Anda di halaman 1dari 104

Puskesmas Padang Lua

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1, setiap orang berhak

memperoleh

pelayanan

kesehatan.

Pembangunan

kesehatan

bertujuan

untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal ( Depkes RI 2004 ).
Visi Rencana Strategis yang ingin dicapai Depkes adalah Masyarakat Sehat
Yang Mandiri dan Berkeadilan. Visi ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu (1)
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat madani, (2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan
berkeadilan, (3) menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, serta
(4) Menciptakan tata kelola keperintahan yang baik. (Depkes RI 2010) .
Visi dan Misi tersebut akan diwujudkan melalui 6 Rencana Strategi Tahun 2010
2014, yaitu:
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani
dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan,
serta berbasis bukti,: dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif
3. MEningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk
mewujudkan jaminan social kesehatan nasional
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang
merata dan bermutu
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan dan makanan

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 1

Puskesmas Padang Lua


6.

Meningkatkan

manajemen

kesehatan

yang

akuntabel,

transparan,

berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan


yang bertanggung jawab.
Undang-Undang tentang kesehatan No 36/ tahun 2009 yang menyatakan bahwa
kesehatan itu adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Untuk mewujudkan kesehatan yang optimal bagi masyarakat diupayakan
dengan terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan yang sehat. Ini dapat
dicapai melalui pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan ( promotif ),
pencegahan penyakit (preventif ), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif). Dalam kegiatan pembangunan puskesmas meliputi kegiatan
perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian.
Semua kegiatan tersebut di maksudkan untuk meningkatkan mutu dan efisiensi
pelayanan ( Akatiri dan soedarmono ).
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) disebutkan bahwa Pusat Kesehatan
Masyarakat atau Puskesmas adalah unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang bertujuan agar tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang
bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan
yang optimal.

Dengan demikian

puskesmas berfungsi sebagai penggerak

pembangunan yang berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan


masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama Upaya Kesehatan perorangan
(UKP) dan pusat pelayanan kesehatan pertama masyarakat (UKM)
Untuk meningkatkan fungsi Puskesmas dalam rangka peningkatan upaya
kesehatan kepada masyarakat perlu dilaksanakan upaya pembinaan yang terus menerus
terarah dan berkesenambungan. Untuk itu perlu adanya perencanaan dan manajemen
yang handal sehingga tujuan dan sasaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 2

Puskesmas Padang Lua


Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya
Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
merupakan

upaya

kesehatan

Upaya kesehatan wajib

yang dilaksanankan oleh seluruh Puskesmas di

Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan yang diukur melalui peningkatan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM),yang merupakan kesepakatan global maupun nasional.
Puskesmas

sebagai salah satu pelaksana pelayanan bidang kesehatan juga

mengemban amanat

untuk mencapai target tersebut sehingga masyarakat akan

mendapat pelayanan kesehatan yang makin merata, berkualitas dan berkeadilan.


1.2. Tujuan Penulisan
1.2.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai cara untuk mengevaluasi
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas , serta untuk mengetahui
adanya hambatan atau permasalahan yang ditemui selama tahun 2011 dan
pembuatan rencana kerja serta terobosan Tahun 2012.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mendorong dan memotivasi petugas di wilayah kerja Puskesmas
Padang Lua dalam upaya meningkatkan kinerja Puskesmas .
2. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Lomba Berprestasi Tingkat
Propinsi Sumatera Barat Tahun 2012.
1.3. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah adalah untuk :
1. Mendapatkan data pencapaian program pokok dan program inovatif pada
tahun 2011
2. Mengetahui gambaran Umum Puskesmas Padang Lua
3. Sarana pembelajaran dalam mengevaluasi pencapaian program / kegiatan .

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 3

Puskesmas Padang Lua


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Puskesmas.
2.1.1. Sejarah Puskesmas.
Sejarah dan perkembangan Puskesmas di Indonesia dimulai dari
didirikannya berbagai institusi kesehatan seperti Balai Pengobatan, Balai
Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA), serta diselenggarakannya berbagai upaya
kesehatan seperti usaha hygiene dan sanitasi lingkungan yang masing-masing
berjalan sendiri-sendiri. Dari itu timbul pemikiran untuk mengintegrasikan
berbagai institusi dan upaya tersebut dibawah satu pimpinan agar efektif dan
efisien (Bandung Plan,1951).
Selanjutnya

konsep

pelayanan

lebih

berkembang

pembentukan Team Work dan Team Approach (1956).

dengan

arah

Penggunaan istilah

Puskesmas dimuat pada Master Plan of Operation Strengthening National


Health Services in Indonesia Tahun 1969. Dalam dokumen tersebut disebutkan
Puskesmas terdiri dari 3 tipe (Tipe A, B dan C). Melalui Raker Kesehatan
Nasional ke III tahun 1970 ditetapkan hanya satu tipe Puskesmas dengan 6
(enam) kegiatan Pokok.
Dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, UndangUndang Nomor 25 Tahun 2000, Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000,
Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2000, Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 maka untuk mengoptimalkan fungsi Puskesmas, penyelenggaraan
Puskesmas di era desentralisasi lebih berfokus pada kebijaksanaan system
Puskesmas, kebijaksanaan manajemen Puskesmas serta kebijaksanaan fungsi
dan upaya Puskesmas, yang dikembangkan atas dasar kemitraan dengan lintas
sektor dan lintas program yang terkait. Hal ini diharapkan mampu
mengembangkan kegiatan dan program kesehatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, kemampuan yang tersedia, menjunjung tinggi akuntabilitas publik
serta mengutamakan kualitas pelayanan.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 4

Puskesmas Padang Lua


2.1.2 Fungsi dan Kewenangan Puskesmas.
Puskesmas merupakan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota atau disebut UPTD, yaitu unit organisasi dilingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota yang melaksanakan teknis operasional. Didalam
operasionalnya Puskesmas sebagai UPTD mempunyai Kriteria umum sebagai
berikut :
1.
2.

Tidak melaksanakan fungsi pengaturan , Pembina dan perizinan


Mempunyai misi atau tugas pokok yang jelas dan tidak berduplikasi atau

3.

tumpang tindih dengan organisasi lainnya.


Harus didukung oleh tiga faktor penunjang yaitu : Sumber Daya Manusia ,

4.

Anggaran dan Prasarana pendukung Pelayanan.


Memiliki rencana, program dan kegiatan

pengembangan

yang

berkelanjutan.
Puskesmas di era desentralisasi mempunyai empat fungsi yaitu :
1.

Mengerakkan pembangunan berwawasan kesehatan


Puskesmas harus berperan sebagai motor terselenggaranya pembangunan
yang

berorientasi kesehatan sebagai landasan utama. Fungsi ini dapat

dinilai dari seberapa jauh institusi jajaran non kesehatan memperhatikan


kesehatan sebagai institusi dan wawasannya.
Keberhasilan fungsi ini dapat di ukur melalui Indeks Potensi Tatanan Sehat
(IPTS) yaitu
a. Tatanan Sekolah (SD, SLTP,SMU/SMK , Universitas)
b. Tatanan tempat kerja (Kantor, Pabrik, Industri rumah tangga,
Peternakan , Perkebunan,Pertania )
c. Tatanan tempat tempat Umum ( Pasar, Tempat Ibadah, Rumah Makan,
Tempat Hiburan)
Dalam melihat keberhasilan dalam tatanan sekolah sehat terdapat indikator
sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.

Tersedianya air bersih


Tersedianya jamban yang memenuhi syarat kesehatann
Adanya larangan larangan merokok
Adanya Dokter Kecil untuk SD atau PMR untuk SLTP

1. Pusat Pemberdayakan masyarakat dan keluarga


Didalam fungsi ini ada tiga indicator :
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 5

Puskesmas Padang Lua


a. Tumbuh kembang UKBM ( Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat )
b. Tumbuh kembangnya LSM Pemuda yang berintegrasi dengan bidang
kesehatan .
c. Tumbuh dan berfungsinya BPKM atau BPP (Badan Penyantun
Puskesmas)
Dari tiga Indikator tersebut akan berdampak pada makin banyaknya keluarga
sehat di wilayah kerja Puskesmas.
2. Memberikan Pelayanan kesehatan tingkat pertama
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat
mutlak perlu yang dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta
mempunyai

nilai

strategis

untuk

meningkatkan

derajat

kesehatan

masyarakat. Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan


kesehatan

tingkat

pertama

secara

menyeluruh,

terpadu

dan

berkesinambungan yang meliputi Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan


Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UKM).
Pada era desentralisasi program Puskesmas dibedakan menjadi :
1. Program Kesehatan Dasar.
Merupakan program minimal yang harus dilaksanakan oleh setiap
Puskesmas yang dikemas dalam Basic Six yaitu :
1. Promosi Kesehatan ( PROMKES )
2. Kesehaan Lingkungan ( KESLING )
3. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )
4. Perbaikan Gizi
5. Pemberantasan Penyakit Menular
6. Pengobatan
2. Program Kesehatan Pengembangan
1. Kesehatan Kerja Manula
2. Puskesmas Rawat Inap
3. Puskesmas Bersalin
4. Dan lain lain sesuai dengan kondisi masyarakat di Puskesmas
Indikator keberhasilan misi pelayanan kesehatan masyarakat adalah
Indikator Potensi Masyarakat Sehat (IPMS) minimal mencakup keseluruhan
Indikator cakupan program pokok dan kwalitas pelayanan kesehatan.
4 .Pusat Rujukan Tingkat Pertama
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 6

Puskesmas Padang Lua


Melalui fungsi ini diharapkan Puskesmas mampu menjadi pusat rujukan
dari sarana sarana kesehatan di wilayah kerjanya seperti Puskesmas
Pembantu, Poskesri, Polindes Posyandu dan sebagainya.
Dalam menjalankan keempat fungsi di atas, Puskesmas mempunyai
kewenangan sebagai berikut :
1. Kewenangan penyelenggaraan , Perencanaan , pelaksanaan dan evaluasi
pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya sesuai situasi dan kondisi ,
kultur budaya dan potensi setempat.
2. Kewenangan
mencari , menggali pengelolaan sumber pembiayaan
berasal dari pemerintah , masyarakat serta swasta dan sumber lain dengan
sepengetahuan

dinas

dipertanggung jawabkan

kesehatan

kabupaten/kota,

yang

kemudian

untuk pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya.
3. Kewenangan untuk pemindahan tenaga dan pendayagunaan tenaga
kesehatan di wilayah kerjanya dengan sepengetahuan dinas kesehatan
Kabupaten / Kota.
4. Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk peralatan
medis dan non medis yang dibutuhkan.

2.2 Kedudukan Puskesmas


2.2.1 Aspek fungsional :
1. Bidang pelayanan kesehatan masyarakat :
Merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
yang dibina oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota .

2. Bidang pelayanan medik


Merupakan unit pelaksana medik dasar tingkat pertama yang secara teknis
dapat berkoordinasi dan bekerja sama dengan rumah sakit umum daerah /
kota.
3. Sistem Kesehatan Nasional

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 7

Puskesmas Padang Lua


Berkedudukan sebagai fasilitas kesehatan tingkat dua yang merupakan
ujung tombak system pelayanan kesehatan di Indonesia.

2.2.2 Aspek Organisasi


Rumusan organisasi sebagai UPTD dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
adalah sebagai berikut :
1. Puskesmas mempunyai tugas teknis operasional yang melakukan kerja
yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota mempunyai tanggung jawab untuk
menetapkan struktur organisasi puskesmas dengan mempertimbangkan
beban kerja, poternsi, sumber daya yang tersedia di Puskesmas.
Sedangkan Pola Struktur Organisasi di Puskesmas adalah sebagai berikut :
- Kepala
- Wakil Kepala
- Unit Tata Usaha
- Unit Fungsional

Kriteria Kepala Puskesmas :


Dokter, Dokter Gigi, Sarjana Kesehatan dengan latar belakang pendidikan
kesehatan masyarakat dengan status sebagai PNS.
Kriteria Wakil Kepala :
Sarjana Kesehatan dengan latar belakang pendidikan kesehatan masyarakat.
Satuan organisasi dalam Unit Tata Usaha adalah :
1.

Sub Unit Perencanaan , termasuk pencatatan dari pengelolaan data ,

1.
2.
3.

pelaporan dan informasi kesehatan.


Sub Unit Keuangan
Sub Unit Perlengkapan
Sub Unit Umum

Satuan organisasi dalam unit fungsional adalah sebagai berikut :

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 8

Puskesmas Padang Lua


1. Pengelompokan menurut jenis pelayanan yang terdiri dari unit pelayanan
kesehatan masyarakat
2. Pengelompokan menurut

fungsi

Puskesmas,

Unit

pembangunan

berwawasan kesehatan, Unit pemberdayaan masyarkat dan keluarga , Unit


pelayanan kesehatan.
3. Pengelompokan lain yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
berdasarkan pertimbangan khusus
4. Pengelompokan berdasarkan program dasar : Promosi Kesehatan , KIA ,
KB , P2M , Pengobatan dan program pengembangan.
Dalam melaksanakan fungsi dan tugas tersebut puskesmas perlu didukung
oleh unit fungsional dibawahnya puskesmas keliling , Puskesmas Pembantu ,
Pos Kesehatan Nagari / POSKESRI dan POLINDES.

2.2.3

Tata Kerja Puskesmas


Tata kerja puskesmas diatur sebagai berikut :
Koordinasi fungsional antara Puskesmas dangan RSUD dalam bidang
pelayanan medik
Koordinasi fungsional antara puskesmas dengan camat dalam bidang
pembangunan kesehatan diwilayah kerja kecamatan
Koordinasi fungsional antara puskesmas dan badan penyantun Puskesmas
( BPP ) dalam pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam rangka
meningkatkan program puskesmas.

2.3.

Penerapan Manajemen Puskesmas.


Untuk tercapainya visi dan misi puskesmas maka diperlukan berbagai model
manajemen yang sesuai untuk mengelola berbagai sumber daya pada input
sampai proses dalam mengimplementasi fungsi dari puskesmas.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 9

Puskesmas Padang Lua


Dibawah ini dapat dijelaskan berbagai model manajemen yang dapat
diperlukan ditingkat puskesmas yaitu :
1. Model PTE (Planning, Inplementasi, Evaluasi )merupakan yang paling
sederhana karena hanya meliputi perencanaan, implementasi dan evaluasi.
2. Model POAC yang dikembangkan melalui Planning , Organizing ,
actuating dan Controling.
3. Model

P1-P2-P3

Perencanaan/P1,

Penggerakan,

Pelaksanaan/P2

,Pengawasan ,pengendalian , Penilaian/P3 )


a. P1 berbentuk Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP )
b. P2 berbentuk Lokmin Puskesmas
c. P3 berbentuk stratifikasi dan selanjutnya berubah menjadi penilaian
kinerja puskesmas.

2.3.1 Perencanaan Puskesmas ( P1 )


Ada 2 macam perencanaan di Puskesmas :
1. RUK (Rencana Usulan Kegiatan )
Puskesmas bersama Badan Penyantun Puskemas (BPP ) merumuskan
intervensi dalam bentuk membuat Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) yang
akan menjadi jenis kegiatan lengkap dengan rincian anggaran.
RUK kemudian diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota untuk
dibahas,

ini akan menentukan berapa persen budget yang disetujui ,

sehingga masih ada rencana kegiatan yang harus dicarikan anggarannya.


Bila paket anggaran hanya membiayai sebagian , maka dilakukan perubahan
perencanaan. Skala prioritas untuk memilih kegiatan kesehatan dan
menunda kegiatan yang belum dapat di biayai.
2. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK )
Setelah paket anggaran diketahui dan dilakukan penyesuaian perencanaan
maka langkah selanjutnya adalah menyusun RPK berupa jadwal kegiatan
yang mencakup : waktu , jenis kegiatan , sasaran , tempat , pelaksanaan dan
penanggung jawab. Jadual ini penting untuk memantau proses implementasi
kegiatan kesehatan.
2.3.2 Pergerakan dan Pelaksanaan ( P2 )

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 10

Puskesmas Padang Lua


Implementasi, pergerakan dan pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai
dengan RPK yang telah disusun. Pada tahap ini banyak kiat yang harus
ditempuh tiap petugas karena dengan kegiatan

yang sama, tetapi model

implementasinya mungkin berbeda antara puskesmas

yang satu

dengan

puskesmas lainya
Puskesmas melaksanakan serangkaian
aktualisasi dari perencanaan ( RPK ),

kegiatan yang merupakan

puskesmas diharapakan mampu

berinovasi dalam pelaksanaan kegiatan sehingga dapat tercapai visi kecamatan


sehat.
Penyelenggaraan pengerakkan pelaksanaan kegiatan puskesmas melalui
instrument lokakarya mini puskesmas yang terdiri dari :
1. Lokakarya penggalangan kerjasama tim
Penggalangan peningkatan kerjasama tim, dalam rangka peningkatan
kerjasama antara petugas untuk meningkatkan fungsi puskesmas yang
dilaksanakan 1 (satu) kali dalam setahun
2. Lokakarya penggalangan kerjasama lintas sector
Penggalangan ini dilakukan diawal tahun dan hanya 1 ( satu ) kali dalam
satu tahun melibatkan lintas sector terkait di Kecamatan dengan
merumuskan rencana kerja tahunan dan triwulan.
3. Lokakarya mini bulanan
Alat untuk menggerakkan , pelaksanaan kegiatan bualanan dan sebagai
monitoring kegiatan bulanan puskesmas. Lokakarya ini melibatkan lintas
program intern puskesmas sebagai wujud tanggung jawab puskesmas dan
petugas PUSTU, POLINDES ( Bidan Desa )
4. Lokakarya triwulan lintas sektoral
Dilakukan sebagai pengerakkan pelaksanaan dan montiotoring kegiatan
puskesmas dengan melibatkan lintas sektoral, Badan Penyantun Puskesmas
(BPP) , yaitu untuk mencarikan dukungan terhadap pemecahan masalah
yang ditemui selama kegiatan dalam mewujudkan visi puskesmas.
2.3.3 Pengendalian , Pengawasan dan Penilaian ( P3 )
Untuk terlaksananya proses pengendalian, pengawasan dan penilaian
dilakukan dengan mengunakan instrument yang telah diterapkan puskesmas
yakni :

