadi hal yang fundamental dalam produksi gula di Kuba. Sistem perbudakan
yang dilakukan oleh Spanyol semakin menampakkan watak aslinya sebagai
penjajah dan hal tersebut memicu perlawanan tidak hanya dari para budak yang
kemudian melarikan diri dan mengorganisir warga berkulit hitam akan tetapi
perlawanan juga muncul dari para petani yang hak-haknya dirampas oleh Spanyol
(Wolf, 2004: 133).
Selama pendudukan Spanyol, tercatat beberapa kali terjadi pemberontakan
yang dilakukan oleh beberapa kelompok dengan membawa tuntutan-tuntutan yang
berbeda-beda akan tetapi pada umumnya mereka meminta diwujudkannya
kesetaraan ras dan sosial ekonomi. Pada tahun 1868, Carlos Manuel de Cespedes,
melakukan sebuah pemberontakan yang kemudian dikenal dengan Perang
Sepuluh Tahun. Pada tahun 1895, Jose Marti bersama Partai Revolusioner Kuba
(PRC) yang merupakan gabungan dari kelompok-kelompok revolusioner di Kuba,
mengobarkan perang kemerdekaan terhadap Spanyol. Perang ini berakhir dengan
kematian Jose Marti yang kemudian menjadi simbol perlawanan rakyat Kuba.
Dan yang terakhir yaitu Perang Spanyol-Amerika yang terjadi pada tahun 1898,
perang ini pada awalnya dipelopori oleh PRC yang kembali melakukan
pengorganisiran
setelah
kalah
dalam
perang
sebelumnya.
Akan
tetapi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
Kuba
tahun
1868-1898
menyelesaikan
cita-citanya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
Havana
tahun
1953.
Pidato
yang
berjudul
sejarah
akan
kekuasaan
rezim
Batista
dan
pengaruh
AS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
dengan pasukan kecil yang berhasil mendarat di pantai Provinsi Oriente namun
pasukan ini dapat dihancurkan oleh tentara Batista, kemudian Castro melakukan
gerilya dengan sisa pasukan dan berhasil merebut wilayah pegunungan Sierra
Maestra (Hidayat Mukmin, 1981: 135).
Castro berupaya mengungkapkan kepada masyarakat Kuba dan AS
mengenai perjuanganya serta penyelewengan-penyelewengan Batista terhadap
rakyat Kuba. Hal ini kemudian banyak mengubah opini AS yang semula
mendukung pemerintahan Batista berbalik mengecam dan mereka bersimpati
terhadap perjuangan kaum muda di bawah kendali Fidel Castro.
Kegigihan Castro dalam memperjuangkan ide-ide perdamaian, demokrasi,
dan kemanusiaan mendapat dukungan dari rakyat Kuba. Pasukanya menjadi 800an orang, dan dalam waktu singkat berkembang menjadi puluhan ribu. Untuk
menumpas gerakan Castro, pada 24 Mei 1958 Batista menggelar Operacion
Veran dengan mengerahkan 17 batalyon pasukan. Kekuatan Batista terus saja
terdesak, bahkan dari kalangan militer tertentu mulai berbalik mendukung
perjuangan Castro. Berakhir pada tanggal 28 Desember 1958, Jendral Fulgencio
Batista meninggalkan Kuba. Fidel Castro dan gerakan revolusionernya kemudian
memasuki Havana pada 1 Januari 1959, dan lima hari kemudian, Castro
memasuki Istana Presiden dan mengumumkan bahwa keadaan telah terkendali di
bawah gerakan revolusioner (Sovia, 2004: 34).
Fidel Castro adalah pribadi yang unik karena ia identik dengan Kuba. Ia
menjadi orang kuat di Kuba dan seperti karakter para pemimpin Amerika Latin
pada umumnya, Castro bertindak sebagai kepala keluarga dan pemiimpin utama
bagi rakyatnya. Sebagai pemimpin Kuba, walau cenderung menjadi penguasa
yang otoriter ia menunjukan kejeniusan dalam pergaulan internasional. Castro
mempunyai kemampuan membangkitkan nasionalisme bukan saja bagi rakyat
Kuba tetapi juga bagi negara Dunia Ketiga dalam menghadapi tekanan negaranegara besar (Gonzales, 1996: 36).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
a. Nasionalisasi Ekonomi
Selama hampir 60 tahun menjadi protektorrat AS, ekonomi Kuba praktis
berada di bawah kontrol kepentingan AS melalui investasi perusahan-perusahan
multinasionalnya. Kondisi ini dianggap Castro sebagai penyebab utama
ketidakmandirian rakyat dan kebobrokan politik Kuba. Untuk mangatasi hal itu
langkah yang dirasa perlu adalah menasionalkan ekonomi ke tangan Kuba sendiri,
commit dari
to user
walau harus menanggung resiko tekanan
AS.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
seorang Marxis-Leninis dan akan tetap bertahan hingga akhir hayat saya. Bagi
Castro, ajaran komunis khususnya Marxis-Leninis adalah senjata untuk
melenyapkan kapitalisme dalam masyarakat Kuba. Apa yang selama ini terjadi
dalam kehidupan sosial ekonomi Kuba adalah karena adanya perbedaan kelas,
damana kelas atas (borjuis) menguasai dan mengeksploitasi kelas bawah
(proletar). Oleh karena itu, perlu adanya masyarakat tanpa kelas dan
perekonomian dijalankan secara kolektif dan produktif, tidak ada hak milik
individu, yang ada adalah hak milik kolektif berdasarkan sistem kerja kolektif
(Brener, 1988: 99).
Untuk membuktikan peran aktifnya dalam mendukung penyebaran
komunisme, Kuba menyediakan diri sebagai agen pembantu kebijakan luar
negeri Uni Sovyet di berbagai belahan dunia khususnya di negara-negara dunia
ketiga. Selama tahun 1975-1976, Kuba telah mengirimkan sekitar 36.000 tentara
untuk membantu gerakan kaum revolusioner di Angola, 12.000 pasukan di
Ethiopia, juga mendukung kelompok Sandinista di Nikaragua, serta gerakan
Marxis-Leninis di El Salvador. Sikap Castro ini menciptakan ketegangan bukan
saja dengan AS, tetapi juga dengan negara-negara di Afrika dan Amerika Latin,
sehingga beberapa diantara negara tersebut memutuskan hubungan dengan Kuba.
