Anda di halaman 1dari 2

Pergantian Tahun 2017, Secerca Harapan dan Tuntutan

Hari ini tepat menjadi penghujung dari tahun 2016, hari terakhir
untuk kita semua mengenang kembali catatan malaikat mungkar dan
nangkir serta bisa mencoba menimbang-nimbang sendiri manakah yang
lebih berat antara kebaikan ataukah keburukan kita. Tidak semua orang
sadar akan momentum perbaikan dan resolusi diri secara menyeluruh.
Sebagian orang malah menganggap tahun baru adalah momentum untuk
meluapkan kegembiraan bahwa tahun baru akan datang dan tahun
kemarin baru saja selesei. Hanya itu, hanya sebatas itu tak lebih dan tak
kurang. Maka tidak diragukan lagi ketika orang-orang huru hara ketika
menyambutnya pergantian tahun baru masehi yang notabennya bukan
kalender yang kita gunakan dalam peringatan hari besar Islam. Dalam hal
ini saya tidak akan mempermasalahkan penggunaan penanggalan dan
kalender masehi, cuma penekanan saya adalah cobalah refleksikan diri
kita sendiri diakhir tahun 2016 ini.
Tahun baru yang menandakan adanya harapan baru yang secara lansung
ataupun tidak akan memberi semangat baru bagi para insan. Memang
selalu begitu, segala sesuatu yang baru akan selalu menjadi motor
pendorong untuk setiap orang terus bergerak lebih cepat. Dengan
demikian momentum tahun baru ini seharusnya dijadikan untuk kembali
mengonsep target-target apa saja yang akan dicapai untuk satu tahun
kedepan minimalnya.
Mulailah dari lingkup paling kecil yaitu diri sendiri. Hal-hal apa saja
yang akan ditargetkan untuk diri kita tentunya sudah barang tentu jelas
dan bisa mengukur-ukur sendiri seberapa sanggup kita melaksanakan halhal tersebut tentu dengan batasan-batasan kemampuan kita. Membaca
sebuah buku terkait tatacara seorang pemimpin mengelola perusahaan
atau anak buahnya dari jumlah kecil hingga ribuan. Dalam setiap tugas
dan terget yang diberikan selalu ada 3 hal yang perlu menjadi perhatian
khusus bagi pemipin dan ketika direfleksikan ke diri sendiripun akan bisa
diterapkan. Tiga hal tersebut yaitu arah yang jelas, batasan, dan target
pencapaian.
Arah yang jelas tentunya akan memberikan gambaran pasti kemana
akan melangkah sekaligus kejelasan mengenai langkah-langkah untuk
menggapainya alias strategi yang bisa digunakan. Batasan adalah sebuah
toleransi yang memang harus ada karena keterbatasan kemampuan
manusia dalam menjalankan tugas, amanah, ataupun pekerjaan dari
seseorang. Ketika mendefinisikan sebuat target yang harus diperjelas
yaitu kapan target itu dikatakan berhasil atau gagal. Dengan kata lain
juga terget itu bisa berhasil dengan ketercapaian target seperti apa. Hal
ini bertujuan agar motivasi untuk terus melangkah dan bergerak.
Secara panjang lebar penjelasan mengenai harapan sudah
dipaparkan, tentunya konsekuensi logis ketika ada harapan maka akan

diikuti dengan sebuah tuntutan. Tuntutan yang datangnya dari luar atau
dalam diri. Dari yang bersifat kongkrit hingga abstrak. Tuntutan yang
dimaksud disini yaitu kewajiban-kewajiban yang sebenarnya sudah
seharusnya kita kerjakan atau memang ada tambahan-tambahan
kewajiban sebagai akibat target-target yang kita pasang.

Anda mungkin juga menyukai