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 11

Puskesmas Padang Lua


1. Pemantauan Wilayah Setempat ( PWS )
Pemantauan Wilayah Setempat ( PWS ) dilakukan untuk setiap program
puskesmas yang telah dicapai pada bulan yang lalu pada setiap desa di
wilayah kerja puskesmas dibandingkan dengan rencana bulan lalu.
Kekurangan pencapaian dijadikan tambahan rencana / target berikutnya.
2. Pencapaian Kinerja Puskesmas
Ruang lingkup penilaian kinerja meliputi penilaan manajemen puskesmas
pencapaian hasil (output) dan mutu pelayanan (outcome ) dari bagian
puskesmas yang telah ditetapkan ditingkat kabupaten / kota. Hasil kegiatan
puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiatan yang dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan puskesmas di wilayah kerjanya , baik itu kegiatan yang
dilaksanakan di dalam gedung maupun diluar gedung. Komponen input ,
sumber daya dan lingkungan tidak menjadi variable penilaian dalam proses
perhitungan karena tidak ada pembobotan. Penilaian kinerja diperhitungkan
hasil kegiatan tahun yang lalu yang dicapai oleh Puskesmas bersama
jaringannya.
3. Penilaian Akhir Puskesmas
Penilaian Akhir Puskemas mempunyai tiga kelompok yaitu :
1. Penilaian hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan kesehatan
2. Penilaian mutu pelayanan kesehatan
3. Penilaina kinerja puskesmas hasil manajemen puskesmas

Penilaian ditetapkan dengan angka untuk tingkat puskesmas yaitu :


a. Cakupan pelayanan
1. Kelompok I
: tingkat pencapaian cakupan hasil : >91 %
2. Kelompok II
: tingkat pencapaian hasil : 81-90%
3. Kelompok III
: tingkat pencapaian hasil : < 80%
b. Cakupan mutu pelayanan
1. Kelompok I
: nilai rata rata :>8,5%
2. Kelompok II
: Nilai rata rata :5,5-8,4%

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 12

Puskesmas Padang Lua

BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS PADANG LUA
3.1 Wilayah Kerja Puskesmas Padang Lua.
3.1.1. Keadaan Geografis.
Kecamatan Banuhampu merupakan salah satu kecamatan di wilayah
kerja Kabupaten Agam dengan luas daerah 34,81 Km yang terletak pada100 22
- 25Bujur Timur dan 0 77 - 21 Lintang Selatan dengan ketinggian -901 1500
m dari permukaan laut .
Puskesmas Padang Lua merupakan satu-satunya Puskesmas di
Kecamatan Banuhampu dimana wilayah kerja Puskesmas Padang Lua terdiri
dari 7 kenagarian dan 42 jorong. Nagari terjauh dari gedung Puskesmas adalah
Nagari Pakan Sinayan dengan jarak kurang lebih 5 Km, sedangkan Nagari
terdekat adalah Nagari Padang Lua yang berjarak kurang lebih 0.5 Km. Namun
umumnya keseluruhan wilayah kerja dapat terjangkau dengan alat transportasi
roda dua dan roda empat.
Batas Wilayah Kerja Puskesmas Padang Lua Sebagai Berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kodya Bukittinggi
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec.Sungai Puar
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kec.IV Angkat Candung
-Sebelah Barat berbatsan dengan Kec. IV Koto

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 13

Puskesmas Padang Lua

Gambar 1 : Peta Wilayah Kerja

3.1.2. Demografis.
Jumlah Penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Padang Lua tahun 2011
adalah sebanyak 36.385 jiwa dengan rincian per sasaran dapat dilihat pada
tabel 3.1.

Tabel : 3.1
Data Sasaran Dala Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Padang lua
Tahun 2011
NO

SASARAN

Makalah Puskesmas Berprestasi

JUMLAH SASARAN

Page 14

Puskesmas Padang Lua

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

jlh penduduk
jml bayi
bayi (0-6) bln
bayi (7-12) bln
neonatus resti
jml batita
jml balita
jml anak balita
baduta (12-23)bln
jml apras
jml kls I sd
jml kls VI sd
jml anak sd
jml remaja
jml wus
jml pus
jml bumil
bumil resti
jml bulin
jml bufas
jml busui
jml wus immunisasi
jml usia produktif
jml prasenalis
jml lansia
jml lansia resti

36.385
729
320
409
120
2.307
3.726
2.997
731
1.372
680
706
4.144
6.440
8.628
5.781
833
167
793
757
757
7.601
23.708
5.381
3.042
1.183

3.1.3. Mata Pencarian.


Mata Pencarian Penduduk di wilayah kerja puskesmas Padang Lua umunya
adalah bertani (64,5 %). Sisanya tediri dari Industri, Berdagang dan lain-lain,
seperti terlihat pada gambar 2.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 15

Puskesmas Padang Lua

LAIN
13.5%

DAGANG
10.3%

INDUSTRI
1.3%

TANI
64.5%

Gambar 2: Distribusi matapencaharian pokok penduduk


Kecamatan Banuhampu
3.1.4. Fasilitas Pendidikan.
Jumlah sarana pendidikan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Padang Lua
cukup banyak mulai dari tingkat TK sampai pada Perguruan tinggi dengan
rincian sebagai berikut :
TK
: 10 buah
SD
: 15 buah
SLTP
: 4 buah
SLTA
: 4 buah
PT
: 1 buah

3.2 Profil Puskesmas Padang Lua.


3.2.1 Data sarana Kesehatan
Untuk melayani masyarakat di Kecamatan Banuhampu terdapat Puskesmas
yakni Puskesmas Padang Lua. Sarana kesehatan yang ada di wikayah kerja Puskesmas
Padang Lua dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut .
Tabel : 3.2
Data saranaKesehatan Yang ada di Puskesmas Padang Lua
Tahun 2011

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 16

Puskesmas Padang Lua


NO JENIS SARANA

JUMLAH

KET.

Puskesmas

Pustu

Poskesri

Polindes

Apotik

swasta

Praktek Dr umum/gigi

swasta

Praktek bidan

17

swasta

Klinik bersalin

swasta

Praktek fisioterapi

swasta

Posyandu balita

54

10

Posyandu lansia

14

11

Puskel

12

Kendaraan Roda 2

12

13

Klinik KB

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

3.2.2

Data Ketenagaan
Data ketenagaan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Padang Lua termasuk
yang bertugas di Pustu/Poskesri/Polindes dapat dilihat pada table 3.3 berikut
Tabel 3.3
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Padang Lua
Tahun 2011

N0

Jenis Ketenagaan

Dokter

Makalah Puskesmas Berprestasi

Jumlah
2

Keterangan
PNS
Page 17

Puskesmas Padang Lua

Dokter gigi

PNS

Sarjana Kesehatan Masyarakat

PNS

Perawat

PNS

Perawat D III

PNS

Bidan D1

PNS

Bidan D III

17

15 PNS, 2 PTT

Sanitarian

PNS

Gizi

PNS

10

Asisten Apoteker

PNS

11

Analis kimia

PNS

12

Perawat Gigi D III

PNS

13

LCPK

PNS

14

SMA

PNS

14

Sopir

PNS

15

K3

Honda

16

Satpam

Honda

Jumlah

42

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

Dari data tenaga kesehatan tersebut diatas dapat dilihat secara umum dari
segi jumlah jumlah tenaga kesehatan sudah mencukupi di Puskesmas Padang
Lua.
3.2.3 Sumber Dana.
Untuk menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat Puskesmas Padang Lua ditunjang dengan pembiayaan
yang berasal dari :
1. Pemerintah :
- APBD/APBN
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 18

Puskesmas Padang Lua


2.
3.
3.2.4

JAMKESMAS
ASKES
BANSOS
Pengembalian Retribusi / Pendapatan Puskesmas lainnya
Lain-lain (bersumberdaya dari masyarakat)

Rencana Strategi.
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah yang diperbaharui

dengan Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Pembagian


Kewenangan Pusat dan Daerah , maka Puskesmas Padang Lua telah menyusun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah melalui Rencana Strategi (Renstra)
tahun 2011-2015 yang telah disusun dan disepakati pada tahun 2011, dimana
dirumuskan Visi, Misi, Motto, Janji Pelayanan dan Budaya Kerja dalam
pelaksanaan kinerja berdasarkan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Agam,
Analisis SWOT Puskesmas dan Skala Prioritas masalah yang ada.
Strategi kegiatan Pelayanan kesehatan Puskesmas Padang Lua diselenggarakan
dengan upaya:
Melakukan Pelayanan Kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan
Promotif

dan

Preventif,

dengan

pendekatan

kepada

kelompok

masyarakat.
Menggali potensi agar kegiatan di bidang kesehatan yang dilakukan
terlaksana selalu dengan kerjasama masyarakat
Melakukan pelayanan kesehatan medik dasar yang lebih mengutamakan
pelayanan Kuratif dan Rehabilitatif dengan pendekatan individu dan
keluarga melalui upaya rawat jalan, rawat inap dan rujukan bila
diperlukan.
3.2.5. VISI DAN MISI PUSKESMAS PADANG LUA
Seperti yang telah disebutkan pada BAB I bahwa Visi dan Misi
Puskesmas padang Lua berpedoman pada visi Dinkes Kabupaten Agam yaitu
Agam Sehat Yang Alami, dan berdasarkan permasalahan yang ada dan sumber
daya yang dimiliki, maka Puskesmas Padang Lua menetapkan visi :
MASYARAKAT BANUHAMPU SEHAT DAN MANDIRI`
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka ditetapkan tiga Misi Puskesmas Padang
Lua yaitu :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 19

Puskesmas Padang Lua


2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
3. Mewujudkan pelayanan yang bermutu adil merata dan terjangkau
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Puskesmas, maka kami berupaya
mengembangkan potensi yang ada sehingga kemandirian Puskesmas dapat
terwujud. Agar semua staf Puskesmas dapat menjiwai Visi dan Misi dalam
Operasional Pelayanan dan Kegiatan, maka ditetapkan pula Motto kerja
Puskesmas Padang Lua yaitu :
Profesional dalam bekerja, ikhlas dalam mengabdi
Dengan Motto tersebut disepakati pula JANJI PELAYANAN :
DENGAN NIAT YANG IKHLAS KAMI SIAP MEMBERIKAN
PELAYANAN YANG PROFESIONAL
Agar`Motto dan janji Pelayanan dapat terwujud, maka dilakukan budaya kerja
yang dipakai seari-hari . Budaya kerja ini disekapati supaya dapat meningkatkan
kinerja petugas dan cakupan program di wilayah kerja, 10 Budaya Kerja yang
dijadikan acuan dalam pelaksanaan tugas , yaitu :
1. Bertanggungjawab dan tulus hati dalam melaksanakan tugas
2. Tepat waktu, bekerja tuntas dan selalu berusaha untuk lebih baik
3. Proaktif, berfikir inovatif dan bekerja secara Prosesional
4. Saling menghormati sesame karyawan dan menghargai setiap pendapat
5. Teman sekerja sebagai mitra yang saling membantu
6. Selalu menjaga citra Puskesmas
7. Banyak bekerja, sedikit berbicara
8. Lakukan pelanggan sebagai saudara
9. Patuh terhadap komitmen, jujur pada diri sendiri dan orang lain
10. Selesaikan konflik secara musyawarah dalam semangat kebersamaan

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Puskesmas Padang lua di gunakan yakni :
1. Menggerakkan dan memberdayakan mayarakat untuk hidup sehat, dengan
sasaran :

Seluruh keluarga sadar gizi

Seluruh keluarga mempraktekkan PHBS

Seluruh nagari menjadi Nagari Siaga

2. Meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkwalitas dengan


sasaran :

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 20

Puskesmas Padang Lua

Membangun sarana pelayanan di Puskesmas, menambah jumlah Pustu


dan Poskesri

Meningkatkan kwalitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan

Askes dan Jamkesmas

Sosialisasi Jamkesda

3. Meningkatkan sistem survailans, monitoring dan informasi kesehatan,


dengan sasaran

Mengaktifkan kader siaga sebagai tenaga survailans lapangan dengan


bimbingan tenaga survailans puskesmas

Meningkatkan kegiatan promosi kesehatan

4. Mengoptimalkan pemanfaatan pembiayaan kesehatan melalui

3.2.5

Anggaran Daerah

Bantuan Operasional Khusus Kesehatan (BOK)

Struktur Organisasi .
Struktur
Organisasi Puskesmas Padang Lua mengacu kepada
Peraturan Bupati Agam No . 10 th 2011 tentang pembentukan Unit
Pelaksanaan teknis Puskesmas ,dimana susunan organisasi Unit Pelaksanaan
Teknis terdiri atas :
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional yang terdiri dari :
Koordinator Unit P2P
Koordinator Unit Kesehatan Masyarakat
Koordinator Unit Pelayanan Kesehatan
Koordinator Unit Promosi Kesehatan / Kesehatan Lingkungan
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas (Puskesmas Pembantu dan Polindes)

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 21

Puskesmas Padang Lua

BAB IV
Kecamatan
IV Koto

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN


3.1.

Pelaksanaan Manajemen Puskesmas.


Manajemen yang baik dan sistematis merupakan faktor

penentu dalam

keberhasilan kegiatan. Pelaksanaan manajemen Puskesmas Padang Lua


menerapkan (Pola P-1, P-2 dan P-3)
4.1.1 Perencanaan ( P-1 )
Perencanaan yang ada di Puskesmas Padang Lua terdiri atas
a. Penyusunan rencana strategis Puskesmas Padang Lua tahun 2011 2015
Penyusunan rencana strategi ini disusun berpedoman kepada renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Agam dan Depkes. Di dalamnya dimuat visi, misi
dan motto puskesmas, tujuan, sasaran analisa strategi, indikator dan
kewenangan wajib serta perencanaan kegiatan 2011 dan 2015. Renstra ini
menjadi salah satu pedoman dalam penyusunan perencanaan tahunan
puskesmas dan program.
b. Penyusunan PTP tahun 2011-2012
PTP yang dibuat berdasarkan hasil kegiatan tahun sebelumnya ditambah
dengan tahun berjalan untuk perencanaan tahun depan. Di dalamnya memuat
hasil kegiatan, perumusan pemecahan masalah, perencanaan sumber daya
( tenaga, alat dan sarana ). Berdasarkan PTP yang sudah ada maka dibuatlah
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang di gunakan untuk pelaksanaan
kegiatan nantinya.
c. Penyusunan rencana kerja tahunan masing masing program/ RPK

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 22

Puskesmas Padang Lua


Pada awal tahun berdasarkan anggaran yang disetujui, maka masing masing
program membuat rencana kerja tahunan untuk dilaksanakan. Kumpulan
rencana

masig-masing Program menjadi Rencana Kerja Kegiatan ( RPK )

Puskesmas.

4.1.2 Penggerakan dan pelaksanaan ( P-2 )


Tahap ini merupakan keterpaduan seluruh jajaran Puskesmas dengan
lintas sektoral maupun peran serta dari masyarakat. Penggerak dan pelaksana
ini terbagi atas 4 ( empat ) tahap yakni :
a. Penggalangan kerjasama tim Puskesmas
Penggalangan kerjasama tim puskesmas ini dilakukan sekali dalam satu
tahun yang dilaksanakan pada awal tahun berjalan, yang diikuti oleh semua
staf puskesmas termasuk bidan yang bertugas di Puskesmas pembantu,
Polindes, dan Poskesri. Pada kegiatan ini dibahas pecapaian kegiatan tahun
lalu dan permasalahannya, informasi program terbaru, pembagian bobot
kerja, pembagian wilayah binaan dan pembagian tugas baru. Pada kegiatan
ini semua tugas puskesmas dibagi habis kepada semua petugas yang ada,
sehingga pada tahap ini sudah jelas berapa target yang harus dicapai selama
satu tahun dan perbulan.
b. Penggalangan kerjasama tim lintas sektoral.
Kegiatan ini hampir sama dengan penggalangan kerjasama tim puskesmas ,
hanya saja pelaksanaannya diikuti oleh staf puskesmas dan lintas sektoral
terkait di kecamatan. Materi yang dibahas adalah pencapaian kegiatan tahun
lalu dan permasalahannya, informasi program terbaru yang terkait dengan
program lintas sektoral, dan penyusunan rencana kerja tahunan yang terkait
lintas sektoral di kecamatan seperti : Bulan Imunisasi Anak Sekolah,
Posyandu, pembentukan jorong UKGM, Pelaksanaan kegiatan senam
kecamatan, Toga dan program lainnya yang terkait dengan lintas sektoral
atau yang membutuhkan dukungan lintas sektoral.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 23

Puskesmas Padang Lua

Gambar 3. Kegiatan Rapat Lintas Sektor


c. Lokakarya Bulanan Puskesmas
Untuk menindaklanjuti rencana kerja tahunan, maka setiap bulan dilakukan
evaluasi pencapaian kegiatan yang dihadiri oleh semua staf puskesmas dan
petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Pembantu, Polindes dan
Poskesri. Dalam melakukan evaluasi pada lokakarya bulan ini ada tiga
materi pokok yang dibahas yaitu : penyampaian informasi dari kepala
puskesmas yang diperoleh dari Dinas Kesehatan atau Kecamatan, Evaluasi
pencapaian sebulan yang lalu dan pemecahan masalah yang ditemui bulan
lalu dan pembuatan rencana kerja bulan berikutnya. evaluasi ini dipimpin
oleh Kepala Puskesmas dengan penyajian materi secara bergantian dari staf
selaku pemegang program.

Gambar 4. Kegiatan Rapat dan Lokakarya Bulanan Puskesmas Padang Lua


d. Lokakarya Tribulanan Lintas Sektoral.
Lokakarya tribulanan lintas sektoral dilakukan sekali tiga bulan. Kegiatan ini
dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan yang direncanakan tiga bulan yang
lalu, apakah telah terealisasi atau belum, apa permasalahannya, bagaimana
penanggulangannya dan menetapkan rencana tiga bulan berikutnya. Di
Puskesmas Padang Lua dukungan lintas sektoral dalam mensukseskan
kegiatan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan cukup baik, sehingga
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 24

Puskesmas Padang Lua


tidak ditemukan permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan, ditambah lagi
dukungan dari Badan Peduli Kesehatan Masyarakakat Padang Lua (BPKM)
cukup baik disertai dukungan bapak bapak wali nagari di

Kecamatan

Banuhampu.

Gambar 5. Kegiatan lokakarya triwulan lintas sektor Puskesmas Padang Lua


Untuk mempererat hubungan lintas program dan lintas sektor dilaksanakan
pertemuan terbuka dengan mengadakan olah raga senam yang diikuti lintas
sektor, kader kesehatan, Wali Nagari, Wali

Jorong, mahasiswa

dan

masyarakat yang ada di Kecamatan Banuhampu.

4.1.3 Pengendalian, pengawasan dan penilaian (P-3)


Pada tahap ini dilakukan melalui :
Pemantauan Wilayah Setempat
Beberapa program dipantau melalui PWS, dimana hasil kegiatan bulan
lau dijadikan acuan untuk menyesuaikan kegiatan bulan depan.
Penilaian Kinerja Puskesmas
Melalui kinerja dapat dinilai manajemen puskesmas , pencapaian hasil
cakupan hasil dan mutu pelayanan.
Rapat dan laporan mingguan , bulanan dan triwulan
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 25

Puskesmas Padang Lua

Melalui rapat tersebut dapat dipantau dan diketahui kemajuan kegiatan


yang telah dilaksanakan, dan mencarikan alternative pemecahan segera

jika ditemui hambatan.