Dua kebijakan yang diambil Fidel Castro dengan melakukan nasionalisasi
ekonomi serta menggandeng Uni Sovyet merupakan suatu pukulan bagi AS yang
sebelumnya menguasai Kuba dengan Amandemen Platt. Keadaan ini membuat
AS terancam dengan pengaruh komunis Uni Sovyet, yang kemudian AS
melakukan intervensi ke Kuba. Wilayah Kuba yang berada di perairan Karibia
akan membuat AS mudah mengawasi negara negara di wilayah Amerika Latin,
dengan masuknya pengaruh komunisme ke Kuba akan membawa dampak bagi
AS yang menjalankan Doktrin Monroe. Keadaan ini menjadi motivasi bagi AS
untuk melakukan intervensi ke Kuba agar misi America for American dapat
tercapai (Mochammad Shoelhi, 2003:169).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
disebut
dengan
invasi
Teluk
Babi
(www.panjimas.com/
dibuat tergesa-gesa dan kurang matang karena Presiden Kennedy terbawa emosi
yang berakibat pada kegagalan yang dilakukan karena terlambat kedatangan
pasukan. Pendaratan yanag dilakukan terlambat satu minggu. keadaan ini
semaikin diperparah dengan kurang megenalnya medan peperangan. Wilayah
Coastel yang berupa lembah-lembah menyulitkan pasukan AS untuk mendarat,
sehingga pasukan tidak dapat mendarat bersama. Pendaratan pasukan ini dapat di
hancurkan oleh tentara Castro yang telah siap menunggu kedatangan pasukan AS
serta berhasil menawan 1200 pasukan (Kompas, 19 April 1961).
Kegagalan invasi Teluk Babi tidak menyurutkan langkah AS untuk
user
menjatuhkan pemerintahan Fidelcommit
Castro.toPresiden
John F. Kennedy kemudian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
mengeluarkan Dekrit No. 3447, tertanggal 3 Februari 1962, yang berisi ketentuan
bahwa tidak satupun produk asli Kuba yang datang dari dan melalui Kuba boleh
diimpor AS (Cotayo, 1991: 28). Selain itu, AS juga mengancam akan
mengenakan sanksi keras terhadap siapa saja yang berhubungan dengan Kuba. AS
tidak segan sanksi politik, ekonomi, militer kepada negara yang dianggap tidak
demokratis dan melakukan hubungan dengan Kuba. Selain jalur ekonomi, AS
juga menggunakan jalur politik untuk menekan Fidel Castro, yaitu dengan
mengajak negara-negara lain khususnya yang tergabung dalam anggota OAS
(Organitaion of American States) untuk melakukan embargo regional terhadap
Kuba dengan mengeluarkan Kuba dari OAS. Awal mulanya AS mengajak negara
Amerika Latin secara individual memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba.
Hal ini dipenuhi oleh negara kawasan Amerika Tengah, Karibia, dan Amerika
Selatan. Atas prakarsa Venezuela diadakan pertemuan menteri luar negeri negaranegara OAS di Washington pada 21-26 Juli 1964. Pertemuan ini memutuskan
agar negara-negara Amerika Latin memutuskan hubungan diplomatik, ekonomi,
dan perdagangan terhadap Kuba. Keputusan ini diikuti oleh 15 negara Amerika
Latin, kecuali Meksiko, Chili,Bolivia, dan Uruguay. Ketiga negara kecuali
Meksiko juga melakukan pemutusan hubungan diplomatik, ekonomi, dan
perdagangan dengan Kuba atas desakan dari AS. Dengan demikian Kuba semakin
diisolasi karena sejak tahun 1961 Kuba telah diisolasi oleh AS sedangkan pada
tahun 1964 Kuba juga diisolaisi oleh negara-negara Amerika Latin (Hidayat
Mukmin, 1981: 140).
Perkembangan situasi Kuba mancapai puncak ketegangan pada tahun 1962
setelah AS mengetahui bahwa Uni Sovyet memiliki pangkalan peluru kendali
yang dapat dipergunakan untuk langsung menyerang AS. Dengan bantuan Uni
Sovyet, Kuba membangun 11 pangkalan rudal balistik rahasia yang menghadap
langsung ke AS. Peluru kendali itu dikirim dan ditempatkan dalam pertahanan
Kuba. Hal ini memicu ketegangan antara AS dan Uni Sovyet karena ditengarai
akan terjadi perang nuklir. Presiden Kennedy langsung memerintahkan Angkatan
Laut dan Korps Marinir untuk memblokade Kuba dalam keadaan siap tempur.
commit to blokade
user
Tentara Angkatan Laut AS melakukan
perairan dengan membawa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
persenjataan perang. Keadaan ini tidak membawa sampai perang terbuka, karena
Uni Sovyet menarik semua pangkalan dan kembali dibawa ke Sovyet, denganh
janji AS akan menarik misil-misil nuklir di Turki dan tidak akan pernah
menyerang Kuba, sedangkan dari Uni Sovyet akan mengangkut senjata kembali
ke Sovyet (Hidayat Mukmin, 1981: 140).
Pada dekade 1970-1980 an, hubungan Kuba AS digambarkan sebagai
The Roller Coaster Decade dimana terdapat banyak usaha untuk memulihkan
keharmonisan antara kedua negara. Kebijakan detente antara AS dengan Uni
Sovyet dan Cina juga mempengaruhi sikap AS terhadap Kuba. Salah satu upaya
untuk mengurangi ketegangan antara Kuba AS dilakukan oleh anggota Kongres
AS. Para anggota Kongres AS melakukan upaya diplomasi untuk mengurangi
ketegangan antara kedua negara. Hal ini terbukti pada tahun 1974, senator
Claiborne Pell dari partai Demokrat, dan Jacob Javits dari partai Republik
mengunjungi Kuba. Mereka melihat bahwa kebijakan AS terhadap Kuba pada
dasarnya merugikan kepentingan bisnis AS sendiri. Politik isolasi AS terhadap
Kuba merupakan langkah mundur dalam hubungan internasional AS di kawasan
Amerika Latin, karena sejumlah negara di kawasan tersebut telah melakukan
hubungan ekonomi dengan Kuba, bahkan mengajak OAS untuk merevisi embargo
terhadap Kuba (Brener, 1988: 17).