Dapat dipantau secara dini kegiatan yang biasnya dari target yang sangat
jauh dan faktor faktor diluar Puskesmas yang menyebabkan tidak
tercapainya kegiatan tersebut.

4.2. Pelaksanaaan Program dan Hasil Kegiatan


4.2.1. Upaya Pokok Puskesmas Padang Lua
4.2.1.1. Promosi Kesehatan
Puskesmas sebagai unit pelaksana tekhnis Dinas Kesehatan dimana dua
pertiga dari fungsi Puskesmas lebih diarahkan pada Promotif dan Preventif,
maka peranan promosi kesehatan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat
menjadi

sangat

prioritas

di

Puskesmas

Padang

Lua.

Untuk

bisa

melaksanakannya dibutuhkan seorang tenaga promkes yang mampu bekerja tim,


baik secara lintas program maupun secara lintas sektor. Dengan memakai
konsep semua petugas Puskesmas adalah tenaga promosi kesehatan maka
petugas

promkes

diharapkan

juga

sebagai

Public

Relation/Humasnya

Puskesmas.
Kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas Padang Lua dilaksanakan
dengan memakai 3 ( tiga ) pendekatan strategi dasar promosi kesehatan yaitu:
A. Advokasi Kesehatan yaitu pendekatan kepada para pimpinan atau
pengambil keputusan agar dapat memberi dukungan, kemudahan,
perlindungan pada upaya penbangunan kesehatan.
Advokasi kesehatan dilakukan kepada para penentu kebijakan, untuk
membuat kebijakan yang berwawasan kesehatan seperti Camat, Dinas /
Instansi lainnya, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, PKK dan Kader agar
diperoleh dukungan baik secara lisan maupun secara tertulis. Sehingga
meraka dapat mendukung pelaksanaan program kesehatan guna
mewujudkan masyarakat yang sehat diwilayah kerja Puskesmas Padang
Lua.
Adapun hasil kegiatan Advokasi yang telah dilakukan adalah:

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 26

Puskesmas Padang Lua


1. Didapatnya

dukungan

dari

Pemerintah

kecamatan

terhadap

pelaksanaan kegiatan Senam di beberapa tempat di wilayah kerja


Puskesmas padang Lua.
2. Terlaksananya kawasan tidak merokok di lingkungan instansi
pemerintah dan Mesdjid/tempat ibadah.
3. Dilaksanakan desa/Nagari Siaga pada semua nagari di wilaya kerja
Puskesmas Padang Lua.
4. Meskipun harga tanah sangat tinggi di wiyah Padang Lua, namun
masyarakat masih bersedia menyediakan lahan untuk pembangunan
sarana kesehatan, namun karena dana

dari kabupaten terbatas,

beberapa sarana yang diusulkan belum teraslisasi.


5. Terlaksananya kegiatan kesehatan gigi pada beberapa jorong dengan
baik.
6. Terbentuknya Dokter Kecil di sekola dasar dan PKPR di Sekolah
lanjutan.

Gambar 6: Kegiatan Pelatihan dan pelantikan Dokter Kecil di wilayah kerja


Puskesmas Padang Lua
B. Bina Suasana (Social Support) yaitu upaya untuk menciptakan suasana
kondusif untuk menunjang penbangunan kesehatan sehingga masyarakat
terdorong melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
Bina Suasana dimaksud untuk menciptakan suasana yang mendukung
penggerak pemberdayaan masyarakat dari fase tahu ke fase mau secara
partisipatif dan kemitraan dengan berbagai kelompok yang ada
dimasyarakat seperti: lintas sektor, PKK, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama dan Kader yang ada diwilayah kerja Puskesmas Padang Lua.
Hasil kegiatannya sebagai berikut:

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 27

Puskesmas Padang Lua


Terjalinnya kerja sama dengan BP4 dan Kantor Urusan Agama
Kecamatan Banuhampu dalam memberikan penyuluhan kepada
calon pengantin.
Dengan adanya kerjasama ini, maka calon pengantin dapat
menerima bekal ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan
dengan pengetahuan seorang ibu di bidang kesehatan dalam
meujudkan keluarga yang sehat dan mandiri. Untuk itu kami
membuat buku pintar yang dibagikan pada semua catin saat
kesling pranikah
Adanya kerjasama dengan UPT Pendidikan/Sekolah Lanjutan
dalam penyuluhan NAPZA, GIZI, Pemeriksaan HB/Gol Darah
Saat ini masalah Napza sudah merupakan hal yang yang sangat
penting untuk diinformasikan pada semua lapisan masyarakat,
Namun cara yang lebih efektif adalah melalui institusi sekolah

Gambar 7 : Kegiatan Penyuluhan di Lapangan MTSN Kubang


putiah
Terjalinnya kerjasama dengan Wali Nagari/Jorong dalam
Pelatihan kader Jorong Siaga .
Keberhasilan pembangunan kesehatan dilapangan tidak terlepas
dari peran para walinagari dan jorong untuk membantu
menggerakkan masyarakatnya guna berperan aktif dalam bidang
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 28

Puskesmas Padang Lua


kesehatan, hal penting dilakukan karena dalam pembangunan
kesehatan masyarakat tidak hanya sebagai objek pembangunan
tetapi

diharapkan

juga

sebagai

subjek

pembangunan.

Gambar 8: Kegiatan pelatihan Kader Jorong Siaga


Penyuluhan PHBS di Sekolah sebanyak 24 sekolah dan 14 TK
Anak sekolah merupakan sasaran yang lebih cepat menerima halhal yang baru, sehingga dengan dijadikan sasaran penyuluhan
terutama dalam bidang PHBS, maka informasi apa saja yang
disampaikan di sekolah akan cepat sampai ke rumah tangga dan
masyarakat.

Gambar 9 : Penyuluhan PHBS di sekolah


Pengembangan Media Penyuluhan
Membuat Spanduk PHBS
Membuat Spanduk Kawasan Tanpa Rokok
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 29

Puskesmas Padang Lua


Membuat Bingkai Poster
Membuat Brosur
Membuat Poster
C. Gerakan Masyarakat (Empowerments).
Yaitu upaya memandirikan masyarakat agar secara pro aktif
mempraktekkan pola hidup bersih dan sehat secara mandiri. Dilakukan
dengan proses pemberian informasi secara terus menerus dan
berkesinambungan sehingga masyarakat seperti: Ibu Rumah Tangga,
Anggota Keluarga, seluruh siswa, dll dapat berubah dari tidak tahu
menjadi tahu atau sadar (aspek knowladge), dari tahu menjadi mau
(aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu (aspek practice)
melaksanakan perilaku yang diperkenalkan oleh tenaga kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Padang Lua.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada gerakan masyarakat ini adalah:
1. Penyuluhan dalam gedung
a. Penyuluhan langsung
Penyuluhan langsung di Puskesmas Padang Lua dilaksanakan
satu kali dalam seminggu setiap hari Senin yang dilakukan secara
bergilir sesuai jadwal yang telah dibuat (Jadwal terlampir), serta
materinya sudah disusun oleh tenaga Promkes Puskesmas Padang
Luar yang juga telah disepakati oleh semua program. Kegiatan
ini dilaksanakan

sebelum pelayanan

dimulai.

Disamping

melakukan penyuluhan kelompok, penyuluhan perorangan secara


langsung

selalu

dilakukan

petugas

setelah

melakukan

pemeriksaan/pelayanan kesehatan, pemberian obat, konsultasi di


pojok Gizi, Klinik Sanitasi, Klinik KB dan pojok ASI(GSI)
Untuk meningkatkan

pengetahuan Masyarakat

di bidang

kesehatan, maka kami juga mengembangkan sarana penyuluhan


dalam bentuk Studio Mini Puskesmas. Melalui studio mini ini
Petugas Puskesmas dapat memberikan penyuluhan secara bergilir
dan terjadwal.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 30

Puskesmas Padang Lua


b. Penyuluhan Tidak Langsung
1). Penyuluhan dengan menggunakan media(TV, VCD dan DVD)
Untuk merubah Perilaku masyarakat maka harus dilakukan
penyuluhan dengan berbagai cara dan menggunakan berbagai
media. Biasanya penyuluhan yang diberikan tanpa memakai
media orang akan sering lupa dengan apa yang telah
diterimanya, tetapi disamping mendengar dia juga melihat apa
yang disuruh maka mereka akan mudah mengingat apa yang
diberikan kepadanya. Untuk itu, dalam melakukan penyuluhan
perlu menggunakan berbagai media seperti melalui TV, VCD,
dan DVD dengan harapan masyarakat tersebut akan lebih cepat
memahami informasi yang diberikan kepadanya.
2). Penyuluhan dengan media Informasi (papan informasi)
Bentuk lain penyuluhan di Puskesmas Padang Lua adalah
melalui media media informasi yang dipasang/diletakkan
disekitar bangunan Puskesmas Padang Lua seperti pojok
informasi berupa kantong yang berisikan brosur, poster, slogan
slogan kesehatan, panel putar, standing banner, papan info
promkes, dan lain lain (semua itu diadakan sendiri oleh
Puskesmas Padang Lua).
2. Penyuluhan luar gedung
Penyuluhan di luar gedung Puskesmas Padang Lua dilaksanakan
pada:
a. Penyuluhan yang dilakukan di Posyandu Balita dan posyandu
Lansia
b. Penyuluhan di sekolah sekolah pada saat UKS dan UKGS
c. Penyuluhan keliling dengan menggunakan mobil Puskel,
penyuluhan dilakukan dalam kegiatan yang bersifat massal
seperti: PIN (Kamp.campak dan Polio), Posyandu, Pengobatan
Filariasis, DBD, VIT.A

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 31

Puskesmas Padang Lua


d. Penyuluhan di Kecamatan dan Nagari dilakukan pada saat
pertemuan

tingkat

kecamatan/Nagari

sesuai

dengan

permasalahan / isu kesehatan yang sedang berkembang saat itu.

Gambar 10 : Penyuluhan Luar gedung


3. Pembentukan Nagari/Jorong Siaga
a. Pengembangan
: Pembentukan
Hasil kegiatan pembentukan Jorong Siaga:
Kader yang telah dilatih
: 197 Orang
Peserta calon donor darah
: 140 Orang
Ambulance Nagari roda 4
: 19 Mobil
Ambulance Nagari roda 2
: 49 Motor

Gambar 11 : Kegiatan Pembentukan jorong siaga


4.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Hasil dari pembudayaan PHBS diwilayah kerja Puskesmas
Padang Lua antara

lain:

Adanya poster PHBS Anak Sekolah disetiap sekolah di


wilayah kerja Puskesmas Padang Lua.
Adanya Spanduk Kawasan Tanpa Rokok di Aula Pertemuan

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 32

Puskesmas Padang Lua

Gambar 12 :Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Tabel 4.1
Pencapaian 10 Indikator PHBS Rumah Tangga Tahun 2010 dan 2011
No

Indikator PHBS

Pencapaian 2010

Pencapaian 2011

Persalinan Nakes

60,3

79,1

Asi eklusive

62,9

70,3

Penimbangan Balita

74,5

78,5

Penggunaan Air Bersih

80

95

Pemanfaatan jamban

62,9

75

Cuci tangan dengan sabun

75

87

Rumah bebas jentik

74,8

81,6

Makan sayur dan buah

78,7

90,2

Aktifitas fisik

75

85

10

Tidak merokok dalam ruangan

65

70

Rumah tangga ber PHBS di Puskesmas Padang Lua tahun 2010 sebesar 70%. Dan
tahun 2011 menjadi 75 %.
5. Posyandu
Jumlah Posyandu yang ada di wilaya kerja Puskesmas Padang Lua adalah sebanyak
54 Posyandu dengan jumlah kader yang ada sebanyak 180 orang sedangkan yang
aktif sebanyak 180 orang. Dari jumlah Posyandu tersebut tingkat kemandirian
posyandu diwilayah kerja Puskesmas Padang Lua pada

Tingkat Pratama
: 0

Tingkat Madya
: 21

Tingkat Purnama
: 28
Makalah Puskesmas Berprestasi

tahun 2011:
( 0 %)
( 38,9 %)
( 51,85 %)
Page 33

Puskesmas Padang Lua

Tingkat Mandiri

( 9, 3 %)

Sarana posyandu yg bangunannya merupakan swadaya masyarakat ;


1. Posyandu perumnas kubang putiah
2. Posyandu Pincuran landai
3. Posyandu Sungai tanang ketek
4. Posyandu cingkariang

Gambar 13 :Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)


6. Usaha Kesehatan Sekolah.
Kegiatan yang rutin dilakukan dalam kegiatan UKS adalah yang
terkait dengan Trias UKS itu sendiri yakni :
a. Pendidikan Kesehatan
Pada Pendidikan kesehatan pada anak SD difokoskan pada
kebiasaan Makan pagi, kebiasaan memeliharan kebersihan
pribadi termasuk menggosok gigi, cuci tangan dengan sabun
setiap sudah buang air besar dan sebelum makan, tidak merokok
dirumah, menggunakan air bersih dan pemanfaatan jamban.
Sedangkan ntuk anak SLTP dan SLTA, ditambah dengan HIV,
reproduksi sehat, kebiasaan makan yang baik dan nakorba.
b. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang dilakukan dengan melaksanakan
penjaringan kesehatan murid, BIAS, dan pemeriksaan berkala.
Dari kegiatan skiring kesehatan murid yang dilakukan tahun
2011 didapat gambaran status kesehatan anak sebagai berikut :
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 34

Puskesmas Padang Lua


1. Dari 24 SD yang diperiksa dengan jumlah murid yang
diperiksa sebanyak 619 orang anak, ternyata anak dengan
gizi normal sebanyak 84 %, Gemuk 0,6 %, Kurus 9 % dan
sangat kurus 6,4 %.
2. Ketajaman mata anak cukup baik dengan 99,84 % Normal
dan 0,16 % kurang baik.
3. Pendengaran anak 99 % normal dan 1 % kurang normal pada
tingkat ringan.
4. Sedangkan kesehatan gigi 63,3 % anak mengalami karies
gigi.
c. Linkungan sekolah yang sehat.
Pada lingkungan sekolah seat difokuskan pada Gerakan WC
bersih, Pemanfaatan perkarangan (Gerakan Agam menyemai)
dan kawasan tanpa rokok.
7. Pembinaan Toga dan Batra
Jumlah batra yang ada di Puskesmas Padang Lua adalah sebanyak
63 batra, terdiri dari :
a. Tabib

: 4 orang

b. Duklun bayi

: 1 orang

c. Tukang jamu gendong

: 16 orang

d. Urut pijat

: 28 Orang

e. Ramuan

: 11 orang

f. Paranormal

: 1 orang

g. Bekam
h. Hidro terapi air

: 1 orang
: 1 orang

Sedangkan jumlah toga yang ada 210 toga dengan perincian :


Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 35

Puskesmas Padang Lua


a. Pratama

: 177

b. Madya

: 22

c. Purnama

: 11

4.2.1.2. Kesehatan Lingkungan


Kegiatan Kesehatan Lingkungan
Kegiatan Kesehatan Lingkungan adalah salah satu kegiatan dari 6
(enam) program pokok Pukesmas yang sudah dilaksanakan secara rutin dan
berkelanjutan yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilaksanakan di Pukesmas
Padang Lua terdiri dari:
a) Mengumpulkan Data Sarana Kesehatan Lingkungan
Data dasar kesehatan lingkungan dari data masing masing jorong
didapat dengan melakukan pendataan langsung dari rumah ke rumah oleh
petugas kesehatan yang dibantu kader dari masing-masing Posyandu yang ada di
jorong-jorong.
Adapun data dasar kesehatan lingkungan dapat dilihat pada table 4.1 berikut
ini
:

Tabel. 4.2
Data Sarana Kesehatan Lingkungan Tahun 2011 dan 2011
diwilayah kerja Puskesmas Padang Lua
No

Jenis Sarana

I
1
2
3
4
II
1
2
3
4

Data TPM
Rumah Makan
Warkop / makmin
Industri makanan ringan
Toko makanan jadi / kemesan
Data TTU dan Kios Pestisida
Tempat pangkas rambut
Tempat salon & kecantikan
Pasar
Sekolah ( SD,SLTP,SLTA, PT )

Makalah Puskesmas Berprestasi

JumlahSarana
Tahun 2010

Jumlah sarana
Tahun 2011

27
180
52
57

30
191
54
60

7
8
2
35

7
8
2
35
Page 36

Puskesmas Padang Lua


5
6
III
1
2
3

Tempat Ibadah
kios Pestisida
Data Rumah
Rumah permanent
Rumah semi permanent
Rumah papan
Jumlah
Jamban
Leher Angsa Septick Tank
Leher Angsa Non Septik Tank
Bukan leher angsa
Jumlah
Jenis Sarana
Pembuangan Sampah
TPA
Ditimbun (Kompos)
Dibakar
Dibuang sembarang tempat
Jumlah
Sarana Pembuangan Air Limbah
Tertutup
Terbuka
Jumlah

IV
1
2
3
No
V
1
2
3
4
VI
1
2
VII

SAB ( sarana air bersih )

1
2
3
4
4

PDAM
Sumur Gali
Perlindungan mata air
Sumur Bor
Penampungan Air Hujan
Jumlah

83
24

83
25

3413
3471
1226
8110

3570
3570
1331
8471

6553
1092
465
8110

6973
1196
302
8471

4132
3125
604
249
8110

4592
3218
462
199
8471

7853
257
8110

8259
212
8471

3558
3174
1009
304
65
8110

3791
3174
1119
322
65
8471

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


b) Melakukan Pengawasan Penyehatan Lingkungan Pemukiman/Rumah
Pengawasan

Penyehatan

Lingkungan

Pemukiman

merupakan

kegiatan untuk memonitor pemukiman dengan mempertahankan aspek


ekonomi

dan

ekosistem,seperti

sosial

budaya

hilangnya

dengan

kesuburan

tidak

mengorbankan

fungsi

tanah,

pengendalian

banjir,

pemasukan air baku untuk air minum, serta perubahan mikro dan makro
serta perubahan flora dan fauna. Pengawasan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman dilakukan petugas kesehatan lingkungan bersama kader
kesehatan lingkungan dengan menggunakan media penyuluhan dan juga
kartu rumah antara lain : luas lubang ventilasi, lantai rumah bukan dari
tanah, kebersihan ternak dan kandang, kerapian pekarangan rumah,
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 37

Puskesmas Padang Lua


penghijauan atau pemanfaatan pekarangan rumah dan lain lain. Setiap
rumah yang telah di kunjungi tersebut di berikan kartu rumah dan dinilai
apakah rumah tersebut memenuhi syarat kesehatan atau tidak, penilaian
tersebut yaitu meliputi Inspeksi sarana sanitasi Jamban, sarana air
bersih,sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah, tempat pembuangan
sampah dan pekarangan rumah dan lain lain.
Hasil kegiatan Pengawasan sarana penyehatan lingkungan pemukiman
Puskesmas Padang Lua dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel. 4.3
Hasil kegiatan pengawasan lingkungan pemukiman/Rumah
Di wilayah kerja Puskesmas Padang Lua, tahun 2010 dan 2011
Tahun

Jumlah
Rumah
Diperiksa

Sehat

% Sehat

Tidak
Sehat

% Tidak
Sehat

2010

1086

862

79.37

224

20.63

2011

1235

1009

81.70

226

21,5

Sumber :Data Puskesmas Padang Lua


Dari 1086 rumah yang di periksa pada tahun 2011 dengan menggunakan kartu
rumah, ditemukan 224 (20,63%) yang tidak memenuhi syarat karena tidak
terpenuhinya kriteria rumah sehat seperti punya Sumber air bersih,Jamban
sehat,Pembuangan Limbah, Pembuahan Sampah, fisik bangunan rumah dll.
Tindak lanjut dari masalah ini yang dilakukan adalah melaksanakan program
CLTS ( Community Lead Total Sanitation ) di Jorong yang bermasalah.
c. Pembuangan Sampah
Pengelolaan Pembuangan sampah di wilayah kerja Puskesmas padang
Lua khususnya di nagari Padang lua sudah berjalan dengan baik.Nagari
mempunyai becak motor untuk mengangkut sampah masyarakat ke TPA setiap
hari. Kemudian ada juga sampah yang di kelola menjadi kompos khususnya di
nagari Pakan Sinayan yang merupakan nagari produksi sayur.
Kegiatan yang dilakukan adalah Pemeriksaan tempat sampah ,
penyuluhan serta pemberian saran untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 38

Puskesmas Padang Lua


Hasil kegiatan pemeriksaan tempat sampah dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel. 4.4
Hasil kegiatan pemeriksaan sampah Puskesmas Padang Lua
Tahun 2010 dan 2011
Tahun

Diperiksa

Memenuhi
syarat

%
Memenuhi
syarat

Tidak
memenuhi
syarat

% Tidak
memenuhi
syarat

2010

1086

946

97,1

140

12.9

2011

1235

1082

87,6

153

12.4

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

d. Sarana Pembuangan Air Limbah ( S P A L )


Kegiatan Penyehatan pembuangan air limbah bertujuan : meningkatnya
pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk mengelola air
buangan, agar tidak mencemari sumber air dan tidak menimbulkan masalah bagi
masyarakat dan lingkungannya.
Sasaran kegiatan yang dilakukan : Penyehatan limbah rumah tangga dan
limpahan air hujan. Kegiatan berupa : pemeriksaan dan penyuluhan.
Hasil kegiatan pemeriksaan S P A L dapat dilihat dari tabel berikut :
Table.4.5
Hasil kegiatan pemeriksaan S P A L
Diwilayah Kerja Puskesmas Padang Lua tahun 2010 dan 2011
Tahun

Diperiksa

Memenuhi
syarat

%
Memenuhi
syarat

Tidak
memenuhi
syarat

% Tidak
memenuhi
syarat

2010

1080

861

79.72

219

20.28

2011

1226

1025

83.61

201

16.39

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


e. Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 39

Puskesmas Padang Lua


Inspeksi Sanitasi sarana air bersih dilakukan petugas kesehatan
lingkungan sekaligus dengan pengambilan sampel air untuk memeriksa
bakteriologis dan kimia. Sampel diambil sebanyak 33 sampel yang terdiri dari
19 sampel untuk pemeriksaan Bakteriologis dan 14 sampel untuk Kimia.
Sampel bakteriologis diambil dari :
a. sumur gali sebanyak 4 sampel
b. Perlindunga mata air sebanyak 1 sampel
c. Depot Air Minum Isi ulang sebanyak 14 sampel
Sedangkan untuk sampel kimia diambil dari Depot Air Minum Isi ulang
sebanyak 14 sampel
Inspeksi sanitasi sarana air bersih lebih diarahkan pada kondisi fisik sarana air
bersih yang diamati. Sarana air bersih dinyatakan memenuhi syarat bila :
a. Air tidak bewarna dan tidak berbau
b. Kalau perpipaan, pipanya tidak bocor
c. Kalau sumur gali. Sumurnya di tutup
d. Jarak dari sumur gali ke septic tank minimal 10 meter termasuk dari
kandang ternak
Adapun hasil Inspeksi sanitasi sarana air bersih dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel.4.6
Hasil Inspeksi sarana air bersih
Di Puskesmas Padang Lua Tahun 2010 dan 2011
Tahun

Diperiksa

Memenuhi
syarat

%
Memenuhi
syarat

Tidak
memenuhi
syarat

% Tidak
memenuhi
syarat

2010

1079

1041

96,5

38

3,5

2011

1198

1156

96,5

42

3,5

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


f. Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 40

Puskesmas Padang Lua


Diwilayah Puskesmas Padang Lua kesadaran menggunakan jamban sehat sudah
baik, Walaupun lingkungan wilayah kerja Puskesmas Padang Lua banyak
terdapat Banda dan Kolam. Namun masyarakat sudah mulai meninggalkan
kebiasaan buang air besar di bandar atau kolam.
Hasil pemantauan Kesehatan Lingkungan untuk jamban dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Table. 4.7
Hasil pemantauan jamban di wilayah Kerja Puskesmas Padang luar tahun
2010 dan 2011
Tahun

Diperiksa

Memenuhi
syarat

%
Memenuhi
syarat

Tidak
memenuhi
syarat

% Tidak
memenuhi
syarat

2010

1008

762

75.60

246

24.40

2011

1225

943

76.98

282

23.02

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


Untuk mengatasi masalah masyarakat yang masih BAB di sembarang tempat,
petugas kesling berupaya merubah kebiasaan masyarakat tersebut dengan
melaksanakan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat atau lebih dikenal
dengan Community Lead Total Sanitation ( CLTS )
Di Puskesmas Padang Lua program CLTS telah diterapkan pada 2 Jorong. Yaitu

Jorong Salimpariak

Jorong S.tanang

Pelaksanaan program CLTS di Jorong Salimpariak dan Jorong Sungai Tanang


meliputi :
1. Kegiatan perubahan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan ( BABS )
2. Kegiatan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun ( CTPS )
3. Kegiatan perilaku perubahan pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga
4. Kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )
5. Kegiatan Penyuluhan dan Demo Gosok Gigi dan Cuci Tangan Dengan
Sabun Di Sekolah
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 41

Puskesmas Padang Lua


6. Pelatihan Natural Leader
7. Pelatihan Kader Kesling
8. Pelatihan Pembuatan Bowl
9. Kegiatan pemantauan ke lapangan bersama Natural Leader, masyarakat yang
telah mempunyai jamban
Dengan adanya program CLTS dan PAMSIMAS yang dilakukan melalui
pendekatan oleh pihak Puskesmas, Nagari, dan Tokoh Masyarakat, akhirnya
Jorong dan Jorong dapat memproklamirkan diri sebagai Kawasan Bebas
dari Buang Air Besar di Sembarang Tempat dan tidak lagi kesulitan
dalam hal penyediaan air bersih.
Hasil yang di capai setelah pemicuan CLTS di wilayah kerja Puskesmas
Padang Lua dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel.4.8
Hasil kegiatan Pemicuan CLTS di wilayah Kerja Puskesmas Padang Lua
Tahun 2011
JORONG

SEBELUM PEMICUAN
(KONDISI RUMAH)

SESUDAH PEMICUAN

Punya WC

Punya WC

Tdk Punya WC

Tdk Punya WC

Salimpariak

49

98

119

28

S.tanang

256

110

335

31

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

g. Kegiatan Pengawasan Tempat- Tempat Umum


Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 42

Puskesmas Padang Lua


Kegiatan pengawasan Tempat Tempat Umum adalah kegiatan rutin yang
dilakukan oleh petugas kesling. Setiap Tempat Tempat Umum yang diawasi
dan diperiksa dengan mengunakan alat media kuisioner. Berdasarkan hasil
pemeriksaan tersebut jika tidak memenuhi syarat maka petugas akan melakukan
penyuluhan dan bimbingan ke Tempat- Tempat Umum tersebut dengan
melibatkan perangkat Jorong dan Nagari setempat.
Hasil pemeriksaan Tempat Tempat Umum di wilayah kerja Puskesmas Padang
Lua dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel. 4.9
Hasil pemeriksaan Tempat Tempat UmumPuskesmas Padang Lua
Tahun 2010 dan 2011
Tahun

Diperiksa

Memenuhi
syarat

2010
61
53
2011
75
60
Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

%
Memenuhi
syarat
86,9
80,0

Tidak
memenuhi
syarat
8
15

% Tidak
memenuhi
syarat
13,1
20,0

h. Kegiatan Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan


Kegiatan pegawasan tempat pengolahan makanan dilakukan oleh petugas
kesehatan lingkungan . Aspek yang di periksa petugas antara lain :
a. Kebersihan lingkungan
b. Tempat penyimpanan makanan baik makanan yang mentah maupun yang
sudah jadi
c. Selanjutnya pemeriksaan apakah di temukan binatang vector pembawa
penyakit, limbah, jamban, sumber air bersih dan pengawasan hygiene
pengolah makanan termasuk kebersihan karyawannya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas jika ada aspek yang tidak memenuhi
syarat maka petugas memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada pemilik.
Jika hal tersebut masih berlanjut, maka petugas kesling membicarakannya
dengan Aparat Nagari / Jorong setempat apa tindakan selanjutnya yang harus
dilakukan terhadap tempat pengolahan makanan tersebut. Dengan adanya
pengawasan ini diharapkan masyarakat Jorong / Nagari sebagai konsumen dari
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 43

Puskesmas Padang Lua


sarana tersebut tidak mengalami penyakit akibat keracunan makanan

dan

penyakit lainnya yang diakibatkan oleh tempat pengolahan makanan yang tidak
memenuhi syarat kesehatan.
Hasil pengawasan tempat pengolahan makanan di wilayah kerja Puskesmas
Padang Lua dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 4.10
Hasil pengawasan tempat pengolahan makanan
Puskesmas Padang Lua Tahun 2010 dan 2011
Tahun

Diperiksa

Memenuhi
syarat

2010
74
47
2011
93
72
Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

%
Memenuhi
syarat
63,5
77,4

Tidak
memenuhi
syarat
27
21

% Tidak
memenuhi
syarat
36,5
22,6

i. Klinik Sanitasi
Puskesmas mempunyai peran sebagai motivator dalam perubahan perilaku
hidup bersih dan sehat, serta membina kesehatan lingkungan masyarakat di
wilayah kerjanya. Selama ini telah banyak dilakukan program program yang
bertujuan memperbaiki kualitas lingkungan, namun hasilnya belum dapat
diharapkan secara optimal. Oleh sebab itu dapat di perkenalkan dan
dikembangkan suatu alternatif pemecahan masalah kesehatan lingkungan yaitu
Klinik Sanitasi .
Alur pelayanan pada klinik sanitasi antara lain :
1) Pasien yang dirujuk menyerahkan kartu status/rujukan ke petugas klinik
sanitasi
2) Petugas klinik sanitasi mempelajari kartu pasien untuk mengetahui penyakit
penderita
3) Lakukan wawancara dengan mengunakan daftar pertanyaan sesuai penyakit
yang di derita pasien
4) Simpulkan hasil wawancara apakah penyakit yang di derita pasien itu ada
indikasi berhubungan dengan factor lingkungan
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 44

Puskesmas Padang Lua


5) Petugas memberikan saran pemecahan yang sederhana, mudah dilaksanakan
dan murah sesuai dengan masalahnya
6) Apabila penyakit disebabkan oleh faktor lingkungan, adakan kesepakatan
kapan bisa berkunjung kerumah pasien
7) Pasien menuju apotik untuk mengambil obat dan selanjutnya pulang
8) Petugas klinik sanitasi mencatat kartu status

kesehatan lingkungan

berdasarkan kartu status penderita dan mencatat ke dalam buku registrasi.


9) Pelaksanaan kunjungan rumah
10) Petugas langsung melaksanakan kunjungan pasien/ klien ke rumah
11) Pemberitahuan / koordinasi dengan bidan desa, kepala jorong,lintas sektor
( sesuai dengan keperluan )
12) Gunakan format ( Panduan lapangan ) yang sesuai dengan penyakit / atau
masalah yang dihadapi oleh pasien / klien
13) Simpulkan hasil kunjungan kepada sasaran
14) Berikan saran pemecahan yang sederhana, mudah dilaksanakan
Klinik sanitasi di Puskesmas Padang Lua dilakukan 2x dalam seminggu yaitu
hari senin dan hari kamis .

j. Pengawasan Lingkungan Sekolah


Kegiatan pengawasan lingkungan Sekolah di wilayah kerja puskesmas Padang
Lua.
Pengawasan lingkungan sekolah dilakukan melalui kegiatan :
a. Sosialisasi dan demontrasi cuci tangan dengan sabun
b. Pembentukan dan pelatihan Dokter Kecil

Gambar 14 :Pelatihan Dokter Kecil


c. Pengawasan sanitasi sekolah
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 45

Puskesmas Padang Lua

Gambar 15 :Lingkungan Sekolah Sehat


d. Penyuluhan kesehatan tentang PHBS, Penyakit menular, kesehatan gigi,
lingkungan bersih dan sehat

Gambar 16 : Gosok Gigi Massal


e. Pemeriksaan kesehatan pribadi siswa

Gambar 17 :Pelayanan Kesehatan


f. Pemeriksaan dan pengawasan warung sekolah

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 46

Puskesmas Padang Lua

Gambar 18 :Kantin Sekolah


k. Program Inovasi Kesehatan Lingkungan
Adapun program inovasi kesehatan lingkungan Puskesmas Padang Lua adalah
sebagai berikut :
1. Penyediaan sarana cuci tangan di sekolah sebanyak 5 buah dan di rumah
masyarakat di Jorong
2. Membuat gerakan lingkungan bersih dan sehat dengan kegiatan goro rutin
masyarakat sekali sebulan di Jorong

l. Survailans berbasis lingkungan


Melakukan pengamatan terhadap lingkungan yang berdampak terhadap
timbulnya penyakit dimasyarakat. Pengamatan ini dilakukan setiap hari
dan dilaporkan secara teratur setiap minggu.
4.2.1.3 Kesehatan Ibu dan Anak dan KB
Kegiatan Program Ibu dan Anak dan Kelurga Berencana ( KIA-KB) Puskesmas
Padang Lua terdiri dari :
a) Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Kegiatan ini meliputi :
1. Melaksanakan program KIA dan kebijakan yang ditetepkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Agam
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 47

Puskesmas Padang Lua

2. Melaksanakan kerjasma lintas program dan lintas sektor a.l :


Integrasi KIA GIZI
Setiap ibu hamil K1 dan setiap ibu hamil, ibu Nifas dan ibu
menyusui yang HB < 11 gr % atau KEK di konsultasikan ke
bagian gizi untuk diberi penyuluhan gizi dan untuk mendapatkan
tablet Fe kuratif. Termasuk kasus bayi dan anak yang mengalami
gangguan pertumbuhan.
Integrasi KIA KB
Setiap ibu pasca melahirkan atau ibu nifas dikonsultasikan ke
ruangan KB untuk mendapatkan pelayanan KB.
Integrasi KIA dan Laboratorium
Ibu hamil K1 dan K4 dirujuk ke Laboratorium untuk diperiksa
HB,Protein Urine,Golongan darah ,dan Reduksi dan Faeses
untuk pemeriksaan telur cacing bila diperlukan (pada K4
pemeriksaan gol darah tidak dilakukan lagi).
Integrasi KIA Imunisasi
Pemberian imunisasi TT pada Bumil dan pemberian Imunisasi
dasar pada bayi dikonsultasikan dan dilayani diruang Imunisasi
Integrasi KIA Gigi
Setiap ibu hamil yang berkunjung ke poli KIA langsung di rujuk
untuk periksa dan konsultasi ke poli Gigi.
Integrasi KIA dan Kesling
Setiap anak yang ditemukan diare dan penyakit berbasis
lingkungan lainnya dikonsultasikan ke klinik sanitasi
Melakukan kerjasama dengan kecamatan khususnya bagian
Pemberdayaan Perempuan tentang pelaksanaan P4K yang yang
diterapkan kegiatannya dalam pelaksanaan GSI di kecamatan dan
Jorong.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 48

Puskesmas Padang Lua


3. Melakukan kegiatan deteksi tumbuh kembang balita dan anak pra
sekolah.

Gambar 19 :SDIDTK
4. Melaksanakan program MTBM dan MTBS
5. Pemantauan ASI eklusif.
6. Melakukan Kelas Ibu hamil di Puskesmas Pembantu dan Polindes

Gambar 20 :Kelas Ibu Hamil


Tabel 4.11
Data Hasil Kegiatan KIA di Puskesmas Padang Lua
Tahun 2010,2011dan sampaiMaret 2012
Jenis
No Indikator
1
2
3

K-1
K-4
Psn.Nakes

Tahun 2010
Jumlah
Hasil
Jumlah
%
Sasaran
802
594
74,1
802
466
58
765
464
60,3

Makalah Puskesmas Berprestasi

Tahun 2011
Jumlah
Hasil
Jumlah
%
Sasaran
833
774
93
833
651
78
793
627
79,1
Page 49

Puskesmas Padang Lua


4
5
6
7
8
9.

KN Lkp
Resti
KN-1
KF-3
Cak.Kj Bayi
Cak.Kj.

10
11

A.Balita
Asi-E
Bayi

12

MTBM
Bayi

729
160
729
766
709
2735

422
77
420
428
30
40

57
48
54,5
55,1
4
1

800
167
800
793
729
2925

587
64
609
514
74
53

73
38,3
76,1
64,8
9,25
1,81

318
dgn 422

200
403

62,9
95,5

320
454

225
443

70,3
97,6

dgn 309

198

64,1

327

217

66,4

MTBS
Masih belum tercapainya indikator dalam pelayanan KIA di Puskesmas Padang
Lua termasuk program lain yang ditetapkan disebabkan karena :
a. Angka Proyeksi yang ditargetkan cukup tinggi dibandingkan dengan kenyatan
dilapangan.
Terjadinya perpindahan penduduk yang cukup tinggi dalam waktu kurang dari
6 bulan, sementara yang menjadi sasaan ditetapkan minimal telah menetap
selama 6 bulan dilokasi.
Terjadinya perbedaan cakupan antara K-1 denganK-4 dari sasaran yang terdaftar
di Puskesmas Padang Lua disebabkan ibu sebahagian ibu hamil baru menetap di
wilayah Puskesmas Padang lua setelah keamilannnya berusia diatas 24 minggu.
Sementara ada juga diantara ibu hamil yang tela didapat K-1, namun saat akan
melahirkan tidak berada lagi dilokasi/pindah yang tidak diketahui kemana
persalinan yang dilakukannya, sehingga tidak terdata di dalam data cakupan
pelayanan nakes oleh petugas di wilaya kerja Puskesmas Padang lua.
Kegiatan Inovasi KIA
Menggencarkan penyuluhan tentang P4K.
Adanya data lengkap ibu hamil Puskesmas Padang Lua
Pemetaan Ibu Hamil Membuat data base ibu hamil dengan membuat nomor
induk ibu hamil.
Melakukan konseling terhadap calon pengantin, ibu hamil dan ibu nifas.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 50

Puskesmas Padang Lua


Menjalankan pelayanan kebidanan dengan menjalankan 24 standar
pelayanan kebidanan
Melakukan pelayanan

terintegrasi

dengan Poli gigi, Klinik Gizi,

Laboratorium, dan KB serta kesling.