Walaupun pada dekade tersebut Kuba banyak melakukan infiltrasi militer
ke beberapa negara Afrika dan Amerika Latin, namun langkah untuk menciptakan
hubungan lebih baik tetap dilakukan. Beberapa perjanjian bilateral pada masa
dicetuskan pada masa ini, seperti perjanjian anti pembajakan (1973), yang intinya
mengatur perlindungan terhadap kapal-kapal yang berlayar melalui wilayah antar
negara, dan perjanjian perikanan dan perbatasan maritim (1977), yang mengatur
batas wilayah kelautan antar negara kawasan Amerika Latin. Pada tahun 1978 dan
1979, Castro mengijinkan para imigran Kuba di AS untuk mengunjungi keluarga
mereka di Kuba, serta membebaskan 46 tahanan politik yang kemudian diijinkan
untuk beremigrasi ke AS. Dari bidang ekonomi AS atas desakan negara-negara
Amerika Latin mencabut embargo OAS, namun AS sendiri tetap melanjutkan
commit
embargo ekonominya (Brener, 1988:
21) to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
Kuba sampai mereka segala kegiatan intervensi di Amerika Latin dan menarik
pasukan militer dari Afrika. Jika Havana menolak Washington tidak akan
memberikan kebebasan termasuk blokade atau intervensi terhadap Kuba (Brener,
1988: 31).
Bagi Reagan, Kuba menjadi ancaman untuk memperluas aksesnya di jalur
laut Karibia yang disebut sebagai garis hidup ke dunia luar. Untuk menekan
Kuba, Reagan menjalankan memperketat embargo ekonomi seperti tahun 1962.
Peringatan pertama yang dilakukanya adalah mengusir soerang diplomat Kuba di
Washington karena diduga telah merencanakan suatu ekspor barang ke Kuba
melalui negara dunia ketiga. Selain itu, untuk mencegah terjadi perdagangan
antara Kuba dengan negara-negara non sosialis secara meluas, maka Reagan
mengancam akan menyita semua impor barang yang berhubungan dengan Kuba.
AS juga melarang masyarakat Uni Eropa untuk menegoisasikan kembali pinjaman
kepada pemerintah Sosialis Kuba, dan untuk beberapa tahun hal ini dipatuhi oleh
Eropa (Brener, 1988: 33).
Tidak cukup dengan tindakan internasional, Reagan juga melakukan
propaganda melalui sarana teknologi dengan membuat stasiun radio gelombang
menengah yang dinamakan Radio Marti. Radio ini digunakan untuk menyiarkan
berbagai invasi Kuba di Afrika, manuver-manuver Castro yang komunis, dan
commit to user
yang terpenting adalah untuk menyampaikan
propaganda AS tentang demokrasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
kapada rakyat Kuba. Bagi Castro, radio ini tidak lebih dari sekedar hadiah
simbolik
dari
masyarakat
Kuba-AS
yang
anti
Castro
Reagan
ini
kemudian
diperkatat
oleh
para
penerusnya, George Bush, yang pada tahun 1992 mengeluarkan kebijakan yang
disebut CDA (Cuban Democracy Act), berisi ketentuan bahwa embargo akan
ditinggalkan jika Kuba melaksanakan pemilu yang demokratis, menghormati hak
asasi manusia, dan menjalankan suatu ekonomi pasar. Berbeda dengan Dekrit no.
3447, CDA lebih bersifat menekan dan memaksa sekutu AS untuk tidak
melakukan aktivitas perdagangan dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
2. Sanksi Ekonomi
Sanksi merupakan suatu tindakan hukuman di bidang dplomatik, ekonomi,
atau miter melalui sistem keamanan kolektif yang dikenakan terhadap negara
pelanggar hukum internasonal. Sistem keamanan PBB menyebutkan bahwa bila
Dewan Keamanan menetapkan telah terjadi ancaman perdamaian, pelanggaran
perdamaian, atau tindakan agresi maka Dewan Keamanan dapat meminta secara
sukarela atau menjatuhkan sangsi mengikat terhadap negara pelanggar hukum.
Piagam PBB merinci bahwa Dewan Keamanan dibantu oleh Komite Staf Militer
dapat meminta negara anggota untuk melakukan tindakan yang bisa meliputi
unjuk rasa, blokade, serta operasi militer dengan kekuatan darat, laut, dan udara.
Sedangakan sanksi non militer mencakup penghentian secara penuh atau sebagian
hubungan ekonomi dan jalur perhubungan darat, laut, udara, pos, telegraf, dan
sarana komunikasi lain, dan pemutusan hubungan diplomatik (Plano dan Olton,
1990: 281).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
Representative)
dengan
klasifikasi
pelanggaran
yang
berbeda-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
kepada presiden, Finance Committe of the Senate, dan Approciate Committe of the
House (DPR). Langkah ini bertujuan menginventarisasi semua hambatan yang
dianggap sesuai dengan national agrrement. Informasi yang sampai ke tangan
USTR didapat dari berbagai lembaga pemrintah AS, terutama dari perwakilan di
luar
negeri,
serta
laporan
dan
petisi-petisi
dari
swasta
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
kediktatoran tanpa memperdulikan nasib dan aspirasi rakyat Kuba (Brener, 1988:
53).
AS kemudian melakukan kebijakan baru pada masa George W. Bush
untuk memperketat sanksi ekonomi terhadap Kuba, yaitu dengan adanya larangan
perdagangan, kunjungan, pertukaran ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta
pembatasan pengiriman uang kontan dan parcel dari imigran Kuba di AS kepada
keluarga di Kuba.
a. Larangan Perdagangan
Hubungan perdagangan Kuba AS sudah berakhir sejak embargo
ekonomi telah dilakukan pada tahun 1962. Larangan perdagangan AS ini
bertujuan untuk melemahkan dan mengakhiri kekuasaan Fidel Castro di Kuba
yang membuat kebijakan revolusioner dengan menasionalisasi perusahaanperusahaan AS di Kuba dan menjadi sekutu Uni Sovyet dengan menganut paham
sosialisme-komunisme.
Larangan hubungan perdagangan AS dengan Kuba mulai dilakukan pada
saat pembatasan kuota impor gula Kuba oleh AS 1960 sebagai balasan bagi
gerakan Castro. Pembatasan kuota impor gula kemudian membawa Uni Sovyet
mendekat ke Kuba dengan menyanggupi membeli gula Kuba, sehingga membuat
Kuba masih melakukan program nasionalisasi perusahaan AS. Keadaan yang
demikian membuat AS menjadi geram, kemudian AS mengumumkan embargo
setiap bahan ke Kuba kecuali beberapa bahan makanan dan obat obatan sejak 19
Oktober 1960. Tindakan AS itu dibalas oleh Castro dengan menasionalisasi
perusahaan AS tanpa ganti rugi yang menyebabkan AS mengalami kerugian
hingga mencapai US $ 1,5 billion (Hidayat Mukmin, 1981: 138).