Pembentukan Tabungan Ibu Hamil ( Tabulin)
Pembentukan Bank darah
Mengembangkan nagari siaga, suami siaga dan ambulan siaga

Gambar

21

Konsultasi

Ibu

Hamil

bersama

Suami

Siaga

Pengembangan Klinik SIDDTK di Puskesmas Padang Lua, dengan kegiatan


Sosialisasi pelaksanaan kegiatan
Penyusunan data dasar SDIDTK
Membentuk Klas ibu BALITA
MOU persetujuan dengan HIMPAUDI Kecamatan (terlampir)
Deteksi dini Tumbuh Kembang di Pelayanan kesehatan : Puskesmas,
Pustu,Posyandu,Paud,TPA,BKB,TPA,Kelompok bermain.
Pelayanan Intervensi

untuk anak dengan penyimpangan tumbuh

kembang
Sistim rujukan ke RSSN Bukittinggi
b) Kegiatan Keluarga Berencana
Kegiatan ini meliputi :
1. Pelayanan akseptor baru
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 51

Puskesmas Padang Lua


2.
3.
4.
5.

Pelayanan akseptor aktif


Konseling Keluarga Berencana
Penyuluhan KB
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja di Sekolah

Tabel 4.12
Data Hasil Kegiatan KB di Puskesmas Padang Lua
NO KEGIATAN

HASIL 2010
HASIL 2011
HASIL 2012
ASEPTOR ASEPTOR ASEPTOR ASEPTOR ASEPTOR ASEPTOR

BARU
AKTIF
1
IUD
39
738
2
MOW/MOP 7/0
98/0
3
SUNTIK
237
1884
4
PIL
132
986
5
IMPLAND
59
321
6
KONDOM
65
135
TOTAL
539
4275
Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

BARU
51
131
207
126
46
15
576

AKTIF
560
106/2
1721
796
285
249
3615

BARU
4
1/0
52
20
4
2
92

AKTIF
513
94/2
1555
703
241
243
3911

Tabel 4.13
Data Hasil Kegiatan Kontap di Puskesmas Padang Lua
Tahun 2011,2011dan sampai Maret 2011
HASIL 2011 ( JANUARI
HASIL 2010
JML

HASIL 2011
JML
JML

S/D MARET)
JML
JML

KEGIATAN
Safari KB

ASEPTOR

KEGIATAN

ASEPTOR

KEGIATAN

ASEPTOR

IBI
Saafari Kb

49

61

21

ABRI
Safari KB

31

PKK
Pelayanan

45

21

KB Serentak

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 52

Puskesmas Padang Lua


c) Program Lanjut Usia
Kegiatan yang dilakukan bagi lanjut usia yang ada diwilayah kerja adalah :
1. Pembinaan melalui Posyandu Lansia sebanyak 14 Posyandu Lansia
2. Pemeriksaan Kesehatan Lansia
3. Kegiatan majelis taklim
4. Senam Lansia
d). Penjaringan anak Prasekolah.
Penjaringan kesehatan anak Prasekolah, telah dilakukan setiap tahun dengan
hasil kegiatan sebagai berikut:

Tabel 4.14
Data Hasil Kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Prasekolah
di Puskesmas Padang Lua Tahun 2011.

No

1
2

Tahun

2010
2011

Jl Anak
Deteksi

1117
966

Gizi
Baik

940
898

Gerak
Kasar
1
12

KPSP
Gerak
Bahasa
Halus
dan
Bicara
2
2
12
8

KET
Sosialisasi
kemandirian
8
6

4.2.1.4. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.


Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit dengan cara
memutus mata rantai penularannya dan pengobatan supaya dapat mengurangi
angka kesakitan dan kematian.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :
Penatalaksanaan penderita diare
Penatalaksanaan penderita ISPA/Pneumonia pada balita
Pemberantasan/pengobatan TB paru
Penemuan kasus kusta, malaria, DBD
Penatalaksanaan kasus rabies
Pelaksanaan imunisasi dasar lengkap, PIN Polio dan Campak
Pemeriksaan dan pelacakan jemaah haji.
Tabel 4.15
Data Hasil Kegiatan P2M di Puskesmas Padang Lua
NO

KEGIATAN

Makalah Puskesmas Berprestasi

2010

TAHUN
2011
Page 53

Puskesmas Padang Lua


1

Diare
Penemuan kasus
Kematian
DBD
Penemuan Kasus
Kematian
ISPA
- Balita
- < 1 tahun
Pneumonia
Kematian
Malaria
Positif malaria
Malaria klinis

942
0

969
0

6
0

4
0

0
0
0
0

9921
0
19
0

0
0

0
0

Kusta

TB paru
Penemuan suspek
359
BTA Positif
34
Rabies
Jumlah gigitan
14
Mendapat VAR
14
Haji
52
Pengobatan massal
Filariasis
26.013
Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

8
9

417
25
8
8
55
26.053

Hasil cakupan pelayanan imunisasi di Puskesmas Padang Lua sejak tahun 2011
adalah seperti terlihat pada tabel 4.13 berikut .
Tabel 4.16
Data Hasil Kegiatan Imunisasi di Puskesmas Padang Lua
Tahun 2010 dan 2011
NO
1
2
3
4

JENIS
ANTIGEN
HB < 7 Hari
BCG
DPT-HB 1
DPT-HB2

Makalah Puskesmas Berprestasi

2010

2011

Sd Maret

(%)
45,7
67,8
70,9
64,9

(%)
82
79,1
76,1
71,6

2012
96,76
99,1
99,09
99,22
Page 54

Puskesmas Padang Lua


5
6
7
8
9
10
11

DPT-HB 3
POLIO 1
POLIO 2
POILIO 3
POLIO 4
Campak
TT 2 + BUMIL

59,1
64,2
65,8
58,7
52,1
51,3
51,4

70,1
79,1
76,1
71,6
70,1
59,7
60

99,40
99,1
99,09
99,2
99,4
98,86
80

Dari tabel 4.13 diatas terlihat bahwa cakupan Imunisasi ada peningkatan
dari tahun 2010 ke 2011. Namun ada perbedaan cakupan imunisasi dengan
kelahiran disebabkan tidak sesuainya target yang diberikan dengan kondisi
yang ada dilapangan. Dari jumlah cakupanberdasarkan kelahiran 100% jorong
sudah UCI, namun berdasarkan proyeksi terdapat 16 jorong (38,1) yang telah
mencapai UCI, yakni :
1. Jorong Sungai Tanang Gadang.
1. Jorong Pandan Gadang.
2. Jorong Cingkaring
3. Jorong Tanah Bairing
4. Jorong Sei Buluh
5. Jorong Andaleh
6. Jorong Bengkaweh
7. Jorong Surau baru
8. Jorong Kandang Jilatang
9. Jorong Kalampaian
10. Jorong Kubu Anau
11. Jorong Aia Kaciak.
12. Jorong Kampung Pili
13. Jorong Koto Baru

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 55

Puskesmas Padang Lua


14. Jorong Jambu Aia
15. Jorong Kapeh Panji
Sementara jorong yang tidak mencapai UCI, umumnya terletak disekitar Pasar
Padang Lua dengan mobilisai penduduk yang sangat tinggi, sehingga sasaran
sulit untuk ditemui.

4.2.1.5 Upaya Peningkatan gizi


Pelaksanaan kegiatan program perbaikan gizi berpedoman pada POA dan
petunjuk teknis yang ada. Selama tahun 2011 kegiatan yang telah dilakukan
adalah :
Penanggulangan 4 Masalah Gizi Utama.
a.Penanggulangan Kekurangan Energi Protein (KEP)
Merupakan kegiatan untuk menurunkan prevalensi KEP melalui upaya
peningkatan status gizi terutama Balita dan Bumil.
Kegiatan yang dilaksanakan :
1.

Sistem Kewaspadaan Dini


Pemantauan Pertumbuhan Balita di Posyandu
Sweeping Penimbangan
Tabel 4.17
Cakupan D/S Bayi dan Anak Balita
Puskesmas Padang Lua Tahun 2010 dan 2011

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 56

Puskesmas Padang Lua


*

D/S (%)
2010

Kategori

Realisasi

Target (%)
Bayi
(0-11 bln)
Anak Balita
(12-29 bln)

2011

(%)

Realisasi

Target (%)

(%)

80

81

80

84

80

68

80

73

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

Tabel 4.18
Cakupan N/D Bayi dan Anak Balita
Puskesmas Padang Lua Tahun 2010 dan 2011
N/D (%)
2010

Kategori

Target (%)

2011
Realisasi
(%)

Target (%)

Realisasi
(%)

Bayi
(0-11 bln)
Anak Balita
(12-29 bln)

77

85

81

88

58

62

66

67

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


Tabel 4.19
Cakupan BGM/D Bayi dan Anak Balita
Puskesmas Padang Lua Tahun 2010 dan 2011
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 57

Puskesmas Padang Lua


BGM/D (%)
2010

Kategori

2011

Target

Realisasi

(%)

(%

2,5

2,9

Target (%)

Realisasi
(%

Balita
(0-59 bln)

2,5

0,5

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


2. Penanggulangan Balita Gizi Buruk
a. Pendataan dan Pelacakan kasus Gizi Buruk
Pendataan dan Pelacakan kasus gizi buruk merupakan bagian dari
kegiatan surveilans gizi yang bertujuan untuk mendeteksi secara dini
kasus gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Padang Lua sehingga
bisa dilakukan intervensi yang tepat. Hasil dari pelacakan oleh bidan
desa di laporkan ke tenaga gizi puskesmas (TGP). Selanjutnya TGP
bersama tim surveilans penangulangan gizi buruk yang terdiri dari
dokter puskesmas, TGP, pengelola KIA,dan petugas kesehatan
lingkungan turun ke lapangan untuk menvalidasi laporan dari bidan
desa.
Hasil kegiatan pendataan/pelacakan kasus balita gizi buruk dari
penimbangan oleh bidan/pembina posyandu di lapangan serta balita
yang mendapat PMT Pemulihan seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.20
Data Kasus Gizi Buruk Puskesmas Padang Lua Tahun 2010 dan 2011
Tahun

Status Gizi BB/TB

Makalah Puskesmas Berprestasi

Status Gizi BB/U

Yg dpt Yg dpt

Page 58

Puskesmas Padang Lua

Sgt
Kurus

Gizi Buruk (6)


Kurus

2010

2011

Non
Gakin

Gakin

PMT-P

MPASI

1
-

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


b. Penanganan Terhadap Penderita Gizi Buruk
5. Pemberian PMT-Pemulihan.
PMT-Pemulihan telah diberikan kepada 3 orang anak dari keluarga
miskin yang menderita gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas
Padang Lua. Setelah pemberian PMTsemua anak mengalami
perbaikan ststus gizi.
6. Asuhan nutrisi dan konseling gizi bagi balita gizi buruk
Kegiatan ini dilakukan oleh bidan desa dalam rangka pendampingan
sekaligus monitoring perkembangan BB balita setelah dapat PMT
pemulihan. Perkembangan BB penderita gizi buruk ini dipantau 1
kali seminggu oleh bidan desa dan TGP. Konseling yang diberikan
antara lain :
-

Standar pemberian makanan: mencakup jenis makanan, jadwal


pemberian dan jumlah asupan gizi yang sesuai dengan umur dan
BB anak.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 59

Puskesmas Padang Lua

TPG sedang
penyuluhan

Perilaku hidup bersih dan sehat.

Pemanfaatan ASI

Gambar 22 : Ibu sedang ASI Ekslusif

7.

Penanggulangan Ibu Hamil kekurangan Energi Kronis (KEK)


a. Penjaringan Bumil KEK
Hasil penjaringan Ibu hamil KEK di Puskesmas Padang Lua dapat
dilihat pada tabel berikut :

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 60

Puskesmas Padang Lua


Tabel 4.21
Hasil Penjaringan Ibu Hamil KEK di Puskesmas Padang Lua
Tahun 2011 dan 2011
Tahun

Jumlah

KEK

Bumil

Abs

2010

602

19

3,1%

2011

774

23

2,9%

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

b.

Penanganan Bumil KEK


1. Asuhan Nutrisi dan Penyuluhan Bumil KEK
Bumil yang menderita KEK diberikan asuhan nutrisi yang bertujuan
untuk mengubah perilaku tentang kebutuhan gizi ibu hamil. Selain itu
juga diberikan penyuluhan kepada masyarakat terutama ibu hamil
supaya mengkonsumsi makanan yang cukup kalori dan seimbang serta
perlunya istirahat yang cukup
2. Pemantauan secara intensif
Bumil yang menderita KEK dipantau secara berkala oleh pembina
wilayah/bides hingga adanya peningkatan pada BB dan LILA.
Penanggulangan Kekurangan Anemia Gizi Besi (AGB )
Kegiatan yang dilaksanakan :
1. Distribusi tablet Fe
2. Penjaringan bumil dengan anemia yang dilakukan oleh TGP di pojok
gizi, Bides/Pembina wilayah serta bekerja sama dengan petugas
KIA/KB dan analis Puskesmas.
3. Asuhan nutrisi dan penyuluhan bumil anemia
4. Pemantauan bumil anemia oleh TGP dan Pembina wilayah

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 61

Puskesmas Padang Lua


Tabel 4.22
Cakupan Distribusi Tablet Fe Bumil dan Bufas
Puskesmas Padang Lua Tahun 2010 dan 2011
Tahun

Fe1 (%)

Fe3 (%)

Fe Bufas (%)

2010

75,10

58,10

70,2

2011

92,9

78,2

76,1

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


4. Penjaringan Bumil Anemia
Hasil kegiatan penjaringan ibu hamil anemia seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.23
Hasil Penjaringan Bumil Anemia Puskesmas Padang Lua
Tahun 2010 dan 2011
Tahun

Jumlah
Bumil

Anemia
Abs

2010

602

63

10,4

2011

774

68

8,7

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


Penanggulangan terhadap ibu hamilanemia gizi
1. Asuhan Nutrisi dan Penyuluhan Bumil Anemia
2. Pemantauan secara intensif
Bumil yang menderita Anemia dipantau secara berkala oleh pembina
wilayah/bides hingga adanya peningkatan pada BB dan Hb.

b. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)


Kegiatan yang dilaksanakan dalam penanggulangan vitamin A antar lain: :

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 62

Puskesmas Padang Lua


1. Distribusi kapsul vitamin A untuk balita pada bulan Februari dan
Agustus.
Untuk distribusi Vitamin A Bulan Februari dan Agustus 2010 dan 2011
diasilkan seperti terlihat pada tabel : 4.21
2. Penyuluhan pada bulan promosi ( Februari dan Agustus )
a. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan ini, pengelola program
promkes membantu menyebarluaskan informasi kepada masyarakat
tentang bulan promosi Vitamin A melalui Puskel.
b. Penyuluhan dan pengumuman dari tokoh masyarakat dan pengurus
Mesjid/Musholla melalui corong Mesjid/Musholla pada hari buka
posyandu agar masyarakat datang ke posyandu.
c. Penyuluhan dan promosi bulan Vitamin A melalui Radio agro di
Biaro.
3. Distribusi Vitamin A kepada ibu nifas.
Hasil cakupan distribusi Kapsul Vitamin A Puskesmas Padang Lua dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.24
Cakupan Distribusi Kapsul Vit. A Puskesmas Padang Lua
Tahun 2011 dan 2011
Tahun
2010

2011

Bulan

Bayi (%)

Anak Balita (%)

Bufas (%)

Februari

100

100

100

Agustus

100

100

Februari

100

100

Agustus

100

100

100

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


Dar i tabel 4.21 di atas terlihat cakupan distribusi Vitamin A pada Bayi dan anak
balita berdasarkan Sasaran yang ada telah mencapai 100 %.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 63

Puskesmas Padang Lua


4.

Distribusi Vitamin A pada kasus tertentu


Pada kejadian tertentu misalnya kejadian Lua Biasa Penyakit campak maka
dilakukan distribusi Vitamin A termasuk KLB diare. Namun karena KLB
tersebut tidak ada, maka tidak dilakukan distribusiVitamin A.

a.

Penanggulangan

Gangguan

Akibat

Kekurangan Yodium (GAKY)


Kegiatan yang dilaksanakan pada program GAKY adalah :
1.

Monitoring garam beryodium tingkat masyarakat

2.

Penyuluhan tentang manfaat garam beryodium dan cara penyimpanan dan


pengolahan garam beryodium ke Sekolah dan masyarakat. Dilakukan oleh
TGP bekerja sama dengan petugas Promkes dan UKS.

3.

Palpasi pembesaran kelenjer tiroid (TGR) murid SD dan pemantauan


garam beryodium di Rumah Tangga.

Palpasi kelenjer tiroid pada murid SD.