Sebelum tahun 1961, AS mengimpor 3,3 juta ton gula dari Kuba lebih dari
1/3 konsumsi dalam negeri AS setiap tahun. Selain itu juga AS juga mengimpor
tembakau 30,5 juta pounds dan cerutu 23,5 juta batang setiap tahun. Sebaliknya
Kuba mengimpor dari AS melalui Florida barang-barang kebutuhan sehari-hari
sebesar US $ 500 juta. Peranan ini kemudian diganti oleh Uni Sovyet ketika AS
user Uni Sovyet merupakan negara
melakukan embargo ekonomi kecommit
Kuba. toWalau
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
penghasil gula terbesar ke-2, namun tetap mengimpor gula dari Kuba untuk
kemudian disalurkan ke kawasan Eropa Timur. Dari Uni Sovyet diimpor bahan
baku minyak bumi dan barang barang keperluan industri (Hidayat Mukmin,
1981: 142).
Sejak diberlakukan embargo ekonomi AS, Kuba harus mencari upaya
alternatif untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri di samping bantuan dari Uni
Sovyet. Cara yang dilakukan adalah perluasan pemasaran hasil produksi Kuba dan
diverifikasi dalam perdagangan yang dilakukan oleh Uni Sovyet. Perluasan daerah
pemasaran hingga mencakup Eropa Barat dan Jepang. Dalam tahun 1973 ditengah
adnaya perlakuan embargo AS, Kuba masih sanggup mengekspor US $ 1.302 juta
barang, dan mengimpor seharga US $ 1.497 juta. Sejak tahun 1974 mulai
ditembuslah blokade ekonomi terhadap Kuba (Hidayat Mukmin, 1981: 142).
Di awal tahun 1970-an, ekonomi Kuba diperhadapkan dengan semakin
kuatnya blokade Amerika Serikat dan gagalnya panen tebu sebesar 10 juta ton.
Kondisi ini mengharuskan Kuba untuk menjalin kerjasama dengan Uni Soviet,
dan ikut serta dalam COMECON (blok ekonomi negara-negara Eropa Timur)
pada tahun 1972. COMECON adalah kontributor vital bagi Kuba lewat investasi
dan bantuan- bantuan material sementara, juga teknologi untuk pembangunan
secara umum maupun pada proyek-poyek yang penting. Integrasi ekonomi
menghasilkan pasar yang stabil dan spesialisasi produksi. Sebanyak 85%
perdagangan Kuba81% ekspor dan 88% impor--adalah dengan COMECON.
Sebanyak 95% persen minyak Kuba diimpor dari Uni Soviet. Pasar utama gula
dan buah sitrus Kuba, adalah Uni Soviet dan negeri-negeri Eropa Timur. Hubugan
perdagangan didasarkan kepada pemberian prioritas kepada Kuba dengan
pertimbangan negeri yang masih sedikit terbangun. Hubungan di bawah ini
COMECON
mendukung
hubungan
yang
relatif
stabil
dan
sanling
menguntungkan. Dari tahun 1971 hingga tahun 1989, ekonomi tumbuh rata-rata 6
persen setiap tahunnya. Pertumbuhan rata-rata negeri Amerika Latin pada periode
tersebut adalah 3,6%. Dalam rentang waktu 1980-an, Kuba memiliki tingkat
kualitas pembangunan yang lebih tinggi dibanding negeri manapun di Karibia.
commit to userdengan keseluruhan negeri yang
Sebenarnya, dalam periode ini dibandingkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
terdapat di regional, penampilan ekonomi Kuba adalah sebuah negeri yang sehat
dan stabil. Bertentangan dengan hubungan ekonomi negeri berkembang lainnya
dengan Barat, hubungan ekonomi Kuba dengan COMECON dapat memperoleh
kontrol yang makin penting terhadap pembangunan ekonomi dan otonomi yang
lebih efektif. Jadi, apa saja yang mungkin menjadi motiv intrinsik Uni Soviet,
struktur dan cara bantuan yang diberikan di dalam Kasus Kuba lebih banyak
membantu daripada menghambat jalannya revololusi. Maka, jika Kuba menjadi
terngantung kepada Uni Soviet, hubungan ini secara kualitas berbeda dengan
hubungan negeri-negeri berkembang lainnya khususnya di Amerika Latin dan
Karibia yang melakukan hubungan dengan Barat ( Isaac Saney,2003: 47).
Secara rinci pertumbuhan ekonomi Kuba dari tahun 1962 sampai 1980
tampak pada tabel 1 di bawah :
Tabel 1. Pertumbuhan ekonomi Kuba tahun 1962-1980
No Tahun
GMP (Juta Pesso)
GSP (Juta Pesso)
1
1962
6.082,1
3.698,2
2
1963
6.013,2
3.736,7
3
1964
6.454,5
4.078,4
4
1965
6.770,9
4.137,5
5
1966
6.709,3
3.985,5
6
1967
7.221,6
4.081,0
7
1968
7.330,9
4.352,6
8
1969
7.236,1
4.180,6
9
1970
8.335,6
4.203,9
10 1971
8.936,4
4.818,2
11 1972
10.349,2
6.026,9
12 1973
11.910,3
6.710,4
13 1974
13.423,5
7.414,1
14 1975
15.779,3
8.886,3
15 1976
15.860,5
8.881,8
16 1977
16.510,8
9.246,0
17 1978
18.062,8
10.115,2
18 1979
18.830,5
10.545,1
19 1980
19.395,4
10.61,4
Sumber : Hugh Thomas, 1992: 26-27
commit to user
Prosentase Rata-rata
1,0 %
9,0 %
1,5 %
-3,7 %
2,4 %
6,7 %
-4,0 %
0,6 %
14,6 %
25,1 %
11,3 %
10,5 %
19,8 %
-0,1 %
4,1 %
9,4 %
4,3 %
3,0 %
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
demikian
membuat
Kuba
semakin
tertinggal
dalam
pembangunan. Selain itu hutang negara Kuba mngalami peningkatan akibat biaya
impor yang terlalu jauh. Jumlah devisa negara Kuba juga mengalami penurunan
yang signifikan akibat diberlakukanya larangan perdagangan.
b. Larangan Kunjungan
Kebijakan pemerintah AS untuk melarang warga AS berkunjung ke Kuba
bertujuan untuk mengurangi pendapatan nasional Kuba dari sektor pariwisata
yang merupakan salah satu sumber utama penghasilan Kuba. Pemerintah AS
menyadari bahwa kunjungan turis AS dan warga keturunan ke Kuba akan
mendatangkan banyak pemasukan bagi Kuba. Dengan adanya larangan bagi
warga AS berkunjung ke Kuba, pemerintah AS berharap dapat menghancurkan
bisnis pariwisata Kuba. Kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah AS
antara lain: 1) larangan kunjungan warga AS ke Kuba, termasuk bagi programprogram pendidikan dan perjalanan yang berhubungan dengan Kuba; 2)
pemerintah AS akan menangkap dan menghukum bagi warga yang melanggar
commitbagi
to user
peraturan larangan kunjungan termasuk
agen-agen perjalanan; 3) penolakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
AS untuk memberikan visa pelajar, seniman, musisi, dan pejabat Kuba yang ingin
berkunjung ke Kuba; 4) pembatasan kunjungan warga keturunan Kuba ke
keluarga di Kuba (www.cs.indiana.edu/gasser/PFC/cuba-forum204.ppt, diakses
tanggal 28 Juli 2010).
perangkat
represifnya
(www.cs.indiana.edu/gasser/PFC/cuba-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
teknologi
yang
lebih
maju.
(www.cs.indiana.edu/gasser/PFC/cuba-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
Sektor
Jumlah
Perdagangan Tembakau
Pariwisata
Pelayaran
12 juta dollar AS
Pembekuan uang
sumber : www.cs.indiana.edu/gasser/PFC/cuba-forum204.ppt
Dampak embargo ekonomi AS, juga dapat dilihat dalam kehidupan seharihari rakyat Kuba, diantaranya kurangnya angkutan umum yang dapat disediakan
oleh pemerintah karena pemerintah berada dalam tagihan utang yang sangat besar
sebagai akibat embargo ekonomi AS. sejak diberlakukanya embargo sektor
perekonomian menurn tajam, selama lebih dari 15 tahun Kuba kehilangan 181
milyar dollar AS. Hal ini berdampak pada keadaan produksi alam negeri yang
menurun hampir 6% per tahun. Akibatnya setiap hari banyak orang-orang yang
hendak berangkat dan pulang dari sekolah atau kerja akan beerdiri dipinggir jalan
untuk mendapatkan tumpangan dari kendaraan yang lewat. Sedangkan warga
yang tidak mau merepotkan oran lain, memilih menggunakan sepeda sebagai alat
transportasi (www.republika.co.id, diunduh tanggal 29 Juli 2010).
Gaji pegawai negeri dan BUMN sangat kecil, yang tidak lebih dari 2/3 dari
hasil pendapatan tiap bulan yaitu 498 peso. Hal ini membuat dokter, guru, dan
commit to user
profesional lain harus mencari penghasilan tambahan menjadi sopir, pemandu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
wisata, menyewakan kamar yang tersisa, atau terlibat dalam bisnis atau terlibat
dalam bisnis prostitusi. Sedangkan pegawai perusahaan asing, kedutaan besar, dan
perusahaan swasta yang bergaji dollar tidak bisa menerima gajinya karena mereka
dibayar melalui badan pemerintah urusan konversi gaji dari dollar ke pesso
(www.republika.co.id, diunduh tanggal 29 Juli 2010).
Embargo ekonomi AS, juga membuat kegiatan perdagangan makin
kompleks dan berbiaya tinggi. Produsen peralatan medis tidak bisa memasukan
produk ke Kuba, apabila mengandung komponen asal AS. Selain itu, Kuba juga
terisolasidari pasar modal internasional, karena dikeluarkan dari IMF dan badanbadan pemberi kredit lain (www.republika.co.id, diunduh tanggal 29 Juli 2010).
Dengan segala kesulitan ekonomi tersebut, Fidel Castro masih tetap
berkuasa dan tetap menjalankan sistem pemerintahan sosialisme-komunisme,
serta menolak kemauan AS yang menginginkan adanya demokrasi, kebebasan,
dan sistem pasar bebas di Kuba. Bahkan, saat Fidel Castro menyerahkan tahta
pemerintahan kepada sang adik Raul Castro, Raul Castro tetap menjalankan
pemerintahan seperti yang dilakukan oleh Fidel Castro.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
sistem penganggaran keuangan yang dipegang oleh Che Guevara yang saat itu
menjabat sebagai Kepala Perbankan dan Menteri Perindustrian. Sistem tersebut
menekankan pada insentif moral dan materil, kerja sukarela dan upaya untuk
meningkatkan kesadaran buruh.
Meskipun kerjasama ekonomi secara umum menguntungkan bagi
perekonomian Kuba, hal tersebut telah menciptakan distorsi dalam struktur
ekonomi. Pada tahun 1970-an dan di awal tahun 1980-an, Kuba memperkuat
pembangunan ekonomi dan memperkenalkan organisasi-organisasi kekuatan
rakyat, yang bertujuan untuk mendemokratiskan pengambilan kebijakan. Pada
pertengahan tahun 1980-an, situasi ekonomi politik mulai memperlihatkan
tantangan-tantangan besar bagi revolusi Kuba. Kondisi perekonomian mulai
memperlihatkan tanda-tanda akan terjadinya stagnasi dan meningkatnya praktekpraktek birokrasi. Pada tahun 1980 Kuba menitik beratkan pada tindakan-tindakan
politik daripada melakukan konsolidasi bidang sosial ekonomi. Kuba mengalami
penurunan kehidupan ekonomi perdagangan akibat dari blokade AS serta keadaan
intern dalam negeri yang membuat para penduduk Kuba berupaya ke luar negeri
untuk mencari penghidupan. Hal ini semain diperparah dengan penurunan
produksi tebu dan gula. Berakhirnya Perang Dingin di akhir tahun 1980-an dan
hancurnya Uni Soviet serta negara-negara Eropa Timur yang merupakan aliansi
ketat Kuba kemudian membawa perubahan yang sangat drastis bagi negara
sosialis tersebut. Kuba dengan segera melakukan perbaikan ekonomi yang
mengalami stagnasi akibat 70 % impor negara tersebut berasal dari wilayah Eropa
Timur praktis terhenti. Berhentinya proses dagang dengan Uni Soviet secara tibatiba mengakibatkan penurunan pemasukan nasional sebesar 55% dari tahun 19891992 (Issac Saney, 2003: 36).