Pengukuran pembesaran kelenjer tiroid dengan palpasi dilakukan untuk
mengetahui jumlah penduduk yang mengalami pembesaran kelenjer tiroid
( gondok ). Pemeriksaan dilakukan pada 8 SD yang terpilih sebagai sampel
survey dengan jumlah sample 192 murid. Hasil palpasi GAKI dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 4.25
REKAP PEMERIKSAAN (PALPASI) KELENJAR GONDOK
ANAK SEKOLAH DASAR
KECAMATAN BANUHAMPU
BULAN JULI 2010
HASIL PEMERIKSAAN
NO
NAMA SD
JLH GRADE GRADE GRADE
0
I
II
1 SDN 17 MATO JARIANG
24
24
0
0
2 MIN SUNGAI LANDAI
24
23
1
0
3 SDN 22 PAKAN SINAYAN
24
24
0
0
4 SDN 09 PAKAN SINAYAN
24
24
0
0
5 SDN 19 SUNGAI TANANG
24
24
0
0
6 SDN 05 KUBANG PUTIAH
24
24
0
0
7 SDN 07 KUBANG PUTIAH
24
24
0
0
8 SDN 13 CINGKARIANG
24
24
0
0
JUMLAH
192
191
1
0
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 64

Puskesmas Padang Lua

Hasil pemantauan garam beryodium seperti pada tabel berikut :


Tabel 4.26
Hasil pemeriksaan monitoring garam beryodium
PUSKESMAS PADANG LUA TAHUN 2011
Hasil Uji
No

Nama jorong

Jml
Sampel

Baik

Tidak Baik

Jml

Jml

Padang lua

111

S.Tanang Gadang

72

Taluak

75

Parit Lintang

70

Bangkaweh

88

Sungai buluah

337

Kandang Jilatang

64

Ladang balubuk

92

Dalam koto

43

10

Tiagan

69

11

Pincuran Landai

83

12

Lukok

121

13

Koto Baru

91

Pemantauan Status Gizi


Hasil kegiatan pemantauan status gizi pada balita di Puskesmas Padang Lua
pada tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4.24. Hasil pemantauan status gizi
tersebut dilakukan analisa dengan mengunakan indikator BB/U.TB/U dan
BB/TB. Untuk lebih jelas hasil pemantauan tersebut dapat dilihat dalam
tabel berikut .
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 65

Puskesmas Padang Lua


Tabel 4.27
Hasil Pengolahan Data PSG Puskesmas Padang Lua
Tah
un

Jml
sampe
l

% Status Gizi Berdasarkan Indikator


BB/U
TB/U
BB/TB
Sgt Kurang Kurang S.Pendek
Pendek S.Kurus Kurus

2010

50

55

13

2011

31

31

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


Disamping pemantauan status gizi balita, juga dilakukan pemantauan
status gizi anak baru sekolah dengan menggunakan indikator TB/U (TBABS).
Pemantauan status gizi anak baru masuk sekolah yaitu dengan melakukan
pengukuran Tinggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah (TBABS) dibandingkan
dengan umur anak saat pengukuran dilakukan.
Tabel 4.28
Hasil Pengolahan Data TB-ABS Puskesmas padang luar Tahun 2011
Jlh
BB/U
Murid
NO NAMA SD
yg di BU
RU KR BA LEB S.PD
ukur
K G IK IH K
1SDN 06 Taluak 26
3 1 22 0
0
SDN 19 Sungai
2 Tanang
21
4 7 10 0
6
SDN 18
3 LD.Laweh
14
1 7 6
0
1
SDN 09 Pakan
4 Sinayan
17
2 7 8
0
0
SDN 17
5 K.Putiah
14
0 4 10 0
1
SDN 05
6 K.Putiah
26
2 5 19 0
2
7SDN 21 Taluak 32
0 2 29
MIN Sungai
8 Landai
14
0 4 10
Jumlah
164 12 37 114
Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

Makalah Puskesmas Berprestasi

STATUS GIZI
TB/U
BB/TB
S.
PD NORM KUR KUR NORM GEM
K
AL
US US
AL
UK
3
23
3
0
23
0
7

19

12

16

12

11

14

19

26

29

29

0
1

0
10

4
30

10
124

1
10

2
12

11
146

0
1

Page 66

Puskesmas Padang Lua


Berdasarkan tabel di atas , dari 164 anak Baru sekolah yang dipantau status gizi
nya ternyata menurut BB/U terdapat 37 anak dengan gizi kurang dan 1 anak dengan
gizi lebih. Sementara menurut TB/U terdapat 30 anak dengan status gizi pendek dan
berdasarkan BB/TB terdapat 12 orang anak dengan status gizi kurus dan 1 anak
dengan gemuk.
b.

Konseling Gizi
Kasus yang dilayani pada tahun 2011 sebagai berikut :
- Masalah gizi pada balita

23 orang

- Bumil KEK/Anemis

105 orang

- Diabetes Mellitus

9 orang

- Hipertensi

36 orang

4.2.1.6.Pengobatan
a. Poli Umum
Puskesmas Padang Lua dan jejaringnya yang sangat strategis dan kondisi
wilayah kerja yang sangat baik, semakin meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam memanfaatkan sarana kesehatan sebagai sarana untuk mendapatkan
pengobatan, konsultasi dan mendapatkan pengetahuan tentang penyakit/masalah
kesehatan lainnya sehingga makin meningkatkan angka kunjungan Puskesmas.
Tabel 4.29
Data hasil kegiatan Rawat Jalan Puskesmas Padang Lua
Tahun 2011 dan 2011
NO
1

JENIS
KUNJUNGAN
Umum

2
3
4
5

Askes
Jamkesmas
Jamsostek
Gratis

6
7

JUMLAH
2010
20.244

JUMLAH
2011
21.348

3.924
4.197
0
0

4.119
5.017
0
0

Jamkesda
366
SKTM
0
JUMLAH
Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

Makalah Puskesmas Berprestasi

378
0

Page 67

Puskesmas Padang Lua


Dari Table 4.27 terlihat bahwa kunjungan Puskesmas masih didominasi oleh
pasien umum.
Tabel 4.30
Data Sepuluh Pemakaian Obat Terbanyak Puskesmas Padang Lua
Tahun 2011

NO
1

JENIS OBAT
B Compleks

Jumlah
64934

Paracetamol

Vitamin C

CTM

Antasida

Amoxicilin

B1

B6

32558
28812

Fe

28200

10

GG

20162

62348
60812
54350
40194
36420

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

Tabel 4.31
Data Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Padang Lua
Tahun 2010 dan 2011
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 68

Puskesmas Padang Lua

NO

2010
JENIS

2011
JUMLAH

JENIS

JUMLAH

ISPA

7.333

ISPA

7197

Gastritis

1.967

gastritis

2589

Remathoid

1.606

rematik

2164

Infeksi Kulit

1.106

hipertensi

1310

Hipertensi

993

k.infeksi

1279

Alergi

971

K. alergi

1024

Diare

682

Diare

1021

Karies

592

Paringitis

765

Asma

474

Tb

507

10

Tuberkulos

414

Asma

597

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


b. Poli Gigi

Gambar 23 :Pemeriksaan gigi di poli gigi


Bagi pengunjung Puskesmas yang datang ke Poli gigi, maka diberikan
pelayanan berupa

kegiatan edukatif dan memberikan penyuluhan tentang

kesehatan gigi mulai dari kecil sampai dewasa disamping kegaiatan kuratif.
Jumlah kunjungan Poli Gigi Puskesmas Padang Lua berdasarkan Jenis Penyakit
gigi selama tahun 2011 dan 2011 disajikan dalam tabel berikut :

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 69

Puskesmas Padang Lua


Tabel 4.32
Kunjungan Poliklinik Gigi Puskesmas Padang Lua
Tahun 2010 dan 2011
KEGIATAN
PEMERIKSAAN
Pasien Baru
Pasien Lama
Kasus Baru
Kasus Lama
Kunjungan Kasus
Jumlah Kunjungan
Kunjungan Apras/Balita
Kunjungan Anak Usia Sekolah
Kunjungan Bumi/Busul
Kunjungan Penduduk Lain
Kunjungan Umum
kunjungan ASKES
Kunjungan Jamkesmas
Kunjungan Jamkesda
DIAGNOSA
Karies
Kelainan Pulpa
Kelaian Periodontal
Abses
Persistensi
Kelaian Dentofasial
Lain lain
PERAWATAN
Tambalan Tetap
Tambalan Sementara
Pengobatan Pulpa
Pengobatan Periodental
Perawatan Abses
Pencabutan Gigi Decidui
Pencabutan Gigi Permanen
Rujukan

2010

2011

852
431
1035
207
41
1283
62
342
28
851
1088
142
50
3

927
525
1158
258
36
1452
56
339
30
1027
1151
219
77
5

30
351
254
188
286
3
171

46
481
257
245
275
1
148

27
29
203
67
189
286
288
194

43
39
250
180
245
275
203
217

Tabel. 4.33
Data Kunjungan Pasien di Poliklinik Gigi Puskesmas Padang Lua
Tahun 2010 dan 2011
NO
1
2
3

KUNJUNGAN
Umum
Askes
Askeskin
Total

Makalah Puskesmas Berprestasi

TAHUN 2010
1088
142
53
1283

TAHUN 2011
1.151
219
82
1.452
Page 70

Puskesmas Padang Lua


Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

Tabel. 4.34
Data Jumlah Kasus pada Poli Gigi Puskesmas Padang Lua
Tahun 2010 dan 2011
NO

1
2
3
4
5
6
7
8

KUNJUNGAn

2010

2011

KASUS

Jlh

Jlh

Karies
Kelainan Pulpa
K. periodontal
Abses
Persistensi
Kelainan Dento Facial
Stomatitis
Lain-lain
Total

30
351
254
188
286
3
37
134
1283

46
481
257
245
275
1
17
148
1452

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


Dari data diatas terlihat bahwa penyakit gigi sudah berada pada tahap kasus
lanjut (kronis) maka seorang pasien perlu beberapa kali datang berkunjung ke
Puskesmas untuk mengalami tahapan pengobatan sehingga angka kasus gigi dan
kunjungan menjadi tinggi.

Tabel. 4.35
Hasil Tindakan yang dilakukan di Poliklinik Gigi Puskesmas Padang Lua
Tahun 2010 dan 2011
NO
1
2
3

TINDAKAN
Tambalan Sementara
Tambalan Tetap
Pencabutan Gigi Tetap

Makalah Puskesmas Berprestasi

TAHUN 2010
27
29
288

TAHUN 2011
39
43
203
Page 71

Puskesmas Padang Lua


4
5
6
7
8
8

Pencabutan Gigi Susu


Pembersihan Karang Gigi
Pengobatan Abses`
Pengobatan Peny. Pulpa dan
Periodontal
Lain-lain
Rujukan
Total

286
65
189
203

275
85
345
180

67
194
1283

217
1452

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


Grafik 4.1
Data Kasus Kesehatan Gigi dan Mulut Di Puskesmas Padang Lua

Sumber Data Puskesmas Padang Lua


Dari grafik diatas terlihat tingginya kasus kelainan pulpa. Hal ini dapat di atasi
dengan penyuluhan yang dilakukan oleh Petugas sehingga dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya.
Berdasarkan data inilah Puskesmas Padang Lua ingin meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulutnya dengan mewujudkan
Puskesmas Sayang Gigi.
Grafik 4.2
Kunjungan Poli Gigi di Puskesmas Padang Lua
Berdasarkan Kelompok Sasaran

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 72

Puskesmas Padang Lua

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua


Dari grafik diatas terlihat bahwa penduduk yang banyak memeriksakan
kesehatan gigi dan mulutnya sekaligus berobat adalah usia diatas balita, hal ini
terlihat dengan usia tersebut mulai muncul permasalahan kesehatan gigi.
2. Kegiatan usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi masyarakat.
Dilakukan di posyandu berupa penyuluhan, pemeriksaan kesehatan gigi dan
pengobatan gigi dan mulut. Kegiatan ini dilakukan pada setiap posyandu setiap
bulan oleh bidan, karena mereka semua sudah diberikan ilmu kesehatan gigi dan
mulut.
3. Integrasi kegiatan UKS dengan gigi (UKGS)
UKGS merupakan salah satu upaya meningkatkan kemampuan murid sekolah dapat
menjaga kesehatan mulut dan gigi.
Bentuk Kegiatan UKGS yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut :

Penyuluhan kesehatan gigi anak sekolah

Pemeriksaan kesehatan gigi

Perawatan gigi pada murid kelas V dan VI

Sikat gigi massal

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 73

Puskesmas Padang Lua

Rujukan perawatan kelas V dan VI

Gambar 24 : Kegiatan UKGS dan penyuluhan kesehatan gigi


Disamping itu untuk meningkatkan kunjungan petugas dalam membina kesehatan
gigi dan mulut, maka dokter gigi memberikan materi tentang gigi pada semua bidan
dengan harapan mereka dapat langsung memberikan pertolongan pertama pada
penderita sakit gigi, memantau dan membina kesehatan gigi di institusi sekolah
yang ada di wilayahnya masing-masing. Dan seluruh petugas yang berada di pustu,
poskesri dan polindes di lengkapi dengan alat standar pemeriksaan gigi.
Dari hasil skrining kesehatan gigi dan mulut anak SD didapatkan bahwa
masalah kesehatan gigi yang dialami anak sekolah adalah adanya karies gigi.
Dengan masalah tersebut, kita tetap meningkatkan pengetahuan anak SD tentang
memelihara kesehatan gigi.

Grafik 4.3
Kegiatan UKGS Puksesmas Padang Lua
Tahun 2011

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 74

Puskesmas Padang Lua

Tabel. 4.36
Data Hasil Kegiatan Program Gigi dan Mulut
Di Puskesmas Padang Luar Tahun 2011/ 2011
NO
1
2
3
4
5

TINDAKAN
TAHUN 2011
Jml murid yang diperiksa
1208
Jml murid SD yang dirujuk 175
SD yang sikat gigi masal
24
UKGS SD yang dibina
24
Kunjungan pet. ke SD
4x/ SD
Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

TAHUN 2011
1316
285
24
24
4x / SD

4. Program Inovasi poli gigi


a. Pemeriksaan kesehatan gigi pada catin
Berdasarkan data kunjungan poli gigi tahun 2011, ditemukan tingginya
angka kunjungan kesakitan ibu hamil. Hal ini akan berdampak pada
pertumbuhan janin yang ada. Kebiasaan makan yang tidak baik, asam lambung
yang tinggi, rasa mual yang menyebabkan rasa malas untuk menggosok gigi
sehingga meningkatnya kerusakan gigi pada ibu hamil.
Sehubungan dengan itu maka perlu dilakukan pemeriksaan gigi pada
kelompok catin, sehingga disaat kehamilannya kelak memiliki gigi yang sehat
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 75

Puskesmas Padang Lua


dan kehamilan yang sehat. Setelah pemeriksaan gigi yang sehat dan kehamilan
yang sehat. Setelah pemeriksaan gigi bagi catin maka dilakukan tindak lanjutan
sesuai dengan kasus.
b. Pertolongan Trauma pada kasus kecelakaan
Puskesmas Padang Lua terletak pada jalan alternatif Padang-Bukittinggi.
Keadaan ini menyebabkan terjadinya rawan kecelakaan. Berdasarkan hal tersebut
maka perlu dilakukan tindakan pertolongan pada trauma gigi sesegera mungkin
untuk mencegah kerusakan pada gigi yang tidak bisa diobati lagi.
c. Adanya blangko rujukan dari bidan di pustu/polindes ke BP Gigi dan dari
sekolah untuk tidak lanjut pengobatannya
Dalam kegiatan UKGM di Posyandu dan UKGS di sekolah, bila ditemukan
kasus yang memerlukan tindak lanjut puskesmas maka akan segera dirujuk di
puskesmas untuk mendapatkan pengobatan selanjutnya dengan blangko khusus
rujukan (terlampir)
4.2.1.7.

Laboratorium
Pelayanan laboratorium merupakan pelayanan yang sangat menunjang
pelayanan pengobatan dan pelayanan terpadu dengan program lain. Makin
meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit mengakibatkan
meningkatnya permintaan akan ketersediaan pemeriksaan laboratorium yang
lebih lengkap.

Tabel. 4.37
Data Hasil Pencapaian Laboratorium di Puskesmas Padang Lua
Tahun 2010, 2011 dan Januari s.d Bulan Maret 2012

JENIS

PEMERIKSAAN

Hb

JUMLAH 2010

JUMLAH 2011

s.d Maret 2012

92

705

244

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 76

Puskesmas Padang Lua


2

Gol Darah

50

785

53

Gula darah

48

10

13

Planotest

39

36

10

Reduksi Urin

59

78

Protein Urin

56

78

BTA Sputum
Suspek

359

417

101

BTA (+)

34

25

Sumber : Data Puskesmas Padang Lua

4.3.

Visit rate
Visit Rate merupakan gambaran sejauh mana sarana kesehatan yang ada telah
dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah kerja, baik untuk mendapatkan
pertolongan pengobatan maupun untuk konsultasi masalah kesehatan.
Dari rekapitulasi yang dilakukan sejak tahun 2010-2011,terlihat pemanfaatan
sarana oleh masyarakat sangat baik,dimana terjadi peningkatan angka visit rate
setiap tahunnya. Pada tahun 2010 Visit rate Puskesmas Padang Lua adalah 2, 9
dan tahun 2011 adalah 3,1
Dari angka tersebut terbukti adanya peningkatan terhadap pemanfaatan sarana
dan prasarana kesehatan oleh masyarakat di puskesmas Padang lua.

4.4.

Penilaian Kinerja
Hasil penilaian kinerja Puskesmas Padang Lua tahun 2010 dan 2011 dapat
dilihat pada data berikut :
Tabel 4.38
Cakupan komponen kegiatan Puskesmas 2010 dan 2011
NO JENIS KOMPONEN

HASIL 2010 HASIL


( %)
2011
(%)

Upaya Promosi Kesehatan

96

97

Upaya Kesehatan Lingkungan

79

73

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, KB

62

83

Perbaikan Gizi

70

76

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan 84

76

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 77

Puskesmas Padang Lua


Penyakit Menular
6

Upaya Pengobatan

7
Upaya Kesehatan Pengembangan
Sumber : Data Puskesmas Padang Lua
Hasil Kinerja :
1. Hasil Pelayanan
Cakupan

2010
2011

97

91

70

96

= 93 % (BAIK)
= 94 % (BAIK)

2. Hasil Manajemen
Tabel 4.39
Hasil Penilaian Manajemen Puskesmas 2010 dan 2011
NO

MANAJEMEN

TH. 2010

TH 2011

Operasional

9.1

9,5

Alat dan obat

10

10

Uang

10

10

4
Tenaga
10
Sumber : Data Puskesmas Padang Luar

10

Rata-rata penilaian manajemen dalam kinerja


2010

= 93 (baik)

2011

= 94 (baik)

3. Hasil Penilaian Mutu


Rata-rata Hasil Penilaian Mutu Puskesmas

4.5.

2010

9 ( baik)

2011

9,5 (baik )

Jaminan Kesehatan

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 78

Puskesmas Padang Lua


Bahwa kesehatan merupakan

hak azazi manusia/masyarakat dan

kesehatan itu sendiri merupakan aset yang tidak ternilai. Untuk itu bagi
masyarakat yang tidak mampu, maka sudah menjadi kewajiban pemerintah
untuk menjamin pemeliharaan kesehatan.
Dari jumlah penduduk 36.385 jiwa yang ada di puskesmas Padang Lua, maka
sebanyak 32,9 % telah terjamin kesehatannya dengan perincian menurut jenis
jaminan sebagai berikut:
c. Melalui asuransi kesehatan (Askes)

: 2.229 Jiwa

d. Melalui Jamkesmas

:5.296 Jiwa

e. Melalui Jamsostek

: 26 Jiwa

f. Melalui Jamkesda

: 3.809 jiwa

g. Melalui Jamkesda Mandiri

: 716 jiwa

Untuk masa mendatang, maka jaminan kesehatan mandiri ini akan dikembangkan
dengan semangat gotong royong dan rasa kesetiakawanan sosia, sehingga yang mampu
membantu yang lemah atau miskin dalam penjaminan pelayanan kesehatan.
Dalam percepatan peningkatan cakupan jaminan kesehatan mandiri ini, maka telah
dilakukan antara lain:
a. advokasi pada semua lintas sektoral, wali nagari, wali jorong dan tokoh
masyarakat.
b. menyurati wali nagari dan jorong untuk menyebarkan informasi jaminan
kesehatan mandiri sehingga masyarakat yang merasa mampu bersedia untuk
menjaminbeberapa orang dari anggota keluarganya/masyarakat.
c. memberitahukan pada semua pasien yang berkunjung ke puskesmas tentang
jaminan kesehatan mandiri
d. diberikan tanggung jawab pada staf untuk mencari dan kalau perlu menjamin
masyarakat yang tidak mampu disekitar tempat tinggalnya.
e. Kepala Puskesmas sendiri ikut menjamin beberapa masyarakat untuk
mendapatkan jaminan kesehatan
4.6. Badan Peduli Kesehatan Masyarakat

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 79

Puskesmas Padang Lua


Bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nasional peran dari masyarakat sangat
diharapkan, demikianpula halnya dengan pembangunan kesehatan, peran dari
masyarakat sangat diharapkan baik moril maupun materil, sehiungga pelayanan yang di
berikan pada masyarakat akan makin baik.
Di Puskesmas Padang Lua, Badan Peduli Kesehatan Masyarakat, telah ikut berperan
dalam memajukan puskesmas. BPKM telah ikut dalam mengusul berbagai program
dalam penyusunan perencanaan dan ikut dalam pengawasan pelaksanaan kegiatan itu
sendiri. Badan penyantun ini sendiri telah dibentuk sejak tahun 2010 melalui SK no
19/SK/BNH/XI-2010.
BPKM Padang Lua juga telah mendukung ditetapkannya Puskesmas Padang Lua
sebagai Puskesmas Sayang Gigi oleh Dinas Kesehatan melalui SK No 12 tahun 2011
dan SK Camat Banuhampu No 22/SK/BNH/I-2011.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 80

Puskesmas Padang Lua

BAB V
PROGRAM INOVATIF /UNGGULAN DAN UPAYA PERCEPATAN
PENCAPAIAN MDGs SERTA PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH
PUSKESMAS PADANG LUA

5.1.
5.1.1.

Program Inovatif
Olah Raga
Kegiatan ini juga merupakan unggulan dari Puskesmas Padang Lua dalam
upaya untuk mempercepat pencapaian indikator PHBS tentang kegiatan fisik
setiap hari.

Jadwal kegiatan senam yang dilaksnakan di wilayah kerja

Puskesmas Padang Lua adalah :


a. Tiap hari Sabtu subuh di Posyandu lansia sungai tanang.
b. Tiap hari hari Sabtu pagi di Puskesmas Padang Lua.
c. Tiap Hari Rabu di kecamatan dan Bangkaweh
d. Tpah hari Jumat Pagi Kampus Ford dekock dan MAN Kubang putih.
e. Tiap hari Minggu Pagi di depan swalayan Padang lua
f. setiap hari senin dan kamis sore di Pekan Senayan
g. Setiap Jumat (1 kali per bulan) di MTSN Kubang Putih
h. Sitiap Kamis Pagi di Sungai Buluh.
i. Mengikuti lomba kelompok senam dalam rangka HUT-RRI Bukittinggi dan
mendapatkan juara III .
j. Mengikuti lomba Senam pada festival seni dan budaya dalam rangka ulang
tahun PORPI tingkat Nasional di Jogja, dalam keluar sebagai Juara III
tingkat Nasional.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 81

Puskesmas Padang Lua

Gambar 25 : Tim Senam Puskesmas Padang Lua


Disamping kegiatan senam dilakukan di wilayah Puskesmas Padang Lua,
staf Puskesmas juga memberikan /sebagai instruktur senam ke kecamatan
lain yakni di wilayah ker Puskesmas Sungai Puar (jorong Badorai Sungai
Puar) setiap hari Kamis pagi.
Keberhasilan Puskesmas Padang Lua dalam mengembang kegiatan senam
untuk mendukung program PHBS, Petugas Puskesmas Padang Lua sering
diundang untuk memotimasi masyarakat lain dalam mengembangkan
senam bersama seperti ke :
a. Kecamatan Banuhampu dalam rangka peringatan hari Kemerdekaan
RI,
b. Ke Sungai Puar dalam rangka Penanaman Pohon melakukan Senam
bersama Bupati dan SKPD tingkat Kabupaten.
c. Ke Lubuk Basung dalam rangka memenuhi undangan Bupati Agam
untuk senam bersama dengan karyawan Pemda Agam.

Staf Pusk Pd Luar sdg


memimpin Senam
bersama karyawan
pemda Agam

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 82

Puskesmas Padang Lua

Gambar 26: kegiatan senam massal dan gerak jalan santai


5.1.2.

Pengawasan Pasar Pabukoan


Kegiatan ini penting sekali baik yang berjualan maupun yang membeli, supaya
selektif memilakukan di Puskesmas Padang Lua, karena dari pengalaman bawa
setiap bulan Ramadhan sering sekali terjadi KLB diare akibat membeli makanan
pabukoan di pasar pabukoan yang ada.
Untuk mengantisipasi tidak terjadinya KLB Diare, maka kami menjadikan
pemantauan makanan pabukoan setiap hari menjadi kegiatan unggulan.
Kegiatan ini dengan melibatkan Lintas sektoral dengan mengingatkan
masyarakat penjual supaya mengaga sanitasi dan kebersihan makanan mulai
dari prsiapan sampai pada penjualan. Dan kepada konsumen supaya selektif
dalam membeli makanan pabukoan yang tertutup dan bersih sehingga aman
untuk dikonsumsi.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 83

Puskesmas Padang Lua

Gambar 27 : Pemantauan Pasar Pabukoan

5.1.3 Program Puskesmas Sayang Gigi.


Program kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari program kesehatan
yang sangat penting, sehingga dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang kesehatan dinyatakan bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian
dari 18 Program pokok kesehatan.
Dikaitkan dengan target MDGs, maka kesehatan gigi dan mulut merupakan
bagian yang sangat penting dalam pencapaian target MDGs tersebut. Untuk itu
perlu diuraikan kaitan antara kesehatan gigi dan mulut dengan upaya percepatan
pencapaian target MDGs yakni :
Goal 1

: Memberantas Kemiskinan dan kelaparan :


Jika terjadi sakit gigi, infeksi gigi dan ompong

akan

menimbulkan malnutrisi dan gizi kurang pada balita dan anak


sekolah . Masyarakat miskin akan terkena imbas akibat biaya
pengeluaran untuk merawat gigi, masalah gigi dan mulut akan
mengarah ketidak hadiran pekerja dalam bekerja, sehingga akan
kehilangan penghasilan, sehingga akan menimbulkan kemiskinan
dan kelaparan.
Goal 2

: Mencapai pendidikan dasar universal :

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 84

Puskesmas Padang Lua


Jika anak sekolah mengalami permasalahan kesehatan gigi dan
mulut dapat dipastikan mereka tidak akan hadir kesekolah, karena
dengan sakit gigi kosentrasi belajar akan hilang dan jam tidurpun
akan hilang apalagi untuk belajar sendiri dirumah, sehingga
meeka akan kehilangan pelajaran selama mengalami gangguan
kesehatan gigi dan mulut yang nantinya tentu akan berakibat pada
penyelesaian pendidikan dasar yang harus diikuti.
Goal 3

: Mendorong kesetaraan jender dan pemberdayaan


perempuan:
Ibu perlu tahu mengenai kebersihan gigi dan mulut yang
mendasar serta makanan sehat bagi anak , karena perempuan
hidup lebih lama, mereka harus menjaga kesehatan gigi dan mulut
mereka seumur hidup.

Goal 4

: Mengurangi angka kematian anak:


Infeksi gigi, noma (gangrenous stomatitis ) dan tradisi yang
berbahaya

sehubungan

dengan

gigi

dan

mulut

dapat

mengakibatkan kematian.

Goal 5

: Memperbaiki Kesehatan Ibu Hamil:


Kesehatan mulut yang buruk pada ibu hamil dapat memberikan
efek terhadap kelahiran dan berat badan bayi , disamping terhadap
kesehatan gigi dan mulut bayi nantinya.

Goal 6

: Memberantas HIV/AIDS, malaria dan penyakit-penyakit


lainnya :
Terdapat hubungan antara HIV/AIDS dengan kesehatan gigi dan
mulut, dan permasalahan yang ditemukan dalam rongga mulut
dapat menjadi indikator dini terjadinya infeksi.

Goal 7

: Meyakinkan keberlangsungan Lingkungan Hidup :

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 85

Puskesmas Padang Lua


Penanganan kesehatan gigi dan mulut melibatkan penggunaan
teknologi yang sesuai, kontrol infeksi yang efektif serta
pembuangan limbah medis yang aman.
Goal 8

: Membangun Kerjasama Global Untuk Perkembangan :


Meliputi kerjasama dalam upaya mempromosikan kesehatan gigi
dan mulut diantara para stakeholder, akses terhadap obat-obat
mendasar, perawatan gigi dan mulut dasar dan pencegahan.

Sesuai dengan target MDGs yang harus dicapai, Puskesmas Padang Luar mempunyai
program UKGM dengan sasaran
1. Posyandu balita
2. PAUD
3. TK
4. Masyarakat
Untuk itu dalam upaya pencapaian Visi dan Misi

sebagai seorang dokter gigi di

Puskesmas Padang Lua untuk emwujudkan Puskesmas Saang gig itelah dilaksanakan
beberapa kegiatan sebagai berikut :
1. Menjadikan Puskesmas Padang Lua sebagai Puskesmas Sayang Gigi
2. Sikat gigi massal yang dilaksanakan rutin di semua TK dan SD di kecamatan
Banuhampu setiap minggu.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 86

Puskesmas Padang Lua

Gambar 28 : Kegiatan Sikat gigi masal di sekolah


Kegiatan sikat gigi masal di laksanakan di setiap SD, TK dan PAUD secara rutin
setiap minggu sehingga setiap murid terbiasda untuk menyikat gigi yang baik
dan benar.

3. Pelatihan Dokter Gigi Kecil gigi di SD di wilayah banuhampu.

Gambar 29 : Pelatihan dokter gigi kecil di sekolah


Pelatihan dokter kecil dan dokter gigi kecil dilaksanakan setiap tahun di
sekolah Dasar di kecamatan Banuhampu, sebagai perpanjangan tangan dari puskesmas
dalam mengatasi masalah kesehatan di sekolah.
4. Peningkatan Jorong UKGM menjadi nagari UKGM

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 87

Puskesmas Padang Lua

Gambar 30 : Kegiatan pembentukan jorong UKGM


Sasaran dari UKGM adalah Pengunjung Posyandu, PAUD, masyarakat sehingga
keterlibatan dari kader yang merupakan anggota POKJA IV PKK dimana Kepala
Puskesmas adalah wakil ketua empat PKK Kecamatan Banuhampu yang sangat
berperan penting dalam kegiatan ini dan dikuatkan dengan adanya Surat Keputusan dari
Walinagari tentang Kader UKGM. Moto untuk kegiatan ini adalah

: Kecamatan

Sayang GiGi dengan Surat Keputusan dari Camat Banuhampu no 20/SK/BNH/XII2010 tahun 2011.Sedangkan dalam pelaksanaan di PAUD dengan mengikut sertakan
orang tua murid didalam beberapa kegiatan sehingga kesehatan gigi dan mulut pada
anak pra sekolah dapat tercapai.
Jorong UKGM diawali dengan pembentukan3

jorong UKGM dilanjutkan

pembentukan 6 jorong UKGM sehingga menjadi 2 nagari UKGM. Kegiatan UKGM ini
meliputi :
1. sosialisasi ke jorong
2. Pelatihan kader UKGM
3. survey UKGM
4. MMJ UKGM
5. Integrasi Imunisasi (Catin)-gigi dengan membuat Perjanjian kerja sama Kepala
Puskesmas Padang Lua dengan KUA Kec Banuhampu
6.
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 88

Puskesmas Padang Lua

Gambar 31 : Kegiatan Integrasi Catin dengan KUA Banuhampu


Melihat dari hasil kegiatan kesehatan gigi di Puskesmas Padang lua, maka di
bentuk kerja sama dengan KUA Kecamatan untuk melaksanakan pemeriksaan
gigi dan penyuluhan kesehatan gigi pada setiap catin, karena berawal dari catin
inilah akan terbentuk keluarga baru, sehingga diharapkan setiap keluarga bisa
mandiri dengan kesehatan giginya.
7. Pemeriksaan kesehatan gigi anak TK dan PAUD dengan mengikutsertakan
peran orang tua.

Gambar 32 : Kegiatan sikat gigi masal di TK Dan PAUD


Pentingnya peranan orang tua dalam memperhatikan dan memotivasi setiap
anak untuk bisa mandiri dan mengenal dengan baik tentang kesehatan giginya. Karena
pandangan anak-anak yang terbentuk selama ini banyak didapatkan anak-anak yang
takut untuk ke dokter gigi.
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 89

Puskesmas Padang Lua


Dengan adanya peranan dan didampingi oleh orang tua diharapkan anak-anak
dapat merasakan nyaman dan tenang dalam kegiatan kesehatan giginya.
Program kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Padang Lua dilaksanakan
dengan beberapa program yaitu :
UKGS
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

adalah bagian integral dari UKS,

pelaksanaannya didasarkan dengan hasil penjaringan yang dilakukan

tiap

tahunnya, hasil yang dicapai tahun 2011 terdapat angka OHIS (Oral Hygiene
Indek Score) Baik: 28 % Sedang : 30 % Jelek : 42

% sedangkan untuk

lobang gigi :48 % Bebas lobang gigi : 52 %. Dari Angka tersebut diketahui
bahwa tingkat kebersihan dari gigi murid masih rendah, maka program Sikat
Gigi merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan disetiap sekolah dengan
protap yang telah ditetapkan dan dengan membuat suatu moto Yaitu , 2 x sikat
gigi sehari semalam,5 kali kumur waktu ambil wudhu sholat.Gigiku berseri
,agamaku taat.
Pelaksanaannya dengan melibatkan bidan pembina wilayah dan dokter kecil
sebagai kader kesehatan Gigi di sekolah dalam bentuk laporan kegiatan tiap
bulannya.Program ini didukung oleh adanya kerjasama dengan pihak sekolah
dan UPT Pendidikan Kecamatan Banuhampu dengan adanya perjanjian dalam
bentuk MoU sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik.
UKGM
Usaha kesehatan Gigi Masyarakat adalah upaya peningkatkan pengetahuan dan
kesadaran dari masyarakat akan kesehatan gigi. Kegiatan ini laksanakan sejalan
dengan PHBS karena disini program UKGM merupakan salah satu kegiatan
yang dilaksanakan melalui UKBM.
Kegiatan ini awali dengan pembentukan jorong UKGM yang pada tahun 2011
telah terbentuk 3 jorong dikenagarian sungai Tanang, sementara tahun 2012 ini
telah terbentuk 6 jorong dikenagarian Cingkariang.
5.1.4. Gerakan WC Bersih Dan Thaharah Mesjid

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 90

Puskesmas Padang Lua


Kegiatan ini dilakukan dalam upaya mempercepat pencapaian PHBS dalam
pemanfaatan jamban yang sehat. Dengan tersedianya WC yang bersih, maka
diharapkan akan meningkatkan gairah dan semangat jemaa untuk melaksanakan
syalat dan sekaligus akan menjadikan kebutuhan akan tersedianya WC yang
bersih. Disamping itu Mesdjid yang bersih akan diminati dan disukai oleh
jemaa, sehingga dengan sendirinya masyarakat memanfaatkan Mesdjid untuk
melaksanakan ibadah akan makin meningkat. Kegiatan ini juga akan
berpengaruh pada pencapaian target MDGs 7 tentang lingkungan yang sehat.
Gerakan WC bersih ini dikembangkan pada semua sekolah untuk semua tingkat
sekolah dan kantor-kantor pemerintah yang ada di Kecamatan Banuhampu.

5.1.5. IGD
Usaha untuk meningkatkan kunjungan IGD

Antara lain dengan menambah

jumlah petugas, meningkatkan kemampuan petugas IGD, kelengkapan sarana


yang dibutuhkan, serta kesiapan dokter dan petugas
Tabel 5.1
Data Kunjungan IGD Puskesmas Padang Lua Tahun 2010 dan 2011

NO

INDIKATOR

TAHUN

TAHUN

2010
2011
1
Jumlah Kunjungan
129
122
2
Jumlah dirujuk
15
16
Sumber : Data Puskesmas Padang Lua
Kasus paling banyak di IGD adalah kasus kecelakaan dan rudapaksa. Khusus
pelayanan pengobatan dilakukan setelah jam pelayanan rawat jalan ditutup.
Untuk kasus yang tidak mampu dilayani di IGD maka rujukan dilakukan ke RS
yang ada di Bukittinggi

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 91

Puskesmas Padang Lua

Gambar 33 : IGD Puskesmas Padang Lua

5.1.6. .Integrasi KIA GIGI


Dilaksanakan di Puskesmas langsung dari Poli Kia ke Poli Gigi, sedangkan dari
daerah adanya rujukan dari Pustu/Polindes ke Puskesmas.
5.1.7. Integrasi Imunisasi Gigi ( CATIN )
Kegiatan ini telah berjalan dari tahun 2011, dengan sasaran pengunjung calon
untuk menikah, kegiatan ini diawali dengan Surat Keputusan dari DPD PPGI
Sumatera Barat tahun no. 2004 tentang Pelaksanaan Kesehatan Gigi dan mulut
pada Calon Pengantin untuk DPC PPGI Agam yang merupakan kegiatan
inovatif kesehatan gigi, sehingga Puskesmas Padang Lua kembali menfasilitasi
serta memotivator pelaksanan ini karena sangat penting sekali dilaksanakan
karena dilihat dari hasil kunjungan Integrasi Kia Gigi dengan pencapain sbb.
5.1.8.

P4K dan Gerakan Sayang Ibu


Merupakan suatu gerakan yang dilaksanan secara terpadu oleh elemen-elemen
masyarakat dan pemerintah.