Kondisi sosial ekonomi yang tidak menentu tersebut semakin diperparah
dengan pengetatan embargo oleh AS. Bahkan pada tahun 1992, AS semakin
mengintensifkan tekanan ekonominya, yang paling menonjol yaitu dengan
dikeluarkannya Cuba Democracy Act pada tahun 1992 dan Cuban Liberty and
Democratic Solidarity (Libertad) Act pada tahun 1996. Legislasi ini merupakan
commit
user
merupakan sebuah coup de grace,
yang to
melemaskan
Kuba dari sumber-sumber
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
Kuba sebagai hak mendasar dari rakyat Kuba, terutama pekerjaan, perawatan
kesehatan, pendidikan, dan program-program jaminan sosial. Pemerintah Kuba
berupaya membuka lapangan pekerjaan sebagai langkah untuk mensejahterakan
rakyat. dalam hal perawatan dan pendidikan dalam konsitusi Kuba, pemerintah
Kuba akan berupaya menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dan pendidikan
secara gratis bagi penduduk Kuba. Dalam hal jaminan sosial Kuba mengambil
langkah dengan cara menyediakan pangan yang cukup bagi seluruh rakyat Kuba.
Sebagai konsekuensi hak -hak ini, Kuba lebih baik dalam beberapa indikator jika
dibandingkan dengan negeri yang telah mengembangkan terindustrialisasi. Lebih
jauh dari itu, walaupun ekonomi menurun dengan tajam pada awal tahun 1990-an,
tidak ada kebijakan-kebijakan pasar yang signifikan. Pemerintahan Kuba
menolak, untuk mengopy model-model deregulasi, kontraksi negara, privatisasi
dan pengurangan program-program sosial dan mengadobsi praktek- praktek
neoliberal yang dijalankan oleh negeri-negeri Eropa Timur, Amerika Latin dan
banyak negeri di belakan dunia ini. Negeri ini menolak untuk mengikuti apa yang
disebut dengan "transisi" yang dibela-bela oleh pendukung pasar bebas dan
menerapkannya tanpa ampun kepada negeri-negeri blok sosialis sebelumnya
( Jorquera, 2000: 22)
Kuba menghadapi yang tidak bisa dihindarkan dengan memasukkan
dirinya kembali ke dalam ekonomi kapitalis. Negeri ini mengatur untuk beroperasi
kedalam sistem ekonomi internasional yang berbasiskan pada prinsip-prinsip dan
praktek yang berbeda -setelah selama tiga puluh lima tahun terintegarasi secara
struktur kedalam COMECON yang sebelumnya diandalkan dan menjadi basis
pembangungan ekonomi.
Keharusan untuk menentukan kembali arah strategi pembangunan dan
sejumlah tindakan ekonomi yang implementasinya untuk mengaktifkan kembali
ekonomi dintaranya melalui (Issac Saney, 2003:100-103) :
1) Rasionalisasi produksi yang bertujuan untuk lebih mengefisienkan
penggunaan sumber-sumber yang ada
Ini sering berarti adalah penggunaan teknologi lama dan manual, (misalnya
commit
to user Subsidi negara dikurangi 70%
menggunakan kembali sapi untuk
membajak).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
oleh
masing-masing
perusahaan
negara,
bagian
dari
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
Helms-Burton
Bill
yang
dirancang
untuk
melumpuhkan
dan
memundurkan proses investasi dari luar negeri. Sebenarnya, lebih dari 40%
investasi luar negeri terjadi setelah Maret 1996 ketika Helms-Burton Bill
diberlakukan. Namun, bagaimanapun, pemerintahan setelah pemerintahan
Bush mengintensifkan tekanan ekonomi, telah menciptakan dampak yang
besar terhadap investasi luar negeri.
Pada tahun 2001 investasi menurun menjadi $ 38.9 juta AS dari $ 488 juta
AS pada tahun. Seperti yang telah diceritakan sebelumnya, gula memainkan peran
commit
to user
utama di dalam ekonomi Kuba.
Sebelum
dilampaui oleh pendapatan yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
diperoleh dari turisme, ekspor Kuba merupakan bagian yang besar untuk
memperoleh uang pertukaran luar negeri. Oleh karena itu pemulihan produksi
gula dan merevitalisasi industri menjadi perhatian utama. Sektor gula telah mulai
kembali pulih setelah mencapai titik nadirnya pada awal tahun 1990-an, tumbuh
24,3 persen pada tahun 1999 dan 18 persen dalam enam bulan tahun 2000.
Walaupun telah dilakukan pemulihan yang cukup baik, restrukturisasi yang
dramatis dalam industri gula dimulai pada tahun 2002, merespon berlanjutnya dan
makin tidak menguntungkan, karena harga gula yang rendah di pasar dunia; harga
dibawah biaya produksi menghadapi kompetisi dari gula Eropa. Harga gula jatuh
dari 8,5 sen per pon ( 1 pon = 0, 5 kg) pada Januari 1999 menjadi 5,99 sen per pon
pada kuartal pertama tahun 2000 dan naik sedikit menjadi 6,5 sen per pon pada
kwartal terakhir tahun 2001. Nilai ekspor pada tahun 1999 menurun 4 persen
akibat kejatuhan harga gula. Sebanyak tujuh puluh satu buah dari 156 pabrik gula
ditutup, membuat 100.000 orang kehilangan pekerjaan dalam sektor gula.
Restrukturisasi mendesakkan efesiensi dan diversifikasi yang lebih besar,
dibarengi dengan rencana memperkerjakan mereka dalam bidang bioteknologi
untuk menciptakan sebuah fruktosa, berlawanan dengan sukrosa yang dihasilkan
oleh gula tebu. Buruh-buruh yang dipindahkan tidak mengalami pemotongan upah
demikian juga dengan harus mencari pekerjaan baru, mereka dilatih atau kembali
disekolahkan. Bagian dari tanah yang kini tidak lagi digunakan untuk perkebunan
tebu sekarang dipakai untuk menghasilkan bahan pangan dan meningkatkan
cadangan pangan. Sekali lagi yang perlu dipahami bahwa rangkaian kebijakankebijakan yang diambil dalam rangka mengefektifkan mesin-mesin perekonomian
Kuba setelah embargo dan pada masa krisis tidak mengikuti format yang
digunakan oleh mayoritas negara-negara Dunia Ketiga yang mengikuti arahan
lembaga-lembaga keuangan internasional (Issac Saney, 2003: 105).
b. Pembangunan Sosial
Pada saat Kuba berada di bawah kekuasaan AS keadaan sosial di Kuba
mengalami banyak perubahan yang menjadikan keadaan soaial masyarakat Kuba
commit
to user
mengalami keadaan yang jauh dari
kesejahteraan
sebagai dampak dari campur
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
tangan AS terhadap semua sektor riil Kuba. Adanya revolusi Kuba pada tahun
1959 membuat struktur sosial Kuba berubah sebagai dampak dari ekonomi
sentralis sehingga terjadi kesetaraan kesejahteraan bagi rakyat Kuba. ketahanan
nasional dan kemajuan Kuba terlatak pada organisasi dan disiplin yang membaja
serta keadaan rakyatnya yang mau menderita demi kepentingan negara (Hidayat
Mukmin, 1981: 142).