Hal ini dapat terwujuddalam bentukkebijakan

pemerintah, tindakan-tindakan dan program-program sebagai berikut :


a. Penggalangan komitmen dengan dibentuknya Pokjatap GSI Kecamatan
b. Pendataan dan pemetaan Bumil dan Bulin
c. Pembentukan Pondok Sayang Ibu
d. Pembentukan Tabulin
e. Membentuk kelompok Donor Darah
f. Pembentukan Ambulan Nagari
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 92

Puskesmas Padang Lua


g.
h.
i.
j.

TOGA
Dasawisma
Himbauan tokoh masyarakat
Menggalang kerjasama dengan BP4Kecamatan

Gambar 34 : Menggalang komitmen masyarakat dan suami siaga

5.1.9. KLINIK (SDIDTK) Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang


Klinik SDIDTK adalah: Poliklinik Khusus yang memantau ,mendeteksi dini
gangguan tumbuh kembang bayi dan anak yang di duga akan mengalami
gangguan tumbuh kembang atau telah mengalami gangguan tumbuh kembang .
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6
tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal,setiap anak perlu
mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap
kesempatan ,stimulasi ,tumbuh kembang anak dilakukan oleh Ibu dan Ayah
yang merupakan orang terdekat dengan anak pengganti ibu/pengasuh anak
,anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga
masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya stimulasi dapat
menyebabakan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan
menetap.
Intervensi dini penyimpangan perkembangan adalah tindakan tertentu
pada anak yang perkembangan kemampuanya menyimpang karena tidak sesuai
dengan umurnya ,penyimpangan perkembangan bisa terjadi pada salah satu atau

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 93

Puskesmas Padang Lua


lebih kemampuan anak yaitu kemampuan gerak kasar, halus, bicara dan bahasa,
serta sosialisasi dan kemandirian anak .
Indikator keberhasilan pogram SDIDTK adalah 90% balita dan anak pra
sekolah terjangkau oleh kegiatan SDIDTK pada tahun 2011. Indikator
persentase cakupan SDIDTK balita dan anak prasekolah di wilayah kerja
Puskesmas Padang Luar masih rendah (50,37%). Sehingga untuk itu perlu
kiranya kegiatan ini ditingkatkan dengan mengadakan klinik khusus Tumbuh
Kembang balita .
Pengembangan klinik SDIDTK ini di dukung oleh Sarana dan Prasarana
o

Adanya ruangan

Alat medis : Timbangan, Ukur tinggi Badan, Kartu snelen, APE

Data

Jumlah TK

: 14 buah

Jumlah Paud

: 5 Buah

Jumlah BKB

: 3 Buah

Jumlah TPA

: 2 Buah

Posyandu

: 54 Buah

Adapun rencana kegiatan yang akan dikembangkan adalah :


a. Sosialisasi pelaksanaan kegiatan
b. Penyusunan data dasar SDIDTK
b. Membentuk Klas ibu BALITA
c. MOU persetujuan dengan HIMPAUDI Kecamatan
d. Deteksi dini Tumbuh Kembang di Pelayanan kesehatan : Puskesmas,
Pustu,Posyandu,Paud,TPA,BKB,TPA,Kelompok bermain,
e. Pelayanan Intervensi

untuk anak dengan penyimpangan tumbuh

kembang
f. Sistim rujukan ke RSNN Bukittinggi

5.1.10. Pelayanan Prima


Sebagai salah satu pelayanan public Puskesmas Padang Luar terus berusaha
meningkatkan mutu pelayanan untuk mencapai kepuasan masyarakat/pelanggan.
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 94

Puskesmas Padang Lua


Untuk mewujudkan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan,
puskesmas berupaya menerapkan prinsip-prinsip pelayanan prima sebagai
berikut :
1. Kesederhanaan
Prosedur pengobatan dan alur pelayanan pasien diupayakan sesederhana
mungkin
2. Kejelasan
Setiap pasien yang datang diharapkan mendapat kejelasan tentang
system pelayanan dengan cara :
Memajang jenis-jenis pelayanan yang diberikan Puskesmas
Ada kejelasan biaya yang diatur Perda, dengan system
pembayaran satu pintu
Adanya petunjuk ruangan dan nama penanggungjawab ruangan
Menyediakan kartu antrian di loket pelayanan
3. Kepastian waktu
Adanya kepastian dan kejelasan jam pelayanan dan kemana
mendapatkan pelayanan di puskesmas diluar jam pelayanan
4. Akurasi
Setiap pelayanan dilaksanakan sesuai protap dengan benar, tepat dan sah
5. Keamanan
Melakukan setiap pelayanan sesuai standar operasional pelayanan (SOP)
medis
6. Tanggungjawab
Semua tindakan dan tindak lanjutnya merupakan tanggungjawab dari
petugas puskesmas
7. Kelengkapan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana sudah mulai dilengkapi
8. Kemudahan akses
Lokasi puskesmas terletak di pinggir jalan raya dan mudah dijangkau
oleh masyarakat . Telepon Puskesmas 0752-7839180
9. Kedisiplinan, Kesopanan dan keramahan
Semua petugas berusaha dan bekerjasama dalam mewujudkan
kedisiplinan, kesopanan dan keramahan
10. Kenyamanan
Kenyamanan diwujudkan melalui keadaan ruangan yang bersih, indah
dan tertata rapi.
Untuk mengevaluasi bagaimana tanggapan masyarakat terhadap kesehatan
yang diberikan oleh petugas Puskesmas Padang Luar, maka kami telah
melakukan survey kepuasan

Makalah Puskesmas Berprestasi

masyarakat satu kali dalam enam bulan.

Page 95

Puskesmas Padang Lua


Dalam tahun 2011 telah dilakukan 2 kali survey kepuasan pelanggan,
dengan hasil sebagai berikut :
Enam bulan pertama
Dari 85 responden yang dilakukan survey kepuasan pelanggan, setelah di
lakukan analisa, ternyata 57,6 % menyatakan puas dan 35,5 % menyatakan
sangat puas dan hanya 7, 51 % yang menyatakan tidak puas dengan pelayanan
yang diberikan.
Dari responden yang merasa tidak puas tersebut , setelah di teliti terdapat 2, 4 %
di bagian RR , 35 % dibagian poli umum dan 1, 2 % di gigi
Untuk melakukan perbaikan pelayanan, perlu diketahui penyebab ketidakpuasan
pelanggan tersebut. Setelah ditelusuri terhadap petugas yang melakukan
pelayanan pada saat itu, diketahui bahwa penyebab ketidakpuasan pelanggan
adalah :
a. RR disebabkan karena petugas mengingatkan pasien yang tidak membawa
kartu berulang saat mendaftar untuk m endapatkan pelayanan, namun
pelanggan merasa tidak senang dan mengharapkan petugas untuk
mencarikan nomor kartu berulanggnya. Mengiungaat jumlah kunjungan
yang cukup ramai, pelanggan merasa kecewa karena terlambat mendapat
nomer antrian
b. Poli umum disebabkan karena pelanggan memaksaa untuk dirujuk ke rumah
sakit, padahal menurut hasil pemeriksaan, yang bersangkutan tidak perlu
dirujuk, sehingga pasien merasa tidak puas terhadap pelayan di poli umum
c. Poli gigi disebabkan karena pelanggan yang memaksa ingin giginya di cabut
sementara hasil pemeriksaan gigi pelanggan didapatkan gigi yang masih
infeksi dan belum bisa dilakukan pencabutan. Sehingga pasien merasa tidak
puas terhadap pelayanan poli gigi. .
Setelah diketahui penyebab ketidak puasan pelanggan maka kami susun rencana
intervensi perbaikan pelayanan sehingga diharapkan kepuasan pelanggan dapat
ditingkatkan. Upaya yang dilakukan antara lain :

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 96

Puskesmas Padang Lua

Membuat pengumuman agar setiap pelanggan yang akan mendapatkan


pelayan kesehatan membawa kartu berulang ke puskesmas.

Memberikan penjelasan kepada semua pasien di poli umum uuntuk


mendapatkan rujukan ke pelayanan pada tingkat yang lebih tinggi harus
berdasarkan kebutuhan medis bukan karena keinginan pasien.

Memberikan penjelasan kepada pelanggan bahaya mencabut gigi yang


sedang infeksi.

Enam bulan ke dua


Dengan intervensi perbaikan pelayanan yang telah dilakukan dan di pantau
secara terus menerus oleh tim pengendali mutu pelayan, maka setelah 6 bulan ke
dua dilakukan survey kepuasan pelanggan dengan hasil sebagai berikut :

Dari 102 responden yang dilakukan survey kepuasan pelanggan, setelah


di lakukan analisa, ternyata 72 % menyatakan puas dan 28 %
menyatakan sangat puas dan tidak ada (0%) yang menyatakan tidak puas
dengan pelayanan yang diberikan.

Disamping melakukan survey kepuasan pelanggan kami juga

menyediakan

kotak keluhan masyarakat yang dibuka jika ada terlihat surat keluhan. Kotak
keluhan ini disediakan mengingat terlalu lama waktu antara survey kepuasan
pelanggan dengan survey berikunya, maka untuk kebutuhan harian bagi
pelanggan yang ingin menyampaikan keluhan dapat disampaikan melalui kotak
keluhan. Sejak dibuka kotak keluhan pelanggan tahun 2011 belum ada
pelanggan yang menyampaikan keluhan melalui kotak pelanggan tersebut,
sehingga informasi yang kita miliki sampai saat ini tentang kepuasan pelayanan
yang diberikan adalah melalui survey kepuasan pelanggan.

5.1.11. Poskestren

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 97

Puskesmas Padang Lua


Di Kecamatan Banuhampu terdapat 2 pesantren Yaitu pesantren Thawalib
parabek dan pesantren Bulaan Kamba yang telah mempunyai kader poskestren.
Pesantren thawalib Parabek telah memdapatkan bantuan dari masyarakat berupa
ambulan poskestren. Di pesantren ini juga terdapat sebuah klinik dengan seorang
perawat yang di bantu oleh kader poskestren.
5.1.12.HIMPAUDI
Untuk meningkatkan perkembangan anak balita, maka Puskesmas Padang Lua
melakukan kerjasama dengan PAUD yang ada.
5.1.13. BPKM
Bahwa peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangat penting sekali,
untuk itu badan peduli kesehatan masyarakat Padang Lua sangat membantu
memperhatikan masalah yang ada di Puskesmas dan masyarakat yang
berhubungan dengan kesehatan.
5.1.14. Studio Mini Puskesmas
Untuk meningkatkan pendidikan kesehatan pada masyarakat, maka peran
penyuluhan sangat penting sekali, untuk itu dalam pelaksanaan penyuluhandalam
gedung Puskesmas Padang Lua melakukan melalui studio mini yang ada,
sehingga sambil menunggu antrian, petugas dapat memberikan pendidikan
kesehatan pada masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas.
5.2. Percepatan pencapaian MDGs.
Dalam upaya percepatan pencapaian target MDGs terutama yang terkait dengan
tugas bidaan yakni MDGs 1, 4 dan 5, maka dilaksanakan upaya-upaya percepatan
pencapaian MDGs sesuai dengan indikator masing-masing .
a.

MDGS 1
MDGS ini terkait dengan kemiskinan dan kelaparan, ini tentunya terkait
dengan status gizi masyarakat khususnya balita.
Upaya yang dilakukan adalah :
1. Semua Balita ditimbang BB minimal 8 kali dalam setahun, dan jika
tidak hadir langsung dikunjungi oleh petugas.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 98

Puskesmas Padang Lua


2. Jika balita tidak naik BB 2 kali berturut-turut petugas bersama TPG
mengunjungi rumah dalam upaya mencari penyebab dan pemecahan
masalah.
3. Meningkatkan penyuluhan gizi pada ibu/nenek balita
4. Penyuluhan dikelompok dasawisma mengenai Yodium.
b.MDGs 4.
Untuk mempercepat pencapaian MDGs 4 yakni kesehatan anak (kematian
anak), maka dilakukan kegiatan :
1. Kunjungan rumah untuk kegiatan KN 1-KN3
2. Kunjungan rumah untuk kegiatan KF-1 sd KF 4
3. Merujuk kasus resiko tinggi secara dini.
4. Meningkatkan

kemampuan

dan

keterampilan

petugas

dam

penanggulangan kasus gawat darurat melalui pembinaan oleh dokter


Puskesmas
5. Merujuk anak yang mengalami gangguan pada perkembangan.
c.

MDGs 5
Untuk mempercepat pencapai MGDS 5 (kematian ibu), maka dilakukan
upaya-upaya sebagai berikut :
a. Peningkatan mutu ANC dengan mengupayakan kontak pertama secara
dini pada ibu hamil.
b. Menggalaksan program P4K dengan stiker
c. Mengirimkan data Ibu hamil Resiko tinggi ke RS Ahmad Muctar
melalui

Puskesmas, supaya siap siaga bila dilakukan rujukan

sewaktu persalinan
d. Pemantauan secara teratur terhadap ibu hamil beresiko dan resiko
tinggi.
e. Melakukan kontrak H-7 dari taksiran perslinan pada semua ibu
hamil.

d. MDGs 6.
Untuk mencapai MDGs 6. dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 99

Puskesmas Padang Lua


1. Penyuluhan akan penyakit TB sampai ke jorong dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat dalam pemeriksaan dahak jika
terindikasi ada gejala klinis.
2. Meningkatkan

kemampuan

petugas

Pustu

untuk

mendeteksi

kemungkinan masyarakat mengalami gejala TBC.


3. Merobah cara pikir masyarakat bahwa penyakit TBC bukan yang
memalukan tetapi dapat disembuhkan.
4. Membuat selebaran dan leaflet Akan cara penularan HIV dan dibagikan
pada semua anak SLTP dan SLTA.
e.

MDGs. 7
Untuk mencapai MDGs 7. dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
1. Memasyrakatkan PHBS kemasyarakat dan kesekolah-sekolah.
2. Memasyarakatkan gerakan WC Bersih
3. Menggerakkan taharah Mesdjid
4. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

5.3. PRESTASI PUSKESMAS PADANG LUA


1. Juara 1 lomba nagari tingkat Kabupaten Agam tahun 2008
2. Juara 1 LSS SDN 12 tingkat Kabupaten Agam tahun 2011
3. Juara 2 LSS SDN 12 tingkat Propinsi Sumatera Barat tahun 2011
4. Juara 2 lomba nagari tingkat Propinsi Sumatera Barat tahun 2011
5. Juara 1 LSS TK Ibnu Syam tingkat Kabupaten Agam tahun 2011
6. Juara 2 LSS TK Ibnu Syam tingkat Propinsi Sumatera Barat tahun 2011
7. Juara 1 LSS Kemenag MIN S.Landai tingkat Kabupaten Agam tahun 2011
8. Juara 1 LSS SD Ibnu Syam tingkat Kabupaten Agam tahun 2011
9. Juara Lomba PKK KB kes tingkat Kabupaten Agam tahun 2011
10. Juara 1 penyuluhan tenaga medis dlm rangka HKN ke -46 tingkat Kabupaten
Agam tahun 2011
11. Juara LCC kader posyandu dlm rangka HKN ke-46 tingkat Kabupaten Agam
tahun 2011
12. Juara 2 LSS Kemenag MIN S Landai tingkat Propinsi Sumatera Barat
tahun 2011
Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 100

Puskesmas Padang Lua


13. Juara 1 penyuluhan tenaga medis dlm rangka HKN ke -46 tingkat Kabupaten
Agam tahun 2011
14. Juara I Thararah Mesjid, tahun 2011 tingkat Kabupaten Agam
15. Juara II Pasar Pabukoan Sehat, tahun 2011 tingkat Kabupaten Agam
16. Juara I Puskesmas dengan Pelayanan IUD dan Implant terbaik 2011 tingkat
Kabupaten Agam.
16. Juara I Thaharah Mesjid tahun 2011, tingkat Kabupaten Agam.
17. Juara III Pasar Pabukoan sehat tahun 2011 tingkat Kabupaten Agam
18. Juara I Puskesmas dengan Pelayanan IUD dan Implant terbaik 2012
20. Juara 1 puskesmas berprestasi tingkat Kabupaten Agam tahun 2012
21. Juara 1 tenaga medis teladan tingkat Kabupaten Agam tahun 2012
22. Juara 1 tenaga paramedis teladan tingkat Kabupaten Agam tahun 2012

BAB VI

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 101

Puskesmas Padang Lua


KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN
1. Puskesmas Padang Luar merupakan salah satu dari 22 Puskesmas yang
ada di kabupaten Agam dengan status Puskesmas non rawatan.
2. Puskesmas Padang Luar merupakan Puskesmas dengan kunjungan
terbanyak dari Puskesmas non rawatan yang ada di Kabupaten Agam,
yang menggambarkan keberadaan Puskesmas sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, yang sekaligus menggambarkan kualitas dan mutu pelayanan
yang diberikan oleh petugas.
3. Puskesmas Padang Lua merupakan Puskesmas Sayang Gigi

dan

mewujudkan Kecamatan Banuhampu menjadi Kecamatan Sayang Gigi .


4. Puskesmas Padang Lua mempunyai partisipasi masyarakat yang tertinggi
untuk mendapatkan asuransi Jamkesda Mandiri di Kabupaten Agam.
5. Sesuai dengan kewenangan yang diberikan, setiap Puskesmas diberikan
kesempatan untuk mengembangkan diri dengan membuat program inovatif
atau unggulan sesuai dengan permasalahan dan keinginan masyarakat.
Untuk itu Puskesmas padang Luar telah menetapkan dan melaksanakan
program inovatif/unggulan sebagai berikut :
4.1.

Kesehatan Olah raga

4.2.

Pengawasan makanan pabukoan dan makanan siap saji

4.3.

Puskesmas Sayang Gigi

4.4.

Gerakan WC bersih dan taharah bersih

4.5.

IGD

4.6.

Integrasi KIA dan Gigi

4.7.

Integrasi Imunisasi dan gigi

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 102

Puskesmas Padang Lua

5.

4.8.

P4K dan Gerakan sayang ibu

4.9.

Klinik SDIDTK

4.10.

Pelayanan prima

4.11.

Poskestren

4.12.

HIMPAUDI

4.13.

BPKM

4.14.

Studio Mini

Keberhasilan puskesmas Padang luar melaksanakan fungsi dan


pengembangan program tidak terlepas dari peran masyarakat itu sendiri
yang tergabung dalam wadah Badan Penyantun Puskesmas.

6.2 . SARAN
1. Agar kegiatan Puskesmas tetap dapat berjalan dengan baik, maka peran
dari masyarakat sangat diharapkan.
2. Agar mutu pelayanan kesehatan dapat tetap terjaga dan lebih meningkat,
maka perlu kritik dan saran dari masyarakat sendiri.
3. Agar kegiatan yang dilakukan tidak menyimpang dari semestinya, maka
pembinaan dari dinas kesehatan sangat diharapkan.

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 103

Puskesmas Padang Lua

Makalah Puskesmas Berprestasi

Page 104

Anda mungkin juga menyukai