Krisis
ekonomi
pada
tahun
1990-an
memaksa
Kuba
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
batas 75 tahun adalah tertinggi di antara negeri dunia ketiga. Standar ukuran baru
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tingkat Harapan Hidup Sehat (Healthy Life
Expectancy), mengukur usia orang hidup dengan kesehatan penuh. Kuba seperti
yang dicatat oleh WHO memiliki harapan hidup sehat yang tertinggi di regional
(Amerika Latin dan Karibia), 68,4 tahun, mendekati angka yang dicapai oleh
Amerika Serikat pada tahun 2000. Pada ulang tahunnya yang ke-50 WHO
memberikan penghargaan kepada Presiden Castro Medali Emas demi Kesehatan
bagi Semua, menghargai pekerjaan yang telah dilakukan oleh Kuba. WHO
menyatakan bahwa Kuba dalam banyak jalan menjadi sebuah model bagi negeri
berkembang
lainnya
didalam
melakukan
pencerahan
dan
kemajuan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
Latin pada tahun 1999 adalah 38. Angka kematian bayi di Kuba lebih rendah 50%
dari Chili yang berada di posisi kedua di Amerika Latin.
Di Kuba, 90 persen anak-anak divaksin penuh terhadap penyakit utama
yang bisa dicegah yang bisa menimpa anak, seperti tubercolosis, polio, dan
campak. Investasi dalam pendidikan 6,7 persen dari GDP. Ini adalah dua kali lipat
dari yang dialokasikan oleh rata-rata kawasan. Tingkat rata-rata pendidikan yang
dicapai oleh Kuba adalah sepuluh tahun, melampaui rata-rata pendidikan regional,
yang hanya lima tahun. Pada tahun 1998 dan 2001, UNESCO mempelajari
pendidikan di Amerika Latin, dan dalam evaluasinya menyatakan sistem
pendidikan di Kuba adalah yang terbaik di regional. Angka buta huruf di Amerika
Latin bagi anak yang berusia lima belas hingga dua puluh empat tahun adalah 7%,
sedangkan Kuba adalah nol. Dari tahun 1990 hingga 1997, anak-anak Kuba lakilaki dan perempuan yang menamatkan pendidikan dasar naik dari 92% menjadi
100%. Angka ini tidak hanya melewati angka di kawasan (80-90%), namun juga
melampaui Amerika Serikat. Pada tahun 1997, perbandingan antara pengajar dan
murid adalah 1 berbanding 12, setara dengan Swedia. Rata-rata bagi Amerika
Latin dan Asia adalah 1 banding 25. Kuba terus yang terdepan di kawasan dalam
kualitas pendidikan dasarnya
2010).
Hak ini dibarengi dengan perhatian yang cukup terhadap pendidikan yang
lebih tinggi dan penelitian, sehingga jumlah orang yang tamat dari peguruan
tinggi juga terus bertambah. Pada tahun 1999, Kuba menghasilkan lebih dari
700.000 tamatan universitas. Saat ini diperkirakan 24.000 orang profesor
universitas mengajar 130.000 mahasiswa. Investasi terhadap pendidikan yang
lebih tinggi ini tercermin dalam bidang penelitian ilmiah, Di kawasan para peneliti
hanya berjumlah 2%
Infrastruktur penelitian juga mengagumkan, dengan lebih dari dua ratus pusat
penelitian dan institut.
Jaringan keamanan sosial juga tidak diabaikan. Sebagian besar para
pekerja yang menganggur dipindahkan ke tempat kerja yang baru, sedangkan
commit
user
yang memasuki pelatihan kembali
tetaptomendapatkan
gaji 60%. Banyak dari
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
namun barang-barang ini tersedia di pasar pertanian dan industri swasta dan
pemerintah. Terlebih lagi, penjatahan tiap bulanan disertai dengan aspek-aspek
tunjangan sosial yang diberikan oleh negara.
Di samping subsidi rumah, makanan, peralatan termasuk perawatan
kesehatan dan pendidikan yang gratis, dan subsidi pakaian. Dengan demikian,
walaupun negeri ini mengalami krisis ekonomi yang parah yang belum pernah
terjadi sebelumnya, Kuba terhindar dari permasalahan sosial dan keguncancangan
politik yang melanda keseluruhan negeri Amerika Latin. Sudah dijelaskan
sebelumnya, ECLAC dalam studinya menyatakan, bertentangan dengan dengan
apa yang terjadi di Amerika Latin, liberalisasi pasar dalam lingkungan sosial telah
mengurangi berbagai distorsi kemunduran akibat naiknya harga pada masa yang
disebut dengan periode khusus ( http://www.eclac.cl/mexico, diunduh tanggal
28 Juli 2010).
Studi yang lebih jauh menyimpulkan, dalam menghadapi kegoncangan
eksternal yang besar, kebijakan harga untuk stabilitas relatif rendah dan
didistribusikan lebih setara dibanding dengan ekonomi negeri Amerika Latin
lainnya, berkat kebijakan yang menjamin pekerjaan dan pendapatan bagi semua
populasi. Lebih lagi, bertentangan dengan pengalaman negeri yang lain yang
menerapkan pasar, privatisasi, dan desentralisasi yang telah memperdalam
kemiskinan dan kehancuran, kelas pekerja Kuba dan petani telah diuntungkan
dengan perubahan. Jadi, bila di sepanjang Amerika Latin kemiskinan di pedesaan,
dan pengangguran bertambah, ketidaksetaraan yang makin tumbuh, kebijakankebijakan dan tindakan pemerintah Kuba telah menambah produksi dan
memfasilitasi pertumbuhan ekonomi namun tidak untuk segelitir orang yang
makmur
dengan
dibiayai
oleh
mayoritas
rakyat
yang
menderita
c. Pembangunan Politik
Sejak tampilnya Castro menjadi pemimpin Kuba sistem pemerintahan dan
politik Kuba mengalami perubahan yang signifikan. Pada era Batista corak
userkapitalis cukup kental di Kuba.
pemerintahan dan politik yang commit
liberal todan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76
Dukungan penuh dari AS membuat negara itu mempunyai hak yang dapat
menekan pemerintahan. Hal ini berbeda sejak Castro menjadi pemimimpin, Casto
menghapus corak politik yang kapitalis liberalis menjadi komunis. perubahan
corak politik ini menjadi pemicu ketegangan AS Kuba, karena mengancam
perekonomian kapitalis ala AS. Keadaan ini semakin diperparah dengan adanya
kebijakan Land Reform serta Nasionalisasi perusahaan AS yang berada di Kuba.
Kuba menjalankan perekonomian sentralis yang berpusat pada rakyat (Hidayat
Mukmin, 1981: 135).
Sejak Kuba di bawah Fidel Castro, Kuba tidak hanya bertahan dalam
dalam mengalami tekanan isolasi AS, tetapi juga mengubah Kuba menjadi negara
sosialis. Sosialisme ini belum sepenuhnya melembaga di Kuba, sistem sosialisme
masih memerlukan koreksi, baik dalam falsafah maupun penerapan di Kuba
sendiri. adanya embargo ekonomi AS terhadap Kuba pembangunan politik Kuba
semakin mengarah kepada sosialis. hal ini dibuktikan dengan adanya amandemen
Konstitusi negara Kuba pada tanggal 27 Juni 2002 sehingga sistem sosialis Kuba
tidak dapat di ganggu gugat serta menutup peluang masuknya sistem kapitalis.
langkah ini dilakukan untuk menjawab tantangan dari luar, khususnya AS
yang menghendaki perubahan sistem politik Kuba ke arah reformasi yang
lebih demokratis (www.mail-archive.com/berita@listserv.mw.nl/msg00280.html,
diunduh pada 4 Agustus 2010).
Perkembangan politik Kuba semakin tidak menentu sejak adanya tekanan
dari berbagai pihak, baik PBB maupun negara negara Amerika Latin serta Uni
Eropa. Bahkan dari AS sendiri terdapat kalangan yang menghendaki pencabutan
blokade ekonomi terhadap Kuba. Upaya itu semua tidak membuat AS mencabut
embargo ekonomi terhadap Kuba melainkan semakin meningkatkan tekanan
terhadap Kuba. Sampai saat ini blokade ekonomi terhadap Kuba masih tetap
dilakukan AS, namun blokade itu semakin membuat Kuba bertahan dengan
Komunisme serta menjadi negara yang berhaluan kiri di dalam kawasan pengaruh
Kapitalis AS.
Embargo ekonomi AS terhadap Kuba yang diberlakukan pada tahun
commit to ekonomi
user
1960-an dan berbagai tekanan-tekanan
dan politik lainnya telah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
tahun1959.
Undang-Undang
ini
memuat
ketentuan
79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80
B. Implikasi
1. Teoritis
Secara teoritis implikasi dari intervensi AS terhadap Kuba adalah, adanya
intervensi AS terhadap Kuba memunculkan sikap anti Amerika dari negara
negara Kawasan Amerika Latin seperti, Kuba, Bolivia, dan Venezuela. Ketiga
negara tersebut berani menentang AS dan melakukan perlawanan terhadap
kapitalisme AS.
Negara negara Amerika Latin seperti Kuba, Bolivia, dan Venezuela
to user ekonomi yang mengacu pada
melakukan pola pemerintahan commit
dan sistem
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81
komunisme Uni Sovyet. Hal ini dilakukan sebagai upaya menentang kebijakan
kapitalisme dan intervensi AS di kawasan Amerika Latin. ketiga negara tersebut
mampu bertahan menghadapi tekanan AS dan tetap berpandangan pada
komunisme sampai saat ini.
2. Praktis
Munculnya masalah di Kuba terjadi karena AS sebagai negara Super
Power dengan kekuatanya ingin menghancurkan negara yang menentang serta
mengahalangi kepentingan AS di kawasan Amerika Latin. AS ingin menerapkan
prinsip America for American yang tercantum dalam Doktrin Monroe sehingga
AS merasa berkepentingan terhadap pengaruh Asing dalam hal ini pengaruh
komunisme yang telah mengubah haluan Kuba. Intervensi AS ke Kuba akan
menimbulkan reaksi dari dunia internasional karena akan menghambat
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Kuba.
Dalam bidang pendidikan mahasiswa diharapkan mampu
dalam
3. Metodologis
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode historis yang
bertujuan untuk merekonstruksi kembali suatu peristiwa di masa lampau sehingga
dapat menghasilkan historiografi sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah melalui prosedur sejarah yang sistematis dengan menggunakan
tahap-tahap tertentu. Dalam teknik pengumpulan data, peneliti mencari sumbersumber primer terutama surat kabar
dan to
majalah
commit
user di tahun 1970-an dan 1980-an.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82
Dari sumber surat kabar, masih mempunyai unsur subjektifitas yang tinggi
sehingga diperlukan sumber pendamping sebagai pembanding. Peneliti mencari
data dari surat kabar di Monumen Pers Surakarta, namun sumber yang di peroleh
belum cukup sehingga perlu dicari dari surat kabar negara lain dan data dari
kedutaan kedua negara sebagai sumber pendamping. Dari sumber sekunder
peneliti juga menggunakan buku dalam bahasa Asing antara lain karangan Philip
Brener yang berjudul From Confrontation to Negoitation terbitan tahun 1988.
C. Saran
1. Bagi Perpustakaan
Peneliti berharap kepada perpustakaan di program Studi Sejarah untuk
lebih banyak menyediakan buku buku tentang perjuangan Fidel Castro
melakukan revolusi Kuba, karena buku buku yang membahas masalah Amerika
Latin khususnya Kuba masih sangat sedikit sekali. Peneliti juga berharap
perpustakaan memberikan kumpulan jurnal jurnal atau artikel artikel tentang
embargo ekonomi AS ke Kuba sehingga akan mempermudah lagi dalam
pengumpulan sumber penulisan skripsi.
commit